Share

95. Ingin Segera Rujuk

Author: Henny Djayadi
last update Last Updated: 2024-11-05 15:03:34

Rangga memasuki ruang kerja Sean dengan langkah sigap, wajahnya menampakkan ekspresi lega. “Mas Sean, Cyrus Sugandhi sudah bersedia bertemu. Saya sudah membuat janji dengannya, dan kita bisa langsung berangkat sekarang.”

Sean yang semula tampak tenggelam dalam pikirannya segera mengangkat wajah, matanya berkilat penuh antusiasme. “Baik. Ayo, kita temui Cyrus Sugandhi sekarang juga,” ujarnya tegas sambil bangkit dari kursinya.

Keduanya berjalan cepat melewati koridor kantor, menarik perhatian beberapa karyawan yang terbiasa melihat Sean dengan ritme kerja yang teratur dan penuh perhitungan. Tetapi kali ini, Sean tampak berbeda. Ada kesan terburu-buru yang tidak biasa terlihat dalam dirinya.

Di dalam mobil, suasana hening. Sean fokus pada rencana yang akan dia bicarakan dengan Cyrus Sugandhi, pengacara yang tidak terikat oleh keluarganya dan, terutama, bebas dari pengaruh ibunya. Keputusan ini merupakan langkah tegas yang diambilnya demi melindungi hak asuh anaknya dan menjaga Lila dari
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Tujuan nya sih bagus demi melindungi Lila dan anaknya dari ibunya yg jahat...tapi Sean tidak berfikir dengan merujuk kembali Lila akan menyakiti hatinya lagi,karena tidak ada cinta untuk Lila egois namanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   96. Kita Harus Menikah

    Cyrus melepaskan tawa kecil yang nyaris mengejutkan Sean. Tidak sering ada klien yang dibalasnya dengan cara seperti ini, namun bagi Cyrus, ada momen di mana seseorang harus mendengar kenyataan dengan sedikit candaan.“Maaf, Pak Sean,” katanya sambil menenangkan tawanya. “Mungkin terdengar berlebihan, tapi Anda tahu, pernikahan bukan sekadar soal legalitas. Ya, itu memang penting, dan sah secara hukum negara maupun agama adalah dasar yang diperlukan. Tapi apa Anda benar-benar paham apa yang akan Anda jalani setelahnya?”Sean terdiam, tidak menyangka akan terjadi pembicaraan dengan pengacara muda di hadapannya menjadi seperti sesi konseling keluarga.Cyrus melanjutkan, wajahnya lebih serius kali ini, “Pernikahan adalah tanggung jawab besar, terutama bagi seorang suami. Anda bukan hanya mengesahkan hubungan di mata hukum atau agama, tetapi Anda juga harus kambali siap untuk menjadi seorang pemimpin. Seorang suami harus bisa memimpin dengan kasih, bukan hanya aturan.”Cyrus mengamati Sea

    Last Updated : 2024-11-05
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   97. Muslihat di Balik Pernikahan

    Lila duduk diam, menatap dinding ruang kerja Ryan hanya untuk mengalihkan pendangannya. Hatinya terasa seperti dipenuhi oleh ribuan beban, menggantung di setiap sudut pikirannya.Hidup sendiri di kota ini, dengan keadaan yang semakin rumit, membuatnya semakin sulit untuk menghadapi semua ini. Memberi tahu bagaimana keadaannya saat ini kepada orang tuanya pun bukan pilihan, mereka sudah cukup sulit dengan masalah hidup mereka sendiri. Dan Lila tidak ingin menambah rasa cemas mereka.Ryan, yang selama ini selalu ada untuknya, sekarang satu-satunya orang yang bisa dia andalkan. Keputusan untuk menikah di saat masih mengandung, itu bukan hal yang pernah terlintas dalam pikirannya.Menikah bukan sekadar menandatangani dokumen atau menukar cincin, ini adalah hidup yang akan berubah sepenuhnya. Tapi, bayangan Sean yang kembali dan berusaha mengambil anaknya menimbulkan ketakutan yang tak bisa dia abaikan.Lila menoleh perlahan ke arah Ryan, dengan tatap mata penuh keraguan. "Ryan, aku ... ak

    Last Updated : 2024-11-06
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   98. Pergi

    Lila melangkah dengan cepat, hampir berlari menuju ruang kerjanya. Hatinya seperti diremukkan berkeping-keping setelah mendengar pembicaraan antara Sekar dan Andika, membuatnya seolah lupa dengan perutnya yang sudah besar.Baru saja Lila berpikir akan mendapatkan perlindungan dengan menerima tawaran dari Ryan, tetapi kenyataan ini justru membuka matanya. Niat Ryan untuk menikahinya bukan didasari ketulusan, melainkan hanya muslihat untuk mempertahankan harta dan perusahaan yang selama ini mereka kuasai.Semua pengorbanan dan perasaan yang dicurahkan oleh Ryan tampaknya tidak lebih dari sekadar alat dalam rencana besar mereka.Setiap langkahnya terasa berat, namun Lila tidak ingin menunjukkan kelemahan di hadapan siapa pun.“Hati-hati, Lil! Jangan lari!” ucap salah satu rekan kerja Lila saat melihat Lila terburu-buru menuju ruang kerjanga.“Dia yang lari, aku yang merasa ngeri,” sambung rekan yang lain sambil terus memperhatikan pergerakan Lila.“Ada apa ya?” tanya rekan lainnya yang m

    Last Updated : 2024-11-06
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   99. Gara-gara Sekar

    Ryan mempercepat langkahnya, berjalan dengan kemarahan yang tertahan menuju ruang kerja Andika. Namun, ketika melewati koridor, matanya menangkap sosok Sekar yang sedang melangkah anggun menuju pintu keluar perusahaan.Ryan berhenti sejenak, memperhatikannya dari kejauhan dengan amarah yang tertahan.Sekar tetap tampak memukau, bahkan di usianya yang tidak lagi muda. Perempuan itu masih terlihat begitu sehat dan tetap cantik, hingga membuat Ryan semakin geram. Bagi Ryan, di balik penampilan tenang dan sempurna itu, Sekar adalah sosok perempuan jahat yang akan melakukan apa pun untuk mewujudkan keinginannya.Ryan mengepalkan tangannya, menahan dorongan untuk langsung berhadapan dengan Sekar. “Aku akan membalas semua perbuatanmu kepada mamaku,” gumam Ryan bersamaan dengan lenyapnya Sekar dari pandangannya.Ada banyak hal yang Ryan lampiaskan pada Sekar, tetapi saat ini bukanlah waktu yang tepat. Rencana yang baru dia susun untuk menikahi Lila, serta kepentingan bisnis keluarga, terasa t

    Last Updated : 2024-11-06
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   100. Siapa Dia?

    Di ruang rapat, Sean berusaha mempertahankan konsentrasi, meskipun pikirannya terbagi. Dia berkali-kali melirik jam tangannya, memperhitungkan waktu. Yang ada dalam benak Sean saat ini hanya ingin segera mengamankan Lila, sebelum sang mama bergerak lebih dulu.Tetapi tampaknya situasi tidak mendukung keinginan Sean. Kliennya saat ini sedang berbicara dengan antusias memaparkan potensi besar investasi di proyek mereka.“Jadi, seperti yang saya katakan sebelumnya, proyek ini memiliki return yang sangat menjanjikan,” ujar klien dengan nada meyakinkan. “Kami sudah memproyeksikan pertumbuhan pasar dalam lima tahun ke depan. Ini akan menjadi peluang besar.”Sean tersenyum tipis, mencoba menutupi kecemasannya. “Saya setuju, prospek yang Anda sebutkan memang sangat menarik. Namun, ada beberapa hal yang perlu kita perjelas, terutama dalam hal pembagian keuntungan.”Klien yang bernama Bryan itu mengangguk. “Tentu saja, Pak Sean. Kami terbuka untuk negosiasi, tetapi kami berharap bisa mencapai k

    Last Updated : 2024-11-07
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   101. Menjadi Lemah

    Rangga melangkah masuk ke dalam gedung tempat kerja Lila dengan langkah yang tenang dan penuh wibawa. Walau hanya sebentar dia diberi waktu dengan bersama dengan perempuan yang mampu mengusik hatinya.Rangga hanya berharap, Sean tidak mengetahui tentang isi hatinya, dan akan memberinya kesempatan bersama Lila lebih sering. Rangga sadar, persaingan ini tidak imbang, tidak ingin memaksakan diri untuk merebut Lila, yang penting bisa melihatnya bahagia, itu saja.Rangga berhenti di meja resepsionis, memberikan senyum sopan kepada petugas di sana. "Permisi, saya mencari Ibu Lila," ucapnya dengan suara ramah, tetapi jelas.Resepsionis menatap Rangga sejenak, lalu melirik daftar pegawai. "Ibu Lila?" tanyanya untuk memastikan."Ya," jawab Rangga cepat, dengan menambahkan, "Saya diperintah oleh suaminya untuk menjemputnya."Petugas itu tampak ragu sesaat, tapi akhirnya menggelengkan kepala dengan sedikit senyum. "Maaf, Pak, Ibu Lila sudah pulang tadi, sekitar setelah jam makan siang."Jawaban

    Last Updated : 2024-11-07
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   102. Saya Terima Nikahnya …

    Rangga berjalan menyusuri lorong apartemen, dengan teliti matanya tajam mengamati nomor-nomor unit di sepanjang dinding. Rangga merasa telah berada di lorong yang benar, dan nomor yang sudah mendekati unit apartemen Lila.Namun, pemandangan di ujung lorong membuat langkahnya terhenti. Dari kejauhan, Rangga melihat Lila berhadapan dengan Ryan dan beberapa pria kekar yang menyeramkan di depan pintu apartemen Lila.Wajah Lila tampak ketakutan dan penuh ketegangan, sementara Ryan berdiri dengan sikap mengancam, diapit oleh beberapa pria berbadan besar yang tampak seperti pengawal pribadi. Tanpa basa-basi, Ryan mendorong pintu apartemen Lila hingga terbuka lebar, lalu masuk dengan langkah pasti, diikuti oleh pria-pria tersebut.Dada Rangga berdebar. Dia menyaksikan bagaimana Lila mencoba melawan, namun gerakannya langsung dihentikan oleh cengkeraman Ryan. Melihat sikap kasar dan dominasi yang diperlihatkan Ryan, Rangga mengepalkan tangan, merasakan dorongan untuk menghentikan kejadian itu.

    Last Updated : 2024-11-07
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   103. Kembali Menjadi Istri

    Sean melangkah dengan napas memburu, hampir berlari sepanjang koridor apartemen menuju unit Lila. Bersama pihak keamanan dan pengelola gedung yang membantu, Sean akhirnya berhasil membuka pintu apartemen Lila.Begitu pintu terbuka, Sean tertegun, langkahnya terhenti di ambang pintu. Di hadapannya, Lila duduk berdampingan dengan Ryan, hatinya mencelos melihat ekspresi Lila yang penuh kesedihan, air mata mengalir di pipinya, dan tangan yang gemetar memegang perutnya yang terlihat sedikit menegang.Saat gendang telinganya bergetar kala mendengar kata-kata yang dari mulut penghulu Sean menyadari itu adalah kalimat ijab dalam akad nikah. Sean mengepalkan tangan, menahan amarah yang meluap dalam dadanya. Tanpa menunggu, dia memasuki apartemen Lila berharap masih ada waktu untuk mengagalkan pernikahan yang tidak semestinya terjadi.“Saya terima nikahnya ….”“Saya tidak terima!” Teriakan Sean menggema ke seisi ruangan, memotong kalimat qobul yang akan diucapkan oleh Ryan.Ruangan yang semula

    Last Updated : 2024-11-08

Latest chapter

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   372. Tidak Sadar

    Dengan langkah cepat, Lila menuju ruang kerja. Suara Sekar yang penuh emosi masih terdengar, meski kini sedikit mereda.Saat tiba di depan pintu, ia mencoba memutar handle, ternyata tidak dikunci. Perlahan, ia mendorong pintu hingga terbuka.Perdebatan antara Sean dan Sekar seketika terhenti kala menyadari pintu terbuka. Ibu dan anak itu tidak ingin jika Brilian sampai mendengar perdebatan mereka. Sekar dan Sean sama-sama terkejut saat melihat Lila yang membuka pintu.Lila berdiri di ambang pintu, merasa bingung sekaligus takut. Tatapan tajam Sekar langsung tertuju padanya, sementara Sean tampak tegang, seolah tengah menghadapi badai yang lebih besar dari yang bisa ia tangani.Lila melangkah masuk, menutup pintu di belakangnya.“Apa yang terjadi?” tanya Lila dengan hati-hati, suaranya bergetar sedikit.Pertengkaran atau perdebatan adalah sesuatu yang biasa dalam keluarga. Tetapi selama Lila tinggal bersama Sekar, ini adalah pertama kalinya dia menyaksikan suami dan ibu mertuanya berte

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   371. Apa yang Terjadi?

    Sekar menatap Sean dengan kemarahan yang meluap-luap. Suaranya bergetar saat ia mulai melontarkan kata-kata tajam.“Kamu ini anak macam apa, Sean? Kamu tega mengkhianati Mama demi laki-laki itu. Demi laki-laki yang meninggalkan kita, yang memilih wanita lain. Apa kamu sudah lupa bagaimana dia membuang kita seperti sampah?”Hati Sean terasa teriris saat mendengar sang mama tidak bersedia menyebut nama pria yang secara hukum negara masih sah sebagai suaminya. Hal itu menunjukkan luka yang begitu dalam di hati sang mama, yang sampai saat ini belum terobati.Tetapi Sean tetap diam, membiarkan Sekar melepaskan semua amarahnya. Tidak ada pembelaan yang keluar dari mulut Sean, meski pada kenyataan sang mama lah yang membuang Andika setelah ketahuan selingkuh.“Bisa-bisanya kamu merawat lak-laki itu secara diam-diam di belakang mama. Hati mama sakit Sean mengetahuinya, sama sakitnya seperti saat mama mengetahui jika pria itu menikah diam-diam di belakang mama.” Sekar menggelengkan kepalanya.

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   370. Menghadapi Sekar

    Ryan perlahan membuka pintu ruang perawatan Andika. Detak jantungnya terasa lebih cepat dari biasanya. Ada sesuatu dalam dirinya yang masih ragu, tetapi langkahnya tetap maju.Di dalam ruangan, Suster Ratna yang sejak tadi berjaga langsung menoleh. Begitu melihat wajah Ryan, dia langsung tahu siapa pria itu.Pesan dari Lila sebelumnya sudah membuatnya waspada. Kemiripan antara Ryan dan Sean begitu jelas, garis wajah tegas, sorot mata dalam, serta postur tubuh yang tegap, semua itu adalah warisan dari Andika.“Saya Ryan, anak Pak Andika.” Ryan mencoba memperkenalkan diri, dan berharap diberi izin untuk bersama sang papa barang sejenak.“Ya, tadi Bu Lila juga sudah memberi tahu kalau Pak Ryan akan datang.”Suster Ratna tersenyum samar, ada kebahagiaan di hatinya, mungkin keinginan Andika akan segera terpenuhi.Perempuan yang sedang hamil itu segera bangkit dari duduknya. “Bapak pasti senang melihat kedatangan Pak Ryan. Semoga dengan kedatangan Pak Ryan kondisi Bapak bisa segera membaik.

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   369. Sudah Ketahuan

    Ryan menatap Rina, sementara istrinya terlihat ragu-ragu. Mereka sama-sama tahu bahwa situasi ini lebih rumit daripada sekadar kunjungan ke rumah sakit.Di satu sisi, mereka datang karena kondisi Risda yang semakin melemah setelah cuci darah. Namun, di sisi lain, ada Andika, sosok yang telah lama mereka hindari, dan kini terbaring sakit.Rina menarik napas dalam, akhirnya memberanikan diri untuk berbicara. “Lila, kami ke sini karena Mama baru saja menjalani cuci darah. Kondisinya agak menurun, jadi kami harus memastikan dia baik-baik saja lebih dulu.”Lila mengangguk, memahami. “Aku mengerti. Tapi setelah ini, bisakah kalian menyempatkan waktu untuk bertemu Papa? Dia ingin bertemu dengan Ryan.”Ryan mengalihkan pandangan, rahangnya mengeras, tapi dia tidak berkata apa-apa.Rina menatap suaminya sejenak sebelum kembali melihat Lila. “Kami akan mencoba. Bisa tolong beri tahu kami di mana Pak Andika dirawat?”Rina masih tetap menyebut Pak Andika, seperti saat dia masih bekerja di Mahendr

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   368. Pertemuan tak Terduga

    “Bunda Rina!”Panggilan itu membuat Rina mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Dari sorot matanya dia tampak merasa tidak nyaman dengan Lila yang masih berada di hadapannya.Rina sungguh tidak menyangka, hubungan baik yang dahulu pernah mereka jalin akan berada dalam fase yang seperti ini. Penuh kecanggungan dan rasa serba salah.“Kamu tidak apa-apa? Dipanggil dari tadi tidak nyaut.”Ryan terlihat sangat mengkhawatirkan Rina yang sejak tadi hanya diam saja. Hal itu membuat ayah satu anak itu menyamakan arah pandang dengan istrinya.Ryan terlihat kaku, tangannya sedikit mengeratkan pelukan pada tubuh kecil Renasya yang berada dalam gendongannya.Mata pria itu menatap Lila dengan penuh kegugupan, seolah-olah sedang mencari cara melindungi istrinya dari salah paham yang mungkin mungcul akibat pernikahan mereka.Lila menatapnya tajam, kemudian pandangannya beralih ke arah Rina yang berdiri tak jauh dari Ryan. Wajah perempuan itu tampak tegang, tetapi dia berusaha tetap tenang. Namun,

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   367. Siapa Dia?

    Sean mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Kepalanya terasa berat, tubuhnya lelah, tetapi pikirannya terus bekerja. Hari ini dia memang memutuskan untuk libur dan menyerahkan semua urusan perusahaan kepada Rangga, tetapi nyatanya sejak pagi dia belum beristirahat.Setelah mengantar Lila ke kantor dan Brilian ke sekolah, dia langsung menuju rumah sakit untuk mengurus kepulangan Sekar. Kondisi sang mama memang sudah lebih baik, tetapi tekanan darahnya masih harus dipantau.Sean memastikan semuanya beres sebelum membawanya pulang. Dia sudah meminta asisten rumah tangga untuk memperhatikan keperluan ibunya, tetapi tetap saja ada rasa khawatir yang mengganjal di hatinya.Setelah memastikan Sekar beristirahat di rumah, Sean kembali ke mobilnya dan melajukan kendaraan menuju sekolah Brilian. Matanya terasa berat, karena semalam dia juga menunggu sang mama di rumah sakit dan tidak bisa istirahat dengan nyaman, tetapi dia berusaha tetap fokus.Begitu tiba di sekolah, Brilian langsung

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   366. Tak Mudah Merangkul Keduanya

    Sekar berdiri di dekat jendela rumah keluarga Wismoyojati, menatap ke luar dengan tatap mata harap-harap cemas. Tidak lama kemudian dia mengingatkan Sean yang sudah bersiap pergi."Jangan lupa jemput Brilian nanti," ucap Sekar dengan suara lembut, tampaknya kesehatannya belum pulih benar.Sean hanya mengangguk tanpa banyak bicara. Sebelum pergi, tidak lupa Sean melabuhkan kecupan hangat di kening sang mama.Setelah memastikan mobil Sean meninggalkan rumah, Sekar segera meraih ponselnya dan menghubungi Theo.Tak lama, mobil Theo tampak memasuki halaman rumah. Sekar sudah menunggu di pintu, menyambut pria itu dengan raut wajah serius. Theo berjalan cepat ke arahnya."Apakah kamu sudah mendapatkan semua informasi yang kita butuhkan?" tanya Sekar tanpa basa-basi, suara tegang penuh kecemasan."Saya harap informasi yang saya dapatkan cukup untuk menjawab semua permasalahan Bu Sekar," jawab Theo sambil mengangguk, dan keduanya berjalan menuju taman belakang untuk membicarakan hasil penyelid

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   365. Bertemu Perempuan Hamil

    Sean baru saja melewati ambang pintu ketika suara dari kamar mandi membuatnya terhenti. Ia mendengar Lila memuntahkan isi perutnya. Rasa lelah yang menekan tubuhnya seketika terlupakan. Dengan langkah cepat, ia menuju kamar mandi, namun saat ia tiba, Lila sudah selesai membersihkan diri.Lila berdiri di depan wastafel, membasuh wajahnya dengan air dingin. Napasnya masih tersengal ketika ia melihat bayangan Sean di cermin.“Kamu kenapa?” tanya Sean, suaranya sarat dengan kecemasan.Lila menarik napas dalam, mengeringkan wajahnya dengan handuk. “Asam lambungku naik,” jawab Lila ringan, seolah itu bukan hal yang perlu dikhawatirkan dan sudah biasa terjadi.Sean mengernyitkan dahinya. “Sejak kapan kamu ada riwayat asam lambung?” Sean terlihat tidak percaya dengan ucapan istrinyaLila berbalik, menatap suaminya dengan sorot mata tajam. “Sejak kamu sering hilang entah ke mana dan tidak jujur padaku.”Sean terdiam. Rasa bersalah menghantam dadanya. Ia mengusap wajahnya, penuh sesal dan rasa

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   364. Aku Tidak Bisa Mengabaikannya

    Rangga terkejut mendengar pertanyaan istrinya. Dia sama sekali tidak menduga jika Nadya akan menanyakan hal tersebut.“Selingkuh apa?”Bukan pertanyaan, tetapi kalimat Rangga jelas terdengar sebagai penyangkalan.“Ya Selingkuh, serong, cari perempuan lain,” sahut Nadya terdengar ketus. Dia sudah menduga suaminya akan lebih berpihak kepada Sean. Tentu saja karena selama ini Sean yang menggajinya.“Sejauh pengamatanku, tidak.” Rangga berusaha meyakinkan istrinya.“Pengamatanmu bisa saja salah kan, Pa?”Rangga mendengus kasar. “Apa yang membuatmu curiga jika Mas Sean selingkuh?”Nadya lalu menceritakan apa saja keluhan Lila akhir-akhir ini. Rangga mendengar dengan saksama ucapan istrinya, tanpa menyelanya.“Ma, aku tahu kamu peduli pada Mbak Lila, tapi bukan berarti jika kamu berhak tahu semua masalah dalam rumah tangganya.”“Berarti benar … ada masalah dalam rumah tangga Lila?”“Lah … siapa yang bilang begitu?” tanya balik Rangga yang terlihat bingung dengan kesimpulan sang istri.“Poko

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status