Ketika Chaning mulai mengambil alih bisnis ayahnya, Reynold menjodohkan Chaning dengan seorang perempuan pilihan Reynold.Ada sebuah pernikahan yang terjadi, ada sebuah cinta yang tumbuh di hati Chaning atas hadirnya Elizabeth. Chaning merasa dia akan sembuh secara perlahan dengan kehadiran Elizabeth.Sayangnya, ternyata Elizabeth bersama Chaning untuk alasan lain, yaitu sebuah misi dari orang tuanya untuk mengambil alih kekuasaan keluarga Benvolio dan melenyapkan Chaning bersama Reynold.Ketika Elizabeth mengandung Ferez dalam usia tujuh bulan, wanita itu menenggak racun untuk menggugurkan kandungannya, betapa frustasinya Chaning berusaha mempertahankan Ferez hingga membuat Chaning menerima sebuah tembakan di bahu dan perutnya ketika berusaha menyelamatkan Ferez dan meyakinkan Elizabeth jika pernikahan akan berakhir indah jika Elizabeth berhenti memikirkan sebuah kekuasaan.Keduanya saling mencintai, namun Elizabeth tidak bisa berhenti, jika Elizabeth menyerah maka dia akan mati di t
“Di mana nona Leary? Kenapa semua orang sudah pulang, namun dia tidak ada?” tanya Burka tampak khawatir.Burka sudah berdiri menunggu lebih dari lima belas menit, namun sosok Leary yang dia tunggu tidak muncul sama sekali. Burka sangat gelisah, wanita itu tidak bisa beranjak sedikitpun dari tempatnya karena Leary belum datang.Burka curiga terjadi sesuatu pada Leary, sejak awal Leary pergi pergi bersama keluarganya, Burka sudah sangat gelisah takut Leary diperlakukan tidak baik.“Aku takut terjadi sesuatu kepadanya, namun sepertinya suasana hati semua orang tidak sedang baik,” jawab Jimmy yang ikut melihat ke arah gerbang rumah.Burka terperanjat melihat Petri keluar dari rumah membawa sebuah payung, berlari pergi tergesa terlihat tidak seperti biasanya.“Aku harus menemui tuan Darrel,” Burka berlari pergi.***Darrel tidak bisa tenang, begitu pulang ke rumah, pria itu langsung pergi menuju kamar Wony dan mengacak-ngacak semua isi kamarnya untuk mencaritahu, apakah memang ada sesuatu
“Bagaimana bisa Anda bisa bicara setenang ini padahal puteri Anda menghilang sendirian di tengah malam seperti ini? Saya tahu Anda tidak menyayangi nona Leary, namun cara Anda bersikap, benar-benar sangat begitu konyol dan biadab,” teriak Burka marah.Pupil mata Darrel begetar mendengar hinaan dan teriakan Burka, orang-orang yang berada di sekitar sampai mendekat dan terlihat khawatir dengan kemarahan Burka.“Kau tidak sepantasnya berbicara seenaknya tentangku,” peringat Darrel dengan suara napas yang mulai terdengar kasar.“Saya tidak bicara sembarangan, namun Anda yang memang tidak pantas diperlakukan dengan baik.”Tangan Darrel mengepal hingga buku-buku jarinya memutih. “Kemasi barang-barangmu, mulai malam ini kau di pecat,” ucap Darrel tidak terduga.“Dengan senang hati saya akan keluar dari rumah kotor ini,” jawab Burka tidak kalah kasar. Burka menunjuk wajah Darrel dengan mata bergetar bercucuran air mata. “Saya harap, di suatu hari nanti, nona Leary akan meninggalkan rumah ini,
“Kau memiliki ibu Leary, di sini ibu tidak akan pernah meninggalkanmu,” jawab Olivia menghibur.“Ibu janji?”Olivia tidak menjawab, samar pandangan Leary mengabur, wajah Olivia yang menatap lembut dirinya dengan penuh kesedihan mulai berubah menjadi setumpuk bunga-bunga di pemakanaman.Leary terpaku berdiri dalam kedinginan bersama bibi Willis, namun kehadiran bibi Willis menghilang dengan cepat meninggalkan dirinya.Kekosongan yang ada di depan mata Leary berubah menjadi sosok Darrel yang berdiri di hadapannya, menatap dingin dan penuh amarah seakan Leary sudah membuat sebuah dosa besar.Tubuh Leary gemetar ketakutan, anak itu melihat ke sekelilingnya dengan bingung karena tidak ada siapapun di sisinya selain kegelapan yang pekat.“Ayah..” panggil Leary dengan suara yang serak.Darrel tidak menyahut.“Anda ayah saya kan?” tanya Leary terbata.Darrel tetap membungkam, sorot matanya kian tajam dan terlihat dipenuhi kebencian yang menyiratkan ia tidak mau berdekatan dengan Leary dan tida
Cukup lama Leary dan Ferez terdiam, secara perlahan Leary akhirnya kembali mendapatkan ketenangannya lagi.“Kenapa kau kebingungan untuk pulang?” tanya Ferez pelan. Ferez tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dia juga tidak tahu mengapa Leary bisa dibawa oleh ayahnya karena Chaning tidak menjelaskan apapun.Leary mundur sedikit menjaga jarak, Leary mengangkat wajahnya untuk menatap Ferez, wajah mungil itu terlihat masih merah dan basah oleh air mata. “Aku haus,” bisik Leary serak.“Tunggu sebentar,” Ferez kembali turun dari ranjang dan pergi keluar kamar tamu. Ferez memutuskan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air mineral dan sepiring kue yang mungkin bisa Leary makan.“Kenapa kau masih terjaga di tengah malam seperti ini?” suara Chaning terdengar di arah pintu. Ferez berbalik, melihat Chaning yang membawa gelas kopi yang sudah kosong. “Leary butuh minum.”Kening Chaning mengeryit, “Kenapa kau di kamar anak perempuan semalam ini?”“Memangnya kenapa? Kita berteman.”Chaning m
“Kenapa Kakak marah padaku? Aku salah apa?”“Salahmu? Kau suka berbohong dan tidak tahu berterima kasih,” jawab Petri sebelum pergi meninggalkan Ellis yang kini menangis lebih keras.Petri pergi keluar rumah dan mengabaikan tangisan Ellis yang kini terdengar. Petri berdiri di teras melihat kepergian Darrel yang sudah masuk ke dalam mobil.Mata Petri terasa panas, dengan cepat dia mengusap air matanya yang sempat terjatuh lagi.Tidak ada yang tahu seberapa terlukanya hati Petri saat ini, tidak ada yang tahu seberapa rapuhnya hati Petri sesungguhnya. Dia berusaha bersikap dingin dan tegar karena dia adalah anak laki-laki.Petri McCwin, meski dia dilimpahi banyak uang, namun dia tetap anak yang kesepian dan tidak bisa banyak mengungkapkan perasaannya karena terlalu terbiasa dengan memendamnya.Ketika ibunya pergi, Petri baru berusia lima tahun, betapa berat untuknya menerima kenyataan bahwa ibunya pergi begitu saja meninggalkannya. Di setiap malam Petri selalu menangis merindukan ibunya
“Tidurlah, ini sudah sangat malam,” titah Ferez.Leary mengusap permukaan selimut yang menutupi kakinya, pandangannya mengedar mulai sadar bahwa kini dia berada di tempat yang bagus. Leary merasa seperti sedang berada dalam istana.Dulu, dia sempat berpikir bahwa kamar yang diberikan oleh Darrel adalah kamar terbaik yang dimiliki Leary meski semuanya sudah usang dan kekurangan pencahayaan. Namun kamar ini jauh lebih bagus dan mewah dari kamarnya yang ada di rumah keluarga McCwin.Leary merasa takjub, kulitnya terasa nyaman karena seprai dan selimut yang tebal juga sangat lembut. Leary bergerak ke belakang dan membaringkan diri untuk bersiap-siap tidur lagi. Perhatian Leary tidak lepas dari Ferez yang kini masih duduk di sisinya.“Kenapa kau melihatku seperti itu?” tanya Ferez.Leary kembali bangun dan duduk dengan tegak. “Bulan ini aku ulang tahun, apa boleh aku meminta sesuatu pada Ferez?”Ferez langsung bersedekap di dada. “Kau semakin banyak menuntut ya.”“Aku tidak akan memaksa Fe
Dama duduk di sisi bak mandi tengah membantu membilas rambut Leary.Dama tersenyum samar, wanita itu tidak bersuara, sorot matanya yang lembut dan keibuan itu tidak dapat mengalihkan perhatiannya dari sosok Leary yang kini tengah duduk membelakanginya.Setelah empat tahun bekerja, ini untuk pertama kalinya Dama melihat keluarga Benvolio membawa seorang perempuan.Semalam, ketika Dama melihat Leary, wanita itu sempat berpikir bahwa dia adalah anak Liebert karena warna rambut dan garis wajah mereka yang sama. Namun ketika Dama melihat kondisi tubuh Leary yang begitu kurus kering, dan sorot mata yang menunjukan banyak kesedihan, Dama mulai berpikir bahwa dia bukan anak Liebert.Liebert sangat menyukai anak-anak, mustahil dia menelantarkan puterinya sendiri.Dama menurunkan pandangannya, melihat tulang Leary yang tercetak di sepanjang punggungnya. Dama penasaran, apakah anak ini mengalami kekurangan gizi? Mengapa dia begitu kurus dan lemah? “Nona, jika saya kasar, katakanlah, saya akan