Beranda / Lain / Kembali bersama Putri yang Kau Buang / BAB 57: Tawaran Masa Depan

Share

BAB 57: Tawaran Masa Depan

Penulis: Asayake
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-11 11:20:47

“Anda dan Leary adalah orang yang memperlakukan saya dengan baik setelah nenek saya, terima kasih,” ucap Jach.

Olivia tersenyum. “Aku juga senang kau bisa berteman dengan Leary, dia terlihat sangat menyukaimu, selama ini Leary tidak begitu benar-benar memiliki seorang teman,” kata Olivia lagi usai mengobat Jach.

“Saya juga senang berteman dengan putri Anda.”

“Aku turut berduka cita atas meninggalnya nenekmu.”

Jach meremas kuat lengannya mencoba menahan segumpal emosi kesedihan yang belum dia ungkapkan sejak kematian Ogze. Mata Jach yang dipenuhi kesedihan terlukis oleh banyak cahaya api yang tengah berkobar di depannya.

Jach kehilangan satu-satunya orang terakhir yang dia harapkan bisa menjadi penjaganya, namun ternyata Tuhan berkehendak lain, Ogze diambil terlalu cepat.

Olivia bisa menyadari jika apa yang dilihatnya bukan hanya kesedihan semata, ada luka yang jauh lebih dalam di dalam diri Jach.

“Dengan siapa sekarang kau tinggal?” tanya Olivia pelan.

“Saya tinggal sendirian,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 58: Perpisahan

    Beberapa gulungan kertas sudah berada di tangan Morgan, Olivia sudah memberikan banyak informasi penting yang telah dia janjikan berasama Ellisio.Kini keduanya duduk saling berhadapan, berbicara untuk yang terakhir kalinya sebelum Olivia benar-benar dilarang bertemu dengan orang luar.Waktu sudah menunjukan pukul dua belas malam, Morgan sengaja datang di malam hari karena beberapa alasan.“Aku masih berharap banyak bahwa kau, aku dan kakakku bisa duduk bersama menikmati secangkir teh sambil melihat matahari terbenam. Sepertinya kini situasi semakin sulit untukmu,” ucap Morgan tampak masih tidak percaya dengan keputusan yang telah Olivia ambil.“Sampaikan permintaan maafku kepada Ellisio.”“Aku dan Ellisio bisa membantumu jika kau ingin melakukan pemberontakan pada Oxfo,” tawar Morgan terdengar serius.Dengan lemah Olivia menggeleng tidak setuju. “Sekarang sudah bukan lagi waktunya untukku menghabiskan waktu dengan melakukan pertarungan. Aku tidak ingin mati dengan meninggalkan beban

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-12
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 59: Kehidupan Baru

    Dua bulan kemudian.. November, 1997 Setelah kepergian Jach, dan setelah kepulangan Olivia di tugas terakhirnya di malam itu, semua kehidupan Leary dan Olivia berubah, mereka menjalani waktunya dalam ketenangan tanpa ada tamu yang datang dan mengancam sesuatu. Olivia menghabiskan waktunya di rumah bersama Leary, di waktu luang dia menulis banyak rahasia yang dia simpan selama ini, di sela-sela itu, Olivia mengajari Leary banyak hal, dan seiring dengan berjalannya waktu pada akhirnya Olivia tidak bisa menghindari keadaannya yang semakin memburuk. Kondisi tubuh Olivia semakin lemah.. Berat badan Olivia semakin hari semakin menyusut, ada banyak cekungan tajam di wajahnya, wajahnya berubah pucat, dan tangannya terlihat kurus kering tidak bertenaga. Efek samping dari penyakitkan membuat Olivia semakin mudah lelah karena kesulitan bernapas, Olivia mulai tidak mampu mengerjakan pekerjaan rumah yang berat, tidak jarang Olivia mengalami demam, beruntungnya Leary menjadi jarang merengek at

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-13
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 60: Kesialan

    “Berikan uangnya,” pinta Delano dengan tangan terbuka. Wajah Willis memucat kaget, wanita itu bertanya-tanya di dalam hatinya, dari mana Delano mengetahui Willis baru mendapatkan uang? Apakah guild itu bekerja sama dengan rentenir yang sudah menghutangkan banyak uang pada mantan suami Willis? “Kenapa kau diam saja? Apa kau bisu? Aku bilang berikan uang itu,” ucap Delano kian mendekat, mengikis jarak di antaranya dengan Willis. “Apa maksudmu? Aku tidak tahu apapun,” jawab Willis berusaha untuk bersikap setenang mungkin. “Jangan berpura-pura, aku tahu kau sudah mendapatkan banyak uang, kau pikir aku bodoh?” Willis mundur perlahan, wanita itu terintimidasi dengan desakan Delano dan tatapannya yang tajam berbahaya. “Ini bukan uangku, ini uang temanku, kau tidak berhak mendapatkannya,” jawab Willis apa adanya. “Aku tidak peduli, uang siapapun yang ada di tanganmu, itu tanggung jawabmu, namun aku berhak mengambilnya,” geram Delano tampak jengkel. “Tidak bisa!” Jawab Willis dengan ter

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 61: Membujuk Leary

    “Selama anakmu ada di sana, aku akan berusaha mencari uang untuk menggantikan kerugianmu!” Olivia membuang mukanya seketika, wanita itu masih sangat jengkel dan marah karena kelalaian Willis, Olivia kehilangan banyak uang yang dia rencanakan untuk bisa membuat Leary sekolah. Kesialan Olivia benar-benar tidak berakhir. Olivia tahu jika tidak ada gunanya terus marah, tapi apa tanggung jawab Willis sebanding dengan semua senjata dan uang Olivia yang hilang? Olivia tidak bisa membiarkan Leary terus menerus berada di rumah dan menyaksikan dirinya sakit. Akhir-akir ini dada Olivia semakin sakit tidak terkendali. Akhir-akhir ini juga Leary menjadi murung karena khawatir melihatnya sakit. Olivia tidak ingin Leary semakin bersedih melihat kondisinya yang semakin memburuk sepanjang waktu. Olivia ingin jika Leary berhenti memikirkannya dengan diberi banyak kesibukan. Leary tidak boleh melihat semua rasa sakit yang diderita tubuhnya, dia harus terus melangkah jauh tanpa kesedihan meski bila

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 62: Mulai Bekerja

    “Apakah di sana aku akan mendapatkan uang?” bisik Leary bertanya. Olivia sempat dibuat terdiam, dengan penuh kehati-hatian wanita itu menjawab, “Kenapa kau menanyakan uang Nak?” Wajah Leary kembali terangkat, anak itu menatap lekat Olivia dengan tangan terkepal kuat di atas meja. “Jika aku mendapatkan uang, aku ingin membelikan obat untuk Ibu, agar Ibu bisa sembuh. Aku ingin kita pergi berkuda lagi, aku senang bermain bersama Ibu.” Olivia tercekat kaget, bibirnya menekan kuat menahan desakan air mata kesedihannya mendengar jawaban Leary yang penuh kebijaksanaan. “Nak, sudah pernah bilang padamu jika ibu masih memiliki cukup uang, ibu menawarkanmu berada di toko bibi Willis karena di sana ada banyak buku dongeng yang bagus dan taman bermain, di sana kau tidak akan kesepian.” “Tapi Ibu akan kesepian jika kutinggal sendiri,” jawab Leary lagi masih tidak berpikir egois dan mendahulukan keadaan Olivia. Mata Olivia bergetar kian panas, ucapan Leary sangat menghangatkan hatinya dan mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 63: Menahan Diri

    Tetesan darah segar terjatuh menodai kertas dan bergabung dengan tinta balpoin yang merangkai beberapa patah kata. Olivia menegakan kepalanya dan menutup hidungnya dengan cepat, kepalanya berdenyut sakit dan pandangannya sedikit mengabur. Suara napas Olivia mulai terdengar. Dokter mengatakan jika masalah Olivia ada pada satu paru-parunya yang tidak befungsi lagi, namun semenjak mendapatkan obat pelumpuhan dari Oxfo, Olivia merasakan ada sesuatu yang pada tubuhnya. Olivia curiga jika Oxfo mencoba memasukan zat yang mempercepat kematiannya setelah mendapatkan informasi dari Olivia. Dia semakin lemah dan mudah sakit, Olivia terus menerus membutuhkan obat untuk bertahan dan beberapa inhaler yang membantu pernapasannya dalam beberapa saat. Dengan tangan yang gemetar Olivia memutar kursi rodanya agar bisa pergi ke dapur dan membersihkan wajahnya yang dihiasi darah. Sepanjang hari ini Olivia tidak berhenti memikirkan Leary sambil menulis beberapa catatan penting yang harus dia berikan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-16
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 64: Kesalahan di Hari Pertama

    Gigitan demi gigitan kentang mulai masuk ke dalam mulut, rasa bosan membuat Leary ingin mencoba ke taman bermain, tapi rasa takut yang lebih besar membuat Leary harus menahan diri dan menunggu Willis pulang. Beruntung saja Willis yang sudah pergi telah kembali, wanita itu terlihat tersenyum lebar penuh kesenangan karena baru selesai di ajak jalan-jalan oleh seorang laki-laki. “Bagaimana dengan tokoku?” tanya Willis. Leary terperanjat. “Ada seseorang yang mengambil buku pesanannya, namanya nyonya Lesley, buku yang di ambil panduan musik opera.” Kening Willis mengerut samar, mencoba mengingat apakah ada seseorang yang memesan buku musik opera bernama Lesley. Mata Willis mulai menyipit curiga, dia tahu siapa Lesley, wanita yang penah bertengkar dengannya karena suami Lesley tidur dengan Willis. Tapi, Lesley tidak pernah memesan buku, jangankan untuk bicara, untuk saling melihat saja mereka sudah saling membenci. Tapi benar, Lesley datang ke tokonya? “Apa aku salah dengar?” tanya W

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-16
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 65: Hadiah untuk Leary

    Selesai mandi dan berpakaian, dengan cepat Leary segera duduk di meja makan dan menikmati makan malamnya bersama Olivia sambil bercakap santai, membicarakan musim dingin yang sudah dekat. Olivia berjanji akan membawa Leary berkeliling kota London dan membawanya melihat menara bigben setelah Leary pintar membaca dan berhitung. Langit sore sudah mulai hilang berganti malam, mala mini bulan terlihat muncul bersama dengan bintang-bintang yang bertebaran. Rasa kenyang membuat Leary duduk santai di kursinya, anak itu memperhatikan kue kering kesukaannya ada di atas meja dengan berbagai makanan lezat lainnya yang masih banyak belum dimakan. Sudah sangat lama Leary tidak memakan makan enak lagi, dia sampai bertanya-tanya di dalam hatinya, bagaimana caranya ibunya mendapatkan semua makanan lezat ini padahal dia sedang sakit? Kini Leary tengah menunggu Olivia yang pergi ke sudut ruangan tengah untuk mengambil hadiah yang sudah dia janjikan kepada putrinya. Tidak berapa lama akhirnya Olivi

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17

Bab terbaru

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   SELESAI

    Langit terlihat memerah, dalam waktu beberapa menit lagi akan benar-benar tenggelam. Leary duduk di rerumputan melihat banyaknya daun semanggi yang tumbuh subur.Gadis kecil itu terlihat merenung teringat Petri yang pernah dia beri daun semanggi.Petri, entah mengapa Leary ingin lebih dekat dengannya dan terus memikirkannya. Leary gelisah melihat Petri yang terlihat bersedih.“Apa yang kau lakukan di sini? Masuklah,” titah Chaning yang datang menyusul, sekilas pria itu melihat jauh keberadaan Ferez yang masih menunggangi kudanya di pacuan.Wajah Leary terangkat, menatap lekat Chaning yang kini disinari sinar matahari sore. Pria itu terlihat kuat, indah dan hangat, sehangat matahari sore.Leary tidak bersuara, namun anak itu terus menatap Chaning dalam diam, Leary bergumul dalam pikirannya mencoba untuk merangkai sesuatu untuk diungkapkan.“Kenapa?” tanya Chaning yang menyadari sesuatu.Leary segera berdiri. “Paman, apa boleh saya berteman baik dengan Petri?” tanya Leary terdengar seper

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 6

    Ferez berjalan sendirian keluar dari kantin sekolah, beberapa saat yang lalu dia sempat pergi ke kelas Leary untuk memastikan keadaannya karena ingin tahu keadaannya. Ferez tidak menemukan keberadaannya, dia sempat berpikir Leary pergi ke kantin sekolah, namun ternyata Leary juga tidak ada.Cukup jauh Ferez melangkah akhirnya dia sampai di taman sekolah, tidak membutuhkan waktu lama untuknya mencari Leary karena kini perhatiannya langsung tertuju pada gadis kecil itu yang kini tersenyum melambaikan tangannya pada Petri yang beranjak pergi meninggalkannya.Ferez juga melihat Duke yang kini tengah berdiri di bawah pohon, Ferez tidak habis pikir dengan keputusan ayahnya yang mengirim Duke dibandingkan pengawal lainnya. Padahal Duke memiliki fisik yang mencolok dibandingkan dengan Romero.Tanpa pikir panjang Ferez segera pergi menghampiri Leary.“Ferez,” sapa Leary dengan senyuman lebar terlihat senang.“Bagaimana kelas pertamamu?” tanya Ferez seraya duduk, namun tatapannya yang tajam it

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 5

    “Apa boleh saya duduk di sini?” tanya Leary memberanikan diri.Sekali lagi Petri menarik napasnya dalam-dalam, dan berkata, “Duduklah.”Leary memutuskan untuk duduk di samping Petri, sementara Duke berdiri menunggu di bawah pohon sambil berbicara dengan seorang anak laki-laki yang meminta tolong kepadanya karena bolanya menyangkut di dahan pohon.Leary dan Petri duduk berdampingan, keduanya terlihat terjebak dalam kecanggungan meski hatinya saling memiliki rasa penasaran dan bertanya-tanya ingin tahu kabar masing-masing.Petri melirik Leary yang kini membuka bekal makanannya di atas pangkuannya. “Kau mulai sekolah hari ini?”Leary mengangguk dengan senyuman.“Bagaimana perasaanmu?” tanya Petri lagi.“Luar biasa, saya sangat senang.”Petri ikut tersenyum meski jauh di dalam lubuk hatinya dia merasa sedikit iri karena tidak bisa pergi bersama ke sekolah dengan adiknya, malahan kini mereka berdua tampak seperti dua orang asing yang sedang mengobrol.Leary mengambil roti isi yang dibuat o

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 4

    Noah menopang dagunya memperhatikan gurunya tengah berbicara di depan, perhatiannya sempat teralihkan pada Petri yang tengah membaca buku. Sejak kejadian hari itu, Petri menjadi jarang sekolah, dia harus menanggung banyak tanggung jawab dan lebih mementingkan untuk belajar khusus bisnis dibandingkan dengan sekolah umum untuk anak-anak seusianya.Keadaan Darrel tidak kunjung membaik dan dia terus mendapatkan perhatian khusus, bisa dikatakan mungkin kini keadaan jauh lebih buruk. Beruntung Adelle sering datang membantu Petri dikala dia kesulitan. Kini kediaman keluarga McCwin sudah kosong tidak berpenghuni, Petri lebih memilih tinggal bersama Andrew yang sampai saat ini masih setia kepadanya meski sudah mengundurkan diri.Karena kejadian di hari itu, Petri sempat tidak sekolah selama satu bulan, dia harus mendapatkan banyak bimbingan agar bisa melewati masa traumanya.Kini, Petri yang cerdas dan selalu kompetitif dalam belajar sudah berubah, dia lebih banyak diam dan menyendiri, menja

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Esktra Part 3

    Chaning dan Liebert duduk dalam ketegangan, kehadiran kedua pria itu membuat seseorang guru yang mengurus administrasi pendaftaran sekolah sempat dibuat diam dan tersenyum canggung.Hari kemarin seseorang bertubuh tinggi besar dangan wajah bertato yang datang memberikan semua berkas keperluan, dan kini yang datang menjadi wali adalah dua pria bertubuh besar.Chaning dan Liebert berpenampilan rapi, namun aura mematikan mereka tetap saja tidak bisa dihindarkan. Terlebih, sebelumnya Russel pernah bertemu dengan Chaning yang pernah mendaftarkan Ferez.Nama Benvolio sangat begitu jarang digunakan, dan nama itu dikenal sebagai nama klan besar keluarga mafia.“Kita pernah bertemu sebelumnya, Anda orang tuanya Ferez?” ucap Russel berbasa-basi, padahal sebelumnya dia sudah dihubungi secara khusus oleh petinggi sekolah bahwa akan ada tamu penting yang akan medaftar anaknya sekolah.Chaning mengangguk samar.Russel berdeham pelan sambil menyeka keringat dingin di keningnya. “Jadi, anak atas nama

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 2

    “Aku paman kandungnya, aku akan menjadi walinya,” Liebert angkat bicara ditengah-tengah sarapan pagi yang akan dimulai.Pagi ini Chaning dan Liebert tengah berdiskusi mengenai sekolah pertama Leary, nampaknya diskusi itu sedikit terganggu karena Chaning dan Liebert sama-sama ingin menjadi wali Leary.Chaning menengok seketika, pria itu mendorong piring makanan untuk Ferez. “Apa kau sudah lupa? Sekarang aku menjadi ayah angkatnya secara sah, secara garis besar aku lebih berhak menjadi walinya.”Kening Liebert mengerut samar, pria itu tampak tidak setuju dengan apa yang telah Chaning katakan kepadanya. “Ayah angkat di atas kertas, Leary masih memanggilmu paman.”“Memangnya kenapa? Saat kecil, Ferez juga memanggilku Chaning dibandingkan dengan sebutan ayah. Lagi pula, Leary lebih dekat denganku.”Liebert tersenyum miring, pria langsung bersedekap sombong. “Oh ya? Jika kalian sangat dekat, apa kau tahu keahilannya?”“Apa maksudmu? Aku lebih tahu tentang dia dibandingkan denganmu,” debat C

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 1

    Empat bulan kemudian..Leary terbaring dalam kegelisahan, gadis kecil itu terlihat beberapa kali melihat baju seragam sekolahnya yang digantung di depan lemari. Besok adalah hari pertama dia akan sekolah, Leary sangat gugup dan berdebar hebat tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi besok.Keadaan Leary sudah pulih sejak tiga bulan yang lalu, namun karena dia masih kesulitan berbicara dan takut dengan orang asing, butuh waktu lama untuknya bisa pulih seperti sekarang.Kini, Leary telah kembali menjadi anak yang penuh semangat dan selalu ceria. Sejak tinggal di rumah Chaning, secara perlahan Leary mendapatkan lebih banyak keberaniannya berkat dorongan semua orang.Chaning maupun Liebert, mereka berdua memang tidak begitu bisa bersikap manis dan lembut seperti orang lain. Namun, mereka berdua mampu memberikan banyak kenyamanan dan rasa aman untuk Leary, mereka berdua selalu menumbuhkan rasa percaya diri Leary agar dia berhenti berpikiran buruk lagi dengan orang-orang yang ada di se

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   END

    Desa Bibury, tempat yang telah Leary tinggalkan, tempat kenangan terakhir Olivia hidup, kini berada di depan mata. Leary berdiri terpaku, berdiri di tengah-tengah rumah kecil sederhana dan kumuh. Pandangannya mengedar melihat ke penjuru tempat, merasakan kembali kenangan indah dirinya bersama ibunya dulu.Leary mengusap dadanya, merasakan sesuatu perasaan yang kosong kini terasa kembali penuh hanya dengan membayangkan wajah Olivia, mencium sisa-sisa aromanya yang masih tertinggal.Di tempat ini, Leary melewati masa indah terakhirnya bersama ibunya. Leary melangkah pelan dalam tuntunan Chaning, mendekati sebuah tungku perapian. Di tempat itu, Olivia menghembuskan napas terakhirnya dalam pelukan Leary. Leary masih ingat, dia memeluk tubuh Olivia yang semula hangat berubah dingin, Leary yang sudah berjanji untuk menjadi anak yang kuat menahan air matanya hingga hembusan napas terakhir Olivia, hingga detak jantung terakhirnya, Leary menangis tanpa suara agar Olivia tidak mendengarnya.

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 108: Perdamaian

    Leary terduduk di kursi rodanya dengan sebuah pakaian yang tebal, gadis kecil itu tidak berhenti memandangi Liebert yang sejak tadi menyisir rambutnya, membantu mengenakan pakaian tebal hingga membantu mempersiapkan kepergian mereka karena pulang dari rumah sakit.Suara ketukan di pintu terdengar, tidak terduga Petri berdiri di ambang pintu. Ini untuk pertama kalinya Petri keluar usai kejadian itu, kini konisi Petri sudah mulai stabil berkat bantuan dokter. Petri berdiri tertunduk terlihat ragu untuk menatap.“Apa aku dibolehkan masuk?” Tanya Petri terdengar pelan nyaris tidak terdengar.Liebert sempat terdiam, pria itu lebih dulu melihat reaksi Leary. Jika Leary ketakutan, maka Liebert akan menolak.Melihat Leary yang terlihat tenang, Liebert akhirnya segera berdiri. “Masuklah,” jawab Liebert memberi izin.Petri mencoba memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya dan menatap Liebert, orang sudah menembak kaki ayahnya dengan kejam. Namun entah mengapa, tidak ada kebencian di dalam ha

DMCA.com Protection Status