Share

BAB 33: Sakit

Dalam keheningan Petri terduduk di kursi belajarnya, anak itu menatap kegelapan dengan sendu. Perasaan kecewa atas kekalahannya dari Ferez masih membelenggu hati Petri hingga membuatnya gelisah.

Sudah cukup lama Petri duduk di ruangan perpustakaan sekadar mengurung diri dan menenangkan diri. Selama dua jam duduk tidak ada satupun orang yang masuk, terutama Ellis yang tidak Petri lihat sejak perpisahan mereka di sekolah.

Rasa sesak di dada mulai Petri rasakan, wajahnya memanas tidak membuatnya nyaman, Petri demam.

***

“Kau mau ke mana?” Chaning bersandar di pagar tangga, melihat Ferez yang kini mengenakan coat hitam keluar dari kamarnya.

“Ke luar sebentar,” jawab Ferez terdengar santai, anak itu melewati Chaning begitu saja dan melangkah menuruni beberapa anak tangga.

“Ke mana?” tanya Chaning lagi.

“Ayah tidak perlu tahu.”

“Jika kau tidak memberitahu, pintu rumah ini akan tertutup rapat dan tidak mengizinkanmu masuk sampai besok pagi,” ancam Chaning tidak main-main.

“Terserah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status