Home / Lain / Kembali bersama Putri yang Kau Buang / BAB 31: Petri dalam Bahaya

Share

BAB 31: Petri dalam Bahaya

Author: Asayake
last update Last Updated: 2023-04-12 17:03:19

Sunyi sepi kediaman keluarga McCwin membuat Olivia bergerak sedikit lebih leluasa melalui taman yang kekurangan pencahayaan. Olivia memanjat sebuah tangga darurat untuk bisa sampai lantai dua dan berada di balkon kamar Petri.

Olivia tidak memperhatikan apapun di sekitarnya karena kini tujuan utamanya adalah melihat Petri.

Kaca jendela yang tertutup rapat membuat Olivia harus membukanya dengan pisau yang dia bawa.

Dengan penuh kehati-hatian Olivia masuk ke dalam, melihat putra kesayangannya yang tertidur lelap di bawah remang cahaya.

Kaki Olivia gemetar tidak bertenaga, air mata luruh tidak terbendung membasahi pipi begitu melihat sosok yang selama ini sangat ingin dia temui.

Selama ini Olivia hanya melihat Petri dan mengetahui kabarnya dua bulan sekali melalui laporan dan sebuah photo yang di ambil diam-diam, dan kini dia memiliki kesempatanuntuk melihat putranya secara langsung.

Petri tampak tumbuh dengan baik tanpa kekurangan, kecuali seorang ibu.

Tangan Olivia terkepal sampa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 32: Meminta Bantuan

    Olivia sudah kembali ke motel, wanita itu terlihat duduk merenung tidak bisa tidur, pikirannya terus tersita pada apa yang telah dia lihat satu jam yang lalu. Wony, perempuan tidak tahu diri itu tidak hanya ingin melenyapakan Olivia, dia juga mencuri dan ingin mencelakai Petri. Niat kejam Wony membuat Olivia risau, Olivia harus mengutamakan keselamatan Petri sebelum semuanya terlambat. Bahkan meski Wony masih baru berencana mencelakai Petri, memang sudah sepantasnya jika Wony disingkirkan. Sebuah kertas kosong dan pena berada di atas sebuah buku, Olivia ingin mengirimkan surat kepada sahabatnya yang selama ini selalu menjadi teman terbaik adiknya juga. Olivia mengambil pena itu dan sejenak terdiam, mencoba memikirkan kata-kata yang harus dia rangkai untuk menyapa setelah sekian lama tidak memberi kabar apapun. Untuk adikku, Joan. L September 1997 Aku sungguh minta maaf karena baru sempat memberimu surat lagi untuk memberi kabar, ada banyak alasan yang sulit aku jelaskan kepadam

    Last Updated : 2023-04-13
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 33: Jahat!

    Leary berbalik, kembali melangkah, anak itu pergi melewati beberapa rumah lagi sampai akhirnya bertemu dengan ibu Jamila, salah satu anak yang berteman dengan Moore. Kate, ibu Jamila, kini dia tengah berada di kandang kuda. Leary berdiri di depan pagar kayu, tidak memiliki keberanian untuk masuk sembarangan setelah mendapatkan bentakan seperti yang telah terjadi beberapa saat yang lalu. “Nyonya,” sapa Leary pelan. Kate tidak menyahut, wanita itu hanya menatapnya sekilas dan kembali memberi rumput untuk pakan kudanya. “Nyonya, apa boleh saya minta tolong?” tanya Leary memberanikan diri. Kate keluar dari kandang kudanya dan menatap tajam Leary, memperhatikan penampilannya yang berantakan. Sontak Leary mundur dua langkah dan tertunduk. “Ada apa?” tanya Kate. Leary menarik napasnya pelan, bibir mungilnya menekan dan matanya sedikit berkaca-kaca dipenuhi keraguan karena takut kembali mendapatkan bentakan. “Anu ini,” tangan mungil Leary gemetar menunjuk rambutnya, “di rambut saya ad

    Last Updated : 2023-04-14
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 34: Pembunuh Bayaran

    Bibir mungil Leary terkatup rapat agar tidak mengeluarkan segukan sisa tangisnya, kedatangan orang asing yang selalu berbuat jahat membuat Leary waspada. Kini ibunya tidak ada di rumah, tidak ada yang bisa melindunginya. Orang-orang yang tinggal di sekitar tidak peduli kepadanya, sulit meminta pertolongan. Gerak-gerik William yang mengintip jendela depan rumah membuat Leary kian takut, tanpa membuang waktu, anak itu berlari pergi ke belakang menuju bukit. Leary ingat betul dengan nasihat Olivia yang meminta dirinya untuk berlari pergi sejauh mungkin jika bertemu dengan orang asing yang bertindak mencurigakan. Kaki kecil Leary terseok-seok sampai membuat dia terjembab di antara rerumputan. Dengan lemah anak itu kembali bangun dan memutuskan duduk di bawah pohon delima sambil memperhatikan rumahnya untuk memastikan kapan William pergi. Kehadiran Leary selalu tidak diharapkan dan penampilan rambutnya yang berubah membuat anak-anak yang tengah bermain mulai memperhatikannya. Mereka m

    Last Updated : 2023-04-15
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 35: Sendirian dalam Kesepian

    Di bawah rindangnya pohon delima, Leary masih duduk memperhatikan, tidak ada keberanian untuknya pulang, Leary takut orang jahat itu menyakitinya. Leary beranjak dari duduknya, pergi ke pinggiran sungai untuk menunggu Jach yang mungkin saja hari ini akan melewati rumahnya. Hari mulai siang, matahari mulai terik, ada beberapa kuda yang melewati jalan sepanjang sungai, namun Jach tidak terlihat sedikitpun. Sementara William yang mencari Olivia dengan Leary masih belum pulang, pria terlihat siap siaga, tidak sabar melancarkan aksinya dan membawa kepala Olivia dan anaknya ke hadapan Wony. *** Waktu telah berlalu, matahari sudah mulai menuju arah barat, Leary sampai ketiduran di atas bebatuan. Jach yang ditunggunya, hari ini dia tidak lewat, kemungkinan dia tidak memiliki sesuatu untuk dijual sehingga tidak pergi ke pasar. Leary sangat ingin pergi ke rumah Jach, namun karena harus melewati hutan dan jalan yang sangat jauh, Leary takut tersesat. Suara perut yang lapar dan mulut yang

    Last Updated : 2023-04-16
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 36: Menyingkirkan Mereka

    “Apa kau masih merindukannya di setiap malam?” tanya Wony terdengar seperti peduli, pada kenyataannya itu hanya sebatas basa-basi. Suara hembusan napas yang kasar terdengar dari mulut Darrel, sejak kemarin malam dia mendadak merasakan ada yang sesuatu di dalam hatinya seakan Olivia telah kembali pulang. Darrel tidak tahu apakah ini karena sebuah kerinduan yang begitu dalam tersimpan di dalam hatinya atau mungkin sebuah isyarat jika memang Olivia akan segera kembali di sisinya lagi. “Kau tidak akan tahu, seberapa berharganya Olivia untukku,” jawab Darrel terdengar sedih. “Darrel,” Wony mendekat dan berdiri di sisi Darrel. “Bagaimana jika dia melupakanmu?” Rahang Darrel mengetat, “Aku tidak peduli, selama Olivia kembali ke sisiku, itu sudah cukup untukku.” Wony tersenyum memaksakan, wanita itu menuangkan anggur ke gelas dan menyesapnya perlahan. *** Suara musik dan tawa orang-orang terdengar di sebuah mansion seorang milliuner, malam ini ada sebuah pesta formal yang di selenggar

    Last Updated : 2023-04-17
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 37: Petri Mendengarnya?

    Keributan yang terjadi membuat suasana yang menyenangkan menjadi kacau, orang-orang berhamburan berusaha menyelamatkan diri. Beberapa menit setelahnya, beberapa mobil polisi datang bergerombol. Keramaian orang-orang yang gaduh dan berusaha menyelamatkan diri masing-masing membuat kepolisian yang datang tampak keos tidak bisa menghentikan kepergin orang-orang yang ingin pergi. termasuk Willis pergi yang berpura-pura terkena sasaran tembak sehingga mendapatkan prioritas untuk pergi mendapatkan pertolongan. Dengan sebuah mobil yang sama, Willis segera pergi, dia harus segera pergi ke motel dan bersiap melepaskan semua penyamarannya, lalu membuang semua barangnya ke tempat pembakaran sampah. Sebuah mobil kepolisian lain datang, kali ini Haston dan dua anak buahnya. Olivia yang sempat akan turun mengurungkan niatnya, wanita itu kembali mengangkat senjatanya dan mengincar Haston. Haston cukup berbahaya, ini kesempatan untuk Olivia harus menyingkirkannya juga sekalian tanpa sisa. Sekali

    Last Updated : 2023-04-18
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 38: Tegar

    “Petri tunggu,” panggil Wony. Petri menghentikan langkahnya dan menghadap Wony, anak itu terlihat masih tidak terlalu nyaman dengan keberadaan Wony meski wanita itu sudah tinggal cukup lama di rumahnya. Sikap Wony yang seperti nyonya besar, sangat berbanding balik dengan ibunya yang selalu mengajarkan kesederhanaan. Keberadaan Wony di rumahpun tidak memiliki kontribusi apapun meski semua orang berpikir jika dia akan menjadi calon ibu yang sempurna untuk Petri. Sayangnya Petri tidak pernah sekalipun mendapatkan kasih sayang dari Wony karena wanita itu sepanjan waktu sibuk mempercantik diri lalu berbelanja. Satu-satunya hal yang membuat Petri tidak pernah protes atas kedatangan Wony karena Ellis, Petri menyayangi Ellis dan merasa sedikit tidak kesepian sejak Ellis ada di rumah. Ellis sudah seperti adiknya sendiri. “Ada apa?” tanya Petri. “Apa kau sudah mendengarkan apa yang sudah aku bicarakan dengan John?” tanya Wony berhati-hati dan penuh ketelitian memperhatian setiap ekspresi

    Last Updated : 2023-04-19
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 39: Rencana Jahat

    Napas Leary tertahan di dada, anak itu mundur seketika penuh ketakutan sampai membuat kaki dan tangannya gemetar tidak bertenaga. “Jangan takut, aku utusan teman ibumu, maaf datang terlambat,” ucap pria asing itu menenangkan ketakutan Leary. Alih-alih tenang, Leary kian mundur hendak berlari, dia tidak percaya siapapun selain ibunya, semua orang jahat kepadanya, termasuk semua orang yang selama ini selalu datang bertamu ke rumah, mereka hanya ingin menyakiti Olivia. “Kau masih takut padaku?” tanya pria itu mencoba mendekat. Refleks Leary menghalangi wajahnya dan terjatuh ke belakang, suara napasnya terdengar kasar dan tersenggal. “Jangan sakiti saya.” “Tenanglah,” pria itu membungkuk berhadapan dengan Leary dan menangkap kedua tangannya agar berhenti menutupi wajahnya yang kini sudah basah oleh air mata. Dengan takut Leary melihat pria asing berekspresi dingin itu, tangan kekar pria itu terulur mengajak bersalaman. “Aku tidak akan menyakitimu, namaku Morgan Hemilton, nanti kau b

    Last Updated : 2023-04-21

Latest chapter

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   SELESAI

    Langit terlihat memerah, dalam waktu beberapa menit lagi akan benar-benar tenggelam. Leary duduk di rerumputan melihat banyaknya daun semanggi yang tumbuh subur.Gadis kecil itu terlihat merenung teringat Petri yang pernah dia beri daun semanggi.Petri, entah mengapa Leary ingin lebih dekat dengannya dan terus memikirkannya. Leary gelisah melihat Petri yang terlihat bersedih.“Apa yang kau lakukan di sini? Masuklah,” titah Chaning yang datang menyusul, sekilas pria itu melihat jauh keberadaan Ferez yang masih menunggangi kudanya di pacuan.Wajah Leary terangkat, menatap lekat Chaning yang kini disinari sinar matahari sore. Pria itu terlihat kuat, indah dan hangat, sehangat matahari sore.Leary tidak bersuara, namun anak itu terus menatap Chaning dalam diam, Leary bergumul dalam pikirannya mencoba untuk merangkai sesuatu untuk diungkapkan.“Kenapa?” tanya Chaning yang menyadari sesuatu.Leary segera berdiri. “Paman, apa boleh saya berteman baik dengan Petri?” tanya Leary terdengar seper

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 6

    Ferez berjalan sendirian keluar dari kantin sekolah, beberapa saat yang lalu dia sempat pergi ke kelas Leary untuk memastikan keadaannya karena ingin tahu keadaannya. Ferez tidak menemukan keberadaannya, dia sempat berpikir Leary pergi ke kantin sekolah, namun ternyata Leary juga tidak ada.Cukup jauh Ferez melangkah akhirnya dia sampai di taman sekolah, tidak membutuhkan waktu lama untuknya mencari Leary karena kini perhatiannya langsung tertuju pada gadis kecil itu yang kini tersenyum melambaikan tangannya pada Petri yang beranjak pergi meninggalkannya.Ferez juga melihat Duke yang kini tengah berdiri di bawah pohon, Ferez tidak habis pikir dengan keputusan ayahnya yang mengirim Duke dibandingkan pengawal lainnya. Padahal Duke memiliki fisik yang mencolok dibandingkan dengan Romero.Tanpa pikir panjang Ferez segera pergi menghampiri Leary.“Ferez,” sapa Leary dengan senyuman lebar terlihat senang.“Bagaimana kelas pertamamu?” tanya Ferez seraya duduk, namun tatapannya yang tajam it

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 5

    “Apa boleh saya duduk di sini?” tanya Leary memberanikan diri.Sekali lagi Petri menarik napasnya dalam-dalam, dan berkata, “Duduklah.”Leary memutuskan untuk duduk di samping Petri, sementara Duke berdiri menunggu di bawah pohon sambil berbicara dengan seorang anak laki-laki yang meminta tolong kepadanya karena bolanya menyangkut di dahan pohon.Leary dan Petri duduk berdampingan, keduanya terlihat terjebak dalam kecanggungan meski hatinya saling memiliki rasa penasaran dan bertanya-tanya ingin tahu kabar masing-masing.Petri melirik Leary yang kini membuka bekal makanannya di atas pangkuannya. “Kau mulai sekolah hari ini?”Leary mengangguk dengan senyuman.“Bagaimana perasaanmu?” tanya Petri lagi.“Luar biasa, saya sangat senang.”Petri ikut tersenyum meski jauh di dalam lubuk hatinya dia merasa sedikit iri karena tidak bisa pergi bersama ke sekolah dengan adiknya, malahan kini mereka berdua tampak seperti dua orang asing yang sedang mengobrol.Leary mengambil roti isi yang dibuat o

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 4

    Noah menopang dagunya memperhatikan gurunya tengah berbicara di depan, perhatiannya sempat teralihkan pada Petri yang tengah membaca buku. Sejak kejadian hari itu, Petri menjadi jarang sekolah, dia harus menanggung banyak tanggung jawab dan lebih mementingkan untuk belajar khusus bisnis dibandingkan dengan sekolah umum untuk anak-anak seusianya.Keadaan Darrel tidak kunjung membaik dan dia terus mendapatkan perhatian khusus, bisa dikatakan mungkin kini keadaan jauh lebih buruk. Beruntung Adelle sering datang membantu Petri dikala dia kesulitan. Kini kediaman keluarga McCwin sudah kosong tidak berpenghuni, Petri lebih memilih tinggal bersama Andrew yang sampai saat ini masih setia kepadanya meski sudah mengundurkan diri.Karena kejadian di hari itu, Petri sempat tidak sekolah selama satu bulan, dia harus mendapatkan banyak bimbingan agar bisa melewati masa traumanya.Kini, Petri yang cerdas dan selalu kompetitif dalam belajar sudah berubah, dia lebih banyak diam dan menyendiri, menja

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Esktra Part 3

    Chaning dan Liebert duduk dalam ketegangan, kehadiran kedua pria itu membuat seseorang guru yang mengurus administrasi pendaftaran sekolah sempat dibuat diam dan tersenyum canggung.Hari kemarin seseorang bertubuh tinggi besar dangan wajah bertato yang datang memberikan semua berkas keperluan, dan kini yang datang menjadi wali adalah dua pria bertubuh besar.Chaning dan Liebert berpenampilan rapi, namun aura mematikan mereka tetap saja tidak bisa dihindarkan. Terlebih, sebelumnya Russel pernah bertemu dengan Chaning yang pernah mendaftarkan Ferez.Nama Benvolio sangat begitu jarang digunakan, dan nama itu dikenal sebagai nama klan besar keluarga mafia.“Kita pernah bertemu sebelumnya, Anda orang tuanya Ferez?” ucap Russel berbasa-basi, padahal sebelumnya dia sudah dihubungi secara khusus oleh petinggi sekolah bahwa akan ada tamu penting yang akan medaftar anaknya sekolah.Chaning mengangguk samar.Russel berdeham pelan sambil menyeka keringat dingin di keningnya. “Jadi, anak atas nama

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 2

    “Aku paman kandungnya, aku akan menjadi walinya,” Liebert angkat bicara ditengah-tengah sarapan pagi yang akan dimulai.Pagi ini Chaning dan Liebert tengah berdiskusi mengenai sekolah pertama Leary, nampaknya diskusi itu sedikit terganggu karena Chaning dan Liebert sama-sama ingin menjadi wali Leary.Chaning menengok seketika, pria itu mendorong piring makanan untuk Ferez. “Apa kau sudah lupa? Sekarang aku menjadi ayah angkatnya secara sah, secara garis besar aku lebih berhak menjadi walinya.”Kening Liebert mengerut samar, pria itu tampak tidak setuju dengan apa yang telah Chaning katakan kepadanya. “Ayah angkat di atas kertas, Leary masih memanggilmu paman.”“Memangnya kenapa? Saat kecil, Ferez juga memanggilku Chaning dibandingkan dengan sebutan ayah. Lagi pula, Leary lebih dekat denganku.”Liebert tersenyum miring, pria langsung bersedekap sombong. “Oh ya? Jika kalian sangat dekat, apa kau tahu keahilannya?”“Apa maksudmu? Aku lebih tahu tentang dia dibandingkan denganmu,” debat C

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 1

    Empat bulan kemudian..Leary terbaring dalam kegelisahan, gadis kecil itu terlihat beberapa kali melihat baju seragam sekolahnya yang digantung di depan lemari. Besok adalah hari pertama dia akan sekolah, Leary sangat gugup dan berdebar hebat tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi besok.Keadaan Leary sudah pulih sejak tiga bulan yang lalu, namun karena dia masih kesulitan berbicara dan takut dengan orang asing, butuh waktu lama untuknya bisa pulih seperti sekarang.Kini, Leary telah kembali menjadi anak yang penuh semangat dan selalu ceria. Sejak tinggal di rumah Chaning, secara perlahan Leary mendapatkan lebih banyak keberaniannya berkat dorongan semua orang.Chaning maupun Liebert, mereka berdua memang tidak begitu bisa bersikap manis dan lembut seperti orang lain. Namun, mereka berdua mampu memberikan banyak kenyamanan dan rasa aman untuk Leary, mereka berdua selalu menumbuhkan rasa percaya diri Leary agar dia berhenti berpikiran buruk lagi dengan orang-orang yang ada di se

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   END

    Desa Bibury, tempat yang telah Leary tinggalkan, tempat kenangan terakhir Olivia hidup, kini berada di depan mata. Leary berdiri terpaku, berdiri di tengah-tengah rumah kecil sederhana dan kumuh. Pandangannya mengedar melihat ke penjuru tempat, merasakan kembali kenangan indah dirinya bersama ibunya dulu.Leary mengusap dadanya, merasakan sesuatu perasaan yang kosong kini terasa kembali penuh hanya dengan membayangkan wajah Olivia, mencium sisa-sisa aromanya yang masih tertinggal.Di tempat ini, Leary melewati masa indah terakhirnya bersama ibunya. Leary melangkah pelan dalam tuntunan Chaning, mendekati sebuah tungku perapian. Di tempat itu, Olivia menghembuskan napas terakhirnya dalam pelukan Leary. Leary masih ingat, dia memeluk tubuh Olivia yang semula hangat berubah dingin, Leary yang sudah berjanji untuk menjadi anak yang kuat menahan air matanya hingga hembusan napas terakhir Olivia, hingga detak jantung terakhirnya, Leary menangis tanpa suara agar Olivia tidak mendengarnya.

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 108: Perdamaian

    Leary terduduk di kursi rodanya dengan sebuah pakaian yang tebal, gadis kecil itu tidak berhenti memandangi Liebert yang sejak tadi menyisir rambutnya, membantu mengenakan pakaian tebal hingga membantu mempersiapkan kepergian mereka karena pulang dari rumah sakit.Suara ketukan di pintu terdengar, tidak terduga Petri berdiri di ambang pintu. Ini untuk pertama kalinya Petri keluar usai kejadian itu, kini konisi Petri sudah mulai stabil berkat bantuan dokter. Petri berdiri tertunduk terlihat ragu untuk menatap.“Apa aku dibolehkan masuk?” Tanya Petri terdengar pelan nyaris tidak terdengar.Liebert sempat terdiam, pria itu lebih dulu melihat reaksi Leary. Jika Leary ketakutan, maka Liebert akan menolak.Melihat Leary yang terlihat tenang, Liebert akhirnya segera berdiri. “Masuklah,” jawab Liebert memberi izin.Petri mencoba memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya dan menatap Liebert, orang sudah menembak kaki ayahnya dengan kejam. Namun entah mengapa, tidak ada kebencian di dalam ha

DMCA.com Protection Status