Share

BAB 15: Menemukan Leary

Author: Asayake
last update Last Updated: 2023-06-03 11:12:51

Leary berlari dengan cepat melewati taman rumah dan masuk ke wilayah perumahan, malam sudah sangat larut, dia harus segera sampai sebelum seseorang menyadari bahwa dia sudah pergi berkeliaran keluar.

Baru saja Leary berpikir demikian, kini langkah Leary terhenti seketika, tubuhnya sedikit terhuyung ke sisi karena berpas-pasan dengan Petri yang baru keluar perpustakaan untuk mengambil buku pelajarannya.

Dalam satu langkah Leary langsung mundur menjaga jarak, anak itu tertunduk tidak berani bertatapan dengan Petri yang kini memperhatikan penampilan Leary yang acak-acakan dan satu kakinya tidak mengenakan sepatu. Wajah Leary merah sembab terlihat sudah habis menangis, napasnya tersenggal-senggal karena banyak berlari.

Melihat penampilan Leary yang acak-acakan, Petri bertanya-tanya dalam benaknya.

Apakah anak itu menangis karena kejadian tadi siang?

“Kemana sepatumu?” tanya Petri dengan dingin.

Kaki mungil Leary yang sedikit kotor dan terluka itu bergerak bersembunyi di belakang kak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 16: Kepolosan Leary

    Leary pergi memberanikan diri untuk keluar lagi karena dia harus mencari sepatunya yang semalam hilang, sepatu itu dibeli Burka. Leary tidak ingin membuat Burka marah dan kecewa apalagi jika Burka tahu bahwa Leary sudah pergi keluar, selama ini Burka adalah seseorang yang paling baik kepada Leary, karena itu Leary tidak boleh membuat Burka bersikap berbeda kapadanya karena kenakalan yang sudah dia perbuat. Leary sudah mengintip lubang selokan yang dia lihat, dia juga membuka satu persatu tempat sampah yang di lihatnya meski sebagian tempat sampah itu sudah kosong di tarik petugas. Sepatunya sama sekali tidak dia temukan. Leary berlari menyebrang jalan dengan rasa lelahnya, anak itu memutuskan duduk di sisi pagar memperhatikan keramaian di depannya. Kebingungan terlukis jelas di matanya, Leary sungguh tidak tahu apa yang dia harus katakan kepada Burka jika sepatunya benar-benar tidak di temukan. Semua yang Leary lakukan, kebingungan yang di rasakannya, semua itu tidak lepas dari per

    Last Updated : 2023-06-03
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 17: Perpustakaan

    Siang telah datang, Burka dan para pekerja lainnya sudah datang, begitu pula dengan Leary yang sudah kembali sejak setengah jam yang lalu sebelum orang-orang kembali. “Nona, bagaimana keadaan Anda?” Tanya Burka yang kini merapikan pakaian Leary dan menyusunnya di lemari. “Baik,” jawab Leary dengan senyuman lebar. “Syukurlah jika Anda baik-baik saja.” Burka segera menutup pintu lemari, dan melihat ke sekitar. “Burka, aku ingin ke perpustakaan, apa Burka bisa menemaniku ke sana? Aku takut ada yang marah jika nanti masuk sendirian.” “Dengan senang hati, Nona.” Leary melompat turun dari ranjang, “Ada buku yang harus aku kembalikan.” “Ayo Nona.” Burka menuntun pergi Leary pergi menuju perpustakaan. Suasana kediaman keluarga McCwin terasa tetap sama meski kini ada anggota baru yang bergabung, sebelumnya Burka sempat melayani Petri hingga Ellis sebelum dia melayani Leary. Burka merasakan perbedaan besar sifat Leary dan Ellis saat dia tangani, keduanya memiliki sifat yang sangat bert

    Last Updated : 2023-06-04
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 18: Sebuah Pengakuan

    “Anu, aku mau membuat pengakuan,” Ucap Leary dengan suara gemetar terlihat takut, Leary sedikit mundur memberi jarak, anak itu tertunduk menatap lantai sambil memeluk buku baru yang baru di ambilnya. “Apa maksud Anda? Pengakuan apa?” “Aku.. aku tidak sengaja menghilangkan sepatu yang sudah Burka belikan, aku sudah lalai menjaga sepatunya dan berbuat nakal.” Isak Leary yang kini mulai menangis, Leary langsung membungkuk dan tiba-tiba saja bersujud di lantai, tepat di depan sepatu Burka. “Burka boleh memukulku dan memarahiku, aku salah, maafkan aku. aku tidak akan mengulanginya lagi.” Burka menutup mulutnya melihat apa yang di lakukan Leary, dengan terburu-buru Burka membungkuk membantu Leary untuk bangun, namun Leary menggeleng enggan untuk bangkit. “Nona apa yang Anda lakukan? Kenapa Anda bersujud di lantai? Jangan menangis.” “Aku tidak akan bangun sampai Burka memaafkan aku, aku sudah mengecewakan Burka. Jangan membenciku karena hanya Burka dan Jimmy yang baik padaku. Jangan mem

    Last Updated : 2023-06-04
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 19: Bertemu Ferez

    Bayangan teriakan bibi Willis terlihat samar terlihat, bayangan Olivia yang meninggal dan di kubur, bayangan bibi Willis yang pergi dari rumah keluarga McCwin, bayangan Petri yang menampar dan memaki bergerak berputar-putar membentuk sebuah gelombang hebat yang menakutkan. Leary terbangun dari tidurnya dan mimpi buruknya yang paling dia takuti. Peluh keringat dingin membasahi wajah Leary, anak itu melihat ke sekitar dengan napas memburu. Dalam kesunyian dan rasa sepinya Leary sempat menangis lagi hingga harus pergi membuka kopernya dan memeluk baju ibunya, mencari-cari aroma tubuhnya agar bisa kembali tenang. Jam di atas laci sudah menunjukan pukul sebelas malam, Leary masih terjaga. Leary mengurung diri di kamar usai Burka memberinya obat dan menanganinya dengan sangat baik yang membuat Leary tidak merasa sakit lagi. Kini, anak itu duduk di sisi jendela melihat indahanya sungai Thames yang kini samar dia lihat keberadaannya. Rasanya akan sangat membahagiakan bila Leary kembali bis

    Last Updated : 2023-06-05
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 20: Teman

    Akan sangat mudah untuk Ferez mematahkan tangan Leary, atau menggores wajah cantiknya dengan beberapa sayatan. Bayangan-bayangan dan rencana buruk muncul mengganggu pikiran Ferez untuk melakukan sesuatu yang kejam pada Leary hanya karena di dasari rasa penasaran dengan reaksi Petri. Tubuh Ferez menengan, anak itu sedikit tersentak kaget dengan pikirannya sendiri yang liar dan tidak semestinya. Dengan cepat Ferez mengenyahkan pikiran buruknya, ini bukan saat yang tepat untuk dia mencari masalah karena Ferez baru pindah sekolah, selain itu Ferez merasa harga dirinya akan terluka jika dia melukai seorang anak perempuan. Lama mereka berdiri di sisi sungai, waktu sudah bergerak sedikit lebih jauh mendekati tengah malam. Jarum jam di menara sudah mendekati tepat jam dua belas malam. Kaki Leary mulai merasa pegal, namun malas rasanya untuk dia kembali. Jika pulang, Leary benar-benar merasa sangat kesepian karena harus segera tidur. Setiap hari Leary merasa bosan karena dia hanya di tema

    Last Updated : 2023-06-05
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 21: Egois

    “A-ap apa?” Ferez terbata. “Apa sekarang kita berteman? Kau orang ketiga setelah Burka dan Jimmy yang sangat baik kepadaku,” cerita Leary dengan senyuman lebarnya, matanya yang berwarna hijau itu berkilauan. “Aku sangat senang jika kita kita berteman, tapi jika kau tidak mau aku tidak apa-apa.” Hembusan angin yang kencang menggerakan tudung jaket yang Leary gunakan, tudung itu kembali jatuh ke belakang, membuat helaian rambut berwarna perak anak itu kembali terlihat dan melambai indah di udara, terlihat berkilau dan lembut saat mengusap sisi wajah mungil Leary. Rambut Leary sangat kontras dengan bulu matanya yang hitam lentik ditambah dengan sepasang bola mata yang berwarna hijau seperti batu permata peridot. Ferez menelan salivanya dengan kesulitan, rasa hangat tiba-tiba menyentuh pipinya saat memperhatikan bibir mungil Leary yang terbuka menunggu jawaban Ferez. Ferez ingin melihat sebuah senyuman dari bibir Leary untuk menutup malamnya. Jika Ferez menjawab ‘ya’ Akankah Leary a

    Last Updated : 2023-06-06
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 22: Menjaga Jarak

    Sikap Petri yang tidak terlalu fokus membuat Ellis mau tidak mau ikut memperhatikannya juga, Ellis bisa memahami kemana pikiran kakaknya sekarang. “Apa sekarang Kakak sudah peduli dengan Leary dan melupakan aku?” Tanya Ellis dengan suara samar. Dengan cepat Petri melihat adiknya, pertanyaan Ellis yang seperti tuduhan membuat Petri merasa sedikit tidak senang. “Kau jangan berbicara seperti itu, hanya karena aku memintamu kembali makan di rumah, dengan cepatnya kau berasumsi seperti itu,” jawab Petri tidak suka. “Lalu kenapa?” Petri membuang napasnya dengan kasar, Petri terlihat gusar karena sedikit-sedikit Ellis menuntut darinya. Petri tidak suka Ellis terlalu ikut campur dengannya hanya sekadar ingin tahu tapi tidak pernah peduli. “Ellis, bisakah kita makan saja dan segera berangkat sekolah, kenapa hanya karena sarapan pagi saja, ini semua menjadi masalah? Anak itu tidak ada di sini sekarang, apalagi yang menjadi masalahmu?” Ellis mendengus kesal, anak itu segera melompat turun

    Last Updated : 2023-06-07
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 23: Paman Baik

    Leary kembali keluar dari rumah selagi semua orang sibuk dengan pekerjaan mereka, sementara Petri dan Ellis pergi ke sekolah. Tujuan Leary masih ke tempat sama, yaitu taman yang ramai karena di sana dia bisa bertemu banyak orang dan anak-anak seusianya. Leary dapat melihat orang-orang menghabiskan waktu dengan bersantai di atas rerumputan beralaskan karpet, bermain dengan keluarga dan hewan peliharaan mereka. Leary merasa senang meski hanya duduk memperhatikan dari kajauhan. Di antara keramaian yang ada, Leary tidak berhenti mengedarkan pandangannya mencari Chaning yang dua hari lalu dia temui. Anak itu ingin kembali bertemu dengan Chaning karena ingin menanyakan sesuatu. Setelah puas melihat keramaian taman, Leary memutuskan mencari Chaning. Cukup lama Leary mencari hingga harus berjalan sedikit jauh dari taman, akhirnya dia menemukan Chaning yang keluar dari sebuah sebuah kantor media cetak. Chaning keluar berjalan bersama Romero yang dan beberapa orang lainnya yang mengikutiny

    Last Updated : 2023-06-07

Latest chapter

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   SELESAI

    Langit terlihat memerah, dalam waktu beberapa menit lagi akan benar-benar tenggelam. Leary duduk di rerumputan melihat banyaknya daun semanggi yang tumbuh subur.Gadis kecil itu terlihat merenung teringat Petri yang pernah dia beri daun semanggi.Petri, entah mengapa Leary ingin lebih dekat dengannya dan terus memikirkannya. Leary gelisah melihat Petri yang terlihat bersedih.“Apa yang kau lakukan di sini? Masuklah,” titah Chaning yang datang menyusul, sekilas pria itu melihat jauh keberadaan Ferez yang masih menunggangi kudanya di pacuan.Wajah Leary terangkat, menatap lekat Chaning yang kini disinari sinar matahari sore. Pria itu terlihat kuat, indah dan hangat, sehangat matahari sore.Leary tidak bersuara, namun anak itu terus menatap Chaning dalam diam, Leary bergumul dalam pikirannya mencoba untuk merangkai sesuatu untuk diungkapkan.“Kenapa?” tanya Chaning yang menyadari sesuatu.Leary segera berdiri. “Paman, apa boleh saya berteman baik dengan Petri?” tanya Leary terdengar seper

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 6

    Ferez berjalan sendirian keluar dari kantin sekolah, beberapa saat yang lalu dia sempat pergi ke kelas Leary untuk memastikan keadaannya karena ingin tahu keadaannya. Ferez tidak menemukan keberadaannya, dia sempat berpikir Leary pergi ke kantin sekolah, namun ternyata Leary juga tidak ada.Cukup jauh Ferez melangkah akhirnya dia sampai di taman sekolah, tidak membutuhkan waktu lama untuknya mencari Leary karena kini perhatiannya langsung tertuju pada gadis kecil itu yang kini tersenyum melambaikan tangannya pada Petri yang beranjak pergi meninggalkannya.Ferez juga melihat Duke yang kini tengah berdiri di bawah pohon, Ferez tidak habis pikir dengan keputusan ayahnya yang mengirim Duke dibandingkan pengawal lainnya. Padahal Duke memiliki fisik yang mencolok dibandingkan dengan Romero.Tanpa pikir panjang Ferez segera pergi menghampiri Leary.“Ferez,” sapa Leary dengan senyuman lebar terlihat senang.“Bagaimana kelas pertamamu?” tanya Ferez seraya duduk, namun tatapannya yang tajam it

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 5

    “Apa boleh saya duduk di sini?” tanya Leary memberanikan diri.Sekali lagi Petri menarik napasnya dalam-dalam, dan berkata, “Duduklah.”Leary memutuskan untuk duduk di samping Petri, sementara Duke berdiri menunggu di bawah pohon sambil berbicara dengan seorang anak laki-laki yang meminta tolong kepadanya karena bolanya menyangkut di dahan pohon.Leary dan Petri duduk berdampingan, keduanya terlihat terjebak dalam kecanggungan meski hatinya saling memiliki rasa penasaran dan bertanya-tanya ingin tahu kabar masing-masing.Petri melirik Leary yang kini membuka bekal makanannya di atas pangkuannya. “Kau mulai sekolah hari ini?”Leary mengangguk dengan senyuman.“Bagaimana perasaanmu?” tanya Petri lagi.“Luar biasa, saya sangat senang.”Petri ikut tersenyum meski jauh di dalam lubuk hatinya dia merasa sedikit iri karena tidak bisa pergi bersama ke sekolah dengan adiknya, malahan kini mereka berdua tampak seperti dua orang asing yang sedang mengobrol.Leary mengambil roti isi yang dibuat o

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 4

    Noah menopang dagunya memperhatikan gurunya tengah berbicara di depan, perhatiannya sempat teralihkan pada Petri yang tengah membaca buku. Sejak kejadian hari itu, Petri menjadi jarang sekolah, dia harus menanggung banyak tanggung jawab dan lebih mementingkan untuk belajar khusus bisnis dibandingkan dengan sekolah umum untuk anak-anak seusianya.Keadaan Darrel tidak kunjung membaik dan dia terus mendapatkan perhatian khusus, bisa dikatakan mungkin kini keadaan jauh lebih buruk. Beruntung Adelle sering datang membantu Petri dikala dia kesulitan. Kini kediaman keluarga McCwin sudah kosong tidak berpenghuni, Petri lebih memilih tinggal bersama Andrew yang sampai saat ini masih setia kepadanya meski sudah mengundurkan diri.Karena kejadian di hari itu, Petri sempat tidak sekolah selama satu bulan, dia harus mendapatkan banyak bimbingan agar bisa melewati masa traumanya.Kini, Petri yang cerdas dan selalu kompetitif dalam belajar sudah berubah, dia lebih banyak diam dan menyendiri, menja

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Esktra Part 3

    Chaning dan Liebert duduk dalam ketegangan, kehadiran kedua pria itu membuat seseorang guru yang mengurus administrasi pendaftaran sekolah sempat dibuat diam dan tersenyum canggung.Hari kemarin seseorang bertubuh tinggi besar dangan wajah bertato yang datang memberikan semua berkas keperluan, dan kini yang datang menjadi wali adalah dua pria bertubuh besar.Chaning dan Liebert berpenampilan rapi, namun aura mematikan mereka tetap saja tidak bisa dihindarkan. Terlebih, sebelumnya Russel pernah bertemu dengan Chaning yang pernah mendaftarkan Ferez.Nama Benvolio sangat begitu jarang digunakan, dan nama itu dikenal sebagai nama klan besar keluarga mafia.“Kita pernah bertemu sebelumnya, Anda orang tuanya Ferez?” ucap Russel berbasa-basi, padahal sebelumnya dia sudah dihubungi secara khusus oleh petinggi sekolah bahwa akan ada tamu penting yang akan medaftar anaknya sekolah.Chaning mengangguk samar.Russel berdeham pelan sambil menyeka keringat dingin di keningnya. “Jadi, anak atas nama

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 2

    “Aku paman kandungnya, aku akan menjadi walinya,” Liebert angkat bicara ditengah-tengah sarapan pagi yang akan dimulai.Pagi ini Chaning dan Liebert tengah berdiskusi mengenai sekolah pertama Leary, nampaknya diskusi itu sedikit terganggu karena Chaning dan Liebert sama-sama ingin menjadi wali Leary.Chaning menengok seketika, pria itu mendorong piring makanan untuk Ferez. “Apa kau sudah lupa? Sekarang aku menjadi ayah angkatnya secara sah, secara garis besar aku lebih berhak menjadi walinya.”Kening Liebert mengerut samar, pria itu tampak tidak setuju dengan apa yang telah Chaning katakan kepadanya. “Ayah angkat di atas kertas, Leary masih memanggilmu paman.”“Memangnya kenapa? Saat kecil, Ferez juga memanggilku Chaning dibandingkan dengan sebutan ayah. Lagi pula, Leary lebih dekat denganku.”Liebert tersenyum miring, pria langsung bersedekap sombong. “Oh ya? Jika kalian sangat dekat, apa kau tahu keahilannya?”“Apa maksudmu? Aku lebih tahu tentang dia dibandingkan denganmu,” debat C

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 1

    Empat bulan kemudian..Leary terbaring dalam kegelisahan, gadis kecil itu terlihat beberapa kali melihat baju seragam sekolahnya yang digantung di depan lemari. Besok adalah hari pertama dia akan sekolah, Leary sangat gugup dan berdebar hebat tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi besok.Keadaan Leary sudah pulih sejak tiga bulan yang lalu, namun karena dia masih kesulitan berbicara dan takut dengan orang asing, butuh waktu lama untuknya bisa pulih seperti sekarang.Kini, Leary telah kembali menjadi anak yang penuh semangat dan selalu ceria. Sejak tinggal di rumah Chaning, secara perlahan Leary mendapatkan lebih banyak keberaniannya berkat dorongan semua orang.Chaning maupun Liebert, mereka berdua memang tidak begitu bisa bersikap manis dan lembut seperti orang lain. Namun, mereka berdua mampu memberikan banyak kenyamanan dan rasa aman untuk Leary, mereka berdua selalu menumbuhkan rasa percaya diri Leary agar dia berhenti berpikiran buruk lagi dengan orang-orang yang ada di se

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   END

    Desa Bibury, tempat yang telah Leary tinggalkan, tempat kenangan terakhir Olivia hidup, kini berada di depan mata. Leary berdiri terpaku, berdiri di tengah-tengah rumah kecil sederhana dan kumuh. Pandangannya mengedar melihat ke penjuru tempat, merasakan kembali kenangan indah dirinya bersama ibunya dulu.Leary mengusap dadanya, merasakan sesuatu perasaan yang kosong kini terasa kembali penuh hanya dengan membayangkan wajah Olivia, mencium sisa-sisa aromanya yang masih tertinggal.Di tempat ini, Leary melewati masa indah terakhirnya bersama ibunya. Leary melangkah pelan dalam tuntunan Chaning, mendekati sebuah tungku perapian. Di tempat itu, Olivia menghembuskan napas terakhirnya dalam pelukan Leary. Leary masih ingat, dia memeluk tubuh Olivia yang semula hangat berubah dingin, Leary yang sudah berjanji untuk menjadi anak yang kuat menahan air matanya hingga hembusan napas terakhir Olivia, hingga detak jantung terakhirnya, Leary menangis tanpa suara agar Olivia tidak mendengarnya.

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 108: Perdamaian

    Leary terduduk di kursi rodanya dengan sebuah pakaian yang tebal, gadis kecil itu tidak berhenti memandangi Liebert yang sejak tadi menyisir rambutnya, membantu mengenakan pakaian tebal hingga membantu mempersiapkan kepergian mereka karena pulang dari rumah sakit.Suara ketukan di pintu terdengar, tidak terduga Petri berdiri di ambang pintu. Ini untuk pertama kalinya Petri keluar usai kejadian itu, kini konisi Petri sudah mulai stabil berkat bantuan dokter. Petri berdiri tertunduk terlihat ragu untuk menatap.“Apa aku dibolehkan masuk?” Tanya Petri terdengar pelan nyaris tidak terdengar.Liebert sempat terdiam, pria itu lebih dulu melihat reaksi Leary. Jika Leary ketakutan, maka Liebert akan menolak.Melihat Leary yang terlihat tenang, Liebert akhirnya segera berdiri. “Masuklah,” jawab Liebert memberi izin.Petri mencoba memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya dan menatap Liebert, orang sudah menembak kaki ayahnya dengan kejam. Namun entah mengapa, tidak ada kebencian di dalam ha

DMCA.com Protection Status