Home / Romansa / Keluargamu bukan Keluargaku / Menjadi Sekretaris Pak Bara

Share

Menjadi Sekretaris Pak Bara

Author: Ilyas One
last update Last Updated: 2022-07-18 14:12:14

Keluargamu bukan Keluargaku

Part 10

Pov Kania

Usai membuat kegaduhan dengan melempar dua gelas ke lantai. Aku segera pergi meninggalkan Mas Noval sendirian di meja makan. Tidak aku pedulikan lagi teriakan demi teriakan yang keluar dari mulut Mas Noval.

"Kaniaa!"

"Kamu jangan gila, Kania. Sampai kapan pun aku tidak akan pernah menceraikan kamu. Camkan itu!" Teriakan Mas Noval terdengar sampai ke dalam kamar. Untung saja Bik Yani tidak di rumah. Jika tidak, pasti dia akan melaporkan kejadian ini pada Mama dan Papa.

Bik Yani adalah pembantu rekomendasi Mama. Dia mengenal Baik Yani dari salah satu teman arisannya. Ketika itu aku yang baru menikah, tidak mengerti apa-apa tentang bagaimana mengurus rumah. Jangankan membereskan rumah, memasak saja aku tidak bisa.

Ini karena dulunya aku sibuk berkerja dan tidak pernah belajar menjadi wanita rumahan. Waktu itu yang ada dalam pikiranku hanyalah bagaimana caranya agar kinerjaku semakin bagus. Dan gajiku semakin tinggi.

Makanya sejak aku memutusk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Keluargamu bukan Keluargaku   Rencana Noval

    Keluargamu bukan KeluargakuPart 11Pov Kania"Jadi saya kembali diterima kerja di sini, Pak?" tanyaku pada Pak Sugiono dengan antusias."Iya, Kania. Selamat bekerja kembali ya," jawab Pak Sugiono sambil mengulurkan tangannya padaku. Dengan cepat aku menerima uluran tangan Pak Sugiono dan menjabat tanganya.Aku benar-benar tidak menyangka jika langkahku kali ini benar-benar membuahkan hasil. Karena kemarin itu aku sudah ke beberapa perusahaan lain. Untuk melamar pekerjaan, namun tidak ada satupun panggilan yang aku terima.Aku hampir saja putus asa dengan keadaan. Apalagi aku sempat berpikir apakah aku sulit menemukan pekerjaan karena tidak diberi ijin oleh Mas Noval. Tapi sekarang aku sangat lega, aku bisa menemukan pekerjaan di tempat yang sama.Tidak bisa aku bayangkan bagaimana senangnya Mama dan Papa jika aku kembali bekerja. Karena sejak dulu, Mama dan Papa sangat mendukung jika aku bekerja. Karena kata Mama, perempuan itu memang kodratnya lemah. Tapi tidak boleh terlalu bergant

    Last Updated : 2022-07-18
  • Keluargamu bukan Keluargaku   Beban

    Keluargamu bukan KeluargakuPart 12Pov KaniaEntah sudah berapa lama aku berdiri didepan pintu. Mereka sama sekali tidak menyadari keberadaanku. Padahal jika dipikir-pikir, mereka pasti bisa mendengar suara deru mobil."Tapi katanya sertifikat tanah itu atas nama Kania. Mana bisa kamu gadai kalau dia nggak setuju," ujar Ibu lagi. Entah bagaimana ekspresi wajah bingung Mas Noval di dalam. Aku tidak bisa melihatnya karena terhalang pintu."Udah Ibu tenang aja. Kalau memang Kania tetap kekeuh ingin mempertahankan tanah itu. Aku sudah menyiapkan rencana B," jawab Mas Noval lagi yang semakin membuatku penasaran.Apa maksudnya Mas Noval punya rencana B. Apakah dia akan merampasnya dariku. Atau dia akan melakukan hal di luar nalar. Ah, pikiran apa ini."Apa maksud kamu dengan rencana B?" tanya Ibu yang mewakili semua pertanyaan yang mengganjal di hatiku."Ini, Bu." Entah apa yang Mas Noval perlihatkan pada Ibu dan Siska. Sehingga sekarang mereka terdiam. Aku yang penasaran, sebaiknya langsu

    Last Updated : 2022-07-18
  • Keluargamu bukan Keluargaku   Siapa Winda

    Keluargamu bukan KeluargakuPart 13Pov Kania"Ya bagus dong, Noval. Itu berarti Kania sudah punya penghasilan sendiri. Jadi dia tidak terlalu menjadi beban kamu lagi. Jadi tugas kamu sekarang ya tinggal kasih uang jatah bulanan untuk Ibu dan Siska aja," jawab Ibu yang membuat kedua bola mataku hampir keluar.Jadi Ibu mendukung aku bekerja karena dia ingin menguasai semua gaji Mas Noval. Ibu juga bilang tadi aku menjadi beban untuk Mas Noval. Astaga, keluarga apa ini."Maksud Ibu gimana ya? Maaf Kania nggak ngerti," tanyaku penasaran. Padahal jelas aku sudah tau apa maksud dan tujuan Ibu bicara seperti barusan. Hanya saja batinku menolak untuk mengerti, aku ingin mendengar langsung penjelasan dari Ibu."Duh, kamu kok nggak ngerti juga sih. Ibu itu senang kalau kamu udah kerja. Itu berarti kan nggak sisa-sisa ijazah sarjana kamu itu," jawab Ibu berusaha untuk menjelaskan. Tapi aku sama sekali tidak puas dengan jawaban Ibu barusan. Karena tidak ada sangkut pautnya dengan perkataan Ibu t

    Last Updated : 2022-07-21
  • Keluargamu bukan Keluargaku   Rencana Kania

    Keluargamu bukan KeluargakuPart 14Pov KaniaJantungku berdegup kencang, aku mungkin masih bisa bertahan jika Mas Noval bersikap seperti sekarang. Tapi jika sudah ada perempuan lain. Aku tidak bisa terima."Tapi Noval cintanya sama Kania. Bukan sama perempuan lain. Semua ini pasti bisa diperbaiki. Noval juga yakin lambat laun Kania bisa kembali berubah seperti dulu. Yang bisa kita atur," balas Mas Noval."Tapi kalau nggak bisa kita atur bagaimana?" tanya Ibu yang membuatku semakin penasaran dengan jawaban Mas Noval."Bu, udah. Jangan bahas itu di sini. Aku takut jika Kania dengar dia bisa salah paham," ucap Mas Noval yang membuat Ibu terdiam. Aku tidak bisa melihat bagaimana ekspresi wajah Ibu ketika Mas Noval membantah ucapannya. Tapi yang jelas aku sedikit lebih lega mendengar jawaban Mas Noval barusan. Itu artinya dia memang tidak ada hubungan apa-apa dengan wanita yang bernama Winda.Sebenarnya siapa wanita itu, kenapa Ibu bisa sampai kenal dengan dia. Tapi rasanya nama perempuan

    Last Updated : 2022-07-21
  • Keluargamu bukan Keluargaku   Kebohongan Noval

    Keluargamu bukan KeluargakuPart 15POV Kania"Kamu mau kemana?" tanya Mas Noval saat aku keluar dari kamar. Mas Noval sedang duduk bersantai di depan televisi. Dia duduk menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa. Melihatku yang sudah memakai baju bagus, dia langsung duduk tegak disertai tatapan penuh tanya."Aku mau keluar, Mas. Sebentar kok nggak lama," jawabku sambil berjalan ke arahnya. Kuraih tangan Mas Noval yang masih tak bergerak sedikit pun. Aku salami dengan takzim."Iya aku tau kamu mau keluar. Tapi kemana?" tanya Mas Noval lagi dengan mengulangi pertanyaan yang sama."Aku mau ke rumah Mama, Mas. Rencananya aku mau pergi tadi sore. Tapi tadi sore aku capek habis nyetrika. Jadinya aku mau pergi malam ini," jawabku santai agar Mas Noval tidak curiga. Padahal aku akan pergi menemui Bang Reno. Aku ingin membicarakan masalah pekerjaan Mas Noval."Besok aja perginya. Kakiku masih sakit, kamu bersihin dulu. Sekalian kamu perban," seru Mas Noval yang membuatku semakin malas. Mana

    Last Updated : 2022-07-21
  • Keluargamu bukan Keluargaku   Siapa yang ada di kamar

    Keluargamu bukan KeluargakuPart 16POV KaniaTidak mungkin juga Mas Noval menabung uang itu. Karena jika Mas Noval punya tabungan. Dia tidak mungkin menggadaikan rumah untuk biaya resepsi Siska. Terlalu banyak rahasia antara kita Mas. Aku tidak tau apakah baru-baru ini kamu berbohong atau sudah sejak lama. Aku harus menyelidiki semua ini."Kania, kamu oke?" tanya Bang Reno sambil melambaikan tangannya di depan wajahku. Aku tersentak kaget dengan ulah Bang Reno barusan. Ternyata aku terlalu lama melamun tentang Mas Noval. Aku hanya tidak menyangka jika dia terlalu tega padaku. Aku kira selama ini rumah tangga kami baik-baik saja. Ternyata aku salah, terlalu banyak kebohongan yang tercipta di dalamnya."Ah, aku baik-baik aja, Bang. Aku hanya tidak menyangka kalau Mas Noval tega membohongiku," jawabku tergagap. Aku memperbaiki posisi duduk. Hati ini sungguh sangat perih sekarang. Aku tidak bisa membayangkan jika ternyata nanti Mas Noval memiliki wanita lain."Jadi apa yang bisa aku bant

    Last Updated : 2022-07-21
  • Keluargamu bukan Keluargaku   Curiga

    Keluargamu bukan KeluargakuPart 17POV Kania"Aduh, Mas. Berdarah ini," ucap perempuan itu dengan suara manja. Dadaku bergemuruh hebat saat tau jika suara itu berasal dari dalam kamarku.Jantungku berdegup kencang saat membayangkan apa yang terjadi di dalam sana. Tidak mungkin itu suara Siska, apalagi suara Ibu. Jelas-jelas perempuan itu memanggil Mas Noval dengan sebutan Mas. Aku harus tenang. Aku tidak boleh gegabah, dengan cepat aku mengambil ponsel. Mungkin ini bisa menjadi bukti perselingkuhan Mas Noval.Aku berjalan pelan menuju kamar kami. Sebelum sampai di depan kamar dan membuka pintu, aku terlebih dahulu mengatur emosi yang mulai memuncak. Aku harus bisa mengontrol diri, jangan sampai aku terlihat bodoh di mata mereka.Pintu kamar yang sedikit terbuka membuatku susah untuk melihat apa yang terjadi di dalam sana. Aku terus berjalan pelan menuju pintu."Kamu hati-hati makanya, Mas." Wanita itu kembali bersuara. Tidak terdengar suara Mas Noval, dia hanya bersuara seperti orang

    Last Updated : 2022-07-23
  • Keluargamu bukan Keluargaku   Hari pertama kerja

    Keluargamu bukan KeluargakuPart 18POV Kania"Kamu dari mana aja?" tanya Mas Noval yang tiba-tiba sudah ada di belakangku. Aku yang tadinya sedang membersihkan darah yang berceceran di lantai kamar. Sedikit terkejut dengan kehadirannya yang tiba-tiba."Aku dari rumah Mama," jawabku lirih sambil terus mengepel lantai. Tidak lupa aku gunakan pewangi lantai agar tidak bau amis. Aku sangat tidak suka dengan darah. Apalagi baunya yang sangat amis. Padahal hanya darah dari luka kaki, tapi aku sudah mual duluan."Bohong, kamu bohong kan. Aku tadi telpon Mama. Katanya kamu nggak ada di sana," sanggah Mas Noval yang membuatku mengehentikan aktivitas mengepel lantai. Namun sedetik kemudian aku kembali melanjutkan pekerjaan.Mas Noval masih menatapku lekat. Dapat kulihat dengan ujung mata kalau saat ini Mas Noval sedang marah. Terbukti dengan tangannya yang mengepal erat. Aku lupa jika Mas Noval bisa saja mengubungi Mama. Jikapun aku menyuruh Mama untuk berbohong tadi. Itu sama saja dengan aku

    Last Updated : 2022-07-23

Latest chapter

  • Keluargamu bukan Keluargaku   Tamat!

    Keluargamu bukan KeluargakuPart 50 POV Kania"Kania, kamu baca berita hari ini nggak?" tanya Bang Ruli ketika kami sedang sarapan. Aku menggeleng pelan menjawab pertanyaan Bang Ruli barusan. Karena memang aku tidak menonton Televisi dan juga tidak membaca koran pagi ini."Memangnya berita apa, Ruli?" tanya Mama penasaran."Iya nih. Jangan jahil tapi ya. Beritanya harus yang serius dan juga up to date!" seruku menatap Bang Ruli tajam. Karena aku sudah kapok dikerjain terus sama Bang Ruli. Apalagi dia pernah bohong tentang Bang Reno yang sudah menikah.Bang Ruli dan yang lainnya ikut tertawa karena bisa melihat aku seperti trauma dengan berita yang diberi sama Bang Ruli. Begitu juga istrinya, dia lah yang paling tau bagaimana jahilnya suami tercintanya itu. Kata Kakak ipar, dia mencintai Bang Ruli karena dia humoris. Tapi menurutku, dia jahil."Iya, dijamin dah berita ini up to date!" jawab Bang Ruli sambil tersenyum lebar. Aku terus menyuapkan nasi ke dalam mulut. Sudah lama sekali a

  • Keluargamu bukan Keluargaku   Akhir kisah Noval

    Keluargamu bukan KeluargakuPart 49POV NovalAku meringis kesakitan ketika tendangan kaki Ilham mengenai perutku. Jeritan Vivi tidak ditanggapi oleh Ilham. Dengan beringas Ilham mengambil tongkat bisbol yang ada di dinding kamarnya. Aku menelan ludah yang terasa pahit, sepahit nasibku hari ini."Mas, jangan, Mas. Sadar!" teriak Vivi memegangi Ilham yang sedang dikuasai amarah."Diam. Karena aku lagi sadar, makanya aku melakukan ini. Oh atau kamu msu ikut bergabung dengan laki-laki itu?" tanya Ilham sambil menyeringai lebar. Dia sangat menyeramkan. Lebih menyeramkan daripada setan yang pernah aku jumpai dalam mimpi.Perlahan Vivi melepaskan cengkraman tangannya dari Ilham. Sial, rupanya dia tidak mau membelaku."Tunggu. Kamu jangan salah paham. Aku baru saja sampai ke sini. Yang menikmati tubuh istri kamu bukan aku. Tapi dua laki-laki tadi, kamu pasti jumpa sama kedua laki-laki tadi di luar bukan? Kalau kamu tidak percaya, kamu bisa tanyakan Dino kapan aku sampai ke sini. Jangan berti

  • Keluargamu bukan Keluargaku   Kania kembali

    Keluargamu bukan KeluargakuPart 48POV Kania"Huft…." Aku membuang nafas panjang ketika sudah berjalan di bandara. Tidak terasa nyatanya aku sudah pergi selama tiga tahun dari Indonesia. Bukan waktu yang sebentar memang, namun itu bisa memulihkan hatiku yang pernah patah. Jiwa yang pernah layu dan juga raga yang sangat lelah.Aku memutuskan untuk mengambil kesempatan melanjutkan pendidikanku di Swedia. Tempat dimana aku membuka lembaran baru dalam hidupku. Aku meninggalkan semuanya di sini, kenangan, impian dan harapan. Dan kini aku sudah kembali. Semoga hidupku menjadi lebih baik sekarang."Kaniaaa…." Terdengar suara teriakan Mama dan Papa yang sedang menunggu kedatanganku. Mereka bersorak senang dengan binar bahagia terpancar dari wajah tuanya. Mereka sampai membawa spanduk kecil dengan tulisan 'We Miss You Kania. Welcome back.' Aku sampai terpingkal melihat wajah kesal Bang Ruli yang berdiri mematung di samping Mama dan Papa memegang spanduk kecil itu."Mama… Papa… Kania kangen ba

  • Keluargamu bukan Keluargaku   Nasib Noval

    Keluargamu bukan KeluargakuPart 47POV NovalHari ini tepat tiga tahun aku berpisah dari Kania. Hubungan yang selama ini aku jaga mati-matian, tapi harus kandas di tengah jalan. Aku sebenarnya tidak pernah membayangkan akan berpisah dari Kania. Hanya saja takdir membuatnya pergi dariku. Aku masih menatap foto pernikahan kami yang sampai saat ini masih terpajang di kamar. Ibu sebenarnya sudah menyuruhku untuk membuang saja foto itu. Tapi aku terlanjur jatuh ke dalam cintanya Kania.Dia wanita yang sangat cantik. Jika kalian menyuruhku untuk menggambarkan bagaimana rupa Kania. Kalian bisa bayangkan saja tubuhnya semampai dengan hidung mancung tapi kecil. Kulitnya putih cerah dan sangat bersih. Bibirnya yang merah alami, membuatnya semakin menawan. Tidak ada yang bisa menandingi Kaniaku, termasuk Vivi. Dia itu menawan, gadis ceria, tegas.Hanya saja entah kenapa dulu aku sampai tergoda olehnya. Dengan alasan anak, dia selalu menggodaku dan meminta uang dari setengah gajiku. Tentu saja s

  • Keluargamu bukan Keluargaku   Pergi

    Keluargamu bukan KeluargakuPart 46POV Kania"Kania Azzahra. Kenapa kamu meninggalkan saya?" tanyanya yang membuat dadaku kembali merasa nyeri."Itu sudah berlalu. Dan tidak penting untuk saya jawab," balasku pelan sambil menunduk ke bawah."Tapi bagi saya itu penting. Sangat penting, tolong jawab. Dan buat saya untuk membenci kamu!" teriaknya yang membuatku tergugu.Rasanya ingin sekali aku menjawab sambil berteriak, kalau aku terpaksa.Elkan Rayasa, dia adalah laki-laki pertama yang pernah singgah di hatiku dulu. Empat tahun yang lalu aku dan dia pernah menjadi sepasang kekasih. Dimana semua teman-temanku sangat iri dengan hubungan kami yang selalu hangat. Tidak pernah ada pertengkaran diantara kami. Jika pun ada, akulah yang akan sedikit marah dan setelag dia membujuk kami akan baik kembali.Elkan adalah Abang letingku di kampus. Kami bertemu dan akrab setelah acara sambutan mahasiswa baru. Kami sama-sama mengambil mata kuliah bisnis. Makanya kami saling mendukung satu sama lain.

  • Keluargamu bukan Keluargaku   Masa lalu

    Keluargamu bukan KeluargakuPart 45POV Kania"Ya nggak papa. Kan Kania aja nggak keberatan kok," balas Bang Reno santai. Aku menepuk jidat."Dia cuma sekretaris," balas Pak Bara kesal."Yaudah kalau gitu, kamu pindah ke meja Abang aja yuk," ajak Bang Reno sambil tersenyum ke arahku."Berani kamu ninggalin saya?" tanya Pak Bara lagi padaku. Ya Tuhan, anugerahkan hamba jurus menghilang.Belum juga aku menjawab tawaran dari Bang Reno, tiba-tiba saja ada yang datang menyapa kami."Selamat malam, Pak Bara. Senang sekali rasanya bisa bertemu di sini malam ini," sapa seseorang yang sangat aku kenal. Untuk mengalihkan pandangan, akhirnya aku memilih untuk meminum jus yang di sediakan di atas meja."Selamat malam, Pak Elkan. Saya juga sangat senang sekali bisa ikut tender yang Anda adakan malam ini," balas Pak Bara sok ramah. Wajah dingin itu tidak henti-hentinya memancarkan senyum."Wah, ada Pak Reno juga. Selamat malam Pak Reno, semoga suka ya sama jamuan makan malamnya. Ini salah satu menu

  • Keluargamu bukan Keluargaku   Kania yang malang

    Keluargamu bukan KeluargakuPart 44POV KaniaSetelah melakukan perjalanan yang melelahkan, akhirnya kami sampai di hotel yang sudah aku booking jauh-jauh hari. Aku sengaja menyewa hotel di sini karena di hotel itu tempat kami melakukan pertemuan nanti.Belum lagi hotel ini adalah salah satu hotel terbaik di sini. Pak Bara yang menyuruhku untuk memesan hotel yang viewnya langsung menghadap ke arah laut. Dia juga sengaja menyuruhku untuk membooking kamar yang mempunyai balkon. Banyak sekali memang permintaannya."Kamar kita bersebelahan ya, Pak. Nanti kalau butuh apa-apa bisa langsung ketuk pintu," ucapku pada Pak Bara saat kami sudah sampai di depan kamar."Iya, kapan pertemuan pertama kita?" tanya Pak Bara padaku."Nanti malam jam tujuh, Pak. Ada beberapa dokumen yang harus bapak pelajari. Karena pertemuan kita kali ini sedikit susah," balasku yang membuat kening Pak Bara berkerut.Para pelayan hotel terus melakukan tugasnya, yaitu memasukan koperku dan Pak Bara. Aku memilih masuk ke

  • Keluargamu bukan Keluargaku   Rencana Bara

    Keluargamu bukan KeluargakuPart 43Malam ini Kania sedang bersiap-siap untuk pergi ke Bali besok. Dia mempersiapkan semua baju dan juha beberapa alat kosmetik yang dia rasa perlu dibawanya. Tidak lupa juga dia menyiapkan beberapa baju kerja untuk ke sana. Karena kata Pak Bara mungkin mereka akan menginap selama tiga hari di sana."Gak sekalian bawa koper aja?" Suara Ruli yang tiba-tiba masuk. Kania sempat terlonjak kaget dengan kehadiran Ruli yang tiba-tiba. Dia merutuki diri karena lupa menutup pintu tadi."Di sana bakalan lama, Bang. Tiga hari, jadi aku nggak mungkin lah bawa baju dua pasang," jawab Kania santai. Dia tidak terpengaruh dengan sindiran Abangnya itu.Ruli melangkah lebih dalam ke kamar Kania. Dia memilih duduk di sisi ranjang yang berwarna kuning. Warna kesukaan di empunya."Bagaimana dengan Reno?" tanya Ruli yang membuat Kania menghentikan aktivitasnya. Dia terdiam beberapa detik, tangan yang semula ingin memasukkan baju ke dalam tas terhenti."Memangnya kenapa denga

  • Keluargamu bukan Keluargaku   Cemburu

    Keluargamu bukan KeluargakuPart 42Hai semuanya Untuk memudahkan aku menceritakan semuanya secara keseluruhan.Aku berniat untuk mengganti dari POV 1 ke POV Author.Selamat membaca dan terimakasih sudah setia membaca ceritaku.Cerita ini akan aku gratiskan sampai tamat.Namun mungkin setelah tamat, aku akan memasang koin🙏POV Author"Jadi itu makanan dari Pak Reno?" tanya Bara pada Kania dengan tatapan tajam. Kania menelan ludah dengan susah payah. Pasalnya dia tidak menyangka jika sikap atasannya akan berlebihan seperti ini."I-iya, Pak. Dan ini adalah makanan kesukaan saya," jawab Kania sambil terus menatap makanan yang ada di dalam boks putih. Ingin sekali dia langsung melahapnya, hanya saja tatapan mata Bara semakin membuatnya bergidik ngeri."Itu artinya Pak Reno membohongi saya," gumam Bara hampir tak terdengar."Mungkin Bang Reno salah dengar. Dia pikir mungkin Bapak menanyakan makanan yang tidak saya suka," jawab Kania sembarang. Bara yang mendengar itu kembali melihat Kani

DMCA.com Protection Status