Beranda / Urban / Kekuatan Dari Koin Dewa / Chapter 5 - Persembunyian

Share

Chapter 5 - Persembunyian

Penulis: Blackwriter
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-05 21:56:43

“Aku harus segera menemukan cara untuk melarikan diri, mereka begitu banyak?"

Semakin jauh Richard berjalan, semakin banyak orang yang tidak dikenal mengikutinya secara diam-diam dari belakang. Jika ia tidak segera keluar dari perangkap ini mungkin ia tidak akan bisa keluar hidup-hidup.

Mencoba memutar otak—melihat jalanan sekitar yang tampak begitu ramai orang berlalu lalang. Tampak ada sebuah acara festival yang sedang berlangsung hingga membuat jalan tampak di penuhi dengan orang-orang yang mengenakan baju yang cukup unik.

Saat Richard merasa yakin akan rencana pelarian dirinya. Ia mulai berlari di antara banyak orang yang berlalu di piring jalan trotoar. Hal ini bisa membuat mereka terkecoh akan keberadaan dirinya di antara ratusan orang. 

Richard mempercepat langkahnya agar membuat para preman yang merupakan orang suruhan pemilik toko emas itu tidak bisa melihatnya. Rencananya berhasil membuat para preman itu jauh dari pandangan matanya.

Hari ini adalah malam natal. Akan ada sebuah karnaval yang setiap tahun digelar untuk merayakan natal. Banyak orang yang sudah menanti parade dengan berbagai kejutan di dalamnya.

Saat para preman itu sibuk mencari keberadaannya, Richard bergegas masuk ke sebuah jalan sempit yang diapit antara dua gedung tinggi. Ia sangat kenal dengan jalan tikus di sekitar sana. Jalan ini bisa mengatakannya langsung ke jalan dimana tempat ia mendapatkan Ramen gratis malam itu. Mungkin restoran Ramen itu menjadi tempat aman untuk dirinya bersembunyi.

“Akhirnya …”

Richard bisa bernafas lega setelah menemukan kedai Ramen milik pria tua yang sudah memberikannya makan gratis. Ia segera berlari mendekat sebelum para preman itu melihat dirinya. Berharap jika pintu kedai tidak dikunci oleh pemilik, karena saat ini Richard tidak memiliki tempat aman untuk bersembunyi kecuali kedai ramen yang sudah tampak usang ini.

Perlahan Richard membuka pintu. Matanya berkaca-kaca saat melihat sosok pria tua yang sedang menyapu di dalam, wajah Sang kakek tampak bingung dengan kehadiran Richard.

“Kau lagi? Mau apa kau kesini? Tidak ada ramen gratis, aku bisa rugi!” toloknya dengan keras.

“Berikan aku semangkuk ramen! Kali ini aku akan membayarnya!” ucap Richard.

“Benarkah!”

Awalnya Sang pemilik kedai tampak ragu, namun ia tersenyum sambil menatap Richat dengan lekat sambil berkata, “Masuklah! Akan segera aku buatkan!”

Sang pemilik kedai ramen langsung berjalan masuk ke dalam dapur untuk membuatkan semangkuk ramen.

Richard tersenyum lega lantaran pemilik kedai akhirnya mau menerima kedatangannya. Richard duduk di tempat yang saat pada malam pertama ia makan ramen secara gratis. Ini kedua kalinya ia masuk ke dalam kedai ramen yang masih tak sepi. Tampaknya ia menjadi pelanggan pertama yang membeli ramen.

“Kenapa kedaimu selalu sepi?” tanya Richard.

“Apa kau tidak lihat? Bahkan sebagian besar ruko disini bangkrut karena mall di depan jalan.” jawabnya dengan tangan yang sibuk membuat adonan mie.

“Kenapa anda tidak membuka kedai di dalam mall?” tanya Richard.

“Aku tidak punya banyak uang. Lagi pulang aku ini sudah terlalu tua untuk mendapatkan banyak pelanggan. Kenapa wajahmu pucat?” tanyanya langsung mengalihkan topik pembicaraan.

“Sebenarnya aku sedang dikejar-kejar oleh preman,” ucap Richard.

“Apa kau sengaja masuk kedalam kedai ini untuk bersembunyi?”

“Maafkan saya,” ucap Richard penuh penyesalah.

Namun tidak ada tempat lain yang bisa menjadi tempat persembunyiannya.

Sang kakek hanya berdehem dengan tatapan sinis. Sikapnya yang galak namun ia sebenarnya ia begitu peduli pada orang asing. Suasana menjadi hening saat Sang Kakek mulai fokus memasak mie yang dimasukkan ke dalam panci besar.

Melihat kemahiran tangan kakek itu, membuat Richard merasa sangat terpesona dan dia pantas mendapatkan sebuah penghormatan. Kakek itu mengingatkannya pada seseorang yang pernah mengasuhnya saat ia masih kecil. Namun dia sudah meninggal sejak lama.

Namun tiba-tiba terlintas dipikiran Richard akan koin emas yang membuatnya di kejar oleh para preman dari toko emas. Koin yang memiliki bentuk unik, seakan di buat sejak sangat lama, ada sedikit kemungkinan kakek pemilik kedai mengetahui tentang koin emas miliknya.

“Aku ingin bertanya padamu …,” 

“Apa …?”

Sambil menunjukan koin emas tersebut di atas meja kepada Sang kakek, “Ini …”

Sang kakek terdiam beberapa saat sambil menatap lekat-lekat koin emas itu. Jika dilihat dari ekspresi wajahnya, ia seakan-akan mengetahui sesuatu.

“Bagaimana kau bisa menemukan koin ini?” tanyanya dengan wajah yang sangat serius.

“Kenapa? Apa kau mengetahui sesuatu tentang koin itu?” tanya Richard.

Sang kakek kembali terdiam menetap Richard dengan penuh tatapan misterius. Tangannya mengembalikan koin itu pada Richard, lalu memberikan semangkuk ramen sambil berkata, “Tampaknya memang sudah ditakdirkan koin itu padamu …”

Kata-kata Sang Kakek membuat salah satu alis Richard terangkat—ia heran dan bingung, apa yang dimaksud dengan takdir untuknya?.

“Takdir? Apa maksudmu?”

“Koin itu adalah Coin dewa. Aku pernah mendengarnya saat aku muda.Tidak aku sangat diumurku yang sudah mendekati kematian bisa melihatnya secara langsung.” ucap Sang kakek terkekeh—berjalan memutar menghampiri Richard hingga duduk di sampingnya.

“God’s Coin? Apa maksudnya?” tanya Richard.

“Koin yang bisa merubah takdir hidupmu …” jawabnya.

“Merubah takdir hidup?”

Richard semakin tidak bisa memahami setiap jawaban yang tidak masuk akal dari Sang kakek. Di zaman yang sudah modern ini bagaimana ada sebuah hal-hal mistis yang tidak masuk akal. Sudah jelas ini hanyalah sebuah koin emas bisa. Namun jika kembali dipikirkan, alasan mengapa dirinya tiba-tiba dikejar oleh beberapa preman setelah keluar dari toko emas, kemungkinan besar jika pemilik toko emas juga mengetahui tentang koin emas yang kini berada di tangannya.

“Iya. Kau bisa menukar hidupmu hanya dengan koin ini. Kau menjadi manusia yang terpilih bisa mendapatkan kesempatan yang tidak bisa didapatkan oleh sembarang orang.” ucapnya.

“Menukarkan hidupku dengan orang lain?” tanya Richard.

“Iya. Ini adalah kesempatan yang tidak akan pernah kau dapatkan. Jadi jaga koin dewa itu sampai kau bertemu dengan seseorang yang bisa kau tukar hidupnya denganmu.”

Suara-suara mengerikan terdengar jelas ditelinga Sang kakek yang melirik ke arah jendela—melihat beberapa orang asing tampak melihat-lihat ke arah kedai miliknya. Sepertinya mereka preman yang sedang berusaha menemukan keberadaan Richard saat ini.

“Sebaiknya kau harus segera pergi, mereka menemukan tempat ini,” bisik Sang kakek.

Sontak membuat Richard langsung panik—merundukkan kepalanya sambil menyembunyikan koin emas itu di dalam saku jaket bagian dalam. Ia melihat para preman tampak sudah mulai mengerubungi kedai ramen, situasi yang sangat berbahaya untuk nyawanya saat ini.

“Sial, mereka sudah di sini! Aku harus bagaimana?”

“Pergilah ke belakang dapur! Disana kau akan menemukan pintu di bawah lantai, jika kamu melewati jalan di bawah tanah akan langsung menembus taman kota. Pergilah ke pelabuhan, temukan orang bernama Mr. Hudson dan bilang padanya kau anak Mr. Nakamura. Dia akan membawamu pergi. Ingat berhati-hatilah …” bisiknya sambil merangkul leher Richard dengan erat.

Bab terkait

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 6 - Pelarian Diri (Part.1)

    Perkataan yang sulit untuk bisa diterima oleh Richard. Namun dirinya tidak memiliki pilihan selain mempercayai perkataan Sang Kakek yang berniat membantunya untuk melarikan dirinya. Richard bergegas pergi menuju tempat yang dikatakan oleh Sang kakek.Sebelum Richard pergi, masuk ke dalam tangga rahasia di bawah lantai kayu Richard berhenti menatap Sang Kakek sambil berkata, “Terima kasih atas semua bantuanmu selama ini. Aku tidak tahu siapa dirimu sebenarnya, tapi aku mencoba untuk mempercayai perkataanmu.”“Jangan percaya pada siapapun! Jaga dirimu baik-baik, Nak. Jangan sampai mati! Cepat!”Perkataan terakhir dari Sang kakek yang terdengar kejam namun menyentuh perasaan Richard yang kemudian bergegas menuruni tangga rahasia di bawah lantai—menutup kembali pintunya dari dalam.Hanya berselang 30 detik, para preman itu langsung masuk ke dalam kedai.Kakek pemilik kedai tampak sibuk membuat adonan seakan tidak terjadi apapun. Bahkan mangkuk bekas makanan milik Richard di atas meja pun

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 7 - Pelarian Diri (Part.2)

    Mungkin kini Richard berhasil melarikan diri dari para preman yang mengejar nyawanya. Setelah berhasil menaiki kapal milik Mr. Hudson. Ini yang perlu ia lakukan mencari cara bagaimana menggunakan koin dewa untuk merubah hidupnya.Tubuhnya sudah terlalu kelelahan setelah berlari begitu jauh dengan perut kosong. Sebuah pengejaran yang sangat melelahkan selama hidupnya.Tiba-tiba dari belakang seseorang memberikannya bungkus burger. Seketika Richard terkejut—mendongakkan kepalanya.“Kau belum makan berapa hari? Kenapa wajahmu sangat pucat? Jangan mati di atas kapal milikku, cepat makan!” ucap Mr. Hudson sambil duduk di samping Richard yang masih terdiam menatap burger yang bahkan masih terasa hangat.Sungguh menyedihkan melihat anak muda yang terlihat tidak memiliki harapan hidup. Sebagai orang yang telah menjalani hidup jauh lebih lama, pengalaman hidup yang begitu banyak ia alami selama 50 tahun, susah, senang dan keputusasaan yang sudah berkali-kali ia lewati.Setelah mengenal seorang

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 8 - Anak Rusa vs Hyena

    “Persetanan kau! Apa kau psychopath? Tidak. Kau memang psychopath sialan,” ucap Richard yang sudah mulai kehabisan nafas karena menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya. Amarah akan tatapan Bryant yang seakan menertawakan dirinya membuat Richard tidak bisa menahannya.Mendengar ucapan kasar Richard membuat Bryant malah tertawa terbahak-bahak tanpa rasa bersalah. Menyaksikan hal kesedihan orang lain adalah salah satu dari kebahagiannya. Orang miskin yang tidak tahu malu seperti Richard sudah sepantasnya mendapatkan perlakukan seperti ini.Dalam hitungan dua detik tiba-tiba Bryant terdiam—tatapan langsung berubah begitu tajam menatap Bryant dengan aura hitam yang begitu pekat, lalu berkata, “Dasar tikus tidak tahu diri. Hya! Di mana God’s Coin itu be

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-23
  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 9 - Pertukaran Hidup

    Semua sudah Richard perhitungan kapan ia harus diam dan kapan ia harus beraksi. Ia melihat Bryant tengah lengah karena ucapannya. Tanganya yang diam-diam sudah terlepas di belakang punggungnya, dengan cepat langsung merampas pistol dari tangan Bryant—menarik Bryant hingga tertangkap menjadi sandera yang ia tunjukan di hadapan para anak buah Bryant.Semua orang menjadi panik saat Bryant tersekap dengan lepat yang di lingkari oleh lengan dan mata pistol yang mengarah tepat di kepala pemimpin mereka. Mereka bersiap untuk segera menembaki Richard jika terjadi sesuatu pada pemimpin mereka.“JANGAN BERGERAK!” teriak Bryant sambil menembakkan peluru ke langit untuk memberikan peringatan.“Jika kalian bergerak maka, nyawa dia sebagai taruhannya!”Sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24
  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 10 - Awal Mula Hidup Sebagai Bryant

    “Mr. Bryant …! Kau tidak apa-apa?” Seorang wanita menghampiri Richard yang sedang merintih kesakitan. Wanita panik mencoba melihat kondisi Richard. Perlahan rasa sakit yang seakan membakar tubuhnya itu mulai memudar, Richard mencoba mengontrol nafas nya agar lebih tenang. Wajahnya masih tampak begitu pucat lalu berkata, “Saya tidak apa-apa,” Tidak lama dokter datang, langsung memeriksa keadaan Richard. “Apa ada merasakan sakit dibagian kepala?” tanya Dokter. “Tidak.” Dokter hanya mengangguk kepala seakan dia sudah mengetahui keadaan Richard. “Baiklah, sebaiknya anda istirahat. Tubuh anda masih syok jadi membutuhkan penyesuaian. Jika anda merasakan pusing, mual atau merasa sakit dibagian kepala segera panggil kami.” ucap Dokter. “Apa sungguh Mr. Bryant baik-baik saja, Dokter? Dia bahkan tidak bisa mengenalku?” tanya Claire, tampak begitu panik. “Kemungkinan, Pak. Direktur mengalami hilang ingatan sementara. Kita masih akan mengawasi kondisi Direktur. Tidak perlu ada yang dikhawa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 11 - Masuk Ke Sarang Kelompok Hyena

    “Nyonya muda …” Saat sedang santai menyantap makan siangnya, satu suapan besar yang segera masuk ke dalam mulutnya tiba-tiba harus terhenti saat melihat John yang tiba-tiba berdiri, merundukkan tubuhnya 45 derajat dengan sopan ke arah pintu masuk. Mulut Richard yang masih menganga di depan sesendok makanan yang ingin ia makan—menoleh ke arah seorang wanita yang muncul di sampingnya. “Ah … tampaknya kau sudah jauh lebih baik. Suamiku …” Seketika sendok makanan yang Richard genggam terjatuh ke atas piring saat mendengar ucapan wanita yang bahkan terlihat sama sekali tidak menunjukan sebuah kasih sayang dalam kalimatnya. Richard terkesiap bingung menatap wanita cantik yang mengaku istrinya. Situasi yang mencengkam ini membuatnya panik dan bergegas melirik ke arah John agar bisa membantunya. “Oh … oh …” Richard masih terbata-bata karena tidak tahu apa yang harus ia katakan untuk situasi saat ini. “Ternyata benar kau hilang ingatan. Sungguh menyedihkan.” ucap Hanabi sambil duduk di b

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 11 - Memasuki Sarang Kelompok Hyena

    “Nyonya muda …”Saat sedang santai menyantap makan siangnya, satu suapan besar yang segera masuk ke dalam mulutnya tiba-tiba harus terhenti saat melihat John yang tiba-tiba berdiri, merundukkan tubuhnya 45 derajat dengan sopan ke arah pintu masuk.Mulut Richard yang masih menganga di depan sesendok makanan yang ingin ia makan—menoleh ke arah seorang wanita yang muncul di sampingnya.“Ah … tampaknya kau sudah jauh lebih baik. Suamiku …”Seketika sendok makanan yang Richard genggam terjatuh ke atas piring saat mendengar ucapan wanita yang bahkan terlihat sama sekali tidak menunjukan sebuah kasih sayang dalam kalimatnya.Richard terkesiap bingung menatap wanita cantik yang mengaku istrinya. Situasi yang mencengkam ini membuatnya panik dan bergegas melirik ke arah John agar bisa membantunya.“Oh … oh …” Richard masih terbata-bata karena tidak tahu apa yang harus ia katakan untuk situasi saat ini.“Ternyata benar kau hilang ingatan. Sungguh menyedihkan.” ucap Hanabi sambil duduk di bangku

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14
  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 12 - Menghadapi Kelompok Hyena

    Semua wajah orang-orang menjadi tegang saat mendengar satu kalimat pertanyaan yang keluar dari mulut seorang Bryant. Seperti sebuah kalimat kutuk yang membuat bulu kudung berdiri tegak akan nada khas dari seorang Bryant yang bisa membuat orang terbungkam. “Wah … kalian ini sungguh sangat keterlaluan. Aku bahkan sampai meneteskan air mata saat aku mendengar kalian sedang merencanakan pengkhianatan untuk menjatuhkanku …” ucap Richard dengan nada yang dingin dan tajam, dirinya seperti kerasukan arwah Bryant hingga tampak seperti manusia berdarah dingin. “Apa menyenangkan? Apa melakukan ini membuat hati kalian lega?” ucap ledek Richard—kemudian tertawa seperti orang gila. Tidak ada satupun orang yang berani menatap mata Richard, jika menatap pemimpi mereka mungkin nyawa mereka sebagai taruhannya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15

Bab terbaru

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 18 - POV RICHARD (Part.3)

    Mendengar suara Hanabi membuat Richard spoton langsung melepaskan pelukannya. Wajah Sarah yang masih tampak sangat terkejut, langsung menundukkan kepalanya—melanhkah jauh karena takut pada Hanabi yang merupakan istri dari majikannya.Hanabi masih terdiam menatap sinis setelah apa yang ia lihat dengan kedua matanya. Tidak ada kata yang bisa diucapkan lagi melihat kelakukan suami yang tidak pernah berubah walau kehilangan ingatan.“Kau sungguh hebat ya, baru saja keluar dari rumah sakit, berani-beraninya kau berpelukan dengan pelayan di depan mataku? KAU SUDAH GILA YA!”Sarah membentak—melupakan seluruh emosinya, dirinya merasa tidak dihargai sebagai seorang istri. Sarah melangkah dengan cepat ke arah Sarah, tanpa memberikan peringatan apapun, ia langsung memberikan sebuah tamparan yang sangat keras hingga Sarah tersungkur di lantai.“APA YANG KAU LAKUKAN?!”Richard terkejut melihat Sarah yang di tampar oleh wanita gila yang datang dengan penuh emosi. Tanpa sadar, Richard langsung meng

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 17 - POV RICHARD (Part.2)

    Tatapan Claire terdiam beberapa detik saat ia baru teringat akan suatu hal di kepalanya. Tangan dengan spontan langsung menepuk keningnya sendiri dan berkata, “Ah! Aku lupa. Sarah … wanita itu, wanita yang sedang dicari … aku baru ingat, dia sudah bekerja menjadi pelayan di rumah tuan Bryant ‘kan? Kenapa aku bisa melupakan itu?” John hanya menatap heran dengan kepanikan yang sedang Claire hadapi. Dirinya yang hanya bertugas sebagai pengawal jadi ia tidak begitu mengetahui semua yang terjadi. “Aku harus segera memberitahukan tuan Bryant.” Claire bergegas untuk kembali masuk kedalam ruangan namun John langsung mencegahnya. “Jangan!” “Kenapa?” “Kau tidak ingat. Tuan Bryant butuh waktu sendiri. Biarkan diri sendiri, besok aku akan memberitahukannya. Kau sibukan bukan, sudah sana cepat pergi.” ucap John. Claire merasa perkataan John memang benar. SItuasi saat ini yang terasa gaduh membuatnya sedikit kerepotan hingga ia menjadi sulit untuk berkonsentrasi. perfeksionis adalah sebuah k

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 16 - POV RICHARD

    Kedua bola mata John berputar saat dirinya di tatap begitu dekat oleh sosok Bryant yang tidak pernah melakukan hal itu. Bryant yang ia kenal sebelum terjadinya kecelakan, dia sosok yang sangat menjaga jarak. Mungkin karena otaknya terbentuk hingga hilang ingatan membuat sikap Bryant sedikit berubah. Richard langsung menjauhkan dirinya saat menyadari John yang merasa tidak nyaman dengan sikapnya. Dirinya lagi-lagi kehilangan akal untuk tidak bersikap ceroboh yang memicu kecurigaan. John adalah orang terdekat Bryant, dia pasti sangat memahami sifat dan kebiasaan Bryant. “Iya … Anda kehilangan koin itu,” jawab John. “APA?!” Secara tidak sadar Bryant berteriak karena terkejut akan nyatakan jika alasan Bryant hampir membunuhnya karena dia telah kehilangan koin yang begitu berharga. Sudah dipastikan jika Bryant memiliki alasan kuat mengapa dia begitu menginginkan koin dewa itu di saat hidupnya begitu sempurna. “Tapi … apa kau tahu tentang koin itu? Kau pernah melihat bentuknya seperti a

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 15 - POV BRYANT (Part.3)

    Hanabi baru saja bangun, ia terus memegangi kepalanya yang terasa sakit karena efek terlalu banyak minum wine. Terkadang ia selalu menekankan pada dirinya sendiri untuk segera berhenti minum namun saat dirinya berada di dalam tekanan, tanpa sadar bawa nafsu membawanya untuk kembali minum-minum walau pada akhirnya ia kembali menyesali perbuatannya sendiri.Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Pelayan Katy masuk bersama dengan seorang dokter membuat Hanabi bingung.“Pagi. Nyona Hanabi. Anda sudah bangun,”“Pagi. Ada apa?” tanya Hanabi masih belum menyadari lukanya.“Tuan Bryant memanggil Dokter Smith untuk mengobati kaki anda yang terluka.”“Kaki?”

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 14 - POV BRYANT (Part.2)

    Setelah menyelesaikan susunan acara pernikahan, Hanabi sampai di depan kediaman rumah Bryant. Rumah mewah bergaya neoklasik yang begitu megah berukuran sekitar 25.000 kaki persegi. Hamparan taman hijau hingga ada kolam renang sepanjang 75 kaki. Semuanya berlatar belakang pemandangan panorama pusat kota Los Angeles dan Samudra Pasifik. Rumah yang luasnya 2 kali lipat dari rumah milik ayahnya. Saat melihatnya membuat Hanabi mulai memahami mengapa sikap Bryant begitu angkuh dan banyak sekali dari kelompok-kelompok mafia banyak yang segan dengan kelompok Laputa. “Pelayan …!” Satu panggilan yang bisa membuat beberapa pelayan rumah langsung bergegas menghampiri Bryant.

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 13 - POV BRYANT (Part.1)

    “Bantu aku untuk duduk …,”“Baik.”John segera membantu Richard untuk duduk bersandar pada tempat tidur yang otomatis menyesuaikan posisi Richard.“Ngomong-ngomong, seperti apa hubunganku dengan Hanabi? Dia bilang kami menikah karena kerja sama bisnis? Apa itu benar? Kami menikah bukan karena saling cinta?” tanya Richard.“Benar, Tuan. Aku memang tidak tahu pasti. Tapi saat itu anda bilang pada saya, jika hanya Hanabi yang boleh menikah dengan anda.”“Eh?”Mendengar jawaban aneh itu membuat Richard mengerutkan keningnya. Jawaban yang tidak masuk akal yang sekali lagi ia dengar.

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 12 - Menghadapi Kelompok Hyena

    Semua wajah orang-orang menjadi tegang saat mendengar satu kalimat pertanyaan yang keluar dari mulut seorang Bryant. Seperti sebuah kalimat kutuk yang membuat bulu kudung berdiri tegak akan nada khas dari seorang Bryant yang bisa membuat orang terbungkam. “Wah … kalian ini sungguh sangat keterlaluan. Aku bahkan sampai meneteskan air mata saat aku mendengar kalian sedang merencanakan pengkhianatan untuk menjatuhkanku …” ucap Richard dengan nada yang dingin dan tajam, dirinya seperti kerasukan arwah Bryant hingga tampak seperti manusia berdarah dingin. “Apa menyenangkan? Apa melakukan ini membuat hati kalian lega?” ucap ledek Richard—kemudian tertawa seperti orang gila. Tidak ada satupun orang yang berani menatap mata Richard, jika menatap pemimpi mereka mungkin nyawa mereka sebagai taruhannya.

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 11 - Memasuki Sarang Kelompok Hyena

    “Nyonya muda …”Saat sedang santai menyantap makan siangnya, satu suapan besar yang segera masuk ke dalam mulutnya tiba-tiba harus terhenti saat melihat John yang tiba-tiba berdiri, merundukkan tubuhnya 45 derajat dengan sopan ke arah pintu masuk.Mulut Richard yang masih menganga di depan sesendok makanan yang ingin ia makan—menoleh ke arah seorang wanita yang muncul di sampingnya.“Ah … tampaknya kau sudah jauh lebih baik. Suamiku …”Seketika sendok makanan yang Richard genggam terjatuh ke atas piring saat mendengar ucapan wanita yang bahkan terlihat sama sekali tidak menunjukan sebuah kasih sayang dalam kalimatnya.Richard terkesiap bingung menatap wanita cantik yang mengaku istrinya. Situasi yang mencengkam ini membuatnya panik dan bergegas melirik ke arah John agar bisa membantunya.“Oh … oh …” Richard masih terbata-bata karena tidak tahu apa yang harus ia katakan untuk situasi saat ini.“Ternyata benar kau hilang ingatan. Sungguh menyedihkan.” ucap Hanabi sambil duduk di bangku

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 11 - Masuk Ke Sarang Kelompok Hyena

    “Nyonya muda …” Saat sedang santai menyantap makan siangnya, satu suapan besar yang segera masuk ke dalam mulutnya tiba-tiba harus terhenti saat melihat John yang tiba-tiba berdiri, merundukkan tubuhnya 45 derajat dengan sopan ke arah pintu masuk. Mulut Richard yang masih menganga di depan sesendok makanan yang ingin ia makan—menoleh ke arah seorang wanita yang muncul di sampingnya. “Ah … tampaknya kau sudah jauh lebih baik. Suamiku …” Seketika sendok makanan yang Richard genggam terjatuh ke atas piring saat mendengar ucapan wanita yang bahkan terlihat sama sekali tidak menunjukan sebuah kasih sayang dalam kalimatnya. Richard terkesiap bingung menatap wanita cantik yang mengaku istrinya. Situasi yang mencengkam ini membuatnya panik dan bergegas melirik ke arah John agar bisa membantunya. “Oh … oh …” Richard masih terbata-bata karena tidak tahu apa yang harus ia katakan untuk situasi saat ini. “Ternyata benar kau hilang ingatan. Sungguh menyedihkan.” ucap Hanabi sambil duduk di b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status