Home / Urban / Kekuatan Dari Koin Dewa / Chapter 7 - Pelarian Diri (Part.2)

Share

Chapter 7 - Pelarian Diri (Part.2)

Author: Blackwriter
last update Last Updated: 2024-02-22 20:42:36

Mungkin kini Richard berhasil melarikan diri dari para preman yang mengejar nyawanya. Setelah berhasil menaiki kapal milik Mr. Hudson. Ini yang perlu ia lakukan mencari cara bagaimana menggunakan koin dewa untuk merubah hidupnya.

Tubuhnya sudah terlalu kelelahan setelah berlari begitu jauh dengan perut kosong. Sebuah pengejaran yang sangat melelahkan selama hidupnya.

Tiba-tiba dari belakang seseorang memberikannya bungkus burger. Seketika Richard terkejut—mendongakkan kepalanya.

“Kau belum makan berapa hari? Kenapa wajahmu sangat pucat? Jangan mati di atas kapal milikku, cepat makan!” ucap Mr. Hudson sambil duduk di samping Richard yang masih terdiam menatap burger yang bahkan masih terasa hangat.

Sungguh menyedihkan melihat anak muda yang terlihat tidak memiliki harapan hidup. Sebagai orang yang telah menjalani hidup jauh lebih lama, pengalaman hidup yang begitu banyak ia alami selama 50 tahun, susah, senang dan keputusasaan yang sudah berkali-kali ia lewati.

Setelah mengenal seorang kakek yang memberikan semangkuk ramen gratis, hidupnya berubah menjadi lebih berarti. Dirinya memiliki hutang budi yang tidak akan pernah dilupakan sampai kapanpun.

“Aku tahu kau bukan anaknya Mr. Nakamura ‘kan?” tanya Mr. Hudson.

Seketika Richard terdiam lantaran kebohongannya telah diketahui. Ia tidak bermaksud untuk berbohong, dirinya hanya mengikuti apa yang dikatakan oleh Sang Kakek pemilik kedai ramen.

“Maafkan saya, saya hanya mengatakan yang dikatakan oleh Mr. Nakamura. Bahkan aku baru mengetahui namanya saat ingin melarikan diri. Dan sekarang aku sedang memikirkan nasibnya, aku sangat merasa bersalah padanya.” ucap Richard yang tidak sanggup lagi memakan burger karena rasa bersalah.

Dirinya yang masih bisa menikmati sepotong burger tanpa mengetahui nasib Sang Kakek yang mungkin nyawanya sedang terancam.

“Kau tidak perlu khawatir 'kan dia. Dia bukan manusia biasanya, aku yakin itu.” ucap Mr. Hudson menatap penuh keyakinan akan sosok Mr. Nakamura yang pernah menyelamatkan hidupnya dari kematian.

“Apa maksudmu?” tanya Richard—menatap bingung.

Mr. Hudson masih terdiam seakan ia merasa berat untuk menceritakan kisah masa lalunya dengan Sang Kakek misterius itu. Saat itu usianya masih 30 tahun dan Sang Kakek mungkin telah berusia 80 tahun. 

30 tahun yang lalu dirinya hampir dibunuh oleh seseorang yang meyakini jika dirinya seorang pembunuh. Bahkan pengadilan telah memutuskan jika dirinya tidak bersalah atas kematian seorang wanita berusia 40. Ia menjadi kambing hitam oleh seseorang yang memiliki kekuasaan. Hingga suami dari korban tidak terima saat ia dinyatakan tidak bersalah, pria itu mencoba melakukan percobaan pembunuhan padanya.

Jika malam itu dirinya tidak bersembunyi di dalam kedai ramen milik Mr. Nakamura, dirinya pasti sudah terbunuh di tangan suami korban dari kesalahpahaman hukum. Dirinya melarikan diri melewati terowongan bawah tanah dan pergi ke Malaysia untuk memulai hidup baru.

Setelah berhasil menjalani kehidupan normal di negeri Jiran, Hudson kembali Los Angeles setelah 30 tahun. Ia menjadi seorang nelayan dengan kehidupan yang begitu sederhana bersama keluarga kecilnya. Namun saat ia kembali pergi ke Kedai ramen untuk menemui Mr. Nakamura, Hudson terkejut karena Kakek itu tidaklah berubah. Keadaanya masih sama seperti 30 tahun yang lalu saat pertama kali mereka bertemu.

Mr. Nakamura seakan tidak menua sama sekali, hanya menjadi sosok seorang kakek yang berusia 80 tahun. Terlihat masih sehat dan tetap menjual Ramen. Saat itu Hudson tersadar jika Mr. Nakamura bukahlan manusia biasa, hal itu membuat Hudson lebih menghormati keberadaan Sang Kakek.

Richard hanya terdiam—merenung setelah mendengarkan cerita masa lalu dari Mr. Hudson yang sangat membuatnya tidak bisa berkata-kata. Richard bingung antara dirinya ingin mempercayai atau tidak mempercayai cerita tentang Mr. Nakamura.

“Mungkin ceritaku terdengar tidak masuk akal. Aku juga tidak peduli kau ingin percaya atau tidak.” ucap Mr. Hudson sambil beranjak dari tempatnya dan kembali bertanya, “Jadi kemana tujuan kita anak muda?”

“Spanyol.” ucap Richard dengan tegas dan tatapan yang penuh keyakinan.

Mr. Hudson tersenyum melihat raut wajah Richard yang mengingatkannya akan dirinya di masa muda.

“Okay. Cepat habiskan makananmu, kau tidak boleh mati karena kelaparan oke, bro?” ucap Mr. Hudson.

“Yeah. Thank you …”

***

Berdiri dari kejauhan melihat Mr. Hudson yang sedang berjalan membelakanginya. Pria dengan tubuh yang penuh otot itu awalnya terlihat sama seperti para preman-preman yang mengejar dirinya. Namun selama di perjalanan yang memakan waktu dua hari, Richard bisa merasakan kebaikan dari Mr. Hudson.

Mr. Hudson kembali melambaikan tangan padanya dengan wajah yang tersenyum—masuk ke dalam mobil yang kemudian melaju pergi. Rasanya aneh bertemu orang asing yang bersikap baik pada dirinya. Karena selama ini ia hanya bertemu dengan orang-orang jahat.

Tampaknya Mr. Hudson membantu dirinya hingga sampai di tempat ini karena merasa kasihan pada dirinya. Penampilan yang begitu lemah sehingga siapapun yang melihatnya hanya ada dua kemungkinan yaitu mengasihani dirinya atau memperlakukannya seperti sampah.

Berjalan melewati pinggir jalan raya dua arah yang tampak cukup sepi pengendara. Sepanjang jalan Richard masih bisa melihat garis pantai yang tampak begitu indah. Hembusan angin yang cukup kencang memanggil awan mendung di langit. Ia harus mempercepat langkahnya untuk mencari tempat persembunyian.

“Sialan, perut …,” gumam kedal Richard karena mendapatkan sinyal dari perutnya yang kelaparan.

Rintikkan air hujan sudah mulai turun, Richard harus segare bergegas menemukan tempat tinggal sementara dan mencari makanan. Berjalan hampir 4 kilometer, akhirnya di seberang jalan raya Richard melihat sebuah restoran makanan yang sepi. Richard sudah kelelahan berjalan dengan perut yang kosong, jika tidak segera beristirahat mungkin dirinya akan pingsan dan berakhir tertangkap oleh para preman.

Richard memastikan jalan aman untuk ia seberangin. Namun tiba-tiba sebuah mobil datang dengan kecepatan tinggi langsung menghantam tubuhnya yang terlempar hampir 5 menter. Seketika tergeletak di atas aspal hitam yang basah karena air hujan. Richard masih sadar walau tubuhnya terasa sulit untuk digerakan. Rasanya semua tulangnya terasa seperti remuk. Terlihat darah mulai mengalir dari kening Richard yang meleleh karena hujan deras mengguyur tubuhnya.

“Kenapa kencang sekali berkendaranya, Aw .., ini sangat menyakitkan,” eluh Richard sambil berusaha bangkit.

Sorot lampu yang begitu menyilaukan matanya, membuat Richard kesulitan mengetahui siapa orang yang telah menabraknya. Hanya bayangan hitam yang sedang berjalan menghampirinya.

“Akhirnya ketemu juga tikus sialan ini,”

Seketika kedua mata Richard membelalak saat melihat sosok Bryant yang berdiri di hadapannya. Nafasnya menjadi berat lantaran ia sudah tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri. Richard sudah terkepung oleh para preman yang akhirnya langsung memukulnya di tempat tanpa belas kasih.

“STOP!!”

Bryant berteriak sehingga membuat para preman yang begitu brutal memukul dan menendang Richard berhenti dengan cepat. Mereka semua memberikan jalan untuk Bryant dengan serempak. Richard yang sudah babak belur dan tidak berdaya hanya bisa pasrah dengan kematian.

Duduk di hadapan tubuh Richard yang sudah penuh dengan darah, Bryant tersenyum dengan puas akan penderitaan yang sedang dirasakan oleh pencuri God’s Coin miliknya.

“Bagaimana, apa ini sudah sangat membuatmu tersiksa?” tanya Bryant.

Related chapters

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 8 - Anak Rusa vs Hyena

    “Persetanan kau! Apa kau psychopath? Tidak. Kau memang psychopath sialan,” ucap Richard yang sudah mulai kehabisan nafas karena menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya. Amarah akan tatapan Bryant yang seakan menertawakan dirinya membuat Richard tidak bisa menahannya.Mendengar ucapan kasar Richard membuat Bryant malah tertawa terbahak-bahak tanpa rasa bersalah. Menyaksikan hal kesedihan orang lain adalah salah satu dari kebahagiannya. Orang miskin yang tidak tahu malu seperti Richard sudah sepantasnya mendapatkan perlakukan seperti ini.Dalam hitungan dua detik tiba-tiba Bryant terdiam—tatapan langsung berubah begitu tajam menatap Bryant dengan aura hitam yang begitu pekat, lalu berkata, “Dasar tikus tidak tahu diri. Hya! Di mana God’s Coin itu be

    Last Updated : 2024-02-23
  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 9 - Pertukaran Hidup

    Semua sudah Richard perhitungan kapan ia harus diam dan kapan ia harus beraksi. Ia melihat Bryant tengah lengah karena ucapannya. Tanganya yang diam-diam sudah terlepas di belakang punggungnya, dengan cepat langsung merampas pistol dari tangan Bryant—menarik Bryant hingga tertangkap menjadi sandera yang ia tunjukan di hadapan para anak buah Bryant.Semua orang menjadi panik saat Bryant tersekap dengan lepat yang di lingkari oleh lengan dan mata pistol yang mengarah tepat di kepala pemimpin mereka. Mereka bersiap untuk segera menembaki Richard jika terjadi sesuatu pada pemimpin mereka.“JANGAN BERGERAK!” teriak Bryant sambil menembakkan peluru ke langit untuk memberikan peringatan.“Jika kalian bergerak maka, nyawa dia sebagai taruhannya!”Sa

    Last Updated : 2024-02-24
  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 10 - Awal Mula Hidup Sebagai Bryant

    “Mr. Bryant …! Kau tidak apa-apa?” Seorang wanita menghampiri Richard yang sedang merintih kesakitan. Wanita panik mencoba melihat kondisi Richard. Perlahan rasa sakit yang seakan membakar tubuhnya itu mulai memudar, Richard mencoba mengontrol nafas nya agar lebih tenang. Wajahnya masih tampak begitu pucat lalu berkata, “Saya tidak apa-apa,” Tidak lama dokter datang, langsung memeriksa keadaan Richard. “Apa ada merasakan sakit dibagian kepala?” tanya Dokter. “Tidak.” Dokter hanya mengangguk kepala seakan dia sudah mengetahui keadaan Richard. “Baiklah, sebaiknya anda istirahat. Tubuh anda masih syok jadi membutuhkan penyesuaian. Jika anda merasakan pusing, mual atau merasa sakit dibagian kepala segera panggil kami.” ucap Dokter. “Apa sungguh Mr. Bryant baik-baik saja, Dokter? Dia bahkan tidak bisa mengenalku?” tanya Claire, tampak begitu panik. “Kemungkinan, Pak. Direktur mengalami hilang ingatan sementara. Kita masih akan mengawasi kondisi Direktur. Tidak perlu ada yang dikhawa

    Last Updated : 2024-03-03
  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 11 - Masuk Ke Sarang Kelompok Hyena

    “Nyonya muda …” Saat sedang santai menyantap makan siangnya, satu suapan besar yang segera masuk ke dalam mulutnya tiba-tiba harus terhenti saat melihat John yang tiba-tiba berdiri, merundukkan tubuhnya 45 derajat dengan sopan ke arah pintu masuk. Mulut Richard yang masih menganga di depan sesendok makanan yang ingin ia makan—menoleh ke arah seorang wanita yang muncul di sampingnya. “Ah … tampaknya kau sudah jauh lebih baik. Suamiku …” Seketika sendok makanan yang Richard genggam terjatuh ke atas piring saat mendengar ucapan wanita yang bahkan terlihat sama sekali tidak menunjukan sebuah kasih sayang dalam kalimatnya. Richard terkesiap bingung menatap wanita cantik yang mengaku istrinya. Situasi yang mencengkam ini membuatnya panik dan bergegas melirik ke arah John agar bisa membantunya. “Oh … oh …” Richard masih terbata-bata karena tidak tahu apa yang harus ia katakan untuk situasi saat ini. “Ternyata benar kau hilang ingatan. Sungguh menyedihkan.” ucap Hanabi sambil duduk di b

    Last Updated : 2024-03-11
  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 11 - Memasuki Sarang Kelompok Hyena

    “Nyonya muda …”Saat sedang santai menyantap makan siangnya, satu suapan besar yang segera masuk ke dalam mulutnya tiba-tiba harus terhenti saat melihat John yang tiba-tiba berdiri, merundukkan tubuhnya 45 derajat dengan sopan ke arah pintu masuk.Mulut Richard yang masih menganga di depan sesendok makanan yang ingin ia makan—menoleh ke arah seorang wanita yang muncul di sampingnya.“Ah … tampaknya kau sudah jauh lebih baik. Suamiku …”Seketika sendok makanan yang Richard genggam terjatuh ke atas piring saat mendengar ucapan wanita yang bahkan terlihat sama sekali tidak menunjukan sebuah kasih sayang dalam kalimatnya.Richard terkesiap bingung menatap wanita cantik yang mengaku istrinya. Situasi yang mencengkam ini membuatnya panik dan bergegas melirik ke arah John agar bisa membantunya.“Oh … oh …” Richard masih terbata-bata karena tidak tahu apa yang harus ia katakan untuk situasi saat ini.“Ternyata benar kau hilang ingatan. Sungguh menyedihkan.” ucap Hanabi sambil duduk di bangku

    Last Updated : 2024-03-14
  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 12 - Menghadapi Kelompok Hyena

    Semua wajah orang-orang menjadi tegang saat mendengar satu kalimat pertanyaan yang keluar dari mulut seorang Bryant. Seperti sebuah kalimat kutuk yang membuat bulu kudung berdiri tegak akan nada khas dari seorang Bryant yang bisa membuat orang terbungkam. “Wah … kalian ini sungguh sangat keterlaluan. Aku bahkan sampai meneteskan air mata saat aku mendengar kalian sedang merencanakan pengkhianatan untuk menjatuhkanku …” ucap Richard dengan nada yang dingin dan tajam, dirinya seperti kerasukan arwah Bryant hingga tampak seperti manusia berdarah dingin. “Apa menyenangkan? Apa melakukan ini membuat hati kalian lega?” ucap ledek Richard—kemudian tertawa seperti orang gila. Tidak ada satupun orang yang berani menatap mata Richard, jika menatap pemimpi mereka mungkin nyawa mereka sebagai taruhannya.

    Last Updated : 2024-03-15
  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 13 - POV BRYANT (Part.1)

    “Bantu aku untuk duduk …,”“Baik.”John segera membantu Richard untuk duduk bersandar pada tempat tidur yang otomatis menyesuaikan posisi Richard.“Ngomong-ngomong, seperti apa hubunganku dengan Hanabi? Dia bilang kami menikah karena kerja sama bisnis? Apa itu benar? Kami menikah bukan karena saling cinta?” tanya Richard.“Benar, Tuan. Aku memang tidak tahu pasti. Tapi saat itu anda bilang pada saya, jika hanya Hanabi yang boleh menikah dengan anda.”“Eh?”Mendengar jawaban aneh itu membuat Richard mengerutkan keningnya. Jawaban yang tidak masuk akal yang sekali lagi ia dengar.

    Last Updated : 2024-03-16
  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 14 - POV BRYANT (Part.2)

    Setelah menyelesaikan susunan acara pernikahan, Hanabi sampai di depan kediaman rumah Bryant. Rumah mewah bergaya neoklasik yang begitu megah berukuran sekitar 25.000 kaki persegi. Hamparan taman hijau hingga ada kolam renang sepanjang 75 kaki. Semuanya berlatar belakang pemandangan panorama pusat kota Los Angeles dan Samudra Pasifik. Rumah yang luasnya 2 kali lipat dari rumah milik ayahnya. Saat melihatnya membuat Hanabi mulai memahami mengapa sikap Bryant begitu angkuh dan banyak sekali dari kelompok-kelompok mafia banyak yang segan dengan kelompok Laputa. “Pelayan …!” Satu panggilan yang bisa membuat beberapa pelayan rumah langsung bergegas menghampiri Bryant.

    Last Updated : 2024-03-17

Latest chapter

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 18 - POV RICHARD (Part.3)

    Mendengar suara Hanabi membuat Richard spoton langsung melepaskan pelukannya. Wajah Sarah yang masih tampak sangat terkejut, langsung menundukkan kepalanya—melanhkah jauh karena takut pada Hanabi yang merupakan istri dari majikannya.Hanabi masih terdiam menatap sinis setelah apa yang ia lihat dengan kedua matanya. Tidak ada kata yang bisa diucapkan lagi melihat kelakukan suami yang tidak pernah berubah walau kehilangan ingatan.“Kau sungguh hebat ya, baru saja keluar dari rumah sakit, berani-beraninya kau berpelukan dengan pelayan di depan mataku? KAU SUDAH GILA YA!”Sarah membentak—melupakan seluruh emosinya, dirinya merasa tidak dihargai sebagai seorang istri. Sarah melangkah dengan cepat ke arah Sarah, tanpa memberikan peringatan apapun, ia langsung memberikan sebuah tamparan yang sangat keras hingga Sarah tersungkur di lantai.“APA YANG KAU LAKUKAN?!”Richard terkejut melihat Sarah yang di tampar oleh wanita gila yang datang dengan penuh emosi. Tanpa sadar, Richard langsung meng

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 17 - POV RICHARD (Part.2)

    Tatapan Claire terdiam beberapa detik saat ia baru teringat akan suatu hal di kepalanya. Tangan dengan spontan langsung menepuk keningnya sendiri dan berkata, “Ah! Aku lupa. Sarah … wanita itu, wanita yang sedang dicari … aku baru ingat, dia sudah bekerja menjadi pelayan di rumah tuan Bryant ‘kan? Kenapa aku bisa melupakan itu?” John hanya menatap heran dengan kepanikan yang sedang Claire hadapi. Dirinya yang hanya bertugas sebagai pengawal jadi ia tidak begitu mengetahui semua yang terjadi. “Aku harus segera memberitahukan tuan Bryant.” Claire bergegas untuk kembali masuk kedalam ruangan namun John langsung mencegahnya. “Jangan!” “Kenapa?” “Kau tidak ingat. Tuan Bryant butuh waktu sendiri. Biarkan diri sendiri, besok aku akan memberitahukannya. Kau sibukan bukan, sudah sana cepat pergi.” ucap John. Claire merasa perkataan John memang benar. SItuasi saat ini yang terasa gaduh membuatnya sedikit kerepotan hingga ia menjadi sulit untuk berkonsentrasi. perfeksionis adalah sebuah k

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 16 - POV RICHARD

    Kedua bola mata John berputar saat dirinya di tatap begitu dekat oleh sosok Bryant yang tidak pernah melakukan hal itu. Bryant yang ia kenal sebelum terjadinya kecelakan, dia sosok yang sangat menjaga jarak. Mungkin karena otaknya terbentuk hingga hilang ingatan membuat sikap Bryant sedikit berubah. Richard langsung menjauhkan dirinya saat menyadari John yang merasa tidak nyaman dengan sikapnya. Dirinya lagi-lagi kehilangan akal untuk tidak bersikap ceroboh yang memicu kecurigaan. John adalah orang terdekat Bryant, dia pasti sangat memahami sifat dan kebiasaan Bryant. “Iya … Anda kehilangan koin itu,” jawab John. “APA?!” Secara tidak sadar Bryant berteriak karena terkejut akan nyatakan jika alasan Bryant hampir membunuhnya karena dia telah kehilangan koin yang begitu berharga. Sudah dipastikan jika Bryant memiliki alasan kuat mengapa dia begitu menginginkan koin dewa itu di saat hidupnya begitu sempurna. “Tapi … apa kau tahu tentang koin itu? Kau pernah melihat bentuknya seperti a

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 15 - POV BRYANT (Part.3)

    Hanabi baru saja bangun, ia terus memegangi kepalanya yang terasa sakit karena efek terlalu banyak minum wine. Terkadang ia selalu menekankan pada dirinya sendiri untuk segera berhenti minum namun saat dirinya berada di dalam tekanan, tanpa sadar bawa nafsu membawanya untuk kembali minum-minum walau pada akhirnya ia kembali menyesali perbuatannya sendiri.Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Pelayan Katy masuk bersama dengan seorang dokter membuat Hanabi bingung.“Pagi. Nyona Hanabi. Anda sudah bangun,”“Pagi. Ada apa?” tanya Hanabi masih belum menyadari lukanya.“Tuan Bryant memanggil Dokter Smith untuk mengobati kaki anda yang terluka.”“Kaki?”

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 14 - POV BRYANT (Part.2)

    Setelah menyelesaikan susunan acara pernikahan, Hanabi sampai di depan kediaman rumah Bryant. Rumah mewah bergaya neoklasik yang begitu megah berukuran sekitar 25.000 kaki persegi. Hamparan taman hijau hingga ada kolam renang sepanjang 75 kaki. Semuanya berlatar belakang pemandangan panorama pusat kota Los Angeles dan Samudra Pasifik. Rumah yang luasnya 2 kali lipat dari rumah milik ayahnya. Saat melihatnya membuat Hanabi mulai memahami mengapa sikap Bryant begitu angkuh dan banyak sekali dari kelompok-kelompok mafia banyak yang segan dengan kelompok Laputa. “Pelayan …!” Satu panggilan yang bisa membuat beberapa pelayan rumah langsung bergegas menghampiri Bryant.

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 13 - POV BRYANT (Part.1)

    “Bantu aku untuk duduk …,”“Baik.”John segera membantu Richard untuk duduk bersandar pada tempat tidur yang otomatis menyesuaikan posisi Richard.“Ngomong-ngomong, seperti apa hubunganku dengan Hanabi? Dia bilang kami menikah karena kerja sama bisnis? Apa itu benar? Kami menikah bukan karena saling cinta?” tanya Richard.“Benar, Tuan. Aku memang tidak tahu pasti. Tapi saat itu anda bilang pada saya, jika hanya Hanabi yang boleh menikah dengan anda.”“Eh?”Mendengar jawaban aneh itu membuat Richard mengerutkan keningnya. Jawaban yang tidak masuk akal yang sekali lagi ia dengar.

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 12 - Menghadapi Kelompok Hyena

    Semua wajah orang-orang menjadi tegang saat mendengar satu kalimat pertanyaan yang keluar dari mulut seorang Bryant. Seperti sebuah kalimat kutuk yang membuat bulu kudung berdiri tegak akan nada khas dari seorang Bryant yang bisa membuat orang terbungkam. “Wah … kalian ini sungguh sangat keterlaluan. Aku bahkan sampai meneteskan air mata saat aku mendengar kalian sedang merencanakan pengkhianatan untuk menjatuhkanku …” ucap Richard dengan nada yang dingin dan tajam, dirinya seperti kerasukan arwah Bryant hingga tampak seperti manusia berdarah dingin. “Apa menyenangkan? Apa melakukan ini membuat hati kalian lega?” ucap ledek Richard—kemudian tertawa seperti orang gila. Tidak ada satupun orang yang berani menatap mata Richard, jika menatap pemimpi mereka mungkin nyawa mereka sebagai taruhannya.

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 11 - Memasuki Sarang Kelompok Hyena

    “Nyonya muda …”Saat sedang santai menyantap makan siangnya, satu suapan besar yang segera masuk ke dalam mulutnya tiba-tiba harus terhenti saat melihat John yang tiba-tiba berdiri, merundukkan tubuhnya 45 derajat dengan sopan ke arah pintu masuk.Mulut Richard yang masih menganga di depan sesendok makanan yang ingin ia makan—menoleh ke arah seorang wanita yang muncul di sampingnya.“Ah … tampaknya kau sudah jauh lebih baik. Suamiku …”Seketika sendok makanan yang Richard genggam terjatuh ke atas piring saat mendengar ucapan wanita yang bahkan terlihat sama sekali tidak menunjukan sebuah kasih sayang dalam kalimatnya.Richard terkesiap bingung menatap wanita cantik yang mengaku istrinya. Situasi yang mencengkam ini membuatnya panik dan bergegas melirik ke arah John agar bisa membantunya.“Oh … oh …” Richard masih terbata-bata karena tidak tahu apa yang harus ia katakan untuk situasi saat ini.“Ternyata benar kau hilang ingatan. Sungguh menyedihkan.” ucap Hanabi sambil duduk di bangku

  • Kekuatan Dari Koin Dewa   Chapter 11 - Masuk Ke Sarang Kelompok Hyena

    “Nyonya muda …” Saat sedang santai menyantap makan siangnya, satu suapan besar yang segera masuk ke dalam mulutnya tiba-tiba harus terhenti saat melihat John yang tiba-tiba berdiri, merundukkan tubuhnya 45 derajat dengan sopan ke arah pintu masuk. Mulut Richard yang masih menganga di depan sesendok makanan yang ingin ia makan—menoleh ke arah seorang wanita yang muncul di sampingnya. “Ah … tampaknya kau sudah jauh lebih baik. Suamiku …” Seketika sendok makanan yang Richard genggam terjatuh ke atas piring saat mendengar ucapan wanita yang bahkan terlihat sama sekali tidak menunjukan sebuah kasih sayang dalam kalimatnya. Richard terkesiap bingung menatap wanita cantik yang mengaku istrinya. Situasi yang mencengkam ini membuatnya panik dan bergegas melirik ke arah John agar bisa membantunya. “Oh … oh …” Richard masih terbata-bata karena tidak tahu apa yang harus ia katakan untuk situasi saat ini. “Ternyata benar kau hilang ingatan. Sungguh menyedihkan.” ucap Hanabi sambil duduk di b

DMCA.com Protection Status