Beranda / Romansa / Kekasih Taruhan / 7. Informasi Adit

Share

7. Informasi Adit

Penulis: Rilla
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-13 18:08:04

Braakk!

Mia terlonjak kaget saat sebuah buku terhempas di depannya. Ia baru saja akan menyuapi bakso yang baru saja ia pesan ke dalam mulutnya.

Dengan kesal ia melihat siapa pelaku yang sudah mengganggu makan siangnya. Dan ternyata orang itu adalah Cleo sahabatnya sendiri.

"Lo apa-apaan sih Cleo?" teriak Mia kesal.

"Eiittss, jangan marah-marah dulu. Gue yakin lo bakalan ngucap syukur dan makasih ke gue waktu lo lihat apa yang ada dalam lembaran-lembaran kertas tersebut." ucap Cleo dengan PD nya.

Mia menyipitkan matanya menatap Cleo curiga. "Lo habis nyolong ini dokumen di mana?"

"Ih! kok nyolong. Lo belum lihat isinya, tapi udah main tebak-tebakan aja. Mana ngatain gue nyolong lagi." kesalnya. Cleo meraih mangkuk bakso Mia dan tanpa permisi menyantap isinya dengan lahap.

Sedangkan Mia, gadis itu meraih tumpukan kertas yang disatukan tersebut laku membukanya.

Baru halaman pertama, Mia sudah dibuat melotot tak percaya.

"INFORMASI ADIT?" gumamnya pelan.

"Yuupp. Informasi Adit. Tepatnya semua yang berhubungan dengan Adit, dokter muda yang bakal lo jadiin target lo." ucap Mia sambil memasukkan satu bakso lagi ke dalam mulutnya.

Mia melotot tak percaya, "Gila, ini lengkap banget." ucapnya takjub sambil terus membuka lembaran demi lembaran.

Bahkan ia bisa melihat foto-foto Adit yang sedang bekerja, Apartemen Adit dan Adit yang mengunjungi tempat-tempat makan.

"Lo bisa dapat segini banyak dari mana?" tanya Mia yang masih belum percaya dengan apa yang ia lihat.

Cleo tersenyum bangga. gadis itu meletakkan sendok yang sedang ia pegang lalu memukul dadanya sendiri dengan bangga.

"Apa sih yang nggak bisa gue lakuin? kecil ini mah sama gue." sombong Cleo sambil menjentikkan jemarinya di depan Mia. "Yang penting, lo harus tepatin janji lo buat mulai deketin Adit. Seperti yang lo ucapin pas di Bogor kemarin." Cleo kembali meraih sendok bakso milik Mia dan menyantap kembali bakso tersebut sampai tak bersisa.

Bahkan si pemilik Bakso itu sendiri belum mencicipi satupun bakso yang sudah ia pesan.

"Gimana? hebat kan gue?"

"Ini bukan hebat lagi, tapi gila! lo bisa dapat ini di mana? waahh, parah banget stalker lo Cle." takjub Mia.

Cleo masih merasa bangga dengan dirinya.

"Lo tahu? gue ngabisin waktu seminggu buat nyari semua informasi ini. semua demi lo, demi sahabat gue yang satu ini," ucap Cleo. Mia mencibir seketika.

"Tapi bentar deh, lu dapet semua ini dari mana?" tanya Mia yang mulai penasaran.

"Aduh Mia, lu lupa gue punya banyak agen yang bisa gue jadiin mata-mata buat cari informasi tentang Adit? makanya gue bilang, masalah ginian mah kecil buat gue. cuma kemarin itu waktu kita di Bogor, Gue berharap lo usaha dulu sendiri, tapi yang gua dapet justru nihil. Jangankan usaha, buat deket sama Adit aja lu susahnya minta ampun. Masa cuma buat kenalan doang terus tukeran nomor WA gitu loh nggak bisa!? padahal ada waktu seminggu lo bebas Sama dia waktu di Bogor, tapi apa boleh buat. gue punya sahabat yang cupunya minta ampun." Celoteh Cleo yang seketika membuat Mia kesal bukan main.

"Lo bantuin gue, tapi masih ngehina." rutuk Mia.

Cleo tersenyum lebar, "Hehehe. Jangan baperan. Tu gue kasih semua ke lo. Sekarang, tepatin janji lo buat mulai ngejar Adit. Ingat, wisuda kita bentar lagi lho. Nggak cukup tiga bulan lagi."

Mia menatap dokumen tersebut dengan takjubnya. Namun diluar itu, ia juga gugup bukan main. Semua informasi ini sangat lengkap dan ia yakin tak ada satupun yang tertinggal.

Dan seperti janjinya dengan Cleo, setelah informasi ini ia dapatkan ,ia harus mulai untuk menjalankan misinya demi mendapatkan Adit.

Setelah memasukkan dokumen tersebut ke dalam tasnya, Mia kembali melanjutkan makannya namun rasa kesalnya seketika memuncak saat ia melihat mangkok yang tadi berisi bakso miliknya sudah kosong tak bersisa. Bahkan untuk sekedar kuahnya saja tak ia lihat lagi ada dalam mangkok tersebut.

Mia langsung menatap Cleo tajam. sedangkan yang di tatap hanya tertawa tak berdosa.

"Laper gue. Lagian anggap aja sebagai bayaran dari semua dokumen itu." ucap Cleo santai.

Mia mendengus kesal. Ia tak bisa marah kali ini. Karena memang yang Cleo berikan padanya tadi adalah sesuatu yang hebat. Alhasil ia memilih untuk memesan satu lagi untuknya dan satu lagi untuk Cleo karena gadis itu ternyata belum kenyang setelah menghabiskan satu mangkok bakso miliknya tanpa sepengetahuannya.

~

Mia baru saja selesai makan malam dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Ia berjalan menuju meja riasnya, membuka laci meja tersebut dan mengeluarkan dokumen yang tadi Cleo berikan padanya. Dokumen yang berisi informasi lengkap tentang Adit.

Mia membawa dokumen tersebut dan duduk di atas tempat tidurnya. Setelah menyamankan diri, ia membuka lembaran pertama.

Lembaran pertama berisi informasi tentang adit. sebuah biodata lengkap.

"jadi nama lengkapnya Aditya Vero Ferdinan." ucap Mia pelan.

Ia membaca lagi ke bawah dan ia bisa melihat tanggal lahir Adit. pria itu akan berulang tahun yang ke dua puluh enam tahun tepat sebulan lagi.

Apa ia harus membuat surprise buat Adit? tapi kan ia dan Adit tak pernah berbicara akrab. Nanti ala kata Adit saat tiba-tiba ia memberikan kejutan. Adit pasti akan mencurigainya karena ia tahu tanggal lahir pria itu, ucap Mia bermonolog dalam hatinya.

Mia kembali membaca informasi yang ada di kertas tersebut. urusan ulang tahun Adit, akan ia pikirkan nanti.

di kertas itu, ia membaca bagian kesukaan Adit, mulai dari makanan sampai hobi dan hal lainnya.

ternyata Adit suka masakan pedas. ia tak menyangka jika kesukaannya sama dengan yang Adit sukai.

"menyukai Alam ternyata." gumamnya.

Mia kembali membacanya, "penerus utama dari Arkana Group? seriusan?" Mia menutup mulutnya tak percaya.

ia tahu Arkana Group. siapa yang tahu tentang perusahaan yang satu itu. banyak bidang yang dipegang oleh Arkana, termasuk rumah sakit. dan rumah sakit Arkana ini terkenal mewahnya.

"gila! target lo berbahaya Mia." Ucap Mia yang mendadak Insecure.

pasalnya Adit penerus utama, sedangkan dia hanya manusia biasa. dia hanya gadis biasa. gadis yang cuma numpang hidup sama keluarga Randi.

Mia mendadak takut. dengan perlahan ia menutup dokumen tersebut yang padahal baru ia buka pada halaman pertamanya.

ia meraih ponselnya lalu mencari kontak Cleo dalam aplikasi Chat miliknya.

"gue nggak tahu Cleo ternyata target gue adalah salah satu orang berpengaruh di dunia bisnis. gue pengen mundur aja dan cari target baru." ucapnya sambil mengetik apa yang ia ucapkan lalu mengirimnya pada Cleo.

tak menunggu lama, pesan balasan dari Cleo pun tiba.

mia semakin menghela nafas gusar karena ternyata ia tak diberi izin sama sekali oleh Cleo. bahkan sahabatnya itu menuntut janji yang sudah ia ucapkan pada Cleo, yaitu harus dapatkan Adit jika informasi tentang Adit sudah Cleo dapatkan.

Mampus lo Mia. tamat riwayat lo kalau lo macam-macam.

~

Bab terkait

  • Kekasih Taruhan   Chapter 8

    HACHUUU!Entah bersin yang ke berapa yang sudah Mia keluarkan hari ini. Sejak pulang dari kampus hujan-hujanan kemarin, ia merasa tak enak badan. Saat bangun tadi pagi, tubuhnya terasa panas dingin dan hidungnya meler tanpa henti.Ia bahkan sudah membeli obat di warung dekat rumahnya namun tetap tak mempan sama sekali. Mungkin ini karena perjalanannya yang kini semakin jauh dari kampus ke tempat tinggalnya.Pasalnya sejak dua hari yang lalu Mia tidak tinggal bersama keluarga Omnya lagi. Ia memutuskan untuk menyewa satu apartemen kecil yang berada cukup jauh dari kampusnya namun dekat dari kediaman Adit.Paham kan sekarang? Kenapa Mia rela jauh dari kampusnya, padahal kediaman om nya jauh lebih dekat dari kampus.Semua itu karena Adit.Mia memasang jaket tebalnya. Ia bermaksud untuk pergi berobat ke klinik yang berjarak tak jauh dari apartemennya. Hanya itu yang bisa ia tempuh dengan berjalan kaki. Karena mobil yang ia punya sedang berada di bengkel.Jam masih menunjukkan pukul delapan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-04
  • Kekasih Taruhan   Chapter 9

    Adit tiba di Klinik kembali. Ia baru saja mendapati kabar dari Tari jika Mia sudah sadar dari pingsannya. Dan kebetulan ia juga sudah selesai membeli makanan untuk gadis tersebut."Bagaimana Mia? Kamu sudah cek lagi kondisi dia?" tanya Adit.Tari mengangguk, "Sudah dokter. Semuanya sudah stabil. Pasien kini hanya mengeluhkan pusing." jawab Tari.Adit mengangguk paham. Setelah berterima kasih pada Tari, Adit langsung mendekati Mia yang sedang terbaring di ranjang yang ada di balik tirai.Saat ia membuka tirai tersebut, Mia yang tadi memejamkan mata langsung membuka matanya dan melihat siapa yang datang."Adit." panggilnya. Ia tersenyum lalu mencoba untuk duduk."Gimana kondisi lo?" tanya Adit sedikit dingin.Mia mengangguk ,"udah mendingan kok.""Baguslah kalau begitu. Jadi lo bisa pulang karena pasien lain juga ada." ucap Adit ketus.Mia seketika cemberut. "Bukannya tadi kau ingin mengantarkan aku pulang?" tanya Mia sembari mengangkat alisnya menggoda Adit."Itu tadi. Sekarang tidak l

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-05
  • Kekasih Taruhan   Chapter 10

    "Lo gila ya Mia. Gue pikir lo itu pindah ke sini juga karena tahu Adit praktek di klinik dekat apartemen lo." ucap Cleo saat gadis itu memasuki apartemen Mia."Ya nggak lah! Gue nggak tahu dia di sana. Lagian nih ya, lo tahu kan mobil gue lagi di bengkel. Ya pas kondisi begini, gue nyarinya yang terdekat.""Tapi masa lo udah nggak mempan make obat warung?""Ck!" Mia berjalan menuju lemari TV nya. Ia mengambil sesuatu di sana dan memperlihatkannya pada Cleo. "Nih! Lo lihat kan? Dari semalam gue minum ini tapi nggak mempan. Udah takdir gue kali harus ketemu Adit hari ini." celetuk Mia di akhir kalimatnya.Cleo mencibir, "Itu sih mau-mau lo aja." Cleo berbaring di sofa panjang ruang TV. Ia melihat ke arah Mia. Gadis itu menyimpan sarapan yang tadi Adit berikan padanya."Lo beneran nggak mau makan tu bubur?" Tanya Cleo kaget.Mia dengan senyum lebarnya langsung menggeleng, "Nggak." jawabnya singkat."Ih! Jorok banget sih lo, Mia.""Biarin. Kan letaknya juga dalam freezer, jadi nggak akan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-08
  • Kekasih Taruhan   Chapter 11

    Mia mendadak jadi gadis yang nekat. Ia tak tahu entah dari mana keberanian ini ia dapatkan. Walaupun ancaman selalu datang dari Adit dan pria itu mengatakan jika akan terjadi sesuatu pada dirinya jika ia tak juga mau menjauh dari pria tersebut, namun ia tak peduli sama sekali. Ia ingin mendekati Adit. Dan ini kesempatan langka yang sangat sulit ia temukan. "Pulang lo!" perintah Adit lagi namun Mia lagi-lagi menggeleng. Adit berdecak kesal. Ia tak habis pikir, kenapa Mia bisa seperti ini. Rendi yang notabennya sepupu Mia tak punya kelakuan segila ini."Biarin aku masuk ya. Please.!" "Ngapain? Buat apa? Lo cuma bakaln gangguin gue. Dan satu lagi, gue nggak suka orang asing ngacak-ngacak rumah gue." ucap Adit dingin lalu kembali melanjutkan perjalanannya menuju pintu masuk ruang apartemen Adit."Nggak bakalan ganggu kok Adit. Mia janji. Beneran deh. Mia di tempat Adit cuma sampai Mia di telpon sama teman Mia itu."Adit mengehela nafas dengan kengeyelan Mia. "Ya sudah! Sini HP lo!" ad

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-12
  • Kekasih Taruhan   Chapter 12

    Mia terdiam memucat. Apa yang baru saja ia lihat membuatnya langsung tertegun dan takut.Adit gila!Batinnya merutuk kasar. Kenapa pria itu bisa segegabah ini. Hal yang tak harus ia lihat sekarang terlihat dan ini pertama kalinya ia melihatnya secara nyata di depan mata.Mia masih berjongkok meringkuk di lantai kamar Adit. Ia tak berani membuka matanya hanya untuk sekedar melihat apa yang sedang terjadi. Sedangkan Adit, pria itu sudah selesai berpakaian rapi. Ia menatap tajam Mia. Kenekatan Mia masuk ke dalam kamarnya yang tentu saja menjadi ruang pribadinya tak bisa ditoleransi begitu saja. Mia sudah merusak peraturan yang ia buat untuk ruang pribadinya sendiri.Adit menghentikan langkahnya di hadapan Mia. Gadis itu masih terlihat menunduk dan tak mau menengadah ke atas."Oi!" Adit menendangkan kakinya pelan pada kaki Mia."Oi!" ulangnya lagi, namun Mia menggeleng."Pakai bajumu dulu. Aku--""Angkat kepala lo!" perintah Adit.Mia masih ragu, namun perlahan ia mencoba mengangkat kepa

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-29
  • Kekasih Taruhan   Chapter 13

    "Lo paham siapa yang gue bicarain?"Dengan santai Bimo mengangguk. Mia lagi-lagi dibuat bingung. Dari mana Bimo paham? Dari mana Bimo tahu? Ia kan tak mengatakan siapa namanya."Siapa orangnya?" tanya Mia lagi dengan raut wajah sedikit bingung.Lagi-lagi Bimo mengangguk. "Udahlah Mia, gue tahu siapa yang lo bicarain. Lo pikir, di apartemen yang lo datangi tadi itu banyak pemiliknya apa. Cuma ada empat orang Mia."Mia terdiam. Ia kesusahan menelan ludahnya sendiri. "Si--siapa orangnya?" tanya Mia lagi yang memaksa Bimo untuk menyebutkan siapa tadi yang dimaksud."Haaah, dalam apartemen itu hanya ada empat penghuni. Dan tiga penghuni lainnya sudah berkeluarga, Mia. Cuma Adit yang masih sendiri. Apa lo tetap ingin gue sebutin siapa orangnya?" Mia langsung menggeleng kuat. Ia tak tahu bagaimana cara menyembunyikan dirinya dari Bimo. Ternyata Bimo kenal Adit.Melihat reaksi Mia, Bimo langsung terkikik. "Santai saja Mia. Jika incaran lo adalah Adit, gue dukung lo."Bimo menyamankan duduk

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-06
  • Kekasih Taruhan   Chapter 14

    Mia berdiri di depan kasir dan mengantri. Setidaknya ada satu orang lagi di depannya sebelum tiba gilirannya untuk membayar semua barang yang tadi ia pilih.Sembari menunggu, Mia memainkan kuku-kuku jari tangannya sembari mengecek kutek yang baru ia pasang semalam. Sesekali ia melirik ke sekelilingnya dan kembali melihat kuku tangannya sampai tiba gilirannya untuk membayar.Mia maju ke depan kasir dan meletakkan semua barang belanjaannya di atas meja kasir untuk dihitung.Mia kembali melirik ke sana ke mari, namun lirikannya terhenti pada sebuah resto yang menjual berbagai makanan khas Korea. Namun bukan tempat makannya yang Mia perhatikan, melainkan pengunjung yang sedang makan di sana.Ia bisa melihat dengan jelas, Adit di sana sedang makan dan jangan lupakan soal seorang perempuan yang duduk di hadapan Adit. Mereka makan sambil bercanda.What?Mia mendadak panas. Ia langsung melirik belanjaannya yang ternyata sudah selesai dihitung. Ia segera mengeluarkan kartu debit nya dan membay

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • Kekasih Taruhan   Chapter 15

    "Oh my-- Mia, lo cantik banget. Ada gerangan apa nih lo dandan gini?" Mia yang dipuji hanya senyum-senyum manis. Ia tak percaya hasil tangannya hari ini akan membuatnya dipuji oleh sahabat satu-satunya ini."Lo bisa aja Cleo.""Gue serius Mia." Cleo menatap Mia curiga, "Apa jangan-jangan..""Jangan-jangan apa?""Jangan-jangan lo udah punya pacar ya? Hayoooo,ngaku looo--""Ih, apaan sih Cle. Ya nggak lah. Gue masih jomblo tulen.""Lah trus buat siapa lo dandan begini?"Mia kembali tersipu. "Sebenarnya gue dandan begini mau nanya sama lo. Menurut lo kalau gue begini, apa aneh?"Cleo nyaris tergelak, "Ya nggak lah. Justru bagus banget kalau lo mau. Cantik banget lho. Mana stylenta juga oke banget." ucap Cleo sembari memperhatikan Mia dari atas sampai bawah. "Pokoknya, gimanapun penampilan lo, lo harus tetap jadi diri lo sendiri. Gue tahunya seorang Mia itu nyablak dan blak-blakan. Jangan rubah sikap lo. Paham?"Mia mengangguk. "Siyap bos. Gue paham. Mia tetaplah Mia. Sebaik apapun danda

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-15

Bab terbaru

  • Kekasih Taruhan   Chapter 15

    "Oh my-- Mia, lo cantik banget. Ada gerangan apa nih lo dandan gini?" Mia yang dipuji hanya senyum-senyum manis. Ia tak percaya hasil tangannya hari ini akan membuatnya dipuji oleh sahabat satu-satunya ini."Lo bisa aja Cleo.""Gue serius Mia." Cleo menatap Mia curiga, "Apa jangan-jangan..""Jangan-jangan apa?""Jangan-jangan lo udah punya pacar ya? Hayoooo,ngaku looo--""Ih, apaan sih Cle. Ya nggak lah. Gue masih jomblo tulen.""Lah trus buat siapa lo dandan begini?"Mia kembali tersipu. "Sebenarnya gue dandan begini mau nanya sama lo. Menurut lo kalau gue begini, apa aneh?"Cleo nyaris tergelak, "Ya nggak lah. Justru bagus banget kalau lo mau. Cantik banget lho. Mana stylenta juga oke banget." ucap Cleo sembari memperhatikan Mia dari atas sampai bawah. "Pokoknya, gimanapun penampilan lo, lo harus tetap jadi diri lo sendiri. Gue tahunya seorang Mia itu nyablak dan blak-blakan. Jangan rubah sikap lo. Paham?"Mia mengangguk. "Siyap bos. Gue paham. Mia tetaplah Mia. Sebaik apapun danda

  • Kekasih Taruhan   Chapter 14

    Mia berdiri di depan kasir dan mengantri. Setidaknya ada satu orang lagi di depannya sebelum tiba gilirannya untuk membayar semua barang yang tadi ia pilih.Sembari menunggu, Mia memainkan kuku-kuku jari tangannya sembari mengecek kutek yang baru ia pasang semalam. Sesekali ia melirik ke sekelilingnya dan kembali melihat kuku tangannya sampai tiba gilirannya untuk membayar.Mia maju ke depan kasir dan meletakkan semua barang belanjaannya di atas meja kasir untuk dihitung.Mia kembali melirik ke sana ke mari, namun lirikannya terhenti pada sebuah resto yang menjual berbagai makanan khas Korea. Namun bukan tempat makannya yang Mia perhatikan, melainkan pengunjung yang sedang makan di sana.Ia bisa melihat dengan jelas, Adit di sana sedang makan dan jangan lupakan soal seorang perempuan yang duduk di hadapan Adit. Mereka makan sambil bercanda.What?Mia mendadak panas. Ia langsung melirik belanjaannya yang ternyata sudah selesai dihitung. Ia segera mengeluarkan kartu debit nya dan membay

  • Kekasih Taruhan   Chapter 13

    "Lo paham siapa yang gue bicarain?"Dengan santai Bimo mengangguk. Mia lagi-lagi dibuat bingung. Dari mana Bimo paham? Dari mana Bimo tahu? Ia kan tak mengatakan siapa namanya."Siapa orangnya?" tanya Mia lagi dengan raut wajah sedikit bingung.Lagi-lagi Bimo mengangguk. "Udahlah Mia, gue tahu siapa yang lo bicarain. Lo pikir, di apartemen yang lo datangi tadi itu banyak pemiliknya apa. Cuma ada empat orang Mia."Mia terdiam. Ia kesusahan menelan ludahnya sendiri. "Si--siapa orangnya?" tanya Mia lagi yang memaksa Bimo untuk menyebutkan siapa tadi yang dimaksud."Haaah, dalam apartemen itu hanya ada empat penghuni. Dan tiga penghuni lainnya sudah berkeluarga, Mia. Cuma Adit yang masih sendiri. Apa lo tetap ingin gue sebutin siapa orangnya?" Mia langsung menggeleng kuat. Ia tak tahu bagaimana cara menyembunyikan dirinya dari Bimo. Ternyata Bimo kenal Adit.Melihat reaksi Mia, Bimo langsung terkikik. "Santai saja Mia. Jika incaran lo adalah Adit, gue dukung lo."Bimo menyamankan duduk

  • Kekasih Taruhan   Chapter 12

    Mia terdiam memucat. Apa yang baru saja ia lihat membuatnya langsung tertegun dan takut.Adit gila!Batinnya merutuk kasar. Kenapa pria itu bisa segegabah ini. Hal yang tak harus ia lihat sekarang terlihat dan ini pertama kalinya ia melihatnya secara nyata di depan mata.Mia masih berjongkok meringkuk di lantai kamar Adit. Ia tak berani membuka matanya hanya untuk sekedar melihat apa yang sedang terjadi. Sedangkan Adit, pria itu sudah selesai berpakaian rapi. Ia menatap tajam Mia. Kenekatan Mia masuk ke dalam kamarnya yang tentu saja menjadi ruang pribadinya tak bisa ditoleransi begitu saja. Mia sudah merusak peraturan yang ia buat untuk ruang pribadinya sendiri.Adit menghentikan langkahnya di hadapan Mia. Gadis itu masih terlihat menunduk dan tak mau menengadah ke atas."Oi!" Adit menendangkan kakinya pelan pada kaki Mia."Oi!" ulangnya lagi, namun Mia menggeleng."Pakai bajumu dulu. Aku--""Angkat kepala lo!" perintah Adit.Mia masih ragu, namun perlahan ia mencoba mengangkat kepa

  • Kekasih Taruhan   Chapter 11

    Mia mendadak jadi gadis yang nekat. Ia tak tahu entah dari mana keberanian ini ia dapatkan. Walaupun ancaman selalu datang dari Adit dan pria itu mengatakan jika akan terjadi sesuatu pada dirinya jika ia tak juga mau menjauh dari pria tersebut, namun ia tak peduli sama sekali. Ia ingin mendekati Adit. Dan ini kesempatan langka yang sangat sulit ia temukan. "Pulang lo!" perintah Adit lagi namun Mia lagi-lagi menggeleng. Adit berdecak kesal. Ia tak habis pikir, kenapa Mia bisa seperti ini. Rendi yang notabennya sepupu Mia tak punya kelakuan segila ini."Biarin aku masuk ya. Please.!" "Ngapain? Buat apa? Lo cuma bakaln gangguin gue. Dan satu lagi, gue nggak suka orang asing ngacak-ngacak rumah gue." ucap Adit dingin lalu kembali melanjutkan perjalanannya menuju pintu masuk ruang apartemen Adit."Nggak bakalan ganggu kok Adit. Mia janji. Beneran deh. Mia di tempat Adit cuma sampai Mia di telpon sama teman Mia itu."Adit mengehela nafas dengan kengeyelan Mia. "Ya sudah! Sini HP lo!" ad

  • Kekasih Taruhan   Chapter 10

    "Lo gila ya Mia. Gue pikir lo itu pindah ke sini juga karena tahu Adit praktek di klinik dekat apartemen lo." ucap Cleo saat gadis itu memasuki apartemen Mia."Ya nggak lah! Gue nggak tahu dia di sana. Lagian nih ya, lo tahu kan mobil gue lagi di bengkel. Ya pas kondisi begini, gue nyarinya yang terdekat.""Tapi masa lo udah nggak mempan make obat warung?""Ck!" Mia berjalan menuju lemari TV nya. Ia mengambil sesuatu di sana dan memperlihatkannya pada Cleo. "Nih! Lo lihat kan? Dari semalam gue minum ini tapi nggak mempan. Udah takdir gue kali harus ketemu Adit hari ini." celetuk Mia di akhir kalimatnya.Cleo mencibir, "Itu sih mau-mau lo aja." Cleo berbaring di sofa panjang ruang TV. Ia melihat ke arah Mia. Gadis itu menyimpan sarapan yang tadi Adit berikan padanya."Lo beneran nggak mau makan tu bubur?" Tanya Cleo kaget.Mia dengan senyum lebarnya langsung menggeleng, "Nggak." jawabnya singkat."Ih! Jorok banget sih lo, Mia.""Biarin. Kan letaknya juga dalam freezer, jadi nggak akan

  • Kekasih Taruhan   Chapter 9

    Adit tiba di Klinik kembali. Ia baru saja mendapati kabar dari Tari jika Mia sudah sadar dari pingsannya. Dan kebetulan ia juga sudah selesai membeli makanan untuk gadis tersebut."Bagaimana Mia? Kamu sudah cek lagi kondisi dia?" tanya Adit.Tari mengangguk, "Sudah dokter. Semuanya sudah stabil. Pasien kini hanya mengeluhkan pusing." jawab Tari.Adit mengangguk paham. Setelah berterima kasih pada Tari, Adit langsung mendekati Mia yang sedang terbaring di ranjang yang ada di balik tirai.Saat ia membuka tirai tersebut, Mia yang tadi memejamkan mata langsung membuka matanya dan melihat siapa yang datang."Adit." panggilnya. Ia tersenyum lalu mencoba untuk duduk."Gimana kondisi lo?" tanya Adit sedikit dingin.Mia mengangguk ,"udah mendingan kok.""Baguslah kalau begitu. Jadi lo bisa pulang karena pasien lain juga ada." ucap Adit ketus.Mia seketika cemberut. "Bukannya tadi kau ingin mengantarkan aku pulang?" tanya Mia sembari mengangkat alisnya menggoda Adit."Itu tadi. Sekarang tidak l

  • Kekasih Taruhan   Chapter 8

    HACHUUU!Entah bersin yang ke berapa yang sudah Mia keluarkan hari ini. Sejak pulang dari kampus hujan-hujanan kemarin, ia merasa tak enak badan. Saat bangun tadi pagi, tubuhnya terasa panas dingin dan hidungnya meler tanpa henti.Ia bahkan sudah membeli obat di warung dekat rumahnya namun tetap tak mempan sama sekali. Mungkin ini karena perjalanannya yang kini semakin jauh dari kampus ke tempat tinggalnya.Pasalnya sejak dua hari yang lalu Mia tidak tinggal bersama keluarga Omnya lagi. Ia memutuskan untuk menyewa satu apartemen kecil yang berada cukup jauh dari kampusnya namun dekat dari kediaman Adit.Paham kan sekarang? Kenapa Mia rela jauh dari kampusnya, padahal kediaman om nya jauh lebih dekat dari kampus.Semua itu karena Adit.Mia memasang jaket tebalnya. Ia bermaksud untuk pergi berobat ke klinik yang berjarak tak jauh dari apartemennya. Hanya itu yang bisa ia tempuh dengan berjalan kaki. Karena mobil yang ia punya sedang berada di bengkel.Jam masih menunjukkan pukul delapan

  • Kekasih Taruhan   7. Informasi Adit

    Braakk! Mia terlonjak kaget saat sebuah buku terhempas di depannya. Ia baru saja akan menyuapi bakso yang baru saja ia pesan ke dalam mulutnya.Dengan kesal ia melihat siapa pelaku yang sudah mengganggu makan siangnya. Dan ternyata orang itu adalah Cleo sahabatnya sendiri."Lo apa-apaan sih Cleo?" teriak Mia kesal."Eiittss, jangan marah-marah dulu. Gue yakin lo bakalan ngucap syukur dan makasih ke gue waktu lo lihat apa yang ada dalam lembaran-lembaran kertas tersebut." ucap Cleo dengan PD nya.Mia menyipitkan matanya menatap Cleo curiga. "Lo habis nyolong ini dokumen di mana?""Ih! kok nyolong. Lo belum lihat isinya, tapi udah main tebak-tebakan aja. Mana ngatain gue nyolong lagi." kesalnya. Cleo meraih mangkuk bakso Mia dan tanpa permisi menyantap isinya dengan lahap. Sedangkan Mia, gadis itu meraih tumpukan kertas yang disatukan tersebut laku membukanya.Baru halaman pertama, Mia sudah dibuat melotot tak percaya."INFORMASI ADIT?" gumamnya pelan."Yuupp. Informasi Adit. Tepatnya

DMCA.com Protection Status