Share

Aku Kekasihmu

Author: Bambii
last update Last Updated: 2024-05-22 18:44:44

"Ralph ...." suara Cassie terdengar lirih.

Terbesit rasa khawatir di hati Ralph. "Ada apa?"

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Ralph tidak mendengar balasan dari sana.

"Tolong aku ..." suara Cassie kembali terdengar setelah detik ke lima.

Reflek Ralph menegakkan punggungnya dan tanpa sadar dia telah meraih kunci mobilnya. "Dimana? Kirim lokasimu," tanya Ralph yang sekarang terburu-buru keluar dari kamarnya. Dia bahkan tidak mengganti baju tidurnya.

Carlo yang masih duduk di ruang tamu pun kebingungan saat melihat tuannya turun dengan pakaian tidur sambil bertelepon dan tangannya menenteng kunci mobil. Dengan segera dia ikut berdiri dan menghampiri Ralph untuk menanyakan kondisinya.

Ralph melewati Carlo saat suara Cassie kembali terdengar. "Aku ..."

"Aku tidak tahu ini dimana. Tadinya aku berencana akan mencari makan malam sebelum pulang, tapi mobilku diikuti, jadi aku pergi menghindarinya dan terus berjalan tanpa arah. Sekarang aku tidak tahu ada dimana dan mobilku mogok." J
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Vila Ralph

    "Maaf, nona. Kami kehilangan jejaknya." Ucap seseorang di telepon itu membuat seorang perempuan menggeram marah. Wajahnya yang sedang dirias dengan make up bold itu memerah karena menahan amarah. "Kau yang tidak becus, bodoh! Bisa-bisanya kau kehilangan jejak gadis sialan itu!" seru perempuan itu dengan kesal. Tangan perempuan itu mengepal hingga kuku panjangnya menekan erat telapak tangannya. "Pendapatanmu hanya kuberi limapuluh persen dari perjanjian awal," ucapnya kemudian menutup panggilan suara itu secara sepihak. Dengan penuh kekesalan perempuan itu menendang sofa di depannya. Namun, bukannya sofa itu yang berpindah, yang ada justru kakinya sakit. Dia pun semakin kesal. Bersamaan dengan itu, seseorang membuka pintu ruang makeup. "Abigail, Romeo sudah menunggumu sejak tadi." ---- Cassie tidak sadar semalam setelah dia mendengar jawaban Ralph, tiba-tiba kantuk menyerangnya. Dia tertid

    Last Updated : 2024-05-23
  • Kekasih Pura-Pura CEO   Permintaan Ralph

    Tangan kekar itu mengusap permukaan kertas dengan sebuah pensil. Ralph duduk di atas kursi dan menatap serius pada drafting table di depannya. Sesekali tangannya berhenti, tapi tatapannya tidak pernah lepas dari gambar di depannya. Tak terasa sudah tiga jam dirinya duduk di sana. Carlo mengetuk pintu ruang gambar. Ralph mendongak, kemudian berkata. "Masuklah."Carlo masuk ke ruang gambar dengan membawa tabnya. Lelaki itu memang selalu membawa tab ke mana-mana, antisipasi bila Ralph tiba-tiba menanyakan jadwal atau ada yang perlu dicatat. "Permisi, Tuan. Izin menyampaikan, Nona Cassie sudah bangun dan sedang sarapan di ruang makan." Ucap Carlo menyampaikan informasi mengenai Cassie.Gerakan tangan Ralph terhenti. Dahinya mengernyit, kemudian menatap Carlo yang juga sedang menatapnya. "Ruang makan? Kenapa dia keluar dari kamar?""Nona Cassie yang meminta makan di ruang makan, Tuan. Karena Nona tidak terbiasa makan di dalam kamar." Ungkap Carlo yang disambut anggu

    Last Updated : 2024-05-24
  • Kekasih Pura-Pura CEO   Keputusan

    Sejak Ralph meninggalkannya sendirian di ruang makan, Cassie hanya duduk terdiam seraya memandangi ponselnya yang diletakkan di atas meja. Permintaan Ralph tadi membuat Cassie bimbang untuk mengutarakan pada ibunya. Dia harus mengatakan apa nanti apabila ibunya bertanya tentang keberadaannya yang tidak lagi tinggal di apartemen.Tiba-tiba layar ponselnya menyala, ada telepon masuk dari ibunya. Semua ini diluar kendalinya. Cassie tertegun sejenak sebelum mengangkat panggilan itu dengan pasrah, dia tidak lagi bisa menyembunyikannya dari ibunya."Halo, Madre.""Puji Tuhan, akhirnya kau mengangkat panggilanku juga," suara Iris yang berucap syukur di seberang sana membuat Cassie meringis sesaat. Rasa bersalah hinggap di hatinya.Iris tinggal di Venesia, hanya sesekali menjenguk Cassie ke Roma. Semalam tentu saja Iris tidur di apartemen Cassie, tetapi putrinya itu malah tidak pulang semalaman hingga membuatnya khawatir."Aku baik-baik saja, Madre." Ucap Cassie setelah

    Last Updated : 2024-05-25
  • Kekasih Pura-Pura CEO   Pindah

    Lelaki itu menaikkan salah satu alisnya dan tersenyum miring. "Kau sudah membuat keputusan?" Ekspresi Ralph terlihat sangat menyebalkan di mata Cassie. Gadis berpiyama itu memutar bola matanya dengan malas. Sesungguhnya dia tidak suka bila harus merendahkan dirinya di depan Ralph, tapi apa boleh buat. Meski menyebalkan begitu, kekasihnya itulah yang menolongnya semalam. "Baiklah, aku akan menuruti permintaanmu." Ucap Cassie pada akhirnya. Dia tidak lagi melawan Ralph. Senyum miring itu semakin lebar. Kedua mata biru laut milik Ralph nampak berseri-seri seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan permen gratis. "Good girl." Ralph menghubungi Carlo, meminta asistennya itu untuk membantu kepindahan Cassie. Dia berencana akan memindahkan Cassie hari ini juga. Tentu saja hal itu tidak luput dari pandangan Cassie. Gadis itu berdiri dengan berkacak pinggang dan menatap Ralph dengan tajam. Setelah panggilan berakhir, Ca

    Last Updated : 2024-05-26
  • Kekasih Pura-Pura CEO   Pergi ke Acara

    Sore ini Cassie berangkat dari vila Ralph dengan memakai gaun pesta yang sudah disiapkan olehnya. Karena dresscode acara itu adalah biru gelap, sehingga pilihan Cassie jatuh pada dress mermaid berwarna biru gelap tanpa lengan yang terdapat kombinasi blink silver di bagian dadanya. Gaun tersebut menjuntai panjang hingga menyapu lantai. Namun, terdapat belahan sampai paha, sehingga ketika dia melangkah, kaki jenjang yang ramping dan mulus itu akan terlihat. Soal mobilnya, ternyata Ralph juga sudah membantu memanggil mekanik semalam. Jadi, sore ini mobilnya sudah bisa dipakai kembali. Sebenarnya Ralph cukup pengertian padanya, Cassie akan mempertimbangkan untuk tidak menyulitkan lelaki itu kedepannya. Oh, dan juga masalah siang tadi. Sejujurnya Cassie sangat malu dan berharap tidak bertemu Ralph lagi. Tapi tentu saja mustahil, mereka sekarang sudah serumah, bahkan satu kamar. Setiap hari Cassie akan melihat Ralph dan kejadian tadi siang begitu memalukan baginya. Saa

    Last Updated : 2024-05-27
  • Kekasih Pura-Pura CEO   Patah Hati James

    "Selamat malam, nona Esmeraldo. Senang bertemu denganmu lagi." Ucap Grace dengan nada meremehkan. Cassie tidak menanggapi sapaan itu, dia tidak memiliki waktu untuk mengobrol dengan Grace. Sakit hatinya beberapa tahun lalu membuat Cassie tidak ingin bertemu pandang dengan wajah memuakkan Grace. Tak disangka malam ini mereka justru dipertemukan di acara salah satu pelanggan setianya. Tidak, Cassie tidak menyalahkan Nyonya Teresa atau siapapun. Masalah antar dirinya dengan Grace hanya dimiliki oleh mereka berdua, orang lain tidak memiliki sangkut paut dengan itu. Pada awalnya Grace dan Cassie adalah sepasang sahabat ketika mereka sedang studi bersama di University of the Arts London. Keduanya sama-sama mengambil jurusan seni rupa dan berteman dengan baik hingga mereka lulus studi. Semuanya baik-baik saja, bahkan saat mereka sama-sama kembali ke Italia, mendirikan studio sendiri dan menjadi pelukis pemula di sini. Namun, tali persahabatan itu han

    Last Updated : 2024-05-28
  • Kekasih Pura-Pura CEO   Kecemburuan Ralph

    Cassie mendongak dan matanya membulat tatkala matanya berpapasan dengan pemilik mata berwarna biru laut di depannya ini. "Ralph ..." gumam Cassie lirih. Iya, lelaki yang memegang pinggangnya kini adalah Ralph Oliver Holt, kekasihnya. Salah satu alis Ralph terangkat. Sebuah seringaian tipis hadir di wajah tampannya. "Yes, baby girl." Balas Ralph dengan suara serak yang terdengar seksi di telinga Cassie. Lagu Perfect sudah berubah menjadi Thinking Out Loud. Tangan Cassie dan Ralph masih saling bertautan. Kedua mata mereka saling memandang satu sama lain. Terdengar suara bisik-bisik dari samping, tetapi mereka tak mengindahkannya. "Dengan siapa kau datang malam ini?" tanya Ralph di tengah tarian mereka. Cassie berdecak, dia sudah menjawab pertanyaan itu tadi pagi. "Dengan Terra, asistenku." Sorot mata Ralph berubah tajam seolah baru saja mendengar kalimat yang tak ingin didengar olehnya. "Jadi, siapa lelaki itu?"

    Last Updated : 2024-05-29
  • Kekasih Pura-Pura CEO   Menunggumu

    Smirk jelas tergambar di wajah Grace saat dia memandangi penampilan Cassie dari atas hingga bawah. "Kudengar CS Studio disokong oleh Respati Wirasena, pelukis senior yang memiliki banyak skandal itu. Dan kudengar juga, ada pelukis dari CS Studio yang pernah memplagiat karya pelukis lain. Bukankah dua berita itu termasuk tindak kriminal, Nyonya?"Bukannya marah, Cassie malah tersenyum kecil. Terlihat tidak ada emosi di matanya, gadis itu bersikap tenang. Cassie tidak boleh tersulut dengan api kecil yang diberikan oleh Grace.Teresa beralih memandangi Cassie dengan pandangan yang sulit diartikan. "Benarkah? Aku tidak mengetahui berita itu. Aku hanya pernah mendengar CS Studio memiliki banyak penghargaan dalam banyak kompetisi.""Benar atau tidaknya berita itu seharusnya diucapkan dengan bukti, bukan? Bila hanya berbicara tanpa bukti bukankah jatuhnya menjadi fitnah?" Cassie berujar dengan tenang, bahkan bibirnya masih tersenyum.Antonio masih di sana, memperhatikan per

    Last Updated : 2024-05-30

Latest chapter

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Masa Lalu

    Jemari Grace bergerak, perlahan kelopak matanya terbuka. Dilihatnya langit-langit ruangan yang berwarna putih, juga sedikit aroma obat-obatan khas rumah sakit yang mulai dirasakan oleh indra penciumannya. Matanya berkedip, kemudian menoleh pada sebuah sofa panjang yang ada di sebelah ranjang pasien. Seorang lelaki tertidur dengan tangan kiri menutupi kedua matanya, napasnya terlihat naik turun secara teratur. Tentu saja Grace mengenali sosok tersebut, Arthur. Karena tak ingin mengganggu, Grace berinisiatif memencet bel, agar perawat segera mendatangi kamarnya. Setidaknya harus ada orang yang mengetahui dirinya telah siuman. Benar saja, tak membutuhkan waktu yang lama untuk seorang perawat mendatanginya. Grace tersenyum dan mengangguk saat perawat tersebut meminta izin untuk memeriksanya. "Silakan." Katanya. "Untuk saat ini kondisi Nona sudah stabil, namun Nona masih dalam masa observasi dokter. Nanti dokter akan datang

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Kecewa

    Lima menit yang lalu, Ralph sudah pergi ke rumah sakit. Lelaki itu tidak pergi begitu saja, ia mencium kening Cassie terlebih dahulu, dan bertanya apakah dirinya diperbolehkan pergi ke rumah sakit malam ini juga?"Aku akan pergi, jika kau mengizinkan." Kata Ralph sembari mengusap puncak kepala Cassie dengan lembut.Cassie mengangguk. "Pergilah. Sepertinya mereka membutuhkanmu. Tapi kau tetap hutang cerita padaku."Ralph terkekeh mendengarnya. "Iya, aku akan menceritakannya nanti. Tunggu aku, ya ... ah tidak, maksudku, lebih baik kau melanjutkan tidurmu saja. Maafkan aku yang membuatmu terbangun. Saat ada kabar nanti, aku akan segera menghubungimu lagi." Jelas Ralph panjang lebar.Cassie mengangguk lagi. "Ya, pergilah. Hati-hati di jalan, jangan mengebut."Sebuah kecupan mendarat di kening Cassie. "Tentu saja. Aku pergi bersama Carlo, kau tak perlu khawatir. Jika ada hal mendesak segera hubungi Jovan, ia selalu siap sedia 24/7."Cassie tersenyum bila mengingatnya. Ia percaya, Ralph tid

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Apa yang Terjadi?

    James berlarian menggendong Grace dari depan IGD, para perawat yang melihat kehadiran mereka segera bertindak mengambil bed mobile atau tempat tidur pasien yang dapat digeser."Selamat malam, Tuan. Apa yang terjadi?" seorang dokter IGD menghampiri James setelah berhasil meletakkan tubuh Grace di atas bed mobile."Dia minum alkohol seharian hingga melewati batas wajarnya. Kurasa dia juga tidak memakan apapun hari ini. Aku baru menemukannya dan sudah memberikan obat pengar. Mohon bantuanmu," pinta James yang raut memohon.Dokter tersebut mengangguk. "Baiklah, kau bisa menunggu di sana. Aku akan memeriksa kondisinya lebih dulu.""Dokter! Ada darah yang keluar dari rahimnya!" seru seorang perawat pada dokter IGD.Sontak saja kedua lelaki itu menoleh bersama. James dapat melihat darah merah yang kental keluar membasahi kaki Grace.Dahi James mengernyit. Apa yang terjadi sebenarnya? Apakah Grace memiliki sebuah penyakit serius yang tak ia ketahui? Atau apa? Sekarang apa yang harus ia lakuka

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Keadaan Grace

    "Apakah semuanya aman, Bambolotta?" suara lembut dari seberang sana cukup membuat rasa penat Cassie berkurang.Gadis itu merebahkan tubuhnya di atas ranjang, masih dengan pakaian yang sama. Ia hanya menanggalkan sepatu hak tinggi dari kedua kakinya."Ya, kurasa." Balas Cassie seraya memijat pelipisnya."Tapi suaramu tidak menunjukkan hal yang sama, Bambolotta. Apakah ada sesuatu yang kau tutupi dariku?" tanya Iris sedikit khawatir.Cassie menggeleng ringan. "Tidak, aku hanya butuh beristirahat karena desain yang kubawa akan direvisi kembali.""Ah, begitu rupanya. Ya, kau memang perlu istirahat putriku. Madre akan pulang besok, mari bertemu di rumah." Ujar Iris yang merasa iba.Cassie mengangguk, kembali melupakan bahwa mereka sedang berbicara melalui telepon."Oh, iya. Kenapa aku bisa melupakannya?" Iris tiba-tiba berseru dan berbicara pada dirinya sendiri.Sementara itu Cassie melenguh kecil, dia sedikit terkejut dengan seruan ibunya. "Ada apa, Madre? Kau mengagetkanku.""Besok janga

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Revisi Menyebalkan

    "Kalian tidak mungkin saling tertarik satu sama lain, kan?" tiba-tiba saja suara James menginterupsi hingga memutuskan kontak mata antara Cassie dan Ralph. Mendengar itu Cassie langsung tergagap. Entah mengapa ia merasa lidahnya kelu, padahal tadinya ia sangat lancar menjelaskan desain yang dibawanya. Jantungnya juga bereaksi lain, berdegup kencang jauh berbeda dari sebelumnya. "Aku? Kau mungkin sedang bercanda, Tuan James. Mana mungkin aku berani mengencani Tuan Muda Holt." Balas Cassie dengan segera. Ralph menyunggingkan senyuman miringnya. Dalam hal menghindari pertanyaan, Cassie memang jagonya. Tetapi sepertinya gadis itu melupakan satu hal, James Arthur merupakan pembaca mimik wajah yang handal. James terlihat mengernyit setelah mendengar jawaban Cassie. "Oh ya? Tetapi sepertinya aku tidak mengatakan kau berniat mengencani Tuan Holt. Kupikir kau hanya tertarik padanya, karena dia sangat ahli dalam bidang arsitektur

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Pertemuan Profesional

    Setelah meminta izin pada Ralph, Cassie pergi menemui James untuk bertemu dengan kolega yang dimaksud oleh sahabatnya itu. Mereka bertemu langsung di lobby hotel Vetle Venesia, tempat Ralph dan Cassie menginap, sekaligus hotel milik keluarga Murphy. "Hi, James Arthur! What's up!" sapa Cassie pada James yang sedang berbicara dengan salah satu pegawai hotel. James menoleh setelah mendengar sapaan Cassie. Dilihatnya sosok perempuan yang berjalan anggun dengan blouse hitam lengan tiga per empat yang dipadukan loose pants berwarna krem. "Hai, aku baik. Bagaimana denganmu Nona Smeraldo?" James balik bertanya, kemudian mereka tertawa bersama. "Seperti yang kau lihat," balas Cassie seraya memeragakan gerakan melompat meski dirinya memakai heels. "Oh tidak, jangan lakukan itu, Cassie. Aku lebih menyayangkan heels Cristian Louboutin yang kau beli di musim dingin tahun lalu itu." Ungkap James yang menatap miris pada sepatu hak tinggi milik Cassie. "Tidak, ini aman. Tapi kau jahat, ka

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Pengakuan

    "Cassiel?" suara Ralph yang memanggilnya, menyadarkan Cassie pada kenyataan. "Ya?" Cassie mendongak dan lagi-lagi tatapan mereka bertemu. "Ingin mencobanya denganku?" tanya Ralph sungguh-sungguh. Cassie memilin jemarinya, rasa gugup dan ragu masih menyelimuti hati dan pikirannya. "Mencoba apa?" "Menjadi kekasih sungguhan." Ucap Ralph penuh keberanian. Manik matanya tak lepas memandangi Cassie. "Bagaimana jika ..." Cassie menggantung kalimatnya, sedangkan Ralph masih setia menunggu lanjutannya. Entah mengapa, melihat Ralph yang begitu tulus membuat Cassie tak ingin melukai hati pria muda itu. Perasaan ini jelas berbeda dengan perasaannya pada James. Inikah perasaan yang dimiliki oleh ibunya? Yang menjadi buta akan segala hal buruk yang dilakukan oleh ayahnya? Yang menjadi tuli akan cacian semua orang yang ditujukan padanya? Yang selalu siap untuk berkorban dan setia kepada pasangannya. "Apakah ada hal ata

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Venesia Bersamamu

    "Jadi, kita mau pergi kemana?" tanya Cassie sembari menatap Ralph dari samping. Lelaki bermarga Holt itu hanya berdeham rendah seraya mengetikkan sesuatu di ponselnya. Hal itu berlangsung beberapa saat, sampai Cassie hampir kesal menunggunya. Ketika Cassie akan membuka suaranya, Ralph sudah lebih dulu berbicara. "Hari ini kau tour guide-nya, nona." "Bagaimana, nona? Tempat apa yang akan kita kunjungi pertama?" Jovan ikut bertanya setelah Ralph selesai berbicara. Cassie mengambil napas, kemudian tersenyum. "Baiklah, akan kuperkenalkan kalian pada kampung halamanku." "Karena waktu sudah siang, kita pergi ke Grand Canal terlebih dahulu." Lanjut Cassie. Mobil Rolls Royce Phantom itu terus melaju di jalanan kota Venesia menuju sebuah destinasi wisata yang menjadi incaran utama para turis. Grand Canal adalah terusan perairan yang berada di kota Venesia. Grand Canal terkenal di seluruh dunia karena istana-istana berusia berabad-abad yang berdiri di kedua sisi air. Sebagian besar beras

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Ajakan Ralph

    "Tunggu aku di sini. Setelah rapatku selesai, ayo kita jalan-jalan! Kau jadi tour guide!" seru Ralph sebelum tubuhnya hilang di balik pintu. Cassie menyunggingkan senyumannya tatkala mengingat ucapan Ralph terakhir kali. Pria muda itu pergi setelah menyelesaikan sarapan bersama Cassie di kamar mereka. Selama dua jam setelahnya Cassie disibukan dengan kegiatan mencocokkan pakaian. Ada banyak pakaian terbuka, berhubung ini musim panas. Namun, dia sungguh tidak mau merusak suasana hati Ralph jika menggunakan pakaian terbuka. Pada akhirnya dia memilih atasan putih tulang dengan lengan balon dan memakai rok biru muda bermotif bunga-bunga. Dari semua pakaian yang dibawanya, sepertinya hanya pakaian itu yang paling aman untuknya. Sementara itu, dia juga harus menyiapkan pakaian santai untuk Ralph. Tidak mungkin kan pria itu pergi jalan-jalan dengan celana bahan dan kemeja slimfit-nya? Pilihan Cassie jatuh pada kemeja oversize lengan pendek

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status