Home / Romansa / Kekasih Gelap Ceo Arogan / Bab 173. Malam Yang Indah.

Share

Bab 173. Malam Yang Indah.

Author: Abigail Briel
last update Last Updated: 2024-09-18 23:59:14
"Jadi, apa jawabanmu, Eve?" tukas Luis yang melihat Eve hanya terdiam membisu.

"A-apa?" tersentak, Eve sontak melirik Luis dengan wajah merona.

"Jawabanmu," desak Luis gemas. Ingin rasanya ia menarik tengkuk Eve dan mengecup bibir wanita itu. Tetapi Luis tahu kalau Eve tidak akan mungkin diam saja ketika ia melakukan hal itu. Jadi ia pun mengurungkan niatnya. "Kau pasti tahu apa yang kumaksud, bukan?" imbuhnya tak sabar.

Eve seketika mematung, merasakan detak jantungnya yang saling berkejaran di dalam tubuhnya.

Melihat reaksi Eve dan wajah asistennya itu yang bersemu merah— Luis mengerang dalam hati.

"Eve?"

Eve berusaha menenangkan detak jantungnya yang mulai tak teratur. Ia menggigit bibir bawahnya, menghindari tatapan Luis yang tajam. Perasaannya campur aduk antara ingin berlari menjauh dan sekaligus ingin mendekat.

“Eve,” panggil Luis sekali lagi, suaranya lebih rendah, menampilkan sisi lembut yang jarang ia tunjukkan. “Bukankah selama ini kita sudah sangat dekat?”

Eve
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Nurul Asila R
ah manis nya :)
goodnovel comment avatar
Bunda Alya
ciiee.. ciieee akhirnya jadian Luis sama Eve, eh Edward langsung melepas gunting saat melihat Lean cuma pake dalaman doang
goodnovel comment avatar
ida Sari
tau eve juga merasa kan hal sama dengan nya,,Luis main sosor aja nih ...... eve kan kaget tau ,dia blm pernah melakukan hal itu deh , langsung nikah aja Luis klu dah selesai tugas dr Ernest.. Edward langsung deh sumringah liat Lean Tanpa busana ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 174. Eve Dan Luis Berpamitan.

    Pagi ini sinar matahari menerobos masuk melalui tirai jendela kamar vila. Lean tersentak dari tidurnya ketika ia mendengar ketukan keras di pintu kamar. Ia mengerjapkan matanya selama beberapa saat, berusaha mengingat kembali malam penuh bahagia yang baru saja ia alami bersama Edward. Tatkala ia menoleh ke samping, Lean menemukan Edward yang masih tertidur lelap, wajah tampan suaminya itu terlihat damai dalam dekapan mimpi.“Edward, bangunlah,” bisiknya lembut sambil menggoyangkan bahu Edward. Namun, Edward hanya menggeliat, seolah enggan untuk meninggalkan petualangan indah dalam mimpinya. Di saat yang sama, ketukan di pintu kamar tiba-tiba kembali terdengar, lebih mendesak.“Baiklah, aku akan membuka pintunya,” katanya sambil beranjak dari atas tempat tidur. Setelah mengenakan gaun tidur yang nyaman, Lean melangkah ke arah pintu dan membukanya sedikit.Di luar, berdiri Adolf, sang kepala pelayan, dengan tatapan serius. “Maaf mengganggu, Nyonya. Nona Eve, dan Tuan Luis sedang menung

    Last Updated : 2024-09-19
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 175. Kecurigaan Edward Dan Juga Lean.

    "Ed, apa maksud ucapanmu tadi kepada Luis?" tanya Lean penasaran. Tanpa suaminya ketahui, meski tadi ia terlihat sedang berbicara pada Eve— nyatanya, Lean diam-diam sengaja mendengarkan apa yang telah Edward katakan pada Luis.Saat itu, kalimat Edward terdengar sedikit aneh baginya, atau ... mungkinkah ia hanya terlalu banyak berpikir? "Ucapanku? Yang mana?" Edward balik bertanya, pura-pura tak mengerti, sembari merangkul Lean kala ia dan istrinya itu berjalan bersama menuju ruang makan. "Tadi kau mengatakan pada Luis, jika kita pergi berbulan madu ke Zurich— kau memintanya untuk terbuka padamu. Dalam hal apa? Apa kau masih menyelidiki pria yang telah menembakmu?" selidik Lean, menatap Edward dengan wajah cemberut dan kedua tangan yang bersedekap di dada. Edward mengumpat dalam hati mendengar pertanyaan dari istrinya itu, tidak menduga jika Lean bisa menangkap kecurigaannya terhadap Luis. Namun, agar istrinya itu tidak mencemaskan dirinya— ia segera memutar otaknya demi memberikan

    Last Updated : 2024-09-20
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 176. Rencana Di Balik Keinginan Edward.

    “Hmm? Apa yang kau inginkan, Ed?” tanya Charlotte, memiringkan kepalanya dengan penuh rasa ingin tahu. Ia adalah satu dari sedikit orang yang selalu peduli pada Edward.“Aku … ingin tiket pesawat ke Zurich!” ungkap Edward tiba-tiba. “Aku ingin mengajak Lean untuk berbulan madu ke sana. Aku juga ingin Anton menemaniku, jadi kuharap Kakek bersedia meminjamkan James padaku untuk memimpin Gail Mart selama aku pergi ke Zurich,” lanjutnya dengan nada serius. Suasana menjadi hening sejenak. Semua orang menatap Edward dengan tanpa ekspresi. Menyaksikan hal itu, Edward pun tersenyum lebar lalu menambahkan. “Tentu dengan kelas bisnis tentunya!”Semua yang hadir di ruang tamu itu sontak tertawa, bahkan Edward juga ikut tertawa. Hanya Tuan Besar Gail yang masih terlihat serius mendengarkan cucu bungsunya itu. “Mengapa harus ke Zurich? Dan mengapa Anton harus ikut dalam perjalanan bulan madumu?” celetuk Tuan Besar Gail, sembari mengerutkan dahi. “Ed, apakah ada sesuatu yang kau sembunyikan dari

    Last Updated : 2024-09-21
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 177. Rahasia Para Pria.

    Langit senja mulai memerah di atas Kota L, Edward menatap pemandangan itu dari jendela vila mereka. Ia bisa merasakan ketegangan yang menciptakan semacam sensasi yang membingungkan antara kegembiraan dan keinginan yang gelap. Selama ini, ia tahu bahwa kepergiannya ke Zurich bukan semata-mata untuk berbulan madu. Ada tujuan yang lebih dalam, rencana yang melibatkan risiko—dan hal itu harus dilakukannya tanpa sepengetahuan Lean."Ed, kau sudah siap?" Suara Lean membuat Edward tersentak dari lamunannya. Ia lalu berbalik dan tersenyum, berusaha menyembunyikan beban yang terdapat di dalam pikirannya."Ya, Sayang. Apa kau sudah siap?" ia balik bertanya sambil merangkul bahu Lean. "Apakah kau yakin tidak ada barang yang tertinggal?" lontarnya pada istrinya itu. Lean menganggukkan kepalanya, seiring dengan itu— matanya ikut berbinar karena senang. "Aku tidak percaya kalau akhirnya aku bisa pulang ke Zurich," cicitnya. Edward hanya tersenyum menanggapi ucapan istrinya itu, meskipun nyatanya

    Last Updated : 2024-09-22
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 178. Janji Dengan Luis.

    "Sayang, maaf aku terlambat." Lean segera memberi isyarat pada Eve saat ia mendengar suara Edward dan langkah kaki suaminya itu yang terdengar semakin mendekat ke arahnya. Setelahnya, ia berpaling dan tersenyum pada Edward. "Aku baru bertemu dengan Eve, Ed. Baru beberapa menit," ujarnya. Agar Edward tidak terlalu merasa bersalah padanya. Mendengar ucapan istrinya itu, Edward pun melirik ke arah Anton yang tengah duduk di salah satu kursi yang berada tak jauh dari Lean. Asistennya itu mengangguk padanya, membenarkan ucapan Lean bahwa istrinya itu benar-benar baru saja bertemu dengan Eve. Dari Anton, Edward mengalihkan pandangannya pada Eve dan menyapa iparnya itu. "Kau tampak jauh lebih segar setelah meninggalkan Kota L bersama Luis," selorohnya menggoda Eve. Membuat wajah Eve sontak bersemu merah. "Terima kasih, mungkin aku memang lebih cocok menetap di Zurich," balas Eve, tak mau kalah. Dan juga demi mengalihkan perhatian Edward dari membahas tentang hubungannya dengan Lui

    Last Updated : 2024-09-23
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 179. Bart Bekerja Sendiri?

    Edward menyusuri koridor hotel, berusaha menenangkan dirinya. Ia tahu pertemuan dengan Luis sangat penting, dan meskipun hatinya berat meninggalkan Lean, ia harus melakukannya. Dengan menggunakan taksi, ia pergi menuju tempat yang telah disepakatinya dengan Luis. Sebuah kafe kecil yang terkenal dengan kopi dan pastry-nya. Ia mengirimkan pesan pada Anton untuk mengawasi kamarnya. Tak lama, balasan dari Anton masuk ke dalam ponselnya. [Anda sedang berada di mana sekarang, Tuan Edward?] Edward pun langsung membalas, [Kalian pikir kalian bisa membatasi gerakanku? Jika kau, Paman, Oliver, dan Ben, tidak ingin terbuka padaku, apa kau pikir aku akan terus berdiam diri?] Tak sampai satu menit setelah pesan itu terkirim, tiba-tiba ponsel Edward berdering. Ia tahu siapa yang sedang berusaha menghubunginya saat ini, oleh sebab itu Edward sengaja mengacuhkannya. Pikirannya justru berputar kembali pada percakapannya dengan Lean sebelum ia pergi. Ia, sebenarnya sangat ingin berbagi momen-momen

    Last Updated : 2024-09-24
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 180. Kekhawatiran Brad.

    Pagi-pagi sekali, Lean akhirnya terbangun dari tidur lelapnya. Ia menemukan Edward sedang tidur memeluk dirinya. Senyum tipis terukir di bibirnya melihat wajah tampan suaminya itu. Dulu, ia tidak pernah berpikir jika ia akan memiliki seorang suami sekelas Edward. Apalagi ia sendiri bukanlah seorang wanita yang pintar dalam bergaul. Bahkan, menjadi tunangan seorang Brad saja sudah membuatnya merasa sangat bahagia hingga pria itu menghianati dirinya bersama Isla. Sembari menikmati wajah Edward, juga rambut suaminya itu yang telah dipotong pendek dan rapi sebelum pernikahan mereka, Lean hanya menggelengkan kepalanya. Ia seakan bermimpi, mimpi yang sangat indah. Dan sontak terjaga, ketika Edward perlahan membuka matanya. "Hmm, apa sudah puas melihatnya?" tanya Edward dengan suara serak khas orang baru bangun tidur. Ucapan Edward itu membuat wajah Lean seketika bersemu merah. "Se-jak kapan kau bangun?" lontarnya terbata. Edward tersenyum tipis dan semakin mengeratkan pelukannya ke pi

    Last Updated : 2024-09-25
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 181. Keisengan Luis.

    "Dari mana dan apa yang kau lakukan sepagi ini?" tegur Edward, pada Anton yang kini sudah berada di hadapannya. Anton berdehem pelan, membersihkan tenggorokannya. "Tuan Edward, Nyonya," sapanya dengan nada formal. "Maaf, telah membuat Anda berdua menjadi menungguku. Tadi ada beberapa hal yang perlu aku urus terlebih dahulu,” terang Anton. Lean merasakan keraguan dalam nada suara Anton. "Apa semuanya berjalan lancar?" tanyanya. "Sebab wajahmu tidak ...." Edward langsung meremas tangan Lean, memberi isyarat pada istrinya itu agar tidak meneruskan ucapannya. Setelah itu, ia pun mencoba mengalihkan pembicaraan meski ia merasa sangat curiga atas sikap Anton. "Sayang, bukankah kita datang ke sini untuk berbulan madu?" lontarnya pada Lean. "Lalu untuk apa kau membahas tentang pekerjaan sekarang?" lanjutnya. Mengerti akan isyarat Edward, Lean pun mengangguk pada suaminya itu. "Kau benar," sahutnya sambil tersenyum kecut. Anton memperhatikan sepasang suami istri itu dengan wajah bingu

    Last Updated : 2024-09-27

Latest chapter

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 204. Perpisahan. (The End)

    Sesaat berselang, kecemasan mulai mengisi ruang persalinan. Dokter Nora dan para perawat serta satu Dokter yang menemaninya— tampak sibuk berusaha mengembalikan tanda vital Lean. Tak jauh dari para medis itu, Edward hanya bisa termangu sembari mendekap putra mungilnya. Tatapan matanya yang berkabut terus memperhatikan wajah Lean yang terlihat semakin pucat."Oh, Sayang. Kumohon, jangan tinggalkan kami," bisiknya lirih. Kelopak matanya terasa semakin panas, dan Edward bisa merasakan kalau matanya perlahan-lahan telah mulai berair. Sebelumnya, ia pernah merasakan kehilangan seorang wanita, namun rasanya tidak sesakit apa yang Edward rasakan sekarang.Setelah puluhan menit berlalu dalam ketegangan, tiba-tiba Edward melihat Dokter Nora melemparkan pandangan ke arahnya. Raut wajah wanita itu tampak tegang dan ragu."Jangan katakan!" Edward menggeleng keras, sama sekali tidak ingin mendengar berita buruk yang ingin Dokter Nora sampaikan padanya. "Tuan Edward ... maaf, kami sudah berusaha

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 203. Harapan Dan Ketegangan.

    Sebelum ia pergi menemui Lean di ruang rawat inap, Edward menarik napas dalam-dalam terlebih dahulu. Baru kemudian memberanikan diri untuk menemui istrinya itu. Sementara Anton menunggunya di luar ruangan. Semula, Edward ingin membawa serta Dokter Nora bersamanya, tetapi menurut Eve— sebaiknya ia menemui Lean sendiri terlebih dahulu. Ketika Edward berada di dalam ruang rawat inap yang Lean tempati, aroma desinfektan yang bercampur pewangi ruangan langsung menyambutnya. Tetapi Edward mengacuhkannya dan justru menatap lurus ke arah sesosok tubuh ringkih yang sedang tertidur di atas ranjang. Edward mendekati ranjang tersebut sambil memberi isyarat pada perawat jaga yang ada di dalam ruangan itu agar tidak mengejutkan istrinya. Perawat itu mengangguk pada Edward dan segera pergi meninggalkan ruangan demi memberi waktu pada Edward. Ia telah melihat pria ini sebelumnya di luar saat Edward berbicara sangat serius pada Eve, karena itu ia membiarkan saja Edward yang kemungkinan adalah suam

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 202. Menyesal.

    Malam masih menyelimuti vilanya, dan suara ombak bergema di telinga Edward, membuat hatinya merasa sedikit lebih tenang. Namun, ketenangan itu segera pudar ketika pikirannya terfokus pada Lean. Rasa cemas terasa mengungkungnya juga tekad yang baru mulai tumbuh dalam dirinya. Tidak ingin terlarut dalam perasaan itu, Edward segera menghubungi Ben. Dan setelah beberapa saat ... “Selamat malam, Tuan Edward. Ben di sini.” Suara Ben yang datar mulai terdengar dari seberang panggilan.“Ben, ada yang ingin kukatakan padamu.” Sebelum melanjutkan kalimatnya, Edward membenarkan posisi duduknya terlebih dahulu. Samar-samar suara gemuruh ombak yang terdengar dari kejauhan, menyapa indera pendengarannya.“Ada apa, Tuan Edward? Apakah ada yang bisa kubantu?” tanya Ben, nada suaranya penuh perhatian.“Begini. Dalam dua hari ke depan, aku ingin pergi ke Zurich. Kau pasti sudah mendengar kalau istriku telah kembali ke kota kelahirannya, 'kan?”“Tuan Ernest baru saja menghubungiku tentang rencana An

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Babb 201. Harapan Baru.

    Sore hari, pulang dari Gail Mart, Edward meminta pada Anton untuk pergi ke mansion milik kedua orang tuanya. Ada sesuatu yang ingin ia tanyakan pada ayahnya.Dalam perjalanan, dari kursi belakang sedan ia memperhatikan Anton dengan wajah serius. Membuat Anton yang tanpa sengaja melirik kaca spion mobil sontak terkejut."Ada apa, Tuan? Apakah ada sesuatu yang ingin Tuan katakan padaku?" celetuk Anton.Edward mengangguk pelan, "Apa Rosi sudah kembali ke mansion Paman?" tanyanya. "Sudah, Tuan Edward. Nyonya Rosi langsung pulang malam harinya ketika Tuan Ernest datang untuk menjemputnya. Oh ya, Tuan. Hari ini Tuan Ernest juga menghubungiku. Maaf aku lupa memberi tahu Anda. Kata Tuan Ernest, Tuan Ernest mengenal seorang Dokter yang hebat saat berada di Dubai. Dokter itu adalah Dokter keluarga milik Kolega Tuan. Tuan Ernest ada meninggalkan nomor teleponnya padaku, aku sudah menghubungi Dokter itu, Tuan. Dia memiliki cara untuk menyelamatkan Nyonya Lean dan juga bayinya, hanya saja ...." A

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 200. Ide Wilhelm.

    Senyum Brad sontak memudar, “Aku hanya ingin kau tahu kalau kau bisa mengandalkanku jika kau membutuhkan sesuatu, tidak lebih. Seperti yang kau katakan tadi, kita sudah berpisah, tetapi apakah aku tidak boleh peduli padamu?”Lean hampir membuka mulut untuk membalas ucapan Brad itu, namun dengan cepat Eve menyentuh tangan Lean lalu menggelengkan kepalanya pada adiknya itu. Setelah itu, ia menoleh pada Brad. “Kau lihat, bukan? Kau tidak seharusnya berada di sini, Brad. Lean sedang dalam keadaan yang sangat rentan. Keberadaanmu justru memperburuk situasi,” cetusnya emosi. Lean merasakan ketegangan yang terus meningkat antara kakaknya dan Brad. Naluri melindungi Eve membuatnya merasa sedikit tertekan, tetapi di sisi lain, ia juga merasa bahwa hanya dirinya yang dapat menentukan keputusan untuk dirinya sendiri.“Eve, tolong! Aku bisa mengurus diriku sendiri,” kata Lean dengan suara yang masih bergetar. Ia kemudian berpaling pada Brad. "Brad, aku menghargai niat baikmu. Tapi seperti yang

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 199. Masa Lalu Adalah Masa Lalu.

    Keberangkatan Lean ke Zurich mengubah banyak hal. Sejak Lean memutuskan pergi, rasa cemas dan gelisah tidak pernah lepas dari pikiran Edward. Meskipun ia berusaha untuk tetap fokus pada pekerjaannya, benak dan hatinya selalu terikat pada sang istri dan kesehatan istrinya itu. Di sisi lain, Lean kini berada di rumah sakit Zurich, berharap ia bisa menemukan cara untuk menjaga bayinya agar tetap aman sekaligus memikirkan dirinya sendiri.Di kota kelahirannya, hari-hari awal Lean dipenuhi dengan rangkaian perawatan medis yang melelahkan. Eve, yang kini telah bahagia dengan kehidupan barunya sebagai istri Luis, berusaha untuk mendampingi sang adik semaksimal mungkin. Ia sering merasa tidak nyaman kala menemukan Lean yang tampak stres dan juga ketakutan menghadapi hal yang tidak pasti. Setiap hari, Eve mencoba mengajak Lean untuk berbincang, berbagi cerita dan memperkuat semangat satu sama lain meski di tengah rasa cemas yang selalu hadir menemani mereka.“Aku tidak tahu bagaimana melakuk

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 198. Kemarahan Dan Mengikhlaskan.

    Lean kemudian diam dalam keheningan, mengabaikan tatapan cemas Edward dan juga Leon. Suara bising dari alat medis di ruangan itu seolah mengingatkannya bahwa waktu terus berjalan, sementara ketegangan di antara mereka semakin mencekam. Tangan Lean masih terjepit dalam genggaman Edward, dan rasanya seperti dunia di sekitarnya perlahan menghilang. "Sayang?" Edward mencoba lagi dengan lembut, tetapi Lean sudah menatap keluar jendela, menghindari tatapan matanya. Di dalam hatinya, Lean merasakan pertempuran yang tak berujung. Selama ini ia berusaha dengan sangat keras untuk selalu kuat menghadapi apapun, tetapi saat ini, Lean merasakan ada sesuatu yang menggerogoti keputusannya. Ia bukan hanya menghadapi penyakitnya sendiri, tetapi juga risiko yang bisa merenggut nyawa bayi yang ia cintai."Edward, aku perlu waktu." Akhirnya Lean angkat berbicara. Suaranya terdengar lemah, namun digerakan oleh tekad yang kuat."Sayang, aku hanya ingin kau baik-baik saja." Edward menjelaskan kembali, tet

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 197. Kekerasan hati Lean.

    "Maaf, Nak. Tidak ada yang bisa aku lakukan pada Ibunya ketika dia memaksa untuk melahirkan Lean hingga akhirnya kematian merenggutnya dari kehidupan kami," terang Leon dengan wajah lesu ketika satu jam kemudian ia datang ke rumah sakit setelah Edward menghubunginya tentang kondisi Lean. Edward memperhatikan wajah ayah mertuanya itu yang tampak murung. Sebelumnya, ia pernah berpikir bahwa Leon adalah seorang ayah yang sedikit egois dan pilih kasih terhadap Lean. Namun setelah Leon menjelaskan alasan dari sikapnya selama ini terhadap putrinya itu, Edward baru mengerti jika sebenarnya Leon sedang melindungi Lean dengan caranya sendiri. "Aku ingin dia memiliki seseorang yang sangat peduli padanya. Jadi ketika Tuan Besar meminta Lean untuk menjadi calon istrimu— aku langsung menyetujuinya. Eve pernah bertengkar denganku gara-gara keputusanku itu. Tapi mendengar gosip tentangmu yang beredar di Zurich bahwa kau hanya menyukai satu wanita sepanjang hidupmu, aku pikir kau bisa menyayangi Le

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 196. Harapan.

    Wilhelm kemudian menjauhi Edward, ia menghubungi seseorang dan berbicara dengan wajah serius. Dari tempatnya berdiri, Edward terus memperhatikan sahabatnya itu. Setelah 15 menit berlalu, Wilhelm tampak memutuskan panggilan telepon dan kembali menghampiri dirinya. "Aku sudah bertanya pada sahabatku yang berada di luar negeri, aku telah memintanya untuk memeriksa apakah keluarganya mengenal seorang Dokter yang sangat berpengalaman tentang masalah kehamilan?" terang Wilhelm. Edward hanya diam, berusaha menanggapi ucapan sahabatnya tadi dengan senyuman yang terasa getir. "Ini akan butuh waktu, sebaiknya aku menemani Lean terlebih dahulu sambil menunggu kabar darimu," ujarnya. Wilhelm mengangguk setuju. "Itu yang sedang kupikirkan. Temanilah dia! Aku tidak ingin lagi melihatnya tampak tertekan seperti beberapa jam yang lalu." Ia lagi-lagi menepuk pundak Edward untuk menunjukkan dukungannya terhadap sahabatnya itu. "Terima kasih, Will." Edward kemudian bergegas pergi usai ia berbicara

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status