Share

Kejutan Kecil Dari Dewangga

Pekerjaan memaksa Namira pulang lebih malam dari biasanya. Badannya sudah protes untuk tidak lagi memberinya kegiatan, namun apa daya Namira hanyalah seorang sekretaris yang tak bisa meninggalkan kantor lebih dulu jika Dewangga belum beranjak dari kursi kerjanya. “Namira,” panggil Dewangga dari ujung pintu. Pintu ruangan Namira sengaja tidak ditutup, Namira ingin lebih mudah memantau Dewangga. “Namira, bisa ke ruangan saya sekarang?” ucap Dewangga yang tiba-tiba sudah berada di depan ruangan Namira. Namira melepas pekerjaannya saat itu. Ia langsung berdiri dan menyambut kedatangan Dewangga. “Bapak kenapa ke sini? Kan bisa telepon saya, minta saya ke ruangan Bapak,” jawab Namira merasa tidak enak.

Dewangga tidak menjawab apapun, ia hanya tersenyum tipis dan meninggalkan ruangan Namira. Tanpa aba-aba lagi, Namira pun mengikuti permintaan Dewangga tadi. Sembari berjalan menuju ruangan Dewangga, tangannya sibuk memeriksa ponsel. Namira tidak menemukan panggilan atau pesan dari bosnya. Ia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status