Share

Bab 28 Menuntut Hak Adelia

Penulis: Noona Y
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-28 13:46:16

Devina mengetukkan kakinya dengan gelisah. "Mama sudah kasih uang bulanan ke dia!" katanya sengit. "Setiap bulan! Kalau dia bilang nggak pernah dapat, itu urusan dia!"

Samuel menatap ibunya tajam, nadanya tetap tenang tapi dingin. "Berapa, Ma? Kapan terakhir Mama kasih ke Adelia?"

Devina mendekat, matanya menyipit ke arah Adelia yang berdiri gugup di belakang Samuel.

"Adel! Apa kamu pura-pura lupa?" tanya Devina, suaranya tajam seperti cambuk. "Aku kasih kamu uang bulanan! Tapi kamu pakai buat apa?! Dandan? Belanja barang-barang nggak berguna?! Pantas uang itu habis terus!"

Adelia menundukkan kepala, menahan napas. "Iya saya... selalu menerima uang belanja dari Mama, beserta catatan belanjaan," katanya dengan suara pelan.

"Tutup mulutmu!" bentak Devina, menunjuk ke arah Adelia. "Jangan banyak alasan! Kalau kamu lebih pinter ngatur, mungkin uang itu cukup buat kebutuhan kamu sendiri!"

Adelia terdiam, matanya menatap lantai, tak mampu membalas makian mertuanya.

Devina mendengus kasar, m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 29 Pertanyaan Pribadi

    "Bella, aku… ingin tanya sesuatu, boleh?"Arabella yang sedang hamil 5 bulan, mendongak dengan tatapan lembut kepada Adelia yang sejak tadi menemaninya merajut. "Tentu, ada apa?" jawabnya, dengan senyum yang seolah Berusaha menenangkan Adelia.Adelia menelan ludah sejenak. Wajahnya memerah, dan ia tak berani menatap Arabella. Ia hanya menatap meja, meremas rajutannya kuat. "Aku… aku cuma ingin tahu... bagaimana rasanya, ya, melakukan hal itu dengan Samuel?" tanya Adelia mengeluarkan suara yang hampir tak terdengar,Arabella terdiam sejenak, tangannya berhenti merajut, menatap Adelia dengan berbagai pertanyaan dibenaknya."Kak Adel, tumben kakak ingin tahu?" Arabella berkata sambil tertawa kecil, seolah menggoda, "Kukira kakak nggak akan pernah penasaran dengan hal-hal seperti itu." Arabella melontarkan candaan untuk meredakan ketegangan dihati Adelia.Adelia menundukkan kepala, wajahnya memerah, sementara hatinya berdebar kencang, seperti gadis remaja yang sedang jatuh cinta. "Aku...

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-28
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 30 Kondisi Arabella Menurun

    Sebuah mobil hitam berhenti di depan rumah keluarga Widyantara. Seorang wanita anggun berusia pertengahan lima puluhan keluar dari mobil dengan tatapan tajam dan langkah tegas. Dialah Nyonya Rania, ibu Arabella dan nyonya besar keluarga Shevanka.Devina, ibu mertua Arabella, menyambutnya hangat dengan senyum sopan. "Selamat datang, Nyonya Rania. Kami sudah menunggu," katanya dengan ramah. Di belakang Devina, Samuel berdiri dengan wajah muram."Saya dengar kondisi Arabella memburuk sejak dua minggu lalu. Kenapa tidak ada yang memberi tahu lebih cepat?" tanya Rania dengan nada tidak senang sambil memperhatikan seisi ruangan.Devina dan Samuel mengikuti Rania yang berjalan pelan menaiki tangga menuju lantai atas, wajah Rania tampak tegang dengan ujung syalnya yang terus di remas.Kamar Arabella terletak di ujung lorong dengan pintu sedikit terbuka. Saat mereka masuk, pemandangan di dalam kamar membuat Rania berhenti sejenak.Arabella terbaring lemah di tempat tidur dengan napas cepat, wa

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-29
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 31 Harapan yang Terguncang

    Sudah seminggu berlalu sejak Arabella dan Samuel pindah ke rumah keluarga Shevanka.Tak ada lagi suara Arabella yang minta Adelia membuatkan susu hangat, atau tawa kecilnya saat Adelia membacakan buku kehamilan.Di dalam kamar sederhana, Adelia duduk bersimpuh di sisi ranjang. Tangannya mengepal, matanya terpejam, bibirnya lirih melantunkan doa yang tak pernah putus.“Ya Tuhan… lindungilah Bella. Jaga kesehatannya… kuatkan tubuhnya… dan izinkan bayi kecil itu lahir dengan selamat ke dunia ini…” doa dan harapan terus ia panjatkan.Amelia, yang tengah berbaring di tempat tidur, memandangi kakaknya yang masih khusyuk berdoa. Meski tenang, wajah Adelia tampak tegang, seakan dihantui rasa cemas yang tak kunjung reda.“Kak…” panggilnya pelan saat Adelia selesai berdoa. “Kenapa belakangan ini kakak makin sering berdoa? Ada yang bikin kakak cemas, ya?”Adelia menghela napas. “Sejak kemarin aku kepikiran terus sama Bella. Sejak mereka pindah, aku nggak bisa menghubungi dia. Aku sudah kirim pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-29
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 1 Menantu yang Tak Diinginkan

    Plak! Suara tamparan yang keras menggema di ruang makan. Adelia tersungkur di lantai marmer putih dengan corak berwarna abu-abu yang elegan. Adelia mendongakkan kepala, menatap Ibu Mertuanya. Sambil memegangi pipi kiri yang memerah, ia bertanya, "Ma, kenapa Mamaー" Ibu MertuanyaーDevina Widyantara, menyela, "Apa?! Kamu mau tahu, kenapa saya menampar kamu?!" Kedua mata Devina memancarkan kilatan emosi yang tidak tertahankan. Lalu, ia menunjuk anak bungsunya yang sedang terbatuk-batuk. "Lihat Samuel!" seru Devina. Tatapan Adelia tertuju pada suaminyaーSamuel Widyantara. Ia langsung mengerti duduk perkaranya. Setelah memuntahkan telur rebus, Samuel terbatuk-batuk. Ia sudah minum air hangat untuk meredakan batuknya. Namun, rasa mualnya tidak hilang juga. Belum lagi, tenggorokannya terasa gatal dan panas sangat mengganggunya. Adelia benar-benar telah membuat kesalahan yang fatal! Devina menarik rambut panjang bergelombang Adelia. "Kenapa telur rebusnya tidak matang, hah?!"

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 2 Nasib Kakak Adik yang Menyedihkan

    “Kakak saya tidak salah! Jangan terus-terusan kalian perlakukan dia seperti ini!” ujar Amelia dengan suara lantang, dengan penuh keberanian melangkah menghadang Devina yang lagi-lagi mau memukul kakaknya.Mata Devina berkilat tajam menatap Amelia yang berani menantangnya. "Kau pikir siapa dirimu! Kamu ini cuma anak kecil yang belum tahu apa-apa?"Amelia, seorang siswi berusia 13 tahun, mengenakan seragam sekolah SMP dan siap berangkat ke sekolah. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat kakaknya sedang diperlakukan kasar oleh mertua serta iparnya.Amelia bersekolah di salah satu sekolah negeri elit di Jakarta, berkat perjanjian yang dibuat oleh Adelia dan ayah Samuel, Jusuf Widyantara. Sebagai imbalan atas pernikahan Adelia dengan Samuel, Jusuf Widyantara setuju untuk membiayai pendidikan Amelia."Keluarga kami hanya ingin memastikan Adelia memahami aturan di rumah ini. Tidak ada yang salah jika ia mendapatkan hukuman karena memecahkan guci antik senilai 25 juta, bukan? Apalagi, ia t

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 3 Hadiah Pertama Dari Suamiku

    "Seandainya... Ayah masih hidup, pasti kakak nggak akan menderita begini." Amelia bergumam, suaranya parau karena menangis, tangan Amelia gemetar saat mengoleskan antiseptik ke pelipis Adelia yang terluka.Adelia hanya menatap adiknya, ia tetap tersenyum meski luka di wajahnya masih terasa perih. “Kita nggak bisa mengubah masa lalu, Amel. Ayah dan Ibu sudah tiada, tapi kita masih punya satu sama lain. Lagipula, sebelum pergi, Ayah sudah berusaha menjamin masa depan kita lewat Paman Jusuf.”Sebuah insiden kebakaran telah merenggut nyawa ayah mereka, Suherman Widodo. Sedangkan ibu merekaーLina Laraswati sudah meninggal, setelah berjuang melahirkan Amelia.Mendengar itu, Amelia menunduk, menyembunyikan rasa kecewanya. Adelia mengelus lembut puncak kepala adiknya, ia tahu, adiknya belum bisa menerima kenyataan bahwa di balik rumah besar dan tempat tidur empuk itu, tersembunyi penderitaan yang terus mereka telan dalam diam.Hari ini bukanlah kali pertama Amelia menyaksikan dirinya dianiaya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 4 Kejutan di Hari Anniversary Pernikahan

    Hari ulang tahun pernikahan mereka akhirnya tiba. Pesta yang diadakan di kediaman mewah milik mertua Adelia itu sangat megah. Semua persiapan dilakukan dengan sangat teliti dan sempurna, sehingga Adelia terkejut melihat betapa besar dan mewahnya pesta tersebut. "Benarkah ini, Kak Adel? Kakak terlihat sangat berbeda, seperti artis Hollywood!" seru Amelia dengan kagum.Sejak siang hingga sore, Adelia sibuk dengan persiapan Make-up. Samuel telah menyewakan jasa seorang Make-Up Artist (MUA) profesional untuk memastikan Adelia tampil sempurna dan mempesona di hari istimewanya.Adelia tersenyum malu-malu saat mendengar pujian dari adiknya, Amelia. Dia tidak terbiasa menerima pujian seperti itu, sehingga dia merasa sedikit tidak nyaman. "Kamu terlalu berlebihan, Mel. Aku tidak secantik itu."Adelia merasa Sangat canggung dengan pujian tersebut. Dia jasi teringat hari pernikahannya dulu, di mana dirinya hanya memakai baju dress sederhana dan make-up tipis, hanya untuk sekedar foto. Dia tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 5 Terpaksa Mengijinkan

    Tapi Samuel sama sekali tidak tergerak hatinya oleh isak tangis Adelia. Dia malah memandangnya dengan dingin dan berkata, "Aku terpaksa menikah denganmu karena permintaan ayah, tapi tidak pernah sekalipun aku tertarik padamu . Hanya Bella, dia wanita yang aku cintai, dan aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamanya."Adelia menatap Samuel dengan geram. Selama ini, dia berusaha menahan emosinya, saat disakiti dihina, dan di fitnah oleh ibu mertua dan kakak iparnya. Tapi tidak kali ini. Adelia menyuarakan isI hatinya, sebagai istri sah Samuel Dimata hukum, hanya dia yang berhak memberikan izin kepada suaminya untuk menikah lagi."Tidak akan! Tidak ada ijin dariku! Aku adalah istri sah mu. Aku adalah orang yang telah bersumpah untuk mencintaimu dan mendampingi mu selamanya," tegas Adelia. Samuel terkejut melihat ketegasan Adelia. Tidak pernah ia melihat istrinya seperti ini. Adelia selalu terlihat lemah dan penakut, tapi sekarang dia terlihat seperti singa yang baru terbangun dari tid

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10

Bab terbaru

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 31 Harapan yang Terguncang

    Sudah seminggu berlalu sejak Arabella dan Samuel pindah ke rumah keluarga Shevanka.Tak ada lagi suara Arabella yang minta Adelia membuatkan susu hangat, atau tawa kecilnya saat Adelia membacakan buku kehamilan.Di dalam kamar sederhana, Adelia duduk bersimpuh di sisi ranjang. Tangannya mengepal, matanya terpejam, bibirnya lirih melantunkan doa yang tak pernah putus.“Ya Tuhan… lindungilah Bella. Jaga kesehatannya… kuatkan tubuhnya… dan izinkan bayi kecil itu lahir dengan selamat ke dunia ini…” doa dan harapan terus ia panjatkan.Amelia, yang tengah berbaring di tempat tidur, memandangi kakaknya yang masih khusyuk berdoa. Meski tenang, wajah Adelia tampak tegang, seakan dihantui rasa cemas yang tak kunjung reda.“Kak…” panggilnya pelan saat Adelia selesai berdoa. “Kenapa belakangan ini kakak makin sering berdoa? Ada yang bikin kakak cemas, ya?”Adelia menghela napas. “Sejak kemarin aku kepikiran terus sama Bella. Sejak mereka pindah, aku nggak bisa menghubungi dia. Aku sudah kirim pe

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 30 Kondisi Arabella Menurun

    Sebuah mobil hitam berhenti di depan rumah keluarga Widyantara. Seorang wanita anggun berusia pertengahan lima puluhan keluar dari mobil dengan tatapan tajam dan langkah tegas. Dialah Nyonya Rania, ibu Arabella dan nyonya besar keluarga Shevanka.Devina, ibu mertua Arabella, menyambutnya hangat dengan senyum sopan. "Selamat datang, Nyonya Rania. Kami sudah menunggu," katanya dengan ramah. Di belakang Devina, Samuel berdiri dengan wajah muram."Saya dengar kondisi Arabella memburuk sejak dua minggu lalu. Kenapa tidak ada yang memberi tahu lebih cepat?" tanya Rania dengan nada tidak senang sambil memperhatikan seisi ruangan.Devina dan Samuel mengikuti Rania yang berjalan pelan menaiki tangga menuju lantai atas, wajah Rania tampak tegang dengan ujung syalnya yang terus di remas.Kamar Arabella terletak di ujung lorong dengan pintu sedikit terbuka. Saat mereka masuk, pemandangan di dalam kamar membuat Rania berhenti sejenak.Arabella terbaring lemah di tempat tidur dengan napas cepat, wa

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 29 Pertanyaan Pribadi

    "Bella, aku… ingin tanya sesuatu, boleh?"Arabella yang sedang hamil 5 bulan, mendongak dengan tatapan lembut kepada Adelia yang sejak tadi menemaninya merajut. "Tentu, ada apa?" jawabnya, dengan senyum yang seolah Berusaha menenangkan Adelia.Adelia menelan ludah sejenak. Wajahnya memerah, dan ia tak berani menatap Arabella. Ia hanya menatap meja, meremas rajutannya kuat. "Aku… aku cuma ingin tahu... bagaimana rasanya, ya, melakukan hal itu dengan Samuel?" tanya Adelia mengeluarkan suara yang hampir tak terdengar,Arabella terdiam sejenak, tangannya berhenti merajut, menatap Adelia dengan berbagai pertanyaan dibenaknya."Kak Adel, tumben kakak ingin tahu?" Arabella berkata sambil tertawa kecil, seolah menggoda, "Kukira kakak nggak akan pernah penasaran dengan hal-hal seperti itu." Arabella melontarkan candaan untuk meredakan ketegangan dihati Adelia.Adelia menundukkan kepala, wajahnya memerah, sementara hatinya berdebar kencang, seperti gadis remaja yang sedang jatuh cinta. "Aku...

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 28 Menuntut Hak Adelia

    Devina mengetukkan kakinya dengan gelisah. "Mama sudah kasih uang bulanan ke dia!" katanya sengit. "Setiap bulan! Kalau dia bilang nggak pernah dapat, itu urusan dia!"Samuel menatap ibunya tajam, nadanya tetap tenang tapi dingin. "Berapa, Ma? Kapan terakhir Mama kasih ke Adelia?"Devina mendekat, matanya menyipit ke arah Adelia yang berdiri gugup di belakang Samuel."Adel! Apa kamu pura-pura lupa?" tanya Devina, suaranya tajam seperti cambuk. "Aku kasih kamu uang bulanan! Tapi kamu pakai buat apa?! Dandan? Belanja barang-barang nggak berguna?! Pantas uang itu habis terus!"Adelia menundukkan kepala, menahan napas. "Iya saya... selalu menerima uang belanja dari Mama, beserta catatan belanjaan," katanya dengan suara pelan."Tutup mulutmu!" bentak Devina, menunjuk ke arah Adelia. "Jangan banyak alasan! Kalau kamu lebih pinter ngatur, mungkin uang itu cukup buat kebutuhan kamu sendiri!"Adelia terdiam, matanya menatap lantai, tak mampu membalas makian mertuanya.Devina mendengus kasar, m

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 27 Uang Jajan Adelia

    "Kenapa tidur di lantai?" tanya Samuel.Adelia menunduk, malu. "Maaf... saya tidak sadar tadi ketiduran, saat menemani Bella," bisiknya.Mata Samuel menyapu tubuh Adelia yang dibalut piyama lusuh. Seketika ia teringat—selama setahun lebih menikah, ia tidak pernah memberikan uang belanja, bahkan selembar pakaian baru."Kamu... tidak pernah membeli piyama baru?" tanyanya lagi, kali ini suaranya lebih rendah, seolah takut mendengar jawabannya.Adelia tersenyum kecil, senyum yang lebih mirip upaya untuk menyembunyikan luka. "Kalau sudah robek, baru saya beli yang baru di pasar," jawabnya lirih.Sorot mata Samuel semakin tajam. Ia memperhatikan lebih detail piyama lusuh Adelia, kain yang sudah pudar warnanya, bahkan ada sobekan kecil di ujung celana panjang yang dijahit seadanya.Samuel mengernyit. Ia ingat betul Mama—yang selalu mengklaim telah memenuhi semua kebutuhan Adelia. "Bukankah Mama selalu memberikan kamu uang jajan bulanan?" tanyanya, tatapan matanya berubah, tajam, mencari kebe

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 26 Ketuk Palu

    "Ceraikan Adelia!" seru Devina, penuh tuntutan.Beberapa hari setelah liburan di Puncak, suasana di ruang kerja Jusuf terasa tegang. Devina duduk di kursi dekat meja suaminya dengan wajah marah, sementara Samuel berdiri bersandar di dinding, tangannya terlipat di dada. Jusuf duduk di balik meja besar kayu mahoni, menatap tajam istrinya, menanti setiap kata yang keluar dari bibir Devina..Samuel menunduk, menghela napas panjang."Untuk apa kamu pertahankan benalu itu?!" lanjut Devina, suaranya penuh cemoohan.Samuel mengangkat wajahnya, sorot matanya dingin. "Kalau aku menceraikannya, Mama pasti akan mengusir mereka, kan?"Devina tersenyum penuh kemenangan. "Itu sudah pasti. Untuk apa menampung keluarga gembel itu lebih lama?"Brak!Tiba-tiba Jusuf menggebrak meja kerjanya dengan keras, membuat Devina dan Samuel terkejut."Jangan berbicara keterlaluan!" bentak Jusuf, matanya berkilat marah."Adelia dia tetap menantu kita! Selama lebih dari setahun dia sudah menjalani perannya dengan ba

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 25 Memaksakan Senyuman

    "Arabella hamil! Kalian dengar?! Aku akan punya cucu!!" seru Devina, matanya berbinar penuh kegirangan.Arabella hanya menunduk, malu-malu. "Baru gejalanya, Ma, belum tentu itu benar."Devina mengibas tangan penuh antusias. "Ah, gejala itu sudah pasti tanda kehamilan! Mama ini sudah pengalaman hamil tiga kali! Percayalah, naluri seorang ibu tidak pernah salah."Di sudut ruangan, Adelia hanya diam, menahan sesak di dadanya. Tangannya mengepal di atas pangkuan, seolah mencoba meredam sesuatu yang bergejolak di dalam.Samuel bangkit dari kursinya, lalu menghampiri Arabella. "Besok, kita langsung ke rumah sakit, ya, sayang," katanya sambil memeluk istrinya erat."Selamat, menantuku," ucap Jusuf, matanya berkaca-kaca.Selly ikut berseru, "Selamat, Kak Bella! Akhirnya aku punya keponakan kecil!"Seketika ruang makan itu dipenuhi tawa dan sorak sorai kecil. Suasana yang semula biasa berubah menjadi malam penuh kegembiraan.Di sela kegaduhan itu, Amelia sempat berbisik di telinga Adelia, "Jad

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 24 Seperti Sediakala

    “Bella… bolehkah aku masuk?”Tak ada jawaban.“Bella, tolong berikan aku sedikit waktu untuk menjelaskan soal kejadian semalam,” pinta Adelia, suaranya setenang embusan napas gugup.Masih hening.“Hanya lima menit saja. Setelah itu, kau boleh menamparku atau memakiku sesuka hatimu,” tambah Adelia, membuat kesepakatan.*Klik...Akhirnya, terdengar suara kunci diputar. Pintu kayu berdecit pelan, dan Arabella muncul dengan wajah datar.Tanpa sepatah kata, ia membuang muka dan berjalan menuju ranjang, lalu duduk di pinggirannya. Adelia masuk dan ikut duduk di sebelah Arabella.Beberapa detik berlalu dalam diam yang canggung, hingga Arabella akhirnya bersuara. “Cepatlah jelaskan, katanya cuma lima menit…”Adelia menarik nafas panjang, mengatasi kegugupannya. “Bella, tidakkah kamu merasa ada yang aneh? Aku dan Mas Samuel... sepertinya dijebak. Apa kamu tidak curiga pada Selly dan Mama Devina yang tiba-tiba bersikap terlalu manis pada aku dan Amelia?”Arabella merengut, matanya bergerak geli

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 23 Pembelaan

    “Kenapa Bella belum juga keluar dari kamarnya? Jangan-jangan dia sakit...” gumam Devina, pura-pura khawatir pada Bella, saat semua anggota keluarga berkumpul di ruang tengah.Di sofa seberang, Selly duduk dengan angkuh sambil memainkan ponselnya. Ia melirik Adelia sekilas, lalu berkomentar dengan suara keras untuk didengar semua orang. "Kayaknya kita semua tahu penyebabnya, deh...”“Ada masalah apa ini?” Jusuf menyipit bingung. Lalu ia menoleh ke arah Samuel, yang duduk diam di ujung sofa.Sejak pagi hingga menjelang waktu makan siang, Arabella terus mengurung dirinya di kamar. Tak ada suara, tak ada langkah kaki—hanya isakan samar yang sesekali terdengar lewat celah pintu. Sepiring sarapan yang disiapkan untuknya masih tersisa utuh di meja, tak tersentuh sedikit pun.“Cukup, Selly!” bentak Samuel, berdiri dari tempat duduknya dengan wajah menegang. “Nggak semua hal perlu kamu komentari, apalagi kalau cuma mau nambah keruh suasana.”Selly mendengus, tak terlihat takut sedikit pun. “Ak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status