Share

Bab 3 Hadiah Pertama Dari Suamiku

Author: Noona Y
last update Huling Na-update: 2025-04-10 12:20:23

"Seandainya... Ayah masih hidup, pasti kakak nggak akan menderita begini." Amelia bergumam, suaranya parau karena menangis, tangan Amelia gemetar saat mengoleskan antiseptik ke pelipis Adelia yang terluka.

Adelia hanya menatap adiknya, ia tetap tersenyum meski luka di wajahnya masih terasa perih. “Kita nggak bisa mengubah masa lalu, Amel. Ayah dan Ibu sudah tiada, tapi kita masih punya satu sama lain. Lagipula, sebelum pergi, Ayah sudah berusaha menjamin masa depan kita lewat Paman Jusuf.”

Sebuah insiden kebakaran telah merenggut nyawa ayah mereka, Suherman Widodo. Sedangkan ibu merekaーLina Laraswati sudah meninggal, setelah berjuang melahirkan Amelia.

Mendengar itu, Amelia menunduk, menyembunyikan rasa kecewanya. Adelia mengelus lembut puncak kepala adiknya, ia tahu, adiknya belum bisa menerima kenyataan bahwa di balik rumah besar dan tempat tidur empuk itu, tersembunyi penderitaan yang terus mereka telan dalam diam.

Hari ini bukanlah kali pertama Amelia menyaksikan dirinya dianiaya. Pada malam pengantinnya, Amelia juga menyaksikan bagaimana Adelia diusir dengan kasar oleh suaminya, Samuel.

Sejak malam itu, Adelia terpaksa tidur bersama Amelia. Kamar kecil dekat dapur yang disediakan oleh keluarga Samuel, bukan di kamar utama tempat seorang istri seharusnya berada.

"Kak, lebih baik kita pergi saja! Aku nggak peduli soal sekolah, asal aku masih punya Kakak!" Amelia memeluk Adelia erat, satu-satunya keluarga yang ia miliki.

Adelia terdiam. Ia mengerti apa yang dirasakan Amelia. Bagaimana mungkin adiknya yang masih remaja harus terus melihat kakaknya disakiti? Tapi ada kenyataan pahit yang tak bisa dihindari.

"Tidak bisa, Amel. Kakak sudah menikah." ucap Adelia pelan, penuh keputusasaan bukan tak ingin pergi, tapi karena dirinya sudah terikat oleh janji dan pengorbanan.

Amelia menatapnya, bingung dan terluka. “Tapi… Kak, suami kakak nggak pernah melindungi ataupun membela Kakak saat dianiaya seperti tadi…”

Adelia memaksakan senyum walau hatinya luka. “Bukan soal suami kakak baik atau tidak. Tapi kakak yang sudah memilih jalan ini… demi kamu. Jadi Kakak harus bertahan.”

Amelia menggenggam tangan kakaknya erat. Ia ingin marah, tapi melihat wajah tenang Adelia, kata-kata itu jadi tertahan di tenggorokan.

Seketika terdengar ketukan di pintu.

Tok... Tok... Tok....

Tiba-tiba salah seorang pelayan mengetuk kamar mereka.

"Masuk," seru Adelia, sembari mengusap airmata yang jatuh di pipi.

Pelayan itu masuk dan berdiri di ambang pintu, ia membawa bingkisan kecil berbalut kain sutra merah.

"Tuan Samuel mengirimkan ini untukmu,” katanya dengan nada ketus, seraya meletakkan bingkisan di atas meja dekat ranjang. Tanpa memberi waktu bagi Adelia untuk berbicara, pelayan itu pergi begitu saja.

Adelia terkejut, setelah setahun menikah, ini pertama kalinya aia menerima hadiah dari suaminya.

"Kak, apa itu?" tanya Amelia penasaran.

Adelia memandang bingkisan dengan hati berbunga-bunga. "Aku tidak tahu, Amel... Tapi sepertinya ini sebuah gaun pesta."

Amelia menatap bingkisan itu dengan penuh rasa ingin tahu. "Gaun pesta? Tumben sekali suami kakak, tiba-tiba kasih gaun pesta, bukankah ini aneh?" Amelia mengerutkan keningnya, merasa sangat curiga.

Adelia tak ingin berpikiran negatif, langsung saja ia membuka bingkisan itu. Lalu mengangkat gaun mewah berwarna biru gelap yang terbuat dari bahan satin halus. Gaun itu tampak sangat elegan, dengan sentuhan bordir indah di bagian pinggang dan bahu. Bahkan, ada aksen payet yang berkilauan di sepanjang lengan gaun.

Amelia terdiam saat melihat gaun mewah itu. "Wow, Kak! Gaun ini... indah sekali. Sepertinya kak Samuel tahu selera kakak."

Adelia tersenyum menatap gaun itu. Ia merasa sangat terharu, suaminya yang dingin bisa memikirkan sesuatu yang indah seperti ini.

"Kak, lihat! Ada catatan di dalam bungkusnya." seru Amelia memberikan catatan kecil itu.

Adelia terdiam sejenak, lalu membaca catatan kecil dari suaminya yang bertuliskan 'Pakai gaun ini di pesta hari jadi kita, berdandanlah yang cantik.'

Hatinya terenyuh, karena Samuel ternyata masih mengingat hari jadi pernikahan mereka. Padahal, pernikahan mereka sendiri tidak pernah dirayakan dengan pesta. Bagaimana bisa tiba-tiba ia diingatkan seperti ini?

"Tidak kusangka, dia akan mengingatnya dan ingin merayakannya juga!" ucapnya lirih, matanya berkaca-kaca, sembari memeluk gaun pemberian suaminya.

Sekali lagi, Adelia menatap gaun itu penuh kekaguman, lalu membayangkan dirinya mengenakan gaun mewah ini dan berdansa dengan suaminya saat di pesta hari jadi mereka.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 4 Kejutan di Hari Anniversary Pernikahan

    Hari ulang tahun pernikahan mereka akhirnya tiba. Pesta yang diadakan di kediaman mewah milik mertua Adelia itu sangat megah. Semua persiapan dilakukan dengan sangat teliti dan sempurna, sehingga Adelia terkejut melihat betapa besar dan mewahnya pesta tersebut. "Benarkah ini, Kak Adel? Kakak terlihat sangat berbeda, seperti artis Hollywood!" seru Amelia dengan kagum.Sejak siang hingga sore, Adelia sibuk dengan persiapan Make-up. Samuel telah menyewakan jasa seorang Make-Up Artist (MUA) profesional untuk memastikan Adelia tampil sempurna dan mempesona di hari istimewanya.Adelia tersenyum malu-malu saat mendengar pujian dari adiknya, Amelia. Dia tidak terbiasa menerima pujian seperti itu, sehingga dia merasa sedikit tidak nyaman. "Kamu terlalu berlebihan, Mel. Aku tidak secantik itu."Adelia merasa Sangat canggung dengan pujian tersebut. Dia jasi teringat hari pernikahannya dulu, di mana dirinya hanya memakai baju dress sederhana dan make-up tipis, hanya untuk sekedar foto. Dia tidak

    Huling Na-update : 2025-04-10
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 5 Terpaksa Mengijinkan

    Tapi Samuel sama sekali tidak tergerak hatinya oleh isak tangis Adelia. Dia malah memandangnya dengan dingin dan berkata, "Aku terpaksa menikah denganmu karena permintaan ayah, tapi tidak pernah sekalipun aku tertarik padamu . Hanya Bella, dia wanita yang aku cintai, dan aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamanya."Adelia menatap Samuel dengan geram. Selama ini, dia berusaha menahan emosinya, saat disakiti dihina, dan di fitnah oleh ibu mertua dan kakak iparnya. Tapi tidak kali ini. Adelia menyuarakan isI hatinya, sebagai istri sah Samuel Dimata hukum, hanya dia yang berhak memberikan izin kepada suaminya untuk menikah lagi."Tidak akan! Tidak ada ijin dariku! Aku adalah istri sah mu. Aku adalah orang yang telah bersumpah untuk mencintaimu dan mendampingi mu selamanya," tegas Adelia. Samuel terkejut melihat ketegasan Adelia. Tidak pernah ia melihat istrinya seperti ini. Adelia selalu terlihat lemah dan penakut, tapi sekarang dia terlihat seperti singa yang baru terbangun dari tid

    Huling Na-update : 2025-04-10
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 6 Kesedihan Istri Pertama

    Tak butuh waktu lama bagi Samuel, menghalalkan hubungannya bersama Bella. Sejak pengumuman pertunangan mereka, segala sesuatunya berjalan begitu cepat, seperti tak ingin menunggu.Arabella Shevanka putri tunggal dari keluarga Wijaya, salah satu konglomerat terkemuka di Indonesia. Keluarga Wijaya dikenal memiliki berbagai bisnis besar di sektor properti, perhotelan, dan industri lainnya. Tidak mengherankan jika ayah Samuel sangat setuju menjadikan Bella sebagai menantu kedua, demi keuntungan perusahaan."Adelia! Adel!" suara Devina menggelegar di dalam kediamannya.Adelia yang sedang berkebun, tersentak dan segera meletakkan alat kebunnya, cepat-cepat ia berlari menuju pintu belakang, melangkah masuk ke dalam rumah sambil tergesa-gesa."Apa-apaan kamu ini!?" mata Devina terbelalak, pakaian Adelia kotor penuh noda tanah rambutnya kusut, wajahnya kusam.Adelia sedikit terkejut, namun ia tetap menjawab dengan tenang, "Seperti yang Mama suruh, saya sudah menanam ratusan bibit bunga mawar,

    Huling Na-update : 2025-04-10
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 7 Tidak Ada Pujian

    "Coba ini, Bella sayang."Arabella membuka mulutnya, "Mmm... Aku suka, ini enak!"Kemudian Arabella membalas, ia memasukkan sepotong sayuran ke dalam mulut Samuel. Mereka berdua tertawa dan berbicara dengan nada yang lembut, seolah-olah tidak ada orang lain di sekitar mereka.Adelia merasa sangat iri ketika melihat Samuel dan Arabella saling suap-suapan saat makan malam. Keromantisan mereka membuat Adelia merasa seperti sebuah bayangan yang tidak diinginkan."Kalian benar-benar romantis, pasangan yang sangat serasi," ucap Devina dengan nada yang gembira."Arabella sangat tahu caranya membuat Samuel bahagia. Jarang sekali melihat kak Samuel, bisa tersenyum saat makan malam di rumah, pasti dia sangat bahagia bisa punya istri yang cantik dan berpendidikan tinggi." tambah Selly, sengaja menyinggung Adelia.Selly menatap Adelia penuh tantangan, seolah-olah ingin melihat reaksi Adelia atas kata-katanya yang menusuk.Tapi Adelia pilih menunduk, menyembunyikan wajahnya yang sedih, ia sendiri

    Huling Na-update : 2025-04-10
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 8 Terjebak

    Di atas ranjang Arabella tersenyum lebar, sambil memeluk Samuel dengan mesra. "Besok pagi aku akan membuatkanmu sarapan yang lezat, sayang," kata Arabella, sambil mencium pipi Samuel. "Aku tidak sabar untuk mencicipinya." Samuel tersenyum, sambil memeluk Arabella kembali. Adelia merasa tidak nyaman dengan pemandangan itu, tapi dia berusaha untuk menyembunyikan keberadaannya sekarang. Dari celah-celah pintu lemari kayu, dia bisa melihat Samuel sedang memeluk dan mencium Arabella dengan penuh kasih sayang, membuat hatinya pilu dan terluka.Meskipun dalam situasi menegangkan, Adelia berhasil menahan napas dan menekan suaranya. Dia menutup mulutnya dengan kedua tangan, berusaha tidak membuat suara sedikit pun, sambil menahan tangis yang menggumpal di kerongkongannya.Benar-benar mimpi buruk yang tidak terduga. Dengan ceroboh, dia terjebak dalam situasi memilukan ini. Saat Samuel dan Arabella baru selesai mandi, Adelia buru-buru bersembunyi di dalam lemari baju Samuel."Ah... kamu nakal,

    Huling Na-update : 2025-04-10
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 9 Perintah Istri Kedua

    "Cepat masak sarapannya, buat yang lezat! Aku tidak mau namaku tercoreng gara-gara masakanmu." Nada suara Arabella tajam, dan tatapannya menusuk Ke arah Adelia. Tangan Amelia gemetar, tapi Adelia tetap tenang. Ia menatap adiknya dengan tatapan teduh namun tegas. “Amel lebih baik kamu duduk dan makan nasi gorengnya," ucap Adelia, suaranya lembut tapi tak bisa dibantah. Amelia mengatupkan rahangnya, jelas tak setuju. Tapi tatapan sang kakak membuatnya mengalah. Ia duduk di kursi makan, menyendok nasi goreng yang masih mengepul, sambil menatap sinis Arabella. Adelia meletakkan wajan bekas nasi goreng, membersihkannya dengan cepat, lalu membuka lemari dapur. Ia mengambil santan, kunyit, dan bahan-bahan lain tanpa banyak bicara. "Sekarang saya akan masak nasi kuning. Untukmu, Arabella," ucapnya datar, tanpa menoleh. Arabella tersenyum puas, lalu berkata tegas, "Pastikan semuanya selesai sebelum Suami dan Mertuaku bangun. Aku nggak mau ada satu pun yang kecewa waktu duduk di meja

    Huling Na-update : 2025-04-22
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 10 Kejadian Tidak Terduga

    "Kamu harus kuat, Adelia. Ini demi masa depan adikmu." Adelia berkata dalam hati, sambil mencuci tumpukan panci dan wajan.Tangannya sudah terasa kaku, energinya hampir habis. Namun ia tetap menyelesaikan semuanya dengan terpaksa.Ada banyak pelayan di rumah keluarga Widyantara, namun semuanya tampak mengabaikan tugas mereka, melimpahkan segala pekerjaan pada Adelia yang menumpang hidup di sana.Selesai dari dapur, Adelia pergi mandi, menanggalkan daster lusuhnya dan membuka keran air, merasakan tetesan pertama yang menyentuh kulitnya seolah membersihkan sebagian berat hatinya.Mata dan tubuhnya terasa begitu berat. Semalam, ia hampir tidak tidur, terjaga oleh perasaan cemas yang tak kunjung reda, dan terjebak di dalam bayang-bayang Samuel. Di atas pembaringannya, Adelia perlahan menutup mata, berusaha memulihkan tenaga yang terkuras, sebelum ibu mertuanya memberinya tugas hari ini.Adelia baru saja memejamkan mata saat tiba-tiba....BRAKK!Pintu kamarnya terbuka kasar, terbanting ke

    Huling Na-update : 2025-04-22
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 11 Kekhawatiran Dalam Diam

    Adelia memegang pipinya, ia menunduk diam. Matanya mulai memanas, namun air mata itu tak lagi sanggup jatuh. dirinya sudah terlalu lelah untuk menangis.“Demi apa kamu melakukan ini, Adelia? Karena kamu cemburu? Oh kamu iri, karena Samuel lebih mencintai istri barunya!" bentak Devina.Kata-kata itu lebih menyakitkan dari tamparannya.Tak puas hanya dengan tamparan, Devina menjambak rambut Adelia, menariknya dengan kasar.Di sudut ruangan, Selly—iparnya tertawa keras, puas menyaksikan penderitaan Adelia seolah itu hiburan yang paling ia tunggu-tunggu.Akhirnya, sebagai hukuman, Adelia diseret ke gudang belakang. Pintu kayu tua itu dibanting keras dari luar dan dikunci rapat, meninggalkan Adelia dalam gelap dan dingin—sendiri, terluka, dan tak ada yang peduli.Siangnya, Amelia baru saja pulang dari sekolah, ia langsung memohon pada Devina agar mengeluarkan kakaknya. “Bu Devina, tolong.... percayalah, kakak saya nggak mungkin ngelakuin hal jahat! Dia bahkan nggak ikut makan sama kalian.

    Huling Na-update : 2025-04-22

Pinakabagong kabanata

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 20 Masuk Jebakan

    Setelah acara makan malam selesai, semua duduk berkumpul di sekitar api unggun. Tapi Adelia, memilih sibuk di dapur. Ia tak ingin memaksakan kebersamaan yang terasa canggung. "Adelia," panggil Devina sambil tersenyum, menyodorkan jaket pria berwarna gelap. "Tolong taruh ini di kamar Samuel, ya." Adelia mengernyit pelan. "Maaf Ma, tapi aku lagi repot cuci piring, mungkin lebih baik Mbak Ririn saja yang—" "Enggak usah repot di dapur. Kamu kan tamu disini, biarkan mbak Ririn yang cuci, kamu taruh ini keatas. Lagipula kamu lebih tahu di mana biasanya Samuel taruh jaket." potong Devina lembut, tapi matanya menyiratkan perintah yang tak bisa dibantah. Dengan ragu, Adelia mengangguk dan melangkah naik keatas menuju ke kamar Samuel dan Arabella, sambil membawa jaket yang tergantung di lengannya. Sementara itu, di sisi lain villa, Selly mendekati Samuel dengan gaya manja yang dibuat-buat. "Kak, aku lupa... tas makeup aku kayaknya ketinggalan di kamarmu. Tadi aku numpang touch up sebentar

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 19 Liburan Keluarga

    Dua Mobil terparkir rapi di pelataran villa mewah yang dikelilingi pepohonan pinus tinggi menjulang. Udara sejuk khas puncak pegunungan menyambut kedatangan mereka."Wow... tempatnya indah sekali," gumam Adelia sambil memeluk jaketnya, memandang ke arah balkon villa yang menghadap lembah hijau.Villa milik keluarga Widyantara memancarkan kesan megah dan elegan dengan desain bergaya klasik modern. Bangunan dua lantai ini berdiri kokoh di tengah lahan seluas dua hektar. Halamannya yang luas dikelilingi oleh pepohonan pinus, sementara sebuah sungai kecil mengalir tenang di bagian belakangnya.Saat semua orang sibuk menurunkan tas dari bagasi, Selly mendekati ibunya. Bibirnya menyunggingkan senyum tipis yang penuh sindiran. "Norak banget sih, kayak nggak pernah lihat rumah," bisik Selly sambil mencibir Adelia.Devina menahan tawa. "Maklum, orang kampung. Biarkan saja dia merasa nyaman dulu… nanti kita tarik karpetnya. Biar dia jatuh sejatuh-jatuhnya."Di dalam villa, suasana hangat mulai

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 18 Ada Udang dibalik Batu

    Beberapa minggu telah berlalu sejak Arabella dengan berani membela Adelia dan Amelia di depan semua anggota keluarga. Devina dan Selly jelas tidak menyukai hal itu."Sejak kapan Bella lebih memilih Adelia daripada aku?" kata Selly dengan nada iri. "Dulu, saat Arabella baru bergabung dengan keluarga ini, akulah yang pertama menyambutnya. Kami sering berbelanja bersama, ngopi bareng di kafe, dan berbagi cerita. Tapi sekarang, lihat Ma! Bella lebih membela perempuan itu seolah-olah mereka saudara kandung!""Iya, Mama juga heran sama Bella," tambah Devina. "Jangan-jangan si Bella terkena guna-guna gadis kampung!"Bagi mereka, Arabella seharusnya tahu diri sebagai menantu kedua. Jika bukan Devina yang membujuk putranya, Samuel. Samuel tidak akan mau memiliki dua istri. Jadi tak seharusnya Arabella membela Adelia, yang mereka anggap sebagai "Benalu" di rumah itu."Aku benar-benar tidak terima dia membela perempuan tidak berguna seperti Adelia," kata Selly dengan nada keras. "Dulu Bella sang

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 17 Menjadi Sahabat

    Tiga hari setelah istirahat, Adelia sudah cukup pulih untuk bisa keluar kamar. Rasa nyeri di betisnya tak lagi terasa sakit, meski bekasnya masih tampak. Ia melangkah perlahan ke dapur, merasa sedikit lelah tapi juga ingin melakukan sesuatu.Saat membuka pintu dapur, Adelia melihat Arabella di sana. Arabella mengenakan celemek merah muda yang cerah, dan wajahnya terlihat segar meski belum memakai bedak. "Akhirnya bangun juga!" Arabella menyambut Adelia dengan senyum riang. "Baru saja aku mau mengetuk pintu kamarmu."Adelia menatap Arabella dengan sedikit heran. "Kamu ngapain di sini pagi-pagi?" tanyanya."Aku mau bantu kamu siapkan sarapan," jawab Arabella. "Tidak perlu, aku sudah terbiasa masak sendiri," Adelia menolak.Arabella merengut, berkaca pinggang. "Jangan bilang begitu. Lagipula, kamu belum boleh berdiri lama-lama, kan?"Adelia tersenyum, merasa terharu karena Arabella begitu peduli pada kondisinya. "Kalau tidak mulai gerak, nanti malah kaku semua," katanya. "Lagipula... aku

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 16 Bukan Saingan

    Tok… tok… tok."Kak Adel, ini aku Bella. Aku bawakan makanan dan obat. Boleh aku masuk?" serunya pelan.Tak ada jawaban untuk beberapa detik, hanya sunyi. Tapi tak lama kemudian terdengar suara lemah dari dalam."Iya… masuk saja."Arabella membuka pintu perlahan. Ia langsung melihat sosok Adelia yang masih duduk di ranjang, menyelimuti setengah badannya. Wajahnya pucat, matanya sembab—akibat menangis semalaman.Dengan hati-hati, Arabella meletakkan nampan di meja kecil dekat ranjang, lalu duduk di sisi tempat tidur."Tadi malam kamu bisa tidur nyenyak?" tanyanya.Adelia mengangguk sedikit, tapi tak langsung menjawab. Ia menatap langit-langit kamar sejenak, lalu menarik napas pendek."Iya... akhirnya bisa tidur. Baru kali ini aku tidur sendiri di kamar sebesar ini... dan kasur selembut ini." Suaranya nyaris seperti gumaman.Arabella mengerjap. Matanya membulat perlahan, mencoba mencerna maksud dari kata-kata itu. "Maksudnya... selama kamu tinggal di sini, nggak punya kamar sendiri?"Ad

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 15 Keributan Pagi

    "Sudah berani dia kurang ajar," desis Devina tajam, suaranya meninggi. "Menantu macam apa yang tak tahu diri? Mengira rumah ini hotel, tinggal, makan, tidur seenaknya!"Samuel meneguk tehnya perlahan, mencoba menahan amarah yang mulai mendidih di dada. "Mama, Adelia sedang sakit. Untuk sekadar turun dari tempat tidur saja dia kesulitan, apalagi diminta ke dapur untuk masak."Devina mencibir sinis. "Justru karena itu dia harus memaksakan diri. Sudah numpang kok kerjanya hanya tidur-tiduran. Harusnya dia bangun dan melayani kita yang memberi dia makan dan uang sekolah adiknya. Mau kondisinya sedang sakit atau tidak! Jangan biasakan dia bersikap manja."Selly, yang sejak tadi duduk bersandar santai dengan kaki disilangkan, ikut menimpali sambil memelintir rambutnya. "Sakit? Ah, itu cuma alasan klasik. Pasti lagi akting aja tuh. Ingin cari perhatian dari Kak Samuel.""Adelia, tidak pura-pura. Dia benar-benar sakit," ujar Samuel, suaranya masih terjaga, tapi matanya mulai menajam.Di ujung

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 14 Pengakuan Istri Pertama

    "Lucu sekali. Baru kemarin kamu masuk rumah sakit membuat semua orang di rumah ini panik, Lalu semua menuduhku sudah meracuni mu. Dan sekarang kamu malah sok baik padaku, seolah jadi penyelamat." Adelia mencibir, menatap sinis Arabella yang sedang mengobati lukanya.Arabella menarik napas, ia memilih diam, dan kembali menyeka luka di betis Adelia perlahan."Kamu benar-benar licik, Bella. Hidupku di rumah ini sudah cukup menyakitkan—aku selalu diperlakukan seperti bayangan, seolah tak pernah ada. Jangan tambahkan penderitaanku dengan pura-pura peduli."Air mata Adelia jatuh perlahan, satu per satu, membasahi pipinya yang pucat."Aku tidak peduli bagaimana semua orang di rumah ini memperlakukan aku seolah aku tak berharga. Aku juga tak keberatan bekerja dari pagi sampai malam seperti pembantu. Satu-satunya hal yang kuinginkan hanyalah agar adikku bisa sekolah, punya masa depan yang lebih baik daripada aku." lanjutannya.Tangisnya semakin pecah, bukan karena luka di betis atau amarahnya

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 13 Rasa Bersalah

    "Ya... Tuhan... kamu benar-benar menghukumnya sampai seperti ini!?" Arabella sungguh tak menyangka dengan apa yang dilihatnya.Wajah Adelia tampak pucat, tubuhnya gemetar, dan luka-luka di betisnya terlihat jelas. Rasa bersalah langsung menyesakkan dada Arabella.Arabella menarik napas panjang, sebelum berkata. "Aku yang salah, bukan dia. Aku... ceroboh. Aku nggak sengaja makan kerupuk udang makan. Padahal aku tahu aku alergi seafood. Itu semua salahku, bukan Kak Adel."Samuel tak menjawab. Tapi raut wajahnya perlahan berubah, antara menyesal dan bingung."Ini semua salahku..." bisik Arabella, suaranya lirih. "Aku yang minta Kak Adel goreng kerupuk, tapi aku lupa bilang kalau aku alergi seafood. Dia nggak tahu, Sayang. Tolong… jangan hukum dia lagi. Aku nggak sanggup lihat dia menderita begini."Mendengar itu Adelia menatap Arabella dengan marah. Tapi tubuhnya terlalu lelah untuk merespons, air matanya mulai jatuh menetes pelan dan tanpa suara.Samuel masih berdiri mematung. Sorot mat

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 12 Hukuman dari Suamiku

    "Angkat lebih tinggi!" bentak Samuel.Ketakutan mencengkeram seluruh jiwa Adelia. Dengan tangan gemetar dan wajah tertunduk, Adelia mengangkat roknya perlahan, lebih tinggi dari lutut. Merasa malu dan terhina. Tapi ia lebih takut akan apa yang terjadi jika dirinya menolak.Dan lalu...PLAK!Sabuk itu mendarat keras di betis kirinya. Adelia terkejut, tubuhnya tersentak.PLAK!Kali ini di kanan."Aagghh!" Adelia memekik kesakitan.Namun Sabuk itu terus menghantam betisnya.Sekali.Dua kali.Tiga kali.Adelia menggigit bibirnya erat, berusaha menahan jeritan yang hampir lepas dari mulutnya. Ia takut jika Amelia mendengar jeritannya dan malah memperburuk keadaan.Air mata bercampur keringat mengalir deras, membasahi wajah Adelia, mencampur rasa malu dan sakit yang tak bisa ia sembunyikan.Bukan karena rasa sakit.Tapi karena suaminya telah tega menyakiti dirinya, seolah-olah dia bukan manusia lagi.Nafas Samuel terengah-engah, ia terdiam sejenak sambil menatap wanita yang pernah dinikahin

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status