Share

Bab 10 Kejadian Tidak Terduga

Penulis: Noona Y
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-22 15:36:01

"Kamu harus kuat, Adelia. Ini demi masa depan adikmu." Adelia berkata dalam hati, sambil mencuci tumpukan panci dan wajan.

Tangannya sudah terasa kaku, energinya hampir habis. Namun ia tetap menyelesaikan semuanya dengan terpaksa.

Ada banyak pelayan di rumah keluarga Widyantara, namun semuanya tampak mengabaikan tugas mereka, melimpahkan segala pekerjaan pada Adelia yang menumpang hidup di sana.

Selesai dari dapur, Adelia pergi mandi, menanggalkan daster lusuhnya dan membuka keran air, merasakan tetesan pertama yang menyentuh kulitnya seolah membersihkan sebagian berat hatinya.

Mata dan tubuhnya terasa begitu berat. Semalam, ia hampir tidak tidur, terjaga oleh perasaan cemas yang tak kunjung reda, dan terjebak di dalam bayang-bayang Samuel. Di atas pembaringannya, Adelia perlahan menutup mata, berusaha memulihkan tenaga yang terkuras, sebelum ibu mertuanya memberinya tugas hari ini.

Adelia baru saja memejamkan mata saat tiba-tiba....

BRAKK!

Pintu kamarnya terbuka kasar, terbanting ke
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 11 Kekhawatiran Dalam Diam

    Adelia memegang pipinya, ia menunduk diam. Matanya mulai memanas, namun air mata itu tak lagi sanggup jatuh. dirinya sudah terlalu lelah untuk menangis.“Demi apa kamu melakukan ini, Adelia? Karena kamu cemburu? Oh kamu iri, karena Samuel lebih mencintai istri barunya!" bentak Devina.Kata-kata itu lebih menyakitkan dari tamparannya.Tak puas hanya dengan tamparan, Devina menjambak rambut Adelia, menariknya dengan kasar.Di sudut ruangan, Selly—iparnya tertawa keras, puas menyaksikan penderitaan Adelia seolah itu hiburan yang paling ia tunggu-tunggu.Akhirnya, sebagai hukuman, Adelia diseret ke gudang belakang. Pintu kayu tua itu dibanting keras dari luar dan dikunci rapat, meninggalkan Adelia dalam gelap dan dingin—sendiri, terluka, dan tak ada yang peduli.Siangnya, Amelia baru saja pulang dari sekolah, ia langsung memohon pada Devina agar mengeluarkan kakaknya. “Bu Devina, tolong.... percayalah, kakak saya nggak mungkin ngelakuin hal jahat! Dia bahkan nggak ikut makan sama kalian.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 12 Hukuman dari Suamiku

    "Angkat lebih tinggi!" bentak Samuel.Ketakutan mencengkeram seluruh jiwa Adelia. Dengan tangan gemetar dan wajah tertunduk, Adelia mengangkat roknya perlahan, lebih tinggi dari lutut. Merasa malu dan terhina. Tapi ia lebih takut akan apa yang terjadi jika dirinya menolak.Dan lalu...PLAK!Sabuk itu mendarat keras di betis kirinya. Adelia terkejut, tubuhnya tersentak.PLAK!Kali ini di kanan."Aagghh!" Adelia memekik kesakitan.Namun Sabuk itu terus menghantam betisnya.Sekali.Dua kali.Tiga kali.Adelia menggigit bibirnya erat, berusaha menahan jeritan yang hampir lepas dari mulutnya. Ia takut jika Amelia mendengar jeritannya dan malah memperburuk keadaan.Air mata bercampur keringat mengalir deras, membasahi wajah Adelia, mencampur rasa malu dan sakit yang tak bisa ia sembunyikan.Bukan karena rasa sakit.Tapi karena suaminya telah tega menyakiti dirinya, seolah-olah dia bukan manusia lagi.Nafas Samuel terengah-engah, ia terdiam sejenak sambil menatap wanita yang pernah dinikahin

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 13 Rasa Bersalah

    "Ya... Tuhan... kamu benar-benar menghukumnya sampai seperti ini!?" Arabella sungguh tak menyangka dengan apa yang dilihatnya.Wajah Adelia tampak pucat, tubuhnya gemetar, dan luka-luka di betisnya terlihat jelas. Rasa bersalah langsung menyesakkan dada Arabella.Arabella menarik napas panjang, sebelum berkata. "Aku yang salah, bukan dia. Aku... ceroboh. Aku nggak sengaja makan kerupuk udang makan. Padahal aku tahu aku alergi seafood. Itu semua salahku, bukan Kak Adel."Samuel tak menjawab. Tapi raut wajahnya perlahan berubah, antara menyesal dan bingung."Ini semua salahku..." bisik Arabella, suaranya lirih. "Aku yang minta Kak Adel goreng kerupuk, tapi aku lupa bilang kalau aku alergi seafood. Dia nggak tahu, Sayang. Tolong… jangan hukum dia lagi. Aku nggak sanggup lihat dia menderita begini."Mendengar itu Adelia menatap Arabella dengan marah. Tapi tubuhnya terlalu lelah untuk merespons, air matanya mulai jatuh menetes pelan dan tanpa suara.Samuel masih berdiri mematung. Sorot mat

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 14 Pengakuan Istri Pertama

    "Lucu sekali. Baru kemarin kamu masuk rumah sakit membuat semua orang di rumah ini panik, Lalu semua menuduhku sudah meracuni mu. Dan sekarang kamu malah sok baik padaku, seolah jadi penyelamat." Adelia mencibir, menatap sinis Arabella yang sedang mengobati lukanya.Arabella menarik napas, ia memilih diam, dan kembali menyeka luka di betis Adelia perlahan."Kamu benar-benar licik, Bella. Hidupku di rumah ini sudah cukup menyakitkan—aku selalu diperlakukan seperti bayangan, seolah tak pernah ada. Jangan tambahkan penderitaanku dengan pura-pura peduli."Air mata Adelia jatuh perlahan, satu per satu, membasahi pipinya yang pucat."Aku tidak peduli bagaimana semua orang di rumah ini memperlakukan aku seolah aku tak berharga. Aku juga tak keberatan bekerja dari pagi sampai malam seperti pembantu. Satu-satunya hal yang kuinginkan hanyalah agar adikku bisa sekolah, punya masa depan yang lebih baik daripada aku." lanjutannya.Tangisnya semakin pecah, bukan karena luka di betis atau amarahnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 15 Keributan Pagi

    "Sudah berani dia kurang ajar," desis Devina tajam, suaranya meninggi. "Menantu macam apa yang tak tahu diri? Mengira rumah ini hotel, tinggal, makan, tidur seenaknya!"Samuel meneguk tehnya perlahan, mencoba menahan amarah yang mulai mendidih di dada. "Mama, Adelia sedang sakit. Untuk sekadar turun dari tempat tidur saja dia kesulitan, apalagi diminta ke dapur untuk masak."Devina mencibir sinis. "Justru karena itu dia harus memaksakan diri. Sudah numpang kok kerjanya hanya tidur-tiduran. Harusnya dia bangun dan melayani kita yang memberi dia makan dan uang sekolah adiknya. Mau kondisinya sedang sakit atau tidak! Jangan biasakan dia bersikap manja."Selly, yang sejak tadi duduk bersandar santai dengan kaki disilangkan, ikut menimpali sambil memelintir rambutnya. "Sakit? Ah, itu cuma alasan klasik. Pasti lagi akting aja tuh. Ingin cari perhatian dari Kak Samuel.""Adelia, tidak pura-pura. Dia benar-benar sakit," ujar Samuel, suaranya masih terjaga, tapi matanya mulai menajam.Di ujung

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-24
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 16 Bukan Saingan

    Tok… tok… tok."Kak Adel, ini aku Bella. Aku bawakan makanan dan obat. Boleh aku masuk?" serunya pelan.Tak ada jawaban untuk beberapa detik, hanya sunyi. Tapi tak lama kemudian terdengar suara lemah dari dalam."Iya… masuk saja."Arabella membuka pintu perlahan. Ia langsung melihat sosok Adelia yang masih duduk di ranjang, menyelimuti setengah badannya. Wajahnya pucat, matanya sembab—akibat menangis semalaman.Dengan hati-hati, Arabella meletakkan nampan di meja kecil dekat ranjang, lalu duduk di sisi tempat tidur."Tadi malam kamu bisa tidur nyenyak?" tanyanya.Adelia mengangguk sedikit, tapi tak langsung menjawab. Ia menatap langit-langit kamar sejenak, lalu menarik napas pendek."Iya... akhirnya bisa tidur. Baru kali ini aku tidur sendiri di kamar sebesar ini... dan kasur selembut ini." Suaranya nyaris seperti gumaman.Arabella mengerjap. Matanya membulat perlahan, mencoba mencerna maksud dari kata-kata itu. "Maksudnya... selama kamu tinggal di sini, nggak punya kamar sendiri?"Ad

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-24
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 17 Menjadi Sahabat

    Tiga hari setelah istirahat, Adelia sudah cukup pulih untuk bisa keluar kamar. Rasa nyeri di betisnya tak lagi terasa sakit, meski bekasnya masih tampak. Ia melangkah perlahan ke dapur, merasa sedikit lelah tapi juga ingin melakukan sesuatu.Saat membuka pintu dapur, Adelia melihat Arabella di sana. Arabella mengenakan celemek merah muda yang cerah, dan wajahnya terlihat segar meski belum memakai bedak. "Akhirnya bangun juga!" Arabella menyambut Adelia dengan senyum riang. "Baru saja aku mau mengetuk pintu kamarmu."Adelia menatap Arabella dengan sedikit heran. "Kamu ngapain di sini pagi-pagi?" tanyanya."Aku mau bantu kamu siapkan sarapan," jawab Arabella. "Tidak perlu, aku sudah terbiasa masak sendiri," Adelia menolak.Arabella merengut, berkaca pinggang. "Jangan bilang begitu. Lagipula, kamu belum boleh berdiri lama-lama, kan?"Adelia tersenyum, merasa terharu karena Arabella begitu peduli pada kondisinya. "Kalau tidak mulai gerak, nanti malah kaku semua," katanya. "Lagipula... aku

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-24
  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 18 Ada Udang dibalik Batu

    Beberapa minggu telah berlalu sejak Arabella dengan berani membela Adelia dan Amelia di depan semua anggota keluarga. Devina dan Selly jelas tidak menyukai hal itu."Sejak kapan Bella lebih memilih Adelia daripada aku?" kata Selly dengan nada iri. "Dulu, saat Arabella baru bergabung dengan keluarga ini, akulah yang pertama menyambutnya. Kami sering berbelanja bersama, ngopi bareng di kafe, dan berbagi cerita. Tapi sekarang, lihat Ma! Bella lebih membela perempuan itu seolah-olah mereka saudara kandung!""Iya, Mama juga heran sama Bella," tambah Devina. "Jangan-jangan si Bella terkena guna-guna gadis kampung!"Bagi mereka, Arabella seharusnya tahu diri sebagai menantu kedua. Jika bukan Devina yang membujuk putranya, Samuel. Samuel tidak akan mau memiliki dua istri. Jadi tak seharusnya Arabella membela Adelia, yang mereka anggap sebagai "Benalu" di rumah itu."Aku benar-benar tidak terima dia membela perempuan tidak berguna seperti Adelia," kata Selly dengan nada keras. "Dulu Bella sang

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-25

Bab terbaru

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 26 Ketuk Palu

    "Ceraikan Adelia!" seru Devina, penuh tuntutan.Beberapa hari setelah liburan di Puncak, suasana di ruang kerja Jusuf terasa tegang. Devina duduk di kursi dekat meja suaminya dengan wajah marah, sementara Samuel berdiri bersandar di dinding, tangannya terlipat di dada. Jusuf duduk di balik meja besar kayu mahoni, menatap tajam istrinya, menanti setiap kata yang keluar dari bibir Devina..Samuel menunduk, menghela napas panjang."Untuk apa kamu pertahankan benalu itu?!" lanjut Devina, suaranya penuh cemoohan.Samuel mengangkat wajahnya, sorot matanya dingin. "Kalau aku menceraikannya, Mama pasti akan mengusir mereka, kan?"Devina tersenyum penuh kemenangan. "Itu sudah pasti. Untuk apa menampung keluarga gembel itu lebih lama?"Brak!Tiba-tiba Jusuf menggebrak meja kerjanya dengan keras, membuat Devina dan Samuel terkejut."Jangan berbicara keterlaluan!" bentak Jusuf, matanya berkilat marah."Adelia dia tetap menantu kita! Selama lebih dari setahun dia sudah menjalani perannya dengan ba

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 25 Memaksakan Senyuman

    "Arabella hamil! Kalian dengar?! Aku akan punya cucu!!" seru Devina, matanya berbinar penuh kegirangan.Arabella hanya menunduk, malu-malu. "Baru gejalanya, Ma, belum tentu itu benar."Devina mengibas tangan penuh antusias. "Ah, gejala itu sudah pasti tanda kehamilan! Mama ini sudah pengalaman hamil tiga kali! Percayalah, naluri seorang ibu tidak pernah salah."Di sudut ruangan, Adelia hanya diam, menahan sesak di dadanya. Tangannya mengepal di atas pangkuan, seolah mencoba meredam sesuatu yang bergejolak di dalam.Samuel bangkit dari kursinya, lalu menghampiri Arabella. "Besok, kita langsung ke rumah sakit, ya, sayang," katanya sambil memeluk istrinya erat."Selamat, menantuku," ucap Jusuf, matanya berkaca-kaca.Selly ikut berseru, "Selamat, Kak Bella! Akhirnya aku punya keponakan kecil!"Seketika ruang makan itu dipenuhi tawa dan sorak sorai kecil. Suasana yang semula biasa berubah menjadi malam penuh kegembiraan.Di sela kegaduhan itu, Amelia sempat berbisik di telinga Adelia, "Jad

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 24 Seperti Sediakala

    “Bella… bolehkah aku masuk?”Tak ada jawaban.“Bella, tolong berikan aku sedikit waktu untuk menjelaskan soal kejadian semalam,” pinta Adelia, suaranya setenang embusan napas gugup.Masih hening.“Hanya lima menit saja. Setelah itu, kau boleh menamparku atau memakiku sesuka hatimu,” tambah Adelia, membuat kesepakatan.*Klik...Akhirnya, terdengar suara kunci diputar. Pintu kayu berdecit pelan, dan Arabella muncul dengan wajah datar.Tanpa sepatah kata, ia membuang muka dan berjalan menuju ranjang, lalu duduk di pinggirannya. Adelia masuk dan ikut duduk di sebelah Arabella.Beberapa detik berlalu dalam diam yang canggung, hingga Arabella akhirnya bersuara. “Cepatlah jelaskan, katanya cuma lima menit…”Adelia menarik nafas panjang, mengatasi kegugupannya. “Bella, tidakkah kamu merasa ada yang aneh? Aku dan Mas Samuel... sepertinya dijebak. Apa kamu tidak curiga pada Selly dan Mama Devina yang tiba-tiba bersikap terlalu manis pada aku dan Amelia?”Arabella merengut, matanya bergerak geli

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 23 Pembelaan

    “Kenapa Bella belum juga keluar dari kamarnya? Jangan-jangan dia sakit...” gumam Devina, pura-pura khawatir pada Bella, saat semua anggota keluarga berkumpul di ruang tengah.Di sofa seberang, Selly duduk dengan angkuh sambil memainkan ponselnya. Ia melirik Adelia sekilas, lalu berkomentar dengan suara keras untuk didengar semua orang. "Kayaknya kita semua tahu penyebabnya, deh...”“Ada masalah apa ini?” Jusuf menyipit bingung. Lalu ia menoleh ke arah Samuel, yang duduk diam di ujung sofa.Sejak pagi hingga menjelang waktu makan siang, Arabella terus mengurung dirinya di kamar. Tak ada suara, tak ada langkah kaki—hanya isakan samar yang sesekali terdengar lewat celah pintu. Sepiring sarapan yang disiapkan untuknya masih tersisa utuh di meja, tak tersentuh sedikit pun.“Cukup, Selly!” bentak Samuel, berdiri dari tempat duduknya dengan wajah menegang. “Nggak semua hal perlu kamu komentari, apalagi kalau cuma mau nambah keruh suasana.”Selly mendengus, tak terlihat takut sedikit pun. “Ak

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 22 Waktunya Bicara

    Pagi mulai menyingsing. Meski matahari belum terbit sepenuhnya, kicauan burung terdengar riang dari balik jendela. Semalaman suntuk Adelia nyaris tak memejamkan mata. Hatinya gelisah, pikirannya terus melayang pada sosok Arabella."Bagaimana jika dia benar-benar membenciku? Apa yang harus aku lakukan...""Kenapa aku bisa terus terjebak begini..." lirihnya. Wajahnya memancarkan kelelahan dan rasa frustrasi yang mendalam.Kesalahpahaman yang terjadi semalam benar-benar mengacaukan hubungan baiknya dengan Arabella. Semalaman ia mencari cara, berharap ada jalan agar Arabella mau mendengarkan penjelasannya."Semoga belum terlambat..." gumamnya penuh harap.Di sampingnya, Amelia masih terlelap. Perlahan, Adelia bangkit dari tempat tidur. Ia merasa haus dan memutuskan untuk keluar kamar.Namun saat membuka pintu, langkahnya seketika terhenti. Matanya membelalak melihat Samuel—suaminya—terbaring di sofa ruang tengah."Mas...? Kenapa dia tidur di sini? Apa semalam Arabella tak mengizinkannya m

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 21 Salah Paham

    Karena kaget, Adelia tanpa sadar memeluk lengan Samuel yang ada di sebelahnya. Tapi karena posisi mereka begitu dekat, Samuel ikut tersentak dan kehilangan keseimbangan.Dalam sekejap, tubuh Samuel terbaring di ranjang… Adelia ikut jatuh tepat di atasnya.Waktu terasa sedang berhenti.Mata mereka saling bertemu. Beberapa detik jadi terasa asing—hanya ada suara detak jantung yang menggema di telinga mereka.Adelia terdiam diatas dada Samuel, napasnya memburu, matanya membulat menatap wajah Suaminya dari jarak dekat.Samuel tak bergerak. Matanya mengunci pada wajah Adelia, yang berada persis diatasnya, jarak mereka hanya beberapa inci, hingga napasnya menyentuh pipi Adelia.“Adel…” bisiknya pelan.“Mas?” lirih Adelia, dirinya seperti terjebak antara kenyataan dan khayalan.Di tengah posisi yang tak biasa, dengan jarak yang sangat dekat hingga nyaris tidak ada ruang di antara mereka. Tiba-tiba, suara berdecit terdengar.*Klik...Pintu kamar terbuka perlahan.Adelia dan Samuel reflek meno

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 20 Masuk Jebakan

    Setelah acara makan malam selesai, semua duduk berkumpul di sekitar api unggun. Tapi Adelia, memilih sibuk di dapur. Ia tak ingin memaksakan kebersamaan yang terasa canggung. "Adelia," panggil Devina sambil tersenyum, menyodorkan jaket pria berwarna gelap. "Tolong taruh ini di kamar Samuel, ya." Adelia mengernyit pelan. "Maaf Ma, tapi aku lagi repot cuci piring, mungkin lebih baik Mbak Ririn saja yang—" "Enggak usah repot di dapur. Kamu kan tamu disini, biarkan mbak Ririn yang cuci, kamu taruh ini keatas. Lagipula kamu lebih tahu di mana biasanya Samuel taruh jaket." potong Devina lembut, tapi matanya menyiratkan perintah yang tak bisa dibantah. Dengan ragu, Adelia mengangguk dan melangkah naik keatas menuju ke kamar Samuel dan Arabella, sambil membawa jaket yang tergantung di lengannya. Sementara itu, di sisi lain villa, Selly mendekati Samuel dengan gaya manja yang dibuat-buat. "Kak, aku lupa... tas makeup aku kayaknya ketinggalan di kamarmu. Tadi aku numpang touch up sebentar

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 19 Liburan Keluarga

    Dua Mobil terparkir rapi di pelataran villa mewah yang dikelilingi pepohonan pinus tinggi menjulang. Udara sejuk khas puncak pegunungan menyambut kedatangan mereka."Wow... tempatnya indah sekali," gumam Adelia sambil memeluk jaketnya, memandang ke arah balkon villa yang menghadap lembah hijau.Villa milik keluarga Widyantara memancarkan kesan megah dan elegan dengan desain bergaya klasik modern. Bangunan dua lantai ini berdiri kokoh di tengah lahan seluas dua hektar. Halamannya yang luas dikelilingi oleh pepohonan pinus, sementara sebuah sungai kecil mengalir tenang di bagian belakangnya.Saat semua orang sibuk menurunkan tas dari bagasi, Selly mendekati ibunya. Bibirnya menyunggingkan senyum tipis yang penuh sindiran. "Norak banget sih, kayak nggak pernah lihat rumah," bisik Selly sambil mencibir Adelia.Devina menahan tawa. "Maklum, orang kampung. Biarkan saja dia merasa nyaman dulu… nanti kita tarik karpetnya. Biar dia jatuh sejatuh-jatuhnya."Di dalam villa, suasana hangat mulai

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 18 Ada Udang dibalik Batu

    Beberapa minggu telah berlalu sejak Arabella dengan berani membela Adelia dan Amelia di depan semua anggota keluarga. Devina dan Selly jelas tidak menyukai hal itu."Sejak kapan Bella lebih memilih Adelia daripada aku?" kata Selly dengan nada iri. "Dulu, saat Arabella baru bergabung dengan keluarga ini, akulah yang pertama menyambutnya. Kami sering berbelanja bersama, ngopi bareng di kafe, dan berbagi cerita. Tapi sekarang, lihat Ma! Bella lebih membela perempuan itu seolah-olah mereka saudara kandung!""Iya, Mama juga heran sama Bella," tambah Devina. "Jangan-jangan si Bella terkena guna-guna gadis kampung!"Bagi mereka, Arabella seharusnya tahu diri sebagai menantu kedua. Jika bukan Devina yang membujuk putranya, Samuel. Samuel tidak akan mau memiliki dua istri. Jadi tak seharusnya Arabella membela Adelia, yang mereka anggap sebagai "Benalu" di rumah itu."Aku benar-benar tidak terima dia membela perempuan tidak berguna seperti Adelia," kata Selly dengan nada keras. "Dulu Bella sang

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status