Beranda / Romansa / Kehormatan Yang Terenggut / Kejadian Tak Terlupakan

Share

Kehormatan Yang Terenggut
Kehormatan Yang Terenggut
Penulis: Rasyidfatir

Kejadian Tak Terlupakan

Penulis: Rasyidfatir
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-03 11:45:34

"Benarkah kamu akan ke kota untuk mencari pekerjaan?" tanya Bu Marni pada putri semata wayangnya.

"Iya, Bu. Apa kita akan terus hidup seperti ini," kata Aisyah mengemasi pakaiannya dalam tas besar.

"Tapi, kamu hanya lulusan sekolah menengah jurusan kecantikan, apa ijazahmu akan laku di sana?" tanya ibunya ragu.

"Nanti aku akan kerja di salon Bu. Di Jakarta Aisyah akan meminta tolong pada Marini untuk mencarikan pekerjaan," terang Aisyah.

"Ya, sudah. Kamu menginap dulu di kontrakan Marini. Setelah dapat pekerjaan kamu cari kosan, jangan merepotkan orang lain," nasehat Bu Marni.

"Iya, Bu. Aisyah mengerti. Kalau begitu Aisyah pamit, jaga diri ibu baik-baik." Aisyah mencium punggung tangan ibunya. Wanita itu meneteskan air matanya, ia sebenarnya berat melepas kepergian putri semata wayangnya. Tapi, Aisyah bersikeras untuk bekerja di kota. Marni juga kasihan jika Aisyah menjadi bahan gunjingan tetangga karena setelah lulus hanya menjadi pengangguran. Apalagi juragan Marno yang sudah tua mengincar Aisyah untuk menjadi istri keempatnya. Mau tidak mau Marni menyetujui putrinya merantau di kota. Lagi pula Aisyah di kota tidak sendirian ada Marini yang menjaga.

Aisyah menaiki angkot menuju ke stasiun kereta api. Setelah sekian lama hidup di desa ia mengenyam pendidikan sampai lulus SMK. Ia tidak pernah melihat suasana perkotaan. 

Untung saja Aisyah mendapatkan tempat duduk yang terletak di pinggir jendela jadi bisa melihat pemandangan di luar. Seorang pria memakai topi yang menutupi sedikit wajahnya tiba-tiba duduk di samping Aisyah. Lelaki itu kelihatan cuek. Aisyah melihatnya sekilas lalu mengabaikannya. Ia lebih tertarik melihat pemandangan di luar jendela. Hamparan sawah dan pegunungan mahakarya ciptaan Tuhan membuatnya takjub.

Lelaki di sampingnya asyik menutup telinganya dengan headset, sepertinya ia lebih asyik menikmati suara musik dari ponselnya. Mata Aisyah tiba-tiba membelalak kaget saat lelaki itu membenarkan letak topinya. Ia sangat familiar dengan lelaki itu tapi dimana.

Akhirnya ia ingat, pria itu tak lain adalah seorang artis yang lagi naik daun sekarang. Namanya Ariel, banyak sekali fans yang menggilainya.  Tapi, gosipnya artis itu suka gonta-ganti pacar jadi Aisyah tidak tertarik. Hampir saja ia berteriak karena terkejut tapi ia urungkan. 

Di dalam hatinya masih ada sosok Gilang yang selalu menghiasi hatinya. Meskipun Aisyah tidak pernah tahu apakah Gilang mencintainya, tetapi ia sangat mengagumi sosok anak ustadz di desanya itu. Selain tampan juga memiliki perangai yang sopan dan soleh. 

Aisyah turun dari kereta, ia melihat banyak sekali taksi yang menawarkan jasanya di sekitar stasiun. Aisyah sudah mengetahui alamat Marini. Ia tidak ingin merepotkan temannya. Sudah cukup ia mendapatkan alamat kontrakannya. Suasana sudah senja, ia harus cepat sebelum malam tiba.

Aisyah naik taksi sebelumnya ia menunjukkan alamatnya pada sopirnya. Dan sopir itu mengangguk mengerti. Sepertinya tidak akan sulit menemukan kontrakan Marini.

Rumah berukuran sedang tidak terlalu besar tidak juga terlalu kecil berpagar besi berwarna putih dan cat tembok rumahnya berwarna kuning gading. Aisyah menyerahkan selembar uang pada sopirnya dengan mengucapkan terima kasih sebelumnya.

Ia mencocokkan nomor rumah itu dengan alamat yang ada di tangannya. Benar, sudah sama persis. Aisyah merasa rumah itu sangat sepi, ia kemudian mencari ponsel dalam tasnya menghubungi Marini.

"Ya, halo," ucap Marini.

"Ini aku, Aisyah. Aku sudah sampai di depan kontrakanmu," kata Aisyah.

"Oh, kamu sudah sampai. Tapi, aku masih di tempat kerja. Kamu masuk saja, kuncinya ada di bawah keset yang ada di depan pintu utama. Kamu masuk saja ke dalam kontrakan sambil menungguku pulang," kata Marini.

"Oke, tidak apa-apa kan kalau aku masuk?" tanya Aisyah. 

"Ya, elah. Masuk aja lagi, kayak orang lain saja," kata Marini di telepon.

Aisyah mengakhiri teleponnya ia membuka pintu pagar yang tidak terkunci, lalu mengambil kunci rumah yang di simpan di bawah keset. 

Matanya mengamati setiap sudut ruangan, salah satu hal pertama yang di inginkannya adalah mandi dan beristirahat di kamar. Aisyah tidak tahu kamar mana yang akan di tinggalinya, jadi dia memilih secara acak. Ada dua kamar, ia masuk ke salah satu kamar. 

"Wah, ada kamar mandi di dalamnya kebetulan sekali," kata Aisyah berbicara sendiri. 

Ia mandi dan keramas supaya terlihat segar. Selesai mandi ia mengganti pakaiannya dengan baju tidur kesayangannya. Perjalanan dari desa ke kota membuat badannya kelelahan. Tanpa menunggu lama ia tidur terlelap.

Di tempat yang lain Ariel kelihatan bersenang-senang di sebuah bar. Seperti biasa ia minum sampai mabuk bersama teman-temannya. 

"Di mana Marini? Kenapa kau sendirian?" tanya salah seorang temannya.

"Dia kerja, aku libur. Jadi, tidak masalah kan jika aku bersenang-senang di sini," jawab Ariel sekenanya. Beberapa gadis cantik bergelayut mesra di punggung Ariel. 

"Ku dengar kau akan membintangi film terbaru yang mau rilis bulan September," kata temannya.

"Ya, begitulah." Ariel menghabiskan minuman terakhirnya. Ia bangkit dari tempat duduknya. 

"Hei, mau kemana?" tanya temannya.

"Biasalah, kalau sudah mabuk begini. Aku lebih senang tidur bersama Marini," kata Ariel.

"Ya, sudah sana," kata temannya hanya geleng-geleng kepala.

Endro tahu bagaimana karakter Ariel, ia tidak pernah berhubungan badan dengan wanita penghibur. Tapi, ia mencari wanita bersih yang di jadikan pemuas hasratnya. Setelah bosan, maka ia memutuskan hubungan itu dan mencari wanita muda lainnya.

Ariel menyetir mobilnya ke  rumah Marini. Ia tahu, wanita itu pasti sudah tidak sabar untuk menunggunya. Ariel juga sama, ia sudah tidak sabar untuk melakukan pelepasan. Juniornya sudah menegang akibat para wanita penghibur yang menggerayanginya di bar tadi.

Ceklek

Pintu tidak ada yang mengunci. Ariel langsung masuk ke dalam kamar Marini. Tidak biasanya Marini mematikan lampu kamarnya. Tapi peduli amat, Ariel langsung menyerbu tubuh ramping yang sedan tertidur lelap sambil memeluk guling. 

"Hemm, baumu harum sekali. Tumben kau keramas sebelum tidur, tapi aku menyukainya," ucap Ariel mengendus rambut Aisyah yang di kira Marini.

Ariel menggulingkan tubuh Aisyah menghadap padanya. Tak sabar ia langsung melorotkan celana dalam Aisyah. Seperti biasa ia mencium bibir wanita yang di kira Marini itu. 

"Ah," desis Aisyah. Saat ada sesuatu yang dingin menyentuh bibirnya. Ia merasa ada benda berat yang menindih tubuhnya. 

Aisyah kaget ternyata yang di atas tubuhnya adalah seorang pria. Ia langsung berusaha memberontak mendorong tubuh lelaki itu. Sedangkan Ariel yang sedang mabuk mengira pemberontakan Aisyah adalah bentuk permainan Marini. Ia malahan bertambah semangat. 

Aisyah menangis, ia merasakan perih di daerah sensitifnya karena lelaki itu berhasil menembus keperawanannya. Ariel baru sadar, jika wanita yang di tidurinya bukan Marini. Ia merasakan miliknya sesak masuk ke dalam. Dan wanita itu menangis meraung-raung? 

---Bersambung---

Bab terkait

  • Kehormatan Yang Terenggut   Kenapa Harus Temanku

    Aisyah merasa dirinya sangat kotor, ia membungkus tubuhnya yang polos dengan selimut. Sementara Ariel keluar dari kamar Marini karena ketakutan. Baru kali ini ia merasa takut menodai anak orang. Karena semua wanita yang di gaulinya memang sudah tidak virgin. Dan ini pertama kalinya ia mengambil keperawanan seorang gadis. Kepalanya sangat pusing, saat ia berjalan keluar tiba-tiba ia bertabrakan dengan Marini."Sayang, mau kemana?" tanya Marini."Tidak, aku ... aku, aku pergi dulu," kata Ariel terburu-buru. Ia bingung harus berkata apa. Ia hanya ingin menenangkan dirinya untuk sementara waktu. Marini bingung dengan tingkah kekasihnya. Ia baru ingat jika Aisyah hari ini datang, langsung Marini bergegas mencari Aisyah di dalam rumah.Marini mendapati Aisyah menangis terisak-isak di kamarnya. Kamar masih gelap Marini segera menyalakan lampunya. Matanya membelalak kaget melihat Aisyah duduk berbalut selimut dalam keadaan mengenaskan. Dan bercak darah merah yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Kehormatan Yang Terenggut   Pria Brengsek

    Marini berjalan mendekat ke arah Ariel. Tiba-tiba tangannya melayang ke arah pipi Ariel.“PLAAK!”Ariel meringis kesakitan meraba pipinya sendiri. Matanya membulat marah melihat ke arah Marini."Kamu tahu, wajahku ini adalah aset. Berani sekali kau menamparku!" balas Ariel."Itu pantas buatmu karena telah menodai temanku!" jawab Marini ketus."Bukan aku yang salah, dia sendiri yang tidur di kamarmu! Aku pikir dia adalah dirimu, dan kondisiku sedang mabuk jadi aku tidak bisa membedakan itu kamu atau bukan. Jadi, kau tidak bisa seenaknya menyalahkanku!" bantah Ariel. Ia membela diri jika itu bukan semata-mata kesalahannya."Tapi, jangan Aisyah. Dia gadis polos yang datang dari desa. Kau boleh berulang kali tidur denganku, tidak Aisyah. Dia berbeda!" sentak Marini.Wanita itu terduduk di sofa, ia menangis dadanya terasa sesak menghadapi kenyataan jika Ariel yang telah merenggut kehormatan sahabatnya."Lalu, apa yang ha

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Kehormatan Yang Terenggut   Terjebak Mucikari

    Aisyah bangun dari tidurnya, mentari pagi ramah menyapanya melewati ventilasi jendela. Ia beringsut turun dari ranjangnya memakai sandal rumahan. Kamar yang di tidurinya terlalu bagus buatnya. Tidak seperti tempat tidur waktu di kampung. Tapi, kasih sayang Mirna membuatnya selalu nyaman di rumah. Jika mengingat ibunya, hati Aisyah kembali sedih.Ia menatap wajahnya di cermin, kejadian kemarin masih serasa mimpi baginya. Ia menampar pipinya sendiri, wajahnya terlihat meringis kesakitan. Benar, sekarang dia di rumah Tante Gabby. Seorang wanita yang baru di kenalnya tadi malam. Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Ia membukakan pintu, rupanya Tante Gabby yang datang."Tante hanya ingin bilang, kalau sudah selesai mandi turunlah ke bawah untuk sarapan," kata Tante Gabby."Baik, Tante," sahut Aisyah."Ya sudah Tante turun dulu," pamit Tante Gabby.Aisyah menganggukkan kepalanya. Ia bergegas ke kamar mandi untuk membe

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Kehormatan Yang Terenggut   Bertemu Pria Misterius

    Aisyah sedikit ragu berada di dalam ruangan bersama pria asing. Lelaki itu memutar tubuhnya melihat ke arah Aisyah. Gadis cantik berpakaian seksi dengan jaket yang membalut tubuhnya. Rok ketatnya yang berukuran di atas betis menunjukkan kemulusan pahanya. Aisyah menjadi salah tingkah saat Ariel memandanginya dari atas hingga ke bawah. Tatapan Ariel seakan menelanjanginya bulat-bulat.Aisyah langsung menjadi salah tingkah, ia buru-buru menutupi pahanya dengan tas yang di bawanya. Ariel tahu jika gadis yang berdiri di depannya bukanlah gadis yang berpengalaman dalam hal itu. Ia benar-benar tidak mengenali Aisyah. Perubahan penampilan Aisyah membuatnya terpana."Maaf, kata Tante Gabby Anda membutuhkan karyawan untuk bekerja di perusahaan Anda," ucap Aisyah mencoba memberanikan diri. Ia menggigit bibir bawahnya.Ariel tertawa, lelucon apa yang di buat Tante Gabby agar gadis lugu seperti Aisyah mengira dirinya akan memberinya pekerjaan."Kena

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Kehormatan Yang Terenggut   Bersikap Bodoh

    Ariel merasa seperti orang bodoh, seharusnya di hotel itu dia langsung meniduri Aisyah. Bukankah ia sudah membelinya dari Tante Gabby. Kenapa ia malahan berbasa-basi menyuruhnya bekerja sebagai make up artisnya."Terima kasih, Tuan. Hari ini di belikan banyak sekali baju-baju yang bagus buat saya," kata Aisyah membuyarkan lamunan Ariel."Hemm," jawab Ariel singkat.Mendengar jawaban Ariel yang begitu singkat membuat Aisyah menutup mulutnya lagi. Ia takut jika salah bicara dan menyinggung hati bos barunya."Ini mau kemana lagi?" tanya Aisyah."Bisa tidak kamu diam dan tidak banyak bicara," jawab Ariel dingin."Oh, maaf," kata Aisyah. Gadis itu merasa dirinya terlalu berani bertanya terus pada bosnya. Tangannya mencengkeram kuat rok yang di pakainya.Lalu lintas kota hari ini sangat macet sekali. Banyak mobil dan kendaraan besar memenuhi jalanan kota. Aisyah teringat pada Marini sahabatnya. Ia takut Marini mengkhawatirkannya. Aisyah men

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-04
  • Kehormatan Yang Terenggut   Terlalu Serakah

    "Aah, sudah ku katakan kalau urusan itu tidak bisa ya tidak bisa!" Ariel langsung mematikan ponselnya.Di tempat lain Marini kesal dengan sikap Ariel. Dari dulu ia sudah tahu jika Ariel pria brengsek, tapi ia tidak tahu jika Ariel memang pria super brengsek yang ia temui. Harus kemana ia mencari Aisyah di kota seluas Jakarta. Ia takut jika terjadi apa-apa pada Aisyah.Bunyi ponsel Marini berdering lagi, ia mengangkat telepon itu dengan malas."Ya, ada apa lagi?" tanya Marini ketus."Nak, Marini. Ini Budhe Mirna," kata penelepon di sana."Eh, iya. Maaf, Budhe saya kira temanku," kata Marini tergagap setelah mengetahui ternyata yang menelepon adalah Bu Mirna."Tidak apa-apa, sepertinya lagi kesal ya?" tanya Bu Mirna."He ... he ... he, sedikit Budhe," jawab Marini yang terlanjur malu akan sikap ketusnya."Cuma ingin menanyakan kabar Aisyah. Budhe sudah telepon tapi tidak di angkat, jadi Budhe ingin menanyakannya sama

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-05
  • Kehormatan Yang Terenggut   Hari Pertama Kerja

    "Aaah!" Keduanya berada pada titik klimaks hingga milik Ariel terasa terjepit di dalam. Ia lalu menarik miliknya. Dan pada saat berdiri milik Ariel juga masih menegang. Marini bangkit dari berbaringnya, ia langsung menabrakkan milik Ariel agar masuk ke dalam intinya. "Aah, kau sangat serakah Marini," desah Ariel. "Tentu saja, aku tidak suka melewatkan kesempatan emas ini," kata Marini tersenyum puas. ** Aisyah bersiap untuk ke lokasi syuting, seperti yang di katakan oleh Ariel syuting nya kali ini berada di puncak pegunungan. Aisyah sudah membawa beberapa baju tebal untuk mengatasi rasa dinginnya. Meskipun Aisyah berasal dari desa namun ia cukup cekatan mengerjakan pekerjaannya. "Hei, cantik. Kamu siapa?" sapa seorang laki-laki yang tengah duduk tak jauh dari dirinya. Aisyah merasa tidak asing melihat pria yang menyapanya, tapi ia lupa pernah melihatnya dimana. "Perkenalkan, namaku Zidan aku adalah pemeran antagonis lawan main Ariel," kata pria itu sopan. Waktu Aisyah hampir m

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-07
  • Kehormatan Yang Terenggut   Ciuman Termanis

    Acara syuting telah selesai, seperti biasa Aisyah bersiap-siap untuk pulang. Sebelum itu ia merapikan rambut lurusnya dengan sisir lalu mengikatnya agak tinggi. Kemudian ia memoleskan lipstik yang berwarna senada dengan bibirnya agar kelihatan lebih segar.“Cantik,” puji pria yang kebetulan lewat di depan Aisyah. Dia adalah lawan main Ariel.Zidan tidak bosan-bosannya mengamati wajah Aisyah.“Kok gak di jawab, kamu tidak suka aku puji?” tanya Zidan.Aisyah melirik ke arah Zidan kemudian ia menunduk lagi mengambil tasnya yang tergeletak di kursi.“Maaf, permisi saya mau lewat,” kata Aisyah. Karena jalan pintu keluar terhadang oleh Zidan.“Oh, maaf. Bagaimana kalau ku antar pulang?” tawar Zidan.Aisyah menggeleng, ia menunjuk ke arah sebuah mobil yang sudah menunggunya di tepi jalan.“Baiklah, lain kali saja kalau begitu,” kata Devan kemudian.Ia merasa sial, Ariel se

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11

Bab terbaru

  • Kehormatan Yang Terenggut   Sindiran Tuk Ariel

    Marni mengajak Aisyah masuk ke dalam rumahnya. Ia tidak menyangka setelah sekian lama, Aisyah akhirnya pulang ke kampung menjenguknya. "Kebetulan, ibu masak tadi. Syukurlah kamu pulang, Nak. Ibu kangen padamu," tutur Marni. Aisyah masuk ke kamar mandi sebentar untuk membersihkan diri. Tak lama kemudian dia keluar sudah dalam keadaan segar. Aisyah duduk di kursi menunggui ibunya yang tengah sibuk membuatkan minuman hangat untuknya. "Minumlah dulu, karena bisa menghilangkan rasa letihmu." Marni menyodorkan secangkir teh hangat. "Hemm, teh buatan ibu selalu yang terbaik," puji Aisyah. Mereka berdua lalu makan bersama, hanya lauk sederhana tapi bagi Aisyah sudah membuatnya merasa nyaman. Karena baginya, masakan ibunya mengandung cinta dan kasih sayang. "Bu, ikan asin sama sambalnya enak," kata Aisyah. "Tadi, ibu hanya buat ini. Lah, makan sendirian terkadang tidak semangat Nduk," tutur Marni. Mendengar pernyataan ibunya Aisyah menjadi kasihan. Selama ini ibunya tinggal sendirian da

  • Kehormatan Yang Terenggut   Merindukan Ibu

    "Bukan tempat tongkrongan, tapi tempat makan," balas Aisyah sembari tersenyum. "Nanti gak laku dong jualanku, kalau buat nongkrong saja," imbuh Aisyah. "Duh Aisyah, tenang saja nanti teman-teman kantorku aku ajak makan di sini. Biar makin terkenal restoranmu," kata Daniel. "Makasih, ya. Aku seneng deh punya kakak seperti kamu," kata Aisyah. "Hemm, kakak ya." Daniel garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal, ternyata Aisyah hanya menganggapnya seperti kakaknya. Padahal ia sudah berharap lebih dari Aisyah. Setelah cerai dari Ariel, Daniel berharap menjadi pengganti suaminya. Daniel sudah merasa cocok dengan karakter Aisyah. Baginya Aisyah adalah wanita pujaan nya. ** Keluarga Devon tengah berkumpul dan bercerita, termasuk Mariska di sana. Setelah adanya Aisyah di rumah mereka, Mariska lebih semangat. Ia merasa punya anak perempuan. Aisyah yang ramah dan suka tersenyum membuat Mariska menyayanginya. Ia berharap Aisyah menikah dengan Daniel, putra kandungnya Mariska. Aisyah datang dar

  • Kehormatan Yang Terenggut   Buka Usaha Baru

    "Belikan aku baju baru, semua bajuku sudah tidak muat kupakai," keluh Marini.Ariel hanya meletakkan kartu atmnya di meja. Ia malas banyak bicara melayani permintaan Marini yang ini itu. Ia merasa Marini memang sengaja menjadikan kehamilannya sebagai alat untuk meminta banyak hal padanya."Kok hanya kartu, aku kan juga ingin di temenin beli bajunya. Biar kamu bisa milihin yang sesuai seleramu, Mas," bujuk Marini.Ariel yang hendak pergi berangkat ke lokasi syuting menghentikan langkahnya sejenak, ia lalu berbalik menghadap ke arah Marini."Dengar ya, pernikahan ini terjadi agar anak ini memiliki status di mata hukum. Jadi, kau jangan menganggap pernikahan ini seperti orang-orang lainnya yang bisa berumah tangga dengan bahagia.""Karena akal licikmu, kau memisahkan ku dari Aisyah. Kau mungkin memiliki tubuhku tapi tidak dengan hatiku," tandas Ariel.Setelah mengatakan hal itu, ia pun berlalu pergi meninggalkan Marini yang masih terbengong-bengong. Wanita itu tidak percaya Ariel tega me

  • Kehormatan Yang Terenggut   Ariel Menikahi Marini

    Aisyah pergi menjauh dari Ariel untuk selamanya. Ia tidak lagi ada kabar beritanya, seperti hilang tertelan bumi. Dan Ariel kelimpungan mencari Aisyah kemanapun tapi tidak juga di temukannya. Semenjak kejadian itu, Marini makin gencar-gencarnya mendekati Ariel. Perutnya makin membesar, dan rasanya tidak ada alasan lagi bagi Ariel selain mempertanggung jawabkan perbuatannya.Kini Marini boleh bangga karena Ariel mempersuntingnya, meski semua itu di lakukan Ariel dengan rasa terpaksa. Di hati Ariel hanya ada Aisyah saja yang bertahta.Pernikahan mereka di gelar secara sederhana, karena Ariel sejak awal memang tidak menginginkan pernikahan itu berlangsung. Ia membuat kesepakatan pada Marini kalau bayi itu sudah lahir maka mereka akan bercerai. Pernikahan itu di buat untuk status anaknya yang akan lahir kelak. Kasihan kalau tidak memiliki status kejelasan."Mas, aku pingin makan rujak. Beliin dong," pinta Marini."Kamu kan bisa menyuruh pelayan. Aku m

  • Kehormatan Yang Terenggut   Talak Aku Mas

    "Tolong, jangan pergi!" seru Ariel. Bersamaan itu pula, hujan mengguyur bumi. Hujan begitu deras, membuat baju Aisyah basah kuyup seketika.Ariel berlari berniat melindungi Aisyah dari hujan dengan memberikannya jaket miliknya."Berhenti, tolong jangan mendekat," kata Aisyah. Matanya basah dengan air mata, basah juga dengan tetesan air hujan yang mengguyur kepalanya."Aisyh, maafkan aku...""Tolong berhenti, jangan melangkah lebih dekat lagi!""Atau aku akan membencimu selamanya!" ancam Aisyah. Wanita itu berdiri tegak di bawah derasnya air hujan yang membasahi langit. Air matanya bercampur dengan air hujan. "Aisyah, tolong jangan seperti ini. Aku bisa jelaskan semuanya," kata Ariel."Tidak ada yang perlu di jelaskan, kau menuduhku buta? Aku melihat semuanya dengan mata kepalaku sendiri!" tegas Aisyah. Ia tidak ingin hatinya rapuh dengan bujuk rayu Ariel."Cukup sudah, dari awal aku memang sudah salah melangkah. Kau sudah pernah menikahiku, dan bertanggung jawab atas pemerkosaan wakt

  • Kehormatan Yang Terenggut   Pertemuan Mengharukan

    Pagi ini tidak seperti biasanya, pasalnya banyak yang mengantri membeli gado-gado Aisyah. Baru pukul sembilan pagi, gado-gado Aisyah sudah terjual habis. Ia juga heran berasal darimana para pelanggannya itu, soalnya beberapa di antara mereka bukan pelanggan tetapnya. Ada yang minta berswa foto bersama, mereka tampak bangga bisa foto dengan Aisyah. Aisyah tidak sadar kalau dirinya saat ini makin terkenal di sosial media. Ia memang jarang membuka ponselnya karena takut Ariel menghubunginya. Ponselnya ia biarkan mati begitu saja. Aisyah menjalani hidup tanpa ponsel.Sementara Ariel yang tengah istirahat sehabis syuting iseng-iseng membuka ponselnya. Ia kaget melihat berita viral di sosmed yang menunjukkan gambar Aisyah sebagai penjual gado-gado cantik.Ariel langsung beranjak dari tempat duduknya, ia sudah tidak mau berpikir panjang. Tekadnya sudah bulat untuk bertemu dengan Aisyah. "Mau kemana?" tanya sutradara."Aku ada perlu," jawab Ariel."Syuting sebentar lagi di lanjutkan, ingat

  • Kehormatan Yang Terenggut   Mencarimu

    "Dimana kau Aisyah," gumam Ariel.Pria berwajah tampan itu akhir-akhir ini sulit untuk tidur. Ia sering memikirkan isterinya yang pergi entah kemana. Ariel sudah membayar orang untuk mencari Aisyah, tapi belum ada kabar yang menggembirakan dari orang suruhannya.Di sela-sela jadwal syutingnya yang padat, dia juga sering menyempatkan diri untuk mencari keberadaan Aisyah. Baginya, Aisyah seperti di telan bumi. Hilang tanpa jejak.Hal itu membuat Ariel kurang bersemangat, ia menjalankan ritinitas pekerjaannya serasa membosankan tanpa kehadiran Aisyah. Aisyah adalah penghilang dahaganya di oase. Tapi penghilang dahaga itu telah pergi meninggalkannya. Rasa bersalah terus saja menghantui hatinya. Ia sadar sudah melukai hati Aisyah terlalu dalam. Lamunan Ariel buyar manakala ponselnya menyala. Bukan telepon yang masuk melainkan notifikasi pesan dari Marini. Ia kesal mengapa wanita itu terus mengganggunya. Dengan malas ia membuka pesan dari Marini. Wanita itu mengirimkan gambar tespek bergar

  • Kehormatan Yang Terenggut   Mengingatmu

    "Akhirnya kau datang juga," kata Marini. Ariel tidak menggubris perkataan Marini. Ia langsung membuka pintu mobilnya tanpa banyak kata."Masuk!"Marini berjalan melanggang masuk ke dalam mobil Ariel. Lelaki itu mulai menyetir mobilnya, entah kemana Ariel membawa Marini pergi. Marini tersenyum melihat wajah tampan pria yang duduk di sampingnya. Pria yang selalu membuatnya jatuh cinta sepanjang waktu."Apa kita mau ke hotel?" tanya Marini percaya diri. "Tidak, ke neraka!" Ariel semakin mempercepat laju mobilnya membuat wajah Marini pias. Ia takut kalau Ariel akan membuktikan ucapannya."Jangan main-main, aku tidak mau mati sekarang!" teriak Marini. "Kau sudah membuatku terpisah dengan orang yang aku cintai, apa bedanya kematian bagiku," ancam Ariel."Tidak, aku tidak mau mati!""Tolong hentikan mobilnya! Aku tidak mau mati bersamamu!" teriak Marini."Hahaha, kau takut mati juga!""Katamu, kau cinta mati padaku. Tapi tidak mau mati bersamaku. Cintamu omong kosong!" ledek Ariel."Sekara

  • Kehormatan Yang Terenggut   Kehilangan

    Ariel melihat Wildan di lokasi syuting sendirian tanpa Aisyah. Itu berarti Aisyah kemarin tidak pergi bersama Wildan. Lalu kemana Aisyah sebenarnya, mengapa pergi tiba-tiba tanpa meninggalkan pesan. Apakah ada sesuatu yang terjadi dengan ibunya sehingga dia buru-buru pulang? Berbagai spekulasi muncul dalam benak Ariel. Namun ia belum menemukan jawaban yang benar, semua itu hanya perkiraannya saja.Syuting berjalan agak alot tidak seperti biasanya, karena Ariel selalu saja salah memerankan adegan tokohnya. Ia cenderung suka melamun tidak seperti biasanya. Hingga Sang Sutradara sering marah dan tidak sabaran dengan ulah Ariel."Kita sedang kejar tayang, kalau kamu punya masalah pribadi aku harap tidak usah kamu bawa-bawa dalam peranmu," kata Sutradara lirih sembari menepuk pundak Ariel. Wildan juga terlihat galau, ia penasaran apa yang terjadi dengan Aisyah mengapa tiba-tiba tidak mau bekerja padanya lagi. Apakah ada kesalahan yang pernah di perbuatnya hingga Aisyah tidak kerasan beker

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status