Terima kasih sudah membaca... Terima kasih juga yang sudah memberi dukungan (vote, komentar, dan memberi rate bintang 5) Dukung terus ya... Thank You <3 Kalau berkenan follow I6 author ya : @MeowMoe21 / @_meowmoe_
Bisa bersikap sesuai suasana hati setelah lelah berakting di hadapan Rainhard yang tampak jelas sedang mengawasi dirinya sedari mereka pergi meninggalkan kediaman keluarga Wright, Anna akhirnya bisa merasa lega.Setelah mengatakan bahwa ia akan menginap di apartemen ibunya, Anna meninggalkan Rainhard, berjalan dengan pandangan kosong menuju pintu utama tower di mana unit apartemen ibunya berada.Melamun sepanjang perjalanan hingga berkali-kali keliru menekan tombol lift ke lantai mana akan menuju, Anna sampai harus bolak-balik masuk ke dalam lift hingga mendapat perhatian lebih dari pihak keamanan apartemen yang memantaunya melalui CCTV pengawas, membuat mereka pada akhirnya memutuskan untuk mengutus seorang sekuriti pergi menemuinya.Andai tidak ada dua dari beberapa pengawal utusan Wright Group yang selalu menjaganya dari kejauhan, yang kemudian membantunya untuk berbicara pada sekuriti tersebut, Anna mungkin akan berakhir diusir oleh pihak keamanan apartemen yang menganggap sikapnya
Menyadari kesalahan besar yang sudah dilakukannya, Anna —Jessica— pun buru-buru ingin memperbaiki kesalahan lain yang ia rasa sudah tidak perlu dilanjutkannya lagi —menikahi Joseph Thiago yang sebenarnya tidak disukainya.Namun saat hendak meluruskan perbuatan bodohnya tersebut, ia malah menemukan Joseph, yang di hari itu dimintanya untuk menunggu di apartemennya, sedang merayu ‘Anna’ hingga terjadilah tragedi penyerangan pada dirinya yang berakhir dengan pertukaran tubuh yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.Mengingat kembali akan kejadian di malam itu, membayangkan ekspresi menyedihkan ‘Anna’ sebelum melompat dari balkon, membuat Anna menghela napas panjang saat teringat juga pada pria yang gadis itu suka, pria yang selama ini selalu duduk bersamanya tiap kali menunggu Sherly menyelesaikan latihan di ruangan musik sekolah.Dan perasaan ‘Anna’ pada pria itulah yang menjadi penyebab utama kenapa ia merasa frustrasi akan rasa bersalah atas keputusan sembrononya yang telah membuat ‘
“Kau sedang memiliki sebuah masalah besar?” tanya Gina setelah akhirnya bisa duduk berduaan bersama Anna di sebuah kamar yang sudah sejak lama Rosana sediakan untuk Anna andai putri sulungnya itu datang dan ingin menginap.Anna menoleh dan akhirnya tertawa melihat wajah Gina yang selalu tampak bersemangat seperti biasanya tiap kali mengajaknya berbicara.“Apa aku terlihat begitu?”Gina mengangguk tegas sebelum menjawab, “Kau terlihat seperti orang linglung. Kau bahkan hampir tidak bicara andai kami tidak mengajakmu mengobrol. Kau tidak seperti Anna yang kukenal. Kau seperti…”Gina tiba-tiba terdiam, sadar Anna yang sejak tadi tampak tidak bersemangat hingga membuatnya penasaran justru malah terlihat seperti ‘Anna’ yang dulu ia kenal. Anna yang sedang duduk di hadapannya seakan telah kembali pada dirinya yang lama.Baru menyadari hal itu membuat Gina pada akhirnya kehilangan kata-kata dan tersenyum canggung merasa serba salah ingin membahas sikap dari orang yang sudah dianggapnya sebaga
“Maaf membuat kamarnya kotor.”Sembari menggenggam erat celemek berisi potongan rambut Anna yang ia gumpal dan sembunyikan di belakang tubuhnya, Gina berbicara dengan ekspresi merasa bersalah setelah kepergok Rosana Briel yang langsung dilihatnya begitu keluar dari kamar tempatnya memermak rambut Anna selama hampir dua jam.Melihat tingkah Gina yang dianggapnya lucu, bukannya marah, Rosana justru tertawa, ‘Aneh… untuk apa dia menyembunyikan buntalan berisi rambut itu kalau langsung mengakui perbuatannya?’“Tidak masalah. Biar saya yang nanti membersihkannya,” kata Rosana kemudian menunjuk bak sampah di dekat kitchen set, “Kau bisa membuangnya di sana.”“B-baik. Terima kasih Nyonya Briel.”Kamar tamu itu berada di dekat dapur. Rosana sedang sibuk mengadon bahan kue untuk camilan sore, yang nantinya akan dinikmati bersama Sherly dan William sekembalinya mereka dari Rose Home Production, saat merasa penasaran kenapa kamar tempat Anna dan Gina berada yang seharusnya ramai mengingat mereka
Setelah tahu identitas lelaki yang biasanya melakukan penyamaran dengan mengenakan topi dan masker tiap datang ke lokasi pengambilan gambar untuk menjemput Anna, tentu saja membuat Joey yang tahu kalau dirinya tidak boleh salah dalam bersikap di hadapan pria itu, merasa tidak nyaman berada di sana.Mengira orang yang kini duduk di sampingnya itu hanyalah salah satu teman berbahaya Rainhard Rover, siapa sangka dia adalah Elvin Wright, bos Rainhard yang kekejamannya sudah melegenda di dunia bawah hingga membuatnya langsung merasa kecil sebagai mantan pimpinan geng yang cukup ditakuti juga di kalangan para berandal muda.“Pantas saja Rainhard Rover dan para pengawal dari Wright Group itu terlihat sangat patuh pada Bos Kecil, ternyata kekasih Bos Kecil adalah salah satu calon pewaris kerajaan bisnis Wright Group,” pikir Joey, tiba-tiba kehilangan selera makannya padahal ia biasanya sangat suka makan.Berbeda dengan Gina yang masih belum bisa mengenali wajah dari pria yang sudah sangat terk
Sebagai seorang wanita, Anna tahu rambut adalah mahkota yang tidak bisa diubahnya secara sembarangan tanpa izin sang empunya. Karena itulah ia tidak berencana mengganti gaya rambut ‘Anna’ dengan memotong rambut yang dirasanya terlalu panjang walau sangat ingin melakukannya, dan hanya mengubah gayanya dengan terkadang mengepang atau dengan sedikit memberikan sentuhan yang pada akhirnya disadarinya tidak cocok dengan usia remaja ‘Anna’.“Merawatnya juga cukup merepotkan,” keluh Anna pada rambut panjang yang cukup memakan waktu berharganya tiap kali berkeramas.Baru setelah sadar kalau dirinya telah terlalu lancang mencampuri kehidupan ‘Anna’, juga setelah melihat model rambut bergelombangnya yang tidak sesuai dengan usia ‘Anna’, ia pun akhirnya berencana untuk mengubah model potongan rambut ‘Anna’. Pada saat itulah secara kebetulan Gina sedang ada bersamanya dan entah bagaimana bisa membaca pikirannya saat sedang melamun memerhatikan gaya rambutnya di cermin.Sialnya, entah karena Gina t
Anna tidak langsung menjawab. Sebenarnya Elvin sudah pernah menanyakan hal serupa sebelum mereka menandatangani perjanjian kerja sama. Namun, jika ia boleh jujur, dirinya sendiri masih belum tahu kesuksesan seperti apa yang Dewa ingin untuk diraihnya bagi ‘Anna’ agar mereka bisa kembali ke tubuh masing-masing.Jika harus mencapai kesuksesan seperti dirinya di masa lalu, maka ia membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk bisa mencapainya. Namun jika hanya dihitung dari segi penghargaan, ia rasa akan bisa langsung mendapatkannya dari dua peran pendukung yang sudah dilakukannya dalam film Pure Love dan The Last Prince.Sedikit terpengaruh pada pertanyaan Elvin, Anna merenungkan apa yang akan terjadi saat Dewa menganggap dirinya telah berhasil memenuhi apa yang Dewa inginkan. Bagaimana kalau Dewa mengembalikan tubuh mereka tanpa sebuah pemberitahuan seperti yang terjadi saat mereka bertukar tubuh sebelumnya? Tentu saja ‘Anna’ yang tiba-tiba kembali ke tubuh aslinya akan kebingungan dan Elv
“Astaga… kau ini apa-apaan sih? Sudahlah, aku pergi. Selamat malam.”Anna membalikkan tubuhnya dan pergi menuju tower tempat apartemen ibunya berada tanpa menoleh sama sekali. Dari langkah kakinya yang terburu-buru, Elvin menebak kalau gadis itu pasti tersipu malu dengan apa yang baru saja dikatakannya.Walau tidak bisa mengatakan apa yang sebenarnya ingin dikatakannya, Elvin sudah merasa cukup senang melihat sikap Anna yang jelas-jelas tidak menolak kehadirannya bahkan mau berbicara padanya seperti biasa. Ia tahu perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan dan, yang terpenting, rasa khawatir jika Anna akan mengabaikannya seperti yang pernah Jessica lakukan sepertinya tidak akan terjadi.“Manis sekali…,” gumam Elvin sambil terus menatap Anna sampai akhirnya menghilang di belokan yang akan mengantarkan gadis itu menuju pintu utama tower unit apartemen ibunya berada.Di sisi lain, Anna berjalan dengan perasaan campur aduk yang membingungkan hatinya. Memastikan dengan lebih meyakinkan kalau
Anna masih diam terpaku menatap Joseph dengan ekspresi tak percaya. Wajah terkejutnya baru berangsur normal setelah menebak kalau Dewa memang tidak menghapus ingatan mereka bertiga, hanya mengubah keadaan ‘Anna’ saja.“Apa yang kau lakukan? Cepat bawa dia masuk!”Teriakan marah terdengar dari dalam bangunan. Sosok pria berekspresi dingin yang menjadi orang kepercayaan Simon untuk memimpin pasukan penculik menodongkan senjata api ke arah mereka.Takut dengan ancamannya, Joseph buru-buru menarik lengan Anna, membawanya pergi memasuki bangunan.Begitu masuk ke dalam bangunan, Anna langsung melihat Sherly yang spontan meronta-ronta begitu melihatnya muncul di pintu. Menggeleng pelan pada Sherly, Anna berbicara penuh percaya diri berusaha menenangkan Sherly dan berjanji akan menyelamatkannya tanpa memedulikan ejekan para penculik pada perkataannya.Setelah memastikan ketiga sandera baik-baik saja—selain hanya diikat di kursi—Anna mengalihkan pandangan pada Richard Lee yang berdiri mematung
Pukul 7.55 malam di Cross X Cafe.Sudah hampir jam 8 malam namun Sherly, William, dan Ivy Lee—manajer She Will—tak kunjung tiba di Cross X Cafe padahal para tamu undangan sudah berkumpul.Orin dan Anna baru tahu ponsel ketiganya tidak aktif setelah mencoba menghubungi untuk menanyakan posisi mereka.Merasa ada yang mencurigakan, Anna mencoba menghubungi Rosana untuk menanyakan apakah Sherly singgah di rumah pantai untuk menjemput, namun Rosana mengatakan Sherly tidak singgah dan hanya meneleponnya untuk datang ke Cross X Cafe bersama pengawal yang Elvin tugaskan untuk menjaga mereka. Rosana juga sedang dalam perjalanan, malah sudah hampir tiba.“Elvin juga belum datang. Tumben sekali dia terlambat?” pikir Anna, ingat kalau Sherly juga mengundang Elvin datang ke pesta namun Elvin tak kunjung muncul setelah hampir satu jam berlalu.Kejutan lain Anna dapat ketika mengetahui nomor telepon Elvin juga sedang tidak aktif.Merasa ada yang tidak beres, ia pun menghubungi Rainhard dan untungnya
“Ya, Sherly?” sahut Anna riang menjawab panggilan telepon Sherly.Anna memang ingin segera kembali ke tubuh aslinya, namun merasa sedikit tidak rela jika harus terpisah dari Sherly dan Rosana yang sudah dianggapnya sebagai adik dan ibunya sendiri.Sejak hidup bersama mereka, ia seperti merasa berada di dalam keluarganya sendiri seperti di masa kanak-kanak sewaktu keluarganya masih lengkap. Memiliki ayah, ibu, dan saudara untuk berbagi cerita kesehariannya.Karena itulah tiap kali berbicara dengan salah satu dari mereka—termasuk Roman Briel—hatinya selalu merasa nyaman seakan mereka adalah keluarga kandungnya sendiri.“Apa Kakak ada kesibukan malam ini?”“Pengambilan gambar mungkin sudah berakhir di sore hari. Kakak akan meluangkan waktu untukmu kalau kau ingin bersama Kakak,” sahut Anna.Sherly tidak langsung menanggapi. Ia tersenyum gembira, senang karena Anna selalu mau meluangkan waktu untuknya saat dibutuhkan.“Sherly? Apa ada masalah?”“Oh… tidak… Itu…, Sherly mau mengundang Kakak
Di sebuah bangunan terbengkalai berlantai dua, di pinggiran Kota X…Richard Lee mengorek-ngorek tungku perapian menggunakan ranting yang biasa dipakainya untuk memperbaiki posisi kayu bakar dan arang dalam tungku tersebut.Sudah selama 3 minggu lebih sejak pelariannya dari kejaran orang-orang Rainhard Rover, Richard yang terbiasa hidup berdampingan dengan peralatan modern harus hidup dalam keadaan yang disebutnya sebagai dunia primitif.Tidak bisa menggunakan internet takut pihak pencari jejak Rainhard bisa mengendus keberadaannya, membuat Richard yang tidak pernah lepas dari internet dan perlengkapan modern sudah hampir gila.Selain itu ia juga harus bersembunyi di bangunan terbengkalai tersebut tanpa berani menyalakan listrik, takut drone pencari menemukan lokasi persembunyiannya di malam hari.Semenakutkan itulah tim pemburu Rainhard Rover, juga Leon yang bisa melacak keberadaan seseorang melalui sinyal SIM card.Richard menghentikan kegiatan memperbesar bara api untuk merebus air s
“Nona Green! Kenapa tidak melakukan pergerakan sesuai dengan koreografi yang sudah dilatih?!” teriak Lucas dari depan monitor pemantaunya.Terlihat jelas Lucas tidak repot-repot menyembunyikan kemarahannya. Ia merasa sangat frustrasi karena kesalahan yang Sharon lakukan telah merusak suasana bagus di gelanggang buatan itu, dan mungkin akan susah untuk didapatkan kembali apabila adegannya sampai diulangi.“M-maaf, Tuan Rose. S-saya…”“Tidak apa-apa, Tuan Rose. Kita bisa mengulanginya,” Anna menyela sembari berjalan menghampiri Sharon. “Ayo kita ulangi dari awal, Sharon,” Anna berdiri di hadapan Sharon sembari mengulurkan tangan, kemudian membantu Sharon berdiri dengan mengaitkan lengannya ke lengan Sharon.“Astaga… kau ini…” Sharon langsung membungkukkan badan begitu berdiri, menopang tubuhnya yang gemetar dengan kedua tangan di atas paha. “Sial… aku benar-benar ketakutan serasa sedang berhadapan dengan Sasha asli,” ucap Sharon sembari mendongak, menatap Anna yang kini sedang tidak bera
Mengikuti kebiasaan Sasha Volkova dalam tiap pertandingan, Anna berjalan menuju ring dengan langkah lebar, seperti terburu-buru ingin segera menyelesaikan pertarungan lalu pulang setelahnya. Itulah kesan yang selalu Sasha tinggalkan pada para penggemar.Seperti kebiasaan Sasha juga, Anna tidak menoleh sekalipun pada para penonton yang bersorak menyemangati, ia terus berjalan dengan kepala menunduk menyembunyikan wajah, memberikan kesan misterius sekaligus memengaruhi mental lawan.Tidak ada gaya mengepalkan tinju di depan dada seperti yang sering terlihat dari para petinju yang suka berjalan sembari meninju udara. Anna hanya berjalan dengan langkah cepat bagai pembunuh berdarah dingin yang ingin segera menghabisi lawan.Untuk apa yang dilakukannya sedari muncul dari balik tirai, Anna sudah benar-benar berhasil membuat dirinya terlihat seperti Sasha asli, membuat Dimitri yang melihatnya merasa bernostalgia dan mulai berkaca-kaca teringat pada mendiang putrinya.Bahkan atlet yang berpera
Setelah Anna pergi, Thomas mengajak Lucas mengobrol, membahas tentang lokasi pengambilan gambar yang ia rasa kurang terasa seperti di sebuah arena tinju. Walau kru film berhasil mendekorasi sasana tinju dan menyulapnya mirip seperti arena tinju sungguhan, tetap saja —menurut Thomas— akan jauh lebih baik lagi jika pengambilan gambar dilakukan di arena tinju yang sebenarnya. Akan lebih hidup.Lucas mengangguk setuju. Sangat disayangkan Kota X tidak memiliki gelanggang tinju besar. Kota X memang sangat maju, namun hanya ada aula-aula bisnis dan gedung pertunjukan saja di sana. Luasnya pun hanya sedikit lebih besar dari sasana tinju Cross X. Karena itulah Lucas lebih memilih untuk menggunakan sasana tinju milik Joey itu saja dibandingkan harus menyewa sebuah gedung pertunjukkan walau dana yang mereka miliki —setelah disponsori Wright Entertainment— cukup besar.Awalnya, Lucas juga merasakan hal yang sama setelah melihat lokasi pengambilan gambar itu. Namun demikian Lucas tetap optimis film
Seluruh persiapan untuk memulai proyek film Sasha Volkova sudah mencapai tahap final. Pemeran Sasha dan Vernon remaja sudah di audisi. She Will juga sudah memulai rekaman untuk lagu tema film.Baik Anna, Carmen, dan 3 atlet tinju wanita yang akan memerankan tokoh pendukung —sebagai 3 lawan berat Sasha sebelum bertemu Sabrina Witch— juga rutin berlatih di sasana tinju Cross X, milik Joey, yang RHP sewa sebagai pusat pelatihan para aktris, juga akan menjadi tempat pengambilan gambar untuk 3 pertandingan awal.Setelah pesta yang Felix Quil dan Chen Feng Yu —produser— adakan untuk menciptakan chemistry di antara para aktor, aktris, dan seluruh kru film yang bekerja sama dalam film Sasha Volkova, hari di mana pengambilan gambar perdana film Sasha Volkova pun akhirnya tiba.William dan Sherly adalah aktor dan aktris pemula yang pertama kali melakukan pengambilan gambar. Sebagai cameo pemeran Vernon dan Sasha, siapa sangka Sherly memiliki bakat akting yang cukup baik jika harus dibandingkan d
Melihat bagaimana manis dan lembutnya profil wajah Anna yang menurutnya jauh lebih cocok sebagai seorang idol dibandingkan aktris seni peran, Dimitri tidak begitu antusias saat mengetahui bahwa Anna lah yang akan memerankan Sasha. Hanya karena Anna putri sahabatnya saja pria itu memilih diam dan setuju menggunakan Anna sebagai pemeran utama.Awalnya Lucas pernah menyodorkan profil Jessica pada Dimitri. Melihat bagaimana ketegasan wajah Jessica yang mirip dengan Sasha, Dimitri menyetujui untuk mengangkat kisah mendiang putrinya itu ke layar lebar. Namun setelah tahu Jessica sedang mendapatkan musibah, ia pun pasrah karena tidak bisa meminta Lucas untuk memakai jasa Jessica lagi —mereka sudah menandatangani kontrak, dan Dimitri sudah menghabiskan sebagian besar uangnya.Baru setelah Roman meminta Anna untuk menunjukkan aksi bertinjunya, Dimitri akhirnya bersemangat kembali. Walau Anna masih belum menunjukkan gaya bertarung yang serupa dengan Sasha, namun semua gerakan dan teknik tinju da