Terima kasih sudah membaca... Terima kasih juga yang sudah memberi dukungan (vote, komentar, dan memberi rate bintang 5) Dukung terus ya... Thank You <3 Kalau berkenan follow I6 author ya : @MeowMoe21 / @_meowmoe_
Pada akhirnya Anna membiarkan Dustin dan anggota grup musiknya berbicara sendiri tentang diri mereka tanpa menyimak dengan serius apa yang mereka bicarakan. Jadi sia-sia saja usaha para remaja SMA itu dalam memuji diri akan prestasi yang sudah berhasil mereka dapatkan dari bermusik untuk mendapat tanggapan positif Anna yang hanya memberikan seutas senyum tiap kali mereka tampak ingin mendapatkan respon baik darinya di setiap akhir cerita mereka.‘Anak-anak ini… Apa mereka akan tetap berusaha menggodaku seperti ini andai tahu kalau usiaku yang sebenarnya lebih tua 13 tahun dari mereka?’ pikir Anna merasa lucu dengan usaha para pemuda itu. Ia kemudian berpaling ingin melihat reaksi Elvin yang sejak tadi bergeming seperti tidak tertarik sama sekali dengan usaha para remaja itu, dan terkejut saat baru menyadari kalau Elvin ternyata sudah berdiri agak jauh darinya, ‘Apa?! Kapan dia pindah ke sana?’Anna ingin beranjak mendekati Elvin namun para pemuda yang sedang berjuang mendapatkan perhat
Anna dan Elvin tiba di mansion keluarga Wright tepat satu jam sebelum jam makan malam. Sesuai janji yang sudah Anna dan Norman Wright atur kemarin, makan malam kali ini akan dilakukan di lantai 4 di mana Anna dan Elvin tinggal.Maksud Norman ingin melakukan makan malam di tempat pengantin baru itu sudah jelas karena ia sangat penasaran dengan masakan Anna yang Elvin promosikan padanya dengan sangat antusias, hingga mereka pada akhirnya harus terlambat makan malam selama satu jam lebih karena menunggu Anna, yang tanpa persiapan, menyiapkan makan malam bagi mereka.Dan… Norman benar-benar terpukau dengan rasa daging panggang yang Anna olah dengan sangat baik, terutama pada bumbu racikannya yang membuat Norman sampai bernostalgia akan masa lalu saat menantunya pernah membuatkan masakan serupa yang rasanya sangat mirip dengan rasa masakan yang Anna olah.Saking miripnya rasa yang Anna dan menantunya ciptakan, Norman sampai pergi menghampiri koki yang masih berada di dapur untuk menanyakan
Hari itu adalah hari di mana Anna harus pergi ke sekolah untuk mengikuti pelajaran seperti biasa sebagai salah satu syarat yang sekolah berikan agar tetap bisa memperpanjang masa cuti untuk tidak menghadiri pelajaran di sekolah lagi setelahnya.Karena itulah khusus di hari itu Elvin sendiri yang pergi mengantarkan Anna ke sekolah dan berniat untuk menjemputnya lagi di sore hari nanti saat kepulangannya.“Tidak usah menjemputku. Joey akan menjemput dan membawaku ke pesta perayaan penampilan resmi pertama She Will,” sahut Anna ketika Elvin berpesan agar menunggunya saat sudah pulang sekolah nanti.“Kenapa wajahmu seperti itu?” giliran Anna yang bertanya setelah melihat kernyitan di dahi Elvin sesaat setelah mendapat jawaban darinya.“Sebenarnya aku penasaran kenapa kau mempekerjakan orang yang hendak mencelakaimu itu alih-alih menerima bantuan Rain yang ingin memberikan salah satu orang kepercayaannya sebagai pengawal pribadimu?”Rasa penasaran itu sebenarnya sudah Elvin simpan cukup lam
Mendengar ucapan Anna, Silvia yang memang sudah diwanti-wanti keluarganya untuk tidak mencari masalah lagi dengan Anna, atau akan bernasib sama dengan kakaknya yang sudah mendapat peringatan keras dari Rainhard, tentu saja khawatir akan bernasib sama seperti kakaknya.Ingat bahwa kehidupan kakaknya telah hancur —bisnisnya bangkrut begitu saja setelah sebelumnya sempat menghilang selama 3 hari dalam penculikan Rainhard— Silvia sempat bergidik ngeri. Tapi ketika ingat kalau dirinya kini telah mendapatkan sekutu yang sudah berjanji untuk membantunya dan diyakininya tidak akan bisa orang yang membela Anna lawan, Silvia memberanikan diri untuk menyerang Anna secara verbal.“Kau pikir orang-orang kiriman kekasihmu itu bisa membantumu kali ini?” Silvia memulai gertakannya. Setahunya, dari yang ayahnya katakan, kekasih Anna adalah orang yang berada di balik kemerosotan ekonomi keluarga mereka yang terjadi secara tiba-tiba setelah kakaknya mengirimkan para mafia untuk membantunya menyakiti Anna
“Kiara?” Anna menggumamkan nama dari orang yang sedang berdiri termangu menatap monitor berukuran besar, yang biasanya digunakan sekolah sebagai sarana promosi kegiatan ekstrakurikuler sekolah di dekat pintu masuk gedung utama sekolah, yang sementara ini berubah menjadi sarana penayangan iklan produk terbaru dari perusahaan Wright Automotive.Tentu saja sekolah dengan bangga menayangkan iklan yang baru saja launching karena brand ambassador yang menjadi bintang iklannya adalah siswi dari sekolah mereka, Anna Briel, setelah terakhir kali sekolah mendapatkan kebanggaan tersebut sudah belasan tahun lalu saat Jessica Wright masih menjadi siswi di sekolah itu.Dari monitor tersebut, masih dengan mulut terbuka lebar, Kiara mengalihkan tatapannya pada Anna yang akhirnya membuatnya tersentak, kaget melihat gadis manis yang baru saja disaksikannya di layar tiba-tiba berdiri di hadapannya.“Astaga! Bikin kaget saja…”Anna mengernyitkan dahi merasa tidak memanggil dengan nada suara berlebih hingg
“Kenapa tertawa?” protes Anna tidak suka nasihat yang sudah disusunnya secara hati-hati terkesan telah Kiara remehkan.“Bukannya dia sahabatmu? Sepertinya kau tidak pernah menunjukkan hasil karyamu padanya, ya?” Alih-alih menjawab Anna, Kiara malah berbicara pada Gina, “Dia tidak akan berani berbicara begini andai tahu kemampuanmu.”“Yah… itu sih…, karena Gina belum yakin ingin menjadi seorang make-up artist,” sahut Gina dengan wajah merona.“Baiklah… daripada membuat Anna bingung dan berpikir keputusanmu perlu pertimbangan yang matang sebelum diseriusi, lebih baik dia melihatnya langsung, bukan?” ucap Kiara yang kemudian mengeluarkan ponselnya.Setelah membuka galeri di ponselnya, Kiara menyerahkan ponsel tersebut pada Anna yang tak lama kemudian ternganga lebar melihat foto dari wajah-wajah Kiara yang telah di make-up mirip dengan berbagai macam karakter anime terkenal yang memang biasanya menjadi ajang para make-up artist untuk menunjukkan keterampilan mereka.“Ini hasil karya Gina?
Mengira hanya akan ada Sherly, William, Thomas, dan Orin, Anna lumayan kaget melihat ada Lucas Rose dan Roxy Finks juga di dalam kafe.Melihat mereka dari balik kaca depan kafe, Anna menggigit pelan lidahnya merasa jika ia akan banyak bicara untuk menjawab pertanyaan semua orang tentang apa yang sudah dilakukannya di hadapan mereka. Ia menduga jika orang-orang itu sudah menyimpan rasa penasaran mereka pada dirinya sejak awal dirinya menunjukkan semua bakat yang sebenarnya didapat dari hasil latihan dan pengalamannya saat masih berada di dalam tubuh aslinya selama belasan tahun.“Apa sebaiknya aku pulang saja ya?” Anna sempat berpikir demikian sebelum kedua matanya bertemu pandang dengan sosok gadis remaja yang sedang tersenyum sembari menatapnya dari pintu kafe.Senyum gadis itu baru menghilang setelah melihat pria, yang datang bersama Anna, yang baru saja tiba setelah memarkirkan mobil.Dari pakaian yang gadis itu kenakan, Anna tahu kalau ia adalah pelayan di Cross X Cafe and Mini Res
“Woah… lihat siapa yang akhirnya bergabung bersama kita…,” sambut Lucas Rose melihat Anna akhirnya datang ke meja mereka. Senyum sumringah terukir wajahnya.“Dan kenapa Anda juga ada di sini?” Anna berkata balik setelah mengambil tempat yang Sherly sediakan di sampingnya. Sambil menatap bergantian antara Lucas dan Roxy Finks, ia kembali berkata, “Bukannya kita akan melakukan pengambilan gambar terakhir malam ini? Sepertinya Anda berdua terlalu santai.”“Lupakan dulu tentang film Pure Love. Tentu saja saya datang karena harus mengaudisi calon pemeran pembantu utama yang Anda sarankan,” sahut Lucas. Yang ia maksud adalah Carmen Davies.“Bagaimana hasilnya?”Senyuman Lucas semakin melebar. Sambil mengangkat kedua tangan dan mengacungkan kedua ibu jarinya, pria paruh baya itu menanggapi, “Terbaik. Saya tidak melihat ada calon lain yang cocok sebagai pemeran pembantu utama selain dirinya. Penilaian Anda benar-benar sangat baik, Nona Briel.”Anna tersenyum bangga. Tentu saja, sebagai orang y
Anna masih diam terpaku menatap Joseph dengan ekspresi tak percaya. Wajah terkejutnya baru berangsur normal setelah menebak kalau Dewa memang tidak menghapus ingatan mereka bertiga, hanya mengubah keadaan ‘Anna’ saja.“Apa yang kau lakukan? Cepat bawa dia masuk!”Teriakan marah terdengar dari dalam bangunan. Sosok pria berekspresi dingin yang menjadi orang kepercayaan Simon untuk memimpin pasukan penculik menodongkan senjata api ke arah mereka.Takut dengan ancamannya, Joseph buru-buru menarik lengan Anna, membawanya pergi memasuki bangunan.Begitu masuk ke dalam bangunan, Anna langsung melihat Sherly yang spontan meronta-ronta begitu melihatnya muncul di pintu. Menggeleng pelan pada Sherly, Anna berbicara penuh percaya diri berusaha menenangkan Sherly dan berjanji akan menyelamatkannya tanpa memedulikan ejekan para penculik pada perkataannya.Setelah memastikan ketiga sandera baik-baik saja—selain hanya diikat di kursi—Anna mengalihkan pandangan pada Richard Lee yang berdiri mematung
Pukul 7.55 malam di Cross X Cafe.Sudah hampir jam 8 malam namun Sherly, William, dan Ivy Lee—manajer She Will—tak kunjung tiba di Cross X Cafe padahal para tamu undangan sudah berkumpul.Orin dan Anna baru tahu ponsel ketiganya tidak aktif setelah mencoba menghubungi untuk menanyakan posisi mereka.Merasa ada yang mencurigakan, Anna mencoba menghubungi Rosana untuk menanyakan apakah Sherly singgah di rumah pantai untuk menjemput, namun Rosana mengatakan Sherly tidak singgah dan hanya meneleponnya untuk datang ke Cross X Cafe bersama pengawal yang Elvin tugaskan untuk menjaga mereka. Rosana juga sedang dalam perjalanan, malah sudah hampir tiba.“Elvin juga belum datang. Tumben sekali dia terlambat?” pikir Anna, ingat kalau Sherly juga mengundang Elvin datang ke pesta namun Elvin tak kunjung muncul setelah hampir satu jam berlalu.Kejutan lain Anna dapat ketika mengetahui nomor telepon Elvin juga sedang tidak aktif.Merasa ada yang tidak beres, ia pun menghubungi Rainhard dan untungnya
“Ya, Sherly?” sahut Anna riang menjawab panggilan telepon Sherly.Anna memang ingin segera kembali ke tubuh aslinya, namun merasa sedikit tidak rela jika harus terpisah dari Sherly dan Rosana yang sudah dianggapnya sebagai adik dan ibunya sendiri.Sejak hidup bersama mereka, ia seperti merasa berada di dalam keluarganya sendiri seperti di masa kanak-kanak sewaktu keluarganya masih lengkap. Memiliki ayah, ibu, dan saudara untuk berbagi cerita kesehariannya.Karena itulah tiap kali berbicara dengan salah satu dari mereka—termasuk Roman Briel—hatinya selalu merasa nyaman seakan mereka adalah keluarga kandungnya sendiri.“Apa Kakak ada kesibukan malam ini?”“Pengambilan gambar mungkin sudah berakhir di sore hari. Kakak akan meluangkan waktu untukmu kalau kau ingin bersama Kakak,” sahut Anna.Sherly tidak langsung menanggapi. Ia tersenyum gembira, senang karena Anna selalu mau meluangkan waktu untuknya saat dibutuhkan.“Sherly? Apa ada masalah?”“Oh… tidak… Itu…, Sherly mau mengundang Kakak
Di sebuah bangunan terbengkalai berlantai dua, di pinggiran Kota X…Richard Lee mengorek-ngorek tungku perapian menggunakan ranting yang biasa dipakainya untuk memperbaiki posisi kayu bakar dan arang dalam tungku tersebut.Sudah selama 3 minggu lebih sejak pelariannya dari kejaran orang-orang Rainhard Rover, Richard yang terbiasa hidup berdampingan dengan peralatan modern harus hidup dalam keadaan yang disebutnya sebagai dunia primitif.Tidak bisa menggunakan internet takut pihak pencari jejak Rainhard bisa mengendus keberadaannya, membuat Richard yang tidak pernah lepas dari internet dan perlengkapan modern sudah hampir gila.Selain itu ia juga harus bersembunyi di bangunan terbengkalai tersebut tanpa berani menyalakan listrik, takut drone pencari menemukan lokasi persembunyiannya di malam hari.Semenakutkan itulah tim pemburu Rainhard Rover, juga Leon yang bisa melacak keberadaan seseorang melalui sinyal SIM card.Richard menghentikan kegiatan memperbesar bara api untuk merebus air s
“Nona Green! Kenapa tidak melakukan pergerakan sesuai dengan koreografi yang sudah dilatih?!” teriak Lucas dari depan monitor pemantaunya.Terlihat jelas Lucas tidak repot-repot menyembunyikan kemarahannya. Ia merasa sangat frustrasi karena kesalahan yang Sharon lakukan telah merusak suasana bagus di gelanggang buatan itu, dan mungkin akan susah untuk didapatkan kembali apabila adegannya sampai diulangi.“M-maaf, Tuan Rose. S-saya…”“Tidak apa-apa, Tuan Rose. Kita bisa mengulanginya,” Anna menyela sembari berjalan menghampiri Sharon. “Ayo kita ulangi dari awal, Sharon,” Anna berdiri di hadapan Sharon sembari mengulurkan tangan, kemudian membantu Sharon berdiri dengan mengaitkan lengannya ke lengan Sharon.“Astaga… kau ini…” Sharon langsung membungkukkan badan begitu berdiri, menopang tubuhnya yang gemetar dengan kedua tangan di atas paha. “Sial… aku benar-benar ketakutan serasa sedang berhadapan dengan Sasha asli,” ucap Sharon sembari mendongak, menatap Anna yang kini sedang tidak bera
Mengikuti kebiasaan Sasha Volkova dalam tiap pertandingan, Anna berjalan menuju ring dengan langkah lebar, seperti terburu-buru ingin segera menyelesaikan pertarungan lalu pulang setelahnya. Itulah kesan yang selalu Sasha tinggalkan pada para penggemar.Seperti kebiasaan Sasha juga, Anna tidak menoleh sekalipun pada para penonton yang bersorak menyemangati, ia terus berjalan dengan kepala menunduk menyembunyikan wajah, memberikan kesan misterius sekaligus memengaruhi mental lawan.Tidak ada gaya mengepalkan tinju di depan dada seperti yang sering terlihat dari para petinju yang suka berjalan sembari meninju udara. Anna hanya berjalan dengan langkah cepat bagai pembunuh berdarah dingin yang ingin segera menghabisi lawan.Untuk apa yang dilakukannya sedari muncul dari balik tirai, Anna sudah benar-benar berhasil membuat dirinya terlihat seperti Sasha asli, membuat Dimitri yang melihatnya merasa bernostalgia dan mulai berkaca-kaca teringat pada mendiang putrinya.Bahkan atlet yang berpera
Setelah Anna pergi, Thomas mengajak Lucas mengobrol, membahas tentang lokasi pengambilan gambar yang ia rasa kurang terasa seperti di sebuah arena tinju. Walau kru film berhasil mendekorasi sasana tinju dan menyulapnya mirip seperti arena tinju sungguhan, tetap saja —menurut Thomas— akan jauh lebih baik lagi jika pengambilan gambar dilakukan di arena tinju yang sebenarnya. Akan lebih hidup.Lucas mengangguk setuju. Sangat disayangkan Kota X tidak memiliki gelanggang tinju besar. Kota X memang sangat maju, namun hanya ada aula-aula bisnis dan gedung pertunjukan saja di sana. Luasnya pun hanya sedikit lebih besar dari sasana tinju Cross X. Karena itulah Lucas lebih memilih untuk menggunakan sasana tinju milik Joey itu saja dibandingkan harus menyewa sebuah gedung pertunjukkan walau dana yang mereka miliki —setelah disponsori Wright Entertainment— cukup besar.Awalnya, Lucas juga merasakan hal yang sama setelah melihat lokasi pengambilan gambar itu. Namun demikian Lucas tetap optimis film
Seluruh persiapan untuk memulai proyek film Sasha Volkova sudah mencapai tahap final. Pemeran Sasha dan Vernon remaja sudah di audisi. She Will juga sudah memulai rekaman untuk lagu tema film.Baik Anna, Carmen, dan 3 atlet tinju wanita yang akan memerankan tokoh pendukung —sebagai 3 lawan berat Sasha sebelum bertemu Sabrina Witch— juga rutin berlatih di sasana tinju Cross X, milik Joey, yang RHP sewa sebagai pusat pelatihan para aktris, juga akan menjadi tempat pengambilan gambar untuk 3 pertandingan awal.Setelah pesta yang Felix Quil dan Chen Feng Yu —produser— adakan untuk menciptakan chemistry di antara para aktor, aktris, dan seluruh kru film yang bekerja sama dalam film Sasha Volkova, hari di mana pengambilan gambar perdana film Sasha Volkova pun akhirnya tiba.William dan Sherly adalah aktor dan aktris pemula yang pertama kali melakukan pengambilan gambar. Sebagai cameo pemeran Vernon dan Sasha, siapa sangka Sherly memiliki bakat akting yang cukup baik jika harus dibandingkan d
Melihat bagaimana manis dan lembutnya profil wajah Anna yang menurutnya jauh lebih cocok sebagai seorang idol dibandingkan aktris seni peran, Dimitri tidak begitu antusias saat mengetahui bahwa Anna lah yang akan memerankan Sasha. Hanya karena Anna putri sahabatnya saja pria itu memilih diam dan setuju menggunakan Anna sebagai pemeran utama.Awalnya Lucas pernah menyodorkan profil Jessica pada Dimitri. Melihat bagaimana ketegasan wajah Jessica yang mirip dengan Sasha, Dimitri menyetujui untuk mengangkat kisah mendiang putrinya itu ke layar lebar. Namun setelah tahu Jessica sedang mendapatkan musibah, ia pun pasrah karena tidak bisa meminta Lucas untuk memakai jasa Jessica lagi —mereka sudah menandatangani kontrak, dan Dimitri sudah menghabiskan sebagian besar uangnya.Baru setelah Roman meminta Anna untuk menunjukkan aksi bertinjunya, Dimitri akhirnya bersemangat kembali. Walau Anna masih belum menunjukkan gaya bertarung yang serupa dengan Sasha, namun semua gerakan dan teknik tinju da