Terima kasih sudah membaca... Terima kasih juga yang sudah memberi dukungan (vote, komentar, dan memberi rate bintang 5) Dukung terus ya... Thank You <3 Kalau berkenan follow I6 author ya : @MeowMoe21 / @_meowmoe_
Hari itu adalah hari di mana Anna harus pergi ke sekolah untuk mengikuti pelajaran seperti biasa sebagai salah satu syarat yang sekolah berikan agar tetap bisa memperpanjang masa cuti untuk tidak menghadiri pelajaran di sekolah lagi setelahnya.Karena itulah khusus di hari itu Elvin sendiri yang pergi mengantarkan Anna ke sekolah dan berniat untuk menjemputnya lagi di sore hari nanti saat kepulangannya.“Tidak usah menjemputku. Joey akan menjemput dan membawaku ke pesta perayaan penampilan resmi pertama She Will,” sahut Anna ketika Elvin berpesan agar menunggunya saat sudah pulang sekolah nanti.“Kenapa wajahmu seperti itu?” giliran Anna yang bertanya setelah melihat kernyitan di dahi Elvin sesaat setelah mendapat jawaban darinya.“Sebenarnya aku penasaran kenapa kau mempekerjakan orang yang hendak mencelakaimu itu alih-alih menerima bantuan Rain yang ingin memberikan salah satu orang kepercayaannya sebagai pengawal pribadimu?”Rasa penasaran itu sebenarnya sudah Elvin simpan cukup lam
Mendengar ucapan Anna, Silvia yang memang sudah diwanti-wanti keluarganya untuk tidak mencari masalah lagi dengan Anna, atau akan bernasib sama dengan kakaknya yang sudah mendapat peringatan keras dari Rainhard, tentu saja khawatir akan bernasib sama seperti kakaknya.Ingat bahwa kehidupan kakaknya telah hancur —bisnisnya bangkrut begitu saja setelah sebelumnya sempat menghilang selama 3 hari dalam penculikan Rainhard— Silvia sempat bergidik ngeri. Tapi ketika ingat kalau dirinya kini telah mendapatkan sekutu yang sudah berjanji untuk membantunya dan diyakininya tidak akan bisa orang yang membela Anna lawan, Silvia memberanikan diri untuk menyerang Anna secara verbal.“Kau pikir orang-orang kiriman kekasihmu itu bisa membantumu kali ini?” Silvia memulai gertakannya. Setahunya, dari yang ayahnya katakan, kekasih Anna adalah orang yang berada di balik kemerosotan ekonomi keluarga mereka yang terjadi secara tiba-tiba setelah kakaknya mengirimkan para mafia untuk membantunya menyakiti Anna
“Kiara?” Anna menggumamkan nama dari orang yang sedang berdiri termangu menatap monitor berukuran besar, yang biasanya digunakan sekolah sebagai sarana promosi kegiatan ekstrakurikuler sekolah di dekat pintu masuk gedung utama sekolah, yang sementara ini berubah menjadi sarana penayangan iklan produk terbaru dari perusahaan Wright Automotive.Tentu saja sekolah dengan bangga menayangkan iklan yang baru saja launching karena brand ambassador yang menjadi bintang iklannya adalah siswi dari sekolah mereka, Anna Briel, setelah terakhir kali sekolah mendapatkan kebanggaan tersebut sudah belasan tahun lalu saat Jessica Wright masih menjadi siswi di sekolah itu.Dari monitor tersebut, masih dengan mulut terbuka lebar, Kiara mengalihkan tatapannya pada Anna yang akhirnya membuatnya tersentak, kaget melihat gadis manis yang baru saja disaksikannya di layar tiba-tiba berdiri di hadapannya.“Astaga! Bikin kaget saja…”Anna mengernyitkan dahi merasa tidak memanggil dengan nada suara berlebih hingg
“Kenapa tertawa?” protes Anna tidak suka nasihat yang sudah disusunnya secara hati-hati terkesan telah Kiara remehkan.“Bukannya dia sahabatmu? Sepertinya kau tidak pernah menunjukkan hasil karyamu padanya, ya?” Alih-alih menjawab Anna, Kiara malah berbicara pada Gina, “Dia tidak akan berani berbicara begini andai tahu kemampuanmu.”“Yah… itu sih…, karena Gina belum yakin ingin menjadi seorang make-up artist,” sahut Gina dengan wajah merona.“Baiklah… daripada membuat Anna bingung dan berpikir keputusanmu perlu pertimbangan yang matang sebelum diseriusi, lebih baik dia melihatnya langsung, bukan?” ucap Kiara yang kemudian mengeluarkan ponselnya.Setelah membuka galeri di ponselnya, Kiara menyerahkan ponsel tersebut pada Anna yang tak lama kemudian ternganga lebar melihat foto dari wajah-wajah Kiara yang telah di make-up mirip dengan berbagai macam karakter anime terkenal yang memang biasanya menjadi ajang para make-up artist untuk menunjukkan keterampilan mereka.“Ini hasil karya Gina?
Mengira hanya akan ada Sherly, William, Thomas, dan Orin, Anna lumayan kaget melihat ada Lucas Rose dan Roxy Finks juga di dalam kafe.Melihat mereka dari balik kaca depan kafe, Anna menggigit pelan lidahnya merasa jika ia akan banyak bicara untuk menjawab pertanyaan semua orang tentang apa yang sudah dilakukannya di hadapan mereka. Ia menduga jika orang-orang itu sudah menyimpan rasa penasaran mereka pada dirinya sejak awal dirinya menunjukkan semua bakat yang sebenarnya didapat dari hasil latihan dan pengalamannya saat masih berada di dalam tubuh aslinya selama belasan tahun.“Apa sebaiknya aku pulang saja ya?” Anna sempat berpikir demikian sebelum kedua matanya bertemu pandang dengan sosok gadis remaja yang sedang tersenyum sembari menatapnya dari pintu kafe.Senyum gadis itu baru menghilang setelah melihat pria, yang datang bersama Anna, yang baru saja tiba setelah memarkirkan mobil.Dari pakaian yang gadis itu kenakan, Anna tahu kalau ia adalah pelayan di Cross X Cafe and Mini Res
“Woah… lihat siapa yang akhirnya bergabung bersama kita…,” sambut Lucas Rose melihat Anna akhirnya datang ke meja mereka. Senyum sumringah terukir wajahnya.“Dan kenapa Anda juga ada di sini?” Anna berkata balik setelah mengambil tempat yang Sherly sediakan di sampingnya. Sambil menatap bergantian antara Lucas dan Roxy Finks, ia kembali berkata, “Bukannya kita akan melakukan pengambilan gambar terakhir malam ini? Sepertinya Anda berdua terlalu santai.”“Lupakan dulu tentang film Pure Love. Tentu saja saya datang karena harus mengaudisi calon pemeran pembantu utama yang Anda sarankan,” sahut Lucas. Yang ia maksud adalah Carmen Davies.“Bagaimana hasilnya?”Senyuman Lucas semakin melebar. Sambil mengangkat kedua tangan dan mengacungkan kedua ibu jarinya, pria paruh baya itu menanggapi, “Terbaik. Saya tidak melihat ada calon lain yang cocok sebagai pemeran pembantu utama selain dirinya. Penilaian Anda benar-benar sangat baik, Nona Briel.”Anna tersenyum bangga. Tentu saja, sebagai orang y
Lokasi pengambilan gambar terakhir yang sudah diatur menyerupai sebuah area bandar udara itu tampak ramai dengan banyaknya para pemeran figuran, juga para aktor dan aktris film Pure Love yang berencana akan melakukan sesi foto bersama setelah pengambilan gambar terakhir usai di hari ini.Selain mereka, Anna juga melihat Elvin yang sedang dalam mode penyamaran sudah menunggu kedatangannya di sana.Tahu Elvin datang menjemputnya setelah mendapatkan izin dari kakek mereka untuk tidak melakukan makan malam bersama, Anna pun mengirimkan sebuah pesan singkat padanya memberitahu bahwa ia akan berusaha melakukan pengambilan gambar sebaik mungkin agar Elvin tidak menunggu lama.Melihat pesan yang baru saja masuk, Elvin tersenyum, membalas bahwa ia tidak keberatan menunggu walau Anna akan melakukannya sampai larut malam bahkan sampai pagi sekalipun.“Tumben tidak mengomel karena terbebani orang yang menunggu,” gumam Elvin setelah mengirimkan pesan. Biasanya Anna akan mengomel saat tahu Elvin dat
Pengambilan gambar dilanjutkan setelah Lucas, Alessio, Roxy, dan pemeran pengganti Anna menyelesaikan diskusi. Elvin baru tahu alasan kenapa Anna tidak melakukan adegan terakhirnya sendiri setelah melihat Roxy dan pemeran pengganti wanita berpelukan sebelum akhirnya berciuman mesra setelahnya. Sambil memalingkan wajah pada para pengawal Wright Group yang melihat adegan dari tempat yang sedikit lebih jauh, yang dilihatnya sedang mengangguk-angguk pelan hampir bersamaan, Elvin tersenyum canggung. Setelah memerhatikan tim kecil Anna yang sedang menatap ke arah mereka sembari tersenyum-senyum usai melihat dan baru tahu adegan apa yang Anna hindari, Elvin akhirnya menoleh pada Anna. “Ternyata ada hal yang tidak bisa kau lakukan, ya?” Elvin berkomentar sembari tersenyum tipis di balik maskernya. “Bukannya berterima kasih, kau malah mau mengejekku?” “Mengejekmu? Tidak, aku cuma—” “Aku tidak ingin membuat suamiku cemburu,” sahut Anna membalas kalimat yang ia anggap sebagai sebuah sindir