Share

Bab 126

Penulis: Galang Damares
Setelah Lina pergi, Nancy mendatangiku dan mengulurkan tangannya yang lembut.

Tangannya itu baru saja menyentuh Lina.

Nancy tersenyum dan berkata, "Pria mesum, lihat itu? Wanita itu sangat haus, masuklah sekarang dan tundukkan dia."

Rahangku hampir terjatuh.

"Kak Nancy, apa kamu bercanda?"

Nancy berkata dengan serius, "Apa kamu lihat aku seperti sedang bercanda?"

"Kalau kamu nggak bercanda, maka kamu gila."

"Kak Lina sudah bilang dia nggak mau, tapi kamu tetap suruh aku masuk dan menundukkannya. Bukankah itu membuatku melakukan kejahatan?"

Aku cukup marah tentang hal ini.

Karena aku tidak pernah menyangka Nancy akan memintaku melakukan hal yang tidak bermoral seperti itu.

Apa bedanya aku dengan Johan?

Tiba-tiba aku merasa wajah cantiknya sudah tidak cantik lagi.

Nancy berkata dengan ekspresi tak berdaya, "Siapa bilang kamu diperbolehkan melakukan kejahatan? Aku adalah pejabat publik, apa aku akan melanggar hukum?"

"Lalu apa maksudmu suruh aku masuk? Apa kamu nggak ingin aku memaksa Lin
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
BaksTi Julius
taiklah ga jelas itungan bonus buat buka lanjut ceritanya!
goodnovel comment avatar
BaksTi Julius
pelit jg ribet amat bonus iklannya...
goodnovel comment avatar
hilmi rusli
terlalu beribet ceritanya🫣
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 127

    "Lihat seperti ini?"Kata Nancy sambil meraih ujung rok pendeknya dan perlahan menariknya ke atas.Melihat gerakan ini, seluruh tubuhku menegang dan darahku mendidih.Area misterius di bawah stoking hitam terlalu menggoda bagiku.Tepat ketika aku sedang menunggu dengan mata terbuka lebar sampai Nancy mengangkat roknya.Tiba-tiba Nancy berteriak ke arah kamar tidur utama, "Lina sayang, cepat kemari, Edo mau lihat adikku.""Sial, sial, sial ...."Aku pingsan di tempat.Siluman ini!Dia bukan manusia.Aku panik.Nancy menjulurkan lidahnya ke arahku, dia tampak bangga.Beberapa saat kemudian, Lina keluar dari kamar tidur utama.Dia menatapku dengan matanya yang indah, "Edo, apa yang kamu lakukan pada temanku?"Beraninya aku mengatakan yang sebenarnya?Di satu sisi, aku mengejar Lina, di sisi lain aku ingin memanfaatkan temannya.Kalau Lina mengetahui pikiranku yang sebenarnya, dia akan kecewa padaku.Tapi, masalahnya dia tidak pernah memberiku harapan dan menolak melakukan hal seperti itu

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 128

    Aku benar-benar tidak ingin tinggal di sini lagi.Aku merasa kalau aku tinggal lebih lama lagi, aku akan dipermainkan oleh siluman ini lagi.Lebih baik aku segera pergi.Lagi pula, aku tidak bisa menikmati dan tidak bisa melihatnya, jadi aku tidak akan mencari masalah.Jadi, aku bilang ke Lina, "Kak Lina, aku menginap di hotel dulu."Lina berkata, "Kenapa kamu menginap di hotel?""Toh aku nggak bisa tidur di sini. Nggak apa-apa kalau menginap di hotel."Lina sepertinya ingin menahanku, tapi pada akhirnya dia diam saja.Nancy berusaha sekuat tenaga untuk menahanku di sini, tapi aku tidak mau mendengarkannya sama sekali.Aku bersumpah, mulai sekarang aku akan menjauhi wanita ini.Dia hanyalah iblis!Aku mengambil barang-barangku dan keluar secara paksa.Kemudian aku mencari hotel terdekat.Berbaring di tempat tidur hotel yang empuk, aku merasa sangat nyaman.Kenyamanan ini meliputi seluruh tubuh.Aku tidak perlu menghadapi ketidaknyamanan Lina dan tidak perlu lagi digoda oleh Nancy.Apal

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 129

    "Lily."Mendengar apa yang dikatakan pihak lain, aku membuka pintu.Wanita ini mengenakan gaun kuning malam ini, dia sangat formal.Tapi, dia tetap saja cantik dan terlihat seksi dalam pakaian apa pun.Aku menyingkir dan berkata, "Masuk."Seorang wanita masuk dengan mengenakan sepatu hak tinggi.Aku memeluknya dari belakang dan ingin langsung melakukannya."Tunggu!""Ada apa?""Aku sudah melakukan ini denganmu berkali-kali. Aku bahkan nggak tahu seperti apa rupamu. Lepaskan topi dan maskermu, biar kulihat seperti apa rupamu."Ketika aku mendengar wanita itu mengatakan ini, aku merasa sangat bingung.Dia belum pernah mengajukan permintaan seperti itu selama dua malam terakhir, jadi kenapa dia tiba-tiba mengajukan permintaan seperti itu malam ini?Apakah dia menemukan sesuatu?Wanita ini memiliki kemampuan berpikir logis yang sangat kuat. Aku sangat khawatir dengan kemungkinan ini.Jadi, aku segera melepaskan wanita itu dan berkata dengan hati-hati, "Apa yang ingin kamu lakukan? Apakah k

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 130

    Aku minum sekaleng demi sekaleng, aku minum lebih banyak dari wanita itu.Dengan mengantuk, aku bertanya, "Siapa namamu?""Bukankah aku sudah memberitahumu, namaku Lily.""Jangan bohong padaku. Aku bahkan mendengar orang memanggilmu Dokter Lugos. Margamu sama sekali bukan Linos.""Oh, margaku bukan Linos ... sepertinya begitu .... Margaku adalah Lugos.""Namaku Charlene Lugos. Namaku bagus 'kan?"Aku berkata dengan bingung, "Nama bagus, itu nama bagus. Charlene, orang tuamu pasti intelektual. Mereka sangat pandai dalam memberi nama."Charlene sangat mabuk hingga pipinya semerah apel merah.Dia menatapku dengan mata melebar dan bertanya, "Lalu siapa namamu? Namamu pasti bukan Gary 'kan?""Ya, namaku Edo." Aku juga minum terlalu banyak, jadi aku tidak bersikap defensif dan hanya mengatakan yang sebenarnya."Tapi, dibandingkan dengan namamu, namaku sangat nggak berbudaya. Tapi, aku nggak bisa berbuat apa-apa. Kedua orang tuaku berasal dari pedesaan, tingkat pendidikan mereka nggak tinggi.

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 131

    Di akhir kalimat, Charlene menangis sekuat tenaga.Itu membuatku merasa sangat prihatin saat mendengarnya.Mau tak mau aku memeluknya dan berkata, "Bukankah dia itu bajingan? Nggak ada gunanya bersedih untuknya!""Masih banyak pria baik di dunia ini. Kalau kamu bersedia, aku akan menjadi pacarmu. Aku berjanji akan memperlakukanmu dengan sepenuh hati."Charlene memegangi wajahku dengan kedua tangannya dan berkata, "Apakah kamu benar-benar bersedia menjadi pacarku? Kalau begitu kamu buat video denganku nanti.""Kenapa kamu mengangkat topik ini lagi?""Setiap kali kita bertemu, kamu selalu dibungkus rapat, seolah-olah kamu adalah orang berdosa. Aku masih nggak tahu seperti apa rupamu.""Bukankah aku sudah melepas masker dan topiku sekarang?""Itu karena kita berdua minum terlalu banyak. Siapa yang akan mengingat semua ini saat kita bangun besok?""Tapi, itu akan berbeda kalau semua ini bisa direkam dalam video."Kata Charlene sambil merangkak ke pelukanku seperti anak kucing, dengan senga

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 132

    "Edo, ada apa denganmu? Aku meneleponmu lima atau enam kali pagi ini, tapi kamu nggak pernah menjawab?"Aku berkata dengan perasaan bersalah, "Kak Nia, aku tidur larut malam dan nggak mendengar suara ponsel sama sekali di pagi hari.""Kak Nia, ada perlu apa? Apakah kamu memerlukan bantuan untuk urusan Kak Wiki?""Nggak, aku baru mendengar kabar dari Kak Lina bahwa kamu nggak menginap di rumahnya tadi malam, tapi pergi ke hotel.""Aku hanya ingin bertanya, kenapa kamu menginap di hotel?"Diam-diam aku menghela napas lega, lalu berkata, "Ternyata itu, aku pikir sebaiknya kamu bertanya pada Kak Lina.""Kalau Lina bersedia mengatakannya, apa aku masih perlu bertanya padamu?""Apa Nancy si siluman itu mencoba menyakitimu? Apa dia membuatmu takut?"Aku berkata, "Nggak juga, hanya saja aku dipermainkan oleh Kak Nancy tadi malam. Aku merasa sangat nggak nyaman dan nggak ingin tinggal di rumahnya.""Aku tahu itu, Nancy si penggoda pasti incar kamu.""Edo, kamu melakukan hal yang benar, Nancy bu

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 133

    "Aku tertidur di tengah malam, itu membuat aku terlambat berangkat kerja hari ini."Lina, "Apakah kamu menyalahkanku?"Aku, "Kenapa aku harus menyalahkanmu?"Lina, "Aku nggak menahanmu untuk tinggal."Aku, "Itu rumahmu. Kalau kamu ingin aku tinggal, aku akan tinggal. Kalau kamu nggak ingin aku tinggal, aku akan pergi."Lina mengirimiku emoji ciuman bibir merah.Aku, "Kak Lina, apa temanmu ada yang tahu cara membuat desain periklanan?"Lina, "Aku bisa buat."Aku, "Benarkah? Syukurlah! Kamu bisa bantu aku rancang brosur promosi pengobatan TCM. Aku memiliki template di sini, akan kukirim fotonya kepadamu."Aku segera mengambil foto brosur yang ditinggalkan oleh pekerja magang sebelumnya dan mengirimkannya ke Lina.Lina melihatnya dan berkata, "Brosur ini sangat sederhana. Aku bisa menyelesaikannya dengan cepat. Tapi, sepertinya ini dibuat oleh seorang amatir. Apakah kamu ingin aku membantumu menyempurnakan dan mempercantik?"Aku, "Tentu saja mau, Kak Lina, terima kasih."Lina, "Edo, janga

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 134

    "Oke, menonton film boleh saja, tapi kamu nggak boleh melakukan hal yang memalukan."Aku berpikir dalam hati bahwa film itu adalah film yang penuh warna. Ketika menontonnya, aku tidak percaya kamu tidak merasakan apa-apa.Ketika saatnya tiba, aku akan lebih proaktif, biarpun aku tidak bisa berbuat apa-apa, setidaknya aku bisa bersenang-senang.Ketika aku membayangkan akan menonton film semacam itu bersama Kak Lina, aku sangat menantikannya.Karena aku terutama ingin tahu seperti apa reaksi Kak Lina saat menonton film semacam itu?Dia pasti akan sangat malu dan canggung, lalu dengan putus asa memintaku untuk mematikan film tersebut.Tapi, aku tidak peduli dan bahkan mencoba merayunya untuk menonton bersama.Adegan itu sangat menarik hanya dengan memikirkannya.Aku mengobrol dengan Lina beberapa kata lagi, kemudian memintanya untuk merancang brosur untukku.Biarpun mengobrol, pekerjaan tidak bisa ditunda.Karena tidak ada kesibukan sekarang, aku minum segelas air dan pergi ke toilet.Alh

Bab terbaru

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 963

    "Jangan membuat pernyataan yang kedengarannya muluk-muluk seperti itu. Terakhir kali, bukankah kamu berencana untuk menyerahkanku pada Johan untuk perusahaanmu? Wiki, apa begitu sulit untuk mengakui bahwa kamu hina dan nggak tahu malu? Kamu berani berbuat nggak berani bertanggung jawab. Kamu bukan pria sejati."Nia mengerahkan segenap tenaganya untuk memegang kemudi.Wiki berteriak, "Kamu gila. Aku sedang nyetir."Nia berkata, "Sekalipun aku mati, aku nggak akan pernah membiarkanmu mewujudkan keinginanmu."Saat berkata, Nia memutar kemudi dengan kuat.Mobil itu melaju kencang. Tiba-tiba mobil itu mulai melaju tidak terkendali.Wiki ketakutan hingga memohon belas kasihan, "Oke, oke. Aku nggak akan melakukan itu. Tolong lepaskan."Nia tidak percaya kebohongannya. Pria ini selalu berbohong dan tidak pernah mengatakan yang sebenarnya.Nia bertekad untuk mati. "Sudah terlambat, Wiki. Aku tahu kamu nggak akan menerimanya. Mari kita mati bersama. Dengan begitu, kamu nggak menyakiti orang lain

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 962

    "Kamu begitu membenciku?" Wiki benar-benar merasa bahwa perkataan Nia sungguh keterlaluan.Nia berkata dengan nada dingin, "Bukan benci, aku benar-benar membencimu. Kalau bukan karena aku ingin menceraikanmu lebih cepat, aku nggak akan mau duduk di sini sama sekali."Wiki diam-diam menggertakkan giginya.Nia melanjutkan, "Aku sudah menyiapkan surat cerai. Bacalah. Kalau nggak ada masalah, cepat tanda tangan."Saat berkata, Nia meletakkan surat cerai yang telah disiapkan sebelumnya di depan Wiki.Wiki merasa seperti dipaksa oleh Nia.Dia benar-benar tidak menyukai perasaan ini. Dia merasa bahwa Nia terlalu agresif.Dia boleh mencampakkan Nia, tetapi Nia tidak boleh mencampakkannya.Seperti inilah pemikiran seorang pria yang memiliki harga diri tinggi dan ingin dihormati.Namun, Wiki sangat pandai menyamar. Meskipun dia marah, dia tetap tersenyum. "Baiklah, tapi ini terakhir kalinya kita bertemu. Aku ingin jalan-jalan denganmu, oke?"Nia menatap Wiki dengan tatapan waspada. "Aku nggak pu

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 961

    "Nia, aku yang mendapatkan semua uang itu. Kenapa aku harus memberikannya padamu?"Nia berkata dengan ekspresi masam, "Kalau aku nggak membantumu, kamu bahkan nggak akan punya modal awal. Kenapa kamu berani bilang semua uang itu hasil kerja kerasmu?""Saat kamu pertama kali memulai bisnis, aku menemanimu keluar untuk mencari klien, bukan? Aku yang menemanimu untuk membicarakan bisnis, bukan?""Wiki, di mana hati nuranimu? Kamu memberikannya ke binatang?"Wiki berkata dengan nada tidak setuju, "Nggak ada gunanya kamu memberitahuku hal ini sekarang. Aku hanya tahu uang yang aku miliki sekarang adalah hasil kerjaku.""Selain itu, aku sudah mentransfer semua uang itu ke orang tuaku. Sekarang, aku hanya punya beberapa ratus ribu di rekeningku. Kalau kamu mau berbagi, aku akan memberimu 500 ribu.""Adapun rumah yang kita tinggali sekarang, mati pun aku nggak akan pernah memberikannya padamu. Aku nggak ingin melihatmu dan Edo bermesraan di kamarku.""Kamu yakin ingin memperlakukanku seperti i

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 960

    Nia ragu-ragu. Dia bertanya-tanya apakah dia harus menceritakan hal ini padaku?Namun, melihat aku berlatih dengan sungguh-sungguh, Nia tidak tega menggangguku.Dia berpikir hari masih siang. Wiki tidak akan berani melakukan apa pun padanya, bukan?Jadi, dia bangkit dan berjalan keluar, lalu membalas Wiki, "Aku akan memutuskan tempat pertemuan."Nia sengaja memilih toko yang ramai pengunjung. Dia berpikir hari masih siang dan banyak orang yang berlalu lalang. Jadi, Wiki pasti tidak berani berbuat macam-macam.Namun, Nia tidak menyadari bahwa Wiki tidak sebaik yang dia kira.Alasan mengapa Wiki mengajak Nia bertemu, pertama untuk membalas dendam padaku dan Nia. Kedua, untuk menyenangkan Johan.Saat Johan berada di restoran, dia sangat marah karena dia dipukuli oleh anak buah Bella. Jadi, dia mengarahkan sasarannya pada Nia.Dia tahu bahwa Nia akan menceraikan Wiki sekarang. Jadi, setelah bercerai, Nia pasti akan bersamaku.Balas dendam pada Nia sama saja dengan balas dendam padaku.Sela

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 959

    "Oke, Edo, apa yang terjadi antara kamu dan Charlene? Tadi malam, dia mencariku dan memintaku untuk menjauh darimu," tanya Yuna dengan khawatir.Aku berkata dengan lemah, "Bu Yuna, aku juga nggak tahu. Pokoknya, dia hanya suka mengincarku. Aku merasa dia nggak menyukaiku.""Sebenarnya, Charlene sangat baik. Dia tampak dingin, tapi dia sangat perhatian. Dia mungkin memiliki lidah yang tajam, tapi hatinya sangat lembut. Kecuali kalau kamu benar-benar membuatnya marah."Aku benar-benar tidak berdaya.Bagaimana mungkin aku berani menyinggung perasaannya?"Bu Yuna, aku benar-benar nggak membuatnya marah." Aku menjelaskan dengan lemah, "Kamu mengenal Charlene dengan baik. Bahkan Nona Helena nggak dapat menandinginya, apalagi aku.""Haha, kalian berdua seperti musuh yang sedang bertengkar. Menurutku, itu cukup lucu," kata Yuna sambil terkekeh.Aku benar-benar merasa sangat tidak berdaya. Aku berpikir apakah ini lucu?Aku tidak ingin dipermainkan oleh seorang wanita seperti ini."Oke, Bu Yuna.

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 958

    "Cindy!" Nia merasa sedikit kesal. Di matanya, Nia tampak seperti wanita jalang yang tidak mematuhi etika seorang wanita. Namun, siapa yang tahu apa yang telah Nia alami selama bertahun-tahun?Dia mungkin tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang lain tentang dirinya. Namun, ketika saudaranya sendiri mengatakannya, dia merasa hatinya seperti ditusuk.Dia merasa sangat tidak nyaman.Cindy menyadari bahwa perkataannya terlalu kasar. Dia bergegas mendekati Nia. "Kak, bukan itu maksudku. Tolong jangan berpikir aneh-aneh.""Aku hanya ingin bilang semua pria itu jahat. Edo belum tentu orang baik. Jangan cari masalah lagi."Meskipun dia berkata demikian, Nia tetap merasa sangat tidak nyaman.Nia berkata, "Aku tahu betul orang macam apa Edo. Cindy, aku tahu kamu nggak suka dengan Bagas, tapi jangan libatkan Edo. Apa yang terjadi antara kamu dan Bagas nggak ada hubungannya dengan Edo."Cindy mencibir dan berkata, "Saat ini, aku bahkan nggak bisa mengurus diriku sendiri. Bagaimana mungkin aku

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 957

    "Pantas saja kamu nggak punya pacar. Kelihatannya kamu nggak punya permintaan dalam hal itu. Aku dengar dari Jessy kalau wanita nggak punya banyak permintaan dalam hal itu, dia cenderung lebih cuek. Charlene, kamu nggak mau memeriksa kondisimu?"Ekspresi Bella menjadi semakin aneh. Awalnya, dia menanyai Yuna. Namun, sekarang Yuna malah bertanya padanya.Bella segera mengalihkan topik pembicaraan. "Yuna, kamu bilang kamu melihat Edo bersama seorang wanita malam itu. Apa kamu melihat dengan jelas siapa wanita itu?""Nggak, aku mabuk dan pandanganku kabur. Aku nggak bisa melihat dengan jelas. Tapi, aku melihat wanita itu sepertinya memiliki tato di dadanya.""Tato? Tato apa itu?" tanya Bella dengan cepat.Yuna berpikir sejenak, lalu berkata, "Kelihatannya seperti tato kupu-kupu. Yah, itu tato kupu-kupu. Tepat di dadanya."Bella mengingat dengan saksama. "Selain kami berempat, orang-orang yang makan malam itu adalah kakak ipar Edo dan pacarnya.""Nggak ada seorang pun dari kami yang memili

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 956

    Yuna menarik Bella ke sebuah ruangan kosong. Pipinya memerah hingga darah tampak yang akan menetes keluar."Yuna, apa yang terjadi padamu di Vila Dragonfly? Apa Edo melakukan sesuatu padamu? Katakanlah. Aku pasti akan membunuhnya."Yuna menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Bukan, bukan. Ini nggak ada hubungannya dengan Edo. Ini masalahku sendiri.""A ... aku bukan wanita baik-baik. Saat aku berada di Vila Dragonfly ...."Yuna mengerutkan bibirnya dan tidak dapat berbicara.Tindakannya itu membuat Bella sangat cemas. "Apa yang terjadi padamu di Vila Dragonfly? Katakan padaku, aku sangat khawatir.""Kalau aku bilang, jangan beri tahu Jessy dan yang lainnya.""Kamu nggak mengenalku? Apa aku tipe orang yang banyak bicara?"Yuna mengerutkan bibirnya, seolah dia sulit untuk berbicara.Setelah beberapa saat, dia berkata, "Sebenarnya, malam itu aku samar-samar melihat Edo dan seorang wanita berhubungan. Aku mungkin terangsang oleh alkohol saat itu. Aku merasa sekujur tubuhku sangat nggak nya

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 955

    Setelah aku pergi, akhirnya Bella tidak menahan diri lagi.Bella harus mengakui bahwa dia sudah lama tidak berhubungan. Barusan, dia merasa sangat menyenangkan.Dia merasa ukuranku sangat cocok dengannya. Aku selalu bisa memberinya rasa senang dan puas yang luar biasa.Bella pernah berpikir mungkin tubuhnya lebih sensitif atau mungkin dia akan merasakan hal yang sama dengan pria lain. Dia bahkan berpikir untuk mencari pria lain untuk mencobanya.Namun, akhirnya dia tidak melakukannya.Dia bukan wanita murahan. Sebaliknya, dia merasa sedikit jijik terhadap pria.Dia tidak seperti Helena dan Jessy yang dapat memiliki banyak pria hanya untuk memuaskan hasrat mereka.Dia hanya memiliki aku dan Henry. Henry adalah cinta pertamanya. Bella memberikan seluruh hatinya pada pria itu, tetapi pria itu malah membuatnya sakit hati.Sejak itu, Bella tidak pernah menyukai pria lain dengan mudah.Namun, Bella tidak tahu mengapa. Saat aku berhubungan dekat dengan sahabat-sahabatnya, dia merasa sangat ti

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status