Share

Bab 118

Hendra tentu saja tidak puas setelah mengalami kerugian seperti itu.

"Sialan, Edo, kalau aku nggak mengeluarkanmu dari sini, aku nggak bernama Hendra!"

Hendra melihat kepergianku dan berkata dengan gigi terkatup.

Aku mengabaikan Hendra.

Sepulang kerja, aku langsung menyetir mobil Kak Nia pulang.

Dalam hati, aku sangat menantikan untuk segera bertemu Nancy.

Wanita seperti siluman penggoda itu sangat pandai merayu orang.

Aku mengirim pesan WhatsApp kepada Nancy dalam perjalanan, "Kak Nancy, aku akan segera pulang, kamu harus menungguku."

Nancy tidak membalasku.

Aku tidak terlalu memikirkannya. Lagi pula, tidak ada orang yang memegang ponsel di tangannya setiap saat.

Mungkin Nancy sedang sibuk saat ini dan belum melihat pesan WhatsApp-ku. Aku yakin kalau dia melihatnya, dia akan membalasku.

Sesampainya di komunitas tersebut, aku memarkir mobil dan naik ke atas dengan penuh semangat.

Agar Kak Nia tidak curiga, aku pulang menemui Kak Nia dulu.

Tapi, setelah mengetuk pintu beberapa saat, Kak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status