"Bagaimana kesanmu tadi malam? Asyik nggak?"Wanita itu bertanya padaku.Aku melingkarkan tanganku di pinggangnya dan berkata, "Biasanya pria yang menanyakan pertanyaan seperti ini pada wanita.""Apa masalahnya dengan laki-laki dan perempuan? Apa perempuan nggak bisa melakukan apa yang laki-laki bisa lakukan?""Lihat ini, bukankah aku mengkhianati pria bajingan itu?""Aku akan bertanya lagi padamu, asyik nggak?"Aku mengangguk, "Sangat mengasyikkan.""Baguslah. Aku akan membuatnya lebih asyik malam ini."Aku bertanya dengan rasa ingin tahu, "Apakah priamu mengucapkan kata-kata ini kepada wanita lain?"Wanita itu menatapku dan bertanya, "Bagaimana kamu bisa tahu?""Aku tahu dari nada bicaramu, karena aku bisa merasakan bahwa kamu nggak menikmatinya ketika melakukannya. Kamu hanya ingin membalas dendam pada pria itu."Wanita itu tiba-tiba mulai menangis, "Ya, aku melakukan ini hanya untuk membalas dendam padanya.""Aku hanya ingin mengkhianatinya, aku hanya nggak ingin dia bahagia. Sedan
Kami terus melakukannya sampai jam dua pagi.Ketika wanita itu tertidur, aku berkesempatan untuk menyelinap pergi.Sesampainya di rumah, aku langsung tidur.Aku sangat lelah.Aku baru saja tertidur ketika aku melihat sesosok tubuh terbaring di tempat tidurku.Ini rumah Kak Nia dan Kak Wiki tidak ada di rumah.Mungkinkah Kak Nia minum terlalu banyak? Salah masuk kamar?Aku langsung duduk.Benar saja, ternyata itu kakak iparku.Kak Nia tampak linglung dan memanggil nama Kak Wiki, "Wiki, aku mau."Ucap Kak Nia sambil masuk ke selimutku, memelukku dan menciumku.Aku segera mendorong Kak Nia menjauh, "Kak Nia, sadarlah, aku bukan Wiki, aku Edo."Tapi, Kak Nia tampak benar-benar tidak sadarkan diri.Dia memelukku dan menciumku lagi.Sebenarnya aku baik-baik saja sekarang, keinginanku tidak begitu kuat.Tapi, masalahnya, yang ada di pelukanku itu kakak iparku.Seandainya kakak iparku dalam kondisi sadar, aku pasti tidak bisa melakukan langkah terakhir dengannya.Tapi, sekarang dia minum terla
"Kalau kamu nggak percaya padaku, periksalah di mesin cuci.""Kamu juga menganggapku sebagai Kak Wiki dan ingin melakukan hal seperti itu denganku.""Untung aku punya kemauan yang kuat dan nggak melakukan kesalahan."Aku cukup sombong.Kak Nia menatapku tajam.Dia berpikir dalam hati, "Aku sudah memberi isyarat kepadamu dua kali tadi malam bahwa aku bisa memberikannya kepadamu, tapi kamu bahkan nggak berani memintanya.""Hmph, apakah kamu memanfaatkan Lina dan Nancy?" tanya Kak Nia hati-hati.Aku segera berkata, "Aku nggak memanfaatkan siapa pun! Tadi malam, kalian bertiga minum terlalu banyak. Kalau aku memanfaatkan kalian, apa aku masih manusia?""Loh, kamu pria terhormat," kata Kak Nia bercanda.Aku berkata, "Aku nggak berani bilang aku seorang pria terhormat, tapi aku nggak akan pernah memanfaatkan orang lain.""Oke, kamu membual tentang dirimu!""Mandi dan datanglah untuk makan."Ucap Kak Nia tanpa sadar melirik ke arah tertentu di tubuhku.Senang rasanya menjadi muda.Bisa berdir
Omong-omong, aku merasa bersalah.Aku dan wanita tersebut sama-sama bekerja di Rumah Sakit TCM, jadi kami pasti akan bertemu satu sama lain.Alangkah memalukannya kalau kami berdua mengetahui identitas satu sama lain.Terlebih lagi, wanita itu sepertinya tidak bisa dianggap enteng, aku takut dia akan menggangguku di rumah sakit.Oleh karena itu, lebih baik tidak terungkap.Biarpun tadi malam aku berpakaian lengkap, pada akhirnya kami berdua telanjang bulat.Topi di kepalaku juga hilang.Hanya tersisa satu masker.Aku tidak tahu apakah Holmes perempuan itu sudah menemukan petunjuk baru tentang aku.Jadi, aku harus berhati-hati.Setelah wanita itu pergi, aku menyalakan mobil.Setelah lebih dari 20 menit, aku sampai di Rumah Sakit TCM.Saat memarkir mobil, secara kebetulan aku berpapasan dengan Wono.Wono menyapaku sambil tersenyum, "Edo, kamu datang untuk melapor?"Aku sebenarnya tidak suka dengan lelaki tua ini, tapi memikirkan apa yang Kak Nia katakan padaku di pagi hari, aku masih bis
"Tapi, aku harus memberitahumu dengan jelas sebelumnya bahwa TCM sedang menurun sekarang, mungkin hanya ada beberapa pasien dalam seminggu.""Kalau kamu berharap untuk belajar pengalaman dari sini, kamu akan kecewa.""Biasanya yang datang ke sini adalah orang tua yang menderita penyakit itu-itu saja."Aku berkata, "Lalu bagaimana aku bisa meningkatkan diri?""Kalau kamu benar-benar ingin meningkatkan diri, kamu harus melakukan lebih banyak publisitas untuk menarik lebih banyak pasien datang kepada kita untuk berobat.""Ada seorang pekerja magang yang melakukan ini sebelumnya, itu cukup efektif, tapi nggak terlalu besar. Tapi, lebih baik daripada nggak melakukan apa pun."Aku berkata tanpa ragu-ragu, "Kalau begitu aku akan melakukan publisitas. Lagi pula, aku menganggur.""Ini beberapa brosur promosi yang sudah jadi, ambil dan distribusikan."Aku melihat sekilas dan menemukan bahwa brosurnya sangat bagus.Kombinasi pengobatan TCM dan pola makan sehari-hari sangat meningkatkan penerimaan
"Nenek, kamu sudah menderita tekanan darah tinggi, sudah terlambat untuk minum obat herbal sekarang.""Obat yang kami promosikan adalah untuk pencegahan, bukan pengobatan.""Dalam situasimu saat ini, kamu masih harus mengonsumsi obat antihipertensi untuk mengendalikannya.""Oh, kalau begitu pengobatan TCM nggak bisa mengobatinya 'kan?"Aku berkata dengan jujur, "Saat ini, nggak ada resep yang sangat efektif untuk mengobati tekanan darah tinggi dalam TCM.""Oh, kalau begitu sebaiknya aku pergi membeli obat antihipertensi."Aku memapah wanita tua itu pergi.Kemudian melanjutkan membagikan brosur.Wono bermain ponsel sepanjang waktu dan tidak melakukan apa pun untuk membantuku.Aku terlalu malas untuk mengatakan apa pun.Usai menyebarkan sepanjang pagi, beberapa lelaki dan perempuan tua bertanya, tapi penyakit mereka cukup serius dan sudah terlambat untuk minum obat herbal.Aku tetap menyarankan mereka untuk pergi ke pengobatan Barat.Hal ini juga mengakibatkan aku pada dasarnya tidak men
Aku mulai bersemangat ketika memikirkan tentang menjalin hubungan romantis dengan wanita asing selama dua malam berturut-turut.Apalagi wanita itu memiliki kecantikan dan bentuk tubuh yang seksi.Itu membuat pengalamanku luar biasa.Aku menyembunyikan ponsel di bawah meja makan dan menjawabnya, "Kalau kamu membutuhkanku, aku akan menemanimu sampai akhir."Lily, "Aku ingin berpindah tempat malam ini."Aku, "Pindah ke mana?"Lily, "Pergi ke rumahmu.""Pfft!"Aku menyemprotkan semua nasi yang ada di mulutku, menyebabkan beberapa orang di sekitarku melihat ke arahku.Aku segera mengambil mangkuk sup dan meminum supnya, berpura-pura baru saja tersedak.Aku tidak menyangka wanita ini akan mengajukan permintaan seperti itu.Masalahnya aku tinggal di rumah Kak Nia, itu tidak nyaman.Setelah memikirkannya, aku menjawabnya, "Nggak nyaman di rumahku, lebih baik di rumah kamu."Lily, "Apa kamu punya istri? Atau pacar? Takut ketahuan oleh mereka."Aku, "Nggak, aku lajang."Lily, "Karena kamu lajang
Sapi Kecil menambahkanmu sebagai teman.Aku sedang mengobrol dengan Lina ketika tiba-tiba aku melihat pesan untuk berteman.Tertera catatan Nancy.Aku cukup bersemangat ketika memikirkan Nancy yang seperti siluman penggoda.Jadi, aku langsung menerima permintaan pertemanan.Nancy segera mengirimiku emotikon, "Bocah nakal, apakah kamu merindukan Kakak?"Nancy sangat menawan, aku bisa bereaksi hanya dengan mengobrol dengannya.Aku, "Kak Nancy, kamu bercanda atau serius?"Karena aku sangat takut dipermainkan oleh Nancy, aku selalu merasa tidak tahu perkataannya yang mana yang serius dan mana yang bercanda.Nancy langsung mengirimiku foto selfie.Seharusnya diambil setelah mandi.Tapi, hanya sebatas bahu.Aku tiba-tiba menjadi bersemangat, "Astaga, kenapa kamu nggak kirim yang seluruh tubuh?"Nancy, "Apa Adik benar-benar ingin lihat? Kalau begitu datanglah ke sini malam ini, Kakak akan biarkan kamu lihat sampai puas."Aku, "Benarkah? Apa kamu nggak takut Kak Lina akan mengatakan sesuatu te