Share

Bab 471

Author: Yuki
last update Last Updated: 2024-05-04 18:00:01
Perkataan Angga membuat Alya merasa sangat tidak nyaman. Bahkan, ekspresi dan nada bicara Angga yang percaya diri membuat perkataannya tadi terdengar benar.

Apa yang tidak ada, dibuat seakan-akan ada.

"Kalau nggak ada apa-apa, seharusnya kamu akan cuek saat mendengarku berkata seperti itu. Lagi pula, kebanyakan orang nggak akan merasakan apa-apa bila luka mereka yang sudah sembuh disentuh."

"Begitu, ya?" Alya terkekeh pelan. "Pak Angga, luka yang sudah sembuh memang nggak akan sakit saat disentuh. Tapi bila kamu memukul luka itu dengan tongkat, apa kamu berani bilang itu nggak sakit?"

Mendengar ini, Angga mengangkat alisnya.

"Aku hanya mengatakannya dengan santai, tapi kamu mendeskripsikannya seserius itu? Atau mungkin, orang yang terluka itu masih belum sembuh karena lukanya terlalu parah."

Saat ini, senyum di bibir Alya perlahan menjadi dingin.

"Kamu salah paham, aku sungguh nggak peduli."

Angga mengangkat bahunya. "Bos, kalau kamu bisa mengesampingkan masalah pribadimu dan fokus pad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 472

    "Kalau kita benar-benar nggak bisa menemukan sponsor di sini, tentu saja menemukan satu di luar negeri juga bagus. Hanya saja, kita ini perusahaan kecil. Saat ini, orang-orang di dalam negeri kebanyakan mencari pekerjaan yang stabil. Meskipun perusahaan di luar negeri itu besar, tapi mereka jauh. Bisnis mereka juga mungkin nggak matang. Mungkin beberapa orang akan mau datang, tetapi nggak banyak."Mendengar hal ini, Alya juga memiliki beberapa ide."Jadi kalau kita sudah menemui jalan buntu, cara ini masih bisa kita pakai?""Ya. Kenapa? Ada sponsor yang kamu tahu di luar negeri?" Angga memasang ekspresi bergosip. "Apa kamu keberatan kalau aku menanyakan hal pribadi?"Tanpa mendengar pertanyaannya pun Alya sudah tahu, jadi setelah Angga selesai berbicara, Alya langsung menolaknya, "Keberatan."Mendengar jawabannya, Angga tersenyum dan berkata, "Sebenarnya aku ingin bertanya apakah nanti Bos akan menikah lagi, bukankah sekarang kamu lajang?"Alya terdiam.Dia melihat Angga dengan tak ber

    Last Updated : 2024-05-05
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 473

    Irfan adalah orang yang sangat peka. Kemarin dia hanya menginap satu malam dan malam ini dia tidak bilang akan menginap lagi.Sebelum pergi, Irfan berkata padanya, "Besok pagi aku akan membawakan sarapan dan sekalian mengantarmu."Alya terdiam sejenak, lalu mengangguk."Oke, aku mengerti."Melihat wanita ini tidak menolaknya lagi, Irfan pun mengelus kepala Alya. "Akhirnya kamu nggak bilang nggak usah lagi, ini suatu kemajuan untukku. Ayo teruskan."Alya memandang Irfan, seolah-olah ingin mengatakan sesuatu tetapi ragu."Jangan berpikir berlebihan."Sepertinya Irfan dapat memahami maksudnya, tetapi dia masih mengatakan isi hatinya, "Sebenarnya saat kita di luar negeri, aku nggak pernah punya kesempatan untuk memberitahumu, tapi sekarang seharusnya aku punya. Meskipun waktunya nggak tepat, Alya, aku ingin memberitahumu bahwa kalau kamu memilihku, aku pasti akan menjadi seorang ayah yang baik. Aku akan memperlakukan Maya dan Satya layaknya anakku sendiri. Aku juga dapat menjamin, bahwa se

    Last Updated : 2024-05-08
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 474

    Jika tidak membicarakan siaran langsung, Alya benar-benar hampir melupakan masalah ini.Ketika sedang bersiap untuk kembali ke Negara Surya, kegiatan siaran langsung kedua anaknya untuk sementara dihentikan.Karena faktor lingkungan, mereka tidak mengumumkan kapan mereka akan kembali melakukan siaran langsung. Belakangan ini Alya juga sibuk, jadi dia tidak memperhatikannya.Sekarang, setelah dibicarakan oleh kedua anaknya, dia pun mengeluarkan ponselnya dan mulai membaca komentar.Ternyata, lebih dari setengah bulan telah berlalu. VIdeo terakhir yang dia unggah juga memiliki puluhan ribu komentar.Komentar-komentar ini bertanya kapan mereka akan kembali, bahkan sebuah komentar yang mengekspresikan kerinduannya pada Satya dan Maya juga menjadi komentar terbaik."Hmm." Alya berpikir sejenak. "Sebenarnya dengan tugas sekolah kalian yang sekarang, siaran langsung bukannya nggak mustahil, hanya saja mulai sekarang kita nggak bisa melakukannya terlalu sering. Selain itu, sebaiknya kita lebih

    Last Updated : 2024-05-09
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 475

    Keesokan harinya.Rizki terbangun oleh telepon dari Andi."Cahya meneleponku, katanya kemarin malam kamu nggak makan?"Semalam Rizki hanya sempat tidur untuk beberapa jam, sehingga sekarang suasana hatinya tidak bagus. Apalagi setelah bangun, dia teringat dengan perkataan Alya yang kejam itu. Wajahnya pun lagi-lagi menjadi masam."Ada apa?"Andi berdecak. "Kita ini teman, apa aku nggak boleh menelepon dan mengkhawatirkanmu meskipun nggak ada apa-apa?""Nggak."Rizki hendak langsung menutup telepon."Tunggu."Andi segera menyela begitu mengetahui niat Rizki, "Ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan denganmu."Terhadap temannya, Rizki masih memiliki kesabaran. "Katakanlah.""Kamu melukai hati Hana lagi?"Mendengar ini, sarkasme berkilat di mata Rizki."Kenapa? Dia mendatangimu dan mengadu?""Bukan aku, tapi Faisal. Faisal sangat khawatir, jadi dia memintaku untuk membujukmu."Rizki terdiam sejenak."Andi, kalau kamu benar-benar nggak ada urusan ....""Stop, stop." Andi buru-buru menyel

    Last Updated : 2024-05-10
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 476

    Andi menghela napas. "Nggak bisakah kamu mencari tahu tentangnya melalui cara yang lebih normal?""Aku mengerti."Setelah menutup telepon, Rizki tenggelam dalam pikirannya.Menggunakan cara lain?Mungkin, dia bisa mencobanya....Hari ini, Irfan mengantar Alya kerja.Tentu saja dia sekalian mengantar kedua anak itu ke sekolah.Dalam perjalan ke kantor, Alya terus menatap pemandangan di luar jendela, seolah-olah dia sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri.Irfan tentu saja tahu apa yang sedang Alya pikirkan.Sejak pulang kemarin, Alya terus melamun."Ada apa?"Meskipun begitu, Irfan masih mematikan musik di dalam mobil dan berinisiatif untuk bertanya.Tentu saja, Alya tidak mendengar pertanyaannya. Ketika Irfan bertanya lagi, barulah Alya tersadar dari lamunannya."Ah? Ng ... nggak apa-apa. Aku hanya sedang memikirkan masalah perusahaan.""Perusahaan? Bagaimana perusahaanmu belakangan ini? Aku akhir-akhir ini juga sibuk dan nggak sempat bertanya, apa ada sesuatu yang perlu kubantu?" t

    Last Updated : 2024-05-11
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 477

    Mendengar ini, mata Irfan berkilat."Begitukah?"Dia memaksa dirinya untuk menahan emosi, perlahan dia tersenyum dan berkata, "Perusahaan mana yang memiliki mata sejeli ini sampai bisa menemukan benih unggul seperti kalian?"Alya menatapnya dengan ekspresi rumit.Menerima tatapannya, kegelisahan Irfan pun bertambah."Kenapa?""Dia, yang berinvestasi adalah dia."Meskipun biasanya Irfan sangat tenang, saat ini dia mendadak menginjak rem dan memberhentikan mobilnya di tepi jalan.Alya terkejut dan segera menoleh ke belakang.Untungnya tidak ada mobil di belakang mereka, kalau tidak, mereka pasti sudah tertabrak dari belakang karena Irfan mendadak mengerem.Setelah mobil tersebut berhenti, Irfan duduk di sana dan menarik napas dalam-dalam. Kemudian dia cepat-cepat menenangkan dirinya."Begitukah?"Alya merasa Irfan sepertinya agak aneh, jadi dia mengangguk."Ya, kamu nggak apa-apa? Bagaimana ... kalau aku saja yang menyetir?""Alya, nggak usah." Irfan menjalankan mobilnya lagi dan menjela

    Last Updated : 2024-05-12
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 478

    Angga berdiri dan mengangguk padanya. "Bos, ini adalah Pak Cahya, perwakilan dari Perusahaan Saputra."Ketika Cahya melihat wajah Alya, dia langsung berdiri. Dia menatap Alya dengan terkejut.Sebelum ke sini, dia tidak mengerti kenapa Rizki tiba-tiba melakukan tindakan yang membingungkan ini. Karena ragu, dia pun menelepon sepupunya untuk bertanya. Namun, Lutfi hanya menyuruhnya untuk tidak banyak bertanya dan melakukan apa yang diperintahkan, karena pada akhirnya jawaban dari pertanyaannya akan muncul.Sesuai dugaan, jawabannya memang muncul.Semua keraguan Cahya pun terjawabkan begitu dia melihat wajah Alya.Dia bertanya-tanya kenapa atasannya mendadak ingin berinvestasi di sebuah perusahaan kecil, ternyata jawabannya ada di sini.Dengan adanya investasi, tentu saja suasana hati Angga sedang bagus. Dia tersenyum dan menyambut Alya, "Bos, aku ...."Dia hendak berbicara ketika seorang pria tampan berkacamata muncul dari belakang Alya, penampilan pria itu amat lembut.Jadi, kata-kata ya

    Last Updated : 2024-05-12
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 479

    Alya terdiam.Bagus. Yah, setidaknya dia sudah menyiapkan mental.Lagi pula, sebelumnya Angga sudah memintanya untuk mencari investasi dari Perusahaan Saputra.Angga juga bertindak atas kepentingan perusahaan. Manajemennya yang seperti ini merupakan hal bagus untuk perusahaan.Dia tidak marah dan hanya mengangguk, lalu berbalik dan turun ke lantai bawah.Irfan hampir sepenuhnya terabaikan olehnya.Setibanya di bawah, Alya hendak memanggil taksi ketika Irfan menghentikannya."Aku akan menemanimu pergi."Mendengar ini, langkah Alya terhenti. Ketika melihat Irfan yang terus mengikutinya sambil membawa kunci mobil, barulah dia menyadari sesuatu."Maaf, barusan aku terburu-buru untuk menyelesaikan masalah ini. Aku nggak sengaja ...."Dia hanya ingin bilang bahwa dia bukannya sengaja mengabaikan Irfan, tetapi begitu kata-katanya mencapai bibir, dia merasa bahwa perkataannya itu hanya akan menyakiti Irfan."Kamu ingin menemuinya, 'kan? Aku akan menemanimu."Alya refleks menghentikannya."Aku

    Last Updated : 2024-05-13

Latest chapter

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 750

    Biasanya dalam situasi seperti ini, Hana akan berbalik dan pergi.Namun, sekarang Hana tidak punya apa-apa lagi. Dia maju beberapa langkah, lalu menggigit bibirnya dan berkata, "Apa maksudmu dengan bercanda menggunakan perasaanmu? Kamu nggak berpikir kalau perasaanmu padanya tulus, 'kan? Begitu tulus sampai-sampai kamu nggak peduli kalau dia jatuh ke dalam pelukan pria lain?"Irfan melihat ke arah asistennya. "Bawa dia keluar.""Irfan, Alya akan bersama dengan Rizki. Apa kamu akan membiarkan mereka bersama begitu saja? Aku tahu bahwa selama 5 tahun ini kamu terus menemani Alya, kamu telah menunggunya selama 5 tahun. Bukankah kamu ingin bersama dengannya? Apa kamu bersedia kalau hari ini dia diambil oleh orang lain?"Hana berteriak seperti orang gila dan hampir histeris, tetapi orang di depannya masih tetap tenang."Sudah cukup bicaranya?"Hana tercengang.Apa maksudnya? Dia sudah berbicara panjang lebar, tetapi Irfan bahkan tidak peduli sedikit pun?Ini tidak masuk akal. Bukankah pria

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 749

    Setelah ibunya pergi, Hana jatuh ke tempat tidur rumah sakit, menutupi pipinya yang memar dan menangis kesakitan.Jangankan ibunya, dia bahkan ingin menampar dirinya sendiri.Baru sekaranglah dia sadar, bahwa dia harusnya berhenti sejak dulu ....Namun, tampaknya, sekarang sudah terlambat untuk melakukan apa pun.Apakah ada seseorang yang bisa menolongnya?Mungkin ... ada seseorang yang bisa menolongnya.Hana terpikirkan seseorang dan melompat turun dari tempat tidur. "Nanda, cepat, bawa aku mencari taksi."Malam ini adalah malam yang sibuk.Di teras yang hening.Hasan menuangkan secangkir teh panas untuk Irfan, uap teh mengepul di udara yang dingin. Hana berdiri di hadapannya, dengan Nanda yang menopangnya di samping.Dia sudah cukup lama berdiri sana, tetapi Irfan sama sekali tidak berbicara ataupun mempersilakannya duduk.Bahkan Hasan yang berada di sisinya hanya menuangkan secangkir teh panas.Dia berlari keluar dengan terburu-buru, sehingga dia masih mengenakan gaun rumah sakit da

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 748

    "Sebenarnya apa yang terjadi?"Nanda secara singkat menjelaskan apa yang dia tahu."Apa? Rizki datang?" Kegembiraan melintas di mata Tesa, dia maju dan menggenggam tangan Hana. "Hana, kenapa kamu nggak memberitahuku kalau Rizki datang? Dia datang menjengukmu, 'kan?"Sayangnya, mata Hana penuh dengan keputusasaan. Dia terlihat seperti pecundang. Tesa memanggilnya berkali-kali, tetapi dia tidak merespons."Hana? Cepat bicara!"Melihatnya yang seperti ini membuat Tesa kesal.Kemudian barulah Hana mendongak, matanya penuh dengan air mata."Ibu, dia tahu, dia sudah tahu. Selanjutnya dia nggak akan membiarkanku, dia juga nggak akan membiarkan Keluarga Adelia."Tesa mengerutkan keningnya."Tahu apa? Bicaralah yang jelas.""Alya, Alya Kartika, ingatan dia sudah kembali. Dia memberi tahu Rizki kebenarannya. Sekarang Rizki sudah tahu bahwa bukan aku yang menyelamatkannya. Dia akan membereskanku, selanjutnya dia pasti akan membereskan kita. Ibu, kita harus bagaimana?"Meskipun perkataan Hana agak

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 747

    Sekarang Hana pun gelisah.Namun, sekarang dia sudah menenangkan dirinya. Malam ini Rizki datang untuk mempermainkannya.Selama dia menolak untuk mengakuinya, tidak ada yang bisa melakukan apa pun padanya.Memikirkan hal ini, Hana menatap Rizki dan berkata, "Bukankah kamu nggak tahu terima kasih? Apa kamu ke sini untuk mempermainkanku dan memberikan bukti pada Alya? Rizki, biar kuberi tahu kamu, aku nggak akan memberimu apa yang kamu mau. Kamu diselamatkan olehku yang telah mempertaruhkan nyawa. Waktu itu, aku hampir tenggelam di sungai demi menyelamatkanmu. Sementara mengenai Alya, dia bukan urusanku. Tapi, nggak ada satu pun orang yang bisa merebut jasaku. Kalau kamu mau menjadi orang yang nggak tahu terima kasih, silakan. Tapi jangan harap kamu bisa memaksa atau menyogokku untuk mendapatkan bukti apa pun."Setelah mengatakan itu, Hana langsung berbalik dan berjalan ke tepi tempat tidur, dia melepaskan sepatunya, lalu naik ke tempat tidur."Selama belasan tahun ini, akulah yang telah

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 746

    Jawaban ini membuat Hana benar-benar panik.Tadinya, dia kira Rizki menanyakan hal ini karena ingin mendengarnya menceritakan ulang kejadiannya. Namun, ternyata ....Begitu menyadari betapa buruknya nasib yang harus dia hadapi bila Rizki sampai mengetahui kebenarannya, Hana pun seketika menjadi panik dan mulai berbicara dengan tidak jelas."Rizki, waktu itu benar-benar aku yang menyelamatkanmu. Jangan dengarkan omong kosong Alya, dia hanya ingin membohongimu dan membuatmu membuangku."Dari ucapannya ini, Rizki akhirnya mendapatkan kata kunci yang dia cari-cari. Matanya menyipit dengan mengancam, suaranya juga menjadi sangat dingin."Memangnya aku sudah bilang siapa yang mengatakannya?"Hana pun tercengang."Waktu itu, bukankah hanya ada aku dan kamu di tepi sungai? Kenapa kamu mengira Alya yang mengatakan sesuatu padaku? Kalau dia nggak di sana, apa perkataannya itu penting?"Sampai di sini, nada bicara Rizki seketika berubah menjadi tajam."Atau maksudmu, waktu itu bukan hanya ada kit

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 745

    Hana tertegun oleh pertanyaannya dan membeku di tempat, dia menatap Rizki dengan bingung.Setelah waktu yang lama, barulah dia menyadari sesuatu.Mungkinkah Rizki sudah mengetahui kebohongannya?Tidak, itu tidak mungkin.Saat diselamatkan, Rizki masih tidak sadarkan diri. Alya juga telah kehilangan ingatannya. Rizki tidak mungkin mengetahuinya, kecuali Alya mendapatkan ingatannya kembali.Namun, bertahun-tahun telah berlalu, jika Alya ingin mendapatkan kembali ingatannya dia pasti sudah lama melakukannya, kenapa harus menunggu sampai sekarang?Apalagi, jika Alya benar-benar telah mendapatkan kembali ingatannya, apakah dia bisa menahan diri untuk tidak segera datang ke sini dan menemuinya? Dia mungkin sudah memberi tahu seluruh dunia bahwa dialah yang menyelamatkan Rizki.Setelah memikirkan hal ini, Hana merasa bahwa dirinya mungkin hanya terlalu sensitif dan curiga karena mimpinya.Rizki yang sekarang menanyakan hal-hal ini, sebenarnya memberikan kesempatan yang sangat bagus untuknya.

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 744

    Karena di depan Rizki, dia selalu tampil ramah dan lembut, tidak pernah bertingkah seperti perempuan jahat seperti sekarang.Hana panik, dia segera menyibakkan selimutnya dan turun dari tempat tidur."Rizki, kenapa kamu ke sini?"Sebelum Hana selesai bicara, air mata sudah mengalir di pipinya. Dia menangis dan bergegas menghampiri Rizki."Aku kira kamu nggak mau berbicara denganku lagi."Rizki menurunkan matanya, memandang pergelangan tangan Hana."Kenapa kamu marah sekali?"Mendengar ini, Hana buru-buru menjelaskan, "A ... aku kira kamu mengabaikanku, jadi suasana hatiku sangat jelek. Maaf ... aku nggak bermaksud begitu. Nanda, apa kamu baik-baik saja?"Nanda menggeleng. Sambil melangkah mundur, dia membenci Hana yang bermuka dua ini di dalam hatinya. "Kalau begitu aku keluar dulu, kalian berdua silakan mengobrol."Dia segera pergi, bahkan menutup pintu kamar tersebut untuk Hana.Hana tidak tahu sekarang pukul berapa, tetapi seharusnya sudah malam sekali. Dia tidak menyangka Rizki aka

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 743

    Setelah Rizki pergi, Alya berdiri seorang diri di depan pintu, berusaha menenangkan napas dan perasaannya.Beberapa waktu kemudian, dia mengangkat tangan dan menyentuh pipinya.Masih hangat ....Jelas-jelas tadi hanya sebuah pelukan.Akan tetapi, dia tidak menyangka Rizki benar-benar memercayainya dan sama sekali tidak mempertanyakannya.Bukankah ini artinya, hati Rizki selalu lebih condong kepadanya?"Mama?"Tiba-tiba, terdengar suara anak kecil dari belakangnya.Alya kaget dan berbalik, menemukan bahwa Satya sudah bangun entah sejak kapan dan sedang berdiri di sana menatapnya.Melihat putranya, Alya pun terkejut."Satya, kenapa kamu bangun?"Bukankah dia sudah tidur?Mata Alya menghindari putranya. Sudah berapa lama Satya berdiri di sana? Barusan dia tidak melihatnya, 'kan?Sambil memikirkan hal itu, Alya berjalan menghampiri Satya, lalu berjongkok di depannya dan menggendongnya. "Kamu keluar tanpa pakai baju tebal, bagaimana kalau nanti kamu sakit?"Setelah digendong, Satya memeluk

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 742

    "Ya sudahlah." Alya berbalik. "Lagi pula kejadian itu sudah sangat lama berlalu. Kalau aku nggak mengingatnya, siapa pun pasti akan mengira dia yang menyelamatkanmu."Melihat punggungnya, Rizki merapatkan bibir."Kamu tenang saja, aku nggak akan membiarkan pencapaianmu dicuri oleh orang lain tanpa alasan."Alya tertawa dengan dingin."Apa gunanya kamu mengatakan itu sekarang? Semua orang sudah mengira dia yang menyelamatkanmu, kejadiannya juga terjadi bertahun-tahun yang lalu. Apa sekarang kamu akan keluar dan berkata bahwa yang menyelamatkanmu adalah aku dan bukan dia? Apa kamu punya bukti?""Nggak.""Jadi ...."Bahunya terasa berat, Rizki tiba-tiba memegang bahunya dan menariknya, membuatnya bertatap muka dengan pria itu."Bukti adalah sesuatu yang, selama aku inginkan, pasti ada."Alya tertegun. "Apa?"Rizki berkata, "Tadinya, aku hanya ingin memutus hubungan dengannya, lagi pula dia telah menyelamatkanku. Tapi sekarang karena dia nggak menyelamatkanku, ini bukan lagi hanya tentang

DMCA.com Protection Status