Share

Bab 462

Penulis: Yuki
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-25 19:10:58
Sambil berbicara, tatapan tajamnya mendarat pada Cahya.

Cahya merasa bersalah dan mengalihkan pandangannya.

Dia tahu Rizki pasti meyalahkannya karena membiarkan Hana masuk.

Jika ini adalah wanita lain, dia tidak akan membiarkannya masuk begitu saja.

Akan tetapi ini adalah Hana. Meskipun tidak ada apa-apa di antara atasannya dan Hana, siapa yang tidak tahu bahwa Hana sudah mengambil hati ibunya Rizki.

Di mata orang lain, pernikahan Hana dan Rizki hanyalah masalah waktu.

Hana juga mengerti apa maksud dari perkataan Rizki dan merasa agak canggung. Akan tetapi, dia hanya bisa menjelaskan dengan pasrah, "Jangan salahkan Pak Cahya, aku yang memintanya untuk membiarkanku masuk. Aku bilang kalau dia nggak mau, aku akan membuat keributan. Jadi dia nggak punya pilihan lain."

Mendengar ini, Rizki terdiam sejenak. Tatapannya jatuh pada wajah Hana.

"Begitukah?"

Hana mengangguk dengan lemah. Sesaat kemudian, Rizki mencibir, "Kamu akan ribut kalau nggak dibiarkan masuk? Hana, sejak kapan kamu jadi se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ananda Lizani Lidya
mengapa ceritanya lambat,saya suka karakter Rizki yg mempunyai sifat tegas
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 463

    Parfum ....Saat air matanya tengah mengalir, Hana seketika menjadi waspada.Selama 5 tahun, kapan bau parfum wanita pernah tercium pada tubuh Rizki?Selain itu, bau parfum ini tidak kuat, bagaikan bau bunga yang terbawa oleh angin. Kalau tidak benar-benar mengendusnya, baunya sama sekali tidak akan tercium.Para wanita di bar tidak akan menyemprotkan parfum dengan bau selemah ini.Ketika tengah tenggelam dalam pikirannya, Hana didorong oleh Rizki. Karena Rizki menggunakan sedikit kekuatan, Hana pun melangkah mundur dengan terhuyung-huyung.Kemudian dia melihat Rizki memelototinya seperti seekor serigala."Jangan sentuh aku!"Ini adalah pertama kalinya Hana melihat Rizki menunjukkan ekspresi semacam ini. Saking ketakutannya, Hana pun membeku di tempat dan tidak berani mendekat lagi.Namun, ketika memikirkan bau parfum tadi, Hana masih merasa tidak rela."Oke, aku nggak akan menyentuhmu. Tapi beri tahu aku, dari mana bau parfum di tubuhmu itu berasal? Nggak apa-apa kalau kamu nggak meny

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 464

    "Hanya untuk mengembalikan jas?"Tidak, Rizki menemukan sebuah kejanggalan. "Katamu, kamu meminjamkannya jasmu saat acara lelang. Acara yang mana?""Masa kamu nggak tahu? Kamu juga hadir di acara itu. Apa? Mungkinkah pada hari itu kalian nggak bertemu?"Rizki terdiam."Kalian sungguh nggak bertemu?""Omong-omong, setelah mengembalikan jasmu, dia berbicara apa lagi denganmu?"Saat ini Felix terdiam untuk sejenak, lalu menjawab, "Rizki, meskipun kita memiliki hubungan bisnis, kita juga teman, 'kan? Tapi bahkan sebagai teman, bisakah kamu nggak mencampuri urusanku? Bahkan kamu juga ingin tahu tentang apa yang dia katakan padaku?"Akan tetapi, Rizki sama sekali tidak peduli dengan argumennya."Jadi kamu mau memberitahuku atau nggak?""Sialan, dasar nggak tahu malu!"Akhirnya di bawah ancaman Rizki, Felix langsung memberi tahu apa yang terjadi kemarin.Setelah menutup telepon, Rizki menatap ponselnya dengan dingin. Tak lama kemudian, dia terpikirkan sesuatu dan tersenyum.Karena urusan beso

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 465

    Akhirnya, Alya tidak membiarkan Irfan mengantarnya kerja. Akan tetapi, dia membolehkan pria itu mengantar anak-anaknya sekolah.Alya pergi ke kantor seorang diri.Karena dia belum punya tempat tinggal permanen, dia pun belum membeli mobil. Lucu juga bila dikatakan bahwa sebagai bos, dia setiap hari pergi ke kantor dengan berdesakan di dalam kereta atau bus. Sementara itu, Angga yang merupakan bawahannya sudah lama membeli skuter.Dalam perjalanan ke kantor, Citra meneleponnya dari seberang lautan."Alya-ku, muah muah. Bagaimana kabarmu belakangan ini? Aku sudah lama nggak meneleponmu. Bagaimana dengan perusahaanmu?"Suara Citra terdengar baik, Alya pun tersenyum dan menjawab dengan lembut, "Nggak buruk, bagaimana kabarmu?""Jangan dibicarakan, aku disiksa oleh bosku. Biar kuberi tahu kamu, Alya, aku sudah hidup selama bertahun-tahun, tapi aku belum pernah melihat seseorang yang dapat memeras pegawainya seperti dia! Sebenarnya bagaimana bisa dia mengeksploitasi pegawainya seperti ini?A

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 466

    Alya berkata dengan wajah serius, "Namaku Alya, kemarin aku sudah membuat janji dengan Pak Felix."Ekspresi sang resepsionis tadinya tak acuh, tetapi setelah mendengar bahwa nama wanita ini adalah Alya, sikapnya pun berubah 180 derajat."Maaf, apakah Nona bernama Alya Kartika?"Perubahan sikapnya juga mengejutkan Alya. Alya mengangguk."Ya.""Begini, Nona Alya, Pak Felix telah menginstruksikan kami untuk segera membawamu ke lantai atas begitu kamu datang.""Begitukah?" Hal ini sedikit mengejutkan Alya. "Pak Felix pengertian sekali."Sang resepsionis tersenyum dengan misterius, lalu mengantarnya ke lift."Ini adalah lift khusus untuk Pak Felix. Nona Alya bisa langsung pergi ke lantai paling atas."Di dalam lift, resepsionis itu memasukkan kata sandi sementara untuknya dan mengantarkannya ke lantai teratas.Ketika pintu lift tertutup, Alya baru ingat bahwa dia lupa menanyakan di mana kantornya.Sesampainya di lantai teratas, Alya pun menyadari bahwa hanya ada satu kantor di lantai itu.M

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 467

    Kejadian lama pun diangkat lagi, masih membicarakan kemesraan yang sudah lalu itu.Ekspresi Alya sedikit berubah. Bibir merahnya bergerak. Akhirnya, Alya menatapnya dan berkata, "Rizki, kamu sungguh nggak tahu malu."Pria ini sudah memiliki Hana tetapi masih ingin berhubungan dengannya.Memangnya dia pikir dia siapa?Benar-benar lucu.Apakah 5 tahun yang lalu Rizki belum cukup menyakitinya?"Nggak tahu malu?"Rizki melangkah ke depan, makin mendekat, memaksa Alya untuk mundur hingga ke sudut ruangan. Ketika Alya mencoba untuk kabur, pria itu mengulurkan tangannya, menghalangi jalan keluar Alya. Rizki tersenyum dan berkata, "Waktu kamu berada di atas tempat tidurku, kamu nggak berkata seperti itu."Plak!Alya tidak bisa mengendalikan emosinya dan menampar Rizki.Sepertinya Rizki tidak menduga Alya akan tiba-tiba menamparnya, sehingga wajahnya pun tertampar hingga menoleh ke samping.Begitu dia tersadar, dia segera menggenggam pergelangan tangan Alya, lalu membungkuk dan mencoba untuk me

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 468

    Melihat mata basah wanita cantik ini, Felix merasa sangat menyesal. Dia merasa dirinya benar-benar seorang bajingan.Dia ingin dengan hati-hati bertanya, tetapi Alya langsung berjalan melewatinya tanpa berniat untuk berhenti dan berbicara padanya.Felix berdiri terdiam. Di dalam pikirannya, hanya ada sepasang mata dingin yang terus menahan tangis. Rasa bersalah pun memenuhi hatinya.Ketika dia hendak mengejar, Alya berhenti melangkah. Wanita itu berbalik dan menghampirinya lagi."Pak Felix.""Ah?" sahut Felix."Apakah kamu sama sekali nggak mau berinvestasi di perusahaanku?""Apa?"Felix terkejut mendengar perkataannya. "Ber ... berinvestasi di perusahaanmu? Kamu mendirikan perusahaan? Tunggu, jadi yang kamu maksud dengan membicarakan pekerjaan adalah ini?"Mendengar ucapannya ini, Alya pun menunjukkan sedikit kecurigaan di sudut matanya."Kalau bukan, memangnya apa lagi?""A ... aku kira kamu akhirnya sudah mengambil keputusan dan mau bekerja di perusahaanku. Kemudian Rizki, bajingan

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 469

    Di ruang kantor lantai teratas.Felix baru saja naik dan segera mencari Rizki."Hei, hei, aku kira dia mau bekerja di perusahaanku, tapi ternyata dia datang untuk mencari investasi. Apakah kamu sudah mengetahui hal ini dan nggak memberitahuku?""Lalu, apa kamu tahu bahwa wajahnya terlihat buruk saat dia meninggalkan perusahaan? Apa kamu membuatnya menangis seperti itu?"Rizki yang awalnya bersandar di dinding, membeku sejenak ketika mendengar perkataannya. Kemudian, sebuah senyum muncul di bibir tipisnya."Begitukah?"Wanita sekejam itu masih bisa menangis?Sungguh aneh."Apa? Dilihat dari ekspresimu, sepertinya kamu nggak percaya? Sialan, apa kamu benar-benar nggak tahu betapa bajingannya kamu? Kamu sudah membuat seseorang menangis tapi kamu masih secuek ini."Rizki tidak merespons, dia berdiri di sana dengan bibir terkatup dan wajah pucat.Akan tetapi, Felix yang ceroboh tidak menyadari ada yang aneh dan masih terus mengoceh."Dengan sikapmu ini, aku bahkan nggak tahu apa yang ingin

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 470

    Ketika memikirkan Alya yang kemarin memakai pakaian berkuda di arena pacuan, yang tampak begitu polos dengan rambut panjang terurai, Felix masih merasa berdebar.Kenapa Alya harus menjadi wanitanya Rizki?Seandainya dia bersama pria lain ....Karena telah lama bersamanya, sang asisten mungkin tahu apa yang ada di benak Felix. Asisten itu berkata, "Pak Felix, kalau kamu menyukainya, kejarlah dia. Lagi pula, mereka berdua hanyalah masa lalu. Sekarang Nona Alya melajang, mengejarnya juga bukanlah tindakan ilegal.""Kamu nggak mengerti, gampang saja kamu berbicara. Apakah kamu nggak melihat penampilan Rizki? Pria itu sama sekali belum melepas Alya. Kamu menyuruhku untuk mengejar Alya? Bukankah artinya aku akan melawannya?"Sang asisten tampak bingung. "Bukankah Pak Rizki sudah punya tunangan?""Maksudmu Hana? Apanya yang tunangan?""Tapi semua orang berkata seperti itu. Selama bertahun-tahun ini, di sisi Pak Rizki ....""Maksudmu selama bertahun-tahun ini, nggak ada orang lain di sisi Rizk

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03

Bab terbaru

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 750

    Biasanya dalam situasi seperti ini, Hana akan berbalik dan pergi.Namun, sekarang Hana tidak punya apa-apa lagi. Dia maju beberapa langkah, lalu menggigit bibirnya dan berkata, "Apa maksudmu dengan bercanda menggunakan perasaanmu? Kamu nggak berpikir kalau perasaanmu padanya tulus, 'kan? Begitu tulus sampai-sampai kamu nggak peduli kalau dia jatuh ke dalam pelukan pria lain?"Irfan melihat ke arah asistennya. "Bawa dia keluar.""Irfan, Alya akan bersama dengan Rizki. Apa kamu akan membiarkan mereka bersama begitu saja? Aku tahu bahwa selama 5 tahun ini kamu terus menemani Alya, kamu telah menunggunya selama 5 tahun. Bukankah kamu ingin bersama dengannya? Apa kamu bersedia kalau hari ini dia diambil oleh orang lain?"Hana berteriak seperti orang gila dan hampir histeris, tetapi orang di depannya masih tetap tenang."Sudah cukup bicaranya?"Hana tercengang.Apa maksudnya? Dia sudah berbicara panjang lebar, tetapi Irfan bahkan tidak peduli sedikit pun?Ini tidak masuk akal. Bukankah pria

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 749

    Setelah ibunya pergi, Hana jatuh ke tempat tidur rumah sakit, menutupi pipinya yang memar dan menangis kesakitan.Jangankan ibunya, dia bahkan ingin menampar dirinya sendiri.Baru sekaranglah dia sadar, bahwa dia harusnya berhenti sejak dulu ....Namun, tampaknya, sekarang sudah terlambat untuk melakukan apa pun.Apakah ada seseorang yang bisa menolongnya?Mungkin ... ada seseorang yang bisa menolongnya.Hana terpikirkan seseorang dan melompat turun dari tempat tidur. "Nanda, cepat, bawa aku mencari taksi."Malam ini adalah malam yang sibuk.Di teras yang hening.Hasan menuangkan secangkir teh panas untuk Irfan, uap teh mengepul di udara yang dingin. Hana berdiri di hadapannya, dengan Nanda yang menopangnya di samping.Dia sudah cukup lama berdiri sana, tetapi Irfan sama sekali tidak berbicara ataupun mempersilakannya duduk.Bahkan Hasan yang berada di sisinya hanya menuangkan secangkir teh panas.Dia berlari keluar dengan terburu-buru, sehingga dia masih mengenakan gaun rumah sakit da

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 748

    "Sebenarnya apa yang terjadi?"Nanda secara singkat menjelaskan apa yang dia tahu."Apa? Rizki datang?" Kegembiraan melintas di mata Tesa, dia maju dan menggenggam tangan Hana. "Hana, kenapa kamu nggak memberitahuku kalau Rizki datang? Dia datang menjengukmu, 'kan?"Sayangnya, mata Hana penuh dengan keputusasaan. Dia terlihat seperti pecundang. Tesa memanggilnya berkali-kali, tetapi dia tidak merespons."Hana? Cepat bicara!"Melihatnya yang seperti ini membuat Tesa kesal.Kemudian barulah Hana mendongak, matanya penuh dengan air mata."Ibu, dia tahu, dia sudah tahu. Selanjutnya dia nggak akan membiarkanku, dia juga nggak akan membiarkan Keluarga Adelia."Tesa mengerutkan keningnya."Tahu apa? Bicaralah yang jelas.""Alya, Alya Kartika, ingatan dia sudah kembali. Dia memberi tahu Rizki kebenarannya. Sekarang Rizki sudah tahu bahwa bukan aku yang menyelamatkannya. Dia akan membereskanku, selanjutnya dia pasti akan membereskan kita. Ibu, kita harus bagaimana?"Meskipun perkataan Hana agak

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 747

    Sekarang Hana pun gelisah.Namun, sekarang dia sudah menenangkan dirinya. Malam ini Rizki datang untuk mempermainkannya.Selama dia menolak untuk mengakuinya, tidak ada yang bisa melakukan apa pun padanya.Memikirkan hal ini, Hana menatap Rizki dan berkata, "Bukankah kamu nggak tahu terima kasih? Apa kamu ke sini untuk mempermainkanku dan memberikan bukti pada Alya? Rizki, biar kuberi tahu kamu, aku nggak akan memberimu apa yang kamu mau. Kamu diselamatkan olehku yang telah mempertaruhkan nyawa. Waktu itu, aku hampir tenggelam di sungai demi menyelamatkanmu. Sementara mengenai Alya, dia bukan urusanku. Tapi, nggak ada satu pun orang yang bisa merebut jasaku. Kalau kamu mau menjadi orang yang nggak tahu terima kasih, silakan. Tapi jangan harap kamu bisa memaksa atau menyogokku untuk mendapatkan bukti apa pun."Setelah mengatakan itu, Hana langsung berbalik dan berjalan ke tepi tempat tidur, dia melepaskan sepatunya, lalu naik ke tempat tidur."Selama belasan tahun ini, akulah yang telah

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 746

    Jawaban ini membuat Hana benar-benar panik.Tadinya, dia kira Rizki menanyakan hal ini karena ingin mendengarnya menceritakan ulang kejadiannya. Namun, ternyata ....Begitu menyadari betapa buruknya nasib yang harus dia hadapi bila Rizki sampai mengetahui kebenarannya, Hana pun seketika menjadi panik dan mulai berbicara dengan tidak jelas."Rizki, waktu itu benar-benar aku yang menyelamatkanmu. Jangan dengarkan omong kosong Alya, dia hanya ingin membohongimu dan membuatmu membuangku."Dari ucapannya ini, Rizki akhirnya mendapatkan kata kunci yang dia cari-cari. Matanya menyipit dengan mengancam, suaranya juga menjadi sangat dingin."Memangnya aku sudah bilang siapa yang mengatakannya?"Hana pun tercengang."Waktu itu, bukankah hanya ada aku dan kamu di tepi sungai? Kenapa kamu mengira Alya yang mengatakan sesuatu padaku? Kalau dia nggak di sana, apa perkataannya itu penting?"Sampai di sini, nada bicara Rizki seketika berubah menjadi tajam."Atau maksudmu, waktu itu bukan hanya ada kit

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 745

    Hana tertegun oleh pertanyaannya dan membeku di tempat, dia menatap Rizki dengan bingung.Setelah waktu yang lama, barulah dia menyadari sesuatu.Mungkinkah Rizki sudah mengetahui kebohongannya?Tidak, itu tidak mungkin.Saat diselamatkan, Rizki masih tidak sadarkan diri. Alya juga telah kehilangan ingatannya. Rizki tidak mungkin mengetahuinya, kecuali Alya mendapatkan ingatannya kembali.Namun, bertahun-tahun telah berlalu, jika Alya ingin mendapatkan kembali ingatannya dia pasti sudah lama melakukannya, kenapa harus menunggu sampai sekarang?Apalagi, jika Alya benar-benar telah mendapatkan kembali ingatannya, apakah dia bisa menahan diri untuk tidak segera datang ke sini dan menemuinya? Dia mungkin sudah memberi tahu seluruh dunia bahwa dialah yang menyelamatkan Rizki.Setelah memikirkan hal ini, Hana merasa bahwa dirinya mungkin hanya terlalu sensitif dan curiga karena mimpinya.Rizki yang sekarang menanyakan hal-hal ini, sebenarnya memberikan kesempatan yang sangat bagus untuknya.

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 744

    Karena di depan Rizki, dia selalu tampil ramah dan lembut, tidak pernah bertingkah seperti perempuan jahat seperti sekarang.Hana panik, dia segera menyibakkan selimutnya dan turun dari tempat tidur."Rizki, kenapa kamu ke sini?"Sebelum Hana selesai bicara, air mata sudah mengalir di pipinya. Dia menangis dan bergegas menghampiri Rizki."Aku kira kamu nggak mau berbicara denganku lagi."Rizki menurunkan matanya, memandang pergelangan tangan Hana."Kenapa kamu marah sekali?"Mendengar ini, Hana buru-buru menjelaskan, "A ... aku kira kamu mengabaikanku, jadi suasana hatiku sangat jelek. Maaf ... aku nggak bermaksud begitu. Nanda, apa kamu baik-baik saja?"Nanda menggeleng. Sambil melangkah mundur, dia membenci Hana yang bermuka dua ini di dalam hatinya. "Kalau begitu aku keluar dulu, kalian berdua silakan mengobrol."Dia segera pergi, bahkan menutup pintu kamar tersebut untuk Hana.Hana tidak tahu sekarang pukul berapa, tetapi seharusnya sudah malam sekali. Dia tidak menyangka Rizki aka

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 743

    Setelah Rizki pergi, Alya berdiri seorang diri di depan pintu, berusaha menenangkan napas dan perasaannya.Beberapa waktu kemudian, dia mengangkat tangan dan menyentuh pipinya.Masih hangat ....Jelas-jelas tadi hanya sebuah pelukan.Akan tetapi, dia tidak menyangka Rizki benar-benar memercayainya dan sama sekali tidak mempertanyakannya.Bukankah ini artinya, hati Rizki selalu lebih condong kepadanya?"Mama?"Tiba-tiba, terdengar suara anak kecil dari belakangnya.Alya kaget dan berbalik, menemukan bahwa Satya sudah bangun entah sejak kapan dan sedang berdiri di sana menatapnya.Melihat putranya, Alya pun terkejut."Satya, kenapa kamu bangun?"Bukankah dia sudah tidur?Mata Alya menghindari putranya. Sudah berapa lama Satya berdiri di sana? Barusan dia tidak melihatnya, 'kan?Sambil memikirkan hal itu, Alya berjalan menghampiri Satya, lalu berjongkok di depannya dan menggendongnya. "Kamu keluar tanpa pakai baju tebal, bagaimana kalau nanti kamu sakit?"Setelah digendong, Satya memeluk

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 742

    "Ya sudahlah." Alya berbalik. "Lagi pula kejadian itu sudah sangat lama berlalu. Kalau aku nggak mengingatnya, siapa pun pasti akan mengira dia yang menyelamatkanmu."Melihat punggungnya, Rizki merapatkan bibir."Kamu tenang saja, aku nggak akan membiarkan pencapaianmu dicuri oleh orang lain tanpa alasan."Alya tertawa dengan dingin."Apa gunanya kamu mengatakan itu sekarang? Semua orang sudah mengira dia yang menyelamatkanmu, kejadiannya juga terjadi bertahun-tahun yang lalu. Apa sekarang kamu akan keluar dan berkata bahwa yang menyelamatkanmu adalah aku dan bukan dia? Apa kamu punya bukti?""Nggak.""Jadi ...."Bahunya terasa berat, Rizki tiba-tiba memegang bahunya dan menariknya, membuatnya bertatap muka dengan pria itu."Bukti adalah sesuatu yang, selama aku inginkan, pasti ada."Alya tertegun. "Apa?"Rizki berkata, "Tadinya, aku hanya ingin memutus hubungan dengannya, lagi pula dia telah menyelamatkanku. Tapi sekarang karena dia nggak menyelamatkanku, ini bukan lagi hanya tentang

DMCA.com Protection Status