Beranda / Romansa / Kecanduan Ciumanmu / Pemuda Pemberani

Share

Pemuda Pemberani

Penulis: agneslovely2014
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ketika Kenzo ingin berbicara pada Midori, keluarga Midori lewat di situ. Dia pun menahan lidahnya.

Leeray melihat anak gadisnya berhadapan dengan seorang pemuda yang sepertinya berkebangsaan Jepang, dia pun bertanya, "Ada apa, Midori Sayang?"

"Ehh tidak apa-apa, Papi," jawab Midori salah tingkah karena kejadian yang baru saja terjadi antara dirinya dan pemuda itu sungguh memalukan.

Kenzo membungkukkan badannya di hadapan Leeray lalu berkata dalam bahasa Inggris, "Perkenalkan Paman, nama saya Kenzo Watanabe. Tadi Nona Midori terpeleset dan kami tidak sengaja bertabrakan. Maafkan, kelancangan saya."

Gadis itu memandang Kenzo sambil menggigit bibir bawahnya yang masih terasa sedikit kebas sementara mendongkol dalam hatinya. 'Dan kau melumat bibirku habis-habisan. Dasar pria menyebalkan!' 

"Oohh, baiklah. Salam kenal, Kenzo. Saya ayah Midori, nama saya Leeray dan ini mamanya Midori, Deasy. Kalau ini saudara kembar Midori, Poseidon," ujar Leeray memperkenalkan anggota keluarganya dan dirinya pada Kenzo.

Kenzo membungkuk ke arah Deasy dan Poseidon seperti tradisi orang Jepang ketika menghormati orang lain di hadapannya. Kemudian dia berujar, "Paman Leeray, apa boleh saya mentraktir makan malam di restoran hotel ini nanti malam pukul 19.00?" Dia melirik ke arah Midori, gadis itu sepertinya masih kesal padanya. 'Tetapi merajuk pun kemolekannya tidak berkurang,' pikir Kenzo sembari tersenyum pada gadis itu.

Midori mengangkat alisnya ketika melihat Kenzo tersenyum kepadanya. Dia membatin, 'Sebenarnya tampangnya not bad lah, tapi ciumannya ganas sekali ... seram!'

"Baiklah, Kenzo. Nanti aku akan mengajak keluargaku makan bersamamu di restoran hotel. Kita ketemu pukul 19.00 ya. Kami permisi dulu." Leeray sedari tadi memperhatikan puterinya dan Kenzo yang saling beradu pandang. 

Dia mengenal Midori sejak bayi, tentu dia tahu tatapan kesal dan merajuk puteri kecilnya itu. Ada apa dengan mereka berdua? Pemuda itu pun pemberani menurutnya karena berani mentraktir makan malam. Mereka toh baru berkenalan sekali, bagaimana kalau tamunya memesan makanan dalam jumlah banyak dan menghabiskan uang sakunya.

Keluarga kecil itu pun berlalu dari hadapan Kenzo setelah berpamitan. Midori kembali ke kamarnya sendirian karena kamarnya berada di sisi barat, sementara kamar orang tuanya dan Poseidon berada di sisi timur bangunan hotel itu.

Midori berganti floral dress selutut warna hijau muda dengan motif bunga lily merah muda. Dia duduk di teras kamarnya yang menghadap ke taman sambil menyisir rambutnya yang masih agak basah. 

Taman kecil itu ditanami dengan pohon bunga sakura, saat itu sedang musim semi di Jepang jadi pohon itu penuh dengan bunga warna merah muda dan tampak cantik. Aroma wangi bunga sakura yang tertiup angin pun dapat Midori cium dari teras. 

Dia memang suka negeri Sakura ini, membuat pikirannya menjadi tenang. Dia sebenarnya adalah seorang gadis yang introvert, sifatnya mirip ayahnya, Leeray. Saudara kembarnya, Poseidon yang temperamennya lebih meledak-ledak seperti maminya, sangat ekspresif dan hobi berkelahi di sekolah.

Setelah selesai menyisir rambut panjangnya, Midori berjalan ke dekat kolam ikan di taman itu. Ternyata ada banyak ikan Koi dan ikan Mas di dalam kolam berair jernih itu. Dia teringat masih menyimpan biskuit kering di tasnya. Midori pun bergegas mengambilnya di kamar lalu kembali ke kolam lagi. Dia meremas biskuit kering itu kemudian menaburkan remukan biskuit itu ke permukaan air kolam.

Ikan-ikan cantik itu berebutan memakan remukan biskuit pemberian Midori sehingga membuat gadis itu cekikikan sendiri. 

Dari arah berlawanan dengan Midori jongkok di tepi kolam ikan, pemuda yang tadi menciumnya itu memperhatikan Midori. Dia duduk di atas dinding batu taman sembari tersenyum menatap gadis yang molek itu. 

Pemandangan di hadapannya begitu menarik bagaikan lukisan. Kecantikan Midori baginya bagaikan puteri duyung Ariel yang ada di cerita dongeng Disney. Midori dan air adalah perpaduan yang indah nan menenangkan.

Midori merasa seperti ada yang memperhatikannya, dia pun celingak-celinguk mencari apa ada manusia lain selain dirinya di taman yang sepi itu. Akhirnya, matanya bertatapan dengan sepasang mata hitam yang sedang menatap lurus ke arahnya. Midori pun terkesiap dan sontak wajahnya merona. 'Pria itu lagi,' batinnya dengan perasaan galau. 

Pria itu mengenakan yukata berwarna biru tua dengan motif burung Phoenix berwarna merah keemasan. Sebenarnya pria itu cukup tampan dan gagah, tetapi seumur hidupnya, Midori telah melihat papinya yang sangat tampan dan gagah. Hal itu sedikit banyak membuat indera penglihatannya menjadi tidak sensitif ketika melihat pria tampan selain papinya.

Lagipula dia tidak tertarik untuk berpacaran, dunia orang dewasa dengan kisah percintaan itu agak sedikit membuatnya pusing ketika memikirkannya. Semua film romantis yang pernah dia lihat selalu menyuguhkan adegan seorang wanita yang menangis karena galau dengan perasaannya pada sang kekasihnya. Dia tidak suka itu. Menangisi orang lain itu melelahkan dan menurutnya agak sedikit ... bodoh.

Kenzo heran dengan sikap Midori yang begitu pendiam. Gadis itu berbeda dengan gadis-gadis seusianya yang Kenzo kenal. Biasanya mereka heboh ketika Kenzo hadir dan mencoba menarik perhatiannya begitu rupa. Si Little Mermaid ini begitu dingin dan seolah mengacuhkannya. 'Apa dia mulai kehilangan pesonanya sebagai seorang pria tampan?' batin Kenzo.

Dia pun turun dari dinding batu taman dengan melompat lalu berjalan mendekati Midori sembari tersenyum berkata, "Hai lagi, Nona Midori. Kau suka ikan ya?"

"Maaf, aku lupa namamu ... Kenji?" ucap Midori menebak nama pria itu yang membuat wajah tampan itu berkerut.

"Kau keterlaluan ... bagaimana bisa melupakan namaku hanya dalam waktu kurang dari 1 jam setelah kita berkenalan?" rajuk Kenzo sembari menatap wajah Midori dari jarak 1 meter.

Kecantikan Midori membuatnya menahan napas sekian detik, mungkin ini yang dinamakan 'breath taking beauty'. 

"Karena kau membuatku kesal, jadi aku cenderung melupakan namamu ... katakan lagi siapa namamu?" balas Midori dengan santai seraya meringis.

Setelah melihat gadis itu meringis menggemaskan, Kenzo tidak dapat marah. Dia begitu ingin merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya. Tetapi, itu pasti akan membuat gadis itu salah paham dan lebih membencinya, pikirnya.

"Kenzo ... Kenzo Watanabe. Apa kau belum pernah mendengar merk mobil Genoz atau Richter?" ujar Kenzo ingin memberitahu Midori bahwa itu perusahaan milik keluarganya.

Midori menggelengkan kepalanya perlahan sembari menatap Kenzo. "Aku hanya tahu satuan kekuatan gempa bumi diukur dengan Skala Richter," candanya sambil tertawa kecil.

"Gadis cerdas ... sepertinya memang asal-usul nama mobil itu memang karena Skala Richter. Namun, itu merk mobil buatan perusahaanku, Sayang," balas Kenzo memanggil Midori dengan kata 'sayang', dia ingin tahu tanggapan gadis itu.

Ekspresi Midori datar saja seolah tidak peduli. 'Wow! Gadis-gadis yang dia kenal biasanya akan terharu bila dia memanggil mereka dengan kata 'sayang',' batin Kenzo.

"Apa rumahmu di sekitar hotel ini, Kenzo?" tanya Midori dengan penasaran sembari berjalan kembali ke teras kamarnya sementara Kenzo berjalan di sisinya.

"Tidak, rumahku ada di Tokyo. Aku berlibur ke Kyoto bersama teman-teman dekatku. Kami ingin menikmati pemandangan musim semi di sini. Apa kau menyukai Jepang?" jawab Kenzo sembari duduk di lantai kayu di teras kamar Midori.

"Huum ... aku menyukai Jepang, negeri yang indah dan seni budayanya masih begitu kental terasa. Aku suka seni karena mamiku seorang desainer jenius. Dia bahkan mendesain baju-baju pestaku sendiri ketika aku masih kecil," tutur Midori sembari tersenyum ketika membicarakan ibunya.

"Dari mana asalmu, Midori? Ceritakan padaku mengenai keluargamu," pinta Kenzo.

"Aku tinggal di Perth, Australia sejak aku dilahirkan. Namun, darahku mengalir darah Indonesia. Papi dan mamiku tadinya orang Indonesia, mereka lahir di Indonesia, hanya nenek moyang keluarga Carson adalah orang asli Australia, sedangkan keluarga Indrajaya adalah keturunan suku Hokkian. Rumit ya silsilah keluargaku?" Midori tertawa sendiri ketika menceritakan tentang silsilah keluarganya yang memiliki budaya yang bercampur aduk.

Kenzo memperhatikan penjelasan Midori dan senang mendengarnya bercerita. Entah kenapa mendengar suara Midori seperti lagu cinta di telinganya membuat perasaannya berbunga-bunga. 

'Sepertinya aku telah jatuh cinta kali ini,' batin Kenzo sembari menatap gadis itu.

Bab terkait

  • Kecanduan Ciumanmu   Tuan Muda Watanabe

    Senja pun turun dengan pemandangan langit yang indah di Kyoto. Kenzo melihat matahari tenggelam di cakrawala langit senja berwarna jingga keunguan bersama Midori dari teras kamar tempat gadis itu menginap yang menghadap ke arah barat.Ini adalah satu hari terindah dalam hidup Kenzo. Menikmati senja bersama bidadari. Ketika dia menoleh ke arah Midori, mereka saling bertatapan. Mata biru Midori bagaikan berlian biru yang begitu indah. Keelokan paras Midori itu membuatnya terpana. Wajah gadis-gadis Asia yang seumur hidup Kenzo lihat seolah tampak begitu biasa bila dibandingkan dengan Midori.Dia berpikir bagaimana caranya membuat gadis berambut cokelat kemerahan dan bermata biru ini jatuh cinta kepadanya. Dia ingin memiliki Midori sebagai kekasihnya, HARUS!"Ken ... zo, apa kau tidak ingin bersiap-siap untuk makan malam?" tanya Midori yang sebenarnya ingin mengusir Kenzo secara halus. Dia ingin berbaring sebentar di tempat tidur sebelum waktu makan malam tiba.

  • Kecanduan Ciumanmu   Makan Malam Perkenalan

    Ketika berbelok ke arah restoran hotel, Kenzo berpapasan dengan keluarga Midori yang akan menuju ke restoran juga. Dia pun menyapa mereka. "Selamat malam, Paman Leeray, Tante Deasy, Poseidon, dan Midori." "Selamat malam, Kenzo. Kebetulan sekali bertemu di sini ...," balas Leeray seraya merangkul bahu pemuda itu. Dia cukup terkesan pada Kenzo sejak perjumpaan pertama mereka sore tadi. Yamaguchi berdiri di depan pintu masuk restoran menunggu Kenzo. Kemudian dia mengantarkan rombongan itu ke tempat reservasi makan malam. Sebuah ruangan khusus berisi meja makan panjang dari kayu setinggi setengah meter dengan 8 buah kursi di sekelilingnya. Mereka pun memilih tempat duduk masing-masing, Kenzo tentu saja memilih duduk di samping Midori, sementara Poseidon duduk di sisi lain Midori. "Jadi bagaimana cara memesan menu di restoran ini?" tanya Deasy penasaran. Kenzo pun menjawab, "Segalanya sudah saya siapkan Tante Deasy, semoga kalian bisa menik

  • Kecanduan Ciumanmu   Rembulan di Kyoto

    Seusai makan malam, mereka semua masih berbincang sembari minum sake. Kenzo memang ingin mempererat tali silaturahmi dengan keluarga Midori. Dia masih belum mampu memikirkan bagaimana cara dia mendekati Midori setelah liburan Midori dan keluarganya di Kyoto usai."Kenzo, perusahaan mobil keluargamu itu apakah melakukan ekspansi ke luar Jepang seperti Honda, Toyota, Mitsubitsi, dan sejenisnya?" tanya Leeray yang masih baru mendengar merk kendaraan milik perusahaan keluarga Kenzo."Iya, Paman Leeray, mungkin tidak seterkenal kendaraan berbahan bakar fosil. Kendaraan listrik baru booming setelah Tesla mulai terkenal, bukan? Kami mendukung program green energy, Paman Leeray. Mungkin Paman ingin mencoba satu unit? Saya bisa mengirimkannya ke Perth," tutur Kenzo dengan cerdas.Leeray tersenyum mendengar jawaban Kenzo. Dia menyukai pemuda itu, bukan hanya anak konglomerat, tetapi memang genius berbakat. Kenzo mengingatkannya pada Deasy ketika awal dia mengenal is

  • Kecanduan Ciumanmu   Mendadak Puitis

    Malam semakin larut, Kenzo masih asyik mengobrol dengan Midori di teras kamar gadis itu.Midori menceritakan pada Kenzo bahwa bahasa ibunya adalah bahasa Indonesia karena kedua orang tuanya adalah warga negara Indonesia. Namun, karena bisnis mereka berpusat di Perth, kedua orang tuanya berpindah kewarganegaraan sebelum Midori dan Poseidon lahir untuk mempermudah pembuatan akte kelahiran anak juga selain pertimbangan bisnis.Kenzo pun mengerti bahwa gadis yang dia sukai memiliki kebangsaan ganda yaitu Indonesia dan Australia. Dalam tradisinya silsilah kebangsaan itu penting. Menurut pengetahuannya, latar belakang Midori ini akan sangat sulit bila harus disatukan dengannya dalam sebuah pernikahan.Tradisi bangsa Kenzo menjunjung tinggi cinta bangsanya dan juga memandang tinggi kesetiaan pada tanah air. Sementara orang tua Midori berpindah kewarganegaraan, itu sudah sangat salah dengan alasan apapun.Kenzo merasa dilema, mana yang harus dia ikuti ... k

  • Kecanduan Ciumanmu   Mencoba Puitis Disangka Gombal

    Hari masih begitu pagi, udara pun terasa sejuk di kulit Midori. Namun, wajahnya terasa panas. Kenzo terus-menerus membuatnya merona karena malu mendengar ucapan pemuda itu. "Oohh Pacar Sehariku sepertinya tukang gombal," ucap Midori ringan seraya melepaskan diri dari pelukan Kenzo di pinggangnya. Dia berjalan kembali ke arah kamarnya. "Midori, tunggu ... ada sesuatu yang akan dikirim ke kamarmu sebentar lagi." Kenzo mengecek jam tangan di pergelangan tangan kirinya yang tertutup manset kemejanya. Midori menoleh sekilas ke arah Kenzo lalu terus masuk ke kamarnya dan menutup pintu teras. Melihat hal itu, Kenzo pun kembali ke kamarnya. Dia ingin mengatur tur wisata keluarga Midori dengan sopir pribadinya. "Tuan Muda ...," sapa sopir pribadi Kenzo yang bernama Yoshida, dia pria berusia awal 30 tahun. "Yoshi-san, aku ingin minta tolong padamu hari ini. Keluarga teman baikku sedang berkunjung ke Kyoto, mereka ingin melihat-lihat tempat

  • Kecanduan Ciumanmu   Membuat Calon Papa Mertua Terkesan

    Jalan raya di Kyoto begitu lengang, jarang kendaraan bermotor yang berada di jalan. Sebagian besar masyarakat di Jepang lebih memilih bepergian dengan bus atau kereta api dan terkadang bersepeda atau berjalan kaki.Leeray pun terkesan dengan kebiasaan orang Jepang yang ramah lingkungan itu, betapa berbeda dengan di Indonesia yang jalan rayanya terutama di Jakarta berjubel kendaraan bermotor berbagai merk. Tingkat polusinya sudah sangat parah."Paman Leeray, liburan di Jepang sampai kapan?" tanya Kenzo penasaran sembari menyetir dengan hati-hati."Lusa kami pulang ke Perth, besok kami akan pindah ke Tokyo sehari saja sebelum pulang. Kamu apa tidak masuk kerja, Kenzo?" balas Leeray sambil menatap pemuda itu dari samping.Kenzo memiliki penampilan yang menarik, matanya memang khas orang Jepang yang sipit, hidungnya mancung lurus, bibirnya penuh berwarna merah delima, wajahnya sedikit tirus dengan tulang pipi tinggi, dan potongan rambutnya agak pa

  • Kecanduan Ciumanmu   Pertunjukan Geisha

    Sepasang tangan hangat yang lebar menutupi kedua mata Midori dari belakang. Gadis itu terkikik lalu berkata, "Aku tahu itu pasti kamu, Kenzo.""Apa kabar, Pacar Sehariku? Senang jalan-jalannya hari ini?" tanya Kenzo sembari tersenyum ketika Midori berbalik menghadapnya.Kecantikan alami wajah Midori selalu sukses membuat jantung Kenzo berdebar-debar. Apalagi dalam jarak setengah meter, rasanya dia ingin menautkan bibirnya sesegera mungkin ke bibir mungil merah muda itu, menyesapnya, melumatnya hingga gadis itu melenguh seperti ketika mereka terakhir kali berciuman.Midori merasa wajahnya panas karena tersipu malu ketika dipandangi dengan begitu intens oleh Kenzo. Dia pun menggigit bibir bawahnya yang membuat Kenzo mendadak menahan napas dan memalingkan wajahnya ke samping."Jalan-jalannya di Kyoto begitu seru, Kenzo. Terima kasih atas tumpangannya dan sopirmu begitu murah hati pada kami. Dia membayar segala pengeluaran kami hingga kami merasa tidak enak h

  • Kecanduan Ciumanmu   Kencan Pertama

    Ketiga teman Kenzo sudah kembali ke Tokyo pagi tadi sehabis sarapan. Kenzo pun sendirian menghabiskan sore itu di kamarnya. Saat itu masih pukul 15.30. Karena jam untuk makan malam masih lama, dia pun memutuskan untuk berendam di onsen penginapan Togutsutei.Onsen itu sepi tanpa seorang pun pengunjung yang berendam di dalam kolam air panas. Kenzo menceburkan dirinya ke dalam kolam. Dia memejamkan matanya menikmati ketenangan.Tiba-tiba terdengar suara ceburan di air dari sisi lain onsen. Dia pun menengok ke arah datangnya suara itu. Ternyata Midori pun berendam di sana. Dia pun keluar dari air dan meraih handuknya lalu membelitkannya di pinggulnya. Kemudian berjalan ke sisi onsen tempat Midori berendam.Gadis itu tidak menyadari kehadirannya karena sedang memejamkan mata sembari mendengarkan musik dengan earphone bluetooth. Pipinya berwarna merah muda karena uap hangat dari air tempat dia berendam.Kenzo berjongkok di tepi kolam lalu mengecup pipi Midori.

Bab terbaru

  • Kecanduan Ciumanmu   Kebahagiaan yang Adil Dari Semesta (THE END)

    Pada pertengahan musim dingin di Jepang, Midori melahirkan putera pertamanya untuk Kenzo. Bayi kemerah-merahan yang lahir melalui jalur normal tanpa harus menjalani operasi Cesar itu menangis kencang saat menghirup napas pertamanya di dunia.Kenzo memberinya nama Kenshin yang artinya kebenaran yang sederhana atau bisa diartikan sebagai kejujuran. Makna lainnya juga menyiratkan sebuah pengorbanan. Ada banyak kisah penuh pengorbanan yang melatar belakangi kehadiran bayi kecil itu sehingga sesuai dengan namanya.Seluruh keluarga besar Watanabe menyambut kehadiran generasi penerus mereka yang berharga dengan penuh kebahagiaan. Sebuah pesta besar digelar di kediaman Watanabe yang ada di Tokyo. Kakek Akehito mengundang sesama tetua kenalannya dari berbagai klan untuk memperkenalkan Kenshin Watanabe.Bayi laki-laki itu memang berambut hitam lebat seperti ayahnya, tetapi ketika matanya terbuka sepasang mata biru terang yang identik dengan genetik ibunya nampak jelas menunjukkan jati dirinya.

  • Kecanduan Ciumanmu   Suamiku yang Perkasa

    Acara resepsi pernikahan yang hanya mengundang kolega dekat, sanak saudara kedua mempelai, serta teman-teman dekat Kenzo itu berakhir sekitar pukul 17.00 waktu Jepang. Mereka berdua dilepas di halaman depan rumah keluarga Kenzo oleh semua tamu dengan mobil pengantin sedan Genoz warna hitam berhias bunga-bunga segar nan cantik itu.Tangan Kenzo melambai keluar kaca jendela mobil yang melaju menjauh menuju ke Hotel Imperial Tokyo. Dia sengaja memesan kamar pengantin di sana agar besok paginya dapat menemui keluarga besar Indrajaya saat sarapan dengan layak. Kenzo memang belum mengenal banyak saudara serta kerabat dekat istrinya dengan baik."Selamat untuk pernikahan Anda, Tuan Muda Kenzo dan Nona Midori!" ucap Yamaguchi yang menyetir mobil pengantin."Terima kasih, Yamaguchi!" jawab Kenzo dan Midori kompak lalu mereka tertawa bersama.Kenzo dan Midori berdebar-debar sepanjang perjalanan mobil menuju ke hotel. Keduanya masih sangat hijau dalam melakukan hubungan suami istri. Pacaran mere

  • Kecanduan Ciumanmu   Pernikahan yang Dinantikan

    Setelah lewat 2 minggu semenjak Kenzo dirawat di rumah, pemuda itu sudah mulai pulih kondisinya. Kesibukan persiapan pernikahannya jelang hari H membuatnya berdebar-debar teringat tak lama lagi dia akan menjadi seorang suami dan mungkin juga ayah."Midori, besok masa tenang sebelum pernikahan. Jadi hari ini adalah saat terakhir kita bisa bertemu sebelum kamu dipingit," ujar Kenzo sembari menggandeng tangan Midori menyusuri jembatan kayu panjang di pesisir Teluk Tokyo.Langit senja saat dilihat dari tepi pantai memang luar biasa indah. Angin dari arah laut menerbangkan rambut panjang Midori yang tergerai. Kenzo berhenti melangkah lalu melingkarkan kedua lengannya di pinggang Midori dan mereka pun berdiri berhadapan. Perlahan ia mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Midori.Usai berciuman dia pun berkata, "Rasanya masih sama seperti ketika kita pertama kali berciuman di Kyoto. Rasa buah strawberi atau apel. Hahaha." Kenzo merasa dirinya begitu konyol terkenang saat itu."Aku marah dan

  • Kecanduan Ciumanmu   Pilihan Terbaik Midori

    Ketika keluarga Indrajaya sampai di kediaman Watanabe, mereka diantarkan ke ruang tamu yang lebih hangat dibandingkan aula besar. Sekalipun sambutan dari keluarga besar Kenzo nampaknya ramah, tetapi Leeray tidak menurunkan kewaspadaannya. Sudah menjadi kebiasaannya sebagai pengusaha bahwa setiap kesepakatan selalu ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Hanya saja mereka belum mendengarnya."Silakan duduk, Semuanya. Terima kasih sudah bersedia memenuhi undangan kami," ujar Kakek Akehito Watanabe dengan nada ramah.Leon menerjemahkan jawaban dari kakak sulungnya, "Selamat siang, Semuanya. Terima kasih telah menerima kehadiran kami dengan ramah."Pemuda itu kali ini benar-benar serius mendengarkan setiap patah kata dari kedua belah pihak keluarga baik Watanabe maupun Indrajaya karena dia menjadi penyambung lidah mereka. Dengan diam-diam Leon menghidupkan fitur perekam suara di ponselnya untuk dokumentasi yang dapat dia berikan ke Kenzo yang tidak hadir bersama mereka dalam pertemuan ini.

  • Kecanduan Ciumanmu   Saat Belahan Jiwaku Membuka Matanya

    Leeray menggantikan ayah ibunda Kenzo yang telah semalaman menjaga putera mereka di ruang ICU. Dia merasa kagum dengan keberanian pemuda Jepang itu saat menperjuangkan cintanya di hadapan tetua keluarga-keluarga yang super kolot memegang teguh tradisi mereka. Beruntung tim dokter bedah Rumah Sakit Tokyo dapat diandalkan sehingga Kenzo masih tertolong nyawanya. Usus pemuda itu robek di beberapa sisi saat tertancap pedang samurai yang digunakan untuk melakukan hara kiri di hadapan altar leluhur klan Watanabe kemarin siang.Dari kaca jendela ruang ICU, Midori memandangi papinya yang menjaga kekasihnya di dalam sana. Alat bantu napas dan selang infus beserta beberapa kabel yang terhubung ke mesin pendeteksi denyut jantung serta kualitas saturasi oksigen semuanya dipasangkan ke tubuh berotot Kenzo yang tertutupi pakaian pasien warna biru muda. Matanya masih terpejam erat dengan napas stabil perlahan.Tiba-tiba ada pergerakan dari tubuh kekasihnya. Midori segera berlari ke meja jaga perawa

  • Kecanduan Ciumanmu   Cinta Terlarang yang Tak Pernah Padam

    Kedua biksuni itu melepas kepergian gadis tak bernama yang ditinggalkan sekelompok ninja di depan pintu kuil beberapa jam sebelumnya. Kini gadis yang tak sadarkan diri dengan kondisi tubuh penuh luka itu telah diinfus di dalam ambulance yang melaju dengan kecepatan sedang menuju ke rumah peristirahatan milik keluarga Yamada di Osaka.Tuan Kenji Yamada mengusap wajahnya yang jelas menampakkan kelelahan. Dia belum sempat beristirahat sejak kemarin karena mengurusi kisah asmara putera sulungnya, Takeshi. Cinta terlarang yang menyisakan kepahitan. Gadis dari klan Tokugawa itu nyaris mati dan dibuang jauh dari kediaman keluarganya. Bila dia boleh jujur, nuraninya menangis mengetahui masih ada praktik-praktik tradisi kolot yang tak berperikemanusiaan. Zaman telah berganti akankah manusia masih tetap berdiri di jalan lama dengan mengeraskan hati seperti Tuan Masumi Tokugawa? batin pria itu prihatin."Apa kau sudah menghubungi Takeshi agar memanggil dokter ke rumah di Osaka, Ito?" tanya Tuan

  • Kecanduan Ciumanmu   Dibuang dan Dipungut

    "Suamikuuu, tolong puteri kita pingsan!" Ibunda Ayumi memeluk tubuh anaknya yang penuh luka dan berdarah-darah di tanah. Dia berseru kepada pelayan rumah, "Antarkan nona muda ke rumah sakit!""TIDAK! Jangan bawa anak tak berbakti itu ke rumah sakit! Dia hanya akan menimbulkan kesulitan karena dokter pasti akan curiga melihat lukanya. Kirim ke kuil saja, biarkan para biksuni yang merawatnya nanti!" Masumi mencegah para pelayannya yang terdiam menunduk tak berani membantah perintah majikannya sekalipun itu jelas-jelas tak berperikemanusiaan. Gadis yang terluka parah itu sungguh miris kondisinya. Darah dari luka di wajahnya dan juga tubuhnya yang dibalut kimono putih berbahan katun polos. Ibundanya menangisi Ayumi hingga air matanya terkuras tak kunjung habis. Bagaimana pun kesalahan puterinya, Nyonya Michiko tak akan tega melihat darah dagingnya dipukuli hingga nyaris mati di depan matanya sendiri."Suamiku, luka Ayumi begitu parah ...a—aku a—aku takut dia akan infeksi bila tidak seger

  • Kecanduan Ciumanmu   Puteri Bangsawan yang Diasingkan

    Seusai kepergian ayah ibunda Kenzo bersama rombongan keluarga Indrajaya ke rumah sakit. Pertikaian antara tetua klan Watanabe dan Tokugawa semakin sengit. Mereka saling berteriak satu sama lain."Perjodohan ini sudah berakhir, Tuan Masumi Tokugawa! Kenzo sudah mematahkan perjanjian darah itu dengan hara kiri!" ucap Akehito Watanabe lantang. Dia menyesali kekeras kepalaannya sendiri tadi hingga cucunya mengambil jalan seperti itu.Tuan Masumi dengan wajah penuh murka berteriak seraya menggebrak meja, "Kalau Kenzo selamat seharusnya dia tetap menikahi puteriku, Ayumi, Tuan Akehito!"Nenek Kenzo angkat bicara karena mengetahui bahwa gadis klan Tokugawa itu sudah tak layak disebut gadis karena telah ternodai. "Dia tak layak bersanding dengan Kenzo, cucuku mengatakan bahwa Ayumi telah memberikan keperawanannya kepada putera keluarga Yamada. Mereka pun telah beritikad baik dengan hadir di sini," ujar Nyonya Kyoko Watanabe dengan dingin."HUH! Aku tak sudi berbesan dengan keluarga Yamada!" T

  • Kecanduan Ciumanmu   Hara Kiri Kenzo

    Semua mata tertuju pada sepasang kekasih muda belia itu. Midori menangis pilu memeluk tubuh Kenzo mencegah pemuda Jepang itu bertindak gila dengan mengakhiri hidupnya demi cintanya.Deasy dan Leeray saling bertukar pandang, mereka tak menyangka kisah cinta puteri mereka lebih sulit dibanding secret marriage yang dulu pernah mereka jalani. Memang kakek Midori menghajar Leeray hingga babak belur nyaris mati setelah mengetahui Deasy menikah diam-diam dan dihamili olehnya dulu. Namun, tidak sampai harus dipaksa bunuh diri begini.(Baca kisah cinta Leeray dan Deasy dalam novel Terjerat Cinta Milyarder Sexy)"Sudahlah, kami tidak ingin drama! Tolong Tetua Watanabe menjernihkan situasi pelik ini. Puteri kami berhak mendapat kejelasan nasib perjodohan yang telah disepakati dahulu antara dua keluarga Watanabe-Tokugawa!" Masumi Tokugawa tak ingin kehilangan kesempatan berbesan dengan keluarga bangsawan terhormat dan kaya raya seperti klan Watanabe dan dia benci keturunan Yamada.Namun, Kenzo ta

DMCA.com Protection Status