Pria itu bersikukuh ingin Rosaline tetap mengikuti prosedur ujian seperti yang lainnya sementara anak kecil yang ada di depannya mulai berjalan menuju ke arah tengah aula.“Jika kalian masih bisa berdiri sampai akhir, kuanggap lolos,” ucap Pangeran Yuan.Rosaline melihat sesuatu yang berbeda saat pangeran kedua ini mulai tersenyum. Senyumannya terlihat menyeramkan, dia tidak terlihat ramah layaknya Putri Yui, sesuatu yang gelap terasa menyelimuti dirinya.“Kau merasakannya?”Rosaline menoleh ke arah sumber suara yang tak lain adalah Jenderal Archilles.“Apa yang terjadi dengan pangeran?” tanya Rosaline.“Hidupnya tidak mudah, hanya itu yang bisa kukatakan.” Jenderal Archilles meninggalkan Rosaline yang bersandar di tembok aula memperhatikan kesembilan belas peserta yang sedang diuji oleh pangeran kedua. “Dia sudah mencapai tahap ini, luar biasa,” gumam Rosaline saat merasakan perubahan suhu yang terjadi di aula. Lantai sudah mulai berubah menjadi es dan terasa licin, salah satu dari
Raja Yuichi memasuki Istana Mawar, tempat dia dan sang permaisuri melepaskan lelah dan beristirahat. Istana Mawar sengaja dibangun untuk sang permaisuri yang menyukai bunga mawar. Di istana itu pula tumbuh berbagai macam bunga mawar beraneka warna dan beraneka rupa baik dari dunia manusia maupun dunia kristal termasuk beberapa jenis mawar dari dunia bawah yang berwarna lebih gelap dibandingkan mawar dari kedua dunia lainnya. Raja Yuichi melihat sang permaisuri terlelap di kursi panjang. Dia mendekati wanita yang telah memberikannya anak-anak yang begitu manis, membelai wajahnya dengan lembut. “Kau pasti terlalu lelah menunggu hingga tertidur di sini,” ucap sang raja yang jelas tidak terdengar oleh sang permaisuri yang sudah terlelap. Tak ingin mengganggu tidurnya, Raja Yuichi memindahkan sang permaisuri ke dalam kamar dan meletakkannya perlahan di atas tempat tidur besar yang empuk. Aroma mawar tercium dari banyaknya bunga mawar yang dirangkai di sekitar tempat tidur. “Sawatari, kau
Rainsword sudah berada di Woodclift bersama dengan Gilbert. Mereka sedang berada di ibukota dan menikmati istirahat siang di sebuah rumah makan.“Adikmu apa akan datang?” tanya Gilbert sambil meneguk minuman yang ada di tangannya. Teh dari daun teh terbaik di Woodclift memiliki cita rasa tersendiri. Konon katanya tanaman di daerah Woodclift dinyanyikan oleh para elf sehingga khasiatnya berbeda dengan tanaman lainnya.“Kurasa,” jawab Rainsword. Dia tidak mungkin mengatakan kalau adiknya akan datang dengan gerbang dimensi.“Aku sering melihatmu dengan pangeran cantik, apa dia sungguh-sungguh pangeran?” Gilbert penasaran dengan Pangeran Yuasa yang sering bersama dengan Rainsword.“Ya, dia laki-laki. Kenapa? Apa kau naksir dia?” Celoteh Rainsword dan keduanya tertawa bersama-sama.“Tentu saja tidak, seingatku kau selalu dikelilingi pangeran cantik, adikmu juga kan,” lanjut Gilbert yang pernah
Rainsword mengamati Light yang sangat berbeda dengan Yuan. Anak ini sangat mudah meluluhkan hati ayahnya. Raja Edward terlihat begitu senang dengan keberadaan Light di sampingnya.“Apa ayah sudah lupa dengan Yuan,” batin Rainsword.Beberapa hari berlalu dan acara perjamuan pun dimulai. Semua tamu undangan mendapatkan tempat duduk khusus dan juga mendapatkan bingkisan khusus.Gilbert tidak terlihat seperti semua orang yang merasa senang dengan adanya perjamuan. Dia terus menatap ke arah hutan seakan menunggu kedatangan seseorang.“Apa yang kau cari?” tanya Rainsword mengikuti arah tatapan mata Gilbert.“Kakakku, dia menghilang tanpa jejak,” jawab Gilbert.Rainsword merasa khawatir mendengar kata-kata Gilbert, “Bagaimana kalau Yuan juga mengalami hal yang sama dengan kakak Gilbert,” batin Rainsword.“Apa kamu tahu tentang Ergions?” tanya Rainsword dan Gilbert menarik Rainsword menuju ujung ruangan yang sepi.“Rains, kau tidak boleh menyebut Ergions. Di sini semua tumbuhan memili
Rainsword kembali bersama dengan Gilbert, mereka berdua berhenti saat dihadang oleh seorang anak. “Light, sedang apa kau ….” Rainsword belum sempat melanjutkan kata-katanya, dia merasakan tubuhnya tersengat aliran listrik yang sangat kuat. “Li—Light!” Rainsword terjatuh ke tanah, sengatan aliran listrik itu membuatnya pingsan. Dia tidak tahu berapa lama dirinya pingsan perlahan-lahan matanya terbuka dan didepannya anak yang memiliki rambut keperakan seperti dirinya sedang melakukan sesuatu kepada Gilbert. Rainsword melihat Light membuka ingatan yang terlihat jelas tergambar seperti tayangan film. Dia menghapus bagian saat kedua anak kembar itu bertemu hingga mereka menghilang ke dalam hutan. “Ke—kenapa?” tanya Rainsword yang merasakan tubuhnya kesemutan dan belum bisa bergerak dengan baik. “Maaf, Kak. Dia tidak boleh tahu keberadaan mereka berdua,” jawab Light. Wajahnya yang mirip dengan sang penjaga air terlihat menyeramkan saat dia menyeringai. “Bukan hanya dia, tapi mereka
Tangan Rainsword terulur, dia memanggil makhluk legendaris yang paling ditakuti, ular berkepala sembilan. Lingkaran sihir terbentuk dan dalam sekejap mata makhluk setinggi hampir empat meter itu muncul dengan sembilan kepala yang siap mencabik musuhnya.“Sial! Kenapa spiritnya makhluk ini!” Xavier melompat beberapa langkah mundur menghindari kepala-kepala ular yang menyerangnya bertubi-tubi. Dia melukai kepala ular itu dengan tombak hitamnya.“Sial! Makhluk ini memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi,” umpat Xavier mulai kesulitan melawan. Ular itu akan menyembuhkan dirinya dalam waktu yang sangat cepat saat terluka.Xavier dikejutkan lagi dengan serangan api yang mengarah padanya. Dia miring ke kiri untuk menghindari serangan tersebut. Namun, masih terasa panas api phoenix dari serangan Recca meskipun dirinya tidak tersentuh api tersebut.“Anak ini lebih kuat dari ayahnya,” gumam Xavier.Recca yang sudah terluka parah oleh tombak Xavier masih bisa berdiri dan menyerang makhluk dari
Jauh di dalam dunia lain, dunia yang tidak bisa didatangi mereka yang tidak memiliki spirit. Dunia ini berbeda dengan dunia pada umumnya, karena dunia ini berada dalam benak dari pemilik makhluk yang bisa dipanggil dengan perjanjian.“Yuasa, Yuasa!”Aurum terus memanggil nama Yuasa dan menggerakkan tubuhnya dengan moncongnya. Cakarnya terlalu tajam, dia takut bukan hanya membangunkannya tapi juga melukainya.Aurum bergelung di dekat Yuasa dia menggunakan sayapnya untuk melindungi pemuda yang tak kunjung tbangun juga. “Sampai kapan kau akan tertidur, aku tidak bisa terus menggunakan tubuhmu. Bangunlah, Yuasa, tubuh manusia tidak cocok untuk naga,” ucap Aurum mendekatkan moncongnya dan memberikan kehangatan untuk makhluk kecil yang ada di sampingnya.Yuasa terjebak di satu tempat yang begitu gelap. Sesuatu menariknya dengan kuat. Dia hanya bisa berpegang pada satu hal, Aurum. Dia tahu naga itu melindunginya dan dengan sekuat tenaga Yuasa berusaha menggapai Aurum yang terlihat jelas di m
Rosaline yang masih dengan penyamarannya sudah kembali ke Silverstone. Pagi-pagi para pelayan dihebohkan dengan kedatangan seorang pangeran yang sangat mirip dengan Pangeran Rainsword. Mereka hanya bisa berbisik-bisik membicarakan tentang pangeran yang dibawa Raja Edward.“Pangeran Light!” Rosaline kembali mengucek matanya, dia tidak tahu apa yang terjadi dan kenapa dia datang bersama dengan Raja Edward. Bagaimana mereka bertemu dan bukankah seharusnya Pangeran Light berada di hutan Onyx bersama dengan Tuan Rafael. Rosaline berusaha mengingat kembali saat di Woodcliff, dia melihat Putri Yui lalu ada Pangeran Yuan dan mereka berdua masuk ke hutan sehingga mau tidak mau dirinya mengikuti mereka.“Jangan-jangan waktu itu Pangeran Light juga bersama mereka,” gumam Rosaline yang kemudian teringat ada Adrian pula saat itu tetapi justru tidak melihat Tuan Rafael.Suara Raja Edward membuyarkan lamunan Rosaline, dia segera menuju ke tempatnya sebagai pengawal.“Ini istana untuk pangeran, ting