Share

Membuka Segel

last update Last Updated: 2023-11-27 07:13:58

Nau Sang yang mengikuti Raja Demon berhenti di depan sebuah ruangan, Nau Sang masih terdiam menatap ruangan di depannya yang memiliki aura berbeda dari ruangan lainnya.

"Kenapa hanya diam? Masuklah."

Gaura sang Raja Demon yang baru membuka ruangan meminta Nau Sang bergegas memasukinya, sama seperti sebelumnya tanpa menjawab Nau Sang langsung mengikuti Gaura yang berjalan masuk ke dalam ruangan.

Setibanya di dalam ruangan Nau Sang yang menghentikan langkahnya terdiam menatap kobaran api berwarna merah darah, di bawah kobaran api terdapat lava panas dengan warna merah menyala terang.

Nau Sang yang sebelumnya adalah jenderal perang sudah menghadapi banyak pelatihan untuk menjadi kuat, melihat api dan lava yang ada di depannya Nau Sang bisa tahu kalau Raja Demon ingin dirinya berlatih di sana.

"Untuk melatih kembali kekuatanmu kamu harus... ." Gaura tidak melanjutkan perkataannya dan terdiam menatap Nau Sang.

"Masuk ke dalam Lava dan terbakar api," sahut Nau Sang membuat Gaura semakin terdiam.

"Bagus karena kamu mengetahuinya, kalau begitu jangan membuang waktu kamu harus membangkitkan kekuatanmu kembali," ucap Gaura.

Nau Sang hanya menganggukkan kepalanya sambil berjalan ke arah lava dan api yang ada di depannya, selangkah sebelum sampai di lava Nau Sang menghentikan langkahnya, Nau Sang masih ragu dirinya bisa bertahan di atas lava dan terbakar api karena dirinya bukanlah Demon apalagi Raja Demon yang asli.

Tapi jika benar seperti itu bisa membuatnya kuat Nau Sang berpikir tidak ada salahnya mencoba, Nau Snag mengangkat kakinya melangkah naik ke atas lava dan masuk ke dalam kobaran api.

Sebelum melangkahkan kakinya Nau Sang meyakinkan dirinya sendiri kalau semua demi menjadi kuat, semua itu dilakukannya agar bisa mencari adiknya kembali dan bertanya kenapa dia tega membunuh kakak kandungnya sendiri.

Saat menginjak lava Nau Sang bisa merasakan panas menjadi-jadi di telapak kakinya, bersamaan dengan itu seluruh tubuhnya yang terbakar api membuat Nau Sang merasa tidak tahan lagi.

Dari pinggir Gaura hanya memperhatikan Nau Sang yang terlihat sangat tersiksa di dalam api, Gaura merasa ada yang aneh walau kepanasan Nau Sang tidak seharusnya seperti tidak terbiasa dengan panasnya kobaran api karena mereka tercipta dari percikan api.

"Apa yang salah padanya?"gumam Gaura.

"Sudahlah, lebih baik aku perhatikan saja dulu," sambung Gaura.

Di dalam api Nau Sang perlahan merasa api yang membakar tubuhnya semakin berkurang panasnya, tidak hanya api lava yang diinjaknya juga seperti kehilangan panasnya dan saat ini dirinya seperti hanya menginjak tanah.

Merasakan keanehan itu Nau Sang yang terdiam langsung melihat ke arah Gaura, Nau Sang ingin bertanya pada Gaura apa yang sebenarnya terjadi? dan kenapa api dan lava sudah tidak lagi panas.

Karena Gaura seperti tidak mengerti maksud tatapan matanya Nau Sang berjalan pelan ke arahnya, belum keluar dari lava dan api Nau Sang seketika terdiam mematung.

Dari luar tubuhnya sesuatu terus mencoba menerobos masuk ke dalam tubuhnya, Nau Sang merasakan sakit yang menjadi-jadi setelah sesuatu itu masuk ke dalam tubuhnya dan menyebar dengan cepat.

Arrrrrrrrrrrrrrrkkkkkkkhhh.

Nau Sang berteriak keras saat rasa sakit sudah tidak bisa lagi di tahannya, dirinya bukan tidak pernah merasakan sakit karena dirinya jenderal perang, tapi rasa sakit yang dirasakannya saat ini sama sekali tidak bisa dijelaskannya.

Bersamaan dengan sesuatu yang masuk ke dalam tubuhnya tanpa henti dan rasa yang sangat menyakitkan Nau Sang mencoba kembali tenang, Nau Sang masih mengingat dengan jelas kalau kunci keberhasilan pelatihan adalah ketenangan.

Setelah tetap tenang dan berhasil menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya Nau Sang perlahan membuka matanya, Nau Sang bergegas bangkit berdiri dan berjalan ke arah Gaura yang masih memperhatikannya sedari awal.

"Caramu bukan seperti Para Demon apalagi Raja Demon, tapi aku bisa memakluminya," ucap Gaura walau penuh curiga pada Nau Sang.

"Saat ini kekuatan Demon di tubuhmu sudah bangkit, kamu hanya perlu memperkuatnya saja," sambung Gaura.

Nau Sang hanya menganggukkan kepalanya mendengar perkataan Gaura, Nau Sang sudah memutuskan akan memberitahu semua pada Gaura setelah mendapatkan pelatihan Demon.

Nau Sang tidak peduli cara apa yang akan digunakannya, baginya asal menjadi kuat dan bisa kembali ke pasukan prajurit cara apapun dan kekuatan apapun tidak menjadi masalah untuknya.

Keduanya yang berjalan pergi berhenti kembali ke salah satu ruangan, Gaura langsung membuka pintu dan meminta Nau Sang untuk segera mengikutinya.

Sebuah kolam darah yang sangat luas di dalam ruangan membuat Nau Sang hanya terdiam menatapnya, kolam darah di depannya saat ini terlihat sangat mendidih dan mengeluarkan bau amis yang sangat menyengat.

"Tunggu apa lagi? masuklah kedalam sana, setelah itu kekuatan Demon di tubuhmu benar-benar akan berkembang," ucap Gaura.

"Kolam darah," sahut Nau Sang.

"Benar, di kolam itu bernama kolam darah dan darahnya dihasilkan dari ratusan manusia dan campuran hewan spiritual," ucap Gaura sambil menatap Nau Sang.

Gaura sengaja menceritakan darah apa yang digunakan karena merasa curiga dengan Nau Sang, Gaura curiga kalau saat ini yang berada di depannya bukanlah Nau Sang Kakak nya.

Walau mengetahui kolam darah yang di depan yaitu berasal dari darah manusia Nau Sang sama sekali tidak merasa jijik, Nau Sang langsung membuka bajunya dan masuk ke dalam kolam darah.

Nau Sang yang masuk ke dalam kolam darah segera bersila, sebagai jenderal perang drinya bukan hanya sekali bermandikan darah manusia, baginya mandi darah saat berperang atau saat pelatihan itu tidak ada bedanya.

Setelah duduk bersila di dalam kolam darah Nau Sang bisa merasakan darah yang mulai mengeluarkan gelembung, walau begitu Nau Sang masih tidak mempedulikannya dan tetap berada di dalam sana.

Sambil duduk bersila Nau Sang bisa merasakan kalau sesuatu di dalam tubuhnya seperti di tarik keluar, Nau Sang juga bisa merasakan aura spiritualnya berwarna hitam keluar dari dalam tubuhnya.

Whuuuuuuuuuuuuuuuussss.

Aura spiritualnya berwana hitam yang keluar dari dalam tubuhnya berubah warna seketika, saat aura spiritualnya berubah menjadi berwarna putih Gaura yang berada di kejauhan melotot tajam ke arahnya.

Warna spiritual untuk Ras Demon biasa berwarna merah, berbeda dari Demon biasa aura spiritual keluarga Raja Demon memiliki aura spiritual hitam apalagi Nau Sang adalah Raja Demon yang sebenarnya.

Saat melihat aura spiritual Nau Sang yang berwarna putih Gaura sangat terkejut, karena warna putih bukan aura spiritual kaum Demon dan sudah jelas kalau Nau Sang di depan nya bukanlah kakaknya.

Setelah sesaat mengeluarkan aura spiritual berwarna putih aura spiritual berwarna hitam kembali keluar dari tubuh Nau Sang, Gaura semakin kebingungan bagaimana bisa seseorang mengeluarkan dua aura spiritual sekaligus.

"Sebenarnya aku yang salah lihat atau bagaimana? Tapi aku Raja Demon aku tidak mungkin memiliki masalah penglihatan," ucap Gaura menggelengkan kepalanya.

Gaura masih menatap ke arah Nau Sang yang berjalan keluar dari dalam kolam darah, untuk memastikan apa orang di depannya benar-benar kakaknya Gaura berpikir untuk mencaritahu kebenarannya, tapi jika dia terbukti bukan Kakaknya Gaira sudah siap untuk memberi pelajaran yang setimpal karena sudah berusaha menipunya.

"Kamu ikutlah denganku," ucap Gaura sambil berjalan pergi.

Melihat wajah seriusnya Gaura Nau Sang sudah bisa menduga kalau Gaura mencurigainya, Nau Sang berpikir sepertinya rencananya untuk memberitahu Gaura tentang siapa dirinya sebenarnya harus lebih cepat dari perkiraannya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Riandi
bagus sekali
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Tidak Berbohong

    Nau Sang berjalan mengikuti Gaura yang sudah berjalan lebih dulu di depannya, Gaura sengaja mengeluarkan auranya agar Nau Sang mengetahui kalau saat ini dirinya sangat marah bahkan sampai mau membunuh banyak orang.Nau Sang walau bisa merasakan aura membunuh Gaura yang terlihat sangat marah masih terlihat biasa saja, Nau Sang sama sekali tidak takut karena dirinya sama sekali tidak berbohong pada Gaura, dari awal dirinya tidak pernah mengaku mengaku kalau dirinya adalah Nau Sang sang Raja Demon sebelumnya walau namanya juga Nau Sang.Setelah berjalan cukup jauh Gaura yang berhenti di depan sebuah ruangan yang sangat besar langsung memutar badannya, Gaura menatap Nau Sang sekilas lalu kembali memutar badannya dan membuka pintu yang ada di depannya.Suara pintu yang terbuka sangat keras terdengar berbeda dari pintu yang lainnya, Nau Sang yang sama sekali tidak mau memikirkannya langsung masuk ke dalam mengikuti Gaura.Dua buah rantai yang sangat besar langsung mengikat kaki dan tangan N

    Last Updated : 2023-11-27
  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Pelatihan Dasar

    Nau Sang menatap Gaura yang seperti memiliki tujuannya sendiri, walau begitu Nau Sang berpikir tidak ada salahnya menyetujui apapun syaratnya itu."Katakan saja apa syaratmu aku akan menyetujuinya," ucap Nau Sang."Haaaaah, Apa kamu yakin akan menuruti apa saja persyaratanku," sahut Gaura.Nau Sang hanya menjawab perkataan Gaura dengan anggukan kepalanya, Nau Sang yakin apapun persyaratan dari Gaura tidak seburuk mati di tangan adiknya sendiri."Aku mau kamu tidak mengakui kalau kamu adalah pemilik tubuh Raja Demon sebelumnya, dan kamu juga tidak diizinkan datang kembali ke wilayah Osaka tanpa memberitahu ku, kamu juga harus membantuku suatu hari nanti," ucap Gaura."Tapi kamu juga tenang saja aku akan membantu pelatihan mu sebelum kamu pergi meninggalkan tempat ini," sambung Gaura."Aku setuju," sahut Nau Sang membuat Gaura yang mendengarnya cukup terkejut.Gaura mengira Nau Sang membutuhkan beberapa waktu untuk berpikir, Siapa yang menyangka dia akan langsung menyetujuinya begitu sa

    Last Updated : 2023-11-27
  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Tersambar Petir

    Nau Sang bergegas pergi meninggalkan istana Raja Demon dirinya memang baru pertama kali ke wilayah Osaka, tapi saat dirinya masih menjadi Jenderal perang dirinya banyak membaca tentang wilayah Osaka, ada beberapa tempat yang sangat pas untuknya saat ini.Nau Sang bergegas pergi menuju tempat yang pernah di baca sebelumnya, tempat itu bernama wilayah Hutan Setan, hutan setan memiliki energi Yin dan Yang yang sangat melimpah. Energi Yin dan Yang mampu menutupi kekuatan Demon di dalam tubuhnya, Nau Sang berani menerima pelatihan Demon karena sudah mengetahui cara untuk menutupi kekuatan Demon jika dirinya kembali ke dunia manusia.Nau Sang yang baru bisa menggunakan kekuatan Demon di tubuhnya sudah bisa mengendalikannya dengan sempurna, perjalanan menuju wilayah hutan setan yang sangat jauh bisa dilaluinya dengan langkah peringan tubuh seperti para kultivator yang ada di dunianya.Khuuuu, khuuuu.Suara burung bersahut-sahutan menyambut Nau Sang yang baru tiba di wilayah hutan setan, Nau

    Last Updated : 2023-11-27
  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Terus Berlatih

    Membutuhkan waktu beberapa jam untuk Nau Sang tiba di wilayah rawa beracun, setibanya di sana Nau Sang terdiam beberapa saat, rawa beracun yang ada di depannya saat ini mengeluarkan bau yang sangat menyengat sampai mengganggu indra penciumannya.Jalan satu-satunya untuk dirinya pergi ke wilayah tempat pelatihan fisik hanya dengan menyebrangi rawa yang cukup besar di depannya, Nau Sang berpikir keras bagaimana caranya agar dirinya bisa melewati rawa di depannya.Bisa saja dirinya terbang melewati Rawa tapi siapa tahu jebakan seperti apa yang ada di depannya, belum lagi bagaimana jika ada tanaman menjalar yang bisa keluar dari rawa dan menariknya seperti yang pernah dibacanya di kehidupan sebelumnya.Setelah berpikir dan tidak menemukan cara lain untuk melewatinya Nau Sang memutuskan untuk melewati rawa dengan terbang, Nau Sang tidak peduli jika ada tanaman rambat yang akan menariknya karena dirinya tidak lemah dan pasti bisa mengatasinya.Whuuuuuuuuuuuuuusss.Whuuuuuuuuuuuuuusss.Nau S

    Last Updated : 2023-12-18
  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Pedang Dan Roh Pedang

    Setelah memperhatikan sekelilingnya Nau Sang yang tidak menemukan siapapun kembali terdiam, Nau Sang merasa sangat yakin dengan apa yang baru saja didengarnya karena dirinya tidak mungkin salah mendengar."Kenapa tidak menjawab? Apa kamu tidak melihat halilintar itu?" Tanya Gaura.Gaura sang Raja iblis masih menunggu jawaban Nau Sang yang saat ini hanya diam, Gaura mulai menebak-nebak apa mungkin halilintar itu masih berkaitan dengan Nau Sang yang berlatih di wilayah bawah."Jangan memberitahunya."Suara yang kembali terdengar membuat Nau Sang lekas memperhatikan sekelilingnya, sama seperti sebelumnya Nau Sang yang tidak menemukan apapun kembali terdiam."Jika aku tidak boleh memberitahunya maka tunjukkan dirimu," ucap Nau Sang."Kamu tidak boleh memberitahunya."Jawaban yang sama yang di dengarnya membuat Nau Sang yakin jika ada yang berbicara padanya, siapapun itu dia tidak menginginkan dirinya memberitahu raja Demon Gaura kalau dirinyalah yang tersambar halilintar dan memiliki keku

    Last Updated : 2023-12-18
  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Berpamitan Pergi

    Nau Sang memutuskan untuk diam dan pergi kembali ke tempat pelatihan fisiknya, Nau Sang malas bertengkar dengan roh pedang yang sangat sensitif karena Nau Sang merasa tidak ada yang salah dengan perkataannya."Setelah menghinaku beraninya kamu hanya diam, apa kamu meremehkan ku!" Teriak roh pedang dengan kesal.Nau Sang masih tidak menjawab perkataan roh pedang dan tidak peduli dia marah-marah, Nau Sang berpikir membiarkannya pasti akan membuatnya diam dengan sendirinya."Kamu orang yang sangat menyebalkan yang pernah membangkitkan ku, orang orang sebelumnya akan langsung menjilat ku setelah tahu aku adalah roh pedang," ucap roh pedang yang semakin tidak terima di diamkan oleh Nau Sang."Itu mereka, bukan aku," sahut Nau Sang sambil terus berjalan pergi."Kamu!"Roh pedang yang semakin marah tidak tahu harus berkata apa lagi, roh pedang memang dari awal merasa kalau Nau Sang berbeda dari yang lainnya.Nau Sang kembali diam dan terus berjalan ke tempatnya sebelumnya, karena Nau Sang te

    Last Updated : 2023-12-19
  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Pengganggu

    Sambil berjalan pergi meninggalkan wilayah Osaka kenangan buruk pemilik tubuh sebelumya kembali memenuhi kepala Nau Sang. Pemilik tubuh sebelumnya terlahir dari keluarga Suh, kedua orangtuanya yang meninggal saat dirinya masih kecil membuatnya harus tinggal bersama Nenek nya.Sang nenek yang tidak pernah menghiraukannya membuatnya dikucilkan oleh para paman, bibi dan para anak anak bibinya , apalagi dirinya juga tidak memiliki kekuatan semua orang yang ada di kota terus menindas nya tanpa henti.Tidak memiliki orang tua dan saudara kandung membuat pemilik tubuh sebelumnya tidak bisa berbagi cerita dengan siapapun, pemilik tubuh sebelumnya hanya bisa diam menyimpan kesedihannya dari kecil sampai dirinya besar dan mati dengan sangat menyedihkan.Walau roda berputar Nau Sang yang mengingat semua itu ikut merasa sedih, Nau Sang yakin yang terjadi pada pemilik tubuh sebelumnya adalah karma karena dirinya adalah Raja Demon yang reinkarnasi menjadi manusia, tapi bagi Nau Sang sendiri janji a

    Last Updated : 2023-12-20
  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Para Bandit

    Nau Sang masih menatap Sangu yang terus berbicara sendiri, Sangu terus saja meremehkan Nau Sang yang hanya diam menatapnya, kesal terus mendengar perkataan Sangu Nau Sang bergegas menarik pedangnya.Gleeeek.Sangu menelan ludah saat melihat Nau Sang menarik pedangnya, pedang yang sangat berkilau dan terlihat tajam membuat Sangu terdiam tidak lagi berani meremehkannya."Lawan dia Sangu," ucap bawahan Sangu."Apa kalian tidak melihat pedangnya," sahut Sangu.Wheeeeeeeeeeeeeesssss.Wheeeeeeeeeeeeeesssss.Nau Sang mengayunkan pedangnya ke arah Sangu dan bawahannya, Nau Sang yang sengaja menekan kekuatannya membuat Sangu dan bawahannya hanya kehilangan bajunya karena sobek terkena serangan ayunan pedang."Kamu!"Sangu tidak terima baju mahalnya disobek oleh Nau Sang, walau merasa sedikit takut melihat pedang Nau Sang Sangu tetap berlari ke arah Nau Sang."Mati saja kamu!" Teriak Sangu.Buuuuuuuuuuug.Satu pukulan yang dilayangkan Sangu ke Nau Sang dengan kekuatan penuh berhasil di tangkap

    Last Updated : 2023-12-20

Latest chapter

  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Terselesaikan

    Melewati portal Nau Sang dan Pangeran Fua mendapatkan sorakan besar-besaran dari para warga, rencana Nau Sang yang menempatkan pasukan bantuan di berbagai tempat membuahkan hasil, tanpa rencana Nau Sang para warga yakin kalau mereka pasti sudah mati sekarang."Hidup Jenderal Nau Sang.""Hidup Jenderal Nau Sang.""Hidup Jenderal Nau Sang.""Para warga bersorak untuk mu," ucap Pangeran Fua."Apa Pangeran juga tidak mendengar ada yang juga bersorak untuk mu," sahut Nau Sang."Memang ada tapi tidak sebanyak sorakan untuk mu," ucap Pangeran Fua."Heeeeh, kalau begitu maafkan aku yang mengambil perhatian semua warga," sahut Nau Sang."Hahahaha, Jenderal Nau Sang memang sangat suka bercanda," ucap Pangeran Fua."Kalau begitu aku pergi lebih dulu kembali ke istana," sambung Pangeran Fua yang langsung menunggangi kudanya dengan cepat meninggalkan Nau Sang."Ketua Jain, tugas mu juga sudah selesai kamu b

  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Kematian Raja Sanwan

    Tahu dirinya tidak akan bisa menang melawan pasukan yang dibawa oleh Nau Sang Raja Sanwan memutuskan mendatangi pasukannya yang masih terus menyerang, lebih dari setengah pasukannya sudah mati dan hanya menyisakan petarung terkuatnya saja.Menggunakan jubah perang lengkapnya Raja Sanwan mengangkat bendera putih, Raja Sanwan yang hanya berdiri langsung berjalan ke arah Pangeran Fua dan berharap bisa bernegosiasi dengannya."Kamu pasti Pangeran Fua, aku menyerah," ucap Raja Sanwan."Menyerah? Apa Raja Sanwan berpikir hanya dengan kata itu semua akan selesai," sahut Pangeran Fua."Tentu saja tidak, tapi aku di sini sudah tidak memiliki pasukan," ucap Raja Sanwan."Tidak ada lagi yang bisa digunakan untuk melawan pasukan kalian," sambung Raja Sanwan."Tentu saja kami mengetahuinya, Karena tujuan peperangan ini memang untuk menghancurkan kerajaan Namgala sampai ke akarnya," sahut Pangeran Fua."Berhentilah banyak bicara dan l

  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Kematian Jenderal Ran

    Jleeeeeeeeb.Jleeeeeeeeeb.Ayunan pedang dan hujanan anak panah terus mengarah ke kedua pasukan yang bertempur sekuat tenaga, Nau Sang yang sangat mempercayai para pasukannya tidak melihat ke belakang, Nau Sang bahkan tidak melihat ke arah Pangeran Fua yang bertarung berjauhan darinya.Wheeeeeeeeeeesss.Treeeeeeeeeeeeeeng.Treeeeeeeeeeeeeeng.Nau Sang yang hanya menyerang menggunakan kekuatan kultivasinya masih bisa ditangkis oleh jenderal Ran, jenderal Ran aendiri mantan adiknya di kehidupan sebelumnya hampir semua yang dikuasainya juga dikuasai adiknya."Apa ini? Kenapa setiap gerakan mu hampir sama dengannya?" Tanya jenderal Ran sambil terus mengayunkan pedangnya."Apa kamu teringat dengan seseorang yang sudah kamu khianati? Seseorang yang sudah banyak berkorban untuk mu tapi kamu bunuh dengan tanganmu sendiri," ucap Nau Sang."Siapa kamu sebenarnya?" Tanya jenderal Ran."Seperti yang kamu d

  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Peperangan Besar Di Mulai

    Sang wanita hanya diam dan menatap Nau Sang dari balik topi penutup wajahnya, sebenarnya sang wanita bukan bermaksud memata-matai Nau Sang, dirinya hanya ingin memberikan sesuatu sebelum Nau Sang pergi.Tapi karena Nau Sang penasaran dengan wajahnya dirinya tidak memiliki pilihan selain memperlihatkannya, lagipula wanita itu yakin Nau Sang tidak akan tahu siapa dirinya."Kalau begitu aku akan memperlihatkan wajah ku dengan senang hati," ucap sang wanita yang langsung membuka topinya.Deg.Nau Sang menatap wajah wanita itu tanpa berkedip, Nau Sanh yakin dirinya tidak mengenal wanita itu tapi tidak tahu kenapa Nau Sang seperti merasa wanita itu tidak asing."Apa kamu puas," ucap sang wanita."Aneh, Aku yakin tidak mengenalmu tapi kenapa... ." Nau Sang tidak melanjutkan perkataannya."Kenapa apa? Sudahlah tidak perlu kamu khawatirkan, Sebenarnya aku hanya ingin memberikan mu ini, ambillah," sahut sang wanita melemparkan kantong yang diambilnya dari balik bajunya."Buka saja nanti, itu ak

  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Dia Lagi

    Surat sudah dibaca oleh Raja Tandua dan semua tepat seperti yang dilaporkan penasehat Yutang yang sebelumnya menemui Nau Sang, untung saja semua persiapan Nau Sang sudah selesai dan hanya tinggal berangkat saja."Penasehat Yutang menurut mu apa yang dilakukannya saat ini semua sangat tepat?" Tanya Raja Tandua."Tentu saja Yang Mulia, semua sudah dipikirkannya dengan sangat matang dan dia memikirkannya jauh-jauh hari hingga terbuat lah persiapan seperti saat ini," ucap penasehat Yutang."Menurutmu kesalahannya yang membebaskan tahanan apa bisa diselesaikan hanya karena persiapannya ini?" tanya Raja Tandua lagi."Jika dia berhasil membawa kemenangan tentu saja kesalahan itu sudah seharusnya dimaafkan apalagi dia melakukan semua itu juga demi kerajaan ini," ucap penasehat Yutang."Dan menurutku seharusnya dia mendapatkan hadiah yang besar jika berhasil," sambung penasehat Yutang."Baiklah, aku mengerti sekarang kita hanya perlu menunggu hasilnya saja," sahut Raja Tandua."Tidak juga Yang

  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Persiapan Kerajaan Musuh

    Penasehat Yutang yang baru datang langsung duduk di depan Nau Sang, penasehat Yutang menatap Nau Sang yang terlihat sangat santai seperti peperangan yang sebentar lagi terjadi bukan masalah besar baginya."Apa aku membuat mu menunggu lama?" Tanya penasehat Yutang."Lumayan," ucap Nau Sang."Jadi apa yang membuat mu ingin bertemu dengan Yang Mulia Raja, apa ada masalah dalam persiapan mu?" Tanya penasehat Yutang."Apa aku terlihat seperti orang yang sedang dalam masalah sekarang?" Tanya Nau Sang balik."Tentu saja tidak," ucap penasehat Yutang."Sebenarnya kedatanganku kemari karena ingin memberitahu persiapanku semua sudah selesai dan surat peperangan juga akan dikirim besok, di dalam surat itu juga tidak tertera tanggal mereka akan menyerang, tapi seperti yang sudah kukatakan sedari awal semua akan dimulai dua hari setelah surat dikirim," sahut Nau Sang."Aku ingin memberitahu pada yang mulia karena aku juga membutuhkan surat kepergian, sekaligus meminta pasukan Raja bersiap jika saj

  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Sudah Benar Benae Siap

    Melihat semuanya sudah saling akrab Nau Sang tersenyum sendiri, saat Nau Sang datang semua langsung bangkit dan berbaris rapi tanpa ada yang berani berbicara.Nau Sang yang hanya diam menatap semua prajurit bantuan menarik nafas pelan, sekarang sudah waktunya memberitahu mereka di mana tata letak mereka dalam pertempuran besar nanti."Bukankah jika seperti ini semua terlihat bagus," ucap Nau Sang"Tapi aku datang bukan hanya ingin mengatakan itu," sambung Nau Sang."Apa kalian semua sudah siap menghadapi pertempuran besar?" Tanya Nau Sang."Siap jenderal," sahut semua serentak."Bagus, kalau begitu aku akan memberitahu apa yang bisa kalian lakukan," ucap Nau Sang."Kalian semua akan berada di kota dan di desa-desa terdekat, kalian semua berjaga dari serangan pengalihan kerajaan Namgala," sambung Nau Sang."Tunggu Jenderal apa kami akan jadi umpan?" Tanya ketua Kie."Hahahahahaha, jadi apa itu yang kalian pikirkan tentangku," sahut Nau Sang yang malah tertawa."Maafkan aku jenderal," u

  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Prajurit Bantuan

    Tap tap tap.Tap tap tap.Masing masing tiga ratus dari tujuh kerajaan telah sampai dengan satu ketua masing masing, semua beristirahat di markas lama prajurit Nau Sanh yang memang cukup besar.Selain prajurit tujuh kerajaan perwakilan kerajaan Bodax mengirim salah ketua prajuritnya, ketua Jain datang membawa racun yang dijanjikan Raja Man.Ketua Jain mendatangi Nau Sang yang saat ini berada di kediamannya, walau ketua Jain datang lebih dulu dirinya memilih menemui Nau Sang terakhir seperti yang dilakukannya saat ini. Penjaga Nau Sang yang tidak mengetahui siapa ketua Jain menjadi waspada, mereka meminta ketua Jain menunggu karena mereka masih harus memberitahu Nau Sang lebih dulu.Salah satu penjaga yang masuk ke dalam bergegas mengetuk pintu kamar Nau Sang, Walau saat ini penjaga itu tahu Nau Sang pasti sangat sibuk karena baru pulang dari mengurus pasukan bantuan yang datang.Tok tok tok."Permisi Tuan, ada yang datang dan sedang menunggu anda di luar," ucap penjaga dari luar.Men

  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Mengaku

    Mendengar itu Nau Sang terlihat tenang dan berjalan semakin mendekat ke arah para warga, Nau Sang berdiri di tengah-tengah mereka dan membuka baju agar semua bisa melihatnya dengan jelas."Itu benar-benar bekas cambukan," ucap salah satu warga."Raja Tandua benar-benar sudah keterlaluan, padahal jenderal melakukan semua demi kerajaan Tapi masih saja menerima hukuman cambuk," sahut warga lainnya yang terlihat sangat marah."Aku tidak akan mengatakan kalau aku tidak menerima hukuman cambuk tapi kalian salah paham," ucap Nau Sang."Hukuman cambuk ini kudapat karena keinginanku sendiri, hukuman cambuk ini bukti kesetiaanku pada kerajaan Tarum," sambung Nau Sang."Aku tahu kalian pasti akan bertanya-tanya kenapa aku sampai melakukan semua itu, peperangan besar tidak lama lagi akan terjadi tapi kalian tenang saja kalian semua akan aman karena aku sendiri yang akan maju ke barisan paling depan menyerang kerajaan lawan, walaupun aku mati di medan perang nanti aku akan setia dengan kerajaan Ta

DMCA.com Protection Status