Share

29 - Aparat, Ya?

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-21 11:32:59

“Aparat, ya?” Jay menggumam pelan.

Mendengar laporan Erlangga, raut wajah Jay tetap menunjukkan ketenangan luar biasa, seakan batu besar di tengah padang, tetap kokoh tanpa goyah meski angin berhembus liar menerpanya.

Dia sudah memperkirakan ini akan terjadi, sehingga dia sudah menyiapkan langkah-langkah ke depannya.

“Minta Baskara untuk menyusupkan orang ke kantor kepolisian, dan juga Aria … dia bisa membobol komputer mereka.”

Erlangga mengangguk dan lekas pergi mencari Baskara, kepala divisi intelijen PhantomClaw dan Aria sebagai ketua tim IT mereka.

Setelah hanya ada Jay dan Atin saja di ruangan itu, dia mengambil ponselnya yang tidak bisa dilacak, untuk menghubungi seseorang.

“Ehem!” Setelah berdehem untuk mengubah sedikit tone suaranya, dia mulai bicara ketika pihak sana sudah mengangkatnya.

“Selamat pagi, Pak Ergi.” Dia membuat suaranya lebih berat dari aslinya.

Dia menghubungi Kepala Polisi Republik Astronesia (Kapolra) Jenderal Polisi Ergi Duanda.

“Oh! Ini … Pak Jek! Selamat p
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   30 - Mafia dari Timur Akan Datang

    Jay mengangguk dan berkata, “Ya, biarkan dia masuk.”“Bos!” Tak lama, Erlangga datang dan membungkuk singkat ke Jay.Anggukan kepala dari Jay menyiratkan Erlangga untuk bisa segera bicara.“Aparat mulai menyelidiki kasus Black Virus, Bos,” lapor Erlangga.Lagi-lagi mengenai aparat. Tapi Jay tidak gusar dan tetap setenang danau.“Sejauh mana penyelidikan mereka?” tanya Jay.Erlangga merapikan jaketnya sejenak sebelum menjawab. "Belum sampai pada level tertinggi, Bos. Ada tim investigasi yang dikirim untuk menyelidiki kehancuran markas Black Virus di Pulau Gaharu. Mereka belum tau siapa dalang di baliknya."Jay menghela napas dalam-dalam, lalu bersandar di kursinya sambil meletakkan sendok dan garpu di tepi mangkok.“Aku tau ini bakal terjadi. Kita udah terlalu lama berada di puncak tanpa tantangan berarti. Tapi sekarang, dengan jatuhnya Black Virus—meski itu organisasi kecil, kita udah membuka mata banyak orang, termasuk pihak yang nggak seharusnya.”Erlangga mengangguk setuju. “Mungki

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   31 - Bertemu Sosok yang Dirindukan

    “Nama organisasi kita PhantomClaw karena kita adalah representasi dari phantom alias setan, entitas yang nggak gampang terlihat oleh siapapun!“Itulah kenapa, aku ingin kalian semua bersikap low profile di luar sana agar identitas kalian nggak terbongkar sebagai anggota PhantomClaw. Aku tau mungkin berat untuk kalian menyembunyikan keanggotaan kalian di sini di depan keluarga kalian.“Pasti ada dari kalian yang berkata kalau kalian bekerja di badan intelijen atau semacam itu. Bahkan mungkin ada dari kalian yang pergi pagi dengan jas ala orang kantor dan pulang di malam hari seakan baru aja lembur dari kantor, aku hargai usaha kalian dalam menyembunyikan identitas.“Percayalah, jerih payah kalian untuk itu akan terbayar dengan layak. Tetaplah setia padaku agar kalian nggak kehilangan kemudahan yang biasa kalian dapatkan. Aku sangat menghargai orang-orang yang setia padaku.“Sekali lagi, tetaplah low profile, gunakan masker, topi, dan outfit hitam seperti biasanya kalau sedang beraksi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   32 - Bermain-main dengan Para Pewaris

    "Gembel, yah?" Jay tersenyum kecil.Dia tidak keberatan bermain-main sedikit dengan para pewaris kaya tersebut. Dia sangat yakin ayah-ayah mereka merupakan kumpulan orang yang tunduk di bawah kuasanya."Hm, ternyata standar penilaianmu cukup tinggi juga, yah! Tapi sepertinya itu tidak berbanding lurus dengan ketinggian kualitas otakmu." Jay menambahkan senyum diagonalnya ketika mengucapkan ejekan itu."Apa?!" Pemuda yang diejek itu pun melotot ganas ke Jay."Lancang sekali kamu, gembel!" lantang kawan pria lainnya sembari menampar keras mejanya. "Apa kamu tau siapa ayahnya?"Tatapan jenaka Jay beralih ke kawan itu."Oh, siapa ayahnya? Apa kamu mau memperkenalkannya padaku?"Terlihat jelas Jay sedang bermain-main dengannya. Ini semakin membuat geram kawan-kawan Zafia, meski wanita itu justru diam dan menikmati pertunjukan yang ada."Kau akan merinding dan gemetar jika aku ucapkan siapa ayahnya! Karena itu adalah Tuan Lukas Sudiro! Pemilik BJA—Bank Jaya Astronesia, bank swasta terbesar

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   33 - Lukas Sudiro Datang

    "Pa!" Anak Lukas Sudiro langsung menyambut ayahnya dan mendekat. Kawan-kawannya juga berdiri untuk mnghormati kedatangan Lukas Sudiro, termasuk Zafia."Dia ... dia benar-benar Lukas Sudiro!" Seorang pengunjung berkata takjub pada temannya."Ya, itu memang Lukas Sudiro." Temannya menjawab setengah berbisik. "Konon katanya dia termasuk 9 Macan Astronesia!""Gila! Ternyata dia salah satu dari 9 Macan yang terkenal dan menakutkan itu?!" Si teman akhirnya ikut berbisik sambil menampilkan wajah terpukau."Heh! Tapi ini baru gosip! Tau sendiri kan kalau 9 Macan itu misterius dan nggak ada yang tau pasti siapa aja mereka?" Lekas saja orang itu memperingatkan temannya.Sedangkan Jay, dia masih tetap santai tak tergoyahkan, bahkan berdiri pun tidak."Duh, kamu ini ada apa lagi? Kenapa maksa Papa datang ke sini?" tanya Lukas Sudiro pada putranya."Jangan salahkan Willard, Om." Salah satu kawan si pemuda berbicara. "Itu gara-gara ada gembel yang mengolok-olok dia dan Anda.""Benar, Pa!" Putra Lu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   34 - Ketiga Sosok 9 Macan Astronesia

    "Pa-Papa ...." Kawan Willard yang tadi berdebat dengan Jay, menggumam pelan.Rupanya dia juga memanggil ayahnya untuk datang dan memberi pelajaran ke Jay. Hanya saja, dia tak tahu kalau orang sekelas Lukas Sudiro saja tunduk hormat ke Jay. Dia ciut seketika dan berusaha menghubungi ayahnya untuk membatalkan kedatangannya, tapi sepertinya sang ayah tidak memeriksa lagi ponselnya saat dalam perjalanan."Wah, Marsel, papamu datang." Salah satu kawannya berbisik, membuat wajah Marsel semakin pucat. Saat ini Marsel berharap kalau papanya tidak mengenal Jay."Mana dia? Mana orang yang merendahkan anakku?"Seorang pria paruh baya melangkah arogan bersama 4 pengawal di belakangnya yang berpakaian jas hitam dengan kesan serius dan menyeramkan."I-itu ... itu Benny Sanjaya! Pemilik Shangrila Group!" Pengunjung pria lain berbisik ke pasangannya."Wah, Shangrila Group yang punya bisnis properti paling besar di Astronesia, kan? Dan dia ... termasuk 9 Macan, benar?" Pasangannya menyahut dengan ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   35 - Rayuan Intim di Lorong Sepi

    “Atau batal aja traktirannya?” tanya Jay.Matanya mengerling membawa nuansa jenaka tapi juga ada ejekan.Willard yang sudah terlanjursombong sebelum ini masalah mentraktir, tak bisa mundur dan menjawab, “Ma-masih, Pak Jay!”Kali ini dia memanggil dengan sebutan berbeda ke Jay, mengakibatkan Atin dan Erlangga menahan tawa.“Baiklah, aku nggak akan sungkan kalau gitu. Selamat makan!” Jay mengangkat sepotong kecil daging wagyu bagiannya.Tak lupa dia melirik ke Zafia yang juga sedang menatap ke arahnya.Jay dan dua orang pendampingnya makan dengan santai, sesekali mereka mengobrol ringan mengenai hal umum, sedangkan rombongan Zafia terlihat gugup.Hanya Zafia saja yang masih bisa tenang karena dia tidak mencari masalah sejak tadi pada Jay. Dia justru terus tersenyum sambil sesekali akan mencuri pandang ke Jay.“Aku ke kamar kecil dulu.” Zafia bangkit dari kursinya sambil pamit ke kawan wanita di sebelahnya.Jay melirik singkat ketika Zafia melangkah menuju lorong ke kamar kecil restoran.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   36 - Pengagum Baru

    “Kartunya diblokir?” Jay mengulang informasi yang diberikan Zafia dengan nada tanya.Zafia menganggukkan kepalanya. Sedangkan Willard, ketika dia melihat Jay, raut wajahnya menampilkan kebimbangan.“Aduh, ini gimana?” Willard berbisik ke kawan-kawannya. “Mana itu wine seharga 3 miliar. Sel, please pinjami aku uang 3 miliar, nanti satu bulan lagi aku kembalikan 4 miliar, deh!”Marsel yang ditodong utang, mulai gelagapan.“Duh, Wil, bukannya aku mau cuek sama kamu, tapi di aku cuma ada ratusan juta doang. Mungkin Silvi, Ivan, atau Zafia, deh! Atau Nina?”Dia malah melemparkan ke kawannya di situ.“Dih! Kok aku? Jangan aku, dong! Tau sendiri gimana papaku, dia akan memeriksa pengeluaranku setiap aku selesai hangout.” Silvi menolak dengan membawa nama ayahnya.“Aku juga nggak bisa, Wil. Kartuku juga akan diperiksa setiap minggunya sama nenek. Bisa gawat kalau tiba-tiba berkurang sebanyak itu. Mungkin Ivan, deh!” Wanita yang tadi mendatangkan neneknya, juga menolak membantu Willard.“Heh!

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   37 - Pertemuan dengan Mafia Timur

    Jay menarik napas dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Pertemuan ini bisa menjadi kunci untuk memperluas kekuasaannya, namun dia tahu bahwa ini juga penuh risiko."Apa mereka memberikan indikasi apa pun mengenai niat mereka?" tanya Jay, tetap menjaga ketenangan suaranya."Tidak ada yang mencurigakan, Bos. Tapi seperti biasa, kita harus siap untuk segala kemungkinan. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka tidak bisa diremehkan," jawab Baskara.Jay tersenyum tipis, sebuah senyuman yang tidak menunjukkan kebahagiaan, melainkan pemahaman. Dia tahu bagaimana permainan ini dimainkan."Baik. Siapkan semuanya. Aku ingin laporan lengkap tentang segala sesuatu yang perlu kita ketahui sebelum pertemuan itu," perintah Jay."Sudah pasti, Bos. Saya akan mengurusnya dan segera mengirimkan tim untuk memeriksa lokasi pertemuan juga," kata Baskara dengan keyakinan."Bagus. Ingatkan semua orang untuk tetap waspada," Jay menambahkan, suaranya menjadi sedikit lebih tegas."Sesuai perintah, Bos!" jawab Ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23

Bab terbaru

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   200 - Berhasil Ditaklukkan

    "Tutup moncong busukmu, Jek! Aku tak butuh belas kasihanmu!" teriak Bruno. "Lebih baik kau lekas menyerah padaku, dan PhantomClaw milikmu akan baik-baik saja!" Jek Jon terkekeh sembari dia menerima pukulan demi pukulan Bruno. Kali ini dia tidak menghindari. "Memangnya apa yang dijanjikan majikanmu mengenai aku dan PhantomClaw?" Jek Jon bertanya dengan bahasa tersirat. Dia sudah paham bahwa di balik pergerakan organisasi milik Bruno yang mengganggu PhantomClaw, pasti ada orang dengan kedudukan tinggi yang ingin dia hancur. Hanya saja, dia belum bisa memastikan orangnya. Tapi dia yakin, tak lama lagi semua tabir akan terbuka untuknya. Bruno menyeringai. "Beliau hanya meminta aku untuk mengendalikan kamu yang mirip kuda liar! Maka dari itu, Jek. Kusarankan kamu lekas menyerah dan kalian akan tetap bisa bertahan. Patuhlah!"Seraya menyerukan kata terakhir, Bruno mengirimkan pukulan tenaga dalam dari jarak 15 meter ke Jek Jon di depannya. "Apakah kepalamu terbentur meja saat kamu m

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   199 - Pertarungan Sengit

    "Oh, rupanya kau juga mampu menggunakan kekuatan semacam itu, he he!" Keluar seringaian dari Jek Jon. Bukannya gentar, dia justru terpacu untuk lekas menerjang ke Bruno. "Kemari kau, Jek Jon sampah!" teriak Bruno. Malam itu, di sebuah kedalaman wilayah yang jauh dari pemukiman penduduk di Pulau Gaharu, suasana tegang telah tercipta sejak awal. Jek Jon mengumpulkan tenaga murni, aliran chakra segera membanjiri tubuhnya, pergi ke titik-titik chakra untuk memaksimalkan potensi di setiap lini tubuhnya. "Hmph!" Jek Jon mendengus keras seraya meledakkan auranya sehingga debu di sekelilingnya mulai beterbangan. Setelahnya, dia melesat ke Bruno yang telah menanti dengan mata nyalang melotot. "Ayo! Kita tak perlu banyak basa-basi!" seru Bruno tanpa mengendurkan auranya sendiri. Jay yang sedang dalam mode Jek Jon si Raja Bengis, lekas menebaskan tangannya yang membentuk cakar. Angin energi keluar dari sana dan siap mencabik Bruno. "Apa itu basa-basi? Justru kamu yang te

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   198 - Mendatangi Markas Mafia Lain

    “Dia adalah Jay, Pa.” Zafia menjawab Tistan.Zafia tidak ingin secara gamblang mengungkap mengenai jati diri suaminya.Tapi, Tristan tidak puas dan masih bertanya, “Iya, dia adalah Jay. Tapi apakah dia juga punya identitas lain sebagai Jek Jon?”Sembari memunculkan senyumannya, Zafia menyahut, “Dia Jay, Pa. Jay Mahawira.”Usai mengucapkan kalimat itu, tampaknya tak hanya Tristan yang gemas. Yoana pun demikian.“Fia, jawab yang benar!” Yoana kehilangan kesabaran.Yoana merasa putrinya sedang menutupi sesuatu dan hal tersebut berbahaya dan menakutkan.Bagaimana mungkin sesuatu yang berkaitan dengan organisasi mafia terbesar di Astronesia tidak menakutkan?“Dia suamiku, Ma, Pa. Dia Jay Mahawira. Tentunya jawaban ini sudah lebih dari cukup, kan?” Masih dengan ketenangan yang sama, Zafia menanggapi kedua orang tuanya.Tristan menghela napas, tak tau lagi bagaimana cara berpikir Zafia. Membela suaminya sedemikian kuat di depan orang tuanya sendiri ketika sang suami terindikasi memiliki kait

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   197 - Kepanikan Orang Tua

    "Hm, lakukan evakuasi seperti biasa." Jay berbicara sambil berjalan ke arah belakang gedung NeoTech. Tidak lupa dia masuk ke ruangan khusus yang bisa menghilangkan bau dan aroma. Benar-benar ruangan steril yang dia bangun khusus untuk insiden semacam ini. Setelah itu, melalui jalan rahasia di balik dinding dapur, dia meluncur menggunakan golf car menuju kediamannya. "Jay." Muncul sosok Zafia, menunggu Jay keluar dari pintu rahasia di kediamannya, di ruang gudang bersih mansionnya.Jay bertatapan dengan istrinya. Dia sadar ada banyak hal yang harus dia ungkapkan ke Zafia. "Pastinya ada banyak hal yang perlu kamu katakan ke aku, ya kan Jay?" Zafia menatap lurus ke suaminya dengan dua lengan terlipat di depan dada. Dari kalimat itu saja Jay sudah mengerti bahwa sang istri telah mengetahui jati dirinya sebagai King Jek Jon. Bahkan Zafia bisa menemukan pintu rahasia di mansion. Tapi, mungkinkah Zafia mengetahui siapa dia dari investigasi Darius Wu? "Fi, sayang, nanti kita bicarakan

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   196 - Diburu Aparat

    Sementara itu ….Di apartemennya yang sederhana, Darius Wu sedang memeriksa dokumen tambahan ketika layar laptopnya tiba-tiba menampilkan pesan aneh.Pesan itu sederhana namun membuat darahnya membeku:“Kamu sudah terlalu jauh, Darius. Dunia gelap tidak mentolerir pahlawan.”Setelah itu, muncul gambar berikutnya di layar dia. Gambar yang menampilkan anak tidak sah Darius, yang selama ini dia sembunyikan sangat rapat dari publik. Anak yang selama ini menjadi satu-satunya ketika istri sah Darius divonis tidak subur oleh dokter tapi sang istri menolak keras pada poligami.Jika anak itu ditemukan istri sahnya, bisa dipastikan anak itu dalam bahaya. Namun, kini PhantomClaw juga sudah mengendus keberadaan si anak yang sudah Darius simpan sangat rapat.Bukankah anak itu sama saja dalam situasi bahaya?Darius tersentak, matanya menyapu sekeliling ruangan. Ketika dia bangkit dari kursinya, suara langkah kaki terdengar dari lorong luar.Pintu apartemennya dihantam keras, membuat Darius panik. D

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   195 - Kedok Terbongkar

    Jay terdiam sejenak, lalu berkata pelan, “Aku melindungi kotaku. Itu aja.” Setelahnya, dia memulaskan senyumannya.Tanpa menunggu jawaban Lina, Jay berjalan pergi bersama pasukannya, meninggalkan wartawati itu dengan banyak pertanyaan yang menggantung di pikirannya.* * *Langit Jatayu malam itu dihiasi sorotan lampu helikopter yang memecah gelap. Suara sirene meraung di berbagai sudut kota.Di layar-layar televisi dan media sosial, wajah Jay, CEO karismatik Supreme Group, terpampang di samping nama yang selama ini hanya terdengar dalam bisik-bisik gelap: King Jek Jon.Berita itu meledak seperti bom waktu. Detektif swasta bernama Darius Wu, seorang pria paruh baya dengan reputasi tanpa cela, baru saja mengungkapkan temuannya ke publik.“Bukti-bukti tak terbantahkan—rekaman pertemuan rahasia, transaksi gelap, dan koneksi organisasi bawah tanah—semua mengarah pada satu kesimpulan: Jay adalah sosok di balik kekaisaran kriminal yang mengendalikan bayangan Jatayu.” Seorang pembawa berita s

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   194 - Lina Menginginkan Hati Nurani Jay

    “Anda sangat berbeda dari yang dulu saya kenal.” Lina menyambung.Dia bahkan menekan perasaan rindunya akan sosok terpuji Jay dan tetap fokus pada misi kedatangannya. Menurutnya, Jay masih bisa diselamatkan.Jay bersandar di kursinya, jemarinya menyentuh dagu. “Lina, dunia ini bukan hitam dan putih. Terkadang, untuk mencapai sesuatu yang lebih besar, kita harus berani melangkah di area abu-abu. Apa kamu berpikir Jatayu bisa jadi kayak sekarang tanpa pengorbanan?”Pria itu tau dengan jelas bagaimana perasaan Lina terhadapnya, dan dia mengucap salut di dalam hati atas profesionalitas Lina.“Pengorbanan siapa?” Lina menyergah. “Orang-orang biasa yang harus menanggung risiko karena permainan Anda? Atau pejabat-pejabat yang Anda tekan hingga mereka tidak punya pilihan?”Lina terkadang tak ingin percaya, bahwa pria yang dia kagumi atas keberanian, patriotisme, dan kebaikan kemanusiaannya … kini seperti monster. Atau dia saja yang tak tau bahwa selama ini Jay memang monster?Jay menatap Lina

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   193 - Lina Ingin Bertemu

    "Nggak ada pilihan lain," jawab salah satu dari mereka dengan putus asa. "Dia tau terlalu banyak. Dia bisa menghancurkan keluarga kita tanpa menyentuh kita langsung."Di markasnya, Jay menerima laporan dari Erlangga. Wajahnya tetap tenang, hanya sedikit senyum terlukis di bibirnya."Mereka menyerah?" tanya Jay, nadanya datar namun penuh wibawa.Erlangga mengangguk. "Semua target sudah menunjukkan tanda-tanda surut. Beberapa bahkan sudah mengirimkan utusan untuk berdamai."Jay menyandarkan tubuhnya ke kursi, memutar gelas anggur di tangannya."Pfftt!” Jay mendengus geli. “Mereka membuatnya terlalu mudah. Ketakutan memang alat yang paling kuat, Erlangga. Nggak perlu darah, nggak perlu kekerasan. Hanya sedikit sentuhan, dan mereka langsung runtuh."Dia memandang keluar jendela besar yang memperlihatkan gemerlap kota Jatayu di malam hari."Biarkan mereka tetap di tempatnya. Kita nggak butuh mereka lenyap. Kita hanya butuh mereka untuk menjadi peringatan hidup bagi siapa aja yang mencoba m

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   192 - Meminjam Ketakutan Orang Tersayang

    “Kota Jatayu mungkin telah tunduk, tapi permainan kekuasaan ini baru saja aku mulai.” Jay menggumam.Dia paham, untuk mempertahankan tahtanya di balik layar, dia harus selalu satu langkah di depan musuh-musuhnya.* * *Jay duduk di ruang konferensi Supreme NeoTech, jari-jarinya mengetuk meja dengan ritme perlahan. Di hadapannya, layar besar memutar rekaman rapat rahasia para elit yang baru saja dia peroleh.Erlangga berdiri di sisi kanan, menunggu instruksi dengan sikap siaga seperti biasa.Mata Jay memerhatikan dengan saksama, sedangkan wajahnya tetap tenang. Pada layar itu, salah satu pria berjas mahal sedang berbicara penuh semangat, membakar semangat para hadirin untuk melawan dominasi Jay."Kita tidak bisa terus membiarkan dia menghancurkan semua yang kita bangun! Jatayu ini adalah kota kita, bukan miliknya. Kita punya hak untuk melawannya!" Demikian kalimat pria berjas mahal itu.Jay tersenyum tipis. "Lucu sekali. Mereka berbicara soal hak seolah aku yang merebut sesuatu dari me

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status