Home / Urban / Kebangkitan Naga Perang / 69. Kebodohan dan Kecemburuan

Share

69. Kebodohan dan Kecemburuan

Author: Zhu Phi
last update Last Updated: 2024-09-18 16:35:16

Rendy melangkah mantap menuju area eksklusif Jamuan Makan Malam Emas di Restoran Equator Sunrise. Cahaya lampu kristal berkilauan di atas kepala, menciptakan bayangan dramatis di lantai marmer hitam yang seolah memantulkan aura kemewahan setiap langkahnya. Di depannya, barisan bodyguard berbadan besar berdiri kaku, menciptakan barikade tak tertembus, membedakan ruang jamuan eksklusif itu dari pengunjung restoran lainnya. Mereka menjaga ketat akses hanya untuk tamu-tamu khusus, menggarisbawahi betapa mewahnya acara malam ini.

Namun sebelum Rendy mencapai barisan penjaga itu, suara tajam yang tak asing lagi menggema dari belakangnya, menghentikan langkahnya seketika.

"Rendy!"

Suara Vera Huang, ibu mertuanya, mengoyak suasana tenang malam. Penuh amarah dan ketegangan, seakan setiap kata meluncur dengan niat menusuk. Punggung Rendy terasa kaku sejenak, namun ia tetap menjaga ekspresi tenangnya. Perlahan, dia berbalik, menatap Vera dengan senyum tipis yang sudah terlatih untuk menenangkan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kebangkitan Naga Perang   70. Kisruh Uang 250 Milyar

    Rendy berhenti sejenak, memandang dingin ke arah James yang berlutut di lantai, sementara di belakangnya, Vera Huang masih terbaring kesakitan, dengan raut wajah yang dipenuhi amarah dan kepahitan. Apa yang telah terjadi? Kenapa dua pengusaha Khatulistiwa ini bisa berada di atas lantai dengan situasi yang cukup mengenaskan? Ada baiknya kita kembali ke beberapa jam sebelumnya ...."CINDY!" teriakan Vera kembali bergema, kali ini lebih nyaring, mencoba menarik perhatian putrinya sekali lagi. Namun, tatapan tamu undangan kini hanya menyiratkan rasa sinis dan ketidakpedulian. Mereka datang malam ini untuk melihat wujud Naga Perang yang sesungguhnya, sosok yang selama ini hanya beroperasi di balik layar. Tapi, apa yang telah dilakukan oleh Vera? Ia telah merusak kesempatan ini dengan dramanya yang tak berujung.Cindy mendesah pelan, wajahnya tak lagi menyembunyikan kekesalan yang lama terpendam. "Ma, sudah cukup!" katanya tegas. "Aku harap Mama sudah siap kehilangan posisimu sebagai Presi

    Last Updated : 2024-09-18
  • Kebangkitan Naga Perang   71. Masa Lalu Palsu

    James berdiri di depan pintu, merasakan dadanya sesak. Ruangan di balik barikade bodyguard itu dipenuhi tokoh-tokoh penting—pemimpin dari Wang Multi Finance, Sembilan Naga Sakti, dan Serikat Dagang dan Industri. Jika Cindy masuk tanpa dirinya, masa depan keluarganya akan hancur. Dana segar yang mereka butuhkan akan lepas dari genggaman.“Demi masa lalu kita, tolong Cin…” Ucapan James tersendat, suaranya terdengar putus asa, meskipun di baliknya hanya kebohongan yang terbalut rapi.Cindy berhenti sejenak, lalu menatapnya dengan tatapan dingin. “Masa lalu apa? Aku bahkan baru mengenalmu saat aku mulai kerja di Huang Corporation.” Ia berlalu begitu saja, langkahnya tegas, seakan tak peduli.Tapi James tak menyerah. “Aku sudah lama kenal kamu! Kita satu sekolah di SMA Harapan Bangsa. Saat itu, aku kurus, hitam, dan miskin. Kekayaan keluarga kami bukan hasil turun-temurun. Hidupku sulit!” Suaranya lebih putus asa, penuh pengharapan palsu.Langkah Cindy terhenti. Dia berbalik, alisnya teran

    Last Updated : 2024-09-20
  • Kebangkitan Naga Perang   72. Drama Vera dan James

    Vera Huang melangkah ke depan dengan angkuh, suaranya menggema di tengah ruangan megah. “Berani sekali kalian menghalangiku!” serunya pada para bodyguard yang menatapnya dingin. “Anakku sudah mendapatkan pinjaman dari Naga Perang. Aku ini tamu kehormatannya! Kalian semua akan dihukum mati karena berani menghinaku!”Tatapan tamu undangan yang sebelumnya jenuh, tertarik pada adegan yang berlangsung. Vera, dengan gaun mewah yang berkilau di bawah lampu-lampu kristal, tampak seperti bintang panggung dalam teater sosial yang baru saja dimulai. Para tamu berkerumun, mendekat, tertarik oleh ketegangan antara Vera dan para penjaga.Merasa aura kekuatannya semakin kuat oleh sorotan mata tamu-tamu yang haus hiburan, Vera mulai menghasut. “Masuklah ke Ruang Emas! Di sana ada anggur Wine Screaming Eagle Cabernet yang begitu mahal hingga hanya para dewa yang bisa merasakannya. Apa kita tidak pantas menikmatinya juga?” Senyum sinis terukir di bibirnya, sementara tatapannya menyapu kerumunan.“Benar

    Last Updated : 2024-09-21
  • Kebangkitan Naga Perang   73. Empat Wanita Misterius

    Cindy melangkah ke dalam Ruang Emas, matanya menyapu tiap sudut ruangan mewah itu. Cahaya lampu kristal yang berkilauan memantul dari permukaan meja bertaplak emas di tengah ruangan. Namun, sesuatu janggal. “Mama kok nggak ada, Ren?” tanyanya, matanya mencari sosok Vera Huang yang seharusnya ada di sana.Rendy tersenyum tipis, menatapnya dengan pandangan yang tenang. “Naga Perang cuma mengizinkan satu orang terdekat untuk masuk ke sini. Jadi, aku memilihmu.” Nada bicaranya terdengar lembut, penuh keyakinan, dan akhirnya Cindy mengangguk, menerima penjelasan itu dengan ragu yang perlahan memudar.Ia mengikuti langkah Rendy menuju meja utama. Di sana, empat wanita menunggunya—duduk dengan anggun, tersenyum manis padanya. Cindy merasa canggung. “Siapa mereka?” gumamnya pelan, bingung. Matanya tertuju pada wajah-wajah yang tak dikenalnya, kecuali satu. “Aku cuma tahu Nona Katrin, sisanya...?”Rendy menarik kursi dengan lembut, mengisyaratkan agar Cindy duduk. Setelah ia mengambil tempat,

    Last Updated : 2024-09-21
  • Kebangkitan Naga Perang   74. Godaan Jessy

    Ketidak hadiran Naga Perang dan Klan Sembilan Naga Sakti dalam Jamuan Makan Malam Naga perang sempat membuat beberapa pengusaha dan konglomerat bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya terjadi? Benarkah Naga Perang masih hidup dan akan kembali menguasai dunia? Kenapa Klan Sembilan Naga Saakti tidak hadir sama sekali di Jamuan Makan Malam Naga Perang? Apa mereka sudah diberitahu kalau Naga Perang tidak akan datang? Rendy tidak ambil pusing dengan segala desas desus yang santer beredar setelah Jamuan Makan Malam yang dianggap gagal oleh kalangan bisnis dunia. Ratusan pengusaha dibuat kecewa oleh ketidak hadiran Naga Perang ini. Bahkan Naga Perang juga tidak mengadakan konferensi pers untuk menjelaskan alasannya tidak datang dalam jamuan makan malam. Hanya Katrin yang meminta maaf kepada seluruh tamu undangan dengan alasan Naga Perang masih ada urusan di luar negeri yang tidak bisa ditinggalkan. Setelah jamuan makan malam selesai dengan kekecewaan semua tamu undangan karena ketidak had

    Last Updated : 2024-09-22
  • Kebangkitan Naga Perang   75. One Night Stand

    Dalam perumahan mewah Nirvana Hills yang berada di perbukitan asri tak jauh dari pusat Kota Chindo, Jessy perlahan mendekatkan tubuhnya yang basah ke punggung Rendy, kulitnya yang hangat beradu dengan dinginnya marmer kamar mandi. Aroma wewangian dari sabun mahal bercampur dengan aroma sensual yang semakin memanaskan udara. Jessy semakin berani, tangannya menggesek lembut tetapi tegas ke arah yang selama ini hanya berani diimpikan. Rendy, sang Naga Perang, berdiri diam, tetapi sentuhan Jessy mulai mengusik kendali batinnya. Meskipun ia adalah pria yang terbiasa memimpin dengan ketegasan, di hadapan Jessy, semua batasan mulai kabur."Bagaimana kalau kita sudahi mandi ini?" bisik Jessy, bibirnya hampir menyentuh telinga Rendy. Nafas hangat Jessy menyusuri tengkuknya, membuat denyut gairah dalam tubuh Rendy melonjak. Hatinya teraduk antara keinginan yang semakin besar dan keraguan yang samar.Rendy mengangguk tanpa kata, lalu dengan satu gerakan kuat, dia mengangkat tubuh Jessy ke peluka

    Last Updated : 2024-09-22
  • Kebangkitan Naga Perang   76. Tantangan Klub Super Car

    Di bawah sinar matahari yang memantul dari bodi-bodi mobil super mewah yang berderet rapi di sirkuit, sebuah GT-R Black Edition memasuki pelataran parkir dengan gemuruh mesin yang menggetarkan. Klub Super Car, tempat paling eksklusif di Kota Chindo, terkenal tidak hanya karena koleksi mobil-mobil mahalnya, tapi juga karena seleksi ketat yang diberlakukan pada setiap calon anggota. Bahkan mereka yang memiliki kekayaan luar biasa tak bisa serta-merta bergabung tanpa rekomendasi dari anggota terdahulu.Saat Jessy keluar dari Aston Valkyrie-nya, mata para anggota langsung tertuju padanya. Mobil yang langka dan berkelas, dipadukan dengan kehadiran Jessy yang dikenal sebagai primadona di kalangan klub, membuatnya menjadi pusat perhatian.Adrian Zhou, pemimpin muda Klub Super Car, menghampiri dengan senyum penuh percaya diri. “Nona Jessy... apa angin hari ini yang membawamu ke sini?” tanyanya dengan nada akrab namun penuh wibawa. Adrian, pengusaha yang telah mengangkat perusahaannya menjadi

    Last Updated : 2024-09-23
  • Kebangkitan Naga Perang   77. Balapan Amatir

    Adrian dengan penuh percaya diri memasuki arena sirkuit, duduk di balik kemudi F 812 Superfast-nya, mobil dengan logo kuda hitam Italia yang menjadi kebanggaannya. Mesin meraung kencang, mengeluarkan suara yang menandakan kekuatannya yang tak main-main. Dengan kecepatan maksimum mencapai 454 km/jam, Adrian yakin tidak ada mobil yang mampu menandingi “Si Merah” miliknya. Dia memandang Rendy dengan tatapan meremehkan saat pria itu mengendarai G-TR Black Edition miliknya menuju garis start."Menyerah saja! Kamu tidak akan mampu mengejarku dengan mobil itu!" ejek Adrian dengan suara keras, berusaha menunjukkan dominasinya.Jessy, yang berada di sisi lintasan, hanya menggeleng dan tersenyum sinis. "Jangan terlalu sombong, Adrian. Dylan sangat mahir mengemudi Super Car. Kamu akan terkejut melihatnya nanti," ucap Jessy, matanya berkilat penuh keyakinan pada Rendy.Adrian tertawa terbahak-bahak, melirik Jessy seolah ingin mengesankan gadis itu dengan kepercayaan dirinya. "Tidak ada yang bisa

    Last Updated : 2024-09-23

Latest chapter

  • Kebangkitan Naga Perang   481. Masalah di Klub Red Lotus

    Tok! Tok! Tok!Suara ketukan di pintu menggema di dalam ruangan, menginterupsi atmosfer hangat yang tercipta antara Rendy dan Jessy. Rendy yang duduk di sofa menoleh dengan malas, sementara Jessy menghela napas panjang, kesal karena momennya terganggu."Siapa?" tanya Jessy, suaranya tajam, penuh ketidaksabaran.Pintu terbuka sedikit, memperlihatkan wajah pucat seorang pria berseragam hitam. Ia adalah manager klub, tampak gelisah, peluh mulai bercucuran di pelipisnya."Gawat, Chief! Ada sedikit masalah di Klub!" katanya dengan suara bergetar. Matanya sekilas melirik ke arah Rendy, lalu cepat-cepat menunduk saat melihat ekspresi tajam pria yang dikenal sebagai Naga Perang—sosok legendaris di dunia gelap Khatulistiwa.Jessy melipat tangan di dadanya, wajahnya penuh kejengkelan. "Masalah kecil saja tidak bisa kamu tangani! Bagaimana kamu bisa mempertahankan jabatanmu?"Seakan darahnya terkuras, wajah manager itu semakin pucat. Ia menelan ludah, tidak berani menatap Jessy."Apa yang terjad

  • Kebangkitan Naga Perang   480. Romansa Rendy dan Jessy

    Dalam keheningan yang hanya diisi suara dengungan komputer, Jessy menatap layar dengan penuh konsentrasi. Cahaya biru dari monitor memantul di wajahnya yang tegang, memperlihatkan garis-garis kelelahan yang tersembunyi di balik sorot matanya yang tajam. Jari-jarinya menari di atas keyboard, sesekali berhenti untuk meneliti setiap baris kode dengan seksama. Rendy berdiri di belakangnya, tubuhnya tegang seperti kawat yang ditarik kencang, matanya tak berkedip menatap layar holografik yang terus berubah di hadapan mereka."Aku menemukannya," bisik Jessy, suaranya bergetar oleh ketegangan yang nyaris tak tertahankan. "Ada lokasi yang tersembunyi dalam sistem mereka... Ini bukan sekadar markas biasa, Ketua. Ini pusat dari segalanya."Rendy mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras. Ada api yang menyala di matanya, kemarahan yang selama ini ia pendam akhirnya menemukan bentuknya. "Di situlah ibuku disekap?" tanyanya dengan suara yang nyaris bergetar.Jessy menoleh padanya, menatap dalam-dal

  • Kebangkitan Naga Perang   479. Jessy, Sang Ahli Teknologi

    Di balik kerlip lampu dan gemerlap modernitas Red Lotus Club and Resort, Rendy melangkah dengan penuh ketegasan, namun di balik mata dinginnya tersimpan segudang kenangan. Di tengah kekacauan hidupnya—konflik dengan Cindy dan keputusannya untuk mencari kebenaran tentang ibunya—hanya satu hal yang selalu ia rindukan yaitu kehadiran Jessy Liu.Jessy, wanita yang telah lama menjadi bagian dari hidupnya, kini duduk di sebuah ruangan rahasia di balik dinding resort yang mewah. Di sana, di antara deretan monitor dan kode-kode digital yang menari, ia mungkin bisa menyusun petunjuk-petunjuk yang akan membongkar rahasia Kekuatan Tertinggi. Setiap detik tanpa Rendy terasa begitu lama baginya. Rindu yang selama ini tersembunyi di balik ketenangan profesional kini terpancar jelas saat ia melihat pintu terbuka perlahan."Ketua," panggilnya dengan nada lembut penuh harap, suaranya seakan melunakkan segala kegamangan. Saat Rendy melangkah mendekat, hatinya sejenak luluh oleh kehadiran wanita yang ta

  • Kebangkitan Naga Perang   478. The New Rendy

    Rendy tidak lagi menghiraukan Vera Huang. Wanita itu baginya bukan lagi seorang mertua, melainkan hanya semut yang bisa ia injak kapan saja jika ia mau. Matanya menatap kosong ke depan, tapi pikirannya dipenuhi kemarahan yang mendidih. Hatinya telah beku. Jika Cindy lebih memilih ibunya, maka ia akan pergi—mereka akan bercerai. Sesederhana itu."Masih ada hal yang lebih penting daripada mengurusi seorang mertua yang tidak berarti!" gumamnya, suara rendahnya nyaris seperti geraman. "Aku harus mencari tahu di mana ibuku yang ditahan oleh Kekuatan Tertinggi."Ia melangkah menuju gudang garasi, membuka pintu dengan sedikit tenaga. Derit engsel yang berkarat memenuhi udara, menyambutnya dengan suasana yang muram. Di dalam, skuter bututnya masih berdiri dengan setia, lapisan debu tipis menyelimutinya. Tanpa ragu, ia menyalakan mesin tua itu, suara bisingnya langsung menggema di seantero garasi.Baru saja ia hendak memutar gas, suara langkah kaki yang terburu-buru menghentikannya."Ren...!"

  • Kebangkitan Naga Perang   477. Kehancuran Huang Corporation

    Vera menggertakkan giginya, rahangnya mengeras sementara napasnya memburu. Matanya menyala penuh kebencian, seperti bara api yang siap melalap habis apa pun di hadapannya. Dengan suara yang lebih tajam dari pisau belati, ia berdesis, "Aku tidak akan membiarkan ini terjadi! Huang Corporation tidak akan runtuh hanya karena seorang pria yang dulu kupandang sebelah mata! Kau bukan Naga Perang... Semua ini hanya kebetulan belaka."Rendy tetap berdiri dengan tenang, sikapnya tegap bagai gunung yang tak tergoyahkan oleh badai. Sorot matanya dingin, penuh ketegasan yang tak terbantahkan. "Sudah kubilang, Vera, ini baru permulaan. Kau pikir aku akan berhenti di sini? Tidak. Aku akan memastikan kau merasakan kehancuran yang lebih menyakitkan daripada sekadar kehilangan investasi. Kau telah mempermainkan hidupku, dan sekarang, aku yang akan menentukan nasibmu."Wajahnya yang dulu dikenal lemah lembut kini menampakkan ketegasan yang mengerikan. Rendy bukan lagi pria yang bisa diabaikan begitu saj

  • Kebangkitan Naga Perang   476. Membongkar Penyamaran

    Di tengah ruangan yang remang, bayangan senja menari di dinding-dinding mewah, Vera mengeluarkan dengusan penuh ejekan. Matanya yang tajam dan dingin menembus kegelapan, seolah memancarkan bara amarah. Dengan suara yang menyeruak, ia mencaci,"Menolak? Hah! Kamu pikir dirimu siapa? Hanya seorang pecundang yang bahkan tidak mampu membeli dasi layak, berani menantangku!"Rendy, berdiri tegap bagaikan patung besi di tengah badai, menatap balik tanpa setitik ragu. Tatapannya yang tajam dan dingin menantang, seolah berkata bahwa ia telah lelah menjadi korban hinaan. Suaranya rendah namun menggema dengan kepastian, "Aku sudah muak dipandang rendah. Jika aku mengaku sebagai Naga Perang, maka aku memang Naga Perang! Dan jika kau memaksaku menceraikan Cindy demi keuntunganmu sendiri, kau akan merasakan penyesalan yang meendalam!"Rendy sudah habis kesabaran dengan sikap arogan Vera yang selalu menghinanya.Tawa sinis Vera pecah, melayang ke udara seperti asap pahit, "Oh, jadi sekarang kau meng

  • Kebangkitan Naga Perang   475. Hinaan Vera

    HA-HA-HA ...!!!Tawa itu meledak di udara, menggetarkan ruangan dengan gaungnya yang menusuk telinga. Vera Huang menepuk-nepuk pahanya, seolah ucapan yang baru didengarnya adalah lelucon paling konyol yang pernah ada."Ha-ha-ha! Astaga, Rendy! Aku tahu kamu ini miskin dan tidak berguna, tapi aku sungguh tidak menyangka kamu juga pintar membual!" katanya dengan nada mengejek, matanya menyipit penuh penghinaan.Rendy mengepalkan tangan, kuku-kukunya hampir menembus kulit telapak tangannya sendiri. Napasnya berat, dadanya naik turun dengan penuh amarah. "Aku tidak berbohong! Aku memang Naga Perang yang akan menarik seluruh investasi Wang Industries dari Huang Corporation! Aku sudah muak hidup seperti ini, tanpa kejelasan dan tanpa harga diri!" suaranya bergetar, bukan karena ketakutan, tapi karena tekad yang sudah tak bisa dibendung lagi"Mentang-mentang nama margamu sama dengan nama perusahaan Grade A, terus kamu klaim kalau itu perusahaanmu? Hah! Sungguh lucu dan tak masuk akal!" sind

  • Kebangkitan Naga Perang   474. Sepuluh Tahun Lalu

    Tanpa ragu, Rendy Wang melangkah maju, tubuhnya masih berlumuran debu pertempuran. Portal dimensi di hadapannya berputar liar, cahaya biru kehijauan berpendar seperti ombak liar. Setelah mengalahkan Zhang Wei dan menyelamatkan Negeri Langit dari kehancuran, ia tahu ini adalah satu-satunya jalan pulang. Dengan satu tarikan napas, ia melangkah masuk.Saat portal menutup di belakangnya, kegelapan langsung menyergap. Kesadarannya menghilang.Ketika membuka mata, aroma kayu tua dan udara dingin menyeruak ke hidungnya. Dia mengenali tempat ini—kamar sempit di rumah Keluarga Huang, Paradise Hill, Kota Buitenzorg. Dinding-dinding kayu masih sama, catnya mengelupas di beberapa tempat, dan kasur tipis di bawahnya berderit saat ia bangkit."Sepertinya kamar ini memang gerbang antar dimensi," gumamnya. "Setiap kali kembali ke Khatulistiwa, selalu melalui tempat ini."Sebelum sempat berpikir lebih jauh, suara nyaring menusuk telinganya."Untuk apa lagi pengangguran itu pulang ke rumah?" suara cemp

  • Kebangkitan Naga Perang   473. Dunia Baru

    Pagi itu, sinar matahari menembus tirai sutra jendela kamar, mengusap wajah Rendy Wang yang perlahan terbangun. Ia membuka matanya, mendapati ruangan yang begitu akrab—suasana mewah Resort Red Lotus Resort and Club yang pernah ia kunjungi sebelumnya. Meski begitu, ada keanehan yang menyelinap ke dalam ingatannya, seolah waktu telah mengubah segalanya. Aroma lavender dan kayu manis yang lembut menyatu dengan semilir angin dari balkon, mengiringi kebingungan yang menggelayuti pikirannya.Saat tangannya meraba permukaan lembut sprei sutra, ia mendapati sosok di sampingnya. Punggung putih mulus Renata, istrinya kah? Benar-benar mengundang kehangatan sekaligus teka-teki. Dalam keheningan pagi itu, Renata terbangun dan menatap Rendy dengan tatapan penuh tanya."Kak Rendy, sudah bangun?" suaranya serak namun penuh keakraban, mengisi ruangan dengan nuansa kenangan.Rendy mengerutkan dahi, matanya menyusuri sosok Renata yang kini tampak lebih dewasa, lebih matang. "Renata... kenapa kita di sin

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status