Beranda / Rumah Tangga / Kebangkitan Istri Yang Lemah / 18. Carisa Makin Lama Makin Meresahkan

Share

18. Carisa Makin Lama Makin Meresahkan

Penulis: Lapini
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-02 21:04:54

Arlin memperhatikan Darino yang sedang mengemudi dengan kedua mata yang menyipit, tangan terlipat di dada. Ini sudah dilakukannya sejak dari rumah sampai setengah perjalanan menuju sekolahnya.

“Awas yaa Papa genit-genit,” ucap Arlin dengan penuh penekanan, ditanggapi dengan bergumam. “Aku serius loh … Bisa aku jambak tuh Mrs.Carisa kalau Papa nanggepin,” lanjutnya.

Darino mengangguk-anggukkan kepala. “Papa tidak akan bersuara, terkecuali kalau itu penting dan teman papa,” tuturnya dengan tenang. Menurutnya, peringatan Arlin bukan apa-apa untuknya, tetapi tidak menyepelekan peringatan sang putri.

“Aku hari ini mau ke sekolah karena Mama, kalau bukan karena Mama, mendingan aku dirumah sama Mama bikin kue,” oceh Arlin, mengalihkan atensinya menjadi memperhatikan jalan raya yang dilewati olehnya.

“Lagian yaa, kenapa tidak Mama saja sih yang mengantar aku ke sekolah?” imbuhnya, kali ini terdapat nada kesal yang sengaja diperlihatkan olehnya.

Darino menoleh sekilas, mendapati putri kecilnya
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   19. Apa Akan Ada Masalah Baru?

    Darino menatap perempuan yang terbaring di brankar rumah sakit dengan kepala yang diperban. Sudah lima belas menit sejak perempuan itu dipindahkan ke rawat inap, dan perempuan itu belum kunjung terbangun.“Mas ….”Darino menoleh, menatap istrinya yang datang dengan nafas terengah-engah. Dirinya yang memberitahu Azizah bahwa sedang berada di rumah sakit, karena sang istri mengiriminya pesan bertanya sedang berada dimana.Azizah mengatur nafasnya setelah berdiri disisi kanan Darino yang kebingungan. Azizah seperti sedang dikejar anjing, dan membuat wanita itu kehabisan banyak tenaga. Setelah Azizah membaca pesan terakhir dari Darino, ia langsung pergi ke rumah sakit karena panik akan kondisi suaminya.“Aww ….” Darino mengaduh saat lengannya dipukul oleh Azizah, ekspresi sang istri terlihat seperti sedang marah kepadanya. “Kok aku dipukul?” tanyanya, menatap Azizah yang mendesis kesal.“Kamu bikin aku khawatir. Aku lari dari parkiran sampai sini buat lihat kondisi kamu, ternyata kamu bai

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   20. Azizah Terluka, Darino Murka

    “Aku tadi memang bertemu dengan Carisa,” ucap Darino, menatap istrinya yang sedang menatapnya. “Dia mau nemenin aku ke rumah sakit, tapi aku tolak. Mungkin karena itu makanya dia datang ke rumah,” imbuhnya.Azizah memperhatikan suaminya yang sedang berbicara kepadanya. “Terus?” tanyanya karena suaminya itu hanya bergeming, ditanggapi dengan bergumam pelan.“Ya tidak ada terusannya. Untungnya kamu tidak ada di rumah, jadinya kamu tidak terluka,” ucap Darino, mengenggam tangan sang istri lalu mengecupnya.“Aku benar-benar tidak tahu kejadiannya seperti apa kalau kamu ada di rumah, dan Carisa membuatmu terluka,” imbuhnya, menatap kedua mata wanitanya yang sedang menatapnya.Azizah mengusap punggung tangan suaminya, “Mas, kali ini Carisa kelewatan.”“Aku tahu, tapi tidak ada yang bisa kita lakukan.”Azizah menghela nafasnya, ia menarik tanganya lalu bersidekap dada dan berfikir bagaimana caranya membuat Carisa berhenti mengusik rumah tangannya. Carisa membuatnya sedikit naik darah akan se

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   21. Rencana Besar Azizah?

    “Bilang ya kalau sakit,” ucap Darino dengan lembut, menatap Azizah yang menganggukkan kepala.Saat ini pria itu sedang mengobati luka yang didapat oleh Azizah akibat ulah Carisa yang langsung pergi melompat dinding pembatas, sedangkan Darino tidak bisa mengejarnya karena prioritasnya ialah Azizah-sang istri-. Azizah menggigit bibirnya, menahan rasa perih saat suaminya itu mengobati luka pada lengannya setelah mengeluarkan pecahan kaca yang menusuk lengannya. Dalam hatinya, bersumpah akan membalas semua kelakuan Carisa kepadanya.“Mama jadi datang?” tanya Azizah, menatap Darino yang sedang fokus memperban lengannya.Darino menganggukkan kepala, ia sudah selesai melakukan aktifitasnya dan menatap istrinya setelah memastikan luka itu tertutup dengan sempurna. “Mungkin sebentar lagi sampai,” ucappnya, merapihkan kembali P3K miliknya, lalu disimpan dalam laci meja sebelah sofa.Pria dewasa itu duduk kembali di sisi kanan sang istri yang sedang memperhatikannya. “Kamu istirahat yaa. Biar a

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   22. Kedekatan Azizah dan Ibu Mertua

    “Kamu jangan dekat-dekat sama Carisa,” ucap Mama, menatap menantunya yang mengangguk-anggukkan kepala. “Kalau dia berulah, kasih tahu Mama … biar Mama yang kasih pelajaran ke wanita itu,” lanjutnya.“Iya, Mama. Tenang aja. Menantu Mama ini bukan perempuan yang menye-menye,” balas Azizah, diakhiri dengan terkekeh.Kini hanya ada Mama dan Azizah, sedangkan Darino pergi menjemput Arlin karena memang sudah menunjukkan pukul sebelas. Moment ini tidak disia-siakan oleh Azizah yang berdeham pelan sehingga membuat ibu mertuanya itu fokus menatapnya.“Mah,” panggil Azizah, ia mengubah posisi duduknya menjadi menyamping. Ditanggapi dengan bergumam dan usapan pada puncak kepalanya. “Kalau aku ngambil rencana besar, menurut Mama gimana?” tanyanya dengan serius.Mama menaikkan sebelah alis, menatap Azizah yang sedang menatapnya. “Rencana besar apa yang kamu maksud?” Ia mengajukan pertanyaan tersebut, karena masih belum mengerti atau belum menangkap arah tujuan dari pertanyaan yang diajukan oleh Az

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   23. Sosok Misterius

    “Aku disini ….”Darino melangkahkan kakinya mendekati seorang perempuan yang sedang duduk seorang diri di dalam resto yang cukup ramai. Perempuan itu tersenyum lebar saat menyadari keberadaan Darino, ia berdiri dan mempersilahkan Darino untuk duduk di kursi kosong yang berhadapan dengannya. Darino yang menatap perempuan yang memakai riasan natural dan simple itu menghela napas perlahan, menautkan kesepuluh jarinya lalu meletakkan di atas meja."Carisa, aku ingin kamu berhenti mengganggu keluargaku," kata Darino dengan nada tegas. "Jika kamu tetap mengganggu, aku akan mengambil tindakan."Carisa menatap Darino dengan tatapan yang sulit dimengerti, seolah mencoba membaca niat di balik kata-katanya. Setelah beberapa detik hening, ia mengeluarkan kotak kecil dari dalam tasnya dan menyerahkannya kepada Darino."Ini sebagai permintaan maafku," ucap Carisa dengan suara lembut. "Aku mengakui perbuatanku yang telah membuat kegaduhan tadi pagi."Darino menerima kotak itu dengan ragu, membuka t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   24. Carlinta - Carisa?

    “Sayang, kok kamu disini?” tanya Darino, dirinya sedikit terkejut dengan kehadiran istrinya disini. Ia menarik Azizah untuk duduk di kursi yang berhadapan dengannya, dan menatap serius sang istri yang seperti sedang mencari seseorang.“Kamu janjian sama Carlinta?” tanya Darino, dijawab dengan gelengan kepala. Jawaban dari wanitanya membuatnya menaikkan sebelah alis, “Terus kamu kesini mau ketemu siapa?” tanyanya, lagi. Kali ini lebih lembut dibandingkan sebelumnya.“Kamu,” jawab Azizh, lalu menaruh ponselnya di meja. “Itu Carisa atau bukan?” tanyanya to the point, menatap Darino yang bergeming memperhatikan foto yang terlihat jelas di layar ponsel miliknya.Darino menaikkan pandangannya, kedua mtanya bertemu dengan kedua mata Azizah yang seperti sedang menyiratkan emosi. Berusaha untuk tetap tenang disaat dirinnya ingin sekali mencari orang yang sudah diam-diam mengambil fotonya dan Carisa, lebih parahnya orang itu mengirimkannya kepada Azizah, sehingga membuat istrinya itu datang ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   25. Azizah Kecewa?

    Azizah membuka pintu dengan tidak santai, langkahnya cepat menuju pantry. Darino mengikuti dari belakang, melihat kekhawatiran di wajah istrinya. Ketika tiba di pantry, Azizah mengatur nafasnya yang terengah-engah, mendekati Carlinta yang menoleh dengan senyum manis."Azizah, tenang … aku baik-baik saja," kata Carlinta sambil tersenyum menenangkan.Azizah memeriksa tubuh Carlinta dengan cermat, memastikan sahabatnya itu benar-benar tidak terluka. "Kamu yakin? Aku sangat panik tadi," katanya, suaranya penuh kekhawatiran.Carlinta mengangguk, mencoba meyakinkan Azizah. "Aku baik-baik saja, sumpah. Carisa tidak bisa menyakitiku. Suamiku datang tepat waktu dan menarik paksa Carisa keluar dari toko," jelasnya.Darino yang berdiri tidak jauh dari mereka, mendengar percakapan itu dengan perasaan lega. Azizah menghela napas panjang, merasakan beban besar terangkat dari pundaknya. "Aku sangat takut Carisa akan menyakitimu. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan jika terjadi sesuatu padamu,” u

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   26. Kehidupan Penuh Teka-Teki

    Arlin menatap mamanya dengan tatapan nanar, hatinya mencelos saat melihat mama tercintanya terpeleset karena air dari gelasnya tumpah ketika Arlin ingin turun dari kursi makan. Wajah kecilnya dipenuhi kekhawatiran, namun Azizah segera tersenyum, mengusap puncak kepala putrinya dengan lembut dan mengecup keningnya."Tidak apa-apa, Sayang. Mama baik-baik saja," kata Azizah dengan suara menenangkan. "Kamu jangan khawatir, ya," tambahnya supaya lebih meyakinkan putri kecilnya bahwa dirinya benar-benar dalam kondisi yang sangat baik.Arlin mengangguk pelan, matanya masih berkaca-kaca. Azizah berusaha untuk tetap tersenyum, meskipun tubuhnya terasa sedikit sakit akibat jatuh tadi."Arlin, hari ini Nenek yang akan mengantar kamu ke sekolah," ujar Azizah, sambil melihat ke arah Mama Darino yang datang menghampiri mereka bersama dengan seorang pria yang memakai pakaian formal.Mama Darino mengangguk, menunjukkan dukungannya. "Jangan khawatir, Arlin. Nenek akan pastikan kamu sampai di sekolah d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19

Bab terbaru

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   44. Fernandra Datang ke Rumah?

    “Berkunjung menemui Tante dan Om.”Fernandra tersenyum manis setelah mengatakan maksud dan tujuannya, walaupun tidak mendapatkan respon positif dari wanita paruh baya dihadapannya saat ini. Ia mempertahankan kedua sudut bibirnya untuk terus tersenyum.Karisya mengabaikannya, menatap Arlin yang memperhatikan Fernandra dengan tatapan sulit dimengerti. “Arlin,” panggilnya dengan suara yang lembut, membuat cucu pertamanya itu menoleh dan bertemu tatap dengannya.“Ya, Grandma?” sahut Arlin, tersenyum kepada Karisya yang tersenyum kepadanya. “Grandma mau ngobrol sama om ini?” tanyanya tiba-tiba, menatap Fernandra yang tersenyum manis kepadanya dengan tangan yang diangkat ke udara.“Halo, anak cantik,” sapa Fernandra dengan ekspresi wajah yang bersahabat, ditambah senyum manisnya yang membuat siapapun akan terpikat, termasuk Arlin yang akan menyukainya.Karisya langsung membawa Arlin masuk ke dalam rumah tanpa aba-aba, lalu berkata dengan suara pelan sebelum akhirnya ia menutup rapat pintu u

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   43. Kedatangan Tamu Tak Diundang

    “Sayang, sedang apa disana?”Seorang wanita berdiri di balkon dengan menggenggam cangkir berisi teh hangat menoleh saat mendengar suara berat yang berasal dari belakang, ia tersenyum kepada pria yang melangkah mendekat kepadanya.“Oh ini … aku merasa kedinginan, jadinya aku bangun untuk bikin teh hangat, terus tadi aku melihat kondisinya Arlin, yaudah deh … aku disini saja untuk melihat sunrise,” jelas Azizah setelah suaminya berdiri tepat dihadapannya.Darino menaikkan sebelah alisnya, lalu atensinya menatap jalanan dibawah sana yang basah, berarti memang apa yang dikatakan oleh Azizah itu benar. Kedingingan karena AC di kamar menyala, dan hujan.Pria itu membawa tubuh Azizah ke dalam dekapannya setelah menaruh cangkir tersebut di meja kaca, mengusapnya dan memberikan kehangatan untuk sang istri yang tersenyum tipis. Azizah membalas pelukan suaminya, tidak disia-siakan olehnya moment pada pagi ini yang sudah lama tidak ia rasakan.“Hari ini kita kembali ke rumah yaa?” ujar Darino, me

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   42. Hubungan Fernandra & Azizah

    Azizah menggerakkan kedua kakinya dengan perasaan gelisah, mengedarkan atensi yang hanya ada dirinya saja di dalam ruangan ini. Ia sedang menunggu kedatangan seseorang, sejak perdebatan kecil dengan sang suami, membuatnya malas untuk pulang ke rumah orangtuanya, dan berakhir di ruangan VIP seperti ini.Suara knop pintu yang dibuka, membuat perhatian Azizah teralihkan. Wanita itu menatap pintu yang dengan perlahan terbuka, sedetik kemudian terlihat seorang pria tersenyum kepada Azizah dari jarak cukup jauh.Azizah menghela nafasnya pelan, seseorang yang ditunggu olehnya selama 15 menit akhirnya datang, sehingga membuatnya tidak perlu berlama-lama berada di ruangan ini. Mengingat ada kedua orangtuanya yang menunggunya, dan Arlin yang ia rindukan.“Pasti Carisa menghubungi Darino atas hilangnya Carlinta,” tukas Fernandra setelah duduk di kursi kosong yang berhadapan dengan Azizah. Ia tersenyum penuh arti kepada Azizah yang menatapnya dengan kedua mata yang menyipit.“Kamu yang melakukann

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   41. Darino Akhirnya Mengetahui

    Azizah terkekeh setelah mengatakannya, ia menunduk dan memperhatikan kedua kakinya yang bergerak mengayun maju-mundur. Sedangkan Darino hanya terdiam dengan ekspresi wajah yang datar.“Sakit, kecewa, sedih dan miris,” ucapnya dengan suara, tersenyum tipis. “Aku tidak menyangka saja, ternyata drama ini terjadi kepadaku, dan rumah tanggaku menjadi pemerannya,” lanjutnya.Perempuan itu menoleh, menatap Darino yang tengah menatapnya. “Kamu masih mencintainya, Mas?” tanyanya, harapannya pria yang sedang bersamanya ini menjawab tidak.“Tidak.”Sesuai dengan harapan Azizah, Darino menjawab tidak. Setidaknya Azizah bisa memikirkan rencana berikutnya, walaupun bayang-bayang Darino yang tertawa bersama Carisa terus berputar di otak kecilnya.Darino menghela nafasnya secara perlahan, menggenggam tangan istrinya, lalu tersenyum manis. “Maaf … aku tidak bermaksud berbohong kepadamu,” tuturnya dengan suara lembut, mengusap punggung tangan Azizah yang hangat.Azizah menatap Darino dengan kedua matan

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   40. Tentang Fernandra, Azizah & Darino

    “BRENGSEK!”Seorang perempuan berteriak saat lehernya dicengkram kuat oleh seorang pria mengenakan kemeja berwarna hitam lengan panjang dengan lengan yang dilipat hingga siku, kedua mata perempuan itu melebar saat bertemu tatap dengan kedua mata tajam milik pria yang datang.“Halo, Carisa. Long time no see,” sapa pria itu, nada suaranya rendah dan penuh penekanan, ditambah smirk smile yang ditunjukan oleh pria itu kepada perempuan yang ada dihadapannya saat ini.“Kamu tahu? Aku senang bertemu denganmu saat ini,” lanjutnya, diakhiri dengan terkekeh. Fernandra Aurinta, ia mendorong masuk Carisa ke dalam rumah yang sangat sepi, hanya ada mereka berdua di sini.“Apa kamu senang bertemu lagi denganku, hm?” bisiknya, lagi-lagi dirinya terkekeh.Sementara itu Carisa sedang berusaha keras untuk menarik tangan kekar Fernandra menjauh dari lehernya, karena jika tidak … Carisa bisa kehabisan nafas dan meninggal. Carisa menggelengkan kepala, perempuan itu tidak ingin mati muda.“MAU APA KAMU?!”F

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   39. Fakta Baru Tentang Carisa

    “Carissa dan Carlinta sepupuan?” gumam Azizah, menatap daddynya yang menganggukkan kepala. “Jadi?” tambahnya dengan suara pelan.Januar bergumam pelan, “Mereka bekerjasama untuk menghancurkan rumah tangga kamu dan Darino.” Ia menegakkan tubuhnya, menatap serius putrinya yang tidak mengalihkan atensi sedikitpun darinya.“Pilihannya ada dua. Kamu pertahanin hubungan kamu dan Darino, atau kamu selalu berantem sama Darino untuk mengelabuhi mereka,” tegasnya.Karisya hanya terdiam, mendengarkan perbincangan antara suaminya dan putrinya. Dirinya sudah tahu dari awal, bahkan dirinya yang mendapatkan fakta-fakta tersebut dari orang-orang kepercayaannya yang ditugaskan untuk meretas data informasi dari Carissa dan Carlinta.“Lalu bagaimana dengan Nandra?” tanya Azizah, menatap kedua orangtuanya silih berganti. “Aku tidak bisa memutuskannya begitu saja dengan alasan aku bisa mencari tahunya sendiri,” lanjutnya.Hening, tidak ada yang berbicara diantara keduanya. Januar dan Karisya terdiam, memb

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   38. Obrolan Malam Azizah & Kedua Orangtuanya

    “Kamu serius?”Azizah menganggukkan kepala sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan Daddy kepadanya. Ia menegakkan tubuhnya, “Seratus persen serius setelah Nandra memberikan banyak bukti kepadaku.”Karisya menghela nafas setelah mendengar apa yang diucapkan oleh putrinya itu. Fernandra, mantan kekasih Azizah yang sangat ditentang olehnya karena pria itu sangat toxic, dan dirinya lah yang menyuruh Azizah untuk memutuskan hubungan keduanya dengan ancaman Azizah akan tampil di publik.Bukan hanya itu, Azizah akan menjadi penerus Karisya. Karisya akan memberikan sepenuhnya tugas dan tanggungjawab terkait Production House yang dimiliki oleh Karisya, Azizah tidak menyukainya dan memilih untuk menurutinya.“Kamu tahu kan dia seperti apa?” tanya Karisya dengan nada yang menggebu-gebu, menatap Azizah yang duduk di single set sofa.Azizah menganggukkan kepala, “Tahu. Dia melakukan pengobatan supaya bisa sembuh, dan yaa satu hari ini aku bersama dia, aku tahu perubahannya.” Ia memberikan ma

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   37. Kebangkitan Azizah?

    “Hai, Mas. Gimana tadi pertemuan antar dosen?” tanya Azizah dengan senyum manisnya setelah menyalimi suaminya yang baru saja pulang. Ia menatap sang suami yang tersenyum kepadanya.“Semua berjalan lancar. Kami cerita banyak hal,” ucap Darino dengan lancar, santai dan tenang.Azizah mengangguk-anggukkan kepala, mengambil alis tas suaminya, lalu melangkah beriringan dengan Darino yang merangkul pinggangnya. “Bahas banyak hal ya berarti? Soalnya sampai larut malam seperti ini,” tuturnya.Azizah sedang bersikap biasa saja, berusaha percaya dengan apa yang dikatakan oleh suaminya dan seolah-olah tidak tahu apa yang terjadi sesungguhnya. Azizah ingin tahu, seberapa jauh dan sebanyak apa suaminya itu berbohong.Darino menganggukkan kepala, “Banyak, Sayang. Awalnya membahas tentang peraturan kampus, BEM, sampai akhirnya main game,” ucapnya, menatap sang istri yang melangkah disisinya.“Wah seru banget yaa, Mas. Seandainya boleh membawa orang luar, pasti aku bakalan ikut merasakan keseruan kal

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   36. Azizah dan Fernandra

    “Aku kira kamu tidak akan datang.”Azizah menatap datar seorang laki-laki yang duduk di sudut ruangan, terhalang oleh pilar. Ia mengambil posisi duduk di sebelah laki-laki itu, tentunya jaga jarak karena ini menyalahkan aturan.Azizah masih sebagai istri sah dari Darino, dan tidak seharusnya dirinya bertemu dengan laki-laki lain tanpa sepengetahuan Darino. Tetapi itu tidak penting.“Di luar, sedikit nyerong,” ujar laki-laki itu, menatap Azizah yang mengikuti arahannya. “Dia izin atau tidak sama kamu?” tanyanya.Azizah menarik nafasnya perlahan, lalu mengembuskannya melalui hidung. Ia menoleh, kedua matanya bertemu dengan kedua mata laki-laki yang sedang bersamanya saat ini.“Ini bukan rencana kamu kan, Fernandra Aurinta?” tanya Azizah dengan suaranya yang pelan, tetapi penuh penekanan. Ia berharap, laki-laki yang sedang bersamanya ini tidak memiliki niat buruk kepadanya.Fernandra menaikkan sebelah alisnya, lalu tertawa pelan. Ia meraih gelas yang berisi kopi, menyeruputnya sedikit, d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status