“Ian, tidak usah malu begitu di depanku. Aku tahu kamu pasti sangat kesulitan menjalankan kedai kecil seperti ini. Apalagi, biaya hidup di Surabaya jauh lebih tinggi daripada di Nganjuk. Jika kamu merasa tidak sanggup lagi menjalankan kedai ini dan merasa kesulitan, datanglah padaku. Aku bisa merekomendasikan pekerjaan bergaji enam juta rupiah perbulan!” ucap Guntur sambil menepuk dadanya.Lili yang sejak tadi berdiri di samping mobil BMW milik Guntur, hanya memandang Ian dari sampinh, dan akhirnua kehilangan minat. Di pikiran Lili, meski Ian sangat tampan, tapi di zaman serba susah seperti ini, pria miskin sepertinya tidak memiliki nilai sama sekali. Hanya mereka yang memiliki uang dan mampu membeli mobil, rumah, serta memiliki kehidupan stabil, yang bisa menarik perhatiannya.‘Bahkan mungkin Ian akan tidak sanggup membayar sewa bulanannya …’ batin Lili sambil melihat kedai kecil Ian dengan tatapan merendahkan.Pada jaman masih sekolah dulu Lili pernah menaruh perasaan pada Ian. Namu
Berita tentang reuni kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Gondang sudah mulai menyebar di kalangan alumni kelas. Ketika kabar bahwa Ian juga akan mengikuti reuni tersebut, banyak alumni wanita yang bersemangat mengikutinya.Bagaimanapun juga, Ian adalah pria paling tampan di SMA Negeri 1 Gondang. Banyak wanita yang naksir berat padanya. Kebanyakan dari mereka telah menyatakan perasaannya pada Ian. Namun tidak ada satupun yang berhasil.Dari kelas X sampai kelas XII, Ian dan Lisa selalu satu kelas. Mereka juga teman sebangku selama tiga tahun tersebut. Keakraban di antara keduanya membuat banyak wanita cemburu.Yuliani, salah satu sahabat baik Lili, juga ikut bersemangat mendengar kehadiran Ian. Namun, semangat itu berubah menjadi kekecewaan, setelah Lili menceritakan kondisi Ian saat ini.“Ah masak sih, kondisi ekonomi Ian tidak begitu baik sekarang?” tanya Yuliani.Lili mengangguk. “Dia mengendarai becak motor dan membuka kedai kecil yang luasnya sekitar 60 meter persegi. Aku tidak menyangka
Di sebuah ruang kerja kantor JW Marriott, suasana terasa sangat tenang dan teratur. Meja berbahan kayu jati, komputer dengan spesifikasi tinggi, dan juga beberapa tanaman hias tertata rapi di dalam ruangan tersebut. Itu adalah ruangan salah satu pemegang saham JW Marriott terbesar kedua di Indonesia, yang sekarang turun menjadi ketiga setelah munculnya Ian. Dia memiliki 3% saham, dan menjadi pemegang merek eksklusif Hotel JW Marriott untuk negara Indonesia.Duduk di kursi berbahan kulit, seorang wanita berusia cantik berusia 30 tahunan sibuk membaca informasi mengenai Ian dalam IPad-nya. Di samping wanita itu, berdiri seorang sekretaris cantik berwajah dingin, menemani bosnya dalam diam.Pergantian pemegang saham utama hotel bintang lima bertaraf internasional tentu menarik perhatian para petinggi, tidak terkecuali wanita karir tersebut. “Linda, tolong bantu aku untuk menghubungi Tuan Ian,” ucapnya sambil mengerutkan dahinya.“Baik Nona Sisil,” balas sekretaris wanita bernama Linda it
Tanpa terasa, waktu reuni kelas sudah hampir tiba. Karena letak kedai Si Tampan tidak terlalu jauh dari Hotel JW Marriott, Ian tidak mau repot mengemudikan Pagani-nya. Ia memilih untuk tetap mengendarai becak motor kesayangannya ke lokasi reuni.Hotel JW Marriott sendiri adalah salah satu hotel bintang lima terbaik di Surabaya, dekorasinya sangat mewah. Masakan di sini juga mahal, dan tentu saja rasanya enak. Oleh sebab itu banyak yang menggunakan Hotel JW Marriott sebagai lokasi pertemuan bisnis.Dengan becak motornya, Ian masuk ke area Hotel JW Marriott. Saat ia memarkirkan becak motornya, petugas keamanan yang berjaga menyambut Ian dengan ramah. Padahal Ian sudah mempersiapkan diri seandainya petugas tersebut menghentikan Ian dan mengusirnya. Kalau sampai itu terjadi, Ian jadi punya alasan untuk tidak mengikuti acara reuni, dan dengan tenang mempersiapkan salad untuk Lisa.“Ini sungguh aneh …” gumam Ian sambil membalas senyuman petugas keamanan itu.Ketika Ian berjalan ke lobi, dua
“Tenang saja, petugas keamanan di hotel ini sangat ramah. Becak motorku pun diperbolehkan masuk dan mendapat slot parkir yang strategis,” ucap Ian tidak terlalu peduli.Jawaban Ian ini tentu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan Yanto. Dia berharap Ian akan malu-malu menjawab tentang keadaannya saat ini. Namun ternyata, Ian bersikap sangat biasa, seolah-olah Ian tidak peduli dengan semua kesulitannya.Kecewa atas sikap Ian yang tidak sesuai dengan perkiraannya, Yanto mengalihkan pembicaraannya. “Akhir-akhir ini, lapangan pekerjaan semakin sempit, jadi sangat sulit untuk mencari pekerjaan. Meski begitu, aku mendengar bahwa Guntur telah mendapat pekerjaan yang menjanjikan. Dia telah berhasil membeli rumah dan mobil, serta memiliki gaji yang cukup besar. Dia sungguh hebat,” ucapnya sambil melihat ke arah Guntur.Perkataan Yanto ini membuat banyak wanita di ruangan tersebut menoleh ke arah Guntur. Mereka semua sedikit penasaran dengan kisah hidup Guntur yang telah sukses.Guntur terseny
Ramainya suasana ruangan, membuat Ian tidak mendengar apa yang dibicarakan Lili dan Yuliani. Untungnya, Ian tidak menjelaskan lebih lanjut lokasi rumah dna juga luasnya. Jika Ian menjelaskannya secara detail, Lili dan Yuliani pasti akan langsung memarahinya, menuduhnya sedang berbohong. Tentu saja, jika itu terjadi, Ian tidak peduli dengan apa yang mereka katakan.Sementara Yanto dan Guntur, mereka tidak terlalu memperhatikan aktivitas Ian. Mereka asyik makan sambil terus memamerkan harta yang telah mereka raih. 15 menit kemudian, suara ketukan pintu memecah keramaian di ruangan tersebut. Dari balik pintu kayu coklat, seorang wanita cantik berambut panjang masuk dengan blazer abu-abunya, bersama pria berkebangsaan arab Arab dan wanita berkebangsaan Amerika.Melihat identitas orang yang masuk, Ian berdiri dan menyapanya. “Adel, silahkan masuk,” senyumnya.“Tuan Ian, maaf mengganggu acara Tuan,” ucap Adel sedangm sedikit menunduk. Adel lalu mulai memperkenalkan dua orang pria dan wani
Melihat Lili dan Yuliani tercengang dengan wajah kosong, orang-orang lainnya pun paham, bahwa Ian telah menerima uang sewa sebesar 600 juta rupiah yang telah dijanjikan wanita bule tadi. Uang 600 juta dan surat kontrak tadi, sudah cukup membuktikan bahwa Ian memiliki properti di perumahan Sutra Land.Guntur memandang Ian dengan tatapan penuh keterkejutan. “Ian, sejak kapan kamu sesukses ini? Meski begitu, kamu tetap rendah hati! Jujur saja, aku tidak akan pernah sanggup membeli rumah di perumahan Sutra Land meski aku menabung sebalam sepuluh tahun! Kamu benar-benar mengalahkanku.”“Rumah di perumahan Sutra Land bukanlah sesuatu yang mampu dibeli oleh orang biasa. Ian, bagaimana kamu bisa begitu kaya?” tanya seorang wanita dengan mata berbinar.Banyak wanita mengelilingi Ian dan memandangnya dengan heran. Mereka semua tahu tentang latar belakang keluarga Ian, yang ayahnya hanya seorang buruh tani. Tapi, fakta bahwa Ian memiliki rumah Ian bernilai 20 miliar rupiah, itu adalah hal baru ba
Screaming Eagle Cabernet adalah anggur premium yang diproduksi oleh Screaming Eagle Winery and Vineyards, sebuah perkebunan anggur di California yang terkenal dengan produksi anggur berkualitas tinggi dan harga yang sangat mahal. Anggur ini dibuat dari varietas Cabernet Sauvignon, Merlot, dan Cabernet Franc yang ditanam di Napa Valley, California. Anggur Screaming Eagle Cabernet paling mahal adalah anggur buatan 1992 bernilai 6 miliar rupiah satu botolnya. Anggur ini menempati peringkat pertama sebagai anggur paling mahal di dunia. Dan sekarang, ada enam botol anggur termahal dunia itu berada di depan mata semua peserta reuni kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Gondang, Nganjuk.“Aku tak menyangka bisa melihat anggur paling mahal di dunia secara langsung. Jika satu botolnya bernilai enam miliar rupiah, bukankah berarti enam botol di sini memiliki nilai total 36 miliar rupiah?!” gumam Guntur tidak percaya.“Siapa yang memesan anggur ini?! Apa kalian bercanda? Saya tidak memesan anggur jenis
"Zeus, kali ini aku akan membunuhmu!” teriak Ian penuh keyakinan. Zeus menatap Ian dengan mata yang memancarkan cahaya keemasan. Di baliknya, ada kekuatan yang mengguncang alam semesta. Ian merasakan getaran itu, seolah langit dan bumi bergetar dalam irama yang tak terduga. “Jangan terlalu yakin dulu, Ian! Aku masih punya kartu As yang bahkan belum aku gunakan saat melawan Ryan!” ujar Zeus dengan tenang. Suaranya seperti guntur yang merayap di udara, menggema di telinga Ian. Hal ini tentu mengagetkan Ryan, yang semenjak tadi telah bertarung secara seimbang dengan Zeus. “Maksudmu, kamu tadi belum benar-benar serius?” Ryan menatap Zeus dengan pandangan campuran antara kagum dan ketidakpercayaan. Zeus hanya tersenyum, namun senyuman itu seakan menunjukkan konfirmasinya. “Mode Dewa: Petir Surgawi!” serunya. Cahaya keemasan di matanya semakin terang, dan angin berputar di sekitarnya. Ian merasa seolah berada di pusat badai. Petir tiba-tiba menyambar entah dari mana, dan mengenai tubuh
Balor menatap Ian dengan mata yang penuh tekad. "Aku akan mengembalikan Otoritas yang telah kucuri dari Hades." Sebuah cahaya keemasan muncul dari tengah dahi Balor, terbang dan merasuk ke kepala Ian.Ian merasakan sesuatu yang kembali padanya, kekuatannya mendekati sempurna. "Ini?" tanyanya, terkejut."Ya," jawab Balor dengan suara yang semakin lemah. "Dengan ini, Jalan Asura telah kembali pada penguasa samsara." Ia menoleh ke arah Verethragna. "Hei, cepat beri Ian senjatamu!"Verethragna tertawa. "Chill bro~" ucapnya. "Ian, aku memang tidak bisa mengembalikan Otoritas Jalan Deva, tapi aku bisa memberimu sebuah senjata terkuat yang dapat membunuh apapun."Verethragna memejamkan matanya, menciptakan senjata yang sesuai dengan bayangannya. Dari ruang kosong di depannya, cahaya emas menyeruak. Cahaya itu membentuk bilah dan gagang pedang.Pedang itu memiliki bilah panjang dan tajam, terbuat dari baja legendaris yang sudah tidak ada lagi di
Ketika pil itu meluncur melewati kerongkongan Ian, tiba-tiba tubuhnya diselimuti oleh api hijau. Namun, anehnya, api itu tidaklah panas; sebaliknya, ia merasa hangat dan nyaman. Luka-luka di tubuhnya sembuh dengan cepat, bahkan lebih dari yang efek kemampuan Healing Factor miliknya."Inikah kekuatan yang aku dapatkan dari pil NTZ?" gumam Ian, memandangi kedua tangannya dengan keterkejutan.Namun, suara tajam membuyarkan lamunan Ian. "Tentu saja tidak, bodoh!" ujar sosok yang muncul dari atas langit. "Itu adalah kekuatan dari Api Lotus Hijau milikku."Sosok itu turun perlahan, sayap-sayapnya yang berjumlah dua belas terbentang dengan megah. Setiap sayapnya memiliki warna yang berbeda, mereka semua terbuat dari berbagai macam Api Surgawi."Ian Herlambang," kata sosok itu dengan nada dingin, "aku tak menyangka kamu telah mencapai ranah Celestial. Namun, aku melihat bahwa ini bukanlah pencapaianmu sendiri. Ranah kultivasimu masih belum stabil. Beristi
Gelombang kejut dari benturan kekuatan yang dahsyat itu merambat dengan cepat, mengguncang bumi dan langit. Bumi bergetar, seakan-akan planet ini menahan nafas terakhirnya. Di kota-kota besar Indonesia, gedung-gedung menjulang seperti pohon-pohon raksasa yang terguncang oleh badai. Kaca-kaca jendela pecah, mengirimkan serpihan tajam ke jalanan yang berubah menjadi medan perang. Teriakan panik memenuhi udara, menciptakan simfoni ketakutan yang menggema di antara reruntuhan.Di wilayah pesisir, air laut mengundur sejenak, mengejar takdirnya yang tak terhindarkan. Lalu, ombak raksasa muncul, menggulung daratan dengan amarah yang tak terkendali. Tsunami itu menghancurkan segala yang ada di jalurnya: kapal-kapal terangkat dan terhempas ke darat, rumah-rumah luluh lantak, dan manusia berlarian tanpa arah, berusaha menyelamatkan diri dari amukan alam yang tak terbendung. Mata mereka dipenuhi ketakutan, melihat bencana bak kiamat ini.Jakarta, kota yang pernah ramai dan be
Angin malam berhembus kencang, membawa desau yang menegangkan. Ian, dengan napas yang tersengal, mengumpulkan sisa kekuatannya. "Aku belum selesai, Zeus!" serunya, matanya menyala dengan tekad yang tak tergoyahkan. “Aku tak akan pernah membiarkanmu menyentuh Lisa!”Zeus hanya tertawa, suaranya bergema seperti guntur yang menggelegar. "Kau pikir kau bisa mengalahkanku hanya dengan kekuatan sebesar itu?" ejeknya sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Dari ujung jari-jarinya, tombak petir mulai terbentuk, cahayanya menyilaukan dan memancarkan energi yang mengerikan. “Baiklah, aku beri kamu kesempatan untuk menghiburku lagi. Dan kali ini, aku tidak akan diam saja, jadi …”“Jangan kecewakan aku,” bisik Zeus dengan suara yang tegas dan berat. Setiap kata yang terucap menekankan ancaman yang tersirat.Ian mengencangkan genggaman tangannya, cahaya di matanya semakin berkobar. "Demi Lisa, dan demi seluruh orang yang takdirnya telah kau permainkan, aku tidak aka
Bulan purnama yang terang benderang seakan menjadi saksi atas pertemuan dua kekuatan besar di langit Jakarta yang malam itu terasa berbeda. Aura tegang menyelimuti kota, dan angin malam berhembus seolah-olah ingin menceritakan kisah epik yang akan terjadi.Di bawah sinar bulan yang memantulkan cahaya putih, Ian berdiri dengan rambutnya yang mengalir bagai sungai perak. Matanya yang biru kehijauan bersinar tajam, menembus kegelapan malam, penuh dengan tekad yang tak tergoyahkan.Di hadapannya, Zeus berdiri megah, senyumnya lebar dan penuh dengan kegembiraan pertempuran. Sorot matanya yang berkilau menandakan ia siap untuk pertarungan yang telah lama dinantikan.Baik Ian ataupun Zeus, mereka berdua adalah Overgod, eksistensi yang telah melampaui batas-batas manusia biasa, dan malam itu, mereka akan menunjukkan kekuatan mereka yang bisa mengguncang alam semesta.Dalam kesunyian malam yang hanya ditemani gemerlap bintang, Ian berbisik mengucapkan nama
Zeus terbang di atas langit Jakarta yang kelabu, pakaian putih yang biasa ia kenakan kini terkoyak-koyak, menandakan ledakan dahsyat yang baru saja terjadi. Di bawahnya, kawah raksasa seluas 10 kilometer membentang, asap dan debu masih mengepul dari tanah yang hangus. Sekitar 20 Celestial tergeletak dengan luka-luka mendalam, termasuk Fortuna yang terbaring lemah, sementara yang lainnya lenyap ditelan ledakan.Bagaimanapun juga, Hades adalah kultivator dengan ranah Celestial Puncak. Meski dia telah memberikan otoritasnya pada Ian, tapi dia masih memiliki energi melimpah yang cukup untuk membunuh semua kultivator di bawah ranah Celestial Puncak. Tindakan Hades ini telah mengguncang fondasi organisasi Kadukeus, namun Zeus hanya tertawa ringan di atas sana. Zeus tampak tidak mempedulikan ada atau tidaknya Kadukeus. Karena baginya, selama hal itu menyenangkan, maka ia tidak akan memperdulikan hal lain. Dan apa yang dilakukan Hades, cukup menghiburnya."Adikku
“Huh?” Ian menoleh ke samping, telinganya menangkap suara ledakan yang menggema dari kejauhan. Langit malam yang sebelumnya gelap kini terang benderang oleh letupan cahaya yang mirip dengan matahari terbenam, namun tiba-tiba saja, sebuah cahaya keemasan yang menyilaukan melintas bagai bintang jatuh dan menghantam tubuhnya dengan kekuatan yang luar biasa, menghempaskan tubuh Ian ke tembok. Dalam sekejap, tembok tersebut langsung retak dan hancur berkeping-keping, debu dan puing berserakan di udara.Cahaya itu kemudian meresap masuk ke dalam tubuh Ian, menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan. Cahaya keemasan itu seolah menjadi cairan panas yang mengalir di setiap pembuluh darahnya, membuat Ian meronta kesakitan seperti binatang buas yang terluka parah.Di tengah rasa sakit yang memuncak, suara sistem terdengar kacau di telinganya.[Ding!][Mendeteksi adanya energi asing yang mencoba menyingkirkan sistem]Ian mengerang kesakitan, tubuhny
Zeus melayang di atas reruntuhan yang masih mengepulkan asap, tatapannya dingin dan tak tergoyahkan menembus ke bawah ke arah para anggota Zodiak yang terkapar tak berdaya."Sampai di sinilah perjuangan kalian berakhir," suaranya tenang namun mengandung otoritas yang tak bisa ditolak. "Sekarang, aku akan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milik kami."Zeus mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Petir berkumpul di telapaknya, berputar dengan liar dan bersinar terang hingga menyilaukan mata. Dengan satu gerakan tegas dan pasti, ia melepaskan bola petir itu ke arah Libra dan rekan-rekannya yang sudah tidak berdaya.Mereka hanya bisa menatap dengan pasrah pada serangan maut yang mendekat. Cahaya biru yang menyilaukan memancar dengan intensitas yang memenuhi pandangan, menelan tubuh Libra, Virgo, Sagitarius, dan Aquarius dalam kilauan yang membutakan.Dentuman keras menggema, membelah kesunyian malam yang kacau. Ledakan itu begitu dahsyat hingg