Seseorang yang tidak takut dengan perusahaan yang bernilai lebih dari lima triliun rupiah, bisa dibayangkan latar belakang seperti apa yang dia miliki. Aset, kemampuan, dan salah satu darinya pasti tidak kalah dengan Surabaya Jaya Media. Menurut pendapat CEO Lex, Kenzaki Kuro benar-benar akan hancur kali ini.CEO Lex juga tahu dengan jelas. Aset pribadi Ian setidaknya bernilai ratusan miliar rupiah!Dengan begitu banyak aset, latar belakang Ian yang sebenarnya juga sangat misterius. Bahkan tanpa latar belakang ini, kemampuan Ian dalam menulis naskah sudah cukup bagi Golden Entertainment untuk menganggapnya serius. Selain itu, hubungan Ian dan Lisa sangat baik.CEO Lex sudah bisa memprediksi keadaan tragis yang akan dialami Surabaya Jaya Media. Ini akan menjadi tindakan pertama Ian dalam memperlihatkan kekuatannya di depan publik.Oleh karena itu, di tengah malam, ketika CEO Lex menerima telepon dari Ian, ia langsung mengutarakan sikap Golden Entertainment. Jika Ian mendirikan perusaha
Keesokan harinya, Ian menjalankan misi hariannya dan juga melakukan Check-In harian. “Semoga hasil Check-In hari ini tidak mengecewakan!” gumamnya seraya menggosok-gosok tangannya.Matahari baru saja menampakkan sinarnya ketika Ian bangkit dari tidurnya. Dengan semangat membara dalam dada, Ian melakukan misi hariannya–Sehat Itu Penting, dan melakukan Check-In harian setelahnya. Dengan napas yang teratur, ia mengulurkan tangan, seolah menangkap harapan yang berkelebat di udara pagi. "Semoga keberuntungan berpihak padaku hari ini," bisiknya, penuh harap, sambil mengusap-usap telapak tangannya yang dingin setelah mandi.“Sistem, lakukan Check-In!” teriaknya, suaranya bergema di ruangan yang masih terbungkus keheningan pagi.[Ding!][Selamat Host, Anda telah berhasil Check-In][Anda menerima sebuah Kemampuan, Grandmaster Aktor][Semua pengetahuan relevan terkait kemampuan tersebut secara otomatis diintegrasikan ke dalam pikiran Anda]Sebuah senyum merekah di wajah Ian, mengusir ketegangan
Ketiga Trending Topic yang muncul di sosial media, semuanya berkaitan dengan Kenzaki Kuro. Trending Topic pertama yang menyeruak adalah "Surabaya Jaya Media terlibat dalam skandal pencucian uang dan penggelapan pajak senilai 120 miliar".Kemudian, gelombang kedua datang dengan judul yang menggemparkan, "Kenzaki Kuro diduga mengintimidasi sejumlah artis wanita untuk memenuhi keinginan seksualnya".Sedangkan pada Trending Topic ketiga, judul yang ditampilkan cukup kontroversial dan membuat banyak kaum hawa marah, yaitu "Bos Surabaya Jaya Media diduga melakukan tindakan pemerkosaan".Ketiga Trending Topic tersebut seolah menjadi pusaran badai yang mengguncang jagat maya. Bukti-bukti yang disajikan seakan menjadi bensin yang memperbesar api kemarahan netizen. Tanpa henti, mereka menumpahkan kekecewaan dan amarah mereka pada Kenzaki Kuro, membanjiri media sosial dengan setiap ketikan yang penuh emosi.@PengamatArtis: Brengsek kau Kenzaki Kuro! Orang sepertimu adalah racun bagi dunia hibura
Pada saat yang sama, berita penangkapan Kenzaki Kuro juga menjadi trending di sosial media. Kabar penangkapannya itu merebak bagai api di padang rumput kering, menjadi bahan perbincangan yang tak henti-hentinya di antara staf dan artis Golden Entertainment.“Ian benar-benar hebat! Aku tak menyangka dia bisa melakukan semua ini!”“Tidak hanya itu, dia juga kaya, kuat, dan tampan. Dia benar-benar keren, saat dia menantang Kenzaki Kuro tadi malam. Jujur saja, aku sendiri sempat tidak percaya Ian dapat membunuh karir Kenzaki Kuro dalam sehari. Namun nyatanya, dia benar-benar menghancurkan semua karir dan perusahaannya!”“Aku dulu cuma tahu bahwa Ian hanyalah pemilik kedai kecil dan juga seorang penulis naskah skenario baru. Tapi sekarang aku tahu, bahwa Ian sangat keren.”“Tampan, kuat, pemberani, dan luar biasa. Hanya itu yang bisa aku deskripsikan tentang Ian.”Baik para staf maupun kalangan artis, banyak yang menaruh rasa hormat dan kekaguman pada Ian. Kini Ian telah menjelma menjadi s
Selang beberapa hari setelah ditangkap, Pengadilan Negeri Surabaya resmi menetapkan Kenzaki Kuro sebagai tersangka. Biasanya, proses peradilan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Namun, karena kuatnya bukti yang ada, proses ini mampu berjalan dengan cepat. Alhasil, Kenzaki Kuro menerima hukuman 12 tahun penjara dan denda sebesar 500 juta rupiah. Sebelum keputusan pengadilan diketuk, Kenzaki Kuro sudah mencoba meraih bantuan, menghubungi teman-temannya satu per satu, namun jawaban yang ia terima hanya penolakan dan keheningan. Mereka yang pernah berdiri di sisinya kini berpaling, meninggalkannya terperangkap dalam kesendirian dan kemarahan yang membara.Kini, sudah dua minggu berlalu sejak keputusan pengadilan. Dalam sel isolasi yang suram, Kenzaki Kuro terkulai tak berdaya. Matanya yang dulu penuh percaya diri kini hanya tinggal cekungan kosong. Wajahnya, yang pernah dihiasi senyum sinis, kini dilukis dengan memar keunguan dan air mata penyesalan.Di balik jeruji besi, ia bukan lag
Drama televisi "Hantu? Siapa Takut!" telah menemukan wajah-wajah yang akan menghidupkan ceritanya. Ian, dengan karisma yang tak terbantahkan, akan memerankan Rian Morfran, tokoh utama pria yang menarik. Di sisi lain, keanggunan Lisa akan memancar melalui Alena Rothschild, tokoh utama wanita yang kuat dan mandiri.Xavier, dengan aura otoritatifnya, akan menjadi Arta, Wali Kelas yang bijaksana. Alicia, penuh semangat dan keceriaan, akan mengisi layar sebagai Livia Arun, teman masa kecil Rian yang setia dan menaruh rasa pada Rian. Linda, dengan kehangatan yang selalu terpancar dari dirinya, akan menjadi Tika, sahabat Alena yang jute.Tak hanya itu, drama ini juga diperkaya oleh kehadiran para aktor terkenal dan berpengalaman. Sophia, yang namanya sudah tidak asing lagi, akan memerankan sosok kepala sekolah SMA Avernus dengan segala kebijaksanaan dan ketegasannya yang telah diakui banyak pihak. Dan Richard, yang tak kalah tenarnya, akan memerankan Dokter Denis Rothschild, ayah dari Alena
Setelah adegan berakhir, Ian menghampiri rekan-rekan setimnya dengan senyum hangat. "Tanpa dukungan kalian, adegan ini tak mungkin sempurna," katanya, sambil berjabat tangan dengan mereka yang telah menjadi bagian dari perjalanan SMP sang tokoh utama."Kita semua di sini karena satu sama lain, Ian. Dan jujur, aktingmu itu... luar biasa. Kamu berada di liga yang sama dengan Sophia dan Richard," ujar salah satu rekan setimnya, memberikan jempol sebagai tanda pengakuan."Ian, kamu memang baru di dunia drama, tapi talentamu itu... sungguh luar biasa, seolah kamu dilahirkan untuk ini!" timpal yang lain, tak kalah kagum.“Itu benar, kamu sangat hebat Ian. Padahal kamu baru pertama kali bermain drama hari ini, tapi kemampuan aktingmu setingkat Dewa!”“Tidak salah jika kami menyebutmu setara Sophia dan Richard.”Ian hanya tersenyum, merendah. "Sophia dan Richard adalah maestro yang telah mengukir sejarah di dunia akting. Aku masih belajar, dan kemampuan aktingku masih biasa saja, sangat jauh
Produser Ram Singh menatap Benny dengan pandangan yang terbuka lebar, seolah-olah mencari jawaban di wajahnya. “Benny, Ian itu penulis skenario, bukan? Bagaimana mungkin dia mengerti seluk-beluk menyutradarai?”Biasanya, sutradara adalah penguasa panggung sebelum lampu sorot menyala, memilih artis yang akan menghidupkan naskahnya. Jika ada yang tergelincir dalam peran mereka, dengan isyarat tangannya yang tegas, sutradara akan memotong adegan dan memerintahkan pengambilan gambar ulang hingga setiap gerak dan kata sempurna. Kekuasaannya mutlak.Namun, di balik layar adegan kedua, Sutradara Ben merasakan kepuasan. Akting Ian dan para pemain lainnya telah menyatu dengan harmonis, seolah-olah mereka bukan lagi berakting, melainkan menjadi nyata.Tetapi, ketika Ian meninjau rekaman tersebut, matanya berbinar-binar dengan ide-ide baru. Dengan semangat yang tak terbendung, dia berbagi pandangannya kepada Sutradara Ben, memberikan saran tentang penempatan kamera y
"Zeus, kali ini aku akan membunuhmu!” teriak Ian penuh keyakinan. Zeus menatap Ian dengan mata yang memancarkan cahaya keemasan. Di baliknya, ada kekuatan yang mengguncang alam semesta. Ian merasakan getaran itu, seolah langit dan bumi bergetar dalam irama yang tak terduga. “Jangan terlalu yakin dulu, Ian! Aku masih punya kartu As yang bahkan belum aku gunakan saat melawan Ryan!” ujar Zeus dengan tenang. Suaranya seperti guntur yang merayap di udara, menggema di telinga Ian. Hal ini tentu mengagetkan Ryan, yang semenjak tadi telah bertarung secara seimbang dengan Zeus. “Maksudmu, kamu tadi belum benar-benar serius?” Ryan menatap Zeus dengan pandangan campuran antara kagum dan ketidakpercayaan. Zeus hanya tersenyum, namun senyuman itu seakan menunjukkan konfirmasinya. “Mode Dewa: Petir Surgawi!” serunya. Cahaya keemasan di matanya semakin terang, dan angin berputar di sekitarnya. Ian merasa seolah berada di pusat badai. Petir tiba-tiba menyambar entah dari mana, dan mengenai tubuh
Balor menatap Ian dengan mata yang penuh tekad. "Aku akan mengembalikan Otoritas yang telah kucuri dari Hades." Sebuah cahaya keemasan muncul dari tengah dahi Balor, terbang dan merasuk ke kepala Ian.Ian merasakan sesuatu yang kembali padanya, kekuatannya mendekati sempurna. "Ini?" tanyanya, terkejut."Ya," jawab Balor dengan suara yang semakin lemah. "Dengan ini, Jalan Asura telah kembali pada penguasa samsara." Ia menoleh ke arah Verethragna. "Hei, cepat beri Ian senjatamu!"Verethragna tertawa. "Chill bro~" ucapnya. "Ian, aku memang tidak bisa mengembalikan Otoritas Jalan Deva, tapi aku bisa memberimu sebuah senjata terkuat yang dapat membunuh apapun."Verethragna memejamkan matanya, menciptakan senjata yang sesuai dengan bayangannya. Dari ruang kosong di depannya, cahaya emas menyeruak. Cahaya itu membentuk bilah dan gagang pedang.Pedang itu memiliki bilah panjang dan tajam, terbuat dari baja legendaris yang sudah tidak ada lagi di
Ketika pil itu meluncur melewati kerongkongan Ian, tiba-tiba tubuhnya diselimuti oleh api hijau. Namun, anehnya, api itu tidaklah panas; sebaliknya, ia merasa hangat dan nyaman. Luka-luka di tubuhnya sembuh dengan cepat, bahkan lebih dari yang efek kemampuan Healing Factor miliknya."Inikah kekuatan yang aku dapatkan dari pil NTZ?" gumam Ian, memandangi kedua tangannya dengan keterkejutan.Namun, suara tajam membuyarkan lamunan Ian. "Tentu saja tidak, bodoh!" ujar sosok yang muncul dari atas langit. "Itu adalah kekuatan dari Api Lotus Hijau milikku."Sosok itu turun perlahan, sayap-sayapnya yang berjumlah dua belas terbentang dengan megah. Setiap sayapnya memiliki warna yang berbeda, mereka semua terbuat dari berbagai macam Api Surgawi."Ian Herlambang," kata sosok itu dengan nada dingin, "aku tak menyangka kamu telah mencapai ranah Celestial. Namun, aku melihat bahwa ini bukanlah pencapaianmu sendiri. Ranah kultivasimu masih belum stabil. Beristi
Gelombang kejut dari benturan kekuatan yang dahsyat itu merambat dengan cepat, mengguncang bumi dan langit. Bumi bergetar, seakan-akan planet ini menahan nafas terakhirnya. Di kota-kota besar Indonesia, gedung-gedung menjulang seperti pohon-pohon raksasa yang terguncang oleh badai. Kaca-kaca jendela pecah, mengirimkan serpihan tajam ke jalanan yang berubah menjadi medan perang. Teriakan panik memenuhi udara, menciptakan simfoni ketakutan yang menggema di antara reruntuhan.Di wilayah pesisir, air laut mengundur sejenak, mengejar takdirnya yang tak terhindarkan. Lalu, ombak raksasa muncul, menggulung daratan dengan amarah yang tak terkendali. Tsunami itu menghancurkan segala yang ada di jalurnya: kapal-kapal terangkat dan terhempas ke darat, rumah-rumah luluh lantak, dan manusia berlarian tanpa arah, berusaha menyelamatkan diri dari amukan alam yang tak terbendung. Mata mereka dipenuhi ketakutan, melihat bencana bak kiamat ini.Jakarta, kota yang pernah ramai dan be
Angin malam berhembus kencang, membawa desau yang menegangkan. Ian, dengan napas yang tersengal, mengumpulkan sisa kekuatannya. "Aku belum selesai, Zeus!" serunya, matanya menyala dengan tekad yang tak tergoyahkan. “Aku tak akan pernah membiarkanmu menyentuh Lisa!”Zeus hanya tertawa, suaranya bergema seperti guntur yang menggelegar. "Kau pikir kau bisa mengalahkanku hanya dengan kekuatan sebesar itu?" ejeknya sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Dari ujung jari-jarinya, tombak petir mulai terbentuk, cahayanya menyilaukan dan memancarkan energi yang mengerikan. “Baiklah, aku beri kamu kesempatan untuk menghiburku lagi. Dan kali ini, aku tidak akan diam saja, jadi …”“Jangan kecewakan aku,” bisik Zeus dengan suara yang tegas dan berat. Setiap kata yang terucap menekankan ancaman yang tersirat.Ian mengencangkan genggaman tangannya, cahaya di matanya semakin berkobar. "Demi Lisa, dan demi seluruh orang yang takdirnya telah kau permainkan, aku tidak aka
Bulan purnama yang terang benderang seakan menjadi saksi atas pertemuan dua kekuatan besar di langit Jakarta yang malam itu terasa berbeda. Aura tegang menyelimuti kota, dan angin malam berhembus seolah-olah ingin menceritakan kisah epik yang akan terjadi.Di bawah sinar bulan yang memantulkan cahaya putih, Ian berdiri dengan rambutnya yang mengalir bagai sungai perak. Matanya yang biru kehijauan bersinar tajam, menembus kegelapan malam, penuh dengan tekad yang tak tergoyahkan.Di hadapannya, Zeus berdiri megah, senyumnya lebar dan penuh dengan kegembiraan pertempuran. Sorot matanya yang berkilau menandakan ia siap untuk pertarungan yang telah lama dinantikan.Baik Ian ataupun Zeus, mereka berdua adalah Overgod, eksistensi yang telah melampaui batas-batas manusia biasa, dan malam itu, mereka akan menunjukkan kekuatan mereka yang bisa mengguncang alam semesta.Dalam kesunyian malam yang hanya ditemani gemerlap bintang, Ian berbisik mengucapkan nama
Zeus terbang di atas langit Jakarta yang kelabu, pakaian putih yang biasa ia kenakan kini terkoyak-koyak, menandakan ledakan dahsyat yang baru saja terjadi. Di bawahnya, kawah raksasa seluas 10 kilometer membentang, asap dan debu masih mengepul dari tanah yang hangus. Sekitar 20 Celestial tergeletak dengan luka-luka mendalam, termasuk Fortuna yang terbaring lemah, sementara yang lainnya lenyap ditelan ledakan.Bagaimanapun juga, Hades adalah kultivator dengan ranah Celestial Puncak. Meski dia telah memberikan otoritasnya pada Ian, tapi dia masih memiliki energi melimpah yang cukup untuk membunuh semua kultivator di bawah ranah Celestial Puncak. Tindakan Hades ini telah mengguncang fondasi organisasi Kadukeus, namun Zeus hanya tertawa ringan di atas sana. Zeus tampak tidak mempedulikan ada atau tidaknya Kadukeus. Karena baginya, selama hal itu menyenangkan, maka ia tidak akan memperdulikan hal lain. Dan apa yang dilakukan Hades, cukup menghiburnya."Adikku
“Huh?” Ian menoleh ke samping, telinganya menangkap suara ledakan yang menggema dari kejauhan. Langit malam yang sebelumnya gelap kini terang benderang oleh letupan cahaya yang mirip dengan matahari terbenam, namun tiba-tiba saja, sebuah cahaya keemasan yang menyilaukan melintas bagai bintang jatuh dan menghantam tubuhnya dengan kekuatan yang luar biasa, menghempaskan tubuh Ian ke tembok. Dalam sekejap, tembok tersebut langsung retak dan hancur berkeping-keping, debu dan puing berserakan di udara.Cahaya itu kemudian meresap masuk ke dalam tubuh Ian, menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan. Cahaya keemasan itu seolah menjadi cairan panas yang mengalir di setiap pembuluh darahnya, membuat Ian meronta kesakitan seperti binatang buas yang terluka parah.Di tengah rasa sakit yang memuncak, suara sistem terdengar kacau di telinganya.[Ding!][Mendeteksi adanya energi asing yang mencoba menyingkirkan sistem]Ian mengerang kesakitan, tubuhny
Zeus melayang di atas reruntuhan yang masih mengepulkan asap, tatapannya dingin dan tak tergoyahkan menembus ke bawah ke arah para anggota Zodiak yang terkapar tak berdaya."Sampai di sinilah perjuangan kalian berakhir," suaranya tenang namun mengandung otoritas yang tak bisa ditolak. "Sekarang, aku akan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milik kami."Zeus mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Petir berkumpul di telapaknya, berputar dengan liar dan bersinar terang hingga menyilaukan mata. Dengan satu gerakan tegas dan pasti, ia melepaskan bola petir itu ke arah Libra dan rekan-rekannya yang sudah tidak berdaya.Mereka hanya bisa menatap dengan pasrah pada serangan maut yang mendekat. Cahaya biru yang menyilaukan memancar dengan intensitas yang memenuhi pandangan, menelan tubuh Libra, Virgo, Sagitarius, dan Aquarius dalam kilauan yang membutakan.Dentuman keras menggema, membelah kesunyian malam yang kacau. Ledakan itu begitu dahsyat hingg