Share

kesleo

"Belum tidur, Rin?" tanya Narsih yang masih melihat lampu di kamar Arin terang.

"Belum, Bu. Lagi kerjain tugas dari Mas Kaisar, tinggal dikit lagi. Ibu kalau ngantuk tidur saja, jangan tungguin Arin." Narsih tampak beranjak ke belakang dan kembali lagi dengan secangkir susu.

"Ibu nggak buatkan kopi karena takut kamu tipesnya kambuh. Susu saja biar nggak lelah banget di layar hp besar kayak gitu," ucap Narsih. Arin tertawa kecil sambil menerima secangkir susu pemberian Ibunya.

"Makasih, Bu. Ini itu namanya laptop, temennya ponsel dan Tv," terang Arin.

"Lektop?"

"Leptop, Bu. Pakai P, bukan k."

"Oh, Tengtop."

"Oalah, Laptop, Bu. Ya wis lah apapun itu, intinya ini itu yang biasa orang kelurahan pake buat input-input data."

"Heleh, kamu ngomong kayak gitu Ibu nggak tahu. Ya sudah, Ibu mau tidur dulu. Kamu jangan kemalaman, besok berangkat jam berapa?"

"Mungkin jam setengah enam, bangunkan jam empat ya, Bu."

"Nggak terlalu awal?"

"Arin harus siapkan semua ini dan memastikan semua beres."

"B
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status