"Tunggu dulu jelaskan padaku dulu, apa yang sebenarnya terjadi!" Kata Nathan dengan tegas, "Kata Dylan kalian dulu diserang beberapa orang jahat, kalian kemudian lari ke arah rumah Bibi Dasy, dan menyerahkan ku kepada mereka, tetapi kalian tidak menyerahkan saudara ku kepada mereka karena sakit? Lalu bagaimana kalian bisa lolos dari penjahat itu? Dan kenapa kalian tidak menjemput diriku lagi, dan menyuruh Dylan hanya untuk menjenguk saja?". Lanjut Nathan.
Dengan menahan tangis Tuan besar William menjelaskan. "Iya Nathan, semua yang dikatakan Dylan itu benar. Dulu ketika penjahat itu mengejar kami, kami merasa jika kami menitipkan kalian kepada paman Stuart kalian akan aman dan kami dapat lari dengan kencang. Tetapi saudara mu Mac memiliki penyakit dan kami sangat tidak tega apabila paman dan bibi merawat Mac.". "Benar" tambah Nona Hilda William. Kemudian Tuan David William melanjutkan. "Alasan kami bisa lolos dari penjahat itu, karena paman Stuart membantu kami dengan cara mengulur waktu agar kami dapat pergi dan memanggil bantuan". "setelah bantuan datang, kami ingin kembali dan menjemput dirimu tapi kami berpikir, bahwa Paman Stuart adalah orang yang bertanggung jawab dan sederhana, dan sepertinya mereka dapat mendidik dirimu jadi anak yang tidak sombong dan sederhana". Nona Hilda melanjutkan.
"Dan alasan kami mengirim Dylan hanya untuk menjengukmu karena kakek mu sakit keras karena cucunya sakit dan yang satunya lagi hilang. Dan setelah dirimu lulus sekolah dasar. Dylan aku suruh untuk tidak menjenguk dirimu lagi karena kamu sudah semakin besar dan pasti dirimu akan curiga terhadap Dylan. Jadi yang kami inginkan hanya mendidik dirimu menjadi seorang yang bijaksana dan tidak egois akan kekayaan, dan tabah akan hinaan" ayah Nathan akhirnya menangis.
Bibi Dasy mengusap punggung Nathan "kamu dengar sendiri kan Nathan? Apa yang kedua orang tua mu katakan? Aku sungguh tidak keberatan mengurus dan mendidik mu, aku sudah menganggap dirimu sebagai anakku sendiri. Dan aku ikhlas sepenuh hati dalam merawat dirimu Nathan". Wajah Nathan dibanjiri air mata dan dia mencium tangan bibi Dasy "Bibi kenapa tidak pernah bilang padaku selama ini? Jika aku masih mempunyai orang tua". "Nathan, aku sudah berjanji kepada orang tuamu untuk merahasiakannya, semua demi keamanan mu." Bibi diam sebentar kemudian melanjutkan. "Mungkin saja para penjahat itu masih mengincar dirimu. Tapi dengan tubuhmu yang sekarang Bibi yakin kamu dapat melindungi dirimu sekarang, kamu sangat gagah, Nathan". "Terimakasih bibi"
Kemudian Nathan menegakkan kepalanya dan berkata "Ayah Ibu!". "Akhirnya kamu memanggil kami dengan sebutan itu" mereka merasa bahagia".
"Kalian bilang kalian merahasiakan identitas kami demi keselamatan kami kan?". Mereka mengangguk. "Sebaiknya tetap begitu, aku akan tetap tinggal bersama bibi Dasy. Dan jangan membeberkan berita tentang diriku di media manapun?" "Baiklah, karena kamu yang meminta aku menyanggupi nya, tapi terimalah kartu ini, untuk kebutuhan dirimu"
Nathan mengangguk "baiklah aku terima ayah". Kemudian Nathan melanjutkan " Tapi belikan bibi Dasy rumah yang layak untuk ditinggali, karena rumah yang lama sudah tua dan hampir ambruk", mendengar itu bibi langsung menolak "tidak usah Nathan, banyak kenangan dirumah itu bersama paman Stuart". " Percaya padaku bibi, semua demi kesehatan bibi" kemudian Nathan menatap ayahnya "dan ayah jangan berikan rumah yang begitu besar dan mencolok, agar tidak mengundang curiga". "Baiklah, bukan hanya rumah, aku dengar kamu bekerja di perusahaan kecil ya?" Nathan mengiyakan. "Aku akan mengangkat mu menjadi Direktur utama Perusahan Ayah yaitu Willems Group.
"Apa?!" Semua yang mendengar itu terkejut. Meskipun perusahaan itu bukan perusahaan utama keluarga William, tetapi perusahaan tersebut berharga ratusan miliar dolar.
"Tapi ayah aku tidak tahu bagaimana cara mengelola sebuah perusahaan. Dan aku masih belum siap untuk itu". "Benar Tuan, Nathan masih sangat muda". Ujar bibi Dasy.
"Ayah tahu, bahwa paman dan bibi Stuart sudah mendidik dirimu dengan benar dan ayah tahu kamu pasti bisa, selain itu jika kamu belum mengerti tentang perusahaan ayah telah menyiapkan sekretaris sekaligus wakil direktur Selena Stone."
Selena Stone adalah seseorang yang sangat pintar dan cakap dalam bekerja, bahkan dia dapat lulus kuliah di usia 19 tahun dengan nilai cumlaude. Pantas saja dia mendapat posisi sebagai wakil direktur di Willems Group karena prestasinya itu. Selain itu Selena adalah wanita yang cantik, dan memiliki penampilan yang menarik dengan tubuh yang seksi.
"Selena Stone yang terkenal itu? Ayah" Nathan penasaran. "Iya, jika kamu ingin tahu kebenarannya, maka terimalah, lagipula ayah juga sudah tua, sudah waktunya ayah menikmati masa tua bersama ibumu."
Nathan berpikir sejenak "kalau begitu baiklah, akan kucoba. Agar ayah dan ibu dapat menikmati masa tua bersama."
Ayah Nathan tersenyum. "Tidak kusangka anakku sangat baik hati, ini pasti karena bibi. Terimakasih sekali lagi bi". Bibi mengangguk.
"Baiklah, mulai besok. Kamu datanglah ke sana aku sudah bilang ke Nona Stone bahwa kamu akan datang."
"Baik ayah." Berita tentang Direktur baru perusahaan Willems Group segera menyebar ke seluruh Reymore Vile.
Mereka bertanya-tanya siapakah Direktur baru itu, apakah itu tuan muda keluarga William. Bagaimana wajahnya, karena selama ini mereka tidak mengetahui samasekali wajah tuan muda keluarga William.
Setelah dari kediaman keluarga William, Nathan dan Bibi Dasy kembali pulang kerumah paman Stuart untuk bersiap-siap pindah esok hari, bibi mengemasi barang-barang kenangan bersama paman Stuart selama ini, dan bahkan bibi masih menyimpan foto mereka bertiga ketika Nathan masih kecil. Bibi memandang rumah itu sebelum pergi meninggalkan rumah tersebut. Dihatinya masih ada rasa rindu dengan paman Stuart dan tiba-tiba Nathan menepuk pundak bibi Dasy. "Bibi, kita masih dapat mengunjungi makam paman sewaktu waktu. Jangan terlalu sedih bi, kan masih ada aku hehe.." Nathan tertawa canggung.
Keesokan harinya mereka berdua bersiap untuk pindah dan ternyata mereka sudah ditunggu oleh Dylan didepan rumahnya.
"Dylan? Ada apa engkau kemari?' tanya Nathan.
"Saya disuruh tuan besar untuk mengantarkan tuan muda untuk pindah ke rumah baru". "Tidak usah repot-repot Dylan, aku dan bibiku akan naik sekuter ini saja. Lagian aku juga sudah tahu tempatnya. Itu ada di Lotus House paradise kan?". "Lagi pula, aku juga sedang merahasiakan identitas diriku, jika kamu mengantarkan aku dan bibi, sama halnya akan membongkar identitas ku". Jawab Nathan tegas.
Lotus House paradise adalah sebuah komplek perumahan yang berada di pinggir kota Reymore Vile, tempat tersebut tidak begitu mewah, hanya beberapa orang kaya yang tinggal disana.
"Sampai jumpa Dylan, lain kali kita bertemu lagi yaa" Nathan melambaikan tangannya dan pergi bersama bibinya menggunakan sekuter miliknya.
Dylan hanya bisa terdiam mendengar kata-kata Nathan. Dan dia juga melambaikan tangannya kepada Nathan "Hati-hati tuan muda jaga diri anda, jika ada sesuatu hubungi saya. Nomor saya ada di rumah baru anda." "Baiklah Dylan" mereka berdua pun pergi.
Sesampainya di Lotus mereka melihat banyak rumah bagus yang berjejer rapi, didepan rumah itu ada mobil-mobil yang terparkir.
Dan akhirnya mereka sampai di rumah baru mereka. "Wah Nathan bagus sekali rumah ini. Luas sekali, seperti nya kita berdua terlalu sedikit jika hanya kita yang tinggal disini, makannya kamu cari istri dong, hihi" goda bibi Dasy. "Apa sih bi, aku jadi malu, lagian kan rumah ini hanya 240 m² jadi kita berdua saja sudah cukup". "Bilang aja kamu ga laku, hehe". "Bibi lain kali aja kita bicarakan, oke?" "Oke, tapi serius kamu mau cari jodoh ya? Bibi sudah gak sabar pingin gendong cucu " "Iya deh bi, ayo kita lihat rumah baru kita". Seharian ini mereka melihat isi rumah tersebut. Setelah puas melihat rumah, Nathan duduk di sofa ruang tamu. Nathan menemukan kartu nama milik Dylan. "Mungkin ini nomor nya Dylan". Kemudian Nathan mengantongi kartu tersebut.
Tak lama kemudian Nathan mendengar suara ketukan di pintunya, ternyata ada beberapa tetangga yang datang mengunjungi tetangga baru. Mereka sangat ramah.setelah Nathan membuka pintu sudah ada beberapa tetangga yang menunggu didepan pintu. "Permisi, apakah kami boleh berkenalan dengan anda, kami dengar anda baru saja pindah kesini?" Tanya salah satu tetangga. "Benar, saya dan Bibi saya baru saja pindah kesini tadi pagi.". "Wah ternyata kita punya tetangga baru yang tampan banget nih hihi.." salah satu ibu-ibu memuji Nathan. Memang Nathan memiliki wajah yang sangat tampan. "Iya seandainya putriku belum menikah, aku pasti akan menjodohkan dia dengan putriku" salah satu temannya menimpali. Mendengar itu Nathan hanya bisa tertawa canggung. "Oh iya perkenalkan nama saya Nathan William dan ini Bibi saya Bibi Dasy." Tidak ada yang menyadari bahwa Nathan adalah Tuan muda dari keluarga William. "Baiklah senang mengenal kalian, jika ada sesuatu kalian bisa minta bantuan kepada kami", "kalian sungguh baik sekali, terimakasih".
Tiba-tiba terdengar suara ejekan. " Hay, kenapa kalian mengerumuni rumah keluarga miskin seperti dia. Dia itu hanya seorang sampah." Semua orang menengok ke sumber suara tersebut.
Ternyata suara tersebut berasal dari Edward Snowden, tuan muda keluarga Snowden. Snowden merupakan pengelola dari komplek Lotus House Paradise, tidak heran jika tuan muda mereka berkeliaran di area tersebut."Kenapa kalian sangat menyukai pemuda miskin seperti nya?, Daripada menyukai diriku yang kaya ini." Edward melanjutkan dengan tatapan jijik dan menghina "lihatlah dia hanya mempunyai sebuah sekuter rongsok dirumahnya. Sedangkan diriku memiliki Audi A6", seorang tetangga berbicara "tuan Snowden, kami disini karena mereka adalah tetangga baru, dan mereka juga sangat sopan dan baik hati" sebelum menyelesaikan kata-katanya Edward langsung menyela, "Aku adalah tuan muda dari keluarga Snowden, dan dia hanya orang yang baru pindah disini, mungkin saja , sebelum kesini mereka tinggal di bawah jembatan""Astaga tuan muda, tidak baik berbicara seperti itu, jangan menyinggung perasaan mereka". Wajah Edward seketika memerah karena marah."Aku i
Seketika mereka berdua terjatuh dilantai."Maaf, maafkan kami direktur, maafkan kami karena tidak mengenali anda. Jika saja saya mengenali anda, saya tidak akan berani menghina anda meskipun saya ditawari uang 10 miliar". Nada bicara manajer Han menjadi lebih sopan."Benar direktur, saya juga tidak mengetahui jika itu anda. Saya juga minta maaf sebesar-besarnya". Kepala keamanan bersujud di bawah kaki Nathan."Omong kosong!" Nathan menatap dengan dingin. "Jika saja kalian tidak memandang orang hanya dari penampilan luarnya saja,maka hal ini tidak akan pernah terjadi."Manajer Han berbicara dengan memelas, dia takut akan kehilangan pekerjaan yang telah dia usahakan selama bertahun-tahun."Tolong direktur, maafkan saya. Saya akan berdedikasi penuh kepada anda dan perusahaan. Bila perlu anda tidak perlu membayar saya". Nathan berbicara dengan nada jijik "omong kosong apalagi ini, tadi saja kamu dan kepala keamanan membuat atu
Dulu mungkin Nathan hanya bisa diam saja, namun sekarang Nathan sudah tidak tahan lagi karena penderitaan yang dia alami selama ini."Apa yang kamu lakukan terhadap sekuter pamanku!" Nathan membentak Edward"Beraninya kamu membentak diriku. Apakah kamu lupa siapa aku?"."Apakah aku peduli siapa dirimu?". Nathan acuh tak acuh terhadap Edward, karena sekuter Vespa milik pamannya sudah tak berbentuk lagi karena ditabrak mobil Audi A6 Edward.Edward berbicara dengan angkuh "aku adalah pewaris dari keluarga Snowden, aku akan jadi pengelola Lotus House Paradise. Jadi jika kamu masih ingin tinggal disana maka kamu harus bayar ganti rugi untuk mobilku, karena pasti akan mahal biaya perbaikan nya". Edward menyilangkan tangannya di dadanya seakan dia menang, karena dia pikir Nathan pasti tidak akan. Mampu untuk mengganti ganti rugi mobilnya."Apa? Ganti rugi? Apa aku tidak salah dengar.
Setelah puas melihat perusahaan, Nathan segera pulang. "Tuan bagaimana jika saya antar tuan sampai kerumah?" Nathan melambaikan tangan. "Tidak perlu, aku akan naik taksi saja. Kalau kamu mau membantuku, tolong carikan tempat untuk menyimpan sekuter ku itu!"Selena langsung mengangguk seakan paham dengan perintah Nathan. "Baik tuan!"***Sesampainya dirumah, Nathan disapa oleh bibinya "bagaimana perusahaannya nak?"Nathan menjawab segera "bagus bi. Perusahaan itu sangat besar" bibi bernafas lega. "Willems Group adalah perusahaan terbesar di Beethoven Hills".Beethoven Hills terletak tidak jauh dari Reymore Vile. Disitu juga tempat Nathan tinggal sekarang. Dan Willems Group merupakan salah satu dari perusahaan milik keluarga William dengan penghasilan tertinggi. Bahkan sekarang Nathan memiliki kartu black card platinum dengan nominal kurang lebih seratus miliar, Bahkan jika direktur kelas dua bekerja sampai mat
David nampak panik, dan bertanya kepada dokter Sykes "dokter, apa yang terjadi dengan anak saya dok?" Dokter Sykes segera menjawab "baiklah akan saya periksa terlebih dahulu" kemudian tangannya memeriksa denyut nadi Nathan, kemudian berkata "tuan William, putra anda hanya mengalami kelelahan, tapi dengan tubuhnya yang sekarang, tidak mungkin putra anda mudah sekali pingsan. Mungkin saja dia sedang mengalami ketakutan luar biasa atau sedang stress." Kemudian David menjawab dengan nada menyesal "mungkin karena aku, keluarga kami telah menitipkan dirinya pada bibi Dasy selama dua puluh tahun, dan kemudian secara mendadak memberi tahu semuanya."Bibi Dasy yang dari tadi sudah datang dijemput oleh Dylan kemudian menambahkan"dan juga kemarin, Nathan kehilangan sekuter kesayangannya, sekuter tersebut adalah warisan dari suami saya, dan juga belakangan ini Nathan sering sekali di bully ditempat kerjanya" David terkejut "apa Bi?! Nathan kehilangan sekuter kesayangannya? Da
Seketika suasana menjadi hening, semua orang terdiam. Dan akhirnya penjaga menunjuk orang yang berbicara dengannya tadi, "maaf tuan William, itu orangnya".Semua orang terkejut ternyata tuan besar yang dimaksud adalah Tuan William. Orang yang seharusnya sama sekali tidak boleh disinggung, apalagi oleh mereka yang hanya rakyat kecil. Tuan William tidak akan melepaskan mereka begitu saja."Jadi kamu tau siapa dalang penyerangan putraku?" Putranya? Apa benar Nathan yang terlihat menyedihkan itu adalah putra dari konglomerat terkaya diseluruh provinsi? Tidak mungkin... Itu mustahil ...Tapi apa yang mereka dengar adalah yang mereka serang adalah putra dari tuan William. Jadi benar Nathan adalah pewaris keluarga William. Sungguh kesalahan yang fatal. "Cepat katakan siapa dia ...?!" David jadi tidak sabaran. Orang itu pun tergagap "ba ... baik tuan. Jadi sebelum kami di beritahu bahwa kami di PHK massal. Saya tidak sengaja mendengar percakapan dari manajer perus
David melihat bibi Dasy lagi, " bagaimana bi? Bibi bersedia tinggal bersama kami?"Bibi menghela nafas, "sebelumnya terimakasih tuan. Tapi maaf saya tidak bisa menerima kehormatan ini, rumah yang anda belikan itu sudah lebih dari cukup. Akan sangat mencurigakan bagi para tetangga jika saya pindah lagi dengan begitu cepat"David terlihat kecewa, "bagaimana denganmu Nathan?" Nathan berpikir sejenak sebelum berkata, "ayah, jika itu yang diinginkan bibi, aku akan ikut dengannya. Aku ingin menjaga bibi lebih lama lagi" David nampak sedih, Nathan pun menghibur ayahnya, "tidak usah sedih ayah, aku akan sering mengunjungi ayah dan ibu" bagi David, kekayaan tidak akan ada gunanya jika tidak dapat bersama keluarga yang lengkap. "Baiklah Nathan, ayah mengerti". Kemudian David mengajak mereka menuju makam Mac.Sesampainya disana Nathan menyampaikan penyesalannya, "Adik ... Kakak datang. Maaf selama ini kakak tidak tahu jika dirimu sedang berjuang melawan sakit,
"kamu masih memiliki peternakan buaya di kebun binatangmu itu?" Adam segera menjawab, "tentu tuan, saya masih memilikinya" kebun binatang Beethoven Hills hanya sebagai kedok peternakan buaya yang dimiliki Adam. Peternakan tersebut digunakan Adam untuk menyiksa para musuhnya, dan jika Adam mau, maka dia tidak akan sungkan untuk memberikan tubuh mereka kepada para buaya. "Bagus, aku akan membawa beberapa orang kesana untuk kamu kerjakan" Adam langsung mengerti dengan perkataan David, "baik tuan, saya laksanakan!" Nathan yang penasaran bertanya, "ada apa ayah? Kenapa dengan kebun binatang Beethoven Hills?" David tersenyum, " nanti kamu akan mengetahuinya, sekarang aku akan mengantarkan bibi Dasy pulang. Dan kamu ikut dengan Adam!" Nathan mengangguk meskipun masih bingung, "baiklah ayah, bibi hati-hati ya?" Bibi tersenyum, "iya nak, kamu juga. Nanti jika urusan kalian sudah selesai, datanglah kerumah. Bibi akan memasakkan sesuatu yang lezat" Nathan berseru, "tentu saja bi. Aku s
2 minggu kemudian acara penandatanganan pe nyerah Terima an jabatan sebagai Presidir utama atau pemilik perusahaan Williams Group akan dimulai. acara itu dihadiri banyak keluarga kalangan atas dari seluruh reymore vile, mereka semua penasaran dengan wajah tuan muda Williams yang akan sekaligus menerima jabatan dari ayahnya langsung, meskipun hanya 70 persen saham itu juga sudah menjadi Presidir utama disana. "apa kamu sudah siap nak?" ucap David kepada Nathan. "aku gugup ayah, " jawab Nathan"memang seperti ini perasaan nya jadi tenanglah""baik ayah" mereka berdua berjalan menuju panggung berinringan. terlihat tubuh atletis Nathan yang sangat menawan, idaman para kaum hawa disana. ketika mereka berdua memasuki panggung sinar lampu sangat menyilaukan. setelah itu terlihat kerumunan pengunjung yang bersorak sorai melihat Nathan yang berjalan bersama David. David berjalan menuju podium dan memberikan pidatonya. David mengatakan sangat bangga kepada putranya karena sudah mampu menge
Charlie Worst, nama kakek Drake, dia mengepalkan tangannya karena merasa malu dan dipermalukan dia kali, bahkan sekarang gelar yang susah payah dia dapatkan untuk keluarganya di pertaruhkan kepada keluarga Garfield, musuh bebuyutannya. " Dasar anak tidak tau diri. mulai sekarang kamu akan aku coreng dari data ahli waris ku! " Ayah Drake yang mendengar itu memohon, " ayah jangan seperti itu kepada cucumu sendiri. dia mungkin hanya bercanda karena mereka adalah teman nya" ayah drake takut jika harta warisnya akan berkurang karena anaknya telah Dicoreng dari ahli waris Ayahnya. Namun tiba-tiba Nathan berteriak, "tidak kami serius dalam bertaruh. dan satu hal lagi KAMI BUKAN TEMAN, karena Drake lah yang menolak berteman dengan kami! " Charlie Worst yang mendengar ini menjadi sangat marah dan kecewa, "Aku akan menunggu kalian berdua dirumah, bersiap-siaplah " seketika Drake dan ayahnya merinding. "dan aku akan serahkan gelarku ini kepada keluarga Garfield, Karena keluarga worst tidak
Setelah ujian kelulusan universitas Reymore sudah dilaksanakan, kini giliran pertandingan antara Nathan dan Drake Worst. seluruh mahasiswa dan dosen memenuhi Arena pertandingan. Pekik riuh ketika keluarga worst datang untuk menyaksikan pertandingan ini, karena menurut mereka, Drake akan menang dan otomatis mereka akan menginjak keluarga William, dan akan menjadi keluarga teratas di Reymore vile. Namun berbanding berbalik dengan Nathan. Nathan datang dengan gagah tak gentar, Aura yang keluar dari tubuhnya sangat kuat dan garang. Nampak semua orang yang melihatnya langsung kagum. "Lihat bentuk tubuhnya, oh bagus sekali" teriak seseorang. "benar sangat luar biasa" saut seseorang. disudut ring sudah ada Drake Worst, sebenarnya dia sekarang sudah ketakutan dengan aura yang dikeluarkan oleh Nathan, dikarenakan ada kakeknya yang sedang melihat dia tidak ingin mengecewakan kakeknya. "ah, akhirnya kamu datang juga!" ucap Drake."Benar, aku bukanlah pengecut yang suka mengingkari janji, jad
Gong sensei mengajak Nathan menuju Tiongkok, mereka menuju tembok besar China, ditempat paling atas dan paling suci, ada sebuah cawan dan air didalamnya, "sebelum berlatih. silahkan membasuh muka anda dengan air ini Nathan" ucap gong sensei. "apa perlu?" tanya Nathan, "Muridku, ini adalah air suci yang terkumpul selama 30 tahun sekali, ini adalah rahasiaku dulu yang menjadikan aku seperti sekarang, dan sekarang ku percaya kan air ini untukmu sekarang basuhlah!" setelah mendengar itu, Nathan langsung mengambil cawan itu dan membasuhkan ke mukanya, aliran segar mengalir dari wajah hingga seluruh badan, Nathan langsung merasa segar dan semangat untuk berlatih."Baiklah sensei, apa latihan kita selanjutnya?" "lihatlah keluar, berdiri diujung tatanan yang ada sebuah tong disana!" dibawah tempat tersebut adalah jurang, apabila salah langkah maka akan tamat riwayatnya,"sensei apakah anda yakin?""tentu saja. aku percaya padamu!"kemudian Nathan melangkah maju, dan tiba-tiba ada seekor ul
Kemudian Nathan dan Paman Stuart pergi menuju perguruan Gong sensei, "Oh ya paman, Gong sensei sudah lama tidak melihat kita apakah beliau masih mengingat kita?""ah iya paman lupa, sebenarnya Gong sensei adalah Guru legendaris yang terkenal itu. itu mengapa gong sensei selalu merahasiakan identitas nya. karena dia sekarang adalah guru private yang diberikan oleh ayahmu" terang paman Stuart kepada Nathan. Nathan sedikit terkejut, " Ah pantas saja Gong sensei selalu mengajariku sendiri tanpa murid lain"Paman Stuart hanya tersenyum malu. sesampainya ditempat itu, Gong sensei bukan hanya menyambut mereka, namun juga membungkuk kepada Nathan, "Tuan Muda " Nathan terkejut, " Eh berdirilah sensei seharusnya aku yang membungkuk kepada sensei" Gong sensei menjawab, " tidak sepatutnya hamba tidak hormat kepada tuan muda William" "jadi sensei sudah mengetahui jika aku sudah kembali kekeluarga William" ujar NathanGong sensei mengangguk lembut.Nathan melanjutkan, "sebenarnya keperluan kam
Paman Stuart mengatakan, " Oh ya Aku juga akan memberi tahu satu rahasia lagi. Dylan dan Adam adalah putra kami!" Nathan terkejut, " Apa?? Pantas saja Dylan selalu santai-santai saja saat bercerita waktu itu" "Lalu mengapa paman membiarkan Adam memasuki dunia bawah tanah, paman? kenapa tidak seperti Dylan yang bekerja dibawah keluarga William?" Tanya NathanPaman Stuart hanya terkekeh dan berbisik, "sebenar nya Adam memang dibawah kendali keluarga William, tapi dia sedang menjalankan misi" Nathan menyela, "Misi apa paman?" "Ya misi, untuk mencari tahu siapa saja yang tidak menyukai keluarga William, eh dia malah keterusan sampai jadi ketua disana, ya mau bagaimana lagi. dia orangnya memang seperti itu"Sekarang Nathan mengerti kenapa, Ayahnya selalu bekerja dengan seorang pemimpin bawah tanah. Ternyata memang Sudah ada kendali dari dulu.Nathan Melamun Sejenak, Paman Stuart menyadarkannya, "Oh ya, Aku dengar kamu akan mengikuti lomba beladiri di universitas ya? ""benar paman, pa
Tak salah lagi, apa yang dilihat oleh Nathan , didepannya berdiri seorang yang sangat dia kenali, " pa..pa paman?" Ucap Nathan sambil menangis tersedu-sedu. ya benar sekali, yang dilihatnya adalah pamannya, Paman Stuart, " Tuan Muda??" ucap paman Stuart sembari terkejut, "Tuan muda apa, aku keponakanmu yang nakal" Ucap Nathan sembari memeluknya. Bibi Dasy mendekat dan mengatakan, " sudah saatnya kau menceritakan segalanya suamiku" Paman Stuart menarik nafas panjang, "huh, baiklah" "Nathan, eh Tuan Muda" Nathan menyela, " tidak perlu memanggilku seperti itu paman, panggil seperti biasanya" Nathan menyeka air matanya. kemudian melanjutkan, "kenapa paman membohongiku, kenapa paman pura pura mati?" pertanyaan itu seketika mencecar kepada paman Stuart.Paman Stuart sedikit gugup, " dengarkan ya Nathan, Waktu itu. sewaktu kamu pertama kali lahir, kami sangat bahagia sekali, namun kebahagian segera menjadi kesedihan ketika adikmu, Mac lahir" Nathan bertanya, " Kenapa, dengan adikku
Sesampai nya di kediaman keluarga William Nathan berpamitan untuk kerumah bibi Dasy."Ayah, aku izin kerumah bibi Dasy sebentar."David mengangguk tanda mengizinkan.Dylan segera menghampiri untuk menawarkan bantuan, " Maaf Tuan muda, maukah anda saya antarkan?"Nathan menolak dengan halus,"tidak perlu Dylan, aku akan naik taksi saja"Dylan hanya bisa membungkuk meng-iyakan.Nathan berjalan keluar dan menaiki taksi.Setelah nathan pergi, David mendapat sebuah panggilan meeting penting, dia segera berjalan pergi menuju bandara untuk menghadiri meeting tersebut.Nathan yang sedang berada dalam taksi segera melepas jas yang dikenakannya agar penyamarannya tetap aman.Jas tersebut kemudian dia berikan kepada supir taksi,"Tuan, kenapa anda memberikan jas mahal ini untuk saya?" si supir bertanya keheranan.Nathan menjawab, " Tidak apa tuan, ini dapat anda gunakan untuk menghadiri pesta bersama istri anda, aku masih memiliki yang lainnya."Sang supir hanya bisa menerimanya dengan perasaan
Tak lama, pesanan sepaket abalon yang mewah telah datang, "wah lihat lah suamiku, seperti yang kamu inginkan." kata Hilda. David menjawab, "haha, benar istriku, mari makan" mereka bertiga pun makan dengan lahap sambil berbincang. "ayah ibu, Minggu depan di kampus ku akan diadakan kompetisi bela diri, aku mengikuti nya." ucap Nathan , "wah, ayah dengar kamu memang pandai bela diri ya, Ayah pasti bangga padamu nak, siapa yang akan menjadi lawanmu?" tanya David"Drake Worst " David terkejut, "Putra dari tinju emas putraku? aku dengar keturunan mereka selalu melahirkan bibit terbaik dari yang terbaik, apakah kamu baik baik saja?. Nathan menjawab,"ayah tidak perlu khawatir, pada saat aku masih sekolah menengah, aku sudah pernah mengalahkannya" "ah, benarkah? kamu hebat!" Hilda kagum, "tidak ibu, dia sebenarnya juga hebat namun dia sedikit congkak, jadi aku sedikit beri pelajaran kepada nya," " wah wah wah, putraku memang hebat!" puji David. "jika ada sesuatu hal yang kamu perluka