"Kau gila! Aku tidak mau!" tolak Jane yang masih berusaha lepas dari kungkungan Sean tapi tenaganya tentu saja tidak bisa mengimbangi pria bermata biru itu.
Sean menulikan telinganya, dia berusaha melepaskan pakaian yang Jane kenakan.
BRET!
Sean merobek pakaian Jane hingga kini Jane hanya memakai pakaian dalam saja.
"Kau memperkosaku, Sean!" ronta Jane yang melihat Sean begitu bernafsu melihat tubuhnya.
"Memperkosa istri sendiri, tidak salah kan?" ucap Sean tanpa dosa.
Hari itu Sean melakukan apa yang dia mau, sementara Jane kalah melawan Sean hanya bisa pasrah saat suaminya itu melakukan penyatuan mereka.
*****
Jane yang sudah membersihkan dirinya segera menuju dapur untuk menyusun belanjaannya sebelumnya. Setelah itu, dia mulai memasak untuk mempersiapkan makan malam.
Jane memang sudah mandiri sejak kecil, jadi untuk urusan masak memasak adalah urusan kecil baginya. Dia memang jarang memesan makanan fastfood karena dirinya seorang artis harus dituntut untuk cantik dan selalu sehat untuk itu dia menjaga pola makannya dan rutin melakukan olahraga.
Sementara Sean yang berada di kamarnya masih mengguyur badannya di pancuran shower. Tubuh Jane yang menggoda terus terngiang dikepalanya dan sialnya dia ingin mencicipi tubuh itu lagi.
"Ck, aku pasti gila!" decaknya.
Setelah selesai mandi, Sean segera keluar dari kamar. Dia ingin pergi ke klab malam agar pikirannya tentang Jane bisa teralihkan.
Tapi saat melewati dapur dia melihat Jane memasak dengan begitu seksinya.
DEG! DEG! DEG!
Jantungnya berdebar hebat melihat Jane yang mengikat rambutnya keatas. Rasanya waktu berjalan begitu lambat saat itu juga.
Jane yang menyadari jika Sean tengah memperhatikannya jadi salah tingkah hingga tidak sengaja saat dirinya mengiris wortel jarinya teriris pisau.
"Akhh...," pekik Jane.
Sean langsung menghampiri Jane dan tanpa pikir panjang meraih jari Jane dan memasukkan ke mulutnya.
"Sean, apa yang kau lakukan?" tanya Jane kemudian.
"Tentu saja agar darah di jarimu berhenti!" jawabnya.
"Tapi kau memasukkan jari yang salah!" ucap Jane dengan memperlihatkan jarinya yang berdarah.
Sontak membuat Sean langsung mengeluarkan jari Jane yang ada dimulutnya. Dia ingin meraih jari Jane yang berdarah dan ingin memasukkan ke mulutnya tapi langsung ditepis oleh Jane.
"Tidak usah!" ucap Jane dengan berlalu mengambil kotak P3K dan mencari plester luka.
Setelah itu, dia kembali melanjutkan acara masaknya tapi dari tadi Sean seperti orang bodoh yang terus memperhatikannya.
"Kau tidak jadi pergi? Pergilah! Cari wanita yang ingin kau tiduri asal jangan memperkosaku lagi! Aku tengah hamil Sean, kau membahayakan bayiku!" protes Jane kemudian.
Sean menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maafkan aku! Kau menantangku tadi!"
"Kau sudah membuktikan jika kau memang seorang pria cabul yang mesum! Aku memang tidak virgin dan hamil diluar nikah tapi jangan memperlakukanku seperti seorang jalang Sean!" lirih Jane mengeluarkan isi hatinya.
Mendengar itu, Sean merasa seperti penjahat kelamin yang cabul pada wanita hamil.
Dia mendekati Jane lalu memeluknya dari belakang yang mana membuat Jane merinding atas sikap Sean padanya.
"Jane, ayo kita ke Gereja! Aku akan menikahimu dihadapan Tuhan!" ajak Sean.
"Apa aku tidak salah dengar?" tanya Jane terbata.
Sean membalik tubuh Jane agar berhadapan dengannya.
"Bukankah kau ingin berubah jadi lebih baik? Bagaimana jika kita berubah sama-sama!" ajak Sean.
"Sean, kau tidak akan mengajakku berubah jadi power rangers kan?"
Akhirnya Sean tidak jadi pergi dan dia makan malam di apartemen Jane. Mereka berdua makan dalam diam, ada rasa canggung menghampiri mereka setelah sebelumnya mereka melakukan hubungan badan apalagi Sean yang mengajak Jane menikah lagi secara agama.Jane berpikir jika Sean hanya bercanda, dia berfikir pria seperti Sean tidak akan pernah serius menjalani suatu hubungan dengan wanita. Oleh karena itu, dia lebih baik konsen dengan pekerjaannya dan memikirkan masa depannya dengan anaknya nanti.Sementara Sean terus saja memandangi wajah Jane yang sedang makan, dia juga belum mengerti apa yang dia rasakan tapi dia sangat ingin melindungi Jane dan bayinya. Untuk itu dia bertekad akan membuat Jane percaya jika dia memang serius ingin menjalani pernikahan yang sesungguhnya dengan artis itu.Setelah keduanya selesai makan, Jane segera membersihkan piring kotor lalu dia kembali ke kamarnya untuk mempelajari naskah film yang akan dia perankan nanti.Saat melihat ranj
"Schwarzenegger?""Mereka salah satu keluarga terkaya di Inggris kan?""Nenek moyang mereka seorang astronom yang melegenda itu kan?"Mendengar nama suami dari Jane, semua crew tampak berbisik satu sama lain. Dan hal itu, membuat Jane tidak nyaman. Dia berpamitan pulang duluan tapi sebelum pulang, Jane ke toilet sebentar karena menahan rasa mualnya sedari tadi.Aroma parfum yang bercampur-campur dari crew film itu sangat menyengat di indera penciuman Jane dan itu membuatnya sangat mual.Jane memuntahkan semua isi perutnya, badannya mulai melemah tapi dia menghela nafasnya panjang dan segera keluar dari bilik toilet.Saat keluar ternyata ada Letty yang menunggunya. Seperti biasa wanita itu selalu menatap Jane dengan tatapan cemoohnya."Bagaimana jika media tahu jika kau dengan Sean hanya menikah gantung?" sindir Letty kemudian.Jane hanya tersenyum kecut. "Kau bisa membuktikannya?""Dilihat dari segi apapun kalian itu tid
London, Inggris"Argh.... " teriakan Jane menggema di apartemennya.Jane gagal menikah dengan tunangannya karena kebodohan dirinya sendiri. Dia memandangi cincin yang melingkar di jari manisnya lalu Jane melepas cincin itu dan melemparnya begitu saja."Ini semua karena kau, sialan!" Jane berkata dengan memukul perutnya sendiri.Lalu fokus Jane teralihkan pada lembaran kertas dimeja. Jane meraih kertas itu yang tak lain adalah tawaran kerjasama untuk menjadi brandambasador sebuah merk kosmetik lipstik.Sebelumnya dia memutuskan untuk berhenti dari dunia perfilman tapi kali ini dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Dia tidak ingin karirnya hancur begitu saja, dengan susah payah dia membangun karirnya bahkan harus sampai jadi seorang jalang dengan produsernya sendiri.Dan sekarang karena kelalaiannya dia harus mengandung anak si tua bangka itu yang saat ini mendekam di penjara."Kau harus pergi dari dunia ini," gumam Jane yang lagi-
The Wayout Club London"Sean Alios Schwarzenegger!"Teriak teman-teman Sean saat melihat pria itu datang ke klab mendatangi mereka."Dimana Grey?""Grey sudah menikah di Jerman!" jawab Sean singkat."What? Grey menikah dengan Jane di Jerman?"Sean menggeleng. "Grey menikahi orang yang dia cintai dan Jane menikah denganku!"Yang mana membuat teman-temannya terbelalak mendengarnya. "Jadi kalian melakukan pertukaran perjodohan begitu?""I think so....," Sean malas menanggapi pertanyaan teman-temannya karena bagi Sean pernikahannya dengan Jane hanya sebatas status.Sean mengambil gelas berisi wine dan langsung meneguknya. "Damn it!"Dia benar-benar merasakan minuman itu menembus kerongkongannya. Sebelumnya dia menderita Analgesia membuatnya tidak bisa merasakan apapun setelah kembali dari Jerman perlahan semua panca inderanya mulai kembali normal."What happen, Dude? Kau biasanya tidak pernah mabuk walaupun men
Sesuai dengan perkataan Sean sebelumnya akhirnya pria itu tinggal bersama dengan Jane sang istri gantungnya. Dia mengemasi baju-baju di apartemennya dan membawanya ke apartemen Jane.Sementara Jane mau tidak mau harus menyetujui itu semua karena dia juga masih membutuhkan Sean sebagai suami walaupun hanya sebagai status saja."Kau bisa memakai kamar kosong disini, di apartemenku tidak ada aturan hanya saja aku minta kau tidak JOROK!" pekik Jane yang melihat Sean tengah mengupil di depannya dan itu membuatnya mual."Hm," jawab Sean dengan santainya sambil memlintir upil membentuk bola kecil lalu mengusapkannya pada sofa yang didudukinya saat ini."Oh my God!" Jane semakin geram melihat sofa kesayangannya terkena upil Sean.Jane mendekati Sean dan mencoba menghentikan tangan joroknya itu menyentuh sofa kesayangannya dengan upilnya itu. "Stop it!"Tapi karena Sean terlalu kuat dia oleng dan jatuh dibadan Sean."Kau mau menggodaku ya, Jan
"Aku menemukan tespeck dengan hasil positif di apartemenmu! Aku bisa tebak itu bukan anak Grey dan karena itu Grey meninggalkanmu kan!" jawab Marilyn kemudian.Jane hanya bisa memejamkan matanya, dia tidak tahu harus menjawab apa karena kenyataannya benar adanya."Dan itu pasti anak tua bangka itu kan! Lalu kau menikah dengan Sean sekarang? untuk menutupi skandalmu?""Lalu aku harus bagaimana?" lirih Jane."Aku tidak bisa berkata banyak tapi semakin hari perutmu semakin besar dan public pasti bertanya-tanya siapa ayahnya siapa suamimu dan kau memang bisa menjawab Sean adalah suamimu dan ayah dari anakmu tapi apa kau lupa tua bangka itu tidak selamanya di penjara!""Bagaimana jika dia kembali dan menghancurkanmu?"Mendengar itu, Jane menjadi gelisah perutnya terasa keram yang mana membuat Marylin panik akhirnya dia meminta bantuan crew yang ada di studio untuk menggendong Jane kedalam mobil, karena dia akan membawa Jane ke rumah sakit.
"Schwarzenegger?""Mereka salah satu keluarga terkaya di Inggris kan?""Nenek moyang mereka seorang astronom yang melegenda itu kan?"Mendengar nama suami dari Jane, semua crew tampak berbisik satu sama lain. Dan hal itu, membuat Jane tidak nyaman. Dia berpamitan pulang duluan tapi sebelum pulang, Jane ke toilet sebentar karena menahan rasa mualnya sedari tadi.Aroma parfum yang bercampur-campur dari crew film itu sangat menyengat di indera penciuman Jane dan itu membuatnya sangat mual.Jane memuntahkan semua isi perutnya, badannya mulai melemah tapi dia menghela nafasnya panjang dan segera keluar dari bilik toilet.Saat keluar ternyata ada Letty yang menunggunya. Seperti biasa wanita itu selalu menatap Jane dengan tatapan cemoohnya."Bagaimana jika media tahu jika kau dengan Sean hanya menikah gantung?" sindir Letty kemudian.Jane hanya tersenyum kecut. "Kau bisa membuktikannya?""Dilihat dari segi apapun kalian itu tid
Akhirnya Sean tidak jadi pergi dan dia makan malam di apartemen Jane. Mereka berdua makan dalam diam, ada rasa canggung menghampiri mereka setelah sebelumnya mereka melakukan hubungan badan apalagi Sean yang mengajak Jane menikah lagi secara agama.Jane berpikir jika Sean hanya bercanda, dia berfikir pria seperti Sean tidak akan pernah serius menjalani suatu hubungan dengan wanita. Oleh karena itu, dia lebih baik konsen dengan pekerjaannya dan memikirkan masa depannya dengan anaknya nanti.Sementara Sean terus saja memandangi wajah Jane yang sedang makan, dia juga belum mengerti apa yang dia rasakan tapi dia sangat ingin melindungi Jane dan bayinya. Untuk itu dia bertekad akan membuat Jane percaya jika dia memang serius ingin menjalani pernikahan yang sesungguhnya dengan artis itu.Setelah keduanya selesai makan, Jane segera membersihkan piring kotor lalu dia kembali ke kamarnya untuk mempelajari naskah film yang akan dia perankan nanti.Saat melihat ranj
"Kau gila! Aku tidak mau!" tolak Jane yang masih berusaha lepas dari kungkungan Sean tapi tenaganya tentu saja tidak bisa mengimbangi pria bermata biru itu. Sean menulikan telinganya, dia berusaha melepaskan pakaian yang Jane kenakan. BRET! Sean merobek pakaian Jane hingga kini Jane hanya memakai pakaian dalam saja. "Kau memperkosaku, Sean!" ronta Jane yang melihat Sean begitu bernafsu melihat tubuhnya. "Memperkosa istri sendiri, tidak salah kan?" ucap Sean tanpa dosa. Hari itu Sean melakukan apa yang dia mau, sementara Jane kalah melawan Sean hanya bisa pasrah saat suaminya itu melakukan penyatuan mereka. ***** Jane yang sudah membersihkan dirinya segera menuju dapur untuk menyusun belanjaannya sebelumnya. Setelah itu, dia mulai memasak untuk mempersiapkan makan malam. Jane memang sudah mandiri sejak kecil, jadi untuk urusan masak memasak adalah urusan kecil baginya. Dia memang jarang memesan makanan fast
"Aku menemukan tespeck dengan hasil positif di apartemenmu! Aku bisa tebak itu bukan anak Grey dan karena itu Grey meninggalkanmu kan!" jawab Marilyn kemudian.Jane hanya bisa memejamkan matanya, dia tidak tahu harus menjawab apa karena kenyataannya benar adanya."Dan itu pasti anak tua bangka itu kan! Lalu kau menikah dengan Sean sekarang? untuk menutupi skandalmu?""Lalu aku harus bagaimana?" lirih Jane."Aku tidak bisa berkata banyak tapi semakin hari perutmu semakin besar dan public pasti bertanya-tanya siapa ayahnya siapa suamimu dan kau memang bisa menjawab Sean adalah suamimu dan ayah dari anakmu tapi apa kau lupa tua bangka itu tidak selamanya di penjara!""Bagaimana jika dia kembali dan menghancurkanmu?"Mendengar itu, Jane menjadi gelisah perutnya terasa keram yang mana membuat Marylin panik akhirnya dia meminta bantuan crew yang ada di studio untuk menggendong Jane kedalam mobil, karena dia akan membawa Jane ke rumah sakit.
Sesuai dengan perkataan Sean sebelumnya akhirnya pria itu tinggal bersama dengan Jane sang istri gantungnya. Dia mengemasi baju-baju di apartemennya dan membawanya ke apartemen Jane.Sementara Jane mau tidak mau harus menyetujui itu semua karena dia juga masih membutuhkan Sean sebagai suami walaupun hanya sebagai status saja."Kau bisa memakai kamar kosong disini, di apartemenku tidak ada aturan hanya saja aku minta kau tidak JOROK!" pekik Jane yang melihat Sean tengah mengupil di depannya dan itu membuatnya mual."Hm," jawab Sean dengan santainya sambil memlintir upil membentuk bola kecil lalu mengusapkannya pada sofa yang didudukinya saat ini."Oh my God!" Jane semakin geram melihat sofa kesayangannya terkena upil Sean.Jane mendekati Sean dan mencoba menghentikan tangan joroknya itu menyentuh sofa kesayangannya dengan upilnya itu. "Stop it!"Tapi karena Sean terlalu kuat dia oleng dan jatuh dibadan Sean."Kau mau menggodaku ya, Jan
The Wayout Club London"Sean Alios Schwarzenegger!"Teriak teman-teman Sean saat melihat pria itu datang ke klab mendatangi mereka."Dimana Grey?""Grey sudah menikah di Jerman!" jawab Sean singkat."What? Grey menikah dengan Jane di Jerman?"Sean menggeleng. "Grey menikahi orang yang dia cintai dan Jane menikah denganku!"Yang mana membuat teman-temannya terbelalak mendengarnya. "Jadi kalian melakukan pertukaran perjodohan begitu?""I think so....," Sean malas menanggapi pertanyaan teman-temannya karena bagi Sean pernikahannya dengan Jane hanya sebatas status.Sean mengambil gelas berisi wine dan langsung meneguknya. "Damn it!"Dia benar-benar merasakan minuman itu menembus kerongkongannya. Sebelumnya dia menderita Analgesia membuatnya tidak bisa merasakan apapun setelah kembali dari Jerman perlahan semua panca inderanya mulai kembali normal."What happen, Dude? Kau biasanya tidak pernah mabuk walaupun men
London, Inggris"Argh.... " teriakan Jane menggema di apartemennya.Jane gagal menikah dengan tunangannya karena kebodohan dirinya sendiri. Dia memandangi cincin yang melingkar di jari manisnya lalu Jane melepas cincin itu dan melemparnya begitu saja."Ini semua karena kau, sialan!" Jane berkata dengan memukul perutnya sendiri.Lalu fokus Jane teralihkan pada lembaran kertas dimeja. Jane meraih kertas itu yang tak lain adalah tawaran kerjasama untuk menjadi brandambasador sebuah merk kosmetik lipstik.Sebelumnya dia memutuskan untuk berhenti dari dunia perfilman tapi kali ini dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Dia tidak ingin karirnya hancur begitu saja, dengan susah payah dia membangun karirnya bahkan harus sampai jadi seorang jalang dengan produsernya sendiri.Dan sekarang karena kelalaiannya dia harus mengandung anak si tua bangka itu yang saat ini mendekam di penjara."Kau harus pergi dari dunia ini," gumam Jane yang lagi-