London, Inggris
"Argh.... " teriakan Jane menggema di apartemennya.
Jane gagal menikah dengan tunangannya karena kebodohan dirinya sendiri. Dia memandangi cincin yang melingkar di jari manisnya lalu Jane melepas cincin itu dan melemparnya begitu saja.
"Ini semua karena kau, sialan!" Jane berkata dengan memukul perutnya sendiri.
Lalu fokus Jane teralihkan pada lembaran kertas dimeja. Jane meraih kertas itu yang tak lain adalah tawaran kerjasama untuk menjadi brandambasador sebuah merk kosmetik lipstik.
Sebelumnya dia memutuskan untuk berhenti dari dunia perfilman tapi kali ini dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Dia tidak ingin karirnya hancur begitu saja, dengan susah payah dia membangun karirnya bahkan harus sampai jadi seorang jalang dengan produsernya sendiri.
Dan sekarang karena kelalaiannya dia harus mengandung anak si tua bangka itu yang saat ini mendekam di penjara.
"Kau harus pergi dari dunia ini," gumam Jane yang lagi-lagi memukul perutnya sendiri.
Keesokan harinya, Jane menerima paket di apartemennya. Dia segera mengambil paket itu yang tak lain adalah obat untuk menggugurkan kandungannya.
Jane sudah bertekad membunuh janin tak berdosa itu sebelum perutnya membesar.
Wanita berambut pirang itu sudah mulai meraih obat di dalam paket, dengan tangan bergetar dia membuka tutup botol obat itu.
Saat akan mulai meminumnya, bell apartemennya berbunyi tanpa jeda.
"Ck, itu pasti Marilyn sialan!" decaknya yang mengira itu adalah managernya.
Tapi saat membuka pintu apartemennya, Jane terkejut bukan main ternyata yang datang sesosok pria yang sangat Jane kenal, Sean.
"Mau apa kau kesini? Menertawakan keadaanku? Aku yakin kau pasti tau semuanya?" cecar Jane kemudian.
Sean menulikan telinganya dia langsung masuk ke dalam apartemen Jane begitu saja. Dia baru saja sampai ke London setelah perjalanan panjangnya dari Jerman.
Tapi saat baru masuk dan ingin mengambil minum di dapur Jane, dia melihat sebuah botol obat yang tak lain adalah obat penggugur kandungan. Sean meraih itu dan langsung membuang isinya di wastafel karena memang obatnya berupa cairan.
"Apa yang kau lakukan breengsek!" pekik Jane yang melihat aksi Sean itu.
Sean membalik tubuhnya dan menatap Jane dengan lekat. "Aku akan menikahimu!"
"Aku akan jadi Daddy dari anakmu," tambah Sean.
Tentu saja membuat Jane langsung terdiam, kenapa Sean tiba-tiba bicara seperti itu. Mereka saling mengenal tapi tidak sedekat itu.
"Bagaimana? Anak itu akan punya status, kau juga bisa melanjutkan karirmu karena aku tidak akan melarangnya!" ucap Sean lagi.
Jane bingung harus bagaimana, tapi penawaran seperti ini tidak datang dua kali. Jauh di lubuk hatinya dia juga tidak ingin menggugurkan bayinya. Persetan dengan tujuan dibalik penawaran Sean ini yang jelas dia butuh status yang jelas setelah sebelumnya gagal menjebak tunangannya yang tak lain adalah sahabat baik Sean.
"Baiklah!" ucap Jane kemudian.
Sean menyeringai, dia akan mengaku ayah dari bayi yang dikandung Jane pada orangtuanya demi menghindari perjodohan yang dilakukan orangtuanya padanya.
Perjodohan untuk kesepakatan bisnis oleh keluarganya dan parahnya yang dijodohkan dengannya adalah wanita dibawah standarnya.
Sean yang seorang Cassanova, tentu saja jatuh harga dirinya. Lebih baik dia menikahi Jane yang bisa diajak kerjasama dalam melakukan rumus kebohongan.
"Akhirnya aku bisa bebas dari badak bercula satu," batin Sean.
*****
Sean dan Jane baru keluar dari kantor pencatatan sipil untuk mendaftarkan pernikahan mereka. Mereka sepakat mendaftarkan pernikahan mereka tanpa harus mengucapkan janji suci karena mereka tidak mau mempermainkan pernikahan di hadapan Tuhan.
Mereka menikah bukan karena cinta tapi karena punya tujuan masing-masing.
"Sekarang kau sudah resmi jadi nyonya Schwarzenegger!" ucap Sean kemudian.
"Nama keluarga yang tampak berkelas," sahut Jane dengan santai.
"Nenek moyangku seorang ahli Astronomi jadi jangan menganggap remeh akan hal itu," ucap Sean memberi peringatan.
Jane hanya menaikkan kedua pundaknya enggan menanggapi pria yang sudah menjadi suaminya itu.
"Sekarang kita temui keluargaku!" ucap Sean saat mereka sudah masuk kedalam mobil.
Sean membawa Jane untuk menghadiri pertemuan keluarganya yang dimana disitu pertemuan dengan keluarga yang akan dijodohkan dengannya.
Galvin La Chapelle adalah salah satu restaurant terbaik yang ada di London. Dan disitulah pertemuan keluarga Sean diadakan.
Saat sampai Sean menggandeng tangan Jane untuk masuk kedalam restaurant dan menuju salah satu private room yang dimana disitu keluarganya berada.
"Sean!" pekik Mr. dan Mrs. Schwarzenegger saat melihat Sean masuk kesana.
Melihat Sean menggandeng Jane membuat mereka tidak enak hati pada keluarga Baena, keluarga yang akan menjadi calon besan mereka.
"Perjodohan ini batal!" ucap Sean dengan tegas.
Lalu Sean memperlihatkan dokumen pernikahannya pada semua yang ada di ruangan itu. "Aku sudah menikah dengan Jane!"
"What are you doing, Sean? Is not funny..."
"Jane tengah hamil anakku," ucap Sean lagi.
Yang mana membuat semuanya tersentak kaget, termasuk wanita yang akan dijodohkan dengan Sean.
Wanita berbadan besar itu berdiri lalu mendekati Sean dan Jane yang masih berdiri di tempatnya. Tujuannya untuk memaki Jane karena telah berani merebut calon suaminya.
"Kau Jane Holster, artis itu kan! Sangat memalukan sekali, ternyata kau tidak sebaik di media. Ternyata kau hanya perebut calon suami orang!" ucapnya.
Jane terkekeh mendengarnya sepertinya Jane sekarang tahu kenapa Sean berisi keras menentang perjodohan keluarganya, karena yang dijodohkan dengan Sean adalah bukan tipe Sean banget.
"Sean, tidak akan bernafsu melihatmu!" ucap Jane singkat tapi sangat menusuk dihati.
Lalu Jane menarik tangan Sean dan detik itu juga Jane mencium bibir suaminya itu dihadapan semua orang yang ada disana.
"Sean is mine!" ucap Jane setelah melepas ciumannya.
*****
Acara pertemuan keluarga itu akhirnya berakhir dengan kekecewaan. Keluarga Baena akhirnya membatalkan perjodohan yang mana membuat kedua orangtua Sean menjadi tak enak hati karena ulah putra mereka perjodohan harus dibatalkan.
Kini Mr. dan Mrs. Schwarzenegger membawa Sean dan Jane ke mansion mereka karena ingin menyidang keduanya.
"Kau benar hamil anak Sean?" tanya Mrs. Schwarzenegger dengan nada menyindir.
Jane tersenyum mendengarnya lalu memegang perutnya. "Ya, ini anak Sean!"
"Jadi kalian berdua menikah tanpa persetujuan kami!" bentak Mr. Schwarzenegger dengan nada tinggi.
Sean sampai terlonjak kaget ditempatnya inilah yang dia takuti dari daddynya. Daddy Sean itu begitu galak.
"Maafkan aku tapi wanita yang aku cintai adalah Jane dan biarkan aku bertanggung jawab atas perbuatanku!" ucap Sean kemudian.
"Selama ini, kau selalu berganti-ganti pasangan tidur! Makanya kami ingin menjodohkanmu dengan putri dari keluarga Baena agar berubah tapi apa ini? Kau menjalin skandal dengan artis?"
"Lebih baik kau keluar sekarang juga!"
Akhirnya Sean dan Jane keluar dari mansion itu karena diusir oleh orangtua Sean.
Keduanya menghela nafas bersama saat masuk kedalam mobil.
"Akhirnya perjodohan batal juga, kau lihat sendiri kan badak bercula satu itu seperti apa?" tanya Sean.
Jane terkekeh. "Ya, aku tahu!"
"Aku akan kembali ke apartemenku! Kita menjalani hari-hari seperti yang kita jalani sebelumnya! Aku akan menghubungimu jika memerlukanmu saja dan kau bisa menggunakan namaku untuk status sebagai suamimu!"
"Deal!"
The Wayout Club London"Sean Alios Schwarzenegger!"Teriak teman-teman Sean saat melihat pria itu datang ke klab mendatangi mereka."Dimana Grey?""Grey sudah menikah di Jerman!" jawab Sean singkat."What? Grey menikah dengan Jane di Jerman?"Sean menggeleng. "Grey menikahi orang yang dia cintai dan Jane menikah denganku!"Yang mana membuat teman-temannya terbelalak mendengarnya. "Jadi kalian melakukan pertukaran perjodohan begitu?""I think so....," Sean malas menanggapi pertanyaan teman-temannya karena bagi Sean pernikahannya dengan Jane hanya sebatas status.Sean mengambil gelas berisi wine dan langsung meneguknya. "Damn it!"Dia benar-benar merasakan minuman itu menembus kerongkongannya. Sebelumnya dia menderita Analgesia membuatnya tidak bisa merasakan apapun setelah kembali dari Jerman perlahan semua panca inderanya mulai kembali normal."What happen, Dude? Kau biasanya tidak pernah mabuk walaupun men
Sesuai dengan perkataan Sean sebelumnya akhirnya pria itu tinggal bersama dengan Jane sang istri gantungnya. Dia mengemasi baju-baju di apartemennya dan membawanya ke apartemen Jane.Sementara Jane mau tidak mau harus menyetujui itu semua karena dia juga masih membutuhkan Sean sebagai suami walaupun hanya sebagai status saja."Kau bisa memakai kamar kosong disini, di apartemenku tidak ada aturan hanya saja aku minta kau tidak JOROK!" pekik Jane yang melihat Sean tengah mengupil di depannya dan itu membuatnya mual."Hm," jawab Sean dengan santainya sambil memlintir upil membentuk bola kecil lalu mengusapkannya pada sofa yang didudukinya saat ini."Oh my God!" Jane semakin geram melihat sofa kesayangannya terkena upil Sean.Jane mendekati Sean dan mencoba menghentikan tangan joroknya itu menyentuh sofa kesayangannya dengan upilnya itu. "Stop it!"Tapi karena Sean terlalu kuat dia oleng dan jatuh dibadan Sean."Kau mau menggodaku ya, Jan
"Aku menemukan tespeck dengan hasil positif di apartemenmu! Aku bisa tebak itu bukan anak Grey dan karena itu Grey meninggalkanmu kan!" jawab Marilyn kemudian.Jane hanya bisa memejamkan matanya, dia tidak tahu harus menjawab apa karena kenyataannya benar adanya."Dan itu pasti anak tua bangka itu kan! Lalu kau menikah dengan Sean sekarang? untuk menutupi skandalmu?""Lalu aku harus bagaimana?" lirih Jane."Aku tidak bisa berkata banyak tapi semakin hari perutmu semakin besar dan public pasti bertanya-tanya siapa ayahnya siapa suamimu dan kau memang bisa menjawab Sean adalah suamimu dan ayah dari anakmu tapi apa kau lupa tua bangka itu tidak selamanya di penjara!""Bagaimana jika dia kembali dan menghancurkanmu?"Mendengar itu, Jane menjadi gelisah perutnya terasa keram yang mana membuat Marylin panik akhirnya dia meminta bantuan crew yang ada di studio untuk menggendong Jane kedalam mobil, karena dia akan membawa Jane ke rumah sakit.
"Kau gila! Aku tidak mau!" tolak Jane yang masih berusaha lepas dari kungkungan Sean tapi tenaganya tentu saja tidak bisa mengimbangi pria bermata biru itu. Sean menulikan telinganya, dia berusaha melepaskan pakaian yang Jane kenakan. BRET! Sean merobek pakaian Jane hingga kini Jane hanya memakai pakaian dalam saja. "Kau memperkosaku, Sean!" ronta Jane yang melihat Sean begitu bernafsu melihat tubuhnya. "Memperkosa istri sendiri, tidak salah kan?" ucap Sean tanpa dosa. Hari itu Sean melakukan apa yang dia mau, sementara Jane kalah melawan Sean hanya bisa pasrah saat suaminya itu melakukan penyatuan mereka. ***** Jane yang sudah membersihkan dirinya segera menuju dapur untuk menyusun belanjaannya sebelumnya. Setelah itu, dia mulai memasak untuk mempersiapkan makan malam. Jane memang sudah mandiri sejak kecil, jadi untuk urusan masak memasak adalah urusan kecil baginya. Dia memang jarang memesan makanan fast
Akhirnya Sean tidak jadi pergi dan dia makan malam di apartemen Jane. Mereka berdua makan dalam diam, ada rasa canggung menghampiri mereka setelah sebelumnya mereka melakukan hubungan badan apalagi Sean yang mengajak Jane menikah lagi secara agama.Jane berpikir jika Sean hanya bercanda, dia berfikir pria seperti Sean tidak akan pernah serius menjalani suatu hubungan dengan wanita. Oleh karena itu, dia lebih baik konsen dengan pekerjaannya dan memikirkan masa depannya dengan anaknya nanti.Sementara Sean terus saja memandangi wajah Jane yang sedang makan, dia juga belum mengerti apa yang dia rasakan tapi dia sangat ingin melindungi Jane dan bayinya. Untuk itu dia bertekad akan membuat Jane percaya jika dia memang serius ingin menjalani pernikahan yang sesungguhnya dengan artis itu.Setelah keduanya selesai makan, Jane segera membersihkan piring kotor lalu dia kembali ke kamarnya untuk mempelajari naskah film yang akan dia perankan nanti.Saat melihat ranj
"Schwarzenegger?""Mereka salah satu keluarga terkaya di Inggris kan?""Nenek moyang mereka seorang astronom yang melegenda itu kan?"Mendengar nama suami dari Jane, semua crew tampak berbisik satu sama lain. Dan hal itu, membuat Jane tidak nyaman. Dia berpamitan pulang duluan tapi sebelum pulang, Jane ke toilet sebentar karena menahan rasa mualnya sedari tadi.Aroma parfum yang bercampur-campur dari crew film itu sangat menyengat di indera penciuman Jane dan itu membuatnya sangat mual.Jane memuntahkan semua isi perutnya, badannya mulai melemah tapi dia menghela nafasnya panjang dan segera keluar dari bilik toilet.Saat keluar ternyata ada Letty yang menunggunya. Seperti biasa wanita itu selalu menatap Jane dengan tatapan cemoohnya."Bagaimana jika media tahu jika kau dengan Sean hanya menikah gantung?" sindir Letty kemudian.Jane hanya tersenyum kecut. "Kau bisa membuktikannya?""Dilihat dari segi apapun kalian itu tid
"Schwarzenegger?""Mereka salah satu keluarga terkaya di Inggris kan?""Nenek moyang mereka seorang astronom yang melegenda itu kan?"Mendengar nama suami dari Jane, semua crew tampak berbisik satu sama lain. Dan hal itu, membuat Jane tidak nyaman. Dia berpamitan pulang duluan tapi sebelum pulang, Jane ke toilet sebentar karena menahan rasa mualnya sedari tadi.Aroma parfum yang bercampur-campur dari crew film itu sangat menyengat di indera penciuman Jane dan itu membuatnya sangat mual.Jane memuntahkan semua isi perutnya, badannya mulai melemah tapi dia menghela nafasnya panjang dan segera keluar dari bilik toilet.Saat keluar ternyata ada Letty yang menunggunya. Seperti biasa wanita itu selalu menatap Jane dengan tatapan cemoohnya."Bagaimana jika media tahu jika kau dengan Sean hanya menikah gantung?" sindir Letty kemudian.Jane hanya tersenyum kecut. "Kau bisa membuktikannya?""Dilihat dari segi apapun kalian itu tid
Akhirnya Sean tidak jadi pergi dan dia makan malam di apartemen Jane. Mereka berdua makan dalam diam, ada rasa canggung menghampiri mereka setelah sebelumnya mereka melakukan hubungan badan apalagi Sean yang mengajak Jane menikah lagi secara agama.Jane berpikir jika Sean hanya bercanda, dia berfikir pria seperti Sean tidak akan pernah serius menjalani suatu hubungan dengan wanita. Oleh karena itu, dia lebih baik konsen dengan pekerjaannya dan memikirkan masa depannya dengan anaknya nanti.Sementara Sean terus saja memandangi wajah Jane yang sedang makan, dia juga belum mengerti apa yang dia rasakan tapi dia sangat ingin melindungi Jane dan bayinya. Untuk itu dia bertekad akan membuat Jane percaya jika dia memang serius ingin menjalani pernikahan yang sesungguhnya dengan artis itu.Setelah keduanya selesai makan, Jane segera membersihkan piring kotor lalu dia kembali ke kamarnya untuk mempelajari naskah film yang akan dia perankan nanti.Saat melihat ranj
"Kau gila! Aku tidak mau!" tolak Jane yang masih berusaha lepas dari kungkungan Sean tapi tenaganya tentu saja tidak bisa mengimbangi pria bermata biru itu. Sean menulikan telinganya, dia berusaha melepaskan pakaian yang Jane kenakan. BRET! Sean merobek pakaian Jane hingga kini Jane hanya memakai pakaian dalam saja. "Kau memperkosaku, Sean!" ronta Jane yang melihat Sean begitu bernafsu melihat tubuhnya. "Memperkosa istri sendiri, tidak salah kan?" ucap Sean tanpa dosa. Hari itu Sean melakukan apa yang dia mau, sementara Jane kalah melawan Sean hanya bisa pasrah saat suaminya itu melakukan penyatuan mereka. ***** Jane yang sudah membersihkan dirinya segera menuju dapur untuk menyusun belanjaannya sebelumnya. Setelah itu, dia mulai memasak untuk mempersiapkan makan malam. Jane memang sudah mandiri sejak kecil, jadi untuk urusan masak memasak adalah urusan kecil baginya. Dia memang jarang memesan makanan fast
"Aku menemukan tespeck dengan hasil positif di apartemenmu! Aku bisa tebak itu bukan anak Grey dan karena itu Grey meninggalkanmu kan!" jawab Marilyn kemudian.Jane hanya bisa memejamkan matanya, dia tidak tahu harus menjawab apa karena kenyataannya benar adanya."Dan itu pasti anak tua bangka itu kan! Lalu kau menikah dengan Sean sekarang? untuk menutupi skandalmu?""Lalu aku harus bagaimana?" lirih Jane."Aku tidak bisa berkata banyak tapi semakin hari perutmu semakin besar dan public pasti bertanya-tanya siapa ayahnya siapa suamimu dan kau memang bisa menjawab Sean adalah suamimu dan ayah dari anakmu tapi apa kau lupa tua bangka itu tidak selamanya di penjara!""Bagaimana jika dia kembali dan menghancurkanmu?"Mendengar itu, Jane menjadi gelisah perutnya terasa keram yang mana membuat Marylin panik akhirnya dia meminta bantuan crew yang ada di studio untuk menggendong Jane kedalam mobil, karena dia akan membawa Jane ke rumah sakit.
Sesuai dengan perkataan Sean sebelumnya akhirnya pria itu tinggal bersama dengan Jane sang istri gantungnya. Dia mengemasi baju-baju di apartemennya dan membawanya ke apartemen Jane.Sementara Jane mau tidak mau harus menyetujui itu semua karena dia juga masih membutuhkan Sean sebagai suami walaupun hanya sebagai status saja."Kau bisa memakai kamar kosong disini, di apartemenku tidak ada aturan hanya saja aku minta kau tidak JOROK!" pekik Jane yang melihat Sean tengah mengupil di depannya dan itu membuatnya mual."Hm," jawab Sean dengan santainya sambil memlintir upil membentuk bola kecil lalu mengusapkannya pada sofa yang didudukinya saat ini."Oh my God!" Jane semakin geram melihat sofa kesayangannya terkena upil Sean.Jane mendekati Sean dan mencoba menghentikan tangan joroknya itu menyentuh sofa kesayangannya dengan upilnya itu. "Stop it!"Tapi karena Sean terlalu kuat dia oleng dan jatuh dibadan Sean."Kau mau menggodaku ya, Jan
The Wayout Club London"Sean Alios Schwarzenegger!"Teriak teman-teman Sean saat melihat pria itu datang ke klab mendatangi mereka."Dimana Grey?""Grey sudah menikah di Jerman!" jawab Sean singkat."What? Grey menikah dengan Jane di Jerman?"Sean menggeleng. "Grey menikahi orang yang dia cintai dan Jane menikah denganku!"Yang mana membuat teman-temannya terbelalak mendengarnya. "Jadi kalian melakukan pertukaran perjodohan begitu?""I think so....," Sean malas menanggapi pertanyaan teman-temannya karena bagi Sean pernikahannya dengan Jane hanya sebatas status.Sean mengambil gelas berisi wine dan langsung meneguknya. "Damn it!"Dia benar-benar merasakan minuman itu menembus kerongkongannya. Sebelumnya dia menderita Analgesia membuatnya tidak bisa merasakan apapun setelah kembali dari Jerman perlahan semua panca inderanya mulai kembali normal."What happen, Dude? Kau biasanya tidak pernah mabuk walaupun men
London, Inggris"Argh.... " teriakan Jane menggema di apartemennya.Jane gagal menikah dengan tunangannya karena kebodohan dirinya sendiri. Dia memandangi cincin yang melingkar di jari manisnya lalu Jane melepas cincin itu dan melemparnya begitu saja."Ini semua karena kau, sialan!" Jane berkata dengan memukul perutnya sendiri.Lalu fokus Jane teralihkan pada lembaran kertas dimeja. Jane meraih kertas itu yang tak lain adalah tawaran kerjasama untuk menjadi brandambasador sebuah merk kosmetik lipstik.Sebelumnya dia memutuskan untuk berhenti dari dunia perfilman tapi kali ini dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Dia tidak ingin karirnya hancur begitu saja, dengan susah payah dia membangun karirnya bahkan harus sampai jadi seorang jalang dengan produsernya sendiri.Dan sekarang karena kelalaiannya dia harus mengandung anak si tua bangka itu yang saat ini mendekam di penjara."Kau harus pergi dari dunia ini," gumam Jane yang lagi-