Home / Romansa / Kau milikku! / 17. Ding Dong! Gotcha!

Share

17. Ding Dong! Gotcha!

Author: Vieneze
last update Last Updated: 2021-07-06 10:27:02

”Hmm, aku tidak bisa menjamin itu. Biarkan saja waktu yang menjawab. Semua butuh proses ditambah dia gadis yang sedikit, hmm…kau tahu kan maksudku.” Tangan Will bergerak-gerak.

”Tidak masalah. Urusan Hanna serahkan saja kepadaku, Tuan. Gadis itu akan menerima lamaran ini.” Balas Nyonya Mery.

Wah! Bahkan sekarang ia terkesan menjual anak gadisnya itu. Ck!ck! Semakin kembanglah hidung mancung Will Greyson. Sekarang ia merasa berada di atas awan. Rencananya akan berhasil dan tentu saja impiannya untuk mengencani Kimberley akan terwujud begitu ia sembuh nanti. Pembantu dan majikan itu tenggelam dalam khayalan mereka masing-masing. Yang satu memikirkan Kimberley dan yang lainnya memikirkan menimang cucu. Sungguh sangat sesuai dengan istilah dalam pelajaran biologi, Simbiosis mutualisme.

”Baiklah kalau begitu. Aku percaya kepadamu. Kau mendapatkan pernikahan putrimu dan aku me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kau milikku!   18. Selangkah Lebih Dekat Denganmu

    ”Hah? Kau bercanda!” Pekik Ryan. ”Aku serius,” Sahut Will dingin. Bagai melihat hantu di malam hari, Ryan tercengang dengan mata yang melotot lebar bahkan hampir melompat dari tempatnya. ”Will, aku tidak suka bercanda. Kau tahu, aku tidak mungkin mengizinkanmu menikah. Saat ini kau sedang populer. Dan para wanita yang menggilai dirimu akan kecewa. Tentu saja itu akan berdampak pada popularitasmu. Yang lebih buruk lagi kau tidak lagi mendapat tempat di industri ini. Sekarang berhentilah mengatakan omong kosong dan fokuslah dengan konsermu. Aku tidak ingin ini gagal. Para sponsor juga mengharapkan yang terbaik. Jadi jangan mengecewakan aku dan bos-bos itu.” Sergah Ryan. Will menarik-narik kerah bajunya, ia merasa gerah dengan ucapan manajernya itu. ”Mengenai konser, aku tidak akan mengecewakanmu. Aku pasti akan memberikan yang terbaik, tetapi aku tida

    Last Updated : 2021-07-09
  • Kau milikku!   19. Bukan Malaikat Penyelamat

    Padahal jalanan di kota itu tidak sepi. Banyak kendaraan yang berlalu-lalang juga beberapa pejalan kaki dan kios-kios jajanan.”Sayang, mengapa kau cepat sekali.” Kata pria itu.Ia terlihat mabuk dan berjalan miring-miring. Ia tidak sendirian ada satu pria lagi bersamanya. Mereka berdua menyeringai menatap punggung Hanna yang semakin jauh. Rupanya mereka memiliki pikiran jorok saat melihat kemolekan Hanna.Hanna yang mulai panik, berlari menghindar sambil memeluk dengan erat kantong rotinya. Sebuah batu sebesar kepalan tangan orang dewasa terletak di jalanan itu. Dari sekian banyaknya jalanan entah mengapa batu itu harus ada di sana. Hanna terjerambab saat kakinya memijak batu itu. Ia terduduk meringis kesakitan memegangi pergelangan kakinya yang terkilir.Dua orang yang mabuk tadi berhasil menyusul Hanna. Mereka terkekeh dengan seringai mesum. Satu pria bo

    Last Updated : 2021-07-09
  • Kau milikku!   20. Dua Bongkah Batu Perlahan Melunak

    Will keluar dari mobilnya dan menghampiri Hanna. Ia berjalan percaya diri sambil memasukkan telapak tangannya ke dalam saku celananya. Dan berbicara dengan lagak pongahnya.”Kau berjalan seperti siput. Aku tidak yakin kau bisa sampai ke rumahmu dengan berjalan seperti itu.”Hanna menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.'Pria ini sangat menyebalkan. Dia kemari hanya untuk mengoceh, yang benar saja.' Gerutu Hanna dalam hati.Sebuah senyuman kecut terbit di bibir Hanna.”Tuan Will Greyson yang sok hebat, kau kembali hanya untuk merecoki aku? Cih! Kau sungguh menyebalkan,” sindir Hanna.Will berdehem beberapa kali, sebenarnya ia merasa gagu sebab ingin menawarkan tumpangan kepada Hanna.”Hmm, tadinya aku ingin menawarkan tumpangan padamu, tetapi kau mengatakan aku pria yang menyebalka

    Last Updated : 2021-07-12
  • Kau milikku!   21. Bermain Sandiwara

    Pria itu bergeming. Terpaku dengan pertanyaan itu atau lebih tepatnya lamaran pernikahan dari Kimberley. Bukankah seharusnya ia yang melamar gadis itu. Dunia sepertinya sudah terbalik. Will bahagia mengetahui fakta bahwa Kimberley juga mencintainya, namun di satu sisi ia juga sedih. Philophobia-nya tidak mungkin bisa diajak berkompromi. Dalam hatinya, Will sudah bertekad untuk sembuh dulu baru menyatakan cinta kepada Kimberley. Ia tahu, tidak mungkin selamanya ia harus menghindari Kimberley. Satu-satunya jalan ia sembuh adalah Hanna. Hanya gadis itu yang bisa membantunya. Ya, ia akan fokus untuk kesembuhannya. Kimberley mungkin akan mengerti. ”Kim, aku tidak bisa. Kau juga sudah tahu aku menderita philophobia, bagaimana mungkin kita bisa menikah. Maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyakitimu. Bisakah kau menungguku sembuh dulu?” Jawab Will, ia menatap lurus kepada Kimberley. Detak jantung Kimber

    Last Updated : 2021-07-14
  • Kau milikku!   22. Antara Gosip dan Ego

    Hanna meraih ponsel yang ada di sebelahnya. Ia membuka riwayat panggilannya, mencari nomor ponsel Will. Sejurus kemudian ia menghubungi nomor Will. Cukup lama panggilan itu dijawab, paling tidak ada satu menit.[ ”Wah, kau tidak pernah menghubungi aku. Sepertinya ini sesuatu yang penting, bukan?” Sahut Will dari sambungan itu.”Hmm, mari bertemu besok. Ada yang ingin aku bahas denganmu.””Besok aku sibuk. Kau tahu kan, aku ini seorang superstar yang tampan dan tentu saja jadwal aku padat. Bisakah kau mengatakannya sekarang saja?””Tidak bisa. Baiklah jika kau tidak mau. Padahal tadinya aku ingin menimbang tawaranmu waktu itu. Sepertinya kau tidak berniat lagi, aku senang. Maaf sudah mengganggu waktumu, Tuan sok hebat.””T-tunggu. Besok malam bagaimana?””Setuju.”]

    Last Updated : 2021-07-21
  • Kau milikku!   23. Rubah Masuk Perangkap

    Raut wajah Ryan semakin masam tak sedap dipandang, sedetik kemudian ia berkacak pinggang dan berbicara ketus kepada Will.”Berita apa lagi yang kau maksud? Will, jangan melakukan hal yang gegabah. Beritahu aku, apa rencanamu?”Will menanggapi Ryan dengan datar tanpa ekspresi, ”kau akan mengetahuinya nanti. Ah, sepertinya latihanku sudah selesai. Aku pulang dulu,” pungkasnya.Will segera berlalu, tak lupa ia menyematkan handuk kecil yang sudah ia pakai ke tangan Ryan. Sang manajer hanya bisa menghela napas panjang. Ia tahu, ia tidak akan bisa menang bila berdebat dengan Will Greyson. Kepalanya dipenuhi dengan rasa penasaran juga rasa kesal.Sedangkan Will, ia juga merasa kesal dengan semua gosip buruk tentang dirinya. Ia hanya perlu satu berita yang akan menepis semua gosip miring tentangnya. Entah mengapa hanya Hanna yang ada dalam rencananya. Will segera melajukan mobil

    Last Updated : 2021-08-03
  • Kau milikku!   24. Akhirnya, Aku Mendapatkanmu!

    'Si brengsek ini sangat pandai mencari kelemahan. Aish, seharusnya aku diam saja tadi. Aku bahkan tidak bisa mengelak. Tidak, tidak. Dia akan menertawakan aku nanti. Kini hadapi saja si tuan sok hebat ini' gerutu Hanna dalam hati.”Baiklah, aku akan melakukannya. Kau puas? Lagipula aku sudah jenuh dengan semua hal gila ini. Aku melakukan ini karena balas budi,” sahut Hanna dengan tegas.Will tersenyum miring dan menatap Hanna dengan tatapan puas. Akhirnya rubah benar-benar masuk perangkap. Kini permainan dimulai.”Wah, aku terkesan. Jadi, kau menerima tawaranku?”Dengan berat hati Hanna mengiyakan tawaran Will. Pada akhirnya ia menyetujui pernikahan itu. Demi membuktikan dia adalah orang yang tahu balas budi. Sementara Will tersenyum puas, tidak sia-sia dia menyelamatkan gadis itu tempo hari.”Aku akan mempertimbangkannya. Jadi, b

    Last Updated : 2021-08-06
  • Kau milikku!   25. Berita yang membuat gempar

    Gedung Concerto Hall, 4.pmLautan para gadis bergemuruh di depan panggung. Ada yang histeris, ada yang bernyanyi tak sedikit juga yang merekam penampilan Will Greyson di atas panggung. Hari ini adalah konsernya yang ketiga. Walaupun gosip-gosip miring tentang dirinya beredar, konsernya tetap berjalan dengan lancar.Saat ini Will baru saja selesai menyanyikan lagu yang bertempo cepat, hanya jeda lima menit, Will sudah duduk di depan sebuah grand piano. Semua lampu dimatikan, kecuali satu lampu sorot yang menyoroti Will sedang bermain piano. Setiap tuts ia mainkan dengan indah dan lagu cinta pun berkumandang di gedung megah itu. Alunan nada dari dentang piano menyatu dengan suara merdunya. Para penonton yang mendengar harmoni indah itu seakan terhipnotis dengan penampilan Will yang memukau.Setelah beberapa jam berlalu, konser itu pun berakhir dengan riuh para penggemar yang puas dengan penampilannya. Di balik backst

    Last Updated : 2021-08-07

Latest chapter

  • Kau milikku!   47. Aku menyukaimu, Hanna

    ”Bukankah kau merindukan ibumu? Dia sudah datang, bahkan mengakui kesalahannya. Bagaimanapun, dia masih ibumu. Hubungan darah tidak bisa diputus. Saat aku berbicara dengannya tadi, aku melihat ketulusan dalam sorot matanya. Dia juga sedih, tapi dia menyembunyikan perasaannya dalam senyuman yang dia berikan padaku tadi. Cobalah untuk berdamai dengan masa lalumu, Will. Aku tahu, aku tidak berhak mengatakan ini, tapi aku juga tahu— kau juga sama tersiksanya dengan ibumu. Lantas, mengapa kau harus mempersulit diri?”Will melirik Hanna, sorot matanya tampak berkaca-kaca. ”Aku ... aku tidak tahu harus bagaimana. Dia tiba-tiba datang di saat aku sudah melupakannya, mengapa dia harus kembali? Jika ingin pergi, seharusnya jangan datang lagi.”Tangisan Will pecah. Tentang Rose adalah hal yang paling menyakitkan dalam hidup Will. Jika saja Rose kembali saat Will masih kecil, mungkin saja ia akan memaafkan segala perbuatan Rose. ”Aku mengerti perasaanmu, tapi dia tetap ibumu. Aku yakin dia juga

  • Kau milikku!   46. Seseorang dari masa lalu

    ”Kim, aku–” Will terdiam. ”Tubuhku masih terasa sakit. Aku ingin istirahat. Bisakah …””Huh! Aku tahu kau cuma ingin menghindar. Tetapi, aku tidak akan memaksa. Lagipula aku juga ada urusan. Istirahatlah.””Terima kasih, Kim.”Kimberley pergi dengan perasaaan hampir marah. Ia menutup pintu dengan suara yang sedikit keras. Sedangkan Will Greyson, ia menatap pintu itu. Kali ini, ia tidak merasakan apa-apa, dan itu mengganggu pikirannya. Kimberley adalah gadis yang ia sukai sejak lama, dan perasaan itu seolah tidak bersisa sedikit pun di dalam hatinya.Lagi-lagi ia memikirkan Hanna dan Will menjadi kesal ketika ia membayangkan Hanna dan George bersama. Will cukup sadar bahwa dirinya yang sekarang tidak lagi dirinya yang dulu.'Aku tidak menyukai Hanna.'Meskipun Will sudah menyangkal itu, tetap saja ia masih kesal.Hanna tiba di rumah sakit terlambat. Dia merasa bersalah telah membuat anak-anak itu menunggunya. Namun, ketika ia mendapati George menunggunya di depan, Hanna menjadi lega.”

  • Kau milikku!   45. Aku atau dia?

    ”Dasar pria aneh.” Hanna bergegas menutup pintu. ”Sikapnya itu semakin menjadi-jadi. Ah, sudahlah. Aku harus bergegas pergi, jika tidak nanti tuan acara akan marah.”Saat Hanna kembali ke ruang makan, tidak ada ibunya di sana. Hanna mencari Nyonya Mery di setiap ruangan sembari memakan anggur yang baru saja dia comot dari meja makan.”Ibu! Ibu di mana?””Di sini! Aku di halaman belakang!” sahut Nyonya Mery dengan suara keras.Segera Hanna beranjak ke halaman belakang. Di sana, Nyonya Mery tengah menggunting daun-daun bunga yang kering. Juga merapikan beberapa tanamanan anggrek dan mawar.”Lihatlah anak nakal ini. Bunga-bunga ini seharusnya kau perhatikan. Aduh! Anggrek yang malang. Tuanmu sakit dan tid

  • Kau milikku!   44. Malu-malu kucing

    Sejak kecelakaan, Will tidak serewel dulu. Kini ia lebih banyak diam dan sangat penurut. Mungkin efek kepalanya yang terbentur keras. Baguslah. Hanna mendorong kursi roda ke luar ruangan. Mereka menuju lobby untuk menemui Ryan. Ketika mereka tiba di sana, Ryan dengan sigap memapah Will naik ke mobil. ”Aku senang kau sudah lebih baik sekarang,” kata Ryan penuh antusias. Will melirik sekilas ke arah Ryan dan menyahut, ”hmm.” Di dalam mobil yang dikemudikan Ryan, Will diam seribu bahasa memandang jalanan melalui jendela mobil. Untuk mencairkan suasana, Ryan menyalahkan radio. Berita tentang kepulangan Will terdengar dari radio. Seketika Will Greyson melirik tajam Ryan melalui kaca kecil yang menggantung di depan. Mata mereka bertemu. Walau hanya melalui tatapan, tetapi Ryan paham dengan maksud Will. Ryan segera mematikan benda kecil berisik i

  • Kau milikku!   43. Sang pemilik paket ternyata...!

    ”Tidak ada namanya. Aneh. Belakangan ini banyak sekali paket untuk Will tapi tak ada pengirimannya. Hmm, bisa saja itu dari penggemarnya,” gumam Hanna sembari meletakkan buket bunga di atas meja. Pintu kamar tetiba diketuk dari luar. Seorang pria tampan masuk sambil membawa buket bunga. Ia mematung di ambang pintu saat tatapannya bertemu dengan mata Hanna. Ada rindu yang terpendam dari setiap cahaya yang terpancar dari matanya. ”George?” ”Hai, emm… aku ingin menjenguk Will. Tadi aku melihat berita Will di televisi. Bagaimana kondisinya sekarang?” George melangkah lebih dekat dengan Hanna hingga jarak yang tersisa hanya satu meter saja. ”Seperti yang kau lihat dia masih terbaring. Belum sadar.” Mereka berdua terlihat canggung. Tentu saja. Siapa pun pas

  • Kau milikku!   42. Buket bunga tanpa nama

    ”Ia masih belum sadar. Saat ini Will masih mengalami trauma di bagian kepalanya. Dan kemungkinan ia tidak akan bangun beberapa hari ini.” ”Apa? Will—” ujar Hanna lirih, ”tapi, Will bisa sehat kembali kan, dok?” ”ya, semoga saja ia bisa melewati masa kritisnya. Kalau begitu saya permisi dulu.” Ryan tiba-tiba berbicara, ”aku akan mengurus administrasinya, Hanna kau jenguklah Will.” Hanna mengangguk sambil berkata, ”hmm, terima kasih Ryan.” Tiga puluh menit kemudian, beberapa perawat keluar dari ruang operasi sambil mendorong ranjang tempat Will terbaring. Pria itu belum sadar, ia masih terpejam. Beberapa selang terpasang di hidung dan mulutnya. Juga di lehernya dipasang alat penyangga. Kimberley tersedu-sedu sambil menyerukan nama Will Greyson.

  • Kau milikku!   41. Patah dan tenggelam

    ”Mobil Will Greyson terperosok ke dalam jurang. Saat ini beberapa petugas polisi sudah turun ke bawah dan berusaha menyelamatkan Will yang sudah tak sadarkan diri. Situasi di sini juga ramai dari kerumunan orang-orang yang penasaran. Saya Gracia Belle melaporkan dari tempat kejadian.”Berita tentang kecelakaan Will wara-wiri di seluruh saluran televisi. Sendok yang sedari tadi Hanna pegang berdentang di atas piring. Berita itu berhasil membuatnya bergeming.”Will—” ucapnya dengan lirih.Tetiba ponsel Hanna berdering. Nomor asing terpampang di layar ponselnya. Hanna sempat ragu untuk menjawab, tapi bisa saja itu kabar tentang Will.[”Ya, halo.””Aku Ryan manajernya Will. Hmm, Will kec

  • Kau milikku!   40. Sebuah awal yang buruk

    ”Kau—” Hanna tertegun melihat sosok wanita yang di hadapannya, lalu ia menimpali, ”Ya, mungkin karena aku tidak bermulut tajam seperti dirimu. Apa di rumahmu tidak ada jam? Ini masih pukul 7 pagi dan kau sudah bertamu ke rumah orang lain dengan penampilan seperti itu,” Hanna menggeleng-geleng kepala melihat Kimberley yang lebih terlihat seperti menghadiri pesta. Untuk apa Kimberley bertamu sepagi ini dan sudah bermulut jahat kepada Hanna. Seketika Kimberley menggigit bibirnya, ia begitu kesal dengan Hanna. Tidak pernah ia dibuat tak berkutik seperti ini. Namun, Kimberley tetap menunjukkan keangkuhannya dan bersikap bak putri raja menyelonong masuk sambil mengangkat dagunya . ”Will tidak ada di rumah.” ”Aku tahu. Aku datang kesini untuk menemui dirimu, bukan Will,” sahut Kimberley ketus.

  • Kau milikku!   39. Paket Misterius

    ”Aku tahu, kau ingin melakukan sesuatu yang licik dan kotor terhadapku, kan?” Hanna menyipitkan matanya.Will gelagapan lalu berkilah, ”bukan. Kau dan hayalanmu terlalu liar. Ah, sudahlah. Aku sudah ngantuk, kita pulang saja.”Dengan tergesa-gesa Will masuk ke dalam mobil. Apa yang kau pikirkan,Will? Kau tertangkap basah. Kini Will hanya perlu bermuka tebal, walaupun ia sangat canggung. Sedikit lagi bibirnya akan merasakan bibir Hanna. Benar-benar memalukan.Perasaan aneh dan penuh ketegangan menyelimuti keduanya. Hanna tidak hentinya berpikir kalau Will akan menciumnya. Sedangkan Will mengutuki dirinya yang begitu ceroboh menyosor bibir orang lain. Tidak bisa dibiarkan. Benar, pria harus punya harga diri.Saat mereka tiba di rumah, sebuah kotak kecil ber

DMCA.com Protection Status