“Ya Allah… baik banget bos kamu, Vin.” Vina mengangguk. Ia juga kagum dengan kebaikan Irene. Dalam doa-doanya, Vina terus memohon kepada Tuhan agar Irene dan keluarganya selalu dikelilingi dengan hal baik. Pukul 9, keluarga Yudha datang. Vina berdebar ketika melihat mobil Yudha datang, lalu mereka
Setelah Vina dan Yudha resmi bertunangan, hubungan mereka menjadi semakin lebih dekat. Kemarin, Yudha mengirim pesan kepada Vina untuk mengajaknya jalan-jalan hari ini. Kebetulan, ini hari minggu, jadi Vina juga libur bekerja di butik. Pagi-pagi, Vina segera menyelesaikan tugas rumahnya. Membersih
Garuda gengsi berat. Ia memang berniat damai dengan Vina tetapi bukan berarti mau beramah-tamah dan semacamnya. Dan kakak perempuannya ini tidak paham sama sekali. “Coba Gar, panggil Mbak Vina, gitu. Kamu harus terbiasa soalnya bentar lagi Bang Sagara bakal nikah.” Garuda mendecak. “Nggak mau.”
Vina ke ruang tamu setelah membantu Bening. Yudha ada di sana, menunggunya. Tak lama kemudian, Bening ikut menyusul mereka berdua. “Jadi bagaimana?” tanya Bening. Yudha dan Vina saling berpandangan, bingung dengan pertanyaan Bening. “Bagaimana apanya, Ma?” tanya Yudha. “Kok apanya? Ya kalian gim
“Oh iya, ini juga menjadi pembicaraan yang lumayan rame di area rumah kerabat saya. Dekorasi pelaminannya sangat besar ‘kan, mewah sekali, tetapi saat kedua mempelai pengantin duduk di sana, si mempelai wanita yang masih sangat muda ini wajahnya kelihatan suram gitu katanya, seperti enggak bahagia,”
Dahayu terdiam selama beberapa saat pasca mendengar bahwa wanita yang bersama dengan pria itu pada kecelakaan sebelumnya adalah tunangannya. Kalau begitu, pantas saja Langit depresi berat hingga berusaha untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Mereka akan segera menikah, bahkan mereka sudah fitting gaun
Yudha mengangguk. Belum juga selesai kebingungan Vina, Irene menghampiri mereka berdua dengan senyum penuh arti. “Kalian sudah siap? Ayo ke belakang,” ajak Irene. Yudha mengangguk dan langsung berdiri, sementara Vina hanya bisa menatap kedua orang itu dengan ekspresi heran. “Om, kita mau ngapain?
Yudha menatap Vina. Ia sama sekali tidak berekspektasi kalau Vina akan menuduhnya belum move on dari Wulan. Mana mungkin ia belum move on dari wanita yang sudah merendahkannya? Aneh. Bisa-bisanya Vina berpikir demikian. “Vin, kamu yakin nanya saya kayak gitu?” Kedua alis Vina menukik tajam. “Kena
Ekspresi Langit langsung berubah ketika menyadari siapa dokter yang berdiri di depannya. Tatapannya menjadi tajam dan sikapnya berubah dingin. Langit diam saja dan tidak mengatakan apa pun sehingga Dahayu terpaksa buka suara terlebih dahulu. “Apa beliau ibu kamu?” tanya Dahayu dengan raut masam. Da
Untuk season 2 cerita anak pertama Bening-Kalingga (Kisah Sagara Prayudha) kalian bisa cek judul : Dibuang Tamtama Dapat Perwira di KBM juga ya. Sudah tamat. Ini saya mau melanjutkan season 3 tentang Dahayu. Supaya ceritanya tuntas. Hehe .. oke, selamat membaca. * “Cantik, tajir, dokter dari kelu
Selama beberapa waktu terakhir, Wulan dibawa ke dokter kejiwaan untuk pengobatan. Ia sudah mengonsumsi antidepresan selama beberapa waktu terakhir. Sayangnya, kondisi mental Wulan yang tertekan membuatnya mengonsumsi obat itu di atas resep yang diberikan. Ia menjadi kecanduan dan mulai bertingkah di
Kelahiran putera pertama Vina dan Yudha menjadi kebahagiaan tiada tara untuk kedua keluarga. Bening dan Kalingga kaget luar biasa ketika Yudha akhirnya mengabari keesokan harinya. Bapak dan ibunya Vina pun juga dikabari. Mereka langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat kelahiran cucu pertama me
“Vina? bagaimana dengan Vina?” Pas sekali, dokter yang memeriksa Vina keluar. Yudha langsung buru-buru menghampiri dokter itu. “Dokter, bagaimana keadaan istri saya? apakah ada masalah? Dia sakit apa?” “Tenang, Pak. Kami sudah memeriksanya. Silakan anda masuk dulu.” Yudha menatap Irene dan wanita
Bening mengangguk. “Oh gitu… ya udah, manfaatkan waktu berdua kalian sebaik mungkin ya, Mama udah nggak sabar mau gendong cucu.” Yudha dan Vina sontak tersedak ludah sendiri. Bening mengernyit. “Kenapa sih? Kata-kata Mama nggak salah, ‘kan?” “Udah Sayang, jangan digoda terus, kasihan masih penga
Vina terbangun duluan keesokan harinya. Semalam, ia tidak tahu jatuh terlelap pukul berapa, tetapi yang jelas pasti lewat tengah malam. Sekarang, Vina malah terbangun sebelum subuh. Berhubung mereka berada di hotel sekarang, Vina tidak mendengar kumandang azan subuh seperti ketika di rumah. Ia menge
Vina menatap Yudha, dan ekspresi pria itu agak menggelap ketika mengingat kenangan suram tersebut. Wajar saja, sebenarnya. Tidak ada orang di dunia ini yang akan merasa baik-baik saja ketika diselingkuhi. Vina menepuk-nepuk bahu Yudha, dan tanpa aba-aba, Yudha malah langsung menggenggam telapak ta
Melihat Vina diam saja, Yudha menjadi khawatir. Ia tidak mau kalau Vina sampai marah karena merasa dibohongi selama ini. Sungguh, Yudha ingin segera menjelaskan yang sebenarnya, tetapi beberapa hari terakhir sebelum pernikahan mereka, memang Yudha dan Vina sama-sama sibuk, terkhusus Yudha sendiri. S