Susan menggedor-gedor pintu rumah dinas itu dengan tidak sabaran. Kebetulan, baru lima belas menit lalu Bening pulang kuliah tatap muka dan ia juga sedang beristirahat karena capek. Mendengar gedoran pintu itu Bening langsung keluar. “Susan?” Susan menggenggam telapak tangan Bening secara tiba-ti
Kinan yang sudah menangkap basah Damar ternyata berselingkuh dengan Maya langsung bergerak untuk melabrak mereka. Kinan menghampiri apartemen Maya kemudian menggedor-gedor pintunya sambil berteriak keras. “Keluar! Mas Damar! Maya! Keluar kalian!” seru Kinan penuh amarah. Damar dan Maya yang ada di
“Benar, Bu Lingga. Jelas itu milik Kapten Kalingga karena ada bordir namanya di seragam. Pakaiannya sudah kusut dan juga kumal penuh debu. Kemungkinan sudah berada di sana dalam waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.” Bening mengembuskan napas kasar. “Lalu bagaimana dengan Mas Lingganya?”
“Ngomong apa kamu Kinan?” Kinan menatap tajam kepada Damar. “Aku serius. Kalau Mas Damar tetap ngeyel mau ketemu Maya terus, aku singkirin beneran anak itu. Lagian itu juga anak haram!” “Kinan!” bentak Damar. “Jangan ngomong sembarangan kamu.” “Kenapa?! Oh, sekarang lebih suka belain selingkuhan
* Sorenya, Bening datang ke rumah Bu Rita sesuai janji. Ibunya Bening tidak ikut karena beliau mau jaga rumah saja sekalian bersih-bersih. Ia juga sungkan kalau harus datang ke rumah besannya apalagi dalam situasi begini. Benar saja, Bu Rita kelihatan lemas dan sakit. Di kamar, ia ditemani oleh K
Kinan kepikiran dengan apa yang sudah ia lakukan di masa lalu. Selama beberapa saat, ia bad mood berat dan diam saja di ruang televisi. Sampai kemudian ia mengembuskan napas panjang. Kinan beranjak dari sofa dan mengintip ke kamar Bu Rita. Beliau masih tertidur. Kinan baru saja hendak ke dapur menga
Air mata Bening menetes pada kaca pigura itu. Ia terisak sendirian, meratapi nasib Kalingga yang sampai detik ini belum tahu bagaimana kabarnya. * Esok harinya, Bening bersiap-siap mau memeriksakan kandungannya ke klinik. Hari ini ia berangkat sendirian karena ibunya mau ke pasar. Kebutuhan mingg
“Apa?! Susan masuk rumah sakit jiwa? Kok bisa, Bu?” Ibunya Bening menghela napas panjang. “Katanya karena Wildan. Susan benar-benar terobsesi sama Wildan. Sekarang pas satgas di Papua, Wildan nggak bisa dihubungi. Dia stress dan kebablas jadi kayak begitu. Katanya juga sih karena Wildan nggak mau n
Ekspresi Langit langsung berubah ketika menyadari siapa dokter yang berdiri di depannya. Tatapannya menjadi tajam dan sikapnya berubah dingin. Langit diam saja dan tidak mengatakan apa pun sehingga Dahayu terpaksa buka suara terlebih dahulu. “Apa beliau ibu kamu?” tanya Dahayu dengan raut masam. Da
Untuk season 2 cerita anak pertama Bening-Kalingga (Kisah Sagara Prayudha) kalian bisa cek judul : Dibuang Tamtama Dapat Perwira di KBM juga ya. Sudah tamat. Ini saya mau melanjutkan season 3 tentang Dahayu. Supaya ceritanya tuntas. Hehe .. oke, selamat membaca. * “Cantik, tajir, dokter dari kelu
Selama beberapa waktu terakhir, Wulan dibawa ke dokter kejiwaan untuk pengobatan. Ia sudah mengonsumsi antidepresan selama beberapa waktu terakhir. Sayangnya, kondisi mental Wulan yang tertekan membuatnya mengonsumsi obat itu di atas resep yang diberikan. Ia menjadi kecanduan dan mulai bertingkah di
Kelahiran putera pertama Vina dan Yudha menjadi kebahagiaan tiada tara untuk kedua keluarga. Bening dan Kalingga kaget luar biasa ketika Yudha akhirnya mengabari keesokan harinya. Bapak dan ibunya Vina pun juga dikabari. Mereka langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat kelahiran cucu pertama me
“Vina? bagaimana dengan Vina?” Pas sekali, dokter yang memeriksa Vina keluar. Yudha langsung buru-buru menghampiri dokter itu. “Dokter, bagaimana keadaan istri saya? apakah ada masalah? Dia sakit apa?” “Tenang, Pak. Kami sudah memeriksanya. Silakan anda masuk dulu.” Yudha menatap Irene dan wanita
Bening mengangguk. “Oh gitu… ya udah, manfaatkan waktu berdua kalian sebaik mungkin ya, Mama udah nggak sabar mau gendong cucu.” Yudha dan Vina sontak tersedak ludah sendiri. Bening mengernyit. “Kenapa sih? Kata-kata Mama nggak salah, ‘kan?” “Udah Sayang, jangan digoda terus, kasihan masih penga
Vina terbangun duluan keesokan harinya. Semalam, ia tidak tahu jatuh terlelap pukul berapa, tetapi yang jelas pasti lewat tengah malam. Sekarang, Vina malah terbangun sebelum subuh. Berhubung mereka berada di hotel sekarang, Vina tidak mendengar kumandang azan subuh seperti ketika di rumah. Ia menge
Vina menatap Yudha, dan ekspresi pria itu agak menggelap ketika mengingat kenangan suram tersebut. Wajar saja, sebenarnya. Tidak ada orang di dunia ini yang akan merasa baik-baik saja ketika diselingkuhi. Vina menepuk-nepuk bahu Yudha, dan tanpa aba-aba, Yudha malah langsung menggenggam telapak ta
Melihat Vina diam saja, Yudha menjadi khawatir. Ia tidak mau kalau Vina sampai marah karena merasa dibohongi selama ini. Sungguh, Yudha ingin segera menjelaskan yang sebenarnya, tetapi beberapa hari terakhir sebelum pernikahan mereka, memang Yudha dan Vina sama-sama sibuk, terkhusus Yudha sendiri. S