Bening menatap Kalingga dengan kerutan di dahinya. Sementara itu, wajah Kalingga sudah memucat luar biasa. Ia tidak menyangka lidahnya akan terselip nama lain. Bening tidak pernah mendengar nama Maya itu selama bersama dengan Kalingga. Ya, mereka juga baru-baru ini kenal jadi mungkin belum tahu tent
Mahar yang diberikan Kalingga dihias di dalam sebuah kotak akrilik transparan. Ada sebuah kalung emas dengan bandul kalung berbentuk butiran salju, sebuah gelang emas dengan aksen meliuk seperti ombak… atau mungkin air? Entahlah, Bening terlalu takjub dengan itu semua. Selain kotak berisi perhiasan,
Setelah panggilan itu berakhir, Kalingga menghela napas berat. Saat ini dia benar-benar bimbang. Pasalnya, Maya telah kembali ke Indonesia dan wanita itu bahkan telah mendengar kabar pernikahan Kalingga dengan Bening. Maya benar-benar marah besar meski Kalingga telah menjelaskan semuanya. Bahwa ia m
Namun, dalam hati, Kalingga berpikir, apakah rambut Bening bermasalah jadi dia malu menunjukkannya kepada Kalingga? Sayangnya, Kalingga tidak mau berpikir macam-macam lagi. Dia bangkit dari kasur dan menoleh kepada Bening. “Saya ambil wudhu dulu. Bening, kalau kamu masih mau lanjut istirahat silahk
Sesuai kesepakatan dengan Kalingga, mereka tidak akan mengajukan cuti bulan madu setelah pernikahan ini. Setelah semua rangkaian acara pernikahan selesai, esok harinya mereka langsung ke rumah dinas. Sebenarnya, tidak adanya cuti bulan madu ini menjadi pertanyaan besar di benak Bu Rita. Wanita itu p
Tak lama setelah menerima panggilan itu, Kalingga kembali menghampiri Bening. “Saya harus pergi.” Bening mengernyit. “Ke mana?” “Ada keperluan.” Bening mengangguk pelan. “Oh, oke.” Tidak ada gunanya juga bertanya lebih lanjut. Kalingga mungkin juga tidak akan memberinya jawaban yang pasti. Kalin
Wajah Kalingga memucat tatkala melihat Bening datang. Sementara itu, Maya kelihatan tidak suka dengan kedatangan Bening karena berpikir gadis itu telah mengganggu obrolan seriusnya dengan Kalingga. Maya langsung menatap Kalingga dengan ekspresi penuh tanya. “Dia siapa, Bang?” tanyanya. “Itu…” “S
Bening juga buru-buru mematikan panggilan itu. Ia ganti menatap Kalingga yang sejak tadi mengamatinya. “Katanya nggak jadi,” ucap Bening. Kalingga mengangguk. Ia tidak curiga lagi. “Ya sudah, lebih baik kita berdua pulang,” ajak Kalingga. Bening menggeleng. “Maaf, Kapten. Mending Kapten duluan
Ekspresi Langit langsung berubah ketika menyadari siapa dokter yang berdiri di depannya. Tatapannya menjadi tajam dan sikapnya berubah dingin. Langit diam saja dan tidak mengatakan apa pun sehingga Dahayu terpaksa buka suara terlebih dahulu. “Apa beliau ibu kamu?” tanya Dahayu dengan raut masam. Da
Untuk season 2 cerita anak pertama Bening-Kalingga (Kisah Sagara Prayudha) kalian bisa cek judul : Dibuang Tamtama Dapat Perwira di KBM juga ya. Sudah tamat. Ini saya mau melanjutkan season 3 tentang Dahayu. Supaya ceritanya tuntas. Hehe .. oke, selamat membaca. * “Cantik, tajir, dokter dari kelu
Selama beberapa waktu terakhir, Wulan dibawa ke dokter kejiwaan untuk pengobatan. Ia sudah mengonsumsi antidepresan selama beberapa waktu terakhir. Sayangnya, kondisi mental Wulan yang tertekan membuatnya mengonsumsi obat itu di atas resep yang diberikan. Ia menjadi kecanduan dan mulai bertingkah di
Kelahiran putera pertama Vina dan Yudha menjadi kebahagiaan tiada tara untuk kedua keluarga. Bening dan Kalingga kaget luar biasa ketika Yudha akhirnya mengabari keesokan harinya. Bapak dan ibunya Vina pun juga dikabari. Mereka langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat kelahiran cucu pertama me
“Vina? bagaimana dengan Vina?” Pas sekali, dokter yang memeriksa Vina keluar. Yudha langsung buru-buru menghampiri dokter itu. “Dokter, bagaimana keadaan istri saya? apakah ada masalah? Dia sakit apa?” “Tenang, Pak. Kami sudah memeriksanya. Silakan anda masuk dulu.” Yudha menatap Irene dan wanita
Bening mengangguk. “Oh gitu… ya udah, manfaatkan waktu berdua kalian sebaik mungkin ya, Mama udah nggak sabar mau gendong cucu.” Yudha dan Vina sontak tersedak ludah sendiri. Bening mengernyit. “Kenapa sih? Kata-kata Mama nggak salah, ‘kan?” “Udah Sayang, jangan digoda terus, kasihan masih penga
Vina terbangun duluan keesokan harinya. Semalam, ia tidak tahu jatuh terlelap pukul berapa, tetapi yang jelas pasti lewat tengah malam. Sekarang, Vina malah terbangun sebelum subuh. Berhubung mereka berada di hotel sekarang, Vina tidak mendengar kumandang azan subuh seperti ketika di rumah. Ia menge
Vina menatap Yudha, dan ekspresi pria itu agak menggelap ketika mengingat kenangan suram tersebut. Wajar saja, sebenarnya. Tidak ada orang di dunia ini yang akan merasa baik-baik saja ketika diselingkuhi. Vina menepuk-nepuk bahu Yudha, dan tanpa aba-aba, Yudha malah langsung menggenggam telapak ta
Melihat Vina diam saja, Yudha menjadi khawatir. Ia tidak mau kalau Vina sampai marah karena merasa dibohongi selama ini. Sungguh, Yudha ingin segera menjelaskan yang sebenarnya, tetapi beberapa hari terakhir sebelum pernikahan mereka, memang Yudha dan Vina sama-sama sibuk, terkhusus Yudha sendiri. S