Share

Bukti Baru

Penulis: Brata Yudha
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-09 09:27:13

Wildan yang panik langsung menggendong Susan yang mengalami pendarahan. Ia menghubungi ambulans kemudian Susan langsung dilarikan ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan menuju ke rumah sakit, Susan terus mengerang kesakitan sambil meremas telapak tangan Wildan. Ia menangis sambil menggigit bibirnya, bahkan wajahnya pun memucat drastis. Wildan sendiri juga pucat. Ia tidak menyangka kalau apa yang ia lakukan sampai menyebabkan Susan pendarahan hebat.

Begitu sampai ke rumah sakit, para perawat dan dokter segera menangani Susan dan pendarahan yang ia alami. Wildan hendak ikut masuk, tetapi seorang perawat langsung menahannya.

“Maaf, Pak. Tolong tunggu di luar, kami akan memberi kabar saat proses penanganan sudah selesai.”

Wildan ingin tahu bagaimana keadaan Susan dan kandungannya, tetapi ia menurut ketika perawat itu memintanya menunggu di luar. Sepanjang menunggu Susan, Wildan kelihatan benar-benar cemas. Ia juga merasa bersalah karena semua ini terjadi gara-gara dirinya. Bagaimana kalau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Latihan Bela Diri

    Hari ini, Kalingga secara khusus mengajak Bening untuk belajar beladiri sesuai dengan apa yang ia bilang sebelumnya. Sebelum belajar beladiri, Kalingga mengajak Bening untuk jogging terlebih dahulu sebagai pemanasan agar nanti meminimalisir terjadi cedera. Selesai jogging bersama, Kalingga masih kelihatan santai, bahkan tidak terlalu berkeringat. Namun, Bening sebaliknya. Ia memang tidak terlalu mengutamakan olahraga, jadi tubuhnya pun lumayan kaku dan mudah lelah digunakan lari agak lama. “Ayo lanjut,” ucap Kalingga.Bening langsung duduk di teras dengan napas ngos-ngosan. Ia mengibaskan telapak tangannya sambil menggeleng.“Sebentar… Capek banget, Kapten.”Kalingga geleng-geleng kepala. “Itulah kalau nggak rajin olahraga.”Bening cemberut. Apa yang dikatakan Kalingga ada benarnya. Namun, diomeli seperti ini rasanya menyebalkan juga. Kalingga langsung berubah jadi mode komandan kalau sedang melatih.“Lima menit istirahat ya, nggak ada perpanjangan. Kalau terlalu lama istirahat, nan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Kita Harus Bicara

    Hari ini, Bening sudah mulai berangkat ke kampus. Sejak malam tadi, ia sudah mempersiapkan apa saja yang harus dibawa sesuai dengan instruksi yang telah diberikan admin fakultasnya khusus untuk mahasiswa yang mengambil kelas karyawan. Bening benar-benar antusias sampai semalam agak kurang bisa tidur karena kepikiran akan resmi memulai hidupnya dengan status mahasiswa. Sesuatu yang sudah ia impi-impikan dari sejak lima tahun lalu. Pagi ini, Bening mengecek lagi apakah semua yang ia butuhkan sudah siap, baru kemudian memasak sarapan untuknya dan Kalingga. Ketika sarapan bersama, Kalingga bisa melihat dengan jelas hawa berseri-seri di wajah istrinya. Hal itu membuat Kalingga ikut senang meski waspada juga.“Kamu sepertinya sedang bahagia?” kata Kalingga.Bening yang sedang mengunyah sarapan sambil mesam-mesem sendiri sontak tersedak karena kaget dengan pertanyaan Kalingga.“Uhuk… uhuk…”Kalingga terkejut melihat Bening batuk, jadi ia buru-buru menyodorkan gelas berisi air minum kepada

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Sengaja Salah Kirim Foto ke Komandan

    "Maaf Ning, tapi kayaknya kita nggak bisa lanjutin hubungan ini. Ibuku mau punya menantu seorang bidan atau perawat, supaya katanya ada yang bantu merawat Ibu di masa tuanya."Deg.Bening, seorang gadis desa yang baru saja mendengar ucapan kekasihnya itu mendadak membeku. “A-apa?” Bening menggumam. Ia merasa seperti mimpi. Kekasihnya, seorang pria yang amat ia cintai selama lima tahun terakhir tiba-tiba mengatakan itu kepadanya.Wildan, sang kekasih yang telah berhubungan dengan Bening selama lima tahun terakhir menatap gadis itu dengan tatapan ragu. Karena tidak ada tanggapan sama sekali dari Bening selain gumaman keterkejutan itu, ia sendiri pun bingung harus mengatakan apa lagi. “Maaf, Ning. Tapi, kamu pasti paham, ‘kan?” Bening menatap Wildan. Sorot matanya tampak terluka. “Jadi, maksudnya gimana, Mas?”Wildan menghela napas panjang. “Ya, begitulah.”Bening mengepalkan telapak tangannya. Begitu? Begitu bagaimana? Selama ini, Bening sudah sangat sabar menunggu kejelasan hubungan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Stalker Handal

    Bening masih menunggu jawaban dari komandannya Wildan di kursi tunggu salon. Namun, setelah sepuluh menit berlalu, pesan tadi tetap tak kunjung mendapatkan balasan yang diinginkan Bening. "Kenapa cuma di-read aja dari tadi, ya? Apa fotoku kurang cantik? Masa sih?" gumam Bening gusar. Bening memutuskan untuk kembali berfoto selfie dengan beberapa pose berbeda. Ia sengaja memilih foto yang menurutnya paling cantik, yaitu dengan pose sedikit memiringkan wajah dan tersenyum manis. Foto itu kembali dikirimkannya kepada Komandannya Wildan. Bening tak lupa menyisipkan caption di foto tersebut. [Sayang. Balas dong.]"Nah, dibaca! Kali ini pasti dibalas!" gumam Bening semangat.Sayangnya, setelah menunggu sekian menit lagi, pesan tersebut tetap tak mendapatkan balasan apa pun. Bening jadi membayangkan apa kira-kira yang dipikirkan oleh komandan itu sekarang. Masa ia tidak tertarik dengan foto cantik Bening? Atau jangan-jangan komandannya Wildan itu merasa risih dan sengaja tidak mau membala

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Ditikung Teman Sendiri

    Bening menganga sembari mengedip-ngedipkan matanya. “Hah? Fotonya begini doang?”Bening sangat kecewa. Maksudnya, akun Instagram si komandan itu sampai diprivasi segala, Bening kira minimal ada potret pria itu secara jelas. Namun, yang ada di sana ternyata foto yang tampak mata saja. Kalingga berpose memakai masker dan pelindung kepala. Jemari Bening bergerak. Ia memperbesar foto itu, berusaha memperhatikan lebih seksama mata Kalingga, sebab memang itu saja satu-satunya yang tampak. Mata Bening menyipit, memperhatikan foto yang ia perbesar sampai hampir blur itu. Bening mangut-mangut sendiri, tidak jelas apa yang sebenarnya sedang ia setujui. Meski hanya tampak matanya saja, Bening bisa merasakan tatapan tajam dan dingin dari si komandan itu.Bening ganti memperhatikan perawakan Kalingga. Meski hanya melihat dari foto saja, tetapi Bening sudah bisa menilai kalau pria itu sangat gagah. “Hm, gagah banget,” gumam Bening tanpa sadar. Entah mengapa, Bening malah jadi semakin berh*srat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Pangeran Tampan

    Mata Bening tidak bisa berkedip menatap wajah orang yang menahan tubuhnya tersebut. Bibirnya tak kunjung terkatup. Alih-alih menjauhkan diri, ia malah bengong dan terus menatap pria yang membantunya itu. "Aku enggak lagi di surga, kan? Kok ada pangeran tampan di sini?" bisik Bening dalam hati. Bening benar-benar terpana melihat ketampanan pria itu. Sungguh mahakarya Tuhan yang luar biasa. Lihat saja alis matanya yang tebal, hidungnya yang mancung, rahangnya yang tegas, dan bibirnya yang tampak lembut dengan sedikit belahan di bibir bawah. Bening merasa tidak pernah berada sedekat ini dengan pria tampan lainnya sebelumnya. Yang artinya ... seorang Wildan pun tidak setampan si pria penolong ini di mata Bening! "Ehm, kamu bisa berdiri sendiri?" Suara pria tersebut akhirnya menyadarkan Bening dari keterpukauannya. Dia cepat-cepat berdiri, dibantu oleh pria tersebut. Ketika pria itu menanyakan identitasnya, "Siapa kamu?" Bening kehilangan kata-kata sejenak, matanya melirik ke arah Wil

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Saya Pacarnya Kapten Kalingga

    Saat melihat seorang pria yang keluar dari mobil itu, Bening kaget bukan main karena itu adalah orang yang bertemu dengannya di batalion tadi. Si Pangeran tampan.Pria tersebut mendekati Bening dengan wajah kesal. "Kenapa kamu lempar mobil saya pakai batu?" tanyanya. "Salah sendiri nyipratin saya!" jawab Bening yang enggan terintimidasi tatapan tajam pria tersebut. Toh, bukan dia yang mencari perkara duluan! "Ya tapi enggak dengan lempar mobil saya pakai batu juga! Kamu tahu itu merugikan saya! Kamu mau dituntut ganti rugi?" kata pria itu lagi. Tampaknya ia greget karena Bening tidak merasa bersalah sama sekali. Bening langsung memasang wajah tidak terima. "Enak aja minta ganti rugi, orang saya nggak salah! Itu setimpal karena kamu udah nyipratin saya pakai air comberan!" jawabnya. Karena malas urusannya menjadi panjang, Bening langsung melengos pergi dari tempat tersebut. Membuat si pria menggertakan gigi melihat tingkahnya. "Mau ke mana kamu?" tanya pria itu sambil menahan tang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Memanfaatkan Keadaan

    Bening menelan ludahnya sendiri dengan susah payah. Ia mendongak dengan leher patah-patah, menatap Kalingga yang juga balas menatapnya dengan tampang penuh kemenangan. Seketika, tubuh Bening rasanya langsung membeku. Semua keberaniannya yang tadi runtuh tak bersisa. Padahal, tadi ia mudah sekali ngegas, bahkan membentak-bentak pria di sampingnya ini. Namun, sekarang Bening tidak bisa melakukan apa-apa.Hari ini, Bening merasa seperti hari apesnya. Ya memang, hari apes tidak ada di kalender, alias kejutan, tetapi masa iya keapesannya sampai bertubi-tubi begini? Saking malunya, Bening merasa ingin menghilang saja. Mungkin, akan lebih bagus kalau tiba-tiba ada pesawat alien yang datang, kemudian menariknya dari atas lalu Bening kabur dan ikut masuk ke pesawat alien itu supaya rasa malunya hilang? Ah, entahlah. Saking bingungnya harus melakukan apa, isi pikiran Bening jadi ngaco. Lalu, si pria yang ternyata Kalingga itu malah terus menatap Bening lekat-lekat, membuat Bening merasa semak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19

Bab terbaru

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Kita Harus Bicara

    Hari ini, Bening sudah mulai berangkat ke kampus. Sejak malam tadi, ia sudah mempersiapkan apa saja yang harus dibawa sesuai dengan instruksi yang telah diberikan admin fakultasnya khusus untuk mahasiswa yang mengambil kelas karyawan. Bening benar-benar antusias sampai semalam agak kurang bisa tidur karena kepikiran akan resmi memulai hidupnya dengan status mahasiswa. Sesuatu yang sudah ia impi-impikan dari sejak lima tahun lalu. Pagi ini, Bening mengecek lagi apakah semua yang ia butuhkan sudah siap, baru kemudian memasak sarapan untuknya dan Kalingga. Ketika sarapan bersama, Kalingga bisa melihat dengan jelas hawa berseri-seri di wajah istrinya. Hal itu membuat Kalingga ikut senang meski waspada juga.“Kamu sepertinya sedang bahagia?” kata Kalingga.Bening yang sedang mengunyah sarapan sambil mesam-mesem sendiri sontak tersedak karena kaget dengan pertanyaan Kalingga.“Uhuk… uhuk…”Kalingga terkejut melihat Bening batuk, jadi ia buru-buru menyodorkan gelas berisi air minum kepada

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Latihan Bela Diri

    Hari ini, Kalingga secara khusus mengajak Bening untuk belajar beladiri sesuai dengan apa yang ia bilang sebelumnya. Sebelum belajar beladiri, Kalingga mengajak Bening untuk jogging terlebih dahulu sebagai pemanasan agar nanti meminimalisir terjadi cedera. Selesai jogging bersama, Kalingga masih kelihatan santai, bahkan tidak terlalu berkeringat. Namun, Bening sebaliknya. Ia memang tidak terlalu mengutamakan olahraga, jadi tubuhnya pun lumayan kaku dan mudah lelah digunakan lari agak lama. “Ayo lanjut,” ucap Kalingga.Bening langsung duduk di teras dengan napas ngos-ngosan. Ia mengibaskan telapak tangannya sambil menggeleng.“Sebentar… Capek banget, Kapten.”Kalingga geleng-geleng kepala. “Itulah kalau nggak rajin olahraga.”Bening cemberut. Apa yang dikatakan Kalingga ada benarnya. Namun, diomeli seperti ini rasanya menyebalkan juga. Kalingga langsung berubah jadi mode komandan kalau sedang melatih.“Lima menit istirahat ya, nggak ada perpanjangan. Kalau terlalu lama istirahat, nan

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bukti Baru

    Wildan yang panik langsung menggendong Susan yang mengalami pendarahan. Ia menghubungi ambulans kemudian Susan langsung dilarikan ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan menuju ke rumah sakit, Susan terus mengerang kesakitan sambil meremas telapak tangan Wildan. Ia menangis sambil menggigit bibirnya, bahkan wajahnya pun memucat drastis. Wildan sendiri juga pucat. Ia tidak menyangka kalau apa yang ia lakukan sampai menyebabkan Susan pendarahan hebat. Begitu sampai ke rumah sakit, para perawat dan dokter segera menangani Susan dan pendarahan yang ia alami. Wildan hendak ikut masuk, tetapi seorang perawat langsung menahannya.“Maaf, Pak. Tolong tunggu di luar, kami akan memberi kabar saat proses penanganan sudah selesai.”Wildan ingin tahu bagaimana keadaan Susan dan kandungannya, tetapi ia menurut ketika perawat itu memintanya menunggu di luar. Sepanjang menunggu Susan, Wildan kelihatan benar-benar cemas. Ia juga merasa bersalah karena semua ini terjadi gara-gara dirinya. Bagaimana kalau

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Saling Menyalahkan

    Bening kebingungan melihat tingkah Kalingga yang sungguh berbeda. Apa yang sebenarnya terjadi kepada Kalingga hingga pria itu pulang dalam keadaan seperti ini? Ketika pamit tadi, Kalingga tampak baik-baik saja. Lalu kemudian ia kembali terlambat, dan dalam kondisi yang berbeda. Terlebih, ia terus meminta maaf kepada Bening. “Kapten, kamu kenapa sih?” tanya Bening. Jujur, ia juga takut jika terjadi sesuatu kepada Kalingga hingga menyebabkannya sampai seperti ini.Kalingga masih memeluk Bening, dan bibirnya tidak mau berhenti mengucapkan maaf. “Maaf… Maafin saya Bening, tolong maafin saya.”Bening mengerutkan dahinya semakin dalam. “Maaf kenapa? Kamu abis ngapain memangnya? Jelasin, Kapten. Aku nggak ngerti.”Kalingga tetap tidak menjelaskan alasannya terus meminta maaf. Bibirnya seolah tidak bisa berhenti meminta maaf, dan jujur saja hal itu justru membuat Bening semakin khawatir. Jika memang ada sesuatu yang terjadi, mengapa Kalingga tidak segera menjelaskannya saja dan malah meminta

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Tolong Maafkan Saya, Bening

    Bening terlalu lama diam karena kepikiran siapa yang memblokir nomor Risky dari ponselnya. Masalahnya, Bening yakin bukan dirinya yang melakukan itu. Apa mungkin yang memblokir nomor Risky itu…“Ning? Halo… halo…?”Bening mengerjap dan tersadar dari lamunannya. “Oh, ya Mas Risky?”“Kamu baik-baik aja, ‘kan?” tanya Risky. Nada suaranya terdengar seperti mengkhawatirkan Bening.Bening menghela napas. Sudahlah, tidak perlu dipikirkan soal siapa yang memblokir nomor pria itu. Yang penting sekarang mereka sudah saling komunikasi lagi.“Alhamdulillah, aku baik-baik aja kok, Mas.”Risky rupanya tidak semudah itu percaya dengan jawaban Bening. Ia masih saja merasa khawatir. “Beneran?”“Iya, Mas. Mas Risky nggak usah khawatir.”Risky bernapas lega. “Oke, syukurlah kalau gitu. Oh iya, kamu besok masuk, ‘kan? Besok bukannya sudah mulai OSPEK ya?”“Iya, kalau mahasiswa reguler. Kalau aku ‘kan ambil kelas karyawan, jadi ada kegiatan sendiri dan nggak terlalu sibuk kayak yang reguler, Mas.”“Oh iya

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Merasa Diatas Awan

    Seperti yang dikatakan Wildan sebelumnya, hari ini ia sudah mulai masuk lagi ke battalion setelah cukup lama cuti pasca kecelakaan dan koma. Wildan percaya diri sekali kembali ke battalion dan santai-santai saja tidak takut meskipun nanti berhadapan dengan Kalingga sebab ia sudah memberikan ancaman kepada Bening agar memperingatkan suaminya supaya tidak mengganggu Wildan ketika kembali.Wildan disambut dengan baik oleh teman-temannya. Mereka semua memberikan selamat karena Wildan sudah sembuh dan bisa bergabung lagi bersama mereka. Wildan sendiri juga melapor kepada Danru, Danton, kemudian kepada Danki kalau ia sudah siap bertugas kembali.Di saat menghadap Kalingga, Wildan sama sekali tidak ada takut-takutnya. Ia percaya diri saja kalau Kalingga tidak akan melakukan apapun. Wildan yakin, Bening tidak akan mau kalau rahasia foto dan video tak senonohnya tersebar. “Lapor, Kapten. Siap kembali bertugas!” Wildan menghormat kepada Kalingga.Kalingga mangut-mangut. “Selamat kembali bertug

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Ternyata Pengecut

    Sorenya, Kalingga pulang. Bening sama sekali tidak menyahut. Ia sedang mencuci piring di dapur. Kalingga langsung menghampirinya, tetapi ia melihat wajah sang istri begitu lesu.“Kenapa?” tanya Kalingga. Bening menggeleng. “Enggak papa.”Kalingga menghela napas. Rupanya Bening masih belum bisa bebas berbagi masalah dengannya. Kalingga paham. Mereka berdua masih butuh adaptasi untuk menciptakan hubungan suami istri yang harmonis, jadi percaya saja pada prosesnya.Kalingga pun mendekat dan langsung memeluk Bening dari belakang ketika melihat wanita itu sedang mencuci tangan.Bening refleks membelalak dan menyikut dada Kalingga hingga pria itu terdorong mundur. “Jangan!”Mendadak, tubuh Bening merinding. Ia teringat dengan apa yang dilakukan Wildan tadi, dan jelas hal itu membuatnya amat terganggu.Kalingga terkejut. “Kenapa, Bening?”Bening menggeleng. Ia langsung mengelap tangannya yang basah dengan serbet lalu berbalik dan memeluk Kalingga. Kalingga heran. Gerak-gerik Bening agak an

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Aku Pemenangnya

    Bening mengepalkan telapak tangannya kuat-kuat. "Kamu..."Wildan senyam-senyum di depan Bening, membuat wanita itu semakin muak saja melihat wajahnya. "Kamu cantik banget kalau lagi marah gini, Ning. Gemes ya," goda Wildan. Ia mendekat dan hendak menjawil dagu Bening, tetapi tangan Bening lebih cepat untuk menepis kasar jemari Wildan yang hendak menyentuhnya. Bagaimana bisa Wildan menjadi bajingan seperti ini? Orang yang selama lima tahun belakangan menjadi kekasihnya dan selalu menampilkan kebaikan di depan Bening dan keluarganya. Apakah semua itu hanya kedok? Ketika Wildan tidak bisa memiliki Bening, semua kepura-puraannya hancur lebur. Sekarang, Wildan yang sebenarnya akhirnya muncul. Padahal pria itu baru sembuh dari koma, tetapi ia tidak mempergunakan kesempatan tersebut untuk menjadi lebih baik. Ia malah mengganggu Bening lagi.Sementara itu, Wildan yang baru saja ditepis tangannya oleh Bening seketika berubah serius."Ning, aku serius dengan ucapanku. Aku cuma kasih kamu wak

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bercerai Atau Selingkuh

    “Mas Wildan..?!”Bening benar-benar terkejut dengan suara yang terdengar di ponselnya. Untuk sesaat, Bening tidak percaya dengan sang pemanggil. Bening menjauhkan ponsel dan sekali lagi melihat nomor asing tersebut. Wildan sengaja menghubunginya dengan nomor baru. Tapi, bukannya Wildan masih koma? Sejak kapan dia sadar?Bening mendesah keras dan kembali menempelkan ponsel ke telinganya. “Ini beneran kamu Mas Wildan? Kamu udah sadar?”Di seberang telepon, Wildan tersenyum tipis. Ia mengangguk menjawab pertanyaan Bening, meski saat itu Bening sedang tidak ada di sana. Rasanya sudah cukup lama sejak ia mendengar suara Bening. Wildan lega karena Bening akhirnya mengangkat panggilannya. Wildan sengaja menggunakan nomor baru untuk mengecoh wanita itu. Bening pasti tidak akan mau berbicara dengannya kecuali dengan cara ini.Wildan menyahut dengan suara pelan. Ada sedikit seringai di sudut bibirnya. “Iya, Ning. Aku udah sadar. Kenapa? Kaget ya tiba-tiba aku telpon? Atau jangan-jangan kamu...

DMCA.com Protection Status