Bab 293Acara jumpa fans kini telah dimulai dan Siti duduk tepat di tempat yang memang sudah disediakan oleh pihak penerbit.Dia bisa melihat dengan jelas ada banyak para penggemarnya yang kini telah berkumpul. Hanya dengan melihat hal itu saja telah berhasil membuatnya merasa bahagia sekaligus tak menyangka kalau ada banyak orang yang menyukai karyanya.Siti melirik ke arah editornya yang memberikan kode agar dia segera memulai acara. Dia melakukan kepala perlahan dan langsung menurunkan mic."Selamat pagi semuanya," ujarnya."Pagi!" Para penggemar menjawab dengan serentak dan mereka semua juga rasanya mulai tak sabaran lagi.Siti tersenyum tipis. Ini seperti mimpi baginya."Saya penulis Putri Nurhaliza. Mungkin ingin terlihat mengejutkan bagi kalian semua karena selama ini saya selalu mencoba untuk menutup jati diri dan tidak memperlihatkannya pada publik. Saya tahu dengan jelas bahwa kalian semua pasti merasa penasaran dan inilah saatnya saya untuk mengenal kalian semua lebih dekat
Bab 294Meski Siti merasa cukup terkejut dengan pertanyaan yang baru saja diajukan oleh salah satu penggemarnya, tapi wanita itu mencoba untuk tetap bersabar dan juga tenang. Siti menggelengkan kepalanya perlahan. "Sebelumnya, saya menjalani pernikahan yang cukup buruk. Ceritanya bahkan sesuai seperti yang ada di novel. Jika kalian mengingatnya, ada part di mana sosok pemeran utama wanita diusir oleh suaminya dan itu adalah fakta yang sebenarnya."Siti mengepalkan tangannya perlahan agar bisa menekan perasaan sakit yang kini mulai muncul kembali di dalam hatinya."Setelah berjalan melewati banyak kerikil tajam akhirnya bertemu dengan suami saya yang sekarang. Postingan yang sempat menggegerkan publik merupakan fitnah, walau memang ada sebagian besar yang benar."Para penggemar kini tampak mengangguk-anggukkan kepalanya perlahan ketika rasa penasaran mereka semua telah terjawab. Tak sedikit di antara mereka yang merasa iba pada Siti.Bahkan pihak penerbit juga baru mengetahui hal ini.
Bab 295Untungnya acara jumpa fans kali ini berjalan dengan lancar. Bahkan semua penggemar tampangnya sangat menikmati acara yang memang sudah direncanakan jauh-jauh hari oleh pihak penerbit dan Siti.Handi tampak membantu istrinya untuk berdiri dari tempat duduknya karena pria itu tentu saja merasa khawatir.Handi tampak tersenyum tipis. "Ayo kita ke rumah istirahat dulu," ujarnya.Siti menganggukkan kepalanya perlahan dan langsung berjalan pergi memasuki ruang istirahat yang memang sudah disediakan oleh pihak penerbit. Beberapa staf yang bertugas kini tengah membersihkan area tempat jumpa fans tadi.Saat Siti duduk dia mendengar suara ponselnya berdering-nyaring. Wanita itu lantas meraihnya dan ternyata ada telepon masuk dari Sumi.Siti mengerutkan kening sejenak sebelum akhirnya mengangkat panggilan."Halo, Sum? Ada apa?""Mbak? A-anu … itu …"Siti merasa bingung karena wanita muda yang meneleponnya saat ini tak kunjung berbicara. Dari nada suaranya saja sudah bisa membuktikan bahw
Bab 296Bahkan Siti juga kini telah membuat geger para staf karena mereka semua merasa heran. Handi mengisyaratkan pada orang-orang di sekitarnya untuk membantu menenangkan Siti. Untungnya pihak penerbit dengan cepat langsung mengambil alih dan mencoba untuk memberi minum air putih pada Siti.Handi lantas beralih sejenak, dia butuh ketenangan untuk menanyakan segalanya pada Sumi."Sumi, tenangkan dirimu dulu dan jelaskan semuanya secara runtuh agar aku bisa menelaah apa yang saat ini telah terjadi."Sumi sesenggukan, dia mencoba untuk meredakan tangisnya secara perlahan. Rasa bersalah terus saja muncul di dalam hatinya karena telah membuat hal ini terjadi. Tapi dia juga harus kuat agar bisa menceritakannya dengan tenang."Tadi saya pergi ke toilet, Pak. Awalnya Putri sedang bersama teman-temannya dan guru, jadi saya nggak khawatir. Saya memang cukup lama di toilet karena antri. Sekitar 15 menit kurang lebih. Setelah itu … Putri hilang!"Mata Handi membulat, dia merasa kepalanya kini b
Bab 297Sumi bertugas mengikuti arahan dari Handi. Wanita itu pergi ke petugas kebun binatang dan meminta tolong agar menyiarkan tentang hilangnya Putri serta memberitahukan semua ciri-ciri gadis kecil itu. Untuknya pihak petugas kebun binatang bisa bekerja dengan baik dan langsung melaksanakan permintaan Sumi."Pengumuman untuk seluruh pengunjung di kebun binatang Zoo Moria. Apabila di antara kalian melihat sosok anak kecil perempuan dengan tinggi sekitar 105 cm, rambut lurus diikat dua dengan pita, wajah bulat dan memakai seragam berwarna hijau muda serta membawa botol minuman yang dikalungkan di lehernya, harap untuk melapor segera. Kami ucapkan terima kasih apabila anda sekalian melihat Saudari Putri Nurhaliza."Sumi menghela napas berat. Rasa bersalah semakin menumpuk di dalam hatinya karena wanita itu telah teledor dan tak bisa menjaga Putri dengan baik. Tak bisa dipungkiri kini dia merasa sangat bersalah pada Siti karena telah ingkar janji padanya."Ya Allah, Put … kamu sebenar
Bab 298Tatang memarkirkan mobilnya setelah pria itu sampai di area kebun binatang. Siti dan Handi bergegas turun dengan perasaan panik. Ternyata Sumi sudah menunggu tempat di depan pintu masuk.Siti bergegas mendekat dan menarik tangan wanita itu sambil meminta penjelasan."Sum, sebenarnya apa yang sudah terjadi? Bagaimana Putri bisa menghilang begitu saja?"Sumi tersentak kaget karena mendapatkan pertanyaan yang tiba-tiba. Handi juga berusaha kembali menenangkan istrinya agar tidak bertindak agresif karena kini beberapa orang tampak melihat ke arah mereka semua."Ti, tenanglah. Tanyakan satu persatu karena Sumi pasti juga terkejut akan kejadian ini."Siti menghela napas perlahan. Dia baru sadar telah melakukan hal bodoh karena memberondong banyak pertanyaan pada Sumi.Sebagai seorang ibu tentu saja dia masih belum bisa merasa tenang dan setelah sampai di sini langsung saja memberikan banyak pertanyaan pada Sumi karena wanita itulah yang telah dititipkan."Sum, jelaskan. Aku mohon,"
Bab 299Sudah 1 jam lamanya semua orang mencari-cari keberadaan Putri. Tapi sayangnya gadis kecil itu masih belum berhasil ditemukan dan Siti kembali larut dalam kesedihan.Meski beberapa orang mencoba untuk menenangkannya, sebagai seorang ibu tentunya dia tak bisa diam saja seperti ini. Setia lantas bangkit dari tempat duduknya dan langsung menghampiri sang suami yang sejak tadi mondar-mandir sambil menelepon seseorang.Wanita itu lantas berdiri tepat di samping sang suami dan menepuk pelan pundak pria itu hingga membuatnya menoleh. Handi terlihat mengerutkan keningnya dan segera memutuskan sambungan telepon. Pria itu berpaling menatap istrinya sambil mengerutkan kening."Ti? Kenapa kamu kemari? Duduk aja sama Sumi. Biar Mas yang–""Mas, mana mungkin aku bisa diam saja seperti itu? Putri saat ini masih belum berhasil ditemukan dan bisa saja ada hal buruk yang menimpanya. Kamu tahu dengan jelas bagaimana aku khawatir sekarang," lirihnya.Handi menggigit bibir bawahnya. Dia juga merasa
Bab 300Handi sejak tadi masih sibuk memeriksa ponselnya karena bagaimanapun pria itu tengah berusaha untuk menghubungi banyak orang yang bisa dimintai bantuan dengan cepat agar bisa membantunya menemukan Putri."Ck! Kenapa mereka sangat sulit dihubungi?"Tatang melirik ke arah sang majikan yang sejak tadi tak bisa tenang. Dia juga merasa terkejut akan masalah yang telah terjadi sekarang.Bisa dilihat dengan jelas ada raut ketegangan di wajah Handi. Padahal selama ini pria itu selalu menyelesaikan masalah dengan tenang dan tak pernah terlihat ceroboh.Tapi entah mengapa dia terlihat begitu ketakutan.Tatang bisa mengetahui alasannya karena pria itu memang sangat menyayangi putri sambungnya.Handi menepuk kursi Tatang. "Mang, tolong antar saya secepatnya ke kantor.""Baik, Pak." Dengan cepat dia langsung menekan pedal gas.Sedangkan Handi kini tampak mengusap wajahnya dengan kasar. Berapa hari lagi dia sempat meremehkan kabar yang didengarnya dari sang asisten mengenai seseorang yang s
EndingAdi berlari sejauh mungkin ketika pria itu menyadari ada sebuah mobil yang sejak tadi mengikutinya dari belakang."Sial! Masa aku gagal lagi?!"Putri terlihat sangat ketakutan dan gadis kecil itu juga kelelahan karena sejak tadi ditarik dengan paksa oleh Adi. Mereka berdua terus berlari tanpa memperhatikan apapun.Handi menginjak pedal gasnya dan mengemudikan mobilnya jauh lebih cepat dari biasanya ketika melihat sosok Adi. Kemarahan yang ada di dalam hatinya itu semakin memuncak ketika melihat pria itu menarik anaknya."Aku nggak akan pernah melepaskanmu Adi!" Dengan cepat, dia langsung mengerem mobilnya ketika berada tepat di hadapan Adi dan berhasil menghadangnya.Adi terjatuh karena terkejut. Begitu juga dengan Putri. Handi tanpa basa-basi langsung keluar dari mobilnya, dia berjalan mendekat dengan perasaan yang begitu marah."Kamu sudah sangat keterlaluan dan melewati batas dari kesabaranku, Adi. Kamu sudah berani mengusik keluargaku!"Adi tercengang dan merasakan nyalinya
Bab 326Setelah Eva berhasil diamankan oleh polisi, Siti berlalu pergi untuk menemui mantan ibu mertuanya. Wanita itu telah mendapatkan kabar dan juga bukti begitu banyak dari sang suami bahwa sebenarnya orang-orang terdekatnya terlibat soal anaknya yang menghilang.Siti tak ingin diam saja. Selama suaminya kini berjuang untuk menemukan anaknya, dia akan menangkap orang-orang yang terlibat dari masalah ini.Sumi dan Bi Yati yang ikut menemani juga merasa kaget karena Siti terlihat begitu berubah seolah menjadi wanita lain."Mbak," panggil Sumi dengan perasaan yang sedikit takut.Siti tampak menoleh sekilas dan wanita itu tersenyum tipis seolah memberikan kode bahwa dia baik-baik saja."Ti, Bibi harap masalah ini segera selesai dan Putri bisa ditemukan dalam keadaan yang baik-baik saja."Siti menganggukkan kepalanya perlahan. "Aku juga berharap begitu, Bi. Aku tidak akan diam saja jika ada satu luka di kulit Putri."Hanya butuh waktu sekitar 10 menit saja hingga wanita itu sampai tepat
Bab 325Handi dan Selina telah masuk ke rumah dan mendapati keadaan yang begitu berantakan. Mereka lantas berkeliling untuk mencari bukti lebih banyak.Handi menemukan seragam sekolah anaknya dan pria itu bisa yakin bahwa wanita yang sempat memberikan informasi itu tak berbohong sama sekali.Selina menghela napas perlahan. "Maaf, Pak. Sepertinya karena tindakan saya yang terlalu ceroboh, Adi jadi kabur begitu saja dan membawa semua bukti-buktinya."Handi terdiam. Tiba-tiba saja dia mendengar suara ponsel yang berdering.Dua orang yang tengah ada di dalam ruang tamu itu tampak menoleh dengan terkejut. Mereka kini berusaha untuk menemukan ponsel yang berdering karena sadar itu bukan milik dari mereka masing-masing.Selina menyingkirkan salah satu bantal dan menemukan ponsel. Dia sadar kalau ini adalah milik Adi."Pak, saya menemukannya! Ini ponsel milik Adi dan sepertinya karena terburu-buru dia jadi meninggalkannya."Handi dengan cepat langsung merebutnya. "Ini ... darimana dia bisa me
Bab 324Handi telah sampai di tempat yang baru saja dikatakan oleh sosok wanita misterius. Dia juga telah menghubungi pihak kepolisian untuk ikut datang.Pria itu bergegas turun sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar. Padahal sosok wanita itu mengajaknya bertemu di tempat ini, tapi dia tak melihat sosoknya sama sekali."Apa jangan-jangan wanita itu hanya berbohong dan mencoba untuk mengecohku?"Dia merasa takut kalau informasi yang sempat didengarnya itu hanyalah palsu dan membuatnya jadi terkecoh hingga tak jadi pergi ke kantor polisi.Handi mengusap wajahnya dengan kasar. Dia merasa kesal dan berniat untuk kembali masuk ke dalam mobilnya. Tapi sayup-sayup telinganya mendengar suara rintihan seorang perempuan. Dia lantas mengedarkan pandangannya ke sekeliling lagi dan memicingkan matanya ketika melihat sosok wanita yang ada di kejauhan tergeletak di jalanan."Itu ... Hah? Jangan-jangan itu dia!"Tanpa basa-basi sedikit pun dia langsung berlari mendekat. Dilihatnya sosok wanita ya
Bab 323Selina dengan cepat langsung pergi keluar meski rencana awalnya tak berhasil. Tapi wanita itu akan tetap berusaha untuk menyelamatkan Putri.Wanita itu bergegas pergi ke salah satu tempat yang cukup sepi agar bisa menelepon dengan nyaman.Wanita itu meraih salah satu ponsel rahasia miliknya dan langsung mencoba untuk menelepon seseorang. Cukup lama hingga panggilannya itu akhirnya diangkat."Halo, siapa ini?""Pak, saya yakin anda tahu. Beberapa kali saya mencoba untuk mengirimkan bukti-bukti mengenai kejahatan Adi dan Yayuk.""Kamu ...""Ya, benar. Tapi ada hal lain yang jauh lebih penting. Putri, anak anda diculik."Mata pria yang ada di ujung telepon sana tampak terbelalak kaget. Dia yang tengah mengemudikan mobilnya itu sontak langsung mengerem secara mendadak."Bagaimana kau tahu soal anakku yang diculik?" Tak bisa dipungkiri saat ini dia merasa sangat curiga.Selina menghela napas berat. "Ini tak penting sama sekali. Tapi saya tahu di mana keberadaan Putri dan jika Bapa
Bab 322Handi bergegas meraih jaketnya setelah pria itu mendapatkan panggilan penting dari pihak kepolisian.Siti yang tengah duduk itu sontak langsung menatap suaminya dengan tatapan heran."Mas, kamu mau pergi ke mana?"Pria itu tampak menoleh dan diam sejenak. "Mas akan pergi ke kantor polisi karena tadi baru saja mendapatkan panggilan dan katanya ada sedikit titik terang mengenai keberadaan Putri."Mata Siti seketika terbelalak lebar setelah mendengar penjelasan suaminya. "Apa benar, Mas? Kalau begitu aku juga ikut denganmu."Pria itu dengan cepat langsung menggelengkan kepalanya. "Kamu di rumah aja, Ti. Biar Mas yang akan menyelesaikan semua masalah ini."Pri itu tahu dengan jelas kalau kondisi tubuh istrinya sedang tak baik-baik saja sebab wanita itu terus saja memikirkan berbagai kemungkinan buruk mengenai Putri. Dia tak ingin membuat suasana jadi jauh lebih buruk.Siti merasa sedikit kecewa karena takut ijinkan untuk ikut pergi ke kantor polisi. Namun wanita itu juga tak bisa
Bab 321Siti menoleh ke arah suaminya dengan cepat. "Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang, Mas?""Tenang dulu." Pria itu lantas mengulurkan segelas air putih pada istrinya. Siti dengan cepat langsung meminumnya, namun dia tetap saja merasa khawatir."Mas, kita nggak mungkin diam saja seperti ini. Apa yang diinginkan oleh penculik? Uang? Berapa banyak? A-aku punya uang jadi--""Stop, Siti!" Wanita itu langsung diam. Dia yang tadinya tengah merasa sangat kebingungan itu kini perlahan mulai menangis. Dia benar-benar hampir gila karena masalah ini.Handi dengan cepat langsung memeluk agar bisa menenangkannya."Ti, tenang ... kita akan cari solusinya sama-sama."Baik Sumi, Bi Yati, Tatang dan Dadang bisa merasakan kesedihan yang begitu mendalam di sepasang suami istri ini.Padahal mereka belum lama menikah namun telah dipertemukan oleh banyak masalah yang berat dan juga rumit.Setelah merasa istrinya sedikit tenang, pria itu langsung melepaskan pelukannya. Dia kembali beralih menatap
Bab 320Siti melipat mungkin ada juga sajadahnya setelah wanita itu selesai menunaikan salat. Matanya terlihat begitu sembab karena sampai sore ini pun masih belum ada kabar mengenai keberadaan anaknya.Namun dia tak ingin larut dalam kesedihan dan wanita itu akhirnya memutuskan untuk turun ke lantai bawah. Dia tak mungkin membuat orang-orang di rumah ini merasa khawatir terus menerus padanya.Perlahan wanita itu mulai menapaki tangga setelah keluar dari kamarnya. Tapi entah mengapa dia merasakan atmosfer yang cukup berbeda seolah-olah semua orang yang ada di rumah ini tengah merasa tegang.Siti mengerikan pening ketika melihat sosok suaminya kini berada tepat di ruang tamu. Sumi dan Bi Yati juga ada di sana. Bahkan Tatang dan Dadang juga secara kebetulan berada tepat di dalam rumah."Ada apa ini?"Suara Siti telah berhasilkan mengejutkan semua orang dan mereka kini terlihat sangat kikuk.Siti semakin merasa heran, dia mendekat sambil mengerutkan keningnya."Kok malah pada diem aja? A
Bab 319Selina membuka pintu kamarnya dan benar saja, pria yang tak lebih dari benalu itu kini masih tertidur lelap seolah dia tak pernah melakukan kesalahan apapun.Selina menghela napas berat. Apa dia tak sadar kalau belum memberi makan anaknya sendiri?Dia masih tak menyangka karena ada sosok ayah yang begitu tega seperti Adi.Namun marah-marah seperti ini juga tak ada gunanya sama sekali karena pria itu tak mungkin mau mendengarkannya. Dibandingkan harus meluangkan waktu untuk marah-marah, dia memutuskan untuk segera pergi ke lemari bajunya dan mencari pakaian yang pas dikenakan Putri.Cukup lama dia berkutat untuk mencari pakaian, namun tiba-tiba saja ada seseorang yang memeluknya dari belakang dan berhasil membuatnya terpekik kaget."Kamu kaget, ya?" suara berat seorang pria telah berhasil menggetarkan gendang Selina.Wanita itu kini tampak tersenyum kikuk. "Ah, Mas ... kamu kenapa malah ngagetin aku, sih?"Adi hanya diam. Pria itu merasa seolah-olah berada di awan karena memili