Share

Bab 177

Bab 177

"Endingnya kita menikah, bukan? Mari kita menikah, Ti."

Wajah Siti tampak merona. Wanita itu kembali mendapatkan angin segar yang tak bisa dijelaskan.

Dia merasa ini semua hanyalah mimpi belaka. Rasanya sama sekali tak nyata.

Siti menundukkan kepalanya. Sungguh, dia merasa malu dengan wajahnya yang sangat merah saat ini.

"A-apa Bapak serius? Pernikahan bukan hal yang bisa dibuat candaan."

"Apa aku terlihat bercanda?" tanya Handi.

Pria itu tiba-tiba mendekat. Dia duduk tepat di samping Siti dan meraih tangan wanita itu.

Biasanya, Siti akan menolak. Tapi entah mengapa kini dia diam saja.

Handi meremas tangan wanita di sampingnya itu perlahan. Jantungnya bahkan berdetak sangat kencang. Handi sangat gugup, tapi dia harus memberanikan diri sebelum ada pria lain yang jauh lebih berani.

"Aku tahu kalau ini pasti membuatmu kaget, 'kan? Tapi aku sudah lama suka padamu, Ti. Lebih tepatnya tertarik," jelas Handi.

Tertarik? Batin Siti.

Padahal Siti yakin dia hanyalah wanita biasa. Tak ad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status