Share

Bab 108

Bab 108

"Apa masakan saya enak, Pak?"

Handi yang tengah asyik menyantap makanannya itu kini tampak terkejut. Pria itu hampir saja tersedak, tapi untungnya langsung diberikan minuman oleh Siti.

"Ma-maaf, Pak Handi. Saya nggak bermaksud buat anda jadi kaget," lirihnya penuh penyesalan.

Handi menggeleng pelan. Tak ada kalimat yang keluar dari bibirnya, tapi sikapnya itu sudah menunjukkan bahwa dia baik-baik saja.

Meskipun begitu, Siti tetap saja merasa bersalah.

"Pasti enak 'kan, Om? Ibu memang pinter masak, Putri suka semua makanan yang dimasak sama Ibu."

Wajah Siti kini terlihat merah merona. Dia merasa tersanjung dengan pujian anaknya. Bahkan, Handi juga merasakan hal yang sama. Hanya saja pria itu memang tak tahu bagaimana caranya agar bisa mengatakan yang sebenarnya.

"Ibu harap Putri selalu bahagia. Lain kali Ibu bakal ajak ke taman lagi. Putri mau 'kan?"

Putri mengangguk cepat. "Iya, Bu! Putri juga senang main sama Om Handi. Putri 'kan nggak pernah main ke taman sebelumnya, Ayah s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wagirin
Penyakit hati al : 1. sombong 2. iri 3. dengki 4. pendendam 5. menyimpan Benci 6. munafik 7. egois 8. dll menghancurkan diri sendiri.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status