Share

Bab 103

Bab 103

"Sialan!"

Adi memukul setir mobilnya dengan kasar. Napasnya kian memburu naik turun karena emosi. Perkataan Siti telah membuatnya terhina. Bagaimana tidak?

Siti bahkan bersikap sangat arogan padahal seharusnya wanita itu menyesali keputusannya karena memilih untuk bercerai.

"Berani sekali wanita sialan itu menghinaku habis-habisan! Padahal seharusnya dia berlutut dan meminta untuk kembali. Tapi apa ini?"

Adi pikir dia hanya diancam saja. Namun Siti benar-benar berniat untuk lepas darinya.

"Ha ... sialan! Awas saja, dia pasti akan kembali lagi. Aku yakin!"

Usai mengontrol emosinya kembali, Adi menyalakan mesin mobil dan melajukannya hingga keluar dari area pengadilan agama.

Besok, dia juga berencana untuk kembali ke kota tempatnya bekerja. Tak mungkin jika dia terus mengambil cuti karena Adi tahu ada banyak tikus licik yang berani untuk berbuat curang di belakangnya.

Sepanjang perjalanan menuju rumah, Adi seringkali tersulut emosi karena dia masih ingat jelas ekspresi wajah ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wagirin
Zina itu mmg nikmat..tapi cuma sebentar, siksanya tdk berkesudahan..sejak di Dunia terlebih - lebih di Akhirat.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status