"Aku bicara apa? Dia tidak mengerti, kamu juga tidak mengerti? Irawan, sudah bertahun-tahun lamanya, kamu masih tidak mengerti juga? Aku tidak cinta kamu! Aku Kalila selamanya hanya cinta mati pada satu orang lelaki! Lelaki itu adalah Timmy Huo! Jika waktu itu aku tidak mabuk, jika waktu itu aku tidak salah mengira kamu adalah Timmy Huo, aku tidak mungkin bisa berhubungan dengan kamu.""Aku dan kamu tidak akan memiliki Winata Ingatkah kamu aku dulu berkata apa? Anak ini, aku tidak akan bisa memberikan anak ini cinta, tapi kamu bilang tidak peduli, kamu bilang kamu bisa baik-baik mendidik dia, sekarang lihat apa yang kamu ajarkan ke anak ini! Putrimu telah membunuh putri saya!" Kalila telah menjadi gila.Dia sekarang sangat putus asa sampai ingin melukai orang-orang di sekitarnya, terutama Winata.Dia yang melahirkan anak ini. Demi Rossa dia ingin membalas dendam, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia adalah putrinya! Dia anak yang malang.Dia sejak kecil diusir dan tidak pernah men
Bayangan itu dengan cepat meninggalkan Gedung Group Tang dan menghampiri sebuah mobil di area luar Gedung. Lalu hal pertama yang dia lakukan adalah menelepon Santo Song."Tuan Song, saya mendengar berita buruk.""Berita apa?" Santo Song dengan segera membuka telinganya.Orang itu membisikannya. "Saya mendengar pembicaraan Tommy dan Rully, saya mendengar bahwa Nyonya Rossa di tenggelamkan ke laut oleh Rully dalam keadaan tidak sadar." Mendengar berita ini Santo Song terdiam."Baiklah, saya mengerti." Dia menutup teleponnya dan bergegas pergi ke rumah sakit.Saat ini, keadaan Neilsen seperti orang gila dan bertengkar dengan Mike karena ingin mencari Rossa. Dia tidak mau mendengar apa pun yang dikatakan Mike.Darah mengalir di punggung tangannya akibat jarum infus, namun dia tidak peduli. Matanya merah seperti tidak beristirahat untuk waktu yang sangat lama.Dia tidak berani untuk menutup mata, tidak bisa menutupnya. Sekalinya dia memejamkan mata, dia seperti melihat bayangan Rossa yang
Neilsen melihat Winata dan Mike, lalu berbalik pergi tanpa berkata satu patah kata.Mike menghela napas dan menatap Winata yang pingsan di lengannya, lalu dia berkata pada pasukan."Pergilah, dan bubarkan semua pasukan di area ini. Masalah ini tidak boleh bocor satu patah katapun.""Baik, mengerti." Pasukan yang ada di sekitar situ segara bubar pergi.Mike melihat ombak di laut, lalu menyipitkan sedikit matanya. Beginilah seorang dokter yang hebat jatuh. Bagi orang lain hal ini mungkin sangat disayangkan, tapi bagi Neilsen dia merasa telah di provokasi. Seharusnya dia bisa menduga bagaimana hasil akhirnya.Neilsen kembali demam, namun dia tidak peduli sama sekali. Santo merasa cemas ketika melihat wajahnya memerah kembali, dan berkata."Tuan Neilsen, kamu tidak bisa seperti ini terus. Jika istri tahu, dia akan sedih.""Oh ya? Jika dia sedih, seharusnya saat ini dia ada di hadapanku dan memarahiku, benarkan? Tapi sekarang di mana dia berada?" Neilse melihat ke luar dengan tatapan koson
"Apa yang kamu lakukan?"Apa lagi yang Tommy Tang tidak mengerti sekarang?Neilsen hanya mencibir dan tidak berbicara.Tommy melihat banyak luka di sekujur badan Neilsen. Walaupun luka di tangannya sudah diobati, namun dia tidak memperhatikannya. Sekarang darahnya merembes ke luar melalui kemeja putihnya, dan tampak menakutkan.Punggung tangannya masih terlihat biru keunguan. Luka-lukanya masih merah dan belum mengering. Jelas-jelas dia baru saja ke luar dari rumah sakit.Tommy dengan dingin berkata. "Kamu pikir kamu bisa mengguncang fondasi keluarga Tang dengan kekuatanmu? Kamu terlalu percaya diri Neilsen."Neilsen akhirnya bergerak. Neilsen meraih tangan Tommy dan merapatkannya ke dinding. Dengan dingin dia berkata."Jika Rossa masih hidup sekarang, aku mungkin masih berbelas kasihan kepadamu. Lima tahun lalu, kamu menyelamatkan dia dan juga jadi ayah angkat dari anak-anakku. Aku sekarang hanya memejamkan mata atas apapun yang telah kamu perbuat dulu, tapi sekarang kamu keterlaluan
"Bisakah saya ke sana dan mengucapkan beberapa patah kata?"Tommy tang berbicara sedikit dan tidak mengharapkan apa-apa. Lalu para jaksa mengangguk dan membiarkan dia ke sana.Neilsen melihat Tommy yang tanpa ekspresi berjalan ke arahnya."Jangan sentuh Nenekku, dia tidak ada hubungannya dengan semua ini." Suara Tommy tidak keras tapi dia tahu Neilsen dapat mendengarnya.Neilsen sedikit tertawa dan berkata. "Tidak ada hubungannya dengan Nenekmu? Masalah ini apa ada hubungannya dengan Rossa? Ada hubungan dengan anakku Lulu? Apakah saat kamu melakukan semua ini, kamu membiarkan mereka pergi?""Neilsen, kamu sudah menang. Keluarga Tang sudah hancur ditanganmu. Apa lagi yang kamu inginkan?" Tommy sedikit marah.Jika sejak awal dia tahu bahwa Neilsen adalah orang yang tidak sembrono, mungkin dia akan mempertimbangkannya. Setidaknya dia tidak akan kehilangan sebanyak ini.Neilsen mencibir dan berkata. "Kamu pikir aku sudah menang? Walaupun kamu memberikan aku dunia ini, apa kamu bisa mengga
"Aku akan menyuruh orang untuk memeriksanya." Neilsen bersemangat kembali.Benar juga. Selama berhari-hari, mereka tidak menemukan tubuh Rossa, tidak ada jasad yang mengambang, dan tidak ada desas-desus tentang adanya sebuah mayat di sekitar sini. Ke mana perginya Rossa?Tidak ada yang bisa menjelaskan, tidak mungkin seseorang bisa lenyap begitu saja tanpa jejak dari dunia ini. Jika dia tidak mati, maka mungkin dia telah diselamatkan.Neilsen langsung menelepon Santo Song. Santo sedang tertidur, tapi dia terbangun karena telepon masuk dari Neilsen, dia tidak mengatakan apa-apa dan segera bangun."Tuan Neilsen.""Segera periksa seluruh kapal yang melewati Manado saat hari Rossa menghilang." Suara Neilsen sedikit girang.Santo song langsung mengerti. "Baik, akan saya periksa segera."Melihat semangat dan kegigihan Neilsen, Kalila juga bersemangat."Berapa lama kita bisa mendapatkan berita?""Belum tahu, tapi Anda tidak bisa diam di sini terus seperti ini. Mari kita kembali dan menunggu
"Ada apa yang aneh?" Neilsen dengan cepat berbalik dan membuat Satrio Zhang kaget."Pasokan kapal kami sudah terhitung detail. Tapi setelah meninggalkan Pantai Bahari, pasokan kami terus berkurang banyak, kotak obat di kapal juga menghilang. Pada waktu itu, kami mengira ada pencuri di kapal tapi kita tidak menemukan orang yang mencurigakan. Anda tahu, kapal kami adalah kapal barang, jumlah pelaut di kapal pastis aman. Tapi, makanan kami berkurang setiap hari. Akhirnya kami mampir di pelabuhan dekat kota Bitung untuk mengambil pasokan makanan. Sehingga kami bisa kembali. Jika tidak mungkin kami tidak bisa kembali." Saat Satrio Zhang berkata seperti itu, mukanya tidak terlihat baik.Terkadang, setelah lama berada di laut, banyak orang akan percaya pada sebuah legenda. Tidak peduli itu berdasarkan ilmiah atau tidak, mereka hanya bisa mempercayainya, dan tidak ada yang bisa menjelaskan dengan masuk akal. Tapi Neilsen tidak berpikir seperti itu.Tidak mungkin makanan dan minum hilang begit
Ketika Neilsen mendengar ini, dia baru membuka mulutnya."Saya akan pergi ke sisi orang tua Rossa dan mengatakan bahwa sekarang Rossa masih hidup, tetapi masalah identitasnya belum terpecahkan. Orang tua Rossa telah menutup akun mereka, dan Tommy Tang telah menghapus avatar mereka di Amerika Serikat sekarang, Saat ini Rossa adalah pengguna gelap. Tidak peduli di mana dia sekarang, kita harus terlebih dahulu menyelesaikan masalah identitas Rossa. Saya pikir orang tua Rossa akan mengerti."Nyonya Huo agak khawatir ketika dia mendengar semua ini."Apakah ada berita tentang Rossa sekarang?""Tidak ada, tapi saya yakin dia akan menghubungi kita." Kata-kata Neilsen membungkam semua orang.Kalila berkata. "Saya sudah sedang mengurus masalah identitas. Saya sudah menjelaskan semua kepadanya, dan saya berharap bisa memberi putri saya identitas formal. Tapi sekarang saya hanya ingin bertanya, apakah Rossa mengenali leluhurnya atau mendaftarkan identitasnya dengan Rossa untuk sementara waktu?"P