Share

Bab 295

Saat telepon Wandy berdering, Neilsen yang sedang menelepon, meletakkan teleponnya sebentar seakan ingin berbicara pada Wandy ketika telepon Wandy berdering.

"Siapa yang menelepon?" Neilsen tanpa sadar bertanya.

Wandy meliriknya dan menjawab,"Itu privasi saya."

Setelah selesai berbicara, dia berlari dengan membawa teleponnya.

"Privasi? Seorang anak bau kencur punya privasi?"

Neilsen merasa dihina oleh putranya, tapi hal ini adalah hal yang sering terjadi, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Setelah Wandy keluar untuk mengangkat telepon itu, dia menemukan sebuah sudut yang sunyi untuk menjawab panggilan video, lalu pada layar telepon tampak Lulu yang sedang merasa sedih.

"Kak, kamu tidak sayang lagi padaku."

"Mana mungkin, yang paling kakak sayangi adalah kamu."

Saat Wandy melihat Lulu, dia masih terlihat sangat pucat tapi semangatnya jauh lebih. Dia tidak dapat membantu apa-apa, tapi dia merasa sang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status