Share

Flashback 3

Author: Anggrek Bulan
last update Last Updated: 2022-08-04 13:05:40

Flashback 3

"Mas...mulai besok Lisa akan tinggal di rumah kita," ucapku saat kami dalam perjalanan pulang.

Aku dari tadi, memang belum memberitahu Mas Budi tentang rencana mengajak Lisa itu. Karena kupikir, suamiku itu pasti tak akan menolak apapun keinginannku, toh rumah itu juga sudah atas namaku.

"Loh...kok tiba-tiba banget sih, Dek?" Mas Budi menoleh kepadaku, seakan dia tak suka dengan perkataanku barusan.

"Ya memang semua serba mendadak, Mas. Mbak Linda juga baru bilang pas acara kirim doa tadi, kalau dia tak lagi kuat membiayai kuliahnya Lisa. Dulu kan memang yang membiayai semuanya Bude Tutik, jadi kini saat beliau meninggal, tak ada lagi biaya untuk Lisa," ucapku sembari menoleh kepadanya.

Sesaat suamiku itu hanya terdiam tanpa komentar, pandangan matanya lurus ke depan, sepertinya dia sedang berpikir, sembari memilin jenggotnya yang hanya seumprit itu.

"Memangnya kenapa sih, Mas? Kamu nggak suka jika sepupuku itu ikut tinggal bersama kita?" tanyaku lirih sambil terus menghad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Masih Ingin Kembali

    ***********************************Dia Masih Ingin KembaliTernyata aku menghabiskan waktu yang lumayan lama di kamar Lisa tadi, hingga kini kulihat jam dinding di kamarku menunjukkan pukul tujuh pagi. Gegas ku pesan taksi di sebuah aplikasi online untuk mengantar barang-barang milik Lisa dan Mas Budi. Agar aku tak lagi melihat barang yang membuat mataku kembali teringat dengan kelakuan pemiliknya saja.Sebenarnya, aku juga masih tak bisa berdiam di kamar ini, karena teringat saat semalam melihat pertempuran yang mereka lakukan tadi malam. Tapi, harus bagaimana lagi, ini rumahku, jadi rencananya aku akan mengubah kamar ini dengan suasana baru.Hari ini rencananya, aku akan langsung menggugat cerai Mas Budi, tak perlu lagi rasanya membuang waktu dengan percuma. Meski dia tak mau, aku akan tetap melakukannya, toh aku juga punya banyak bukti, yang bis membuat mejelis hakim bisa mengabulkan permintaanku.Setelah memesan aplikasi online, aku pun mulai mengecek kotak masuk di wa ku, ternya

    Last Updated : 2022-08-04
  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Status Wa

    Status Wa Berisi FitnahKutinggalkan chat dengan Mas Budi, tapi dia terus saja mengirimkan pesan. Namun tentu saja tak lagi kutanggapi, karena pasti isinya juga sama saja. Minta maaf, khilaf, tak mau berpisah, dan ujung-ujungnya hanya menyalahkan Lisa. Padahal sejatinya, mereka berdua itu kan sama saja, sama-sama mau, dan tentunya sama-sama murahan.Kali ini aku akan menghubungi ibu, mengatakan kalau nanti aku akan berkunjung kepada beliau, karena jika tak berkabar lebih dulu, biasanya ibu akan mengomel.Sebelum memghubungi ibu, hatiku lebih tertarik untuk melihat status wa terlebih dahulu. Biasanya suamiku itu amat rajin upload status, ntah itu tentang apapun, yang pasti setiap hari, update status seperti menjadi sebuah keharusan baginya.Benar kan dugaanku, Mas Budi ternyata memiliki banyak update-an status. Ada enam status yang dipasangnya, dan yang terbaru adalah dua menit yang lalu.'Jangan buat aku menderita seperti ini!''Ini hanya khilaf, tak akan pernah kuulangi lagi.''Beri

    Last Updated : 2022-08-06
  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bimbang

    Bimbang Setelah Menggugat CeraiTerserahlah, apa nanti yang teman-teman di WAG katakan mengenai video yang kukirimkan. Kusenyapkan pemberitahuan dari grup ini selama satu hari, karena kurasa, pasti nanti akan ramai. Aku tak mau terganggu dengan pemberitahuan yang membuat handphoneku nantinya terus berbunyi.Jam di dinding sudah menunjukkan pukul tujuh, kuletakkan handohone di nakas, dan aku pun segera membersihkan diri, dan bersiap menuju pengadilan agama.Entahlah, kali ini pikiranku hanya berisi, bagaimana caranya agar aku bisa lepas secepatnya dari laki-laki penghianat itu. Aku sungguh sudah tak bisa lagi memaafkannya. Jijik rasanya, jika mengingat perbuatanya dengan Lisa.Kini semua sudah siap, berkas untuk menggugat cerai, sudah kumasukkan ke dalam tas tangan. Sementara itu, seluruh tabungan, perhiasan dan surat berharga pun tak lupa kubawa. Dan temuan berharga dari kamar Lisa pun kubawa serta.Rencananya, semua barang berharga ini akan kubawa ke rumah ibu. Semuanya akan kuletakk

    Last Updated : 2022-08-09
  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Harus Tetap Waras

    Harus Tetap WarasAku jadi bingung, apa yang kini harus kulakukan? Ucapan ibu barusan ada benaarnya juga, Mbak Linda dan Lisa memang patut diberi pelajaran. Namun, bisakah aku kembali hidup dengan Mas Budi, setelah penghianatan yang dia lakukan itu?"Maaf, Bu. Tapi bagiku, seorang lelaki yang dengan sadar berselingkuh dengan wanita lain, yang bahkan masih saudaranya sendiri itu rasanya tak pantas untuk dimanfaatkan," jawabku sambil menatap ke depan.Meskipun beliau adalah ibuku, namun jika pendapatnya tak sama dengan pendapaatku, maka tetap wajib bagiku untuk protes. Apalagi ini ada hubungannnya dengan hati, tak bisa main-main.Semua tak bisa dipaksakan, tak mungkin aku bisa kembali hidup dengan orang yang telah dengan tega menghianatiku. Membayangkan lagi pergumulan mereka di atas ranjangku saja, aku sudah jijik. Apalagi jika harus terus hidup berumah tangga, tak akan pernah bisa semua itu hilang dengan mudah dan sekejap mata dari pikiranku."Memang benar apa yang kamu katakan, Nit.

    Last Updated : 2022-08-09
  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Stres Atau???

    Stres Atau Hanya Akting Saja? (Ada Giveaway)Terlihat Mbak Linda saat ini sedang mengetik, pasti dia tak akan terima dengan isi dari chatku tadi. Padahal sesungguhnya itulah yang benar-benar terjadi. Tetapi mana ada sih maling yang mau mengakui perbuatannya? Jika pun sudah tertangkap basah, mereka pasti akan ber-alibi, seolah semua perbuatannya itu benar.Tak lagi kupedulikan chat dari Mbak Linda itu, karena aku ingin melihat dulu chat lainnya. Ada satu yang membuatku bingung dan penasaran, kemana perginya kontak.Lisa yang biasanya selalu update itu? Kenapa dia juga tak ingin memarahiku tentang kejadian semalam?Mungkin saja, gadis kecil itu kini telah memblokirku, benar-benar pengecut, jika memang itu terjadi. Sudah memantik api, tapi malah lari terlebih dahulu.Berikutnya, aku membuka chat dari Mas Budi, tetap saja dia terus merengek ingin kembali.[Dik, tolong kembalilah, aku benar-benar tak bisa hidup tanpamu. Aku janji semua akan lebih baik ke depannya. Aku akan membelikanmu sebu

    Last Updated : 2022-08-09
  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Karma?

    Karma?Video itu menunjukkan, Mas Budi menaiki pagar sambil terus berteriak memanggil namaku, dan berusaha untuk bunuh diri. Lalu dia pun menangis sekeras-kerasnya sambil meminta maaf. Sepertinya dia mengira saat itu aku masih berada di dalam rumah.Memaluka sekali, kenapa dia bisa sampai seperti itu? Apa mungkin saat ini dia sedang mabuk? Terserahlah, yang pasti saat ini aku sedang malas melihat wajahnya. Bisa saja 'kan, itu hanya sebuah sandiwara, agar aku iba dan kembali mencabut gugatan cerai itu? Maaf, Mas, tak mempan caramu ini!!Di mana urat malu laki-laki yang pernah menjadi suamiku selama dua tahun itu. Padahal kejadian semalam itu 'kan sudah memalukan, kenapa hari ini malah dia buat yang lebih parah lagi?[Terus sekarang, Mas Budi masih di rumah Pak Rt, Mbak?]Aku mengirimkan pesan lagi pada Mbak Sela. Ingin tahu juga sih, apa dia masih membuat keributan di kompleks.[Ya, masih di rumah Pak Rt. Ini ditanyain muter-muter aja, kayak orang linglung gitu. Dia juga kadang histeri

    Last Updated : 2022-08-11
  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Pov Bu Dewi

    Pov Bu Dewi (ibunya Nita)"Bu, Mas Budi semalam digerebek warga, karena ketahuan sedang bermesraan bersama Lisa," ucap Nita siang itu, saat berkunjung ke rumahku."Astaghfirullah aladzim. Apa kamu nggak bohong, Nit. Jangan bercanda!" ucapku yang tak percaya akan hal itu.Nita pun kemudian menceritakan semuanya padaku, namun jujur, dalam hati aku masih tak bisa percaya, jika menantu sebaik Budi itu, tega melakukan hal itu pada Nita.Hingga kemudian dia menunjukkan video dan juga bukti chat padaku. Tentu saja hal ini membuatku percaya. Tapi, menurutku itu bukan Budi yang memulainya, namun si Lisa."Bukankah sudah ibu bilang dari dulu, jangan membawa masuk perempuan seperti itu ke dalam rumahmu! Tapi, kamu tetap ngeyel, dan hasilnya seperti ini sekarang, 'kan?" ucapku yang juga sedikit kesal pada Nita.Tiga bulan yang lalu, saat acara kirim doa tiga pulub hari meninggalnya Mbak Tutik, kakak tiriku, dan ibu dari Linda dan Lisa. Saat itu aku sudah menasehati dengan berbagai cara, namun dia

    Last Updated : 2022-08-13
  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Status Lisa

    Status LisaBerarti Lisa telab memprivasi statusnya dariku, atau mungkin juga, dia malah sudah memblokir nomorku. Kalau memang begitu adanya, berarti dia sangat pengecut. Cuci tangan setelah melakukan sebuah kejahatan.Segera kubaca status itu satu persatu,'Oo...kamu ketahuan! Wkwkwk!''Nanggung ih...nggak bisa lihat orang seneng deh kalian ini.''Pasti hancur 'kan tuh, perasaan dan hatinya?!''Pembalasan belum usai!''Ternyata mudah banget dibohongin, wkwkwk.''Ngenes-ngenes deh, tuh!'Coba baca, pasti semua status itu untuk aku 'kan? Apa dia tidak ingat dengan harta karunnya, yang tertinggal di rumahku?Rasanya, ingin sekali sekarang juga aku mendatangi rumah mendiang Bude Tutik itu. Jengkel dan gemas sekali dengan kelakuan kedua sepupuku itu. Namun, untuk saat ini, rasanya tak perlu, hanya akan menambah luka dihatiku saja.Tetapi, jika aku diam saja, gadis ingusan iti malah berpikir terus jika aku ini lemah. Jadi, kupikir kali ini aku akan coba menghubunginya.Saat mencoba menghu

    Last Updated : 2022-08-13

Latest chapter

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 38

    Bab 38Setelah Lisa dirawat beberapa hari di rumah sakit, gadis itu pada akhirnya diperbolehkan untuk pulang oleh dokter. Namun dengan satu syarat bahwa dia harus menjalani perawatan rutin ke rumah sakit.Mereka semua kini telah sampai di rumah dan Lisa dirawat di rumah Retno. Apalagi tak ada satupun orang yang mau merawatnya sama sekali. Hanya Nita dan ibunya saja yang bersedia."Lisa, kalau nanti kamu butuh sesuatu panggil saja Mbak atau Bibi."Wanita muda itu tampak menganggukkan kepalanya perlahan dan membiarkan sesosok perempuan yang baru saja bicara padanya itu menutup pintu kamar.Setelah Nita memastikan keadaan sepupunya itu baik-baik saja dan merasa nyaman di dalam kamar. Dia memutuskan untuk kembali dan menemui ibunya. Apalagi saat ini ada tamu tak diundang yang terus saja mengikutinya.Pandangan kita mengarah tajam ke arah ruang tamu. Ada Dimasta yang tengah asik mengobrol dengan Bu Dewi.Perlahan wanita itu mendekat namun tatapan tajamnya tak kunjung menghilang sama sekali

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 37

    Bab 37Nita datang kembali ke rumah sakit untuk bergantian menjaga Lisa. Pagi tadi ibunya telah pulang lebih dulu ke rumah.Setelah sampai di rumah sakit wanita itu segera pergi ke ruang rawat sepupunya. Saat membuka pintu ruang rawat Lisa, gadis itu terlihat termenung seolah telah mendapatkan begitu banyak kehancuran di dalam hidupnya.Nita menghela nafas perlahan sambil meletakkan barang bawaannya. Dia lantas menarik kursi dan duduk tepat di samping ranjang Lisa."Gimana keadaan kamu, Lis? Udah lebih membaik?"Lisa melirik sekilas tapi sayangnya gadis itu tak mengatakan apapun. Bahkan bibirnya kini terlihat semakin pucat dengan raut wajah yang tak memiliki semangat sedikitpun untuk melanjutkan hidup."Kalau kamu butuh sesuatu jangan sungkan untuk minta sama Mbak dan Bibi, ya?"Lisa terkekeh pelan. Tiba-tiba saja gadis itu merasakan kengerian di dalam dirinya karena kini justru dirawat oleh orang-orang yang sempat dia sakiti."Mbak, kamu nggak perlu bersikap baik padaku.""Kenapa? Ap

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 36

    Dada Lisa terasa semakin bergemuruh. Saat ini dia memang masih belum yakin kalau kakaknya telah meninggal. Tapi satu hal yang pasti, Mbak Linda tak mungkin meninggalkannya sendirian di rumah sakit apalagi sampai membiarkan dirinya berada di tangan Nita dan Bu Dewi.Tangisan Lisa kembali pecah dan dia tak bisa membendungnya lagi. Seberapa banyak dia mencoba untuk tak lagi menangis tetap saja rasanya sulit karena dirinya frustasi.Saat ini dia telah lumpuh dan Mbak Linda juga sudah meninggal. Lisa hanya bisa meratapi tangisnya. Nita tiba-tiba memeluknya, Lisa awalnya mencoba untuk berontak tapi nyatanya dia tak bisa menggerakkan tubuh sama sekali.Alhasil dia menangis dipelukan Nita, wanita yang sangat dibencinya.Di luar ruangan, Bu Dewi dan Dimasta terlihat tersenyum melihat pemandangan yang cukup mengejutkan. "Syukurlah, sepertinya semuanya kan baik-baik saja.""Iya, Bu. Dimas harap juga gitu," cicit Dimasta.Bu Dewi sejujurnya karena pria muda itu putrinya. Bukan satu dua kali saja

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 35

    "Aku lumpuh, 'kan? Kenapa Bibi nggak jujur padaku?!"Tangis Lisa kembali pecah ketika wanita itu sadar keadaannya memprihatinkan. Hidupnya benar-benar hancur karena dia bahkan tak bisa lagi menggerakkan tubuhnya."Dimana Mbak Linda? Kalian berbuat apa sama Mbak Linda?!"Satu-satunya hal yang ingin diketahui oleh Lisa hanyalah keadaan kakaknya. Namun satu hal yang tidak diketahui oleh wanita muda itu, Linda kini telah meninggal dunia.Bibir Bu Retno rasanya begitu berat untuk terbuka. Bagaimana caranya dia bisa menjelaskan tentang keadaan yang telah terjadi?Sebelum dia berhasil membuka suara, pintu ruangan kembali terbuka dan menampakan sosok Nita. Wanita itu bahkan datang dengan seorang pria yang tak lain adalah Dimasta."Nita? Kenapa kamu balik lagi, Nduk?"Nita menghela napas berat. "Gimana mungkin aku tetap berada di rumah, Bu? Biar aku saja yang bicara sama Lisa."Bu Dewi tampak mengangguk pelan. Sedangkan Nita kini berjalan mendekati sepupunya yang masih menangis di atas ranjang

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 34

    Lisa tampak mengerjapkan matanya beberapa kali. Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dari kejauhan yang cukup samar."Lisa ... kamu udah bangun, Nduk?"Lisa memperjelas penglihatannya secara perlahan-lahan dan saat itulah matanya kembali membulat dengan sempurna ketika melihat sosok Bu Dewi."Bibi? Kenapa Bibi ada disini?!"Bukannya merasa senang, Lisa justru makin merasa kesal karena dia ingin sekali bertemu dengan Linda.Lisa juga merasa takut jika sesuatu yang buruk terjadi padanya karena Lisa hanya percaya pada Linda.Bu Dewi tampak terkejut ketika mendapatkan sikap kasar Lisa. Tapi wanita paruh baya itu tahu kalau keponakannya saat ini tengah dalam keadaan yang buruk."Lisa tenang dulu, ya? Bibi panggilkan dokter," ujarnya.Lisa hanya diam. Wanita itu memilih untuk memalingkan wajahnya. Tapi setelah pintu tertutup, Lisa kembali berpikir untuk mencari cara agar bisa menyelamatkan dirinya.Wanita muda itu kembali mencoba untuk menggerakkan tubuhnya. Tapi sekali lagi dia dikejut

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 33

    Bab 33Bu Dewi terlihat tergopoh-gopoh menghampiri anaknya. Nita masih duduk tepat di depan ruangan Lisa. Namun wanita itu segan untuk masuk kembali karena takut jika sepupunya akan marah. Walaupun Lisa kini sudah ditenangkan, Nita masih saja merasa bersalah."Nita," panggil Bu Dewi.Nita menoleh, seketika pula dia beranjak dan memeluk erat tubuh ibunya. Sudah cukup baginya untuk pura-pura kuat, Nita tak tahan lagi.Bu Dewi segera mengelus pelan pundak anaknya. Dia tahu kalau anaknya memang sering kali menyalahkan diri sendiri atas segala hal yang terjadi."Sudah, Nita ... Sudah! Mau sampai kapan kamu nangis seperti ini?"Nita mengusap sudut matanya. Ucapan Bu Dewi barusan benar. Dia memang tak pantas menangis terus. Tapi nyatanya dia ketakutan saat ini.Nita segera melepas pelukan. Ditatapnya lekat sosok sang ibu dengan sudut mata yang berair."Gimana kondisi Lisa?""Dia kayaknya masih tidur, Bu. Mungkin dua jam lagi sadar," ujar Nita.Bu Dewi menghela napas berat. "Kamu pulang aja

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 32

    Bab 32Nita menganggukkan kepalanya perlahan. "Baik, Dok. Tapi apakah adik sepupu saya itu baik-baik saja?"Dokter tampak menarik sudut bibirnya hingga membentuk senyum tipis seolah mencoba untuk memberikan kode pada Nita, agar dia tetap bersikap tenang."Pasca sadar dari koma memang seringkali membuat pasien merasa terkejut. Ini merupakan hal yang wajar jadi anda tak perlu khawatir."Setelah Nita mendapat penjelasan dari dokter, perasaannya jauh lebih tenang.Kini dokter dan beberapa perawat terlalu pergi meninggalkan Nita. Walaupun keadaan sudah jauh lebih tenang, Nita tetap memilih berada di luar ruangan Lisa.Dia masih merasa takut dan juga shock karena keponakannya itu terus saja mengumpatnya.Tiba-tiba suara ponselnya berdering. Nita lantas meraihnya dan menatap layar ponsel yang menyala serta memperlihatkan adanya panggilan masuk dari ibunya."Halo, Bu?""Nit? Kenapa suara kamu kedengaran bergetar. Ada apa?"Nita menggigit bibir bawahnya karena dia tak bisa menyembunyikan peras

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 31

    Bab 31Nita menangis tersedu-sedu di dalam pelukan seorang pria yang tiba-tiba datang. Sesekali Nita merasakan kepalanya dielus perlahan dan suara seorang pria mulai masuk ke dalam gendang telinganya."Sudah, Nit. Menangislah jika itu semua bisa membuatmu menjadi lebih tenang," lirih pria itu lagi.Di dalam keadaan yang kini begitu ricuh, Nita merasakan kehangatan dan entah mengapa rasanya dia tak bisa menolak walaupun sebenarnya merasa enggan.Entah siapa pria yang tengah memeluknya sekarang. Tapi Nita merasa bersyukur karena dia bisa jauh lebih tenang. Suara Lisa dan teriakan yang terus memaki-maki kini mulai mereda. Begitu juga dengan kekhawatirannya dan juga tangisan yang sejak tadi terus saja membasahi pipi.Perlahan, Nita mulai sadar dan wanita itu mencoba untuk keluar dari pelukan. Tapi tiba-tiba pria itu mencegahnya dan semakin menerapkan pelukannya."Jangan melepaskannya karena terpaksa, Nita. Aku tahu kalau kamu sekarang butuh sandaran."Lagi, Nita dibuat bingung oleh sosok

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 30

    Bab 30"Aku nggak menyukaimu, Dimasta."Mata Dimasta terlihat membulat dengan sempurna setelah mendengar penuturan Nita. Pria itu berhenti berbicara dan mulai memikirkan tentang arti dari perkataan wanita yang berada tepat di sampingnya."Kamu sudah dengar jawabannya, 'kan? Mulai sekarang jangan ganggu aku lagi, Dim. Kamu hanya akan terluka jika terus memaksa untuk mendekat."Nita menegaskan lagi maksud dari ucapannya barusan. Lagi pula dia tak berbohong sama sekali karena sampai saat ini masih belum memiliki yang sedikitpun untuk membuka hati.Dimasta perlahan mulai mendongakkan kepala dan menatap lekat manik mata milik Nita."Aku tahu soal ini, Nit. Tapi aku yakin bahwa suatu hari nanti hatimu pasti akan terbuka," lirihnya.Cukup sudah! Nita bahkan tak nafsu makan. Perkataan Dimasta membuatnya merasa cukup muak."Kamu sangat menyebalkan!" desisnya sambil beranjak dari tempat duduk dan beralih mendekat ke arah kasir. Nita segera membayar pesanannya. Setelah itu dia berbalik hendak

DMCA.com Protection Status