Share

97. Bisnis dan Cinta

last update Huling Na-update: 2025-04-29 15:36:56

Bagi Cinta, panti asuhan adalah rumah, panti asuhan adalah keluarga. Mendengar ada masalah yang akan mengganggu kestabilan mereka membuat Cinta merasa tidak bisa tinggal diam begitu saja.

Pagi itu langit sedikit mendung saat Cinta tiba di depan gerbang panti asuhan. Dia turun dari mobil sambil membawa beberapa kantong berisi makanan ringan dan mainan kecil untuk anak-anak. Beberapa anak yang mengenalnya segera berlari menghampiri, memeluknya erat.

Setelah menyapa anak-anak, Cinta berjalan ke dalam, langsung menuju ruang kerja Bunda Aminah. Pintu terbuka sedikit dan suara lembut doa dari mulut perempuan sepuh itu masih terdengar saat Cinta mengetuk perlahan.

“Bunda,” panggil Cinta dengan lembut.

Bunda Aminah mendongak, seperti biasa dia akan menyambut kehadiran anak-anaknya dengan senyuman hangat.

“Cinta… masuklah Nak,” ucap Bunda Aminah pelan.

Cinta duduk di seberang meja, lalu menatap Bunda Aminah dalam-dalam. “Bunda… saya tahu sesuatu sedang terjadi. Tiara sudah menceritakan semuany
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fransiska Yulianu
Lebih baik Cinta pilih Rama, drpd sudah nurut sama widya sampe ngorbanin diri tp tetep aja diinjak, jd mending kibarin bendera perang lewat Rama. kalau pilih Kevin terlalu banyak kerugiannya, sakit hati susah diobati. kalau Rama yg bermasalah ibunya jd Ramanya sendiri justru aman
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    98. Karena Cinta ...

    Langkah kaki Dion menyusul cepat di koridor kantor, menyamai langkah lebar Rama yang berjalan tanpa menoleh ke belakang. Suasana kantor sudah mulai lengang di jam makan siang, tapi ketegangan dari ruang rapat masih membekas."Bos," panggil Dion akhirnya, sedikit terengah.Tanpa menghentikan langkah, Rama hanya menoleh singkat. “Apa?”Dion mengangkat tangan, mengisyaratkan ingin bicara. “Saya cuma mau tanya satu hal. Kenapa Bos tolak kerja sama dengan Danu Lukito? Bos sendiri yang dulu bilang tertarik dengan proyek di luar kota itu.”Rama menatap Dion sejenak, lalu melanjutkan langkah pelan menuju ruang kerjanya. Dion mengikutinya sampai ke dalam, lalu menutup pintu perlahan.“Untuk sebuah proyek, ini sangat menggiurkan,” ucap Rama akhirnya sambil melepas jas dan duduk. “Aku menolaknya karena proyek itu akan dikendalikan Evita.”Dion mengerutkan dahi. “Evita? Jadi ini bukan soal bisnis… tapi soal personal?”“Kalau kamu mau bilang begitu, silakan.” Rama menatap lurus ke depan. “Aku tida

    Huling Na-update : 2025-04-30
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    99. Awal Kehancuran

    Suasana ruang makan keluarga Narendra malam itu terasa lebih hangat dari biasanya. Lampu kristal bergemerlapan di langit-langit, memantulkan kilau lembut ke meja panjang tempat hidangan tersaji lengkap.Arman duduk di ujung meja, ditemani Widya di sisi kirinya. Sebagai seorang istri, Widya bahagia melihat suaminya yang berangsur pulih dan sudah bisa kembali memimpin perusahaan.Suara Langkah kaki mengalihkan perhatian Arman dan Widya. Rama datang sebelum makan malam dimulai. Pewaris tunggal keluarga Narendra itu mengenakan kemeja biru gelap dengan lengan digulung rapi, wajahnya tenang dan tatap mata mantap.“Duduk! Kita makan malam bareng,” ucap Arman tenang, dia berharap makan malam kali ini bisa berjalan dengan baik, tanpa perdebatan.Rama hanya mengangguk pelan, lalu mengambil posisi seperti biasanya.Mereka makan malam sambil berbincang ringan, tentang perkembangan perusahaan, berita hari ini, dan beberapa candaan ringan dari Arman yang masih sesekali mencoba mencairkan suasana di

    Huling Na-update : 2025-04-30
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    100. Masih Kurang Apa Lagi?

    Saat Kevin sedang dibuat pusing memikirkan masa depan perusahaannya. Maira masuk tanpa mengetuk, seperti biasa.Gaun selutut berwarna krem membalut tubuh rampingnya, rambut panjangnya tergerai rapi, dan aroma parfum mahal segera memenuhi ruangan. Dengan langkah genit dan suara manja yang dibuat-buat, ia mendekati meja kerja Kevin.“Sayang, aku butuh uang tambahan,” ujarnya sambil menyender di sisi meja. “Salon, skincare, sama sepatu yang kemarin itu, loh…”Kevin tak langsung menjawab. Sorot matanya gelap, penuh tekanan, namun tetap tajam. Dia menunjuk tumpukan kertas yang berserakan di lantai, suaranya datar tapi dingin.“Bereskan itu.”Maira mendesah kecil, sedikit kesal, namun tetap menuruti perintah. Ia jongkok, merapikan satu per satu dokumen yang berserakan. Namun belum sempat semuanya terkumpul, Kevin berdiri dari kursinya dan menarik tangan Maira dengan tiba-tiba. Tubuh ramping perempuan itu tertarik ke arahnya, sebelum akhirnya terdorong ke sofa kulit hitam di sudut ruangan.“

    Huling Na-update : 2025-04-30
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    101. Desakan Rama

    Rama mendorong pintu kafe dengan satu tangan, sementara lengan lainnya memeluk erat tubuh mungil Chiara yang tertawa geli di gendongannya. Gadis kecil itu terus tersenyum, menggeliat manja saat Rama menyentuh pipi Chiara dengan dagunya yang kasar karena bulu halus yang mulai tumbuh."Jangan geliin, Papa Rama!" teriak Chiara diiringi tawa kecilnya.“Itu hukuman karena Chia tadi salah panggil Om lagi.”Baru saja Chiara berhenti tertawa dan menatap wajah Rama, gadis kecil itu sudah kembali tertawa.“Lho? Papa Rama kan belum ngapa-ngapain,” balas Rama sambil mencubit pelan pipi Chiara, senyumnya lebar, tulus, seperti seorang ayah yang sedang bercanda dengan putrinya.Tiara menyusul dari belakang, membawa tas sekolah Chiara dan botol minum. Nafasnya sedikit ngos-ngosan, tapi ia tetap tersenyum melihat keakraban keduanya. Beberapa pengunjung kafe menoleh dan ikut tersenyum melihat pemandangan manis itu.Sesampainya di dalam, Rama menurunkan Chiara dengan hati-hati. Ia jongkok, menyamakan ti

    Huling Na-update : 2025-05-01
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    102. Lamaran Brutal

    Cinta menggigit bibir bawahnya, menahan gemuruh emosi yang sejak tadi sudah menghimpit dadanya. Tapi saat suara Rama melembut dan ia merasa perhatian itu begitu nyata, akhirnya meruntuhkan benteng tak kasat mata yang dia bangun.Air mata Cinta mengalir perlahan, tak bisa lagi dibendung. Ia menunduk, berusaha bicara di sela-sela isak yang tertahan.“Panti itu bukan hanya sekedar bangunan, Rama. Tapi itu rumah bagi anak-anak, tempat berlindung bagi mereka, keluarga bagi mereka. Dan sekarang, semuanya berubah hanya karena aku….”Rama menatapnya dalam diam, tubuhnya menegang.Cinta mengusap air mata dengan punggung tangannya. “Mama kamu… Bu Widya... dia datang ke sana. Bicara langsung dengan Bunda Aminah. Setelah itu, bantuannya ditarik. Dan entah bagaimana, donatur-donatur lain ikut berhenti. Seolah... ada yang memberi komando pada mereka."Wajah Rama mengeras. Kedua tangannya mengepal di sisi tubuhnya. Rama tidak pernah menduga, jika sang mama akan menafikan rasa kemanusiaan hanya untu

    Huling Na-update : 2025-05-01
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    103. Akhirnya ...

    Rama menunggu jawaban dari Cinta dengan bibir dan jemari yang terus melancarkan terror.“Pernikahan kita tidak semudah yang kau bayangkan, Ram… ah...”“Kau yang membuat semua menjadi sulit. Jangan egois, Cinta!” ucap Rama penuh ancaman, dengan tatap mata sayu menahan gairah. “Cukup satu kata ‘ya’ kau akan menyelamatkan anak-anak panti.”Ingin rasanya Cinta menjerit, entah untuk meminta tolong atau karena merasakan nikmat yang mulai tidak bisa dia tahan. Tapi semua itu urung dia lakukan, karena sadar, saat ini adalah jam-jam ramai kafe. Satu skandal bisa menghancurkan semuanya.Rama sudah tak sabar, dan tak sanggup lagi menahan gairahnya. Dengan cepat tangannya membuka gesper. Bayangan lamaran yang romantis dengan memberi bunga dan cincin hilang semua dari otak Rama. Rama. Yang ada hanya cara brutal penuh paksaan, yang mungkin akan dia sesali setelahnya.Cinta segera menghentikan gerakan tangan Rama. Akhirnya dengan mata berkaca, Cinta mengangguk samar.“I iya….” Suara Cinta terbata, h

    Huling Na-update : 2025-05-01
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    1. Aib yang Terbongkar

    Cinta berlari menyusuri koridor rumah sakit. Napasnya tersengal. Air mata mengalir, bercampur keringat di wajahnya yang pucat. Pakaiannya berantakan, penuh noda darah yang sudah mulai mengering. Darah putrinya, bau anyirnya menusuk hidung, bercampur dengan aroma antiseptik rumah sakit.“Bertahanlah, Nak. Bertahanlah….” Suara Cinta terdengar parau, nyaris tak terdengar di tengah hiruk-pikuk rumah sakit.Di atas brankar yang melaju kencang, tubuh kecil Chiara tergolek tak berdaya. Tadi saat keluar dari sekolah, tiba-tiba ada mobil yang melaju dengan kencang menghempaskan tubuh mungilnya.Darah mengalir dari keningnya, membasahi rambut dan wajahnya yang dulu begitu cantik. Sekarang, wajah Chiara hampir tak bisa dikenali. Luka-luka di dahinya menganga. Kelopak matanya tertutup, terlalu lemah untuk terbuka.Lutut Cinta gemetar, kakinya hampir tidak kuat menopang tubuh, tetapi dia terus mengikuti brankar tersebut.Brankar berhenti di depan pintu ruang gawat darurat. Para dokter dan perawat

    Huling Na-update : 2025-02-18
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    2. Asal Anakku Selamat

    Perempuan mana yang tidak hancur hatinya, pada saat putrinya sedang berjuang antara hidup dan mati, suaminya justru sedang berbagi peluh dengan perempuan lain.Kaki Cinta terasa lemas seketika, hingga membuatnya hampir terjatuh. Beberapa karyawan yang melihat langsung bergerak hendak menolongnya. Tetapi saat di depan pintu mereka melihat Kevin yang sedang merapikan celananya secara asal, bahkan gespernya pun belum sempat dia kaitkan.Sementara itu, Maira yang selama ini mereka ketahui sebagai sekretaris Kevin, memunggungi mereka, sepertinya sedang merapikan pakaian dan dandanannya.Sorot mata tajam Kevin membuat beberapa karyawan yang sempat melihat segera menyingkir. Tampaknya mereka cari aman dengan tidak ikut campur dalam masalah pribadi sang pemilik perusahaan.“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Kevin dengan nada tinggi penuh amarah untuk menutupi kesalahan.Cinta terdiam dengan lelehan air mata yang membasahi pipinya, seolah lupa dengan tujuan mendatangi kantor suaminya. Peman

    Huling Na-update : 2025-02-18

Pinakabagong kabanata

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    103. Akhirnya ...

    Rama menunggu jawaban dari Cinta dengan bibir dan jemari yang terus melancarkan terror.“Pernikahan kita tidak semudah yang kau bayangkan, Ram… ah...”“Kau yang membuat semua menjadi sulit. Jangan egois, Cinta!” ucap Rama penuh ancaman, dengan tatap mata sayu menahan gairah. “Cukup satu kata ‘ya’ kau akan menyelamatkan anak-anak panti.”Ingin rasanya Cinta menjerit, entah untuk meminta tolong atau karena merasakan nikmat yang mulai tidak bisa dia tahan. Tapi semua itu urung dia lakukan, karena sadar, saat ini adalah jam-jam ramai kafe. Satu skandal bisa menghancurkan semuanya.Rama sudah tak sabar, dan tak sanggup lagi menahan gairahnya. Dengan cepat tangannya membuka gesper. Bayangan lamaran yang romantis dengan memberi bunga dan cincin hilang semua dari otak Rama. Rama. Yang ada hanya cara brutal penuh paksaan, yang mungkin akan dia sesali setelahnya.Cinta segera menghentikan gerakan tangan Rama. Akhirnya dengan mata berkaca, Cinta mengangguk samar.“I iya….” Suara Cinta terbata, h

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    102. Lamaran Brutal

    Cinta menggigit bibir bawahnya, menahan gemuruh emosi yang sejak tadi sudah menghimpit dadanya. Tapi saat suara Rama melembut dan ia merasa perhatian itu begitu nyata, akhirnya meruntuhkan benteng tak kasat mata yang dia bangun.Air mata Cinta mengalir perlahan, tak bisa lagi dibendung. Ia menunduk, berusaha bicara di sela-sela isak yang tertahan.“Panti itu bukan hanya sekedar bangunan, Rama. Tapi itu rumah bagi anak-anak, tempat berlindung bagi mereka, keluarga bagi mereka. Dan sekarang, semuanya berubah hanya karena aku….”Rama menatapnya dalam diam, tubuhnya menegang.Cinta mengusap air mata dengan punggung tangannya. “Mama kamu… Bu Widya... dia datang ke sana. Bicara langsung dengan Bunda Aminah. Setelah itu, bantuannya ditarik. Dan entah bagaimana, donatur-donatur lain ikut berhenti. Seolah... ada yang memberi komando pada mereka."Wajah Rama mengeras. Kedua tangannya mengepal di sisi tubuhnya. Rama tidak pernah menduga, jika sang mama akan menafikan rasa kemanusiaan hanya untu

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    101. Desakan Rama

    Rama mendorong pintu kafe dengan satu tangan, sementara lengan lainnya memeluk erat tubuh mungil Chiara yang tertawa geli di gendongannya. Gadis kecil itu terus tersenyum, menggeliat manja saat Rama menyentuh pipi Chiara dengan dagunya yang kasar karena bulu halus yang mulai tumbuh."Jangan geliin, Papa Rama!" teriak Chiara diiringi tawa kecilnya.“Itu hukuman karena Chia tadi salah panggil Om lagi.”Baru saja Chiara berhenti tertawa dan menatap wajah Rama, gadis kecil itu sudah kembali tertawa.“Lho? Papa Rama kan belum ngapa-ngapain,” balas Rama sambil mencubit pelan pipi Chiara, senyumnya lebar, tulus, seperti seorang ayah yang sedang bercanda dengan putrinya.Tiara menyusul dari belakang, membawa tas sekolah Chiara dan botol minum. Nafasnya sedikit ngos-ngosan, tapi ia tetap tersenyum melihat keakraban keduanya. Beberapa pengunjung kafe menoleh dan ikut tersenyum melihat pemandangan manis itu.Sesampainya di dalam, Rama menurunkan Chiara dengan hati-hati. Ia jongkok, menyamakan ti

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    100. Masih Kurang Apa Lagi?

    Saat Kevin sedang dibuat pusing memikirkan masa depan perusahaannya. Maira masuk tanpa mengetuk, seperti biasa.Gaun selutut berwarna krem membalut tubuh rampingnya, rambut panjangnya tergerai rapi, dan aroma parfum mahal segera memenuhi ruangan. Dengan langkah genit dan suara manja yang dibuat-buat, ia mendekati meja kerja Kevin.“Sayang, aku butuh uang tambahan,” ujarnya sambil menyender di sisi meja. “Salon, skincare, sama sepatu yang kemarin itu, loh…”Kevin tak langsung menjawab. Sorot matanya gelap, penuh tekanan, namun tetap tajam. Dia menunjuk tumpukan kertas yang berserakan di lantai, suaranya datar tapi dingin.“Bereskan itu.”Maira mendesah kecil, sedikit kesal, namun tetap menuruti perintah. Ia jongkok, merapikan satu per satu dokumen yang berserakan. Namun belum sempat semuanya terkumpul, Kevin berdiri dari kursinya dan menarik tangan Maira dengan tiba-tiba. Tubuh ramping perempuan itu tertarik ke arahnya, sebelum akhirnya terdorong ke sofa kulit hitam di sudut ruangan.“

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    99. Awal Kehancuran

    Suasana ruang makan keluarga Narendra malam itu terasa lebih hangat dari biasanya. Lampu kristal bergemerlapan di langit-langit, memantulkan kilau lembut ke meja panjang tempat hidangan tersaji lengkap.Arman duduk di ujung meja, ditemani Widya di sisi kirinya. Sebagai seorang istri, Widya bahagia melihat suaminya yang berangsur pulih dan sudah bisa kembali memimpin perusahaan.Suara Langkah kaki mengalihkan perhatian Arman dan Widya. Rama datang sebelum makan malam dimulai. Pewaris tunggal keluarga Narendra itu mengenakan kemeja biru gelap dengan lengan digulung rapi, wajahnya tenang dan tatap mata mantap.“Duduk! Kita makan malam bareng,” ucap Arman tenang, dia berharap makan malam kali ini bisa berjalan dengan baik, tanpa perdebatan.Rama hanya mengangguk pelan, lalu mengambil posisi seperti biasanya.Mereka makan malam sambil berbincang ringan, tentang perkembangan perusahaan, berita hari ini, dan beberapa candaan ringan dari Arman yang masih sesekali mencoba mencairkan suasana di

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    98. Karena Cinta ...

    Langkah kaki Dion menyusul cepat di koridor kantor, menyamai langkah lebar Rama yang berjalan tanpa menoleh ke belakang. Suasana kantor sudah mulai lengang di jam makan siang, tapi ketegangan dari ruang rapat masih membekas."Bos," panggil Dion akhirnya, sedikit terengah.Tanpa menghentikan langkah, Rama hanya menoleh singkat. “Apa?”Dion mengangkat tangan, mengisyaratkan ingin bicara. “Saya cuma mau tanya satu hal. Kenapa Bos tolak kerja sama dengan Danu Lukito? Bos sendiri yang dulu bilang tertarik dengan proyek di luar kota itu.”Rama menatap Dion sejenak, lalu melanjutkan langkah pelan menuju ruang kerjanya. Dion mengikutinya sampai ke dalam, lalu menutup pintu perlahan.“Untuk sebuah proyek, ini sangat menggiurkan,” ucap Rama akhirnya sambil melepas jas dan duduk. “Aku menolaknya karena proyek itu akan dikendalikan Evita.”Dion mengerutkan dahi. “Evita? Jadi ini bukan soal bisnis… tapi soal personal?”“Kalau kamu mau bilang begitu, silakan.” Rama menatap lurus ke depan. “Aku tida

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    97. Bisnis dan Cinta

    Bagi Cinta, panti asuhan adalah rumah, panti asuhan adalah keluarga. Mendengar ada masalah yang akan mengganggu kestabilan mereka membuat Cinta merasa tidak bisa tinggal diam begitu saja.Pagi itu langit sedikit mendung saat Cinta tiba di depan gerbang panti asuhan. Dia turun dari mobil sambil membawa beberapa kantong berisi makanan ringan dan mainan kecil untuk anak-anak. Beberapa anak yang mengenalnya segera berlari menghampiri, memeluknya erat.Setelah menyapa anak-anak, Cinta berjalan ke dalam, langsung menuju ruang kerja Bunda Aminah. Pintu terbuka sedikit dan suara lembut doa dari mulut perempuan sepuh itu masih terdengar saat Cinta mengetuk perlahan.“Bunda,” panggil Cinta dengan lembut.Bunda Aminah mendongak, seperti biasa dia akan menyambut kehadiran anak-anaknya dengan senyuman hangat.“Cinta… masuklah Nak,” ucap Bunda Aminah pelan.Cinta duduk di seberang meja, lalu menatap Bunda Aminah dalam-dalam. “Bunda… saya tahu sesuatu sedang terjadi. Tiara sudah menceritakan semuany

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    96. Masalah Baru

    Widya menarik napas panjang, menyesap kopinya pelan. Matanya masih tajam mengamati Evita, menimbang reaksi, menakar keseriusan.Evita mencondongkan tubuh, bersandar sedikit ke meja, suaranya tenang namun terdengar penuh siasat."Ada satu hal lagi, Tante," ucap Evita perlahan, berusaha meyakinkan Widya.Widya mengangkat alis, memberi isyarat agar Evita melanjutkan."Kalau Tante ingin Rama menjauh dari perempuan itu, saya rasa kita harus menciptakan ruang, esempatan, waktu, dan jarak."Widya menyipitkan mata, mulai memahami arah ucapan Evita."Bagaimana dengan proyek kerja sama antara Narendra Group dengan Loekito," lanjut Evita dengan tenang, "kalau bisa, Tante harus bisa mendorong Om Arman untuk segera menyetujuinya. Lokasinya di luar kota, cukup jauh. Rama harus terlibat langsung kalau ini berjalan. Dan saya akan berada di sana sebagai perwakilan dari Loekito."Widya mulai tersenyum kecil. Ia menyukai arah ini.Evita melanjutkan, suaranya semakin mantap."Kalau proyek itu dijalankan

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    95. Pertemuan Rahasia

    Seorang perempuan muda tampak sudah menunggu kedatangan Widya. Dia duduk manis dengan setelan semi formal berwarna pastel. Senyumnya yang ramah membuatnya terlihat semakin elegan dan berkelas.Evita tersenyum kecil, seolah sudah menduga jika Widya akan pembicaraan hal ini. Ia menegakkan tubuh, merapikan helaian rambutnya yang jatuh ke pundak."Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, Tante," ucap Evita tenang, suaranya terukur.Sebagai seorang calon penerus dari perusahaan Loekito Group, tentu dia tidak ingin terlihat murahan di hadapan Widya. Meski sebenarnya hati sudah ingin menjerat Rama dengan berbagai cara."Sebenarnya sampai saat ini saya masih terus mencari kesempatan. Tapi Rama terlalu fokus pada perempuan itu."Widya menyipitkan mata, lalu menghela napas keras.“Seharusnya kau bisa bergerak lebih cepat. Kau tahu, waktu kita tidak banyak. Aku sudah cukup memberikan kesempatan.”Evita tersenyum miring. "Saya tahu. Tapi menaklukkan Rama bukan perkara secepat menjentikkan jari.”

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status